Anda di halaman 1dari 12

“Tugas individu”

Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal dalam Pembangunan SDM Unggul di


Kalimatantan Tengah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah : Manajemen Sumber Daya Insani
Dosen Pengampu: Sofyan Hakim, S.E., SAP., MM., MAP

Disusun Oleh:

Dimas Fauzi Tri Pamungkas


2014140161

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

TAHUN AJARAN 1444 H / 2023 M


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wata‟ala, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
sholawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam,
semoga kita bisa bersama dengan beliau di akhirat kelak. Ungkapan rasa terima kasih juga
penulis haturkan kepada dosen pengajar khususnya Sofyan Hakim, S.E., SAP., MM., MAP
selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Insani yang telah
membimbing dan selalu memberikan semangat yang pada akhirnya bisa membantu untuk lebih
sedikit demi sedikit memperluas wawasan pengetahuan penulis sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini yang berjudul “Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal dalam
Pembangunan SDM Unggul di Kalimatantan Tengah”. Meskipun jika ditinjau lebih jauh
makalah ini masih belum sempurna untuk dikatakan sebagai makalah yang baik, dan penulis
menyadari bahwa penulis bukanlah manusia yang tercipta dalam kesempurnaan, namun
penulis akan tetap berusaha untuk menjadi lebih baik dengan terus belajar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun agar
makalah selanjutnya bisa lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Panglangka Raya, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 2
E. Metode Penulisan ........................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian .................................................................................................................... 3
B. Sumber Daya Manusia (SDM) .................................................................................... 4
C. Ekonomi Islam dan Kearifan lokal Terhadap Pembangunan SDM Unggul di
Kalimantan Tengah ..................................................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSATAKA ............................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia merupakan cerminan dari semakin
meningkatnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan syariat Islam. Hal ini konsekuensi
dari pemahaman bahwa ekonomi Islam bukan hanya sekedar konsepsi. Ekonomi Islam
merupakan hasil suatu proses transformasi nilai-nilai Islam yang membentuk kerangka
serta perangkat kelembagaan dan pranata ekonomi yang hidup dan berproses dalam
kehidupan masyarakat. Adanya konsep pemikiran dan organisasi-organisasi yang dibentuk
atas nama sistem ini sudah tentu bisa dinilai sebagai model dan awal pertumbuhannya. Tapi
masih membutuhkan model-model sistem yang lebih banyak, agar membentuk kesatuan
yang lebih terpadu serta memiliki daya kemampuan untuk menghasilkan atau dapat ditarik
kesimpulan-kesimpulan yang dapat diuji dalam penelitian dan praktek.1

Perkembangan tersebut diharapkan semakin melebar meliputi berbagai aspek, seperti


kebijakan ekonomi negara, ekonomi pemerintah daerah, ekonomi makro (kebijakan fiskal,
public finance, strategi mengatasi kemiskinan serta pengangguran, inflasi, kebijakan
moneter), dan permasalahan ekonomi lainnya, seperti produksi, konsumsi, distribusi,
sirkulasi, upah, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, Industri, regulasi ekonomi,
kesejahteraan dan sebagainya.

Untuk itu kemampuan SDM karyawan harus diberdayakan melalui pelatihan,


pendidikan dan pengembangan.Manajemen SDM menurut Marwansyah (2010),
manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya
manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber
daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

Pada pengembangan kualitas manusia melalui pengembangan kemampuan berfikir


yang antara lain dilaksanakan melalui peningkatan kemampuan untuk menilai keadaan.
Pendidikan formal diharapkan dapat memberikan kontribusi terbesar dalam pengembangan

1
M. Dawam Rahardjo, Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Islam, Cet. 1; Bandung: Mizan, 1989. h.
86.

1
kemampuan berfikir melalui materi dasar hitung menghitung, membuat perbandingan,
mengekspresikan ide melalui tulisan, membuat keputusan dengan kendala-kendala tertentu
dan lain-lain. Termasuk dalam pendidikan formal ini adalah pengembangan sikap tepat
waktu, sikap kerapian, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal?
2. Bagaimana Pengertian Pembangunan SDM?
3. Bagaimana Pengaruh Ekonomi Islam dan Kearifan lokal Terhadap Pembangunan SDM
di Kalimantan Tengah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui bagaimana Pengertian Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Pembangunan SDM
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal Terhadap
Pembangunan SDM di Kalimantan Tengah

D. Manfaat Penulisan
Dari uraian rumusan dan tujuan penulisan yang dikemukakan penulis, maka dapat
disimpulkan bahwa penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa Program Studi Akuntansi agar dapat lebih memahami tentang penjualan
angsuran dan implementasinya dalam transaksi keuangan.

E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode literatur kajian pustaka (library research)
terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah yang dibuat, dan juga
bersumber dari beberapa buku, dan jurnal.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam (syariah) merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi Islam
(syariah) atau sistim ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun
negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam
menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang
penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Secara umum agama
(relegion) diartikan sebagai persepsi dan keyakinan manusia terkait dengan
eksistensinya, alam semesta, dan peran Tuhan terhadap alam semesta dan kehidupan
manusia sehingga membawa kepada pola hubungan dan perilaku manusia dengan
Tuhan, sesama manusia dan alam semesta.2
Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat
pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah. Namun, definisi tersebut
mengandung kelemahan karena menghasilkan konsep yang tidak kompatibel dan tidak
universal. Karena dari definisi tersebut mendorong seseorang terperangkap dalam
keputusan yang apriori (apriory judgement) benar atau salah tetap harus diterima.3
Ilmu Ekonomi Syari‟ah adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku
manusia secara aktual dan empirikal, baik dalam produksi, distribusi, maupun
konsumsi berdasarkan Syari‟at Islam yang bersumber Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta
Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.4
2. Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lai menjadi watak dan kemampuan sendiri Wibowo (2015:17).

2
Pusat Pekajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI UII), Ekonomi Islam (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2008), h.13.
3
Ibid h. 14.
4
Abdul Mannan, Hukum Ekonomi Syari’ah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group), h. 29.

3
Identitas dan Kepribadian tersebut tentunya menyesuaikan dengan pandangan hidup
masyarakat sekitar agar tidak terjadi pergesaran nilai-nilai. Kearifan lokal adalah salah
satu sarana dalam mengolah kebudayaan dan mempertahankan diri dari kebudayaan
asing yang tidak baik.
Hal senada juga diungkapkan oleh Alfian (2013: 428) Kearifan lokal diartikan
sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta sebagai strategi kehidupan yang
berwujud aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhan
mereka. Berdasarkan pendapat Alfian itu dapat diartikan 14 bahwa kearifan lokal
merupakan adat dan kebiasan yang telah mentradisi dilakukan oleh sekelompok
masyarakat secara turun temurun yang hingga saat ini masih dipertahankan
keberadaannya oleh masyarakat hukum adat tertentu di daerah tertentu.
Selanjutnya Istiawati (2016:5) berpandangan bahwa kearifan lokal merupakan
cara orang bersikap dan bertindak dalam menanggapi perubahan dalam lingkungan
fisik dan budaya. Suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan
berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya
berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan (bagian keseharian
dari hidup dan sifatnya biasa-biasa saja). Kearifan lokal atau local wisdom dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat local yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kearifan lokal merupakan gagasan yang timbul dan berkembang secara terus-menerus
di dalam sebuah masyarakat berupa adat istiadat, tata aturan/norma, budaya, bahasa,
kepercayaan, dan kebiasaan sehari-hari.

B. Sumber Daya Manusia (SDM)


Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM
berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan
perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Dengan demikian, sumber daya manusia merupakan faktor vital dari keberlangsungan
sebuah organisasi dan yang paling menentukan dalam mengukur keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi. Sumber daya manusia adalah orang-orang yang siap pakai dan memiliki
kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi.

4
Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya untuk mengembangkan kualitas
atau kemampuan sumber daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan, pelatihan
dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal.5

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pengembangan SDM adalah
segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki
pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat
ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan
dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan pengembangan organisasi.
Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia berkaitan erat dengan upaya
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan/ atau sikap anggota organisasi serta
penyediaan jalur karier yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.

C. Ekonomi Islam dan Kearifan lokal Terhadap Pembangunan SDM Unggul di


Kalimantan Tengah
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam pembangunan ekonomi. Dalam konteks pembangunan ekonomi ini,
kualitas sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan termasuk memperkuat
kompetensinya, salah satunya terkait dengan literasi ekonomi syariah. Pengetahuan
masyarakat mengenai literasi ekonomi syariah sudah menjadi keharusan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menjadi life skill yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam
menjalani kehidupan dalam jangka panjang.6

Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1991
ketika Bank Muamalat Indonesia berdiri, yang kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Pada waktu itu sosialisasi ekonomi syariah dilakukan masing-masing
lembaga keuangan syariah. Setelah di evaluasi bersama, disadari bahwa sosialisasi sistem
ekonomi syariah hanya dapat berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan
berkelanjutan. Menyadari hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan syariah berkumpul dan
mengajak seluruh kalangan yang berkepentingan untuk membentuk suatu organisasi,
dengan usaha bersama akan melaksanakan program sosialisasi terstruktur dan

5
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 5
6
Tirta Segara, Strategi Nasional Literasi Keungan Indonesia (Revisit 2017), OJK, h. 11

5
berkesinambungan kepada masyarakat. Organisasi ini dinamakan “Masyarakat Ekonomi
Syariah” yang disingkat dengan MES dan didirikan pada tanggal 26 Maret 2001.

Keberadaan MES Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah telah berdiri sejak tahun 2011
bekerjasama dengan Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah, OJK serta
Pemerintah Daerah. MES berusaha berperan dalam mengembangkan ekonomi syariah
melalui gerakan edukasi dan sosialisasi ekonomi syariah secara terstruktur dan
berkesinambungan kepada publik sampai ke lapisan grass root untuk terwujudnya,
financial inclusion agar selaras dengan perkembangan zaman dalam upaya menciptakan
kemandirian ekonomi dan secara tidak langsung menjadi mitra pemerintah untuk
meningkatkan sektor ekonomi masyarakat guna mendukung Kalimantan Berkah.

Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat yang


telah berlangsung lama. Atmodjo berpendapat kearifan lokal merupakan kemampuan
penyerapan kebudayaan asing yang datang secara selektif artinya disesuaikan dengan
suasana dan kondisi setempat (1986). Kemampuan demikian sangat relevan dengan tujuan
masyarakat dapat memilih dan memilah budaya yang sesuai dengan karakteristik budaya
sendiri. Kemampuan penyerapan kebudayaan asing yang datang secara selektif akan
memerlukan pengalaman langsung dari masyarakat. Kearifan lokal yang berada di daerah
seyogianya masih terjaga eksistensi. Dalam kearifan lokal terkandung makna kebersamaan
dan bijaksana. Harapannya setiap kegiatan memperhatikan aspek kearifan lokal setempat
serta mengedepankan konsep pemberdayaan masyarakat ini dapat dilakukan Karungut
merupakan salah satu jenis musik tradisional masyakat Ngaju di Kalimantan Tengah yang
sedang mengalami pergeseran atau kemunduran. Seni ini berupa sastra lisan atau juga bisa
disebut pantun yang dilagukan.
Karungut merupakan salah satu bentuk pengembangan SDM masyarakat di Kalimantan
Tengah, karya yang dijunjung masyarakat Dayak sebagai sastra besar klasik dan
merupakan semacam pantun atau gurindam. Pelantun karungut mengisahkan syair-syair
kebajikan dengan meramu bermacam legenda, nasihat, teguran, dan peringatan mengenai
kehidupan sehari-hari. Karungut sering dilantunkan pada acara penyambutan tamu yang
dihormati. Salah satu ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan diungkapkan dalam bentuk
Karungut.
Kearifan lokal merupakan kemampuan penyerapan kebudayaan asing yang datang
secara selektif, artinya disesuaikan dengan suasana dan kondisi setempat. Peserta didik
sebagai generasi penerus yang hidup dalam waktu lain dengan problematika yang berbeda,

6
tentu tidak akan begitu saja menerima warisan itu. Mereka akan melakukan pemilihan atau
pengolahan kembali nilai-nilai yang diwariskan dan mengambil yang menurutnya paling
cocok serta sesuai dengan kepentingan keselamatan dan kesejahteraan serta si berikut.
Seleksi tersebut akan terjadi dengan baik melalui pembelajaran dengan menggunakan
sumber belajar yang bermakna.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Islam merupakan hasil suatu proses transformasi nilai-nilai Islam yang
membentuk kerangka serta perangkat kelembagaan dan pranata ekonomi yang hidup dan
berproses dalam kehidupan masyarakat. Ilmu Ekonomi Syari‟ah adalah ilmu yang
mempelajari aktivitas atau perilaku manusia secara aktual dan empirikal, baik dalam
produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan Syari‟at Islam yang bersumber Al-
Qur‟an dan As-Sunnah serta Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lai menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal diartikan
sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta sebagai strategi kehidupan yang berwujud
aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Pengembangan
sumber daya manusia adalah upaya untuk mengembangkan kualitas atau kemampuan
sumber daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan
tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal

B. Saran
Alhamdulillah, penulisan makalah ini terselesaikan dan tersusun secara sistematik.
Tetapi kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna, karena mengingat keterbatasan pengetahuan kami selaku penulis. Maka dari itu,
kami mohon kritik serta saran yang sekiranya dapat membuat makalah yang akan kami tulis
nanti mejadi lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSATAKA

Mannan, A. (2008). Hukum Ekonomi Syari'ah dalam Perspektif Kewenangan Peradilan


Agama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Notoadmojo, O. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Raharjo, M. D. (1989). Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Islam . Bandung:


Mizan.

Segara, T. (2017). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. 0JK.

Anda mungkin juga menyukai