MAKALAH
Oleh :
JURUSAN SYARIAH
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah yang berjudul “KESEIMBANGAN IS-LM DENGAN PENDEKATAN
EKONOMI ISLAM”
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan agar makalah ini
dapat lebih baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
A. Pengertian pasar barang dan pasar uang dalam model IS-LM ............. 3
B. Keseimbangan pasar barang dan kurva IS ........................................... 3
C. Keseimbangan pasar uang dan kurva LM ............................................ 6
D. Keseimbangan kurva IS-LM ................................................................ 8
E. Dampak kebijakan pada keseimbangan IS-LM ................................... 9
F. Pasar barang dalam perspektif Islam.................................................... 11
G. Permintaan uang pada perspektif Islam ............................................... 11
H. Keseimbangan pasar barang dan pasar uang dalam
perekonomian Islam ............................................................................. 14
I. Kebijakan fiskal dalam perspektif Islam ............................................. 15
J. Kebijakan moneter dalam perspektif Islam.......................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Idealnya kajian mengenai pasar barang dan pasar uang ini bisa
masuk menjadi bagian kajian makroekonomi yang Islami. Namun, ada hal-
hal yang menjadikannya tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai
Islam. Sehingga disinilah bahasan mengenai konsep IS-LM dalam
konvensional dan mengakomodir sejumlah pemikiran yang mencoba
membawa kajian tentang pasar uang dan pasar barang ini dalam sebuah
analisis yang Islami akan dibahas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pasar barang dan pasar uang dalam model IS-LM?
2. Bagaimana keseimbangan pasar barang dan kurva IS?
3. Bagaimana keseimbangan pasar uang dan kurva LM?
4. Bagaimana keseimbangan kurva IS-LM?
5. Bagaimana dampak kebijakan pada keseimbangan IS-LM?
6. Bagaimana pasar barang dalam perspektif Islam?
7. Bagaimana permintaan uang pada perspektif Islam?
s
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015),
cet.23, hlm 167
1
2
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu Negara dan dalam jangka waktu tertentu.3
Jika permintaan total dari barang dan jasa dalam suatu Negara
diasumsikan penjumlahan dari konsumsi, investasi dan pengeluaran
pemerintah, maka rumusnya adalah sebagai berikut :
Z=C+1+G
2
Erni Umi Hasanah dan Danang Sunyoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, (Yogyakarta:
CAPS, 2014), hlm.135
3
Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2009),
cet.2, hlm.122
3
4
Z = C (Y - T) + I + G
M = $YL(i)
M/P = YL(i)
4
Ibid., hlm.127
7
1. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan moneter
Tabel 1
Dampak kebijakan Fiskal dan moneter terhadap IS dan LM
Ada satu hal yang menjadi ciri dari pasar barang dalam sistem
ekonomi kovensional adalah kehadiran instrumen suku bunga yang menjadi
faktor penentu besaran investasi di masyarakat. Hal ini tentunya akan
bertentangan dengan konsep perekonomian dalam Islam yang
mengharamkan suku bunga karena suku bunga sama dengan riba.
Secara umum, kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondisi dimana
modal yang tersedia tidak dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk
bagi hasil, mudarabah, ataupun musyarakah.
Metwally ada dua motif utama seorang muslim dalam memegang uang,
yaitu : motivasi transaksi dan motivasi berjaga-jaga.
Kegiatan dasar untuk memegang uang pada saat return rendah dan
dorongan untuk investasi pada saat return tinggi. Dengan kondisi ini, maka
motif memegang uang untuk tujuan altruistic akan lebih besar pada saat
return investasi dari aset finansial rendah daripada saat ekspektasi return
13
profit sharing sebesar ao. hal ini memberikan dampak negatif terhadap minat
pelaku bisnis untuk berinvestasi. Sementara kurva LAM, di pengaruhi
besaran A. jika nilai a rendah, maka orang akan lebih senang memegang
uang dalam bentuk tunai dan memanfaatkannya dalam kegiatan yang
sifatnya altruistic. Sebaliknya, jika a besar, maka masyarakat akan
melakukan investasi yang lebih besar dalam sejumlah aset-aset finansial.
Salah satu sebab terjadinya peredaran uang yang terlalu tinggi adalah
terjadinya defisit anggaran yang ditutup dengan pinjaman. Karena itu agar
kebijakan moneter dan fiskal untuk mewujudkan tujuan-tujuan nasional.
Diperlukan suatu kebijakan anggaran yang tidak inflasioner dan realistis di
negara-negara muslim. Suatu pemerintahan muslim yang sungguh-sungguh
berkomitmen pada pencapaian sasaran, haruslah mampu melaksanakan satu
kebijakan anggaran yang konsisten dengan sasarannya. Ini penting bagi
suatu pemerintahan muslim, karena pasar uang di negara muslim relatif
terbelakang saat ini, dan kebijakan moneter tidak dapat berperan efektif
dalam meredam peredaran uang. Namun itu bukan berarti defisit anggaran
tidak dimungkinkan.
KESIMPULAN
IS-LM terdiri dari IS dan LM. IS adalah Invesment Saving yang berarti
pasar barang sedangkan LM adalah Liquidity Money yang berarti pasar uang.
Model IS-LM menjelaskan interaksi antara dua pasar, yaitu pasar barang dan
pasar uang.
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu Negara dan dalam jangka waktu tertentu. Jika permintaan total dari
barang dan jasa dalam suatu Negara diasumsikan penjumlahan dari konsumsi,
investasi dan pengeluaran pemerintah, maka rumusnya adalah sebagai berikut :
Z=C+1+G
M = $YL(i)
Jika kurva IS dan kurva LM bertemu pada satu titik maka titik, maka titik
tersebut menggambarkan sekaligus keseimbangan yang terjadi di pasar barang
maupun pasar uang. Keseimbangan IS-LM, merupakan keseimbangan dalam
perekonomian.
19
20
pengeluaran pemerintah (G). Jika secara matematis hubungan ini dapat dituliskan
sebagai berikut:
Dalam sistem keuaangan Islam, hasil dari investasi dan pembiayaan yang
dilakukan bank di sektor riil yang menentukan besar kecilnya pembagian
keuntungan di sektor moneter. Sehingga kita bias menyimpulkan bahwa kondisi
sektor moneter merupakan cerminan kondisi sektor riil.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Erni Umi dan Danang Sunyoto. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro.
Yogyakarta: CAPS.
Huda, Nurul, dkk. 2009. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis. Jakarta:
Kencana.
21