Zulfia
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia yang berkualitas tidak dapat dinafikan perannya bagi
pertumbuhan bank syariah. Sumber daya manusia tidak saja terkait dengan pengembangan
produk, tapi juga meliputi aspek yang lebih luas, yang sangat menentukan kelanjutan dan
kesinambungan masa depan usaha bank syariah. Menurut Hasan untuk memajukan kualitas
SDI (sumber daya insani) ada tiga dimensi yang harus diperhatikan, yaitu (Hasan, 2003):
Pertama, dimensi kepribadian. Dimensi kepribadian menyangkut kemampuan untuk
menjaga integritas, termasuk sikap, tingkah laku, etika dan moralitas. Kedua, dimensi
produktivitas. Ini menyangkut apa yang dapat dihasilkan oleh manusia tadi dalam hal
jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Ketiga, dimensi kreativitas.
Menyangkut kemampuan seseorang untuk berpikir dan berbuat kreatif, menciptakan sesuatu
yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya. Dalam kaitannya dengan perbankan syariah,
Nasaruddin Umar, anggota Komite Perbankan Syariah sekaligus pakar pendidikan, dalam
artikelnya yang berjudul “Dicari: SDM Multidimensi untuk iB (ai-Bi)yang sangat urgen
dalam pemeliharaan keempat aspek lainnya.
menyatakan bahwa SDM (sumber daya manusia) yang mendukung iB (islamic
banking) perbankan syariah bukanlah SDM dengan kompetensi yang marginal pas-pasan.
SDM yang dicari dan dibutuhkan oleh bank syariah adalah SDM dengan kemampuan “lebih
dari sekedar banker”. SDM iB haruslah SDM yang multidimensi, yang memiliki
kompetensi lintas keilmuan. Ia harus memiliki kompetensi sebagai seorang ahli investasi,
sekaligus ahli keuangan dan perbankan, beretika serta memahami sharia compliant.3
Peningkatan kualitas SDM tidak terlepas dari peran manajemen SDM dalam mengevaluasi
(audit SDM), seberapa baik aktivitas SDM dikerjakan. Manajemen akan menentukan area-
area yang akan dijadikan sasaran dalam melakukan evaluasi, seperti:
1. Pemenuhan secara hukum
2. Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang ada sekarang
3. Proses perekrutan dan seleksi yang valid
Pengembangan dipandang sebagai peningkatan kualitas SDM melalui program-program
pelatihan dan pendidikan.5 Berbagai riset menunjukan bahwa pelatihan yang efektif secara
signifikan berpengaruh terhadap peningkatan proses kerja yang luar biasa pesatnya. Studi yang
dilakukan Tall dan Hall (dalam Usmara, 2002) misalnya, meghasilkan kesimpulan bahwa
dengan mengkombinasikan berbagai macam faktor seperti teknik pelatihan yang benar,
persiapan dan perencanaan yang matang, serta komitmen terhadap esensi pelatihan, perusahaan
dapat mencapai manfaat kompetensi yang sangat besar di dalam pasar yang sangat ketat.6
Dalam pengelolaan SDI yang islami, tujuan pelatihan dan pengembangan masih ditambahkan
lagi untuk pembentukan karakter yang islami dengan mengacu pada SAFT (siddiq, amanah,
fathonah, tabligh), sedangkan yang menjadi tujuan dalam pelatihan konvensional hanyalah
keterampilan pekerja.
Masalah yang dapat diidentifikasi penulis berdasarkan latar belakang masalah adalah sebagai
berikut:
1. Kualiatas sumber daya manusia di indonesia
2. Peran sumber daya manusia dalam ekonomi pembangunan islam
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sumber daya manusia dalam ekonomi islam ?
2. Bagaimana Kualitas sumber daya manusia di indonesia ?
3. Bagaimana peran sumber daya manusia dalam ekonomi pembangunan islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sumber daya manusia dalam ekonomi pembangunan islam
2. Untuk mengetahui Kualiatas sumber daya manusia di indonesia
3. Untuk mengetahui peran sumber daya manusia dalam ekonomi pembangunan islam
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya manusia yaitu salah satu faktor yang penting dan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan
penentu perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan dalam sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuannya. Dan
sebagai kepala pekerja dia harus memberi upah terhadap pekerjanya yang sudah memenuhi
tugasnya, tidak dapat dihindari bahwa sebagian orang pekerja untuk mendapatkan upah.
Dalam sebuah Hadis "Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: "Allah
berfirman: Ada tiga golongan orang yang aku (Allah) musuhi pada hari qiyamat, seorang
yang bersumpah (memberi gaji) atas nama_Ku lalu mengingkarinya, seseorang yang
menjual orang merdeka lalu memakan harganya (hasil penjualannya) dan seseorang yang
mempekerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak
dibayar upahnya. (HR. Bukhari)
Maksud dari hadits diatas adalah sesungguhnya Allah akan memusuhi orang-orang
yang apabila berjanji atau bersumpah dengan atas nama-Nya dan ia mengingkarinya . Dan
Allah juga akan memusuhi orang-orang yang memakan gaji dari pekerjanya. Misalnya
seorang karyawan yang bekerja di kantor, kemampuan pola pikirnya harus ia gunakan untuk
memecahkan segala persoalan didalam pekerjaannya dan harus dengan dukungan fisik
untuk mengatasi rasa lelah ketika ia sedang bekerja. Dalam pemaparan tersebut dapat
diketahui bahwa pengertian SDM adalah seperangkap aktivitas yang sistematis dan
terancana yang dirancang oleh organisasi dalam memfasilitasi para pegawainya dengan
kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaaan, baik pada saat ini
maupun masa yang akan dating. Kualitas SDM terletak pada etos kerja manusia itu sendiri.
Sumber Daya Manusia dalam islam merupakan potensi dan kemampuan yang dapat
didayagunakan untuk dapat meraih Ridla Allah SWT, yakni kemenangan atau kebahagiaan
baik di dunia maupun di akhirat yang dengan kata lain sosok dan peranan sumber daya
manusia dalam perekonomian islam sangatlah jauh berbeda dengan perekonomian
konvensional pada umumnya. Sumber daya Manusia dalam perekonomian islam sudah
memiliki aturan yang jelas dan tegas dalam mengelola perekonomian islam yang bertolak
dari paradigma, azas dan karakteristik entitas perekonomian islam yang acuannya berupa
sumber utama agama islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadist, yang tentunya jauh berbeda
dengan pengertian sumber daya manusia dalam konsep umum yang hanya bertujuan dalam
kenyamanan duniawi dengan mengabaikan faktor akhirat.
Tanggung jawab sebagai pejuang Ekonomi islam yang diemban kita semua sebagai
umat muslim harus dimaknai kembali sehingga kita tidak terjebak dalam batasan profesi
dan pekerjaan tertentu, hingga nantinya semua umat muslim benar-benar sadar dan turut
ambil bagian dalam memperjuangkan kualitas sumber daya manusia ekonomi islam
sehingga "vitalitas" sumber daya manusia ekonomi islam di Indonesia mencapai titik ideal,
sehingga dalam melaksanakan amanahnya dapat sesuai dengan apa yang telah digariskan
tanpa mengurangi makna keterbukaan.
sumber daya manusia juga harus turut andil dalam mengembangkan ekonomi islam
dengan cara terus mengembangkan potensi serta kapasitas diri sehingga dapat menjadi
bagian dari pemicu perbaikan perkembangan ekonomi islam secara berkesinambungan.
Lembaga pendidikan juga harus turut ambil bagian dalam menyediakan wadah untuk
mengembangkan potensi bagi sumber daya manusia sehingga antara kebutuhan akan
fasilitas pengembang potensi dengan penyediaan layanan pendidikan terfasilitasi secara
seimbang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
KESIMPULAN KENAPA MELEMAHNYA SDM DI INDONESIA
Peningkatan kualitas SDM terletak pada kualitas hulunya yaitu pendidikan,
Melemahnya kualitas SDM di Indoinesia adalah karena kurang jelasnya pengelolaan antara
pendidikan akademik dan pendidikan vokasional.
Dalam penerapannya baik itu ditingkat perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah
yang lebih rendah penerapan dan pengelolaan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi
hampir sama., Padahal sasaran dan bobot materi perkuliahan sangatlah berbeda.
Pendidikan akademik adalah berkecimpung dalam keilmuan, riset dan
mempersiapkan dosen dan pengajar dan ratio perkuliahannya diatur 80 % teori dan 20 %
praktikum. Sedang pendidikan vokasi adalah mempersiapkan untuk kerja maka
perkuliahannya didesain 45 % teori dan 55 % praktikum. Selama lima hari belajar satu
minggu seoyagianya 2 hari kuliah di kampus dan 3 hari belajar praktikum di perusahaan
sekaligus untuk latihan dan magang. Ini tidak terlaksana karena sulitnya mendapat
perusahaan untuk menerima siswa dan mahasiswa kuliah praktikum. Jadi hampir semua
mata kuliah dan mata pelajaran diajarkan di kampus dan para anak didik belum pernah
dilatih di perusahaan secara nyata.
Untuk memperbaikinya perlu dibuat suatu peraturan ataupun berupa undang-undang
dengan mewajibkan perusahaan seperti BUMN/BUMD, PMA dan PMDN serta badan usaha
lain agar mereka menerima kerjasama dengan pengelola pendidikan vokasi untuk menerima
anak didik menempuh pendidikan praktikum di perusahaan seperti yang dilakukan oleh
Jerman dimana keberadaan dan pengeloloan pendidikan vokasi diatur dengan undang-
undang, Bisa saja nanti untuk Pendidikan vakasi dibina oleh satu kementerian khusus
Vokasional karena pentingnya pendidikan itu. Sama halnya dengan /BUMN dulu hanya
berada dalam pengawasan ekselon 2 di departemen keuangan karena pentingnya
pengelolaan BUMN ini dijadikan menjadi satu kementerian.
Peranan PNS harus diadakan pergeseran dari 65 % mnengurus administrative dan
35% innovatif menjadi 65% innovative dan 35 % administrative disetiap kementerian dan
kantor pemerintah di pusat dan daerah.
Jumlah POLRI dapat ditingkatkan tapi struktur organisasinya dikembangkan dan
mampu meyerap semua personnel POLRI diserap oleh struktur organisasi secara efficient
dan effektif
Jumlah TNI ditingkatkan pada jumlah personalia yang ideal 800 000 agar strategi
pertahanan kita dapat bergeser dari menanti musuh datang menduduki daratan kita jadi
proaktif ,menjadi mampu memukul mundur musuh tatkala musuh sudah mendekati garis
imaginer zee kita.Dan tetap mempertahankan sistem pertahanan kita bila musuh lebih kuat
menduduki negara kita tetap kita menyerang balik dengan pertahanan rakyat semesta.
Sumber Daya Manusia dalam sistem pembangunan berperan sebagai AGEN
PERUBAHAN. Sumber Daya Manusia atau SDM ini merupakan faktor penting dalam
pembangunan ekonomi suatu bangsa sebab memegang peranan utama yang menggerakkan
pembangunan. Maka SDM menjadi penentu dalam kemajuan suatu bangsa di segala aspek.
B. Saran
Untuk menjadikan sdm di indonesia maju saran dari kami yaitu lebih meningkatkan
pendidikan yang optimal dan memberikan layananan kesehatan, pendidikan dan latihan
kerja dan juga bisa memberikan pengenalan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/8113/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/18494/2/03._BAB_I.pdf
https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/download/433/333
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/download/1144/1051