Anda di halaman 1dari 3

A.

PILIHAN GANDA
1. C
2. D
3. C
4. B
5. D
6. C
7. D
8. C
9. D
10. C
B. ESSAY
1. a. 10.000
b. pematerean kemudian
c. Pelunasan dengam Meterai Tempel atau SSP dan Pembayaran sanksi administrati dengan
menggunakan formulir SSP atau Kode Billing dengan kode akun pajak 411611 dan kode jenis
setoran 512
d. 10.000
e. 20.000
2. dokumen
3. Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam bentuk tulisan tangan, cetakan,
atau elektronik, yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan.
4. 10.000
5. Tidak terutang bea materai
6. 10.000
7. 10.000
8. Tidak terutang bea materai
9. pelunasannya bisa dilakukan dengan pemateraian kemudian.
10. Pemeteraian kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan oleh
pejabat pos atas permintaan pemegang dokumen yang bea meterainya belum dilunasi
sebagaimana mestinya.
11. Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk menerangkan mengenai suatu kejadian yang
bersifat perdata dan Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.
12. Materai dan SSP
13. Pelunasan dengan cara ini memerlukan beberapa syarat :
a. Pelunasan Bea Meterai dengan Mesin Teraan meterai hanya diperkenankan kepada
penerbit dokumen yang melakukan pemeteraian dengan jumlah rata – rata setiap hari
minimal sebanyak 50 dokumen.
b. Penerbit dokumen yang akan melakukan pelunasan Bea Meterai dengan Mesin Teraan
meterai harus melakukan prosedur sebagai berikut :
Mengajukan permohonan ijin secara tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat
dengan mencantumkan jenis/merk dan tahun pembuatan mesin teraan meterai yang
digunakan, serta melampirkan surat pernyataan dengan jumlah rata – rata dokumen yang
harus dilunasi Bea Meterai setiap hari.
Melakukan penyetoran Bea Meterai di muka minimal sebesar Rp.15.000.000 dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak Ke Kas Negara melalui Bank Persepsi. Menyampaikan
laporan bulanan penggunaan mesin teraan meterai kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
setempat paling lambat tanggal 15 setiap bulan. Ijin penggunaan mesin teraan meterai
berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditetapkannya, dan dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan.
14. Yaitu
a. Pelunasan Bea Meterai dengan Teknologi Percetakan hanya di perkenankan untuk
dokumen yang berbentuk cek, bilyet giro, atau efek dengan nama dan dalam bentuk
apapun.
b. Penerbit dokumen yang akan melakukan pelunasan Bea Meterai dengan Teknologi
Percetakan harus melakukan prosedur sebagai berikut :
c. Pembayaran Bea Meterai dimuka sebesar jumlah dokumen yang harus dilunasi Bea
Meterai, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke Kas Negara melalui Bank
Persepsi.
d. Mengajukan permohonan ijin secara tertulis kepada Dirjen Pajak dengan
mencantumkan jenis dokumen yang akan dilunasi Bea Meterai dan jumlah Bea Meterai
yang telah dibayar.
e. Perum Peruri dan Perusahaan Sekuriti yang melakukan pembubuhan tanda Bea Meterai
Lunas pada cek, bilyet giro, dan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun, harus
menyampaikan laporan bulanan kepada Dirjen Pajak paling lambat tanggal 10 setiap
bulan.
15. Pelunasan Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi
a. Pelunasan Bea Meterai dengan Sistem Komputerisasi hanya diperkenankan untuk
dokumen yang berbentuk surat yang memuat jumlah uang dalam Pasal 1 huruf d PP
No.24 Tahun 2000 dengan jumlah rata – rata pemeteraian setiap hari minimal sebanyak
100 dokumen.
b. Mengajukan permohonan ijin secara tertulis kepada Dirjen Pajak dengan
mencantumkan jenis dokumen dan perkiraan jumlah rata – rata dokumen yang akan
dilunasi Bea Meterai setiap hari.
c. Pembayaran Bea Meterai dimuka minimal sebesar perkiraan jumlah dokumen yang
harus dilunasi Bea Meterai setiap bulan, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke
Kas Negara melalui Bank Persepsi.
d. Menyampaikan laporan bulanan tentang realisasi penggunaan dan saldo Bea Meterai
kepada Dirjen Pajak paling lambat tanggal 15 seiap bulan.
e. Ijin pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan
Sistem Komputerisasi berlaku selama saldo Bea Meterai yang telah dibayar pada saat
mengajukan ijin masih mencukupi kebutuhan pemeteraian 1 bulan berikutnya.
16. Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia
17. PT Pos Indonesia
18. 1 januari 2021
19. Tidak terutang bea materai
20. Tidak terutang bea materai
21. 10.000
22. 10.000
23. Tidak terutang bea materai
24. 10.000
25. Tidak boleh
26. Pemungut Bea Meterai yang tidak atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor,
ditambah sanksi administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor.
27. dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
28. dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
29. pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau pidana denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
30. tidakbisa
31. Dokumen dibubuhi untuk tanda tangan
32. Dokumen selesai dibuat
33. Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen tersebut dibuat
34. Tidak
35. Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima dokumen

Anda mungkin juga menyukai