Anda di halaman 1dari 10

TEORI KONSUMSI

ISLAMI
Dosen Pengampu: Supriadi Hamid, S.E.I., M.E.I.

Kelompok 4 (Akuntansi B)

A. Muh. Fazlurrahman (90400120043)


Nurul Fitri Ramadani (90400120052)
Reski Ananda (90400120061)
Ayu Dhina Anggraeni (90400120081)

PROGRAM STUDI AKUNTASI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
DEFINISI KONSUMSI
DALAM ISLAM
Dalam memenuhi kebutuhan, barang atau jasa dalam
ekonomi Islam harus menurut syariat Islam. Konsumsi
dalam Islam bukan berarti memenuhi keinginan libido saja,
tetapi harus disertai dengan niat supaya bernilai ibadah.
Konsumen dalam Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:

Konsumsi = Maslahah = Manfaat + Berkah


Ayat tentang Konsumsi

Al-Qur’an dalam Surah Al-Baqarah ayat 168 menjelaskan:

َ ‫الشيْ ٰط ِنۗ اِن ّ َٗه لَك ُْم‬


‫ع ُد ّوٌ ُّم ِبيْ ٌن‬ َّ ‫ت‬ِ ‫َاسكُل ُْوا ِم َّما ِفى الْا َْر ِض َحلٰل ًا َط ِيّبًا َّۖول َا َتتّ َ ِب ُع ْوا ُخ ُط ٰو‬
ُ ّ ‫يٰٓا َيُّ َها الن‬

Terjemahan:

“Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi


baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia
bagimu merupakan musuh yang nyata.”
Teori Nilai Guna dan Hubungannya dengan
Teori Maslahah

Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam

Kepuasan dalam terminologi konvensional Kepuasan dalam ekonomi Islam dikenal dengan
dimaknai dengan terpenuhnya kebutuhan- maslahah dengan pengertian terpenuhnya
kebutuhan fisik. kebutuhan baik bersifat fisik maupun spiritual.
Perbedaan Utility dan Maslahah

1 2 3

Dengan menggunakan
Maslahah memiliki konsep pemikiran terukur
Maslahah individu relatif konsep maslahah kita bisa
dan dapat dipertimbangkan sehingga lebih
Maslahah konsisten dengan maslahah membedakan kepentingan
mudah dibuatkan prioritas dalam
social. pemenuhannya konsumsi antara satu orang
dengan orang lainnya.

Dalam mengukur tingkat utilitas tidak akan


Utilitas individu mungkin mudah antara barang yang satu dengan
Dalam konsep utility tidak
Utility saja tidak berpengaruh lainnya. Meski mengonsumsi barang ekonomi
dapat dibedakan.
terhadap utilitas social. yang sama dalam segi kualitas dan
kuantitanya.
Kebutuhan dan Keinginan
Dalam ekonomi konvensional, kebutuhan dan keinginan merupakan

suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Dimana setiap individu mempunyai

suatu kebutuhan yang akan diterjemahkan oleh keinginan-keinginan mereka.

Dalam ekonomi konvensional, konsumsi ditentukan oleh keinginan

(want), dan keinginan ditentukan oleh Utility. Sedangkan dalam ekonomi

Islam, konsumsi ditentukan oleh kebutuhan (need), dan kebutuhan ditentukan


Tujuan Konsumsi Islam

Siddiqi (1979) menyatakan, bahwa tujuan aktivitas ekonomi yang sempurna menurut Islam
antara lain:

 Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana;

 Memenuhi kebutuhan keluarga;

 Memenuhi kebutuhan jangka panjang;

 Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan; dan

 Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah.


Norma dan Etika dalam Konsumsi

01 02 03
Membelanjakan harta pada Bentuk yang Larangan bersikap Israf (Royal) dan Tabzir
Seimbang dalam Konsumsi
Dihalalkan dan dengan Cara yang Baik (Sia-sia)

QS. Al-Isra’ [17]: 29, Allah berfirman: QS. Al-A’raaf [7]: 31, Allah telah
QS. Al-Maidah [5]: 88 ditegaskan:
memperingatkan akan sikap ini:
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik “Hai Anak Adam, pakailah pakaian yang indah
terbelenggu pada pundakmu dan janganlah
dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
kamu terlalu mengulurkannya karena itu minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan.
dan bertakwahlah kepada Allah yang kamu
akan menjadikan kamu tercela dan Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
beriman kepada-Nya.” yang berlebih-lebihan.”
menyesal.”
KESIMPULAN
Konsumsi merupakan bagian aktifitas ekonomi yang sangat vital bagi
kehidupan manusia. Konsumsi adalah fitrah manusia untuk
mempertahankan hidupnya. Jika manusia masih berada dalam fitrah yang
suci, maka manusia sadar bahwa konsumsi memiliki keterbatasan baik dari
segi kemampuan harta maupun apa yang akan dikonsumsi sesuai dengan
kebutuhannya. Teori konsumsi Islam membatasi konsumsi berdasarkan
konsep harta dan berbagai jenis konsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah Islam demi keberlangsungan dan kesejahteraan manusia itu sendiri.
Dalam Islam, aktivitas konsumsi telah diatur dalam bingkai syariah,
sehingga dapat menuntun seorang muslim agar tidak terjerumus dalam
keharaman dan apa yang dikonsumsinya menjadi berkah.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai