com
RESUME
TEORI STRUKTUR MODAL DAN KONSEP KEUANGAN
SYARIAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu: Irsyad Andriyanto, SE., M.Si.
Disusun Oleh:
Muhammad Maghfur (1720410041)
4
www.pustakasarjana.blogspot.com
4. Teori Dade-off
Teori struktur modal MM mendapat tanggapan dan kritik dari
berbagai pihak. Kritik paling relevan adalah mengenai biaya kesulitan
keuangan (financial distress) akibat meningkatnya hutang. Perusahaan
yang terus menambah hutang akan membayar bunga yang semakin
besar dan kemungkinan penurunan laba bersih semakin besar. Hal ini
dapat membawa perusahaan pada kondisi kesulitan keuangan yang
akibatnya dapat menimbulkan biaya kesulitan keuangan dan berpotensi
menuju kebangkrutan sehingga pada akhirnya menimbulkan biaya
kebangkrutan.
Kritik tersebut dikemukakan antara lain oleh Stiglitz (1969) dan
Rubinstein (1973) yang menyatakan bahwa investor tidak mungkin
meminjam dan meminjamkan dengan tingkat bunga yang sama. Jika
5
www.pustakasarjana.blogspot.com
6
www.pustakasarjana.blogspot.com
5. Teori Agensi
Jensen dan Mecking (1976) mengemukakan teori agensi (agency
theory) dan sekaligus mengintegrasikan dengan teori property rights
serta pengembangan teori struktur kepemilikan perusahaan. Dalam
teori ini diuraikan mengenai adanya hubungan antara pemisahan
kepemilikan dan pengendalian perusahaan. JM menguraikan adanya
konflik antara principal dengan agent yang disebutkan bahwa biaya
agensi merupakan hasil penjumlahan a) pengeluaran untuk pemantauan
(monitoring) oleh pemilik (principal), b) pengeluaran dalam rangka
pengikatan oleh agent dan c) biaya lain-lain yang berkaitan dengan
pengendalian perusahaan.
Struktur modal disusun sedemikan rupa untuk mengurangi konflik
antar berbagai kelompok kepentingan. Sebagai contoh, pemegang
saham mempunyai konflik kepentingan dengan kreditur. Pemegang
saham dengan manajemen juga seperti itu. Pada konflik kepentingan
yang pertama, jika rasio hutang terhadap saham relatif tinggi. maka
pemegang saham tergoda melakukan subtitusi aset, dalam hal ini
mereka akan beroperasi dengan meningkatkan risiko perusahaan.
Risiko yang meningkat meng untungkan bagi pemegang saham karena
kemungkinan memperolehkeuntungan yang tinggi semakin besar.
Sebaliknya, risiko ini tidak disukai kreditur karena bunga yang
diterima mereka besarnya tetap, tidak peduli keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Untuk mencegah situasi seperti ini, kreditur
membebankan bunga yang semakin tinggi dengan meningkatnya
jumlah hutang.
7
www.pustakasarjana.blogspot.com
hutang berbunga tanpa jaminan, maka produk yang pertama jelas lebih
rumit. Tawarrug terkait dengan sejumlah persyaratan prosedural, misalnya
tahap pembelian produk oleh bank dari vendor sebagai agen dari
pelanggan, tahap penjualan produk berdasarkan cost-plus dan pembayaran
ditangguhkan kepada pelanggan, dan kemudian menjual kembali produk
tersebut di pasar sebagai agen dari pelanggan untuk memperoleh uang
tunai. Tam- bahan prosedural dan persyaratan hukum hiyal selalu
menimbulkan biaya hukum dan biaya transaksi tambahan. Contoh seperti
ini berlaku dan terjadi pada hampir semua produk hutang syariah yang
baru-baru ini muncul dalam dunia bisnis. Dengan uraian ini, dapat
dikatakan bahwa hutang syariah lebih mahal daripada hutang
konvensional.
13
www.pustakasarjana.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
14