Anda di halaman 1dari 11

PEREKONOMIAN

TERTUTUP TANPA
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
DALAM
PERSPEKTIF ISLAM

1. Fauziatul Isnainiyah (G94218177)

2. Hanien Nivanty (G04218021)

3. Nur Kurniaturrochmah (G74218114)

4. Shabrina Amalia Fildzah (G94218220)


Fungsi Konsumsi dan
Tabungan Pendekatan
Ekonomi Islam
Pandangan Fahim Khan Tentang Konsumsi Dan
Tabungan

Mengacu pada pandangan keynes yang menyatakan konsumsi yang


dilakukan rumah tangga konsumen dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan. Komponen pengeluaran konsumsi yang dilakukan rumah
tangga konsumen menurut khan juga dibagi atas dua bentuk
pengeluaran:
a). Konsumen yang dilakukan rumah tangga tersebut untuk kebutuhan
sendiri yang dilambangkan dengan notasi E₁
b). Konsumsi yang dilakukan rumah tangga untuk jalan menuju
keridhaan allah yang dinotasikan dengan E₂
Pada gambar diatas persamaan konsumsi
Fungsi Konsumsi Pendekatan Khan model keynes dilambangkan oleh C
(consumtion) dengan intersep a₀ dan slope
a₁. Sedangkan persamaan konsumsi model
Khan dilambangkan oleh C* dengan
intersep a₀+E₂ atau (A₀) atau slope
Au.terkait dengan besarnya nilai intersep
dengan pendekatan yang dilakukan oleh
khan maka akan mengalami peningkatan
sebesar E₁ karena ada pengeluaran yang
ditunjukan untuk cause of allah yang
besarnya tidak bergantung pada jumlah
pendapatan. Sehingga besaran intersep
dalam model keynes (a₀) nilainya akan
bertambah dengan model khan (A =
a₀+E₂)
Pandangan Metwally Tentang Fungsi
Konsumsi Dan Tabungan

Dalam mengembangkan fungsi konsumsi dalam perspektif islam. Metwally


menggunakan beberapa pendekatan hipotesis teori yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
A). Hipotesis Pendapatan Mutlak
hipotesis ini menyatakan bahwa konsumsi dalam periode waktu tergantung oada
pendapatan siap konsumsi pada periode tersebut. Naiknya pendapatan akan
meningkatkan konsumsi,tetapi peningkatan konsumsi lebih kecil dari peningkatan
pendapatan.
metwally memasukan oeran zakat terhadap fungsi konsumsi untuk
menyederhanakan masalah dianggap besarnya zakat ditunjukan oleh fungsi:
Dimana:
0 < a < 1, selain itu dimisalkan bY merupakan pendapatan pembayaran zakat dan (1-
β)Y adlah pendapatan penerima zakat dimana:
0 < β < 1, dimisalkan pula δ sebagai hasrat konsumsi marginal pendapatan penerima
zakat,dimana:
0 < b < δ < 1. berdasarkan hal itu maka fungsi konsumsi dalam ekonomi islam
menjadi:
C = a + b(Βy – αҮ) + δ [(1 – β)Ү + αҮ]
Diamana:
a + b(Βy – αҮ)= fungsi konsumsi untuk pembayaran zakat
δ [(1 – β)Ү + αҮ]= fungsi konsumsi untuk penerimaan zakat

B). Hipotesis Pendapatan Relatif


Hipotetis pendapatan relatif menyatakan konsumsi sekarang ditentukan
pendapatan siap konsumsi pada masa sekarang (Үs) tetapi juga pendapatan
sebelumnya (pendapatan masa puncak atau Үs). Sehingga menurut hipotetis ini
konsumsi rata-rata (APC) dan hasrat konsumsi marginal (MPC) konstan. Jika
pendapatan sekarang lebih kecil dari pendapatan puncak maka, MPC<APC
Fungsi Investasi dengan
Pendekatan Ekonomi Islam
Fungsi investasi dengan pendekatan ekonomi islam tentu berbeda dengan fungsi
investasi dengan pendekatan ekonomi konvensional. Perbedaannya karena fungsi
investasi dalam ekonomi konvensional dipengaruhi tingkat suku bunga, hal ini
tentunya tidak berlaku dalam pendekatan ekonomi islam.
Investasi di negara-negara penganut ekonomi islam dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu
1. Ada sanksi terhadap pemegang aset yang kurang atau tidak produktif (hoarding
idle aset)
2. Dilarang melakukan berbagai bentuk spekulasi dan segala macam judi
3. Tingkat bunga untuk berbagai pinjaman sama dengan 0.
Seorang muslim boleh memiliki 3 alternatif atas dananya, yaitu
a.Memegang kekayaannya dalam bentuk uang kas (idle cash)
b.Memegang tabungannya dalam bentuk aset tanpa berproduksi seperti
deposito, real estate, permata.
c.Menginvestasikan tabungannya (seperti memiliki proyek-proyek yang
menambah persediaan kapital nasional).
–  
Daftar Pustaka

– Huda, Nurul et al. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis (2009). Kencana.
Jakarta
Terima Kasih

KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai