DISUSUN OLEH:
AWALUDDIN (170303065)
NURFADILLAH (170303051)
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan puja syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang
Maha Esa yang telah melimpahkan karunianaya sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul “AKAD QARDHUL HASAN”. Shalawat serta salam
marilah kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang semilir
keimanan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah tidak lain untuk mengkaji dan
memahami pengetahuan tentang Akad Qardhul Hasan. Di sini dikelompok enam
akan mempelajari tentang pengertian, dasar hokum, syarat dan rukun, manfaat
sampai dengan aplikasi dalam perbankan. Meski demikian kami mengakui bahwa
apa yang kami sajikan dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan.
Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca dan yang budiman sangat
diharapakan untuk perbaikan selanjutnya, jika kalau didalam makalah ini terdapat
dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah Swt. Sebaliknya, kalau di dalamnya
terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan
keterbatasan kami sendiri.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Eril, S.Pd. I.,
MH yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengkaji materi, semoga
kesediaan tersebut mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah
Swt.
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
A. Kesimpulan ....................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Qardhul Hasan sebenarnya merupakan unique product dari bank
Islam. Karena produk ini tidak mengharuskan adanya pemberikan profit atau
keuntungan dari nasabah dan juga nasabah bagi produk ini adalah orang yang
secara ekonomi masuk dalam kelas bawah. Bahkan, dalam kondisi ekstrim, jika
pun nasabah tidak dapat mengembalikan uang yang dipinjamnya, pihak bank
tidak akan menarik kembali.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana pengertian dan landasan hukum Akad Qardhul Hasan?
2. Bagaimana rukun dan syarat Akad Qardhul Hasan?
3. Bagaimana manfaat Akad Qardul Hasan?
4. Bagaimana aplikasi Akad Qardul Hasan dalam lembaga keuangan
keuangan?
5. Bagaimana efektifitas dalam mengentaskan kemiskinan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
sesuatu kepada seseorang, disajikan ia perlu membayar kembali
kepadanya.
Berdasarkan penjelasan ini, maka dapat dipahami bahwa qardh
adalah pinjaman uang atau modal yang diberikan seseorang kepada pihak
lainnya, dimana pinjaman tersebut digunakan untuk usaha atau menjalankan
bisnis tertentu. Pihak peminjam berkewajiban mengembalikan pinjaman
tersebut sesuai dengan jumlah yang dipinjamnya tanpa bergantung pada
untung atau rugi usaha yang dijalankannya. Pinjaman Qardh juga tidak
berbunga, karena prinsip dalam qardh ini adalah tolong menolong.
Akad Qardhul Hasan adalah suatu perjanjian dalam kegiatan
penyaluran dana dalam bentuk pinjaman tanpa imbalan dengan kewajiban
pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu. Memberikan pinjaman sesuatu kepada
seseorang, dengan perjanjian dia akan membayar yang sama dengan itu.
Misalnya menghutang Rp. 100.000, akan di bayar Rp. 100.000 pula.
Akad Qardhul Hasan adalah perjanjian pinjaman tanpa laba
(zeroreturn) atau pinjaman kebajikan merupakan suatu pembiayaan yang
bersifat sosial dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
2. Landasan Hukum Akad Qardhul Hasan
a. Landasan Al-Qur’an
“Barang siapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang
baik, maka Allah akan mengebalikannya berlipat ganda
untuknya, dan baginya pahala yang mulia”. (QS. Al-Hadid : 11)48
7
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat
berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah : 2)50
b. Landasan Al-Hadits
Landasan Qardhul Hasan dalam Hadits Rasulullah,
diantaranya
adalah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Ibnu Mas‟ud ra berkata bahwa Rasulullah bersabda “Aku melihat
pada waktu malam di-isra‟kan, pada pintu surge tertulis: sedekah
dibalas sepuluh kali lipat dan qardh delapan belas kali. Aku bertanya.
Wahai Jibril mengapa qardh lebih utama dari sedekah? Ia menjawab,
karena seseorang bisa meminta sedekah pada saat dia tidak
memerlukannya tetapi peminjam hanya meminjam karena memang
benar-benar butuh”. (HR. Ibnu Majah no. 2422, kitab al-Ahkam, dan
Baihaqi).
8
fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor : 19/DSN-MUI/IV/2001,
tentang Al-Qardh. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor :
7/46/PBI/2005 Tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsips syariah.
B. Rukun Dan Syarat Akas Qardhul Hasan
1. Rukun Akad Qardhul Hasan
Setiap kegiatan bermuamalah sebagai umat muslim hendaknya
memerhatikan rukun-rukun yang sudah ditetapkan dalam hukum Islam,
guna melengkapi suatu akad atau transaksi. Sehingga transaksi yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak dapat dinyatakan sah sesuai dengan
hukum Islam.
Rukun-rukun Qardhul Hasan diantaranya adalah:
a. Pihak yang meminjam.
b. Pihak yang memberikan pinjaman.
c. Barang yang dihutang/objek akad
d. Ijab qabul
2. Syarat Akad Qardhul Hasan
a. Orang yang meminjamkan memenuhi syarat berikut :
1) Berhak berbuat kebaikan sekehendak orang tersebut
2) Manfaat dari barang yang dipinjamkan menjadi milik peminjam
dan barang yang dipinjamkan menjadi milik yang meminjamkan.
b. Orang yang meminjam :
1) Berhak mendapat kebaikan.
2) Dapat dipercaya untuk menjaga barang tersebut.
c. Barang yang dipinjamkan :
1) Mempunyai manfaat yang dapat diambil oleh peminjam
2) Barang yang diambil manfaatnya tidak rusak karena pemakaian
yang disetujui dalam perjanjian.
d. Lafadz atau ijab kabul :
1) Kalimat mengutangkan Lafadz.
9
2) Mu’ir (orang yang mengutangkan) merupakan pemilik barang
tersebut, dan musta’ir (orang yang berhutang) harus baligh,
berakal, dan bukan orang yang tidak dimahjur .
3) Benda yang diutangkan dapat diambil manfaatnya atau
dimanfaatkan
C. Manfaat Akad Qardhul Hasan
Didalam melakukan muamalah sudah pasti mendatangkan suatu
manfaat. Sebagaimana melakukan transkasi Qardhul Hasan juga memberikan
manfaat bagi masyarakat dan lembaga keuangan itu sendiri.
Manfaat Qardhul Hasan antara lain adalah :
1. Membantu nasabah pada saat mendapat kesulitan dengan memberikan
dana talangan jangka pendek.
2. Pedagang kecil memperoleh bantuan dari bank syariah untuk
mengembangkan usahanya, sehingga merupakan misi sosial bagi bank
syariah dalam membantu masyarakat miskin.
3. Dapat mengalihkan utang dengan rentenir dengan mendapatkan utang
dari bank syariah.
10
c. Al-Qardhul Hasan juga merupakan salah satu ciri pembeda antara
bank syariah dan bank konvensional yang didalamnya terkandung
misi sosial, disamping misi kommersial.
d. Adanya misi sosial-kemasyarakatan ini akan meningkatkan citra
baik dan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap bank syariah.
D. Aplikasi Akad Qardul Hasan dalam Lembaga Keuangan Keuangan
Penerapan secara teknis qardhul hasan dalam BMT sesuai yang
diungkapkan oleh Antonio (2001: 133), biasanya diterapkan sebagai berikut:
1. Sebagai produk pelengkap kepada anggota yang telah terbukti loyalitas
dan benefiditasnya, yang membutuhkan dana talangan segera untuk
masa yang relatif pendek. Anggota tersebut akan mengembalikan
secepatnya sejumlah uang yang dipinjamnya.
2. Sebagai fasilitas anggota yang memerlukan dana cepat, sedangkan ia
tidak dapat menarik dananya, misalnya disebabkan tersimpan dalam
bentuk deposito atau simpanan berjangka.Sebagai produk untuk
menyumbang usaha yang sangat kecil atau membantu di sisi sektor
sosial. Untuk pemberi pembiayaan (muqaridh) dan peminjam
(muqtaridh) masing-masing memiliki ketentuan-ketentuan yang
dijabarkan oleh Muhammad (2009: 142) sebagai berikut:
a. Lembaga keuangan dapat memberikan pembiayaan qardhul
hasan untuk kepentingan anggota berdasarkan kesepakatan.
b. Lembaga keuangan dapat membebankan biaya administrasi
sehubungan dengan pemberian qardhul hasan. Biaya
administrasi ditetapkan dengan nominal tertentu, tanpa terkait
dengan jumlah dan jangka waktu pembiayaan.
c. Lembaga keuangan dapat memperpanjang jangka waktu
pengembalian atau menghapus buku sebagian/seluruh
pembiayaan nasabah, apabila anggota tidak dapat
mengembalikan sebagian/seluruh kewajibannya pada waktu
yang telah disepakati dikarenakan anggota tidak mampu.
11
d. Anggota wajib mengembalikan jumlah pokok pembiayaan
qardhul hasan pada waktu yang telah disepakati.
e. Anggota dapat memberikan tambahan/sumbangan dengan
sukarela kepada lembaga keuangan selama tidak diperjanjikan
dalam akad.
f. Karakter anggota harus diketahui dengan jelas.
g. Adanya harapan lembaga keuangan bahwa anggota memiliki
peluang untuk mengembalikan dana pembiayaannya.
h. Lembaga keuangan tidak diperbolehkan mempersyaratkan
imbalan atau kelebihan dari peminjam qardhul hasan.
12
nyata, jelas, pasti, dan terbatas pada hal-hal yang mutlak diperlukan untuk
terjadinya akad atau kontrak kesepakatan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akad Qardhul Hasan adalah suatu perjanjian dalam kegiatan
penyaluran dana dalam bentuk pinjaman tanpa imbalan dengan kewajiban
pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan
dalam jangka waktu tertentu.
Melalui fasilitas Qardhul Hasan para penerima dana dilatih untuk
bertanggung jawab terhadap dana yang diterimanya dan dapat dijadikan taraf
hidupnya meningkat dan peminjam harus disadarkan tentang pentingnya
penataan struktur keuangan, peminjam kredit harus diartikan sebagai suntikan
modal yang sifatnya sementara karena pemberian pinjaman harus mampu
mendorong produksi yang akhirnya akan meningkatkan kapasitas usaha kecil
berarti meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kesejahteraan.
Pengentasan kemiskinan sebagai wujud dari pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan biasanya dengan cara diberikan pelatihan,
pendidikan pendampingan hingga pembinaan, dengan tujuan agar qardhul
hasan yang diberikan bukan hanya berhenti di ranah konsumtif saja melainkan
dapat menjadi pijakan untuk kemandirian dan kemampuan ekonomi.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini, saya berharap dapat menambah
pengetahuan para pembaca terutama saya pribadi yang berkaitan
dengan produk-produk Bank syariah terutama yang berkaitan dengan tabungan,
deposito dan pembiayaan syariah. Tidak lupa pula, saya meminta saran dan
kritik atas tulisan saya demi melengkapi dan menjadi bahan pertimbangan pada
penulisan-penulisan berikutnya. Sekian dan terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
15