Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“OBLIGASI, SUKUK, DAN PENILAIAN”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6: KELAS MANAJEMEN KEUANGAN ISLAM I
ANDIKA RAMA WIJAYA 041811433121
ADJIE ILHAM RAHARDYAN 041811433131
AKMAL DZAKARIDA PUTRA 041811433136
ZUSMAN ABIYAHSYA 041811433137
RIDHO MUHAMMAD SABIL 041811433156

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

1
DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR .....................................................................................................3
BAB 1: PENDAHULUAN............................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................5
1.4 Metode Penulisan .....................................................................................................5
BAB 2: PEMBAHASAN .................................................................................................6
2.1 Pengertian Obligasi dan Sukuk ................................................................................6
2.2 Peringkat Sukuk dan Obligasi .................................................................................8
2.3 Macam-macam Sukuk dan Obligasi ........................................................................9
2.4 Perhitungan Yield Obligasi dan Sukuk ..................................................................11
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Yield Obligasi dan Sukuk.............................. 12
BAB 3: PENUTUP .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................16

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Obligasi, Sukuk, dan Penilaian” ini.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah dari mata kuliah Manajemen
Keuangan Islam I ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 9 Mei 2019

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui saat ini pasar modal merupakan salah satu sarana
yang popular untuk berinvestasi. Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar
untuk berbagai instrument keuangan atau surat berharga jangka panjang yang dapat
diperjual belikan.

Ditinjau dari perspektif syariah pasar modal adalah sarana untuk


melaksanakan muamalah. Transaksi di pasar modal tidak dilarang/diperkenankan
berdasarkan hukum syariah sepanjang tidak terdapat transaksi yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang
dijalankan dengan konsep syariah, dimana setiap perdagangan surat berharga
mentaati ketentuan transaksi sesuai dengan basis syariah.

Berbagai macam bentuk investasi pada pasar modal syariah telah


berkembang pesat berupa berbagai macam sekuritas syariah, seperti obligasi
syariah (sukuk), reksadana syariah, saham syariah dsb. Salah satu bentuk sekuritas
syariah yang telah memperoleh pengakuan dari Dewan Syariah Nasional (DSN)
adalah obligasi syariah (sukuk). Sukuk adalah salah satu instrument keuangan
syariah yang merupakan bentuk pendanaan sekaligus investasi.

Makalah ini akan mengkaji lebih jauh tentang obligasi syariah (sukuk) dan
obligasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok bahasan dalam

makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian obligasi dan sukuk?

4
2. Bagaimana penilaian obligasi dan sukuk?

3. Apa yang dimaksud dengan peringkat sukuk dan obligasi?

4. Apa saja macam-macam sukuk dan obligasi?

5. Bagaimana perhitungan yield obligasi dan sukuk?

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi yield obligasi dan sukuk?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian obligasi dan sukuk;

2. Mengetahui Bagaimana penilaian obligasi dan sukuk;

3. Mengetahui yang dimaksud dengan peringkat sukuk dan obligasi;

4. Mengetahui apa saja macam-macam sukuk dan obligasi;

5. Mengetahui bagaimana perhitungan yield obligasi dan sukuk;

6. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi yield obligasi dan

sukuk.

1.4. Metode Penulisan

Adapun metode dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan metode journal

and internet research, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan yang ada kaitannya

dengan permasalahan yang diangkat, kemudian menjadikannya sebuah makalah yang ada

pada pembaca saat ini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obligasi dan Sukuk

Menurut Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bekerja sama dengan Japan
International Cooperation Agency (2003) dalam Panduan-Panduan Investasi di Pasar
Modal Indonesia, obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut/pemegang obligasi telah
meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Perusahaan yang menerbitkan
obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara regular sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.

Karakteristik obligasi yang tercantum pada sebuah obligasi hampir mirip dengan
karakteristik pinjaman utang pada umumnya (Rahardjo, 2004) meliputi:

1. Nilai Penerbitan Obligasi (jumlah pinjaman dana)

Dalam penerbitan obligasi maka pihak emiten akan dengan jelas menyatakan
beberapa jumlah dana yang dibutuhkan melalui penjualan obligasi. Istilah yang ada
yaitu dikenal dengan “jumlah emisi obligasi”.

2. Jangka Waktu Obligasi


Setiap obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo (maturity). Masa jatuh
tempo obligasi kebanyakan berjangka waktu 5 tahun. Untuk obligasi pemerintah bisa
berjangka waktu lebih dari 5 tahun sampai 10 tahun
3. Tingkat Suku Bunga

Untuk menarik investor membeli obligasi tersebut maka diberikan insentif


berbentuk tingkat suku bunga yang menarik misalnya 17% - 18% per tahunnya..

4. Jadwal Pembayaran Suku Bunga

Kewajiban pembayaran kupon (tingkat suku bunga obligasi) dilakukan secara


periodik sesuai kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulanan atau semesteran.
Ketepatan waktu pembayaran kupon merupakan aspek penting dalam menjaga reputasi
penerbit obligasi.

5. Jaminan

Obligasi yang memberikan jaminan berbentuk aset perusahaan akan lebih


mempunyai daya tarik bagi calon pembeli obligasi tersebutSukuk merupakan bentuk

6
jamak dari kata “sakk” yang berarti sertifikat atau bukti (claim) kepemilikan.
(www.wikipedia.or.id).

Dalam shari’a standard No. 17 tentang Investment sukuk, AAOIFII (Accounting


and Auditing Organization for Islamic Institution) mendefinisikan Sukuk sebagai berikut:
“Investment Sukuk are certificates of equal value representing undivided
share in ownership of tangible assets, usufruct and services or (in the
ownership of) the assets of particular projects or special investment
activity, however , this is true after receipt of the value of sukuk,the closing
of subscription and the employment of funds received for the purpose for
which the sukuk were issued”

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Sukuk adalah


sertifikat yang merupakan bukti kepemilikan atas aset berwujud, manfaat atau jasa atau
kepemilikan aset suatu proyek atau aktivitas investasi tertentu, yang terjadi setelah
penerimaan dana sukuk, penutupan pemesanan dan dana yang diterima dimanfaatkan
sesuai tujuan penerbitan sukuk.

Sedangkan menurut Dewan Standar Syariah Majelis Ulama Indonesia fatwa


No. 32/DSN-MUI/IX/2002 , Obligasi syariah (Sukuk) didefinisikan sebagai suatu surat
berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, margin/fee, serta membayar kembali dana
obligasi pada saat jatuh tempo.

7
2.2 Peringkat Sukuk dan Obligasi

Pemeringkat efek yaitu perusahaan swasta yang memberikan peringkat/rangking


atas efek yang bersifat hutang (seperti obligasi). Tujuan dari peringkatan ini adalah untuk
memberikan pendapat (independen, objektif, dan jujur) mengenai risiko suatu efek
utang. Di Indonesia saat ini, terdapat dua lembaga yang berperan sebagai pemeringkat
efek, yaitu PT. PEFINDO dan PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia (DCR).
Lembaga internasional yang dikenal sebagai Lembaga Pemeringkat Efek antara lain
Standard & Poor’s (S&P) dan Moody’s (Manan, 2009:58)

Berdasarkan pemeringkat, maka obligasi dapat diklasifikasikan atas:

1. Investment-grade bond

Obligasi ini telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk
investasi. Obligasi yang termasuk investment grade adalah peringkat AAA, AA,
dan A menurut Standard & Poor’s atau peringkat Aaa, Aa, dan A menurut
Moody’s atas urutan 4 teratas pada Fitch dan D&P.

2. Non-investment grade bond atau Junk bond

Merupakan obligasi yang diterbitkan dengan rating di bawah 4 (empat) kategori


utama seperti yang bisa dilihat pada tabel tingkat rating dari 4 (empat
perusahaan rating terkemuka didunia)

Pefindo didirikan 1993 melalui usulan dari BAPEPAM dan Bank Indonesia. Pada
tahun 1994 mendapatkan lisensi No.39/PM/-PI/1994 dari Bapepam sebagai institusi
resmi di bidang pemeringkat efek Indonesia. Pefindo mempunyai afiliasi dengan
lembaga pemeringkat internasional, yaitu S&P (Standard & Poor) serta aktif dalam
kegiatan ASEAN Forum of Credit Rating Agencies (AFCRA) untuk meningkatkan
jaringan dan kualitas produk pemeringkat (Rahardjo, 2004)

8
2.3 Macam-macam Sukuk dan Obligasi

Macam-macam sukuk berdasar akadnya antara lain:


1. Sukuk Mudharabah
Sukuk Mudharabah adalah sukuk yang diterbitkan dengan akad
mudharabah dimana satu pihak menyediakan modal (rab al maal) dan
pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian (mudharib). Keuntungan dari
kerjasama anatara kedua belah pihak akan dibagi berdasarkan kesepakatan
bersama. Sedangkan apabila terdapat kerugian, maka kerugian akan
ditanggung oleh penyedia modal. Pihak pemegang sukuk berhak mendapat
bagian keuntungan serta menanggung kerugian tanpa ada jaminan atas
keuntungan dan tanpa jaminan bebas dari kerugian.

2. Sukuk Musyarakah

Sukuk Musyarakah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan


perjanjian akad Musyarakah, dimana terdapat dua pihak atau lebih yang
menggabungkan modal untuk membiayai suatu proyek atau membiayai
kegiatan usaha. Keuntungan dan kerugian yang timbul akan ditanggung
bersama sesuai dengan proporsi partisipasi modal yang dikumpulkan.

3. Sukuk Murabahah

Sukuk Murabahah adalah sukuk berdasarkan akad Murabahah.


Murabahah adalah kontrak jualbeli dimana penjual menjual barangnya
kepada pembeli ditambah dengan margin keuntungan

4. Sukuk Salam

Sukuk dengan kontrak pembayaran dimuka, yang dibuat untuk


barang-barang yang dikirim kemudian. Tidak diperbolehkan dalam akad
ini menjual komoditas sebelum komoditas diterima. Untuk itu penerima
komoditas salam sebelum mene rimanya.

5. Sukuk Istisna’

Jenis Sukuk ini diterbitkan berdasarkan akad Istisna’ dimana


parapihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan suatu
proyek/aset. Sedangkan harga, waktu penyerahan, dan spesifikasi
proyek/aset ditentukan terlebih dahulu.

6. Sukuk Ijarah

Sukuk Ijarah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan akad


ijarah dimana satu pihak bertindak sendiri melalui wakilnya menjual atau

9
menyewakan hak manfaat suatu aset kepada pihak lain berdarkan harga
dan periode yang disepakati tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
aset. Sukuk Ijarah adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan aset yang
keberadaannya jelas yang melekat pada sutu kontrak sewa beli (lease).
Bagi investor, sukuk ijarah lebih menguntungkan karena dalam kondisi
apapun akan menerima keuntungan (return) berupa sewa yang
dibayarkan oleh emiten sukuk.

Sedangkan macam-macam obligasi antara lain:

1. Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk.


Pengertian obligasi terdaftar ialah obligasi yang diterbiktan dengan
mencantumkan nama pemilik atau nama pemegang obligasi tersebut.
Sedangkan obligasi atas unjuk adalah obligasi yang nama pemiliknya tidak
tertulis atau dicantumkan. Sehingganya obligasi ini dapat diperjual belikan
kepada orang lain tanpa harus memerlukan kegiatan peresmian atau
dokumentasi apapun sebelumnya.
2. Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat Ditebus

Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki jangka waktu


berlaku, dan ditetapkan dalam satu waktu tertentu.Obligasi serial adalah
obligasi yang jatuh temponya ditetapkan denga cara serial atau berangsur.
Obligasi dapat ditebus adalah obligasi yang dapat ditebus oleh sang penerbit
kapanpun penerbit obligasi tersebut ingin menebusnya biasanya hal ini
dilakukan selama waktunya belum masuk jatuh tempo.
3. Obligasi Dijamin dan Obligasi Tak Dijamin
Yang dimaksud dengan obligasi dijamin adalah obligasi yang diberi
jaminan berupa asset perusahaan. Adanya jaminan ini dimaksudkan untuk
menjamin pengembalain uang pemegang obligasi apabila perusahan
penerbit obligasi sewaktu-waktu mengalami colaps atau bangkrut. Contoh
dari obligasi ini adalah obligasi trust, yakni surat obligasi yang dijamin atau
memiliki jaminan saham milik perusahaan lain. Sedangkan obligasi tak
dijamin adalah obligasi yang tidak memiliki jaminan sama sekali. Jika
dibandingkan dengan model obligasi dijamin, obligasi ini memiliki resiko
yang lebih besar atau jauh lebih beresiko bagi para pemegangnya. Namun

10
dalam hal lain obligasi tak dijamin ini biasanya memiliki tingkat
pengambilan dan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
obligasi dijamin.
4. Obligasi Konvertibel
Obligasi konvertibel merupakan obligasi yang dapat diganti atau
dikonversikan dengan jenis surat berharga lainya setelah surat obligasi
tersebut diterbitkan. Kebanyakan dalam prakteknya surat obligasi
konveribel diganti atau dikonversikan menjadi saham oleh para pemegang
obligasi.

2.4 Perhitungan Yield Obligasi dan Sukuk

Dalam investasi obligasi, dikenal dengan istilah Yield to Maturity (YTM).


Secara sederhana, YTM adalah tingkat keuntungan tahunan yang diperoleh investor
obligasi dari kupon yang dibagikan ditambahkan dengan selisih harga apabila
memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo.

Imbal Hasil sampai Jatuh Tempo (Yield to Maturity atau YTM) obligasi
adalah pengembalian total (total return), bunga (interest) ditambah keuntungan
modal (capital gain), yang diperoleh dari obligasi yang dimiliki sampai jatuh
tempo. YTM mencerminkan pengembalian yang diterima investor jika obligasi
dibeli dan ditahan sampai penerbit obligasi melunasi utangnya. YTM disajikan
dalam bentuk persentase. Nilai YTM yang persis cukup sulit dicari, tetapi Anda
bisa mencari nilai perkiraannya dengan menggunakan tabel hasil (yield) obligasi
atau kalkulator YTM di internet.

Untuk mencari nilai perkiraan YTM, Anda membutuhkan nilai dari


pembayaran bunga obligasi (coupon payment), nilai nominal obligasi (bond’s face
value), harga obligasi yang dibayarkan, dan masa jatuh tempo (years to maturity).
Angka-angka ini dimasukkan ke dalam rumus

11
 C = coupon payment, yaitu pembayaran bunga obligasi tiap bulan.
 F = face value, yaitu nilai nominal obligasi.
 P = price, yaitu harga obligasi yang dibayarkan untuk membeli obligasi.
 n = berapa kali bunga dibayarkan selama masa jatuh tempo obligasi.

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Yield Obligasi dan Sukuk

Pertumbuhan Perusahaan

Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukkan sampai sejauh mana


perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya
(Wirawati,2008) yang diperkirakan dengan melihat rata-rata laju pertumbuhan Return
on Equity(ROE). Pada umumnya perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cukup
baik akan memberikan peringkat sukuk investment grade. Pemodal di dalam menentukan
instrument investasi terhadap sukuk akan memperhatikan pengaruh pertumbuhan
perusahaan, apabila pertumbuhan perusahaan dinilai baik maka emiten sukuk akan
memiliki peringkat sukuk yang cukup baik (Rozi dan Sofie, 2010).

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset, penjualan atau
ekuitas. Jika jumlah aset, penjualan atau ekuitas tersebut besar, maka logaritma
terhadap jumlah tersebut digunakan untuk tujuan penelitian (Miswanto dan
Husnan,1999) dalam (Andry, 2005).

Pada umumnya perusahaan yang besar akan memberikan peringkat yang baik
(investment grade). Di samping itu, ukuran perusahaan juga bisa mempunyai korelasi
terhadap tingkat resiko kebangkrutan atau kegagalan sehingga dapat mempengaruhi
rating obligasi (Rozi dan Sofie, 2010)

Profitabilitas Perusahaan

Menurut Manurung (2006) rasio Return on Asset (ROA) digunakan untuk


mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk
memperoleh laba. Rasio ini merupakan perbandingkan antara laba dengan rata-rata
aktiva yang dimiliki perusahaan.

12
Hasil penelitian Almilia dan Devi (2007), bahwa profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA memiliki pengaruh dalam memprediksi peringkat obligasi perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan dengan kepemilikan laba
yang tinggi akan memiliki peringkat sukuk dan obligasi yang akan naik .

Likuiditas Perusahaan

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur
likuiditas adalah dengan menggunakan rasio lancar (current ratio). Perusahaan yang
mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan
tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada
hutang lancarnya (Almilia dan Devi, 2007).

Burton et al (2000) dalam Amlilia dan Devi (2007) menyatakan bahwa tingkat
likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan
sehingga secara financial akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi.

Leverage Ratio

Menurut Manurung (2006) leverage ratio ini digunakan untuk mengukur


keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor (utang) dan yang
didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas). Jika rasio ini cukup tinggi, maka hal
tersebut menujukkan tingginya penggunaan utang, sehingga hal ini dapat membuat
perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan biasanya memiliki resiko kebangkrutan
yang cukup besar.

Nilai leverage yang semakin kecil menandakan bahwa perusahaan dapat melunasi
total hutang yang dimiliki menggunakan total dana yang dimiliki perusahaan, begitu juga
juga melunasi obligasi yang dikeluarkan (Rozi dan Sofie, 2010).

Umur Sukuk dan Obligasi

Menurut Rahardjo (2004) setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau
dikenal dengan istilah maturity date yaitu tanggal dimana nilai pokok obligasi tersebut
harus dilunasi oleh penerbit obligasi. Emiten obligasi mempunyai kewajiban mutlak

13
untuk membayar nilai nominal obligasi kepada pemegang obligasi pada saat jatuh
tempo (biasanya tercantum pada kesepakatan yang dibuat sebelumnya).

Diamonds (1991) dalam Almilia dan Devi (2007) berpendapat bahwa terdapat
hubungan antara struktur umur obligasi dan kualitas kredit untuk perusahaan yang
tercantum dalam peringkat obligasi. Investor cenderung tidak menyukai obligasi
dengan umur yang lebih panjang karena resiko yang akan didapat juga akan semakin
besar. Sehingga umur obligasi yang pendek ternyata menunjukkan peringkat obligasi
investment grade.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sukuk merupakan sertifikat bernilai sama yang mewakili bagian tak terpisahkan
dalam kepemilikan suatu asset berwujud, manfaat atau jasa, atau kepemilikan dari asset
suatu proyek atau aktivitas investasi tertentu, yang terjadi setelah adanya penerimaan
dana sukuk, penentuan pemesanan, dan dana yang diterima dimanfaatkan sesuai dengan
tujuan penerbitan sukuk.
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Sukuk adalah
sertifikat yang merupakan bukti kepemilikan atas aset berwujud, manfaat atau jasa atau
kepemilikan aset suatu proyek atau aktivitas investasi tertentu, yang terjadi setelah
penerimaan dana sukuk, penutupan pemesanan dan dana yang diterima dimanfaatkan
sesuai tujuan penerbitan sukuk.
Jenis-jenis sukuk antara lain: Sukuk ijarah, Sukuk mudharabah, Sukuk
musyarakah, Sukuk salam, Sukuk istisna’.

15
DAFTAR PUSTAKA

AAOIFI (2008),”Statement on sukuk and its implication” pp 1-4,posted at


http:/www.lexology.com/library/detail.
AAOIFII (2008),”Shari’ah Resolution Issues on Sukuk”

Afshar A Tahmoures,”Compare and Contrast Sukuk (Islamic Bond) with Conventional


Bond, Are they compatible?”, The Journal of Global Business Management,
Volume 9,Number 1, February 2013.

Nasir Mohd,”Sukuk (Islamic Bond);Crucial Financial Instrument for Securitization


of debt for Debt holder in shari’ah compliant capital market”,Iternational Journal
of Business Management,Volume 4 ,Number

10, October 2009.

Tim Kajian Pengembangan Produk Syariah Departemen Keuangan Republik


Indonesia,” Kajian Pengembangan Produk Syariah di PAsar Modal”,Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,2009

Zubair Muhamad Kamal,”Obligasi dan Sukuk dalam Perspektif Keuangan Islam “Asy
Syirah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Volume 46 Nomor 1 Januari- Juni 2012.

16

Anda mungkin juga menyukai