Anda di halaman 1dari 17

EFISIENSI ALOKASI

DAN DISTRIBUSI
PENDAPATAN
NAMA

1.Efisiensi Alokasi

Ekonomi islam mazhab mainstream menggunakan


defenisi efisiensi yang sama dengan defenisi
ekonomi neoklasik, dimana persoalan efisiensi
diwujudkan sebagai masalah optimasi. Pada
perilaku konsumen tunggal, efisiensi dicapai
dengan mengalokasikan anggaran tertentu pada
kombinasi barang dan jasa yang memaksimumkan
kegunaan konsumen. Pada kasus produsen
tunggal, optimasi bisa dicapai melalui dua jalur :
penggunaan kombinasi input yang memaksimasi
laba, atau penggunaan input yang meminimumkan
biaya untuk mencapai tingkat produksi tertentu.

2.Efisiensi dan keadilan

efesiensi alokasi hanya menjelaskan bahwa bila semua


sumber daya yang ada habis teralokaasi, maka alokasi
yang efesien tercapai. Tetapi tidak mengatakan apa pun
perihal apakah alokasi tersebut adil. Para ekonom
konvensional berbeda pendapat tentang distribusi yang
adil:

1.Konsep Egalitarian

2.Konsep rawlsian

3.Konsep utilitarian

4.Konsep market oriented

2. EFISIENSI DAN KEADILAN

Efesiensi alokasi hanya menjelaskan bahwa bila semua


sumber daya yang ada habis teralokaasi, maka alokasi yang
efesien tercapai. Tetapi tidak mengatakan apa pun perihal
apakah alokasi tersebut adil. Para ekonom konvensional
berbeda pendapat tentang distribusi yang adil:

1.

Konsep Egalitarian : setiap orang dalam kelompok


masyarakat menerima barang sejumlah yang sama

2.

Konsep rawlsian : maksimal utility orang yang paling miskin

3.

Konsep utilitarian :maksimalkan utility dari setiap orang


dalam kelompok masyarakat

4.

Konsep market oriented: hasil pertukaran


mekanisme pasar adalah yang paling adil.

melalui

Misalnya:

umar ibn khattab r.a menetapkan tarif kharaj yang berbeda untuk
lahan yang ditanami tanaman yang berbda : untuk lahan yang
ditanami gandum tarifnya satu dirham ditambah satu qafiz, untuk
buah-buahan tarifnya sepuluh dirham, untuk lada tarifnya lima
dirham.Bgitu pula dalam pembagian harta Baitul Maal, Umar r.a.
mengatur tunjangan pertahun Rasulullah SAW. Abbas ibn Abdul
Mutablib mendapat 12.000 dirham, istri-istri Rasulullah 12.000
dirham, safiyah ibn Abdul mytalib 6000 dirham, Ali, Hasan, Husein,
mujahid Badar masing masing 5000 dirham, kaum Anshar mujahid
uhud dan mujahirin ke Abisina masing-msig 4000 dirham ,yatim ahli
Badar 2000 dirham,dan seterusnya dan seterusnya sampai seorang
gembala di gurun Sinai pun mendapat bagianya. Dengan perubahan
kondisi sosial ekonomi masyarakat, imam Ai r.a. adalah untuk
keadilan. Dalam konsep islam, bukan sama rata sama rasa yang
penting, bukan pula you get what you deserve yag penting,
tetapi yang penting adalah tidak ada yang di dzalimi dan tidak ada
yang mendzaimi.

3. Perbandingan Konsepsi Optimal Solution Di


Antara Ketiga Sistem
Sistem Kapitalisme Klasik

Dalam ekonomi kapitalis, misalnya, kepemilikan harta pribadi diakui juga


tidak ada kebebasan yang sempurna, sebagian dapat memperoleh kebebasan lebih
dari yang lain. Di samping itu adanya trade-off antara equality dan efisiensi
dalam alokasi sumber daya guna memaksimalkan output dan kesejahteraan sosial
mengakibatkan adanya distribusi yang tidak merata. Efesiensi alokasi dalam
ekonomi konvensional hanya menjelaskan bahwa bila semua sumber daya yang
ada habis teralokasi, maka alokasi yang efisien tercapai, namun tidak mengatakan
apapun perihal apakah alokasi tersebut adil. Secara tradisional, ekonomi
memperlakukan efisiensi dan equity secara terpisah. Landasan teoritisnya adalah
the Second Fundamental Theorem of Welfare Economics yang mempertahankan
bahwa outcome Pareto yang efisien dapat diterapkan sebagai ekuilibrium
kompetitif yang memberikan transfer dan pajak dengan harga borongan yang
tepat (Furman dan Stiglitz, 1998).

Dalam konsep ekonomi islam, adiladalah tidak


menzalimi dan tidak dizalimi. Bisa jadi sama rasa
sama rata tidak adil dalam pandangan islam karena
tidak memberikan insentif bagi orang yang bekerja
keras.

3.Distribusi Pendapatan

Distribusi atau pembagian adalah klasifikasi


pembayaran-pembayaran berupa sewa, upah, bunga
modal dan laba, yang berhubungan dengan tugas-tugas
yang dilaksanakan oleh tanah, tenaga kerja, modal dan
pengusaha-pengusaha. Ia adalah proses penentuan
harga yang dipandang dari sudut si penerima
pendapatan dan bukanlah dari sudut si pembayar biayabiaya. Distribusi juga berarti sinonim untuk pemasaran
(marketing). Namun demikian, fikih klasik nampaknya
hanya memberi pengertian secara etimologi saja yaitu
tauzii (distribusi), belum ada pengertiantauziisecara
terminologi yang cukup relevan dengan tema
distribusidalam ekonomi teoritika modern.[3]

4.KESEJAHTERAAN SOSIAL

Semakin besarutilitybarang X dibandingkan denganutilitybarang Y, maka

dikatakan bahwa individu tersebut lebih menyukai barang X dari pada barang Y. Hal
ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
U1(X)>U1(Y)
dimana:
U1adalah utility individu 1
X adalah barang X
Y adalah barang Y

Persamaan di atas tidak menggambarkan bagaimana preferensi barang tersebut di


masyarakat. Untuk mengetahui hal tersebut, maka kita dapat menjumlahkan utility
dari masing-masing individu terhadap barang tersebut. Barang X disukai masyarakat
apabila jumlah utility dari masing-masing individu terhadap barang X tersebut lebih
besar daripada jumlah utility masing-masing individu terhadap barang Y, atau dapat
ditulis dengan:

Penjumlahan fungsiutilityseperti di atas disebut fungsi kesejahteraan sosial.

A.Utility Possibility Frontier


Misalkan

ada dua orang petani A dan B yang sama-sama


memproduksi dan mengkonsumsi beras dan gandum. Kedua
petani mempunyai selera dan kemampuan produksi yang sama.
Satu-satunya perbedaan di antara mereka adalah lahan yang
mereka miliki(initial endowment).Katakanlah A memiliki lahan
yang luas dibandingkan B.
B. Production Possibility Frontier

Berapa

kemampuan di kedua lahan tersebut(lahan A dan lahan


B)untuk memproduksi beras dan gandum. Batas kemampuan
produksi yang mengungkapkan batas-batas peluang produksi disebut
sebagai PPF(Production Possibility Frontier) yang sering pula disebut
kurva tansformasi. PPF didefinisikan suatu kurva yang
memperlihatkan rentang maksimumkombinasi-kombinasi input dari
dua komoditas atau produk, tanpa mempersoalkan kepemilikan awal
atas sumber daya yang digunakan untuk memproduksi komoditskomoditas tersebut.

C. Kurva Isowelfare
Untuk memuaskan semua pihak dalam pemanfaatan sumber daya, dibutuhkan
fugsi dari kesejahteraan sosial(social welfare function).Fungsi kesejahteraan sosial
ini merupakan penjumlahan utility dari semua pihak. Hal ini dapat didefinisikan
sebagai berikut:
W(U1,...,Un)=
dimana:
W=Kesejahteraan sosial

i=Jumlah individu

U=Utility individua

Persamaan diatas hanya berdasarkan prefensi dari masing-masing individu.


Semakin banyak individu, semakin besar nilai kesejahteraan sosial. Ini sering juga
disebut sebagai fungsi kesejahteraan Benthamite.

D. Maksimalisasi Utility Possibility Frontier dan Production Possibility


Frontier
Untuk memaksimalkan utility keduanya A Dan B, kita
memerlukanbudget line (isowelfare).Diasumsikan bahwa utility A dan
utility B sama pentingnya bagi masyarakat atau dengan kata lain
setiap pengurangan satu utility A akan menambah satu utility B, atau
dengan kata lain slope isowelfare yaitu /=-1.[5]Optimal
solutionterjadi pada titik A, yaitu pada saat persinggungan
kurvaisowelfaredanutility possibility frontier
E. Pareto Efisiensi
Sekarang kita gabungkan kedua keseimbangan umum yang telah
kita pelajari di atas. Kita menghadapi suatu dunia yang hanya memiliki
dua konsumen, dua komoditi (beras dan gandum) dan faktor produksi
(input),yaitu lahan dan tenaga kerja dan jumlahnya terbatas.

Sistem Sosialisme Klasik

Sementara itu, pada ekonomi sosialisme (klasik), sentralisasi yang


digabungkan dengan kebijakan redistribusi oleh perencana sosialis akan
menimbulkan masalah inefisiensi, produktivitas yang rendah dan tidak adanya
insentif untuk bekerja, yang disebabkan mengecilnya utilitas dan PPF. Dengan
asumsi kasus di atas, kita ilustrasikan hal ini dengan kurva berikut.
Kurva dibawah menunjukkan bahwa kesejahteraan maksimal terjadi pada titik
E. Kombinasi selain E tidak memberikan kesejahteraan maksimal. Pada
gambar bagian bawah menunjukkan bahwa produksi optimal terjadi titik L di
mana beras diproduksi sebesar R** dan gandum sebanyak W**. Diketahui dari
gambar di atas bahwa tingkat produksi gandum sebesar OW** dan produksi
beras sebesar OR**. Segi empat OW**LR** adalah Egdeworth Box. Titik 0
adalah titik origin bagi A, oleh karenanya A akan memaksimalkan utility-nya
dengan mendorong Ua sejauh mungkin dari titik 0 mendekati titik L.
Sedangkan bagi B titik originnya adalah L, oleh karenanya B akan
memaksimalkan utilitasnya dengan mendorong Ub sejauh mungkin dari titik L
mendekati titik 0. Pareto optimal terjadi pada saat persinggungan Ua dan Ub.
Pada saat itu MRSa = MRSb digambarkan dengan price line KK. Price line ini
adalah juga budget line A digabung dengan budget line B. Oleh karenanya
slope MLM pada kurva PPF sama dengan kurva KK.

Melakukan analisis perbandingan trade off efficiency


dan equity antara sistem ekonomi kapitalis, sosialis,
dan Islami, Awan (1983) dengan pisau analisis utility
possibility frontier (UPF) dan production possibility
frontier (PPF) seperti diilustrasikan di atas
menyimpulkan bahwa isowelfare dan tingkat
produksi dalam ekonomi Islam lebih tinggi, hal ini
setidaknya dikarenakan:
1.

Dalam sistem Kapitalis Klasik, ada initial endowment gap dalam memanfaatkan sumber daya yang
ada, petani A yang kaya mendapat marginal satisfaction yang lebih kecil dibandingkan petani B
yang miskin;

2.

Dalam sistem sosialis klasik UPF dan PPF berada pada tingkat yang lebih rendah karena masalah
inefisiensi, rendahnya produktivitas dan berkurangnya insentif;

3.

Dalam sistem Islami nilai turunnya satisfaction (ar-ridh) lebih kecil dibandingkan naiknya
satisfaction.

Di samping itu, untuk sebagian besar ekonom konvensional, keadilan dan


efisiensi tidak bisa dikombinasikan, bila keadilan (equity) dilakukan maka
efisiensi akan tergerus. Setidaknya hal ini telah kadung diterima sejak
akhir tahun 1960. Namun belakangan ada penelitian-penelitian sebagian
ekonom yang mengakui bahwa keadilan --dalam batas tertentu tidak
mengganggu efisiensi, seperti yang dilakukan Rebbeca Blank (2002)

Anda mungkin juga menyukai