Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ i


BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ..........................................................................................1
BAB II ...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
A. Uang Dalam Pandangan Islam .........................................................................2
B. Teori Permntaan Islam ......................................................................................3
C. Teori Penawaran Islam......................................................................................6
D. Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pendekatan Ekonomi Islam .......9
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
A. Kesimpulan .......................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Uang merupakan unsur terpenting dalam suatu sistem perekonomian
modern. Kehadiran uang sudah melembaga dalam masyarakat, sehingga
segala aktivitas masyarakat dipengaruhi, diukur dan banyak ditentukan oleh
uang. Dengan adanya uang, transaksi yang dilakukan oleh manusia menjadi
lebih mudah, cepat, dan tidak terlalu dibatasi lagi oleh dimensi waktu. Dengan
upaya untuk menganalisis sistem harga, maka para ahli mendekati masalah ini
dengan penyederhanaan unsur-unsur pembentuk harga. Mereka membatasi
unsur- unsur yang memengaruhi mekanisme pembentukan harga dengan
hanya dua faktor saja yakni: permintaan dan penawaran.
Permintaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang
mendominasi dalam praktek ekonomi. Determinasi harga terhadap permintaan
dan penawaran dengan mengansumsi faktor- faktor yang memengaruhi. Maka
akan menghasilkan hukum permintaan dan penawaran, sedangkan bila
permintaan dan penawaran menentukan harga maka disebut teori permintaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana uang dalam pandangan Islam ?
2. Bagaimana teori permintaan dalam Islam ?
3. Bagaimana teori penawaran dalam Islam ?
4. Bagaimana permintaan dan penawaran uang dalam pendekatan ekonomi
Islam ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui uang dalam pandangan Islam

2. Untuk mengetahui Teori Permintaan Islam

3. Untuk mengetahui Teori Penawaran Islam

4. Untuk mengetahui Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pendekatan


Eknomi Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Uang dalam Pandangan Islam


Dalam sejarah islam, uang merupakan sesuatu yang didopsi dari
peradaban Romawi dan Persia. Ini dimungkinkan karena penggunaan dan
konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran islam. Dinar adalah mata uang
emas yang diambil dari Romawi dan Dirham adalah mata uang perak warisan
peradaban Persia. Perihal dalam Al-Qur’an dan Hadits dua logam mulia ini,
emas dan perak, telah disebutkan baik dalam fungsinya sebgai mata uang atau
sebagai harta dan lambang kekayaan yang disimpan. Misalnya dalam QS. At-
Taubah ayat 34 disebutkan :

َ‫صدُّون‬
ُ ‫اط ِل َو َي‬ِ َ‫اس ِب أالب‬ ِ َّ‫ان لَ َيأ أ ُكلُونَ أ َ أم َوا َل الن‬
ِ ‫الر أه َب‬
ُّ ‫ار َو‬ ً ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإ َّن َك ِث‬
ِ ‫يرا ِمنَ أاْلَحأ َب‬
ٍ ‫َّللاِ فَبَش أِر ُه أم بِعَذَا‬
‫ب‬ َّ ‫سبِي ِل‬َ ‫ضةَ َو ََل يُ أن ِفقُونَ َها فِي‬ َّ ‫َب َو أال ِف‬َ ‫َّللاِ ۗ َوالَّذِينَ يَ أكنِ ُزونَ الذَّه‬
َّ ‫سبِي ِل‬َ ‫ع أن‬ َ
‫أ َ ِل ٍيم‬

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.”1
Ayat tersebut menjelaskan, orang-orang yang menimbun emas dan
perak, baik dalam bentuk mata uang maupun dalam bentuk kekayaan biasa
dan mereka tidak mau mengeluarkan zakatnya akan diancam dengan azab
yang pedih.

Uang kertas yang berlaku pada zaman sekarang disebut fiat money.
Karena uang berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli tidak

1
Nurul Huda et al, Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2008 ),
hlm. 90 – 92.

2
3

disebabkan karena uang kertas dilatarbelakangi oleh emas. Kini uang kertas
yang beredar dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi alat tukar karena
pemerintah menetapkannya. Hukum uang kertas ditinjau dari sisi syariah. Ada
yang berpendapat bahwa uang kertas tidak berlaku riba. Mereka beranggapan
bahwa yang berlaku pada zaman Nabi SAW adalah uang emas dan perak dan
yang diharamkan tukar menukar dengan kelebihan adalah emas dan perak,
karena itu uang kertas tidak berlaku hukum riba.

B. Teori Permintaan Islam


1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli
atau dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi
permintaan dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara
harga barang dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.2
2. Hukum Permintaan
“Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut
akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan
akan naik.”
Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya
hubungan permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan
yaitu: manakala pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang
relatif sangat banyak, sehingga :
 Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua
permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
 Dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh pasar.
Tanpa dikenal tidak mungkin produk itu dapat diterima apalagi
disenangi.

Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif


sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

2
Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm. 43.
4

 Barang tersedia pada produsen/ penjual relatif sangat banyak sehingga


manakala jumlah permintaan sedikit produsen akan berusaha menjual
produknya sebanyak mungkin dengan cara menurunkan harga jual
produknya.
 Produsen/ penjual haanya meningkatkan keuntungan dari volume
penjualanya.

Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh


para pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah,
Al- Ghazali, dan Ibn Khaldun.3

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain
disamping harga, antara lain yaitu :
 Pendapatan.
 Harga barang- barang lain yang terkait.
 Selera.
 Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah,
semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah tersebut.
4. Kurva Permintaan
Seorang individu di pasar akan dipengaruhi oleh harga :
Tabel
Harga Kuantitas Yg Diminta (Q) Periode
1000 200 A
900 250 B
800 325 C
750 400 D
600 450 E
500 525 F

Besarnya perubahan permintaan dibagi akibat dari berubahnya harga tidak


sama dari suatu titik ke titik berikutnya.

3
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Prespektif Islam,(Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 114-115
5

5. Teori Permintaan Islam

Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia


tidak terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan
senantiasa berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi
dengan istilah iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal
berarti pertengahan atau moderat. Seorang muslim dilarang melakukan
pemborosan, hal ini diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27
:

Ayat 26

‫ِيرا‬ َّ ‫ت ذَا أالقُ أر َب ٰى َحقَّهُ َو أال ِم أسكِينَ َوابأنَ ال‬


ً ‫سبِي ِل َو ََل ت ُ َبذ أِر ت َ أبذ‬ ِ ‫َوآ‬
Artinya :
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Ayat 27 :
ً ُ‫ان ِل َربِ ِه َكف‬
‫ورا‬ ُ ‫ط‬َ ‫ش أي‬
َّ ‫ين ۖ َو َكانَ ال‬
ِ ‫اط‬ َّ ‫ِإ َّن أال ُمبَذ ِِرينَ َكانُوا ِإ أخ َوانَ ال‬
ِ َ‫شي‬
Artinya :
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Jika manusia dilarang untuk berlebih- lebihan, itu berarti manusia
sebaiknya melakukan konsumsi seperlunya saja. Pengalaman surat diatas
6

berarti juga sikap memerangi kemibaziran, pamer, mengkonsumsi barang-


barang yang tidak perlu. Dalam bahasa ekonomi, perilaku konsumsi Islami
yang tidak berlebih- lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih
didorong oleh fakor kebutuhan ( needs ) daripada keinginan ( wants ).4

C. Teori Penawaran Islam

A. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual


pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga
tertentu.5

B. Hukum Penawaran

Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang


ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat,
sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum penawaran
tersebut menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga.
Teori penawaran mengatakan jika jumlah barang yang ditawarkan sangat
banyak, maka harga barang tersebut cenderung turun. Sebaliknya bila
jumlah penawaran barang tersebut relatif sedikit, maka harga barang akan
cenderung naik. Teori ini dapat dijelaskan , jika pada suatu pasar terdapat
penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak, maka:
 Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan,
sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan
harga jual produk tersebut.
 Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan memperbesar
keuntungan dengan cara secepat mugkin dengan memperbanyak jumlah
penjualan produknya (mengandalkan turn over yang tinggi).
Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif
sedikit, maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

4
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2006), hlm. 85-88.
5
Sumar’in, Ekonomi Islam, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 117
7

 Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga manakala


jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha menjual jumlah
produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
 Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari
menaikkan harga.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :

 Harga barang.
 Harga barang pengganti.
 .Biaya produksi
 Kemajuan teknologi.
 Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga.
 Perkiraan harga pada masa depan6
D. Kurva Penawaran

Jumlah Barang yg ditawarkan, Tingkat Harga di pasar, & Periode


Berdasarkan Hukum Permintaan

Harga Kuantitas yg ditawarkan Titik/Pereode

2500 625 A
2000 600 B
1500 550 C

6
Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hlm 46-47.
8

Apabila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik. Apabila harga
turun maka kuantitas yang ditawarkan akan turun.

E. Teori Penawaran Islam


Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi
keperluan manusia, larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu
membuat membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar
dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci
mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan
tersebut sangat luas, akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi, larangan
tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan
hanya dilarang mengakibatkan kerusakan dalam memanfaatkan alam dan
lingkungan, artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul
dan berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan longsor,
menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan.
Produksi islami juga haram menghasilkan produk-produk yang apabila
dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan, baik itu rusaknya kesehatan,
apalagi rusaknya moral dan kepribadian.
Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut
tentu saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa. Sebagai
contoh, apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi, maka biaya
lingkungan dan sosial tersebut harus harus dihitung dalam ongkos produksi
sehingga ongkos meningkat penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva
9

penawaran akan bergeser ke kiri. Dinegara barat, hal tersebut telah


dilakukan dengan mengenakan pajak polusi atau dikenal dengan istilah
pigouvian tax yang tujuannya agar perusahaan memperhitungkan biaya
eksternal yang timbul akibat kegiatan produksinya sehingga memengaruhi
keputusan produksi dan penjualannya.7

D. Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pendekatan Ekonomi Islam


Alasan utama memegang uang dalam ekonomi islam, yaitu untuk
bertransaksi dan berjaga-jaga. Permintaan uang dalam ekonomi islam
berhubungan erat dengan tingkat pendapatan. Besarnya persediaan uang tunai
akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan frekuensi pengeluaran.
Motivasi berjaga-jaga muncul karena individu dan perusahaan
menganggap perlu memegang uang tunai diluar apa yang diperlukan untuk
transaksi, guna memenuhi kewajiban dan berbagai kesempatan yang tidak
disangka. Bagi seorang muslim, memegang uang tunai untuk motivasi
berjaga-jaga amat terbatas, sebagaimana Al-Qur’an mengatakan : kami
membagikan rezeki bagi mereka dalam kehidupan di dunia ini. Selain itu,
Nabi SAW tidak pernah menyimpan sesuatu apapun.
Jumlah uang tunai yang diperlukan dalam ekonomi islam hanya
berdasarkan motivasi untuk transaksi dan berjaga-jaga, merupakan fungsi dari
tingkat pendapatan, pada tingkat tertentu di atas yang telah ditentukan zakat
atas aset yang kurang produktif. Menurut Metwally, meningkatnya
pendapatan akan meningkatkan permintaan atas uang oleh masyarakat, untuk
tingkat pendapatan tertentu yang terkena zakat.8

7
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2006),hlm.93-95.
8
Nurul Huda et al, Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2008 ),
hlm. 95 – 96.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Uang kertas yang beredar dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi


alat tukar karena pemerintah menetapkannya. Hukum uang kertas ditinjau dari
sisi syariah. Ada yang berpendapat bahwa uang kertas tidak berlaku riba.
Alasan utama memegang uang dalam ekonomi islam, yaitu untuk bertransaksi
dan berjaga-jaga. Permintaan uang dalam ekonomi islam berhubungan erat
dengan tingkat pendapatan. Motivasi berjaga-jaga muncul karena individu dan
perusahaan menganggap perlu memegang uang tunai diluar apa yang
diperlukan untuk transaksi, guna memenuhi kewajiban dan berbagai
kesempatan yang tidak disangka.

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik.
Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan
permintaan antara harga. Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah
barang yang ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan
meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum
penawaran tersebut menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan
harga.

B. Saran

Dari pembahasan yang sudah dijelaskan diatas sebaiknya masyarakat


muslim di dunia, lebih khususnya di Indonesia karena penduduknya mayoritas
muslim. Menerapkan sistem ekonomi Islam dalam kajian permintaan dan
penawaran, agar barang kita yang kita konsumsi atau gunakan tersebut halaln
dan berkah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Edwin Nasution, Mustafa. (2006). Pengenalan Eklusif: Ekonomi Islam. Jakarta:


Kencana.
Huda, Nurul, et al. (2008). Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis. Jakarta:
Kencana.
Muhammad. (2004). Ekonomi Mikro dalam Prespektif Islam. Yogyakarta: BPEF.
Nur Fatoni, Siti. (2014). Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia.
Sumar’in. (2013). Ekonomi Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

11
UANG DALAM TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
MENURUT EKONOMI ISLAM

EKONOMI MONETER ISLAM

DOSEN PENGAMPU : AKHMAD HULAIFY, SHI. MSI.

Oleh :
INDAH WINARNI (16510066)
KIARA WULANSARI (16510069)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARBARU

2018

Anda mungkin juga menyukai