Anda di halaman 1dari 4

Apakah Perbedaan Antara Etika Bisnis dlm islam dan Konvensional ?

Etika Bisnis ekonomi dalam Islami merupakan suatu proses dan upaya
untuk mengetahui hal-hal yang benar dan salah yang selanjutnya tentu
melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan
perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan
perusahaan. Sedang : Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat

Perbedaan etika bisnis syariah dengan etika bisnis konvensional yang


selama ini dipahami dalam kajian ekonomi terletak pada
landasan tauhid dan orientasi jangka panjang (akhirat).

Prinsip ini dipastikan lebih mengikat dan tegas sanksinya. Etika bisnis
syariah memiliki dua cakupan. Pertama, cakupan internal, yang berarti
perusahaan memiliki manajemen internal yang memperhatikan aspek
kesejahteraan karyawan, perlakuan yang manusiawi dan tidak
diskriminatif.

kedua, cakupan eksternal meliputi aspek trasparansi, akuntabilitas,


kejujuran dan tanggung jawab. Demikian pula kesediaan perusahaan
untuk memperhatikan aspek lingkungan dan masyarakat
sebagai stake holder perusahaan.

Parameter  Etika Ekonomi Islam 

·  Tindakan dan keputusan dianggap sesuai etika tergantung karena


titik berangkatnya dari Allah, tujuannya mencari ridho Allah dan
cara-caranya tidak bertentangan dengan syariatnya.

· Ekonomi dalam pandangan islam, bukanlah tujuan itu sendiri, tetapi


merupakan kebutuhan bagi manusia dan sarana yang lazim baginya
agar bisa hidup dan bekerja untuk mencapai tujuannya yang
tinggi. Niat yang baik diikuti dengan tindakan yang baik yang dinilai
sebagai ibadah. Niat yang baik ( halal intention ) tidak serta merta
mengubah tindakan yang haram menjadi halal . Dengan kata lain,
tidak ada doktrin menghalalkan cara

· Islam membolehkan individu untuk bebas percaya dan bertindak


sesuai yang dia inginkan, selama tidak mengorbankan akuntabilitas
dan keadilan.

·         Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku ekonomi


yang rasional Islami. Oleh karena itu, standart moral suatu perilaku
ekonomi didasarkan pada ajaran Islam dan bukan semata-ata
didasarkan atas nilai-nilai yang dibangun oleh kesepakatan sosial.

·         Islam menggunakan pendekatan sistem yang terbuka, bukan


pendekatan tertutup yang mendasarkan pada orientasi pribadi (self-
oriented). Egoism tidak mendapat tempat dalam Islam.

·  Tidak seperti sistem etika yang lain, etika islam mendorong manusia
untuk membersihkan diri ( tazkiyyah ) melalui partisipasi aktif dalam
hidup. Dengan melakukan segala tindakan dalam koridor etika,
seorang Muslim telah mengabdikan hidupnya sesuai dengan perintah-
Nya.

·         Etika Islam tidak terpisah ( fragmented ), melainkan nilai yang


harmonis dan komplit. Seimbang dan adil.

·         Unity (Konsep Tauhid), Wacana teologis yang mendasari segala


aktivitas manusia.

·         Equilibrium (Keseimbangan), Perilaku bisnis harus seimbang dan


adil.

·         Free Will (kebebasan), Bahwa manusia sebagai individu dan


kolektivitas “Semua boleh kecuali yang dilarang”

·         Responsibility (Tertanggung jawab) Mempunyai tanggung jawab


moral kepada Tuhan atas perilaku bisnis
·         Benovelence (Kebaikan hati/ Ihsan ) serta pengawasan Internal
yang berupa Hati nurani dan Tuhan Semata.

Aspek Bisnis Islami Bisnis Konvensional


Tauhid (nilai-nilai
1. Azas transendental) Sekularisme (nilai-nilai material)

2. Motivasi Dunia dan akhirat Dunia

3. Orientasi Profit dan berkah Profit

4. Etos kerja Bekerja adalah ibadah Bekerja adalah kebutuhan pribadi

5. Keberhasilan Usaha dan Doa Usaha


Khalifah (wakil) Allah di
6 Pertanggung Jawaban muka Bumi Pemimpin perusahaan
Tidak memandang halal dan
9. Modal Halal haram
Tidak terbatas, keinginan Terbatas, keinginan manusia
10. Sumber daya manusia dibatasi tidak terbatas

11. Manajemen SDM Kepribadian Islami Kebudayaan perusahaan


12. Instrumen pemberdayaan Zakat, infaq, shadaqah, CSR (Corporate. Social
masyarakat waqf Responsibilty),

Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:

 Sebutkan nama lengkap


Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun jika
namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.

 Berdirilah saat memperkenalkan diri


Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang lain
menilai positif kesopanan motra.

 Ucapkan terima kasih secukupnya


Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu mengucapkan
terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang kalau
mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.

 Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis


Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke
email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu
tibanya akan lebih cepat.

 Jangan duduk sambil menyilang kaki


Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi kerja,
posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat berdampak
negatif pada kesehatan.

 Tuan rumah yang harus membayar


Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus membayar
tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien, laki-laki, ia tetap
harus menolaknya.

Prinsip-prinsip Etika bisnis


A. Prinsip-prinsip menurut Coux Round Table
- Tanggung jawab dalam hal yang dikerjakan
- Dalam aspek berbisnis harus menuju inovasi, keadilan, dan komunitas dunia
- Saling percaya dalam perilaku

Anda mungkin juga menyukai