SESUNGGUHNYA
Rp. 80.000.000
x 100%
Rp.100.000.000
80%
3.000 x Rp.1.600
Rp. 4.800.000
b.Pencatatan BOP
Suatu perusahaan manufaktur membebankan BOP berdasarkan tarif Rp. 1.000 tiap jam
kerja langsung. Data produksi dan BOP yang sesungguhnya terjadi dalam bulan Juli 2020
sebagai berikut:
Produk yang diproses dalam bulan Juli 2020:
Pesanan No. 01, menggunakan jam kerja langsung Rp. 3.500 jam
Pesanan No. 02, menggunakan jam kerja langsung Rp. 3.200 jam
Pesanan No. 03, menggunakan jam kerja langsung Rp. 2.500 jam
Pesanan No. 04, menggunakan jam kerja langsung Rp. 2.000 jam
Pesanan No. 05, menggunakan jam kerja langsung Rp. 1.800 jam
Jumlah jam kerja langsung yang digunakan Rp. 13.000 jam
BOP yang sesungguhnya terjadi dalam bulan Juli 2020:
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp. 5.500.000
Biaya penyusutan gedung pabrik bulan Juli 2020 Rp. 1.500.000
Biaya penyusutan mesin-mesin bulan Juli 2020 Rp. 1.400.000
Biaya listrik bagian produksi bulan Juli 2020 Rp. 1.600.000
Biaya bahan penolong Rp. 2.500.000
Biaya produksi tidak langsung lain-lain Rp. 1.000.000
Total BOP yang sesungguhnya Rp. 13.500.000
- Mencatat BOP sesungguhnya
Tanggal Nomor Akun Nomor Debit (Rp) Kredit
Bukti Akun (Rp)
Juli 31 BOP sesungguhnya 13.500.000 -
Gaji dan Upah 5.500.000
B. Peny. Gedung pabrik 1.500.000
Be. Peny. mesin 1.400.000
Beban listrik 1.600.000
Persediaan bahan penolong 2.500.000
B. Prod. Tak langsung lain-lain 1.000.000
akhir periode
Tanggal Nomor Akun Nomor Debit (Rp) Kredit (Rp)
Bukti Akun
Juli 31 BOP dibebankan 13.000.000
BOP sesungguhnya 13.000.000
2.Mencatat selisih BOP
Tanggal Nomor Akun Nomor Debit (Rp) Kredit (Rp)
Bukti Akun
Juli 31 Harga pokok penjualan 500.000
BOP sesungguhnya 500.000
Rp. 45.000.000
Rp. 5.000
9.000.000
3) BOP sebesar Rp. 36.000.000 dapat menghasilkan
- Produk selesai 8.000 unit
- Produk dalam proses akhir periode, 50% x 2.000 unit1.000 unit
Unit ekuivalen produk yang dihasilkan 9.000 unit
Perhitungan BOP tiap unit produk dihitung sebagai berikut:
Rp. 36.000.000
Rp. 4.000
9.000
Jenis Jumlah satuan produk yang Biaya Produksi Biaya produksi
Biaya dihasilkan(unit ekuivalen) (Rp) per satuan (Rp)
BBB 8.000 + (100% x 2.000) unit = 10.000 unit Rp. 78.000.000 Rp. 7.800
BTK 8.000 + (50% x 2.000) unit = 9.000 unit Rp. 45.000.000 Rp. 4.500
BOP 8.000 + (50% x 2.000) unit = 9.000 unit Rp. 36.000.000 Rp. 3.600
Rp. 159.000.000 Rp. 16.800
3.Pencatatan biaya produksi
a.Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam proses
produksi:
BDP-Biaya bahan baku Rp. 78.000.000
Persediaan bahan baku dan pembantu Rp. 78.000.000
b.Jurnal untuk mencatat pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi:
BDP-Biaya tenaga kerja Rp. 45.000.000
Gaji dan upah Rp. 45.000.000
c.Jurnal untuk mencatat BOP:
BDP-Biaya overhead pabrik Rp. 36.000.000
Akun-akun yang dikredit Rp. 36.000.000
d.Jurnal untuk mencatat harga pokok produksi selesai:
Biaya bahan baku dan pembantu 8.000.000 x Rp. 7.800 = Rp. 62.400.000
Biaya tenaga kerja 8.000.000 x Rp. 5.000 = Rp. 40.000.000
Biaya overhead pabrik 8.000.000 x Rp. 4.000 = Rp. 32.000.000
Jumlah Rp. 134.400.000
Jurnal:
Persediaan produk jadi Rp. 134.400.000
BDP-Biaya bahan baku Rp. 62.400.000
BDP-Biaya tenaga kerja Rp. 40.000.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp. 32.000.000
e.Jurnal untuk mencatat harga pokok barang dalam proses akhir periode:
Persediaan barang dalam proses Rp. 24.600.000
BDP-Biaya bahan baku Rp. 15.600.000
BDP-Biaya tenaga kerja Rp.5.000.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp. 4.000.000
D.Penghitungan Harga Pokok Proses dengan
Persediaan Barang dalam Proses pada Awal
Periode
PT SARNENG membuat satu jenis produk melalui dua departemen produksi yaitu
departemen produksi I dan departemen produksi II. Harga pokok produk dihitung dengan
metode MPKP.
Data kegiatan produksi di Departemen II dalam bulan Agustus 2020 sebagai berikut:
Data Produksi:
- Produk dalam proses awal eriode dengan tingkat
penyelesaian biaya konversi 40% 2.000 unit
- Jumlah produk diterima dari Departemen I 14.000 unit
- Jumlah produk selesai diproses 12.000 unit
- Produk dalam proses akhir periode dengan tingkat
penyelesaian biaya konversi 50% 4.000 unit
Data biaya produksi:
- Harga pokok dari Departemen I Rp. 10.000.000
- Biaya produksi bulan juli yang ditambahkan di Departemen II
=> Biaya tenaga kerja Rp. 960.000
=> BOP Rp. 640.000
Rp. 1.600.000
Jumlah Rp. 11.600.000
Harga pokok produk yang diterima dari Departemen I bulan Agustus:
14.000 x Rp. 5.200 Rp. 72.800.000
Biaya yang ditambahkan ke Departemen II Agustus 2020:
- Biaya tenaga kerja Rp. 15.840.000
- BOP Rp. 13.200.000
Jumlah Rp. 29.040.000
1)Perhitungan harga pokok produk
a. Penghitungan biaya produksi tiap unit produk yang
ditambahkan di Departemen II pada bulan Agustus 2020:
Biaya konversi (BTK dan BOP) Departemen II pada bulan
Agustus dapat menghasilkan produk (unit ekuivalen)
sebagai berikut:
- 60% dari jumlah produk dalam proses awal
periode: 60% x 2.000 unit = 1.200 unit
- Produk selesai yang berasal dari produk
masuk Departemen II bulan Agustus
(12.000 unit- 2.000 unit) 10.000 unit
- 50% dari jumlah produk dalam proses
akhir periode: 50% x 4.000 unit = 2.000 unit
Jumlah unit ekuivalen produk dihasilkan
biaya konversi 13.200 unit
b. Penghitungan harga pokok produk selesai di Departemen II (12.000
unit) : Harga pokok produk dalam proses awal periode (2.000 unit)
- Harga pokok dari Departemen I (terjadi bulan juli) Rp.10.000.000
- Biaya produksi Departemen II yang diserap pada
bulan Juli 2020 Rp. 1.600.000
- Biaya produksi yang ditambahkan Departemen II
=> Biaya tenaga kerja 60% x 2.000 x Rp 1.200 Rp. 1.440.000
=> BOP 60% x 2.000 x Rp. 1.000 Rp. 1.200.000
Jumlah Rp. 14.240.000
Harga pokok produk yang berasal dari produk masuk
Departemen II pada bulan Agustus, 10.000 unit (12.000-2.0000
10.000 x (Rp. 5.200 + Rp. 2.200) Rp. 74.000.000
Harga pokok produk selesai di Departemen II Rp. 88.240.000
c. Penghitungan harga pokok produk dalam proses pada
akhir periode di Departemen II sebanyak 4.000 unit. Produk
ini seluruhnya berasal dari produk masuk Departemen II
pada bulan Agustus sehingga harga pokok produk ini:
Harga pokok yang dibawa dari Departemen I
4.000 x Rp. 5.200 Rp. 20.800.000
Biaya produksi Departemen II yang telah ditambahkan
bulan Agustus
- BTK (50% x 4.000 x Rp. 1.200) Rp. 2.400.000
- BOP (50% x 4.000 x Rp. 1.000) Rp. 2.000.000
Harga pokok produk dalam proses akhir periode
Departemen II Rp. 25.200.000
2)Pencatatan biaya produksi yang dibebankan di Departemen II
a. Jurnal untuk mencatat kembali harga pokok produk dalam proses awal periode ke dalam
akun barang dalam proses:
BDP-BBB Departemen II Rp. 10.000.000
BDP-BTK Departemen II Rp. 960.000
BDP-BOP Departemen II Rp. 640.000
Persediaan BDP Rp. 11.600.000
b. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai di Departemen I yang ditransfer ke
Departemen II dalam bulan Agustus 2020:
BDP-BBB Departemen II Rp. 72.800.000
BDP-BBB Departemen I Rp. 33.600.000
BDP-BTK Departemen I Rp. 22.400.000
BDP-BOP Departemen I Rp. 16.800.000
c. Jurnal untuk mencatat biaya produksi yang ditambahkan di Departemen II dalam bulan
Agustus 2020:
BDP-BTK Departemen II Rp. 15.840.000
BDP-BOP Departemen II Rp.13.200.000
Gaji dan Upah Rp. 15.840.000
Akun-akun yang harus dikredit Rp. 13.200.000
f. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai diproses di Departemen II:
Persediaan produk jadi Rp. 88. 240.000
BDP-BBB Departemen II Rp. 62.000.000
BDP-BTK Departemen II Rp. 14.400.000
BDP-BOP Departemen II Rp. 11.840.000
TERIMAKASIH