Bea Materai
Anggota Kelompok :
1. Ayu Ninggrayani (01/2002622010309)
2. Ni Putu Gek Jelita Angelina (03/2002622010311)
3. Luh Komang Noviartini (04/2002622010312)
4. I Putu Tedi Pegas Pratama (06/2002622010314)
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena bimbingan dan penyertaan-
Nya, sehingga saya dapat merampung makalah ini guna memenuhi tugas yang diberikan
Dosen pengajar pada Fakultas Ekonomi Bisnis, Jurusan Akuntansi UNMAS.
Makalah ini masih belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan
pengetahuan baik teori maupun praktek. Dengan demikian kelompok ini mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan
penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sagat diharapkan
kelompok ini. Guna tercapainya makalah yang baik.
Kiranya Yang Maha Kuasa tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar
karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar isi........................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
1.1 Kesimpulan.............................................................................................................................6
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menyebutkan penerimaan uang; atau
berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah
dilunasi atau diperhitungkan;
8. Dokumen lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
B. Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.
3
I. Tanda pembagian keuntungan, bunga, atau imbal hasil dari surat berharga, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun; dan
J. Dokumen yang diterbitkan atau dihasilkan oleh Bank Indonesia dalam rangka
pelaksanaan kebijakan moneter.
4
2.6. Pelunasan Dan Penggunaan Bea Materai
Bea Meterai terutang, dapat dilunasi dengan dilakukan dengan menggunakan:
A. Meterai Tempel; ciri-ciri umum gambar lambang negara, frasa meterai tempel,
angka yang menunjuk nilai nominal.
B. Meterai Elektronik, merupakan meterai yang memiliki kode unik dan keterangan
tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri.
C. Meterai dalam bentuk lain yang ditetapkan oleh menteri, merupakan meterai yang
dibuat dengan menggunakan mesin teraan Meterai Digital, sistem komputerisasi,
teknologi percetakan, dan sistem atau teknologi lainnyamerupakan meterai yang
dibuat dengan menggunakan mesin teraan Meterai Digital, sistem komputerisasi,
teknologi percetakan, dan sistem atau teknologi lainnya
D. Surat Setoran Pajak
5
BAB III
KESIMPULAN
1.1. Kesimpulan
Bea Meterai menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2020 tentang Bea Meterai
adalah pajak atas Dokumen. Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam
bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang dapat dipakai sebagai alat bukti
atau keterangan (kertas dan bukan kertas). Meterai adalah label atau carik dalam
bentuk tempel, elektronik, atau bentuk lainnya yang memiliki ciri dan mengandung
unsur pengaman yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang
digunakan untuk membayar pajak atas Dokumen. Dokumen dikenai Bea Meterai
dengan tarif tetap sebesar Rp10.000,00
Prinsip umum pengenaan bea materai adalah
1. Bea Materai dapat dikenakan atas sebuah dokumen yang merupakan Pajak
atas dokumen tersebut
2. Rangkap/Tindasan yang dapat ditandatangani terutang pada Bea Materai
sama dengan aslinya
3. Satu dokumen hanya terutang satu Bea Materai
6
Daftar Pustaka
https://pajak.go.id/id/bea-meterai-0
http://nusatax.com/memahami-bea-meterai-terbaru/
https://arvahub.com/mengenal-meterai-beserta-tata-cara-penggunaannya/
file:///C:/Users/tedi%20pratama/Documents/hidden%20escapes/bea%20materai%20pasal.pdf