& PAJAK
Disusun Oleh :
Faradilla
STRUKTUR MODAL
Goodwill Modal :
Modal Sendiri
Saham Preferen
Saham Biasa
DEFINISI STRUKTUR
MODAL
Ingat kembali neraca, sisi kiri adalah aktiva disebut
stuktur harta/bisnis. Sisi kanan adalah hutang dan ekuitas
yang disebut struktur keuangan (Financial Structure).
Struktur modal (Capital Structure) didefinisikan sebagai
komposisi dan proporsi hutang jangka panjang dan
ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan
perusahaan. Dengan demikian struktur modal adalah
struktur keuangan dikurangi oleh hutang jangka jangka
pendek.
DEFINISI STRUKTUR
MODAL
Hutang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam
struktur modal karena jenis hutang ini umumnya
bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan
tingkat penjualan). Sementara itu, hutang jangka
panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif
panjang (lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya
perlu lebih dipikirkan oleh para manajer keuangan.
FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
STRUKTUR MODAL
Risiko Bisnis
Risiko bisnis dipengaruhi oleh empat hal yaitu perubahan
penjualan (volume dan harga), perubahan harga masukan
(tenaga kerja dan biaya produksi lain), kemampuan
menyesuaikan perubahan harga keluaran akibat perubahan harga
masukan, dan tingkat leverage operasi.
Pajak
Mengingat beban bunga dari hutang termasuk pengurang pajak,
secara umum tingginya tingkat pajak akan mendorong
perusahaan untuk lebih memilih hutang daripada ekuitas.
FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
STRUKTUR MODAL
Fleksibilitas Finansial
Faktor ketiga ini menyangkut kemampuan perusahaan untuk
memperoleh modal dengan syarat-syarat yang dapat dipenuhi
pada kondisi sulit.
Sikap Manajer
Manajer yg tergolong agresif lebih memilih sumber dana dari
hutang yang mampu memberikan efek leverage keuangan lebih
besar. Sebaliknya, manajer yg lebih konservatif cenderung
memilih menerbitkan saham baru dari pada hutang
TEORI STRUKTUR MODAL
Inti persoalan teori strutur modal adalah menemukan
keseimbangan antara manfaat dan biaya dari
penggunaan hutang. Manfaat dari hutang berasal dari
penghematan pajak (tax shield), yang memungkinkan
perusahaan untuk mengurangi pembayaran pajaknya.
Adapun biaya atas penggunaan hutang bersumber dari
biaya kebangkrutan (bancruptcy cost), biaya keagenan
(agency cost), dan biaya yang terkait dengan informasi
tak simetris (asymmetric information).
TEORI STRUKTUR MODAL
Teori Struktur Modal Tradisional :
1. Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)
T = pajak (%)
T.B = penghematan pajak (tax shield)
B = Hutang
TEORI MODIGLIANI DAN MILLER
(MM)
VL VL = VU + T.B
VU
B/S (Utang/Ekuitas)
TEORI MODIGLIANI DAN MILLER
(MM)
Persamaan dan gambar sebelumnya menyimpulkan
bahwa nilai perusahaan akan terus meningkat secara
linear, seiring dengan bertambahnya proporsi hutang
pada struktur modal perusahaan. Hal itu mengandung
makna bahwa makin tinggi proporsi utang makin tinggi
nilai perusahaan. Sudah tentu hal ini tidak realistis
sebab makin tinggi proporsi hutang yang digunakan
dalam struktur modal makin tinggi pula risiko
kebangkrutan yang mungkin dihadapi oleh suatu
perusahaan. Namun, perlu diingat kembali bahwa MM
memang mengabaikan risiko kebangkrutan dalam
asumsi teorinya.
BIAYA KEBANGKRUTAN : KOREKSI MODEL
MM OLEH KRAUS DAN LIZENBERGER
Kraus dan Lizenberger menyatakan bahwa faktor
penghematan pajak (dari perusahaan yg berhutang)
dihilangkan oleh meningkatnya ekspektasi atas biaya
kebangkrutan. Bertambahnya tingkat leverage
berdampak meningkatnya probabilitas risiko
kebangkrutan, dan akhirnya meningkatkan pula biaya
kebangkrutan. Kraus dan Lizenberger pada dasarnya
ingin mengungkapkan bahwa struktur modal optimal
akan tercapai jika tambahan dan penghematan pajak
tepat sama dengan tambahan biaya kebangkrutan .
BIAYA KEBANGKRUTAN :
KOREKSI MODEL MM OLEH
KRAUS DAN LIZENBERGER
Model Kraus dan Lizenberger dijelaskan dengan
persamaan dan gambar berikut :
VL VL = VU + T.B
B/S (Utang/Ekuitas)
BIAYA KEAGENAN (AGENCY COST)
Dalam kaitannya dengan leverage dan struktur modal, biaya
keagenan timbul akibat ketidakselarasan kepentingan antara
pemilik dan kreditor. Selaku pemilik uang, kreditor merasa perlu
mengatur pemilik perusahaan sedemikian rupa sehingga uang
yang dipinjamkan dapat kembali berikut bunganya.
Beberapa bentuk pengaturan dari pihak kreditor, antara lain
menentukan jenis jenis dan jumlah kolateral, menetapkan
tingkat likuiditas minimum (yang bisa memberi konsekuensi
kepada para pemilik untuk mengurangi ekspansi bisnis), dan
memutuskan secara ketat jumlah dividen yang dibayarkan.
IKHTISAR TEORI MODAL
MM berteori bahwa nilai perusahaan akan terus meningkat
dengan bertambahnya proporsi hutang.
EPS
Utang
Saham Biasa
EPS
EBIT* EBIT
RUMUS EPS
(EBIT – I1 – I2) ( 1 - T) – DP1
EPSD (obligasi) =
N1