Anda di halaman 1dari 23

PEREKONOMIAN

TERTUTUP TANPA Ekonomi Makro Islam

KEBIJAKAN Alfin Maulana, S.EI., M.SEI.

PEMERINTAH
PENGERTIAN
Perekonomian tertutup
adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian -
perekonomian lain. Khususnya, perekonomian tertutup tidak terlibat dalam
pedagangan internasional., tidak juga terlibat pinjam meminjam secara
internasional.
X hubungan luar negeri
Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan
 dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian
sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan
 perekonomian.
RUANG LINGKUP
Perekonomian negara digolongkan atas: (berdasarkan
penghitungan pendapatan pendekatan pengeluaran)
A. Perekonomian Tertutup (closed economy), yang meliputi atas
perekonomian sederhana (perekonomian dua sector) dan
perekonomian tiga sector,
B. Perekonomian Terbuka (opened economy).
NEXT ... (PEREKONOMIAN
DUA SEKTOR)
Perekonomian dua sektor, yaitu perekonomian yang
terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah
tangga konsumen yang biasanya disebut dengan
komsumsi dan pengeluaran yang dilakukan rumah
tangga produsen yang biasanya disebut dengan
investasi.
NEXT ...
Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sector:

Y=C+I

Persamaan ini mencerminkan kondisi antara output yang


diproduksi (Y) sama dengan output yang dijual (C+I).
Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian
pendapatan digunakan untuk menabung (saving atau diberi notasi
S) maka dapat ditulis:
Y=C+S
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
DENGAN PENDEKATAN EKONOMI
KONVENSIONAL
Dalam perhitungan pendapatan nasional, pendapatan yang
dihasilkan rumah tangga konsumen (household) merupakan sisi
pendapatan sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga
(household) merupakan sisi pengeluaran.
Menurut Keynes, konsumsi merupakan fungsi pendapatan
(C=f(Y)) yang dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai
berikut:
C = a + bY
NEXT ...
Dimana :
C =  Besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga
a = Besarnya konsumsi yang tidak tergantung pada jumlah pendapatan atau
konsumsi jika tidak ada pendapatan (autonomous consumption).
b = marginal propensity to consume (MPC =  C/Y) atau hasrat marginal dari
masyarakat untuk melakukan konsumsi
Y = pendapatan disposable (pendapatan yang siap digunakan untuk mengonsumsi ) a
> 0 dan 0 < b < 1
NEXT ...
Rasio perubahan pengeluaran konsumsi dengan perubahan
pendapatan (MPC) lebih besar nol mencerminkan pengeluaran
konsumsi rumah tangga akan meningkat seiring dengan
meningkatnya tingkat pendapatan. Sedangkan perubahan
pengeluaran konsumsi dengan perubahan pendapatan (MPC)
kurang dari satu mencerminkan kenaikan pengeluaran konsumsi
akan selalu lebih kecil dari kenaikan pendapatan.
NEXT ...
Menurut Keynes
“bahwa Average Propensity to consume (APC) yang merupakan
perbandingan antara konsumsi yang dilakukan dengan tingkat
pendapatan disposble   (APC= C/Y) akan mengalami penurunan
sebagai akibat kenaikan pendapatan”.
“bahwa pendapatan merupakan penentu / determinan konsumsi
yang terpenting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting.
Sedangkan pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya
sebatas teori”.
FUNGSI KONSUMSI DAN
TABUNGAN DENGAN
PENDEKATAN
EKONOMI ISLAM
1. Pandangan Fahim Khan

Mengacu pada pandangan Keynes yang menyatakan konsumsi yang


dilakukan rumah tangga konsumen dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,
Pendapatan terbagi atas 2 tingkat:
A. pendapatan yang berada diatas nisab (angka minimal asset yang
terkena kewajiban zakat) yang dinotasikan dengan YU (upper classes/
golongan  kaya).
B. pendapatan yang berada dibawah nisab yang dinotasikan dengan YL
(lower classes / golongan miskin).
NEXT ... (FAHIM KHAN)
Komponen pengeluaran konsumsi yang dilakukan rumah tangga
konsumen terbagi atas dua bentuk pengeluaran:
a. konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga tersebut untuk
kebutuhan sendiri (for self) yang dilambangkan dengan notasi E1
b. konsumsi yang dilakukan rumah tangga untuk menuju
keridhaan Allah (cause of Allah) yang dinotasikan dengan E2
NEXT ...
2. Pandangan Metwally
Metwally menggunakan beberapa pendekatan hipotesis teori.
Hipotesis pendapatan Mutlak
“bahwa konsumsi dalam periode waktu tergantung pada pendapatan
siap konsumsi (disposable income) pada periode tersebut. Naiknya
pendapatan akan meningkatkan konsumsi, tetapi peningkatan konsumsi
lebih kecil dari peningkatan pendapatan. Sehingga konsumsi rata – rata
APC dan MPC menurun dengan meningkatnya pendapatan”.
NEXT ... (METWALLY)
Metwally memasukkan peranan  zakat terhadap fungsi konsumsi, untuk menyederhanakan
masalah dianggap besarnya zakat ditunjukkan oleh fungsi:

Z=αY
Dimana :
0<a<1
Selain itu, dimisalkan bY merupakan pendapatan pemabayaran zakat dan (1-β)Y  adalah pendapatan
penerima zakat,dimana :
0<β<1
Dimisalkan pula ϐ sebagai hasrat konsumsi marginal penerima zakat, dimana :
0 < b < ϐ < 1
NEXT ... (METWALLY)
Berdasarkan hal itu, maka fungsi konsumsi dalam ekonomi Islam menjadi:

C= a + b (βY-αY) + ϐ [(1β) Y + αY]

Dimana :
a + b ( βY – αY) = Fungsi konsumsi untuk pembayaran zakat
ϐ[(1-β) Y+αY] = Fungsi konsumsi untuk menerima zakat
NEXT ... (METWALLY)
Hipotesis pendapatan Relatif (the Relative Income Hyphothesis)
Hipotesis ini menyatakan konsumsi sekarang saja ditentukan
pendapatan siap konsumsi pada masa sekarang (Ys) tetapi juga
pendapatan sebelumnya (pendapatan masa puncak atau Yp). 
Maka:
MPC < APC
PENENTU – PENENTU LAIN KONSUMSI
DAN TABUNGAN

1. Kekayaan yang telah terkumpul


2. Suku bunga
3. Sikap berhemat
4. Keadaan perekonomian.
FUNGSI INVESTASI DENGAN
PENDEKATAN EKONOMI
KONVENSIONAL
* merupakan pembelian barang yang nantinya akan digunakan
untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
* merupakan jumlah dari pembelian peralatan modal, persediaan,
dan bangunan atau struktur.
Sehingga secara singkat investasi (investment) dapat didefinisikan
sebagai tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada.
NEXT ...
Dalam makroekonomi, investasi memiliki arti yang lebih sempit
yaitu jumlah yang dibelanjakan sektor bisnis untuk menambahkan
stok modal dalam periode tertentu. Sedangkan modal merupakan
stok ketika nilai uang dari gedung-gedung, mesin-mesin, dan
inventaris lainnya adalah tetap pada suatu waktu.
NEXT ...
Ada 3 bentuk pengeluaran investasi:
1. Investasi tetap bisnis (business fixed investment)
2. Investasi residensial (residensial investment)
3. Investasi persedian (intervetory investment)
FUNGSI INVESTASI DENGAN
PENDEKATAN EKONOMI
ISLAM
Investasi konvensional vs investasi Islam
Fungsi investasi dalam ekonomi konvensional
dipengaruhi tingkat suku bunga, hal ini tentunya
tidak berlaku dalam pendekatan ekonomi islam.
NEXT ...
Menurut Metwally, investasi di negara-negara penganut ekonomi Islam dipengaruhi
3 faktor:
1. Ada sanksi terhadap pemegang asset yang kurang atau tidak produktif (hoarding
idle asset)
2. Dilarang melakukan berbagai bentuk spekulasi dan segala macam judi
3. Tingkat bunga berbagai pinjaman sama dengan nol. Sehingga seorang muslim
boleh memilih tiga alternative atas dananya, yaitu:
 a. Memegang kekayaannya dalam bentuk uang kas
 b. Memegang tabungannya dalam bentuk asset tanpa berproduksi seperti deposito
 c. Menginvestasikan tabungannya
PENENTU – PENENTU
TINGKAT INVESTASI
Faktor – faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah:
1.      Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
2.      Tingkat bunga
3.      Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
4.      Kemajuan teknologi
5.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan – perubahannya
6.      Keuntungan yang diperoleh perusahaan – perusahaan.
1. analisa pendapatan nasional dengan
perekonomian tertutup sederhana (2 sektor)

2. hubungan antara pertumbuhan ekonomi,


inflasi dan pengangguran

Anda mungkin juga menyukai