DAN DISTRIBUSI
PENDAPATAN
NAMA
1.Efisiensi Alokasi
1.Konsep Egalitarian
2.Konsep rawlsian
3.Konsep utilitarian
1.
2.
3.
4.
melalui
Misalnya:
umar ibn khattab r.a menetapkan tarif kharaj yang berbeda untuk
lahan yang ditanami tanaman yang berbda : untuk lahan yang
ditanami gandum tarifnya satu dirham ditambah satu qafiz, untuk
buah-buahan tarifnya sepuluh dirham, untuk lada tarifnya lima
dirham.Bgitu pula dalam pembagian harta Baitul Maal, Umar r.a.
mengatur tunjangan pertahun Rasulullah SAW. Abbas ibn Abdul
Mutablib mendapat 12.000 dirham, istri-istri Rasulullah 12.000
dirham, safiyah ibn Abdul mytalib 6000 dirham, Ali, Hasan, Husein,
mujahid Badar masing masing 5000 dirham, kaum Anshar mujahid
uhud dan mujahirin ke Abisina masing-msig 4000 dirham ,yatim ahli
Badar 2000 dirham,dan seterusnya dan seterusnya sampai seorang
gembala di gurun Sinai pun mendapat bagianya. Dengan perubahan
kondisi sosial ekonomi masyarakat, imam Ai r.a. adalah untuk
keadilan. Dalam konsep islam, bukan sama rata sama rasa yang
penting, bukan pula you get what you deserve yag penting,
tetapi yang penting adalah tidak ada yang di dzalimi dan tidak ada
yang mendzaimi.
3.Distribusi Pendapatan
4.KESEJAHTERAAN SOSIAL
dikatakan bahwa individu tersebut lebih menyukai barang X dari pada barang Y. Hal
ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
U1(X)>U1(Y)
dimana:
U1adalah utility individu 1
X adalah barang X
Y adalah barang Y
Berapa
C. Kurva Isowelfare
Untuk memuaskan semua pihak dalam pemanfaatan sumber daya, dibutuhkan
fugsi dari kesejahteraan sosial(social welfare function).Fungsi kesejahteraan sosial
ini merupakan penjumlahan utility dari semua pihak. Hal ini dapat didefinisikan
sebagai berikut:
W(U1,...,Un)=
dimana:
W=Kesejahteraan sosial
i=Jumlah individu
U=Utility individua
Dalam sistem Kapitalis Klasik, ada initial endowment gap dalam memanfaatkan sumber daya yang
ada, petani A yang kaya mendapat marginal satisfaction yang lebih kecil dibandingkan petani B
yang miskin;
2.
Dalam sistem sosialis klasik UPF dan PPF berada pada tingkat yang lebih rendah karena masalah
inefisiensi, rendahnya produktivitas dan berkurangnya insentif;
3.
Dalam sistem Islami nilai turunnya satisfaction (ar-ridh) lebih kecil dibandingkan naiknya
satisfaction.