Anda di halaman 1dari 17

BEA METERAI

PAJAK PROVINSI
PAJAK KABUPATEN/KOTA

Neta Mayrista Anbiyaa (2018011014)


Desi Safitri (2018011017)
Desmiani Senarul (2018011019)
BEA METERAI
Pasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985

Pajak atas dokumen yang berupa


meterai tempel dan kertas meterai
yang dikeluarkan oleh pemerintah
Republik Indonesia

2
OBJEK BEA METERAI
◂ Surat perjanjian dan surat-surat lainnya
◂ Akta-akta notaris termasuk salinannya
◂ Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah termasuk rangkap-
rangkapnya
◂ Surat yang memuat jumlah uang yaitu:
a) yang menyebutkan penerimaan uang.
b) yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam
rekening bank
c)yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank
d) yang berisi pengakuan bahwa utang uang seluruhnya atau sebagian telah
dilunasi atau diperhitungkan
◂ Surat berharga seperti wesel) promes,aksep dan cek
◂ Dokumen yang dikenakan Bea Meterai juga terhadap dokumen yang akan
digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan 3
BUKAN OBJEK BEA METERAI
Dokumen yang berupa:
-surat penyimpanan barang
-surat untuk pengiriman barang untuk dijual
Segala bentuk ijazah
Tanda terima gaji,pensiun,uang tunjangan,dll
Tanda bukti penerimaan uang negara dan kas negara
Kwitansi untuk semua jenis pajak dan pembayaran lainnya
Surat gadai

4
1.
TARIF BEA METERAI Rp.6.000
1. a)Surat Perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai
alat pembuktian mengenai perbuatan) kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata/
b)Akta-akta notaris termasuk salinannya
c)Akta-akta yang dibuat Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkap-rangkapnya
d)Surat yang memuat jumlah dan mempunya harga nominal lebih dari Rp. 1.000.000,00,-:
-Yang menyebutkan penerimaan uang
-Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening bank
-Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank
-Yang berisi pengakuan bahwa uang uang sebagian atau seluruhnya telah dilunasi atau
diperhitungkan
e)Surat-surat berharga seperti wesel,promes,dan aksep yang harga nominalnya lebih dari
Rp.1.000.000.00,-
f)Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun sepanjang harga nominalnya lebih dari
Rp.1.000.000.00,-
2. Dokumen-dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan :
a)Surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan
b)Surat-surat yang semula tidak dikenakan bea meterai berdasarkan tujuannya,jika digunakan untuk
tujuan lain atau digunakan untuk orang lain, lain dari maksud semula.
1.
TARIF BEA METERAI Rp.3.000
1.Surat yang memuat jumlah uang dan mempunyai harga nominal lebih dari Rp. 250.000,00 tetapi
tidak lebih dari Rp.1.000.000,00
a)Yang menyebutkan penerimaan uang
b)Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening bank
c)Yang berisi pemberitahuan saldo di rekening bank
d)Yang berisi pengakuan bahwa utang uang sebagian atau seluruhnya telah dilunasi atau
diperhitungkan
2. Surat-surat berharga seperti wesel,promes,dan aksep
3. Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun
4. Cek dan bilyet giro dengan harga nominal berapa pun
Apabila suatu dokumen (kecuali cek dan bilyet giro) mempunya nominal tidak lebih dari Rp.
250.000,00 maka atas dokumen tersebut tidak terutang bea meterai
SAAT TERHUTANG BEA
METERAI
1. Pada saat dokumen itu diserahkan dan diterima
oleh pihak untuk siapa dokumen itu dibuat, bukan
pada saat ditandatangani
2. Saat selesainya dokumen itu dibuat yang ditutup
dengan pembubuhan tanda tangan dari yang
bersangkutan
3. Dokumen yang dibuat di luar negeri dan digunakan
di Indonesia
7
CARA PELUNASAN BEA METERAI
Dengan cara lain
1. ALAT LAIN (SE-11/PJ.3/1986)
Benda Materai Pencetakan Tanda Lunas
1. Meterai tempel Bea Meterai oleh PERUM PERURI
2. Kertas Meterai 2. MESIN TERAAN METERAI
(KMK No. 104/KMK.04/1986)

8
CARA PELUNASAN BEA METERAI
DENGAN METERAI TEMPEL
Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 1985

◂ a.Meterai tempel harus direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak


rusak di atas dokumen yang dikenakan bea meterai.
◂ b.Meterai tempel direkatkan di tempat dimana tanda tangan akan
dibubuhkan
◂ c.Pembubuhan tanda tangan disertai dengan pencantuman tanggal, bulan,
dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu, sehingga
sebagian tanda tangan ada di atas kertas dan sebagian lagi di atas
meterai tempel
◂ d.Jika digunakan lebih dari satu meterai tempel, tanda tangan harus
dibubuhkan sebagian di atas semua meterai tempel dan sebagian di atas
kertas.
9
CARA PELUNASAN BEA METERAI
DENGAN METERAI TEMPEL
Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 1985

10
CARA PELUNASAN METERAI
DENGAN KERTAS METERAI
Pasal 7 UU No. 13 Tahun 1985
Kertas meterai yg sudah digunakan tidak boleh
Digunakan lagi (ayat 7)

 Jika isi dokumen yang dikenakan BEA


METERAI terlalu panjang untuk dimuat
seluruhnya di atas KERTAS METERAI yang
digunakan (ayat 8),
MAKA:
Untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat
digunakan kertas tidak bermeterai.
Bila ketentuan penggunaan dan cara pelunasan
BEA METERAI tidak dipenuhi, dokumen yang
bersangkutan dianggap TIDAK
BERMETERAI(ayat 9) 11
CARA PELUNASAN METERAI
DENGAN MESIN TERAAN

◂ Pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan Mesin Teraan Meterai diperbolehkan bagi penerbit
dokumen yang melakukan pemeteraian dengan jumlah rata-rata setiap hari minimal 50 dokumen.
◂ Penerbit dokumen yang akan menggunakan Mesin Teraan Meterai harus memenuhi beberapa
syarat berikut :
◂ 1.Mengajukan permohonan ijin tertulis kepada Kepala KPP setempat dengan mencantumkan
jenis/merk dan tahun pembuatan mesin teraan meterai yang akan digunakan serta melampirkan
surat pernyataan tentang jumlah rata-rata dokumen yang harus dilunasi Bea Meterai setiap hari.
◂ 2.Melakukan penyetoran Bea Meterai di muka minimal sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta
rupiah) dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke Kas Negara melalui Bank Persepsi.
◂ 3.menyampaikan laporan bulanan mesin teraan meterai kepada kantor pelayanan pajak setempat
paling lambat tanggal 15 setiap bulan.
4. Ijin penggunaan mesin berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditetapkan dan bisa
diperpanjang selama memenuhi syarat.
12
CARA PELUNASAN METERAI
DENGAN PENCETAKAN TANDA LUNAS

Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas


dengan sistem komputerisasi hanya diperkenankan digunakan untuk dokumen
yang berbentuk surat yang memuat jumlah uang yang menyebutkan
penerimaan uang, menyatakan pembukuan atau penyimpanan uang dalam
rekening di bank, berisi pemberitahuan saldo rekening di bank, atau yang berisi
pengakuan bahwa utang uang seluruhnya atau sebagian telah dilunasi atau
diperhitungkan dengan jumlah rata-rata pemeteraian setiap hari minimal
sebanyak 100 dokumen.

13
PEMETERAIAN KEMUDIAN

Dilakukan terhadap:
 Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka
pengadilan.
Dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang dilunasi ditambah denda.
Dokumen yang dibuat di luar negeri dan digunakan di Indonesia

14
SANKSI-SANKSI

SANKSI ADMINSTRASI SANKSI PIDANA


Pelunasan Bea Materai terhadap Berdasarkan Pasal 14 UU No.13 Tahun
konsumen yang besarnya Bea 1985,bahwa Barang siapa dengan
Materainya tidak atau kurang sengaja melakukan pelunasan Bea
dilunasi sebagaimana mestinya Meterai tanpa izin menteri keuangan,
dikenakan denda administrasi yang akan menimbulkan keuntungan bagi
sebesar 200% dari Bea Materai pemilik atau yang menggunakannya,dan
yang tidak atau kurang dibayar) sebaliknya akan menimbulkan kerugian
yang harus dilunasi oleh bagi Negara dapat dipidana dengan
pemegang dokumen dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
cara pemateraian kemudian

15
PAJAK PROVINSI & PAJAK
KABUPATEN/KOTA
Jenis Pajak Provinsi terdiri atas : Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas:
Pajak Kendaraan Bermotor; Pajak Hotel;
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; Pajak Restoran;
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Pajak Hiburan;
Bermotor; Pajak Reklame;
Pajak Air Permukaan; dan Pajak Penerangan Jalan;
Pajak Rokok. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
Pajak Parkir;
Pajak Air Tanah;
Pajak Sarang Burung Walet;
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan; dan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
17

Anda mungkin juga menyukai