PT Rahma Rizki (RR), bergerak di bidang Industri alat-alat kecantikan berdiri sejak
tahun 2007, memiliki kantor pusat di Jalan Swadaya 34, JAKARTA. NPWP : 01.581.568.1-
032.000 No. Telp. 021-77778888
Di Tahun 2019, PT RR memiliki transaksi pembayaran gaji, upah, honorarium dan
imbalan lainnya kepada pegawai tetap maupun pegawai tidak tetapnya. Untuk pegawai
tetap, PT RR mengikut sertakan program BPJS untuk seluruh pegawainya dengan premi
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Hari Tua (JHT)
sebesar masing-masing 0,54%, 0,30% dan 5,7% dari gaji pokok. Masing-masing karyawan
juga melakukan pembayaran iuran pensiun sebesar 2% dari gaji pokok yang dibayarkan ke
BPJS.
Data Pembayaran gaji, upah dan imbalan lainnya kepada pegawai tetap di bulan Agustus
2019 adalah sbb.:
A. Umar bekerja (K/2) sebagai Direktur Utama. NPWP. 59.646.153.3.003.000. Sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, Setiap bulan Umar menerima gaji pokok sebesar
Rp.20.000.000,00. Selain itu Umar juga menerima tunjangan transport dan makan,
masing-masing Rp.1.800.000,00. Di bulan Agustus 2019, karena prestasinya di tahun
2013 sangat baik, maka ia menerima imbalan dalam bentuk natura (fringe benefit),
yaitu 1 buah mobil MPV seharga Rp195.000.000,00 yang langsung diatasnamakan
kepada Umar (on the road).
Selain itu Brad Pritt membayar sendiri Iuran THT sebesar Rp. 400.000,- per bulan.
Khusus Brad Pritt tidak mendapat fasilitas program jamsostek.
D. Bapak Budiman, NPWP.09.259.494.4-407.000, status kawin dan memiliki empat
orang anak (2 orang anak kandung dan 2 anak angkat yang ditanggung sepenuhnya
oleh Bapak Budiman).
Berikut adalah data penghasilan oleh Bapak Budiman setiap bulan:
G. Amin (K/2) bekerja sejak tahun 2018, pada bulan agustus memperoleh penghasilan
sbb:
Gaji Pokok Rp.9.000.000
Tunjangan Transport Rp.1.500.000
Tunjangan Makan Rp.1.000.000
Iuran THT dibayar pegawai Rp. 200.000
Rapel atas kenaikan gaji pokok @2 jt /bln Rp 14.000.000
B. Perusahaan sedang terlibat kasus sengketa hak cipta alat kecantikan dengan
perusahaan Cina. Dalam proses di Pengadilan perusahaan bekerjasama dengan
Awaluddin, SH seorang pengacara yang berpengalaman dalam menghadapi
berbagai macam masalah hukum di Indonesia. Proses pengadilan cukup memakan
waktu yang lama dan dengan berbagai macam kasus yang berbeda, sehingga
mengharuskan Awaluddin, SH melakukan penagihan di bulan yang berbeda pula.
Berikut adalah pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada Awaluddin, SH
(Ber NPWP) selama tahun 2019:
D. Wirasmo (K/2) ber NPWP seorang komisaris yang bukan pegawai tetap, pada tahun
2019 menerima honorarium setiap kehadiran beliau dalam rapat dewan direksi dan
komisaris. Pada bulan Maret 2019 menerima honorarium sebesar Rp. 35.000.000,-.
Kemudian pada bulan Juni menerima honorarium sebesar Rp. 20.000.000,- dan
terakhir menerima honorarium pada bulan Agustus 2019 sebesar Rp. 60.000.000,-.
F. Ridho Irama (ber-NPWP), belum menikah, adalah karyawan kontrak dengan dasar
upah harian yang akan dibayarkan setiap tanggal 30 tiap bulannya. Dalam bulan
Agustus 2019 Ridho Irama bekerja selama 12 hari kerja, dengan upah harian sebesar
Rp.575.000,00/hari. Gaji dibayar bulanan.
H. Pada bulan Agustus 2019, dibayarkan fee sebesar US$5,000 kepada Mr. Smith yang
datang langsung dari negaranya New Zealand, untuk memberikan konsultasi
pengembangan produk selama 7 hari. (Pada saat pembayaran, Kurs Tengah BI
US$1=Rp13.500,00; Kurs Bank BCA US$1=Rp13.600,00; Kurs Menteri Keuangan
US$1=Rp13.200,00).
I. Di bulan Agustus 2019, diserahkan kepada Sdr. Elsa, pemenang utama, 1 (satu)
hadiah undian/lucky draw (atas pembelian alat kecantikan) berupa uang tunai
sebesar Rp10.000.000,00
Instruksi:
Hitunglah PPh Pasal 21 yang terutang untuk masing-masing karyawan tetap pada bulan
Agustus 2019!
Berapakah PPh Pasal 21 yang terutang untuk pegawai tidak tetap, bukan pegawai, peserta
kegiatan dan penerima pesangon pada bulan Agustus 2019!