Anda di halaman 1dari 2

F.

Unsur Unsur penting aktivitas ekonomi dalam islam

Dalam ekonomi sekunder pembangunan ekonomi mengacu kepada proses pemanfaatan


sumber daya yang tersedia untuk menghasikan kenaikan produksi barang dan jasa perkapita secara
terus menerus. Hal ini jelas berbeda dengan konsep ekonomi islam. Dasar pembangunan ekonomi
islam adalah multidimensional yaitu mempunyai dimensi moral, sosial, politik,dan ekonomi. Namun
pembangunan moral dan spiritual terintegrasi dalam pembangunan ekonomi islam tersebut.

Berarti aktivitas ekonomi dalam islam tidak hanya personalan material saja, tetapi juga
aspek spiritual dan moral merupakan hal yang sangat urgen. Karena akidah islamiah menjadi
motovasi kuat yang mendorong seseorang untuk bekerja. Ia dapat berpengaruh kepada tingkah laku
seseorang. Konsep ini sangat berperan dalam mencapai tujuan tujuan ekonomis sekaligus
mempercepat proses pembangunan ekonomi. Sebab dalam islam, pekerjaan memanfaatkan sumber
sumber daya alam secara baik dan efesien merupakan ibadah.

Menurut sauqi al-fanjari ada tiga keistimewaan yang dimiliki oleh konsep ekonomi islam
dalam segala aktivitas ekonomi yaitu :

1. Corak imani dan ruhani dalam aktivitas ekonomi

Islam dalam hal ini mengarahkan setiap orang dalam aktivitas ekonominya kepada allah swt
untuk memperoleh ridha-Nya. Disinilah keistimewaan yang dimiliki oleh ekonomi islam yang
tidak memisahkan antara aspek materil dengan spirituil dan tidak memisahkan antgara
kepentingan duniawi dengan ukhrawi. Segala aktivitas ekonomi bertujuan untuk
kepentingan duniawi. Ia dalam pandagan islam adalah ibadah selama aktivitas tersebut
dilakukan dengan landasan niat ikhlas karena Allah, dan tetap berada koridir syariat-Nya

2. Pengawasan yang ganda dan menyeluruh


Dalam ekonomi islam selain pengawas undang undang atau syariat, ditanamkan pula dalam
pengawasan tersebut rasa keimanan kepada Allah dan yaumul hisab di akhirat kelak. Tidak
diragukan lagi, pada sistem pengawasan ini terakomodir didalamnya jaminan yang kuat
untuk keselamatan masyarakat dan legalitas aktivitas ekonomi. Karena dalam akidah islam,
seseorang muslim mampu menghindarkan diri dari tanggung jawabnya terhadap undang
undang, tetapi ia taidak akan mampu lepas dari pengawasan dan tanggung jawab kepada
Allah swt
Ini menunjukkan bahwa didalam ekonomi islam terdapat kendali agama dalam aktivitas
ekonomi melalui kesadaran seorang muslim terhadap pengawasan Allah swt dan
pertanggungjawaban terhadap seluruh tindakannya.
Konsep ini jelas berbeda dengan sistem ekonomi konvensional yang cenderung tidak
memerhatikan bahkan mengingkari kendali agama dalam aktivitas ekonominya. Pengaruh
konsep ini nyata pada sikap kebanyakan orang yang berusaha lari dari tanggung jawab dan
melakukan aktivitas ekonomi yang menyeleweng jika aparat negara tidak mampu
mengawasi dan membuktikan penyelewengan tersebut
3. Tujuan yang luhur dalam aktivitas ekonomi
Dalam sistem ekonomi konvensional kepentingan kepentingan materi merupakan tujuan
mendasar untuk memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya ( sistem kapitalis ) atau
memperolah kecukupan dan kesenangan material (sistem sosialis). Namun, hal ini akan
membawa kepada persaingan material yang sangat tidak sehat atau menguasai
perekonomian yang menjadi tabiat masyarakat sosialis materialis. Dalam ekonomi islam,
kepentingan kepentingan materi tandak hanya merupakan tujuan utama, akan tetapi juga
sabagai sarana untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia. Islam
memandang dunia ini sabagai ladang untuk akhirat. Begitu juga harta dalam pandangan
islam bukanlah tujuan utama
Adanya tujuan yang luhur dalam aktivitas ekonomi islam mempertegas bahwa ekonomib
islam adalah ekonomi ilahiyah. Karena titik sentralnya dari Allah, tujuannya mencari ridha
Allah. Oleh karena itu materi dalam pendangan islam bukan tujuan utama, tetapi merupakan
kebutuhan bagi manusia serta sarana untuk bisa mencapai kebahagiaan hidup di akhirat

Anda mungkin juga menyukai