Anda di halaman 1dari 3

A.

Logistic
Seperti yang diketahui bahwa suatu produk berjalan dalam satu rangkaian rantai
pasokan, oleh karenanya manajer berusaha untuk mencapai rute paling efisen serta
menentukan jaringan pengiriman (delivery network), hal ini dilakukan untuk dapat
menekan biaya operasi. Selain itu juga berfungi untuk mengurangi dampak terhadap
lingkungan. Analisa manajemen (seperti linier programming, queuing, serta vehicle
routing software) dapat membantu perusahaan di seluruh dunia untuk mengoptimalisasi
rantai pasokan serta jaringan distribusi. Jaringan distribusi dengan kapal container,
pesawat udara, kereta, truck dan jenis transportasi lainnya dapat dianalisa untuk menekan
jarak tempuh maupun waktu yang dibutuhkan untuk menghantarkan produk, sebagai
contoh :
1. Pesawat terbangan dapat diatur ketinggan serta rute penerbangan yang ditempuh agar
dapat menyesuaikan arah angin serta kondisi cuaca saat melakukan penerbangan hal
ini dapat menghemat penggunaan bahan bakar serta emisi karbon
2. Perusaahan distribusi makanan saat ini telah memiliki truck maupun kendaraan
operasional yang mampu menampung tiga jenis zona suhu (beku, dingin, dan
normal) hal ini dapat menghemat biaya operasi tanpa harus menggunakan tiga jenis
kendaraan berbeda dalam sekali distribusi.
3. Perusahaan dapat merevisi dus kemasan untuk mengurangi kemasan rusak atau cacat
selama proses pengiriman hal ini dapat menghemat biaya perjalanan serta biaya
asuransi produk.

Selain itu untuk meningkatkan efisiensi dalam logistic. Manajer operasi juga perlu untuk
mengevaluasi peralatan alternatif, mempertimbangkan biaya operasi, masa
pengembalian, serta sasaran lingkungan perusahaan.

B. End of Life Phase


Seperti yang kita ketahui pada proses desin produk, manajer perlu memperhatikan
apa yang akan terjadi kepada produk yang akan diciptakan maupun material yang ada
pada produk setelah produk memasuki masa habis pakai. Pruduk dengan material yang
terbatas, produk dengan material yang dapat di daur ulang, atau material yang dapat
digunakan kembali seluruhnya berpengaruh terhadap kondisi lingkungan serta
menghindari penimbunan maupun pembakaran material dari produk yang diciptakan.
Di era sekarang inovasi serta keberlangsungan produk pada perusahaan dibentuk
closed-loop supply chain, yang juga disebut reverse logistic. Perusahaan tidak lagi boleh
hanya menjual produk namun sudah harus mendesain serta mengimplementasikan end of
life sytem untuk pengembalian material fisik serta menyediakan fasilitas daur ulang
maupun penggunaan kembali material produk.
C. Regulation and Industry Standards
Pemerintahan, standar industry, dan kebijakan perusahaan seluruhnya merupakan
factor penting dalam keputusan operasional. Pada banyak industry saat ini, kita dapat
melihat perkembangan regulasi, standar, serta kebijakan yang menjadi acuan bagi
manajer dalam mendesain produk, proses produksi, hingga pengolahan limbah. Sebagai
pedoman dalam desain produk, ada beberapa regulasi yang dikeluarkan pemerintah
Indonesia diantaranya undang-undang tentang kekayaan intelektual termasuk didalamnya
desain produk, desain industry, hak paten, hak cipta, serta beberapa kebijakan lainnya.
Sebagai pedoman bagi manajer operasional ada beberapa regulasi yang dikeluarkan
kementrian perindustrian yang dapat digunakan sebagai acuan untuk proses produksi.
Dalam hal pengelolaan limbah perusahaan dapat mengacu pada beberapa peraturan yang
dikeluarkan kementrian lingkungan hidup maupun direktorat jendral pengelolaan limbah.
Pada contoh berikut tampak bahwa hampir seluruh industri wajib mematuhi
peraturan dalam beberapa bentuk peraturan :
1. Para pekerja bangunan komersil tidak hanya memikirkan pembuatan saluran
pembuangan air namun juga harus memperhatikan pnanggulangan polusi yang
mungkin diakibatkan pada setiap proyek yang dikerjakan.
2. Perusahaan air minum harus memperhatikan kebijakan keamanan air konsumsi.
3. Rumah sakit wajib memenuhi standar dari konservasi sumber daya serta recovery act,
yang mengatur penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya.

Konsekuensi yang mungkin akan dihadapi perusahaan akibat dari tidak patuh akan aturan
yang ada dapat berakibat fatal bahkan criminal. Selain itu perkara ini juga akan
menghabiskan biaya yang tidak sedikit karena berkaitan erat dengan dampak lingkungan.
International Environmental Policies and Standards
Beberapa organisasi besar seperti the U.N. Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC), International Organization for Standardization (ISO), serta pemerintahan di
seluruh dunia mengajak seluruh jenis industi untuk menurunkan dampak lingkungan yang
disebabkan oleh limbah material dari proses produksi. Berikut beberapa standar
internasional yang menjadi acuan bagaimana sebuah bisnis beroperasi, berproduksi, serta
mendistribusikan produk sesuai dengan standar yang ditetapkan.
1. European Union Emission Trading System
Negara - negara di Uni Eropa telah membentuk dan menjalankan EU Emissions
Trading System (EUETS) untuk menangani perubahan iklim. Ini merupakan alat
bantu kunci yang digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada negara –
negara Uni Eropa
2. ISO 14000
The International Organization for Standardization (ISO) 14000 merupakan seri ISO
yang berfokus pada standar manajemen lingkungan. ISO 14000 memiliki lima
element inti, diantaranya :
a) Environmental management
b) Auditing
c) Performance evaluation
d) Labeling
e) Life cycle assessment

ISO 14000 yang berfokus pada sistem manajemen lingkungan, dapat menjadi
pedoman bagi perusahaan untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan
yang bersumber dari aktifitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai