Pajak
Mengingat beban bunga dari hutang termasuk pengurang
pajak, secara umum tingginya tingkat pajak akan
mendorong perusahaan untuk lebih memilih hutang
daripada ekuitas.
TEORI MODIGLIANI DAN MILLER (MM)
VL = V U
VL = VU + T.B
VL VL = VU + T.B
VU
B/S (Utang/Ekuitas)
TEORI MODIGLIANI DAN MILLER (MM)
Persamaan dan gambar sebelumnya menyimpulkan
bahwa nilai perusahaan akan terus meningkat secara
linear, seiring dengan bertambahnya proporsi
hutang pada struktur modal perusahaan. Hal itu
mengandung makna bahwa makin tinggi proporsi
utang makin tinggi nilai perusahaan. Sudah tentu hal
ini tidak realistis sebab makin tinggi proporsi hutang
yang digunakan dalam struktur modal makin tinggi
pula risiko kebangkrutan yang mungkin dihadapi
oleh suatu perusahaan. Namun, perlu diingat
kembali bahwa MM memang mengabaikan risiko
kebangkrutan dalam asumsi teorinya.
BIAYA KEBANGKRUTAN : KOREKSI MODEL
MM OLEH KRAUS DAN LIZENBERGER
Kraus dan Lizenberger menyatakan bahwa faktor
penghematan pajak (dari perusahaan yg
berhutang) dihilangkan oleh meningkatnya
ekspektasi atas biaya kebangkrutan. Bertambahnya
tingkat leverage berdampak meningkatnya
probabilitas risiko kebangkrutan, dan akhirnya
meningkatkan pula biaya kebangkrutan. Kraus dan
Lizenberger pada dasarnya ingin mengungkapkan
bahwa struktur modal optimal akan tercapai jika
tambahan dan penghematan pajak tepat sama
dengan tambahan biaya kebangkrutan .
BIAYA KEBANGKRUTAN : KOREKSI MODEL
MM OLEH KRAUS DAN LIZENBERGER
Model Kraus dan Lizenberger dijelaskan dengan
persamaan dan gambar berikut :
VL VL = VU + T.B
B/S (Utang/Ekuitas)
BIAYA KEAGENAN (AGENCY COST)
Dalam kaitannya dengan leverage dan struktur modal,
biaya keagenan timbul akibat ketidakselarasan
kepentingan antara pemilik dan kreditor. Selaku
pemilik uang, kreditor merasa perlu mengatur pemilik
perusahaan sedemikian rupa sehingga uang yang
dipinjamkan dapat kembali berikut bunganya.
Beberapa bentuk pengaturan dari pihak kreditor,
antara lain menentukan jenis jenis dan jumlah
kolateral, menetapkan tingkat likuiditas minimum
(yang bisa memberi konsekuensi kepada para pemilik
untuk mengurangi ekspansi bisnis), dan memutuskan
secara ketat jumlah dividen yang dibayarkan.
IKHTISAR TEORI MODAL
MM berteori bahwa nilai perusahaan akan terus
meningkat dengan bertambahnya proporsi hutang.
EPS
Utang
Saham Biasa
EPS
EBIT* EBIT
RUMUS EPS
(EBIT – I1 – I2) ( 1 - T) – DP1
EPSD (obligasi) =
N1