Disusun Oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia merupakan cerminan dari semakin
meningkatnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan syariat Islam. Hal ini konsekuensi
dari pemahaman bahwa ekonomi Islam bukan hanya sekedar konsepsi. Ekonomi Islam
merupakan hasil suatu proses transformasi nilai-nilai Islam yang membentuk kerangka
serta perangkat kelembagaan dan pranata ekonomi yang hidup dan berproses dalam
kehidupan masyarakat. Adanya konsep pemikiran dan organisasi-organisasi yang dibentuk
atas nama sistem ini sudah tentu bisa dinilai sebagai model dan awal pertumbuhannya. Tapi
masih membutuhkan model-model sistem yang lebih banyak, agar membentuk kesatuan
yang lebih terpadu serta memiliki daya kemampuan untuk menghasilkan atau dapat ditarik
kesimpulan-kesimpulan yang dapat diuji dalam penelitian dan praktek.1
1
M. Dawam Rahardjo, Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Islam, Cet. 1; Bandung: Mizan, 1989. h.
86.
1
kemampuan berfikir melalui materi dasar hitung menghitung, membuat perbandingan,
mengekspresikan ide melalui tulisan, membuat keputusan dengan kendala-kendala tertentu
dan lain-lain. Termasuk dalam pendidikan formal ini adalah pengembangan sikap tepat
waktu, sikap kerapian, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal?
2. Bagaimana Pengertian Pembangunan SDM?
3. Bagaimana Pengaruh Ekonomi Islam dan Kearifan lokal Terhadap Pembangunan SDM
di Kalimantan Tengah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui bagaimana Pengertian Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Pembangunan SDM
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Ekonomi Islam dan Kearifan Lokal Terhadap
Pembangunan SDM di Kalimantan Tengah
D. Manfaat Penulisan
Dari uraian rumusan dan tujuan penulisan yang dikemukakan penulis, maka dapat
disimpulkan bahwa penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa Program Studi Akuntansi agar dapat lebih memahami tentang penjualan
angsuran dan implementasinya dalam transaksi keuangan.
E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode literatur kajian pustaka (library research)
terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah yang dibuat, dan juga
bersumber dari beberapa buku, dan jurnal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam (syariah) merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi Islam
(syariah) atau sistim ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun
negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam
menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang
penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Secara umum agama
(relegion) diartikan sebagai persepsi dan keyakinan manusia terkait dengan
eksistensinya, alam semesta, dan peran Tuhan terhadap alam semesta dan kehidupan
manusia sehingga membawa kepada pola hubungan dan perilaku manusia dengan
Tuhan, sesama manusia dan alam semesta.2
Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat
pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah. Namun, definisi tersebut
mengandung kelemahan karena menghasilkan konsep yang tidak kompatibel dan tidak
universal. Karena dari definisi tersebut mendorong seseorang terperangkap dalam
keputusan yang apriori (apriory judgement) benar atau salah tetap harus diterima.3
Ilmu Ekonomi Syari‟ah adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku
manusia secara aktual dan empirikal, baik dalam produksi, distribusi, maupun
konsumsi berdasarkan Syari‟at Islam yang bersumber Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta
Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.4
2. Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lai menjadi watak dan kemampuan sendiri Wibowo (2015:17).
2
Pusat Pekajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI UII), Ekonomi Islam (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2008), h.13.
3
Ibid h. 14.
4
Abdul Mannan, Hukum Ekonomi Syari’ah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group), h. 29.
3
Identitas dan Kepribadian tersebut tentunya menyesuaikan dengan pandangan hidup
masyarakat sekitar agar tidak terjadi pergesaran nilai-nilai. Kearifan lokal adalah salah
satu sarana dalam mengolah kebudayaan dan mempertahankan diri dari kebudayaan
asing yang tidak baik.
Hal senada juga diungkapkan oleh Alfian (2013: 428) Kearifan lokal diartikan
sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta sebagai strategi kehidupan yang
berwujud aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhan
mereka. Berdasarkan pendapat Alfian itu dapat diartikan 14 bahwa kearifan lokal
merupakan adat dan kebiasan yang telah mentradisi dilakukan oleh sekelompok
masyarakat secara turun temurun yang hingga saat ini masih dipertahankan
keberadaannya oleh masyarakat hukum adat tertentu di daerah tertentu.
Selanjutnya Istiawati (2016:5) berpandangan bahwa kearifan lokal merupakan
cara orang bersikap dan bertindak dalam menanggapi perubahan dalam lingkungan
fisik dan budaya. Suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan
berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya
berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan (bagian keseharian
dari hidup dan sifatnya biasa-biasa saja). Kearifan lokal atau local wisdom dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat local yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kearifan lokal merupakan gagasan yang timbul dan berkembang secara terus-menerus
di dalam sebuah masyarakat berupa adat istiadat, tata aturan/norma, budaya, bahasa,
kepercayaan, dan kebiasaan sehari-hari.
Dengan demikian, sumber daya manusia merupakan faktor vital dari keberlangsungan
sebuah organisasi dan yang paling menentukan dalam mengukur keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi. Sumber daya manusia adalah orang-orang yang siap pakai dan memiliki
kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi.
4
Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya untuk mengembangkan kualitas
atau kemampuan sumber daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan, pelatihan
dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal.5
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pengembangan SDM adalah
segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki
pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat
ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan
dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan pengembangan organisasi.
Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia berkaitan erat dengan upaya
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan/ atau sikap anggota organisasi serta
penyediaan jalur karier yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.
Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1991
ketika Bank Muamalat Indonesia berdiri, yang kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Pada waktu itu sosialisasi ekonomi syariah dilakukan masing-masing
lembaga keuangan syariah. Setelah di evaluasi bersama, disadari bahwa sosialisasi sistem
ekonomi syariah hanya dapat berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan
berkelanjutan. Menyadari hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan syariah berkumpul dan
mengajak seluruh kalangan yang berkepentingan untuk membentuk suatu organisasi,
dengan usaha bersama akan melaksanakan program sosialisasi terstruktur dan
5
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 5
6
Tirta Segara, Strategi Nasional Literasi Keungan Indonesia (Revisit 2017), OJK, h. 11
5
berkesinambungan kepada masyarakat. Organisasi ini dinamakan “Masyarakat Ekonomi
Syariah” yang disingkat dengan MES dan didirikan pada tanggal 26 Maret 2001.
Keberadaan MES Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah telah berdiri sejak tahun 2011
bekerjasama dengan Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah, OJK serta
Pemerintah Daerah. MES berusaha berperan dalam mengembangkan ekonomi syariah
melalui gerakan edukasi dan sosialisasi ekonomi syariah secara terstruktur dan
berkesinambungan kepada publik sampai ke lapisan grass root untuk terwujudnya,
financial inclusion agar selaras dengan perkembangan zaman dalam upaya menciptakan
kemandirian ekonomi dan secara tidak langsung menjadi mitra pemerintah untuk
meningkatkan sektor ekonomi masyarakat guna mendukung Kalimantan Berkah.
6
tentu tidak akan begitu saja menerima warisan itu. Mereka akan melakukan pemilihan atau
pengolahan kembali nilai-nilai yang diwariskan dan mengambil yang menurutnya paling
cocok serta sesuai dengan kepentingan keselamatan dan kesejahteraan serta si berikut.
Seleksi tersebut akan terjadi dengan baik melalui pembelajaran dengan menggunakan
sumber belajar yang bermakna.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Islam merupakan hasil suatu proses transformasi nilai-nilai Islam yang
membentuk kerangka serta perangkat kelembagaan dan pranata ekonomi yang hidup dan
berproses dalam kehidupan masyarakat. Ilmu Ekonomi Syari‟ah adalah ilmu yang
mempelajari aktivitas atau perilaku manusia secara aktual dan empirikal, baik dalam
produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan Syari‟at Islam yang bersumber Al-
Qur‟an dan As-Sunnah serta Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lai menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal diartikan
sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta sebagai strategi kehidupan yang berwujud
aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Pengembangan
sumber daya manusia adalah upaya untuk mengembangkan kualitas atau kemampuan
sumber daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan
tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal
B. Saran
Alhamdulillah, penulisan makalah ini terselesaikan dan tersusun secara sistematik.
Tetapi kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna, karena mengingat keterbatasan pengetahuan kami selaku penulis. Maka dari itu,
kami mohon kritik serta saran yang sekiranya dapat membuat makalah yang akan kami tulis
nanti mejadi lebih baik lagi.
8
DAFTAR PUSATAKA