Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR MODAL

DAN KONSEP
KEUANGAN SYARI’AH
Fitri Kurnia, S.E, M.sc
ARTI PENTING STRUKTUR MODAL
 Struktur modal penting untuk dipahami karena berkaitan
dengan pengambilan keputusan dalam memilih jenis
sumber dana baik dari dalam perusahaan maupun dari
luar, menentukan jumlah dana setiap sumber dana atau
mencari kombinasi , mengantisipasi konsekuensi pada
tingkat biaya modal yang ditanggung perusahaan ,
memperhatikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan
yang maksimal.
PERKEMBANGAN TEORI STRUKTUR
MODAL
1. Teori Struktur modal David Durand (1952): dikaitkan
dengan nilai perusahaan, dengan asumsi pajak =0. Nilai
perusahaan dengan 3 pendekatan:
a. Net profit: perusahaan meningkatkan jumlah hutang
dengan asumsi biaya modal saham (cost of equity, Ke)
dan biaya hutang (Kd) dianggap konstan. Biaya modal
rata-rata (WACC, Ko), mengalami penurunan
mendekati Kd namun peningkatan setelah level tertentu.
Ko= (D/(D+E)x Kd (1-t)+(E/(D+E))x Ke
CONT...
 2. Pendekatan laba operasi bersih: pada pendekatan ini
investor mempunyai reaksi berbeda pada perusahaan
yang banyak utang. Kd dan Ko tetap sehingga Ke
mengalami peningkatan sejalan dengan hutang
perusahaan, karena risiko perusahaan semakin tinggi
CONT...
3. Pendekatan Tradisional: paling banyak di anut oleh
akdemisi dan praktisi karena sesuai dengan kenyataan.
Perusahaan mempunyai struktur modal optimal ketika nilai
perusahaan maksimum atau struktur modal yang membuat
Ko minimum, hal ini karena diasumsikan bahwa risiko
perusahaan tidak mengalami perubahan sampai pada
struktur modal tertentu.
TEORI STRUKTUR MODAL MM
Pembahasan struktur modal dimulai dari tulisan Modigliani
dan miller, The cost of capital, Corporation Finance, and the
theory of Investment dalam American Economic review, Juni
1958. Salah satu asumsi teori MM adalah tidak ada pajak,
diperkenalkan 3 preposisi:
I. Nilai perusahaan merupakan kapitalisasi laba operasi bersih
(EBIT) dan pajak dengan tingkat kapitalisasi (Ko) yang
konstan sesuai risiko perusahaan. Nilai perusahaan yang
memiliki utang (Vu)= perusahaan tidak memiliki utang (VL)=
EBIT/Ko. Struktur modal tidak memengaruhi nilai perusahan,
Ko=Ke.
CONT....
 II. Biaya ekuitas perusahaan yang mempunyai utang
(Kel) merupakan jumalh dari (1) biaya ekuitas
perusahaan yang tidak punya hutang pada perusahaan
yang sama tingkat risiko nya (2) risiko premium, ukuran
perusahaan yang bergantung pada selisih antara biaya
ekuitas dan buaya hutang serta jumlah hutang yang
digunakan
 KeL= Keu+ Risk premium

 = KeU+ (KeU-Kd)x D/V


CONT.....
 III. Investasi baru yang dilakukan akan meningkatkan
nilai perusahaan atinya nilai perusahaan meningkat
minimum sebesar nilai invetasi (I) proyek
TEORI PECKING ORDER
Dikemukakan oleh Stewart C. Myers. Ada beberapa
pemikiran dalam pecking order:
1. Perusahaan memilih sumber pendanaan internal karena
dana tersebut diperoleh tanpa mengakibatkan sinyal
negatif yang menurunkan harga saham.
2. Ketika membutuhkan pendanaan eksternal maka tahap
pertama adalah menerbitkan utang dan ekuitas sebagai
langkah terakhir.
 Modal apa saja yang menempati urutan pendanaan bagi
perusahaan syari’ah?
 Jika di asumsikan bahwa tujuan perushaan adalah untuk
meminimalkan total biaya pendanaan , maka pilihan
isntrumen dan sturktur modal bergantung pada batasan
yang dihadapi. Jika instrumen berbiaya rendah tidak
tersdia, maka beralih ke alternatof berikutnya. , dengan
kata lain perusahaan memutuskan komposisi utang dan
ekutas untuk komposisi pendanaan.
 Biaya tersebut biaya langsung dan tidak langsung. Biaya
langsung (murabahah, intrnal rate of return dalam ijarah,
mudharabah, musyarakah, dan dividen. , flotation cost
(penerbitan sekuritas)
CONT....
 Biaya tidak langsung: biaya kesulitan keuangan karena
utang, biaya informasi, biaya agensi
TRADE OFF THEORY
 Teori MM mendapat kritikan dari berbagai pihak, yang paing
relevan adalah biaya kesulitan keuangan akibat menigkatnya
utang. Perusahaan yang menambah utang akan akan membayar
bunga makin besar dan membawa pada kondisi kesulitan
keuangan. Kritik ini dikemukakan oleh Stiglitz, (1969) dan
Rubinstein (1973), investor tidak mungkin meminjamkan
dengan tingkat bunga sama, jika akan bankrut makan akan
membayar bunga tinggi dan ivestor menggunakan sekuritas
utang yang dikeluarkan perusahan sebagai jaminan. Artinya
kenaikan utang akan menimbulkan pilihan(trade off) antara
keuntungan pengehmatan pajak atas peningkatan utang atau
biaya kebankrutan.
TEORI AGENSI
Struktur modal disusun sedemikian rupa untuk mengurangi
konflik berbagai kelompok kepentingan
TEORI ASIMETRI INFORMASI DAN
SIGNALLING
 Pihak-pihak yang berkaitan denganperusahan
tidakmemiliki informasi sama mengenai risiko dan
prospek perusahaan.
 Signalling : tindakan yang di ambil oleh manajemen
perusahaan meberikan petunjuk bagi para investor
mengenai bagaimana mereka menilai prospek
perusahaan tersebut.
 Bagaimana hutang dan ekuitas dalam keuangan syari’ah?
FAKTOR STRUKTUR MODAL
 1. Risiko Bisnis: risiko bisnis yang dimiliki perusahaan adalah tingkat risiko
yang melekat pada operasi perusahaan apabila menggunakan hutang.
Semakin tinggi risiko maka makin rendah rasio utang.
 2. felksibilitas finansial: kemampuan perusahaan memeroleh modal dengan
syarat tidak memberatkan
 3. tarif pajak: semakin tinggi pajak, semakin terdorong menggunakan utang
 4. sikap manajemen: semakin agresif manajer, maka semakin besar peluang
mengunakan utang untuk memerolh laba
 5. Stabilitas penjualan: perusahaan dengan penjualan stabil, akan aman
menggunakan utang
 6. Struktur aset: perusahaan yg memiliki aset lebih besar cenderung
mengggunakan utang karena memiliki jaminan aset.
 7. Profitabilitas: Perusahaan dengan Roi tinggi menggunakan sedikit utang
 8. Ukuran Perusahaan: perusahaan skala besar lebih mudah memeroleh
utang.
 9. Nilai ekspektasi : besarnya ekspektasi terhadap keuntungan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai