Anda di halaman 1dari 6

Nama : Belva Fernanda Arianto

NIM : 062230501048

Kelas : 2AE

Tanggal : 15-05-2023

TEORI
a. Jelaskan syarat perolehan BKP yang PPNnya tidak dapat dikreditkan!
b. Jelaskan PKP tertentu yang menggunakan ketentuan Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan!
c. Jelaskan ketentuan bagi PKP dengan omzet tertentu yang menggunakan pedoman Pengkreditan
Pajak Masukan!
d. Jelaskan secara singkat ketentuan pengkreditan pajak masukan bagi PKP yang melakukan
penyerahan terutang PPN dan tidak terutang PPN!
JAWAB
a. Syarat perolehan BKP yang PPN-nya tidak dapat dikreditkan adalah ketika BKP tersebut
digunakan untuk kegiatan usaha yang tidak termasuk dalam objek pajak pertambahan nilai
(PPN), misalnya untuk kegiatan non-PPN seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan, atau
kegiatan keagamaan.

b. PKP tertentu yang menggunakan ketentuan Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan adalah
PKP yang melakukan kegiatan usaha dengan objek pajak yang beragam, misalnya melakukan
penjualan barang atau jasa yang dikenakan tarif PPN yang berbeda-beda. Dalam hal ini,
pedoman pengkreditan pajak masukan mengatur bagaimana penghitungan dan
pengkreditan pajak masukan berdasarkan objek pajak yang berbeda.

c. Ketentuan bagi PKP dengan omzet tertentu yang menggunakan pedoman Pengkreditan
Pajak Masukan adalah PKP yang memiliki omzet penjualan atau pendapatan tertentu, yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. PKP dengan omzet di atas batas yang
ditentukan akan menggunakan pedoman pengkreditan pajak masukan yang mengatur tata
cara penghitungan dan pengkreditan pajak masukan yang berlaku bagi PKP dengan omzet
tersebut.

d. Ketentuan pengkreditan pajak masukan bagi PKP yang melakukan penyerahan terutang PPN
dan tidak terutang PPN adalah sebagai berikut:
 Pajak masukan dari pembelian atau pengeluaran yang digunakan untuk penyerahan
terutang PPN dapat dikreditkan secara penuh.
 Pajak masukan dari pembelian atau pengeluaran yang digunakan untuk penyerahan
tidak terutang PPN tidak dapat dikreditkan.
 Jika terdapat pembelian atau pengeluaran yang digunakan untuk penyerahan baik
terutang maupun tidak terutang PPN, maka pajak masukan hanya dapat dikreditkan
sesuai dengan proporsi penyerahan terutang PPN.

KASUS
1. Nyonya Mei-mei mempunyai Usaha Perhiasan "Cemerlang Nian" dan sudah dikukuhkan sebagai
PKP. Pada bulan Maret April 2022 memperoleh omzet penjualan (penyerahan) perhiasan
sebesar Rp. 620juta. Diminta:
a. Hitunglah PPN Masukan yang dapat dikreditkan oleh PKP Mei-mei pada masa pajak April
2022!
b. Hitunglah PPN kurang bayar PKP Mei-mei pada masa pajak April 2022!
JAWAB
a. Untuk menghitung PPN masukan yang dapat dikreditkan oleh PKP Mei-mei pada masa pajak
April 2022, perlu diketahui tarif PPN yang berlaku dan rincian pembelian atau pengeluaran yang
digunakan dalam kegiatan usaha tersebut. PPN masukan yang dapat dikreditkan dihitung
dengan rumus:

PPN Masukan yang dapat dikreditkan = Total Pembelian atau Pengeluaran x (Tarif PPN / 100)

Misalkan tarif PPN yang berlaku adalah 10% dan total pembelian atau pengeluaran pada bulan April
2022 adalah Rp. 100 juta, maka:

PPN Masukan yang dapat dikreditkan = Rp. 100 juta x 11% = Rp. 11juta

Jadi, PKP Mei-mei dapat mengkreditkan PPN sebesar Rp. 11.000.000 pada masa pajak April 2022.

b. Untuk menghitung PPN kurang bayar PKP Mei-mei pada masa pajak April 2022, perlu diketahui
tarif PPN yang berlaku, omzet penjualan (penyerahan) perhiasan, dan PPN keluaran yang telah
dikumpulkan. PPN kurang bayar dihitung dengan rumus:

PPN Kurang Bayar = (Omzet Penjualan x Tarif PPN / 100) - PPN Keluaran yang telah dikumpulkan

Misalkan tarif PPN yang berlaku adalah 11% dan omzet penjualan perhiasan pada bulan April 2022
adalah Rp. 620 juta, sementara PPN keluaran yang telah dikumpulkan adalah Rp. 70 juta, maka:

PPN Kurang Bayar = (Rp. 620 juta x 11%) - Rp. 70 juta = Rp. 68.200.000 - Rp. 70 juta = - Rp. 1.800.000 juta

Dalam hal ini, hasil perhitungan negatif menunjukkan PPN lebih bayar sebesar Rp. 1,8 juta.

Jadi, PKP Mei-mei memiliki PPN lebih bayar sebesar Rp.1.800.000 pada masa pajak April 2022
2. CV Akbar merupakan Usaha Percetakan dan sudah dikukuhkan sebagai PKP. Pada tahun 2022
memperoleh omzet sebesar Rp. 1.200.000.000. CV Akbar termasuk PKP yang menggunakan
pedoman pengkreditan pajak masukan. Pada Bulan Januari 2014 memperoleh omzet penjualan
(penyerahan) perhiasan sebesar Rp. 100juta. Diminta:
a. Hitunglah PPN Masukan yang dapat dikreditkan oleh PKP Akbar pada masa pajak Januari
2022!
b. Hitunglah PPN kurang bayar PKP Akbar pada masa pajak Januari 2022!
JAWAB
A ) . Untuk menghitung PPN masukan yang dapat dikreditkan oleh PKP Akbar pada masa
pajak Januari 2022, perlu diketahui tarif PPN yang berlaku, omzet penjualan, dan rincian
pembelian atau pengeluaran yang digunakan dalam kegiatan usaha tersebut. PKP Akbar
menggunakan pedoman pengkreditan pajak masukan berdasarkan omzet penjualan.
PPN masukan yang dapat dikreditkan dihitung dengan rumus:
PPN Masukan yang dapat dikreditkan = (Omzet Penjualan / Total Omzet) x Total Pajak
Masukan
Misalkan tarif PPN yang berlaku adalah 11%, omzet penjualan pada bulan Januari 2022
adalah Rp. 100 juta, dan total omzet pada tahun 2022 adalah Rp. 1.200.000.000. Jika
total pajak masukan yang dikeluarkan pada bulan Januari 2022 adalah Rp. 20 juta, maka:
PPN Masukan yang dapat dikreditkan = (Rp. 100 juta / Rp. 1.200.000.000) x Rp. 20 juta
= Rp. 1.666.67
Jadi, PKP Akbar dapat mengkreditkan PPN sebesar Rp. 1.666.667 pada masa pajak
Januari 2022.

B ) . Untuk menghitung PPN kurang bayar PKP Akbar pada masa pajak Januari 2022,
perlu diketahui tarif PPN yang berlaku, omzet penjualan, PPN keluaran yang telah
dikumpulkan, dan total PPN yang seharusnya dibayar. PPN kurang bayar dihitung
dengan rumus:
PPN Kurang Bayar = Total PPN yang seharusnya dibayar - PPN Keluaran yang telah
dikumpulkan
Misalkan tarif PPN yang berlaku adalah 11%, omzet penjualan pada bulan Januari 2022
adalah Rp. 100 juta, PPN keluaran yang telah dikumpulkan adalah Rp. 15 juta, dan total
PPN yang seharusnya dibayar adalah Rp. 11 juta, maka:
PPN Kurang Bayar = Rp. 11 juta - Rp. 15 juta = - Rp. 4 juta
Dalam hal ini, hasil perhitungan negatif menunjukkan PPN lebih bayar sebesar Rp. 4
juta.
Jadi, PKP Akbar memiliki PPN lebih bayar sebesar Rp. 4 juta pada masa pajak Januari
2022.
3. Berikut ini transaksi perolehan BKP oleh PT. ABC selaku produsen mebel. PT. ABC mendaftarkan
dirinya untuk dikukuhkan sebagai PKP terhitung mulai 25 Pebruari 2022:
1) Tanggal 1 Pebruari 2022 membeli cat seharga Rp. 10juta belum termasuk PPN dari PT.
CAT.
2) Tanggal 10 Pebruari 2022 membeli Cat Kayu seharga Rp.5juta belum termasuk PPN dari
PT. CAT
3) Tanggal 20 Pebruari 2022 membeli kendaraan angkut mebel seharga Rp.80juta belum
termasuk PPN dari PT. DEALER ZUZUKI MOBIL.
4) Tanggal 28 Pebruari 2022 membeli paku dan CAT seharga Rp.20juta belum termasuk
PPN dari PT. CAT
5) Tanggal 1 Maret 2022 menerima dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) mesin
genset untuk usaha dari Kagawa LTD Jepang dengan Nilai Impor sebesar Rp. 105juta
belum termasuk PPN
6) Tanggal 4 Maret 2022 membeli paku dan CAT seharga Rp.15juta belum termasuk
PPN dari PT. CAT.
7) Tanggal 8 Maret 2022 membeli Lemari Es Ruang Kerja Direktur seharga Rp. 50juta
belum termasuk PPN dari PT. Electronics.
8) Tanggal 14 Maret 2022 membeli paku dan CAT seharga Rp.25juta belum termasuk PPN
dari PT. CAT.
9) Tanggal 24 Maret 2022 membeli kendaraan sedan direktur seharga Rp.500juta belum
termasuk PPN dari PT. DEALER MOBIL EMFORD.
10) Tanggal 30 Maret 2022 membeli kayu lapis seharga Rp.75juta belum termasuk PPN dari
PT. CAT.
DIMINTA:

1) Buatlah rekapitulasi PPN Masukan yang dapat dan tidak dapat dikreditkan
pada masa masa pajak:
a. Pebruari 2022
b. Maret 2022

2) Hitunglah PPN kurang bayar atau lebih bayar pada masa pajak
a. Pebruari 2022 (Jika diketahui PPN yang dipungut sendiri pada masa pajak ini sebesar Rp.
10juta)
b. Maret 2022 (Jika diketahui PPN yang dipungut sendiri pada masa pajak ini
sebesar Rp. 26juta)
JAWAB
1)
a. FEBRUARI
Rekapitulasi
No
Penjual DPP PPN Masukan
.
1. PPN Masukkan yang dapat dikreditkan
- Pembelian cat 10.000.000 1.100.000

2 PPN Masukkan yang tidak dapat dikreditkan


- Pembelian cat kayu 5.000.000 550.000
- Pembelian kendaraan angkut mebel 80.000.000 8.800.000
Jumlah 85.000.000 9.350.000
Total 95.000.000 10.450.000

b. MARET
Rekapitulasi
No
Penjual DPP PPN Masukan
.
1. PPN Masukkan yang dapat dikreditkan
- Pembelian paku dan cat 20.000.000 2.200.000
- Nilai impor mesin genset 105.000.000 11.550.000
- Pembelian paku dan cat 15.000.000 1.650.000
- Pembelian paku dan cat 25.000.000 2.750.000
- Pembelian kayu lapis 75.000.000 8.250.000
Jumlah 240.000.000 26.400.000

2 PPN Masukkan yang tidak dapat dikreditkan


- Pembelian lemari es 50.000.000 5.500.000
- Pembelian kendaraan sedan 500.000.000 55.000.000
Jumlah 550.000.0000 60.500.000
Total 790.000.000 86.900.000

2)
a. FEBRUARI 2022
Total PPN Masukan yang dapat dikreditkan = Rp. 1 juta
PPN yang dipungut sendiri = Rp. 10 juta
PPN Kurang Bayar = PPN yang dipungut sendiri - Total PPN Masukan yang dapat
dikreditkan
PPN Kurang Bayar = Rp. 10 juta - Rp. 1,1 juta = Rp. 8,9 juta

Jadi, PKP PT. ABC memiliki PPN kurang bayar sebesar Rp.8.900.000 pada masa pajak
Pebruari 2022.

b. MARET 2022
Total PPN Masukan yang dapat dikreditkan = Rp. 24.5 juta (2.200.000 + 11.550.000 +
1.650.000 + 2.750.000 + 8.250.000)
PPN yang dipungut sendiri = Rp. 26.400.000
PPN Lebih Bayar = Total PPN Masukan yang dapat dikreditkan - PPN yang dipungut
sendiri
PPN Lebih Bayar = Rp. 26.400.000 - Rp. 26 juta = Rp 400.000

Dalam hal ini, hasil perhitungan negatif menunjukkan PPN kurang bayar sebesar Rp
400.000

Jadi, PKP PT. ABC memiliki PPN kurang bayar sebesar Rp 400.000 pada masa
pajak Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai