Dibuat Oleh :
1. Nur Aini Latifah (19053013)
2. Fatihatus Silma (19053015)
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii.
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Definisi Uang Dan Ciri-Ciri Uang..........................................................................6
B. Konsep Uang Dalam Pandangan Islam .................................................................6
C. Fungsi Uang Dalam Ekonomi Islam ......................................................................7
D. Uang Dalam Sistem Ekonomi Islam ......................................................................9
BAB III .............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan ............................................................................................................17
B. Saran ......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian
dunia. Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit
digunakan dengan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan
bagian yang terintegrasi dalam satu sistem ekonomi. sepanjang
keberadaan, uang memainkan peran penting dalam perjalanan kehidupan
modern. Uang berhasil memudahkan dan mempersingkat waktu transaksi
pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi yang mendukung
perdagangan berjalan secara efisien.
Ketika jumlah manusia bertambah, maka peradabannya pun akan
semakin maju sehingga kegiatan dan interaksi antarsesama manusia pun
akan meningkat. Jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga akan semakin
beragam. Maka dari itu, diperlukan alat tukar yang dapat diterima semua
pihak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Alat inilah tukar yang disebut
dengan uang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan islam mengenai uang yang di dasarkan dari Al-
quran dan hadis ?
2. Bagaimana perbedaan konsep uang dalam islam dan konsep uang dalam
konvensional?
3. Apa fungsi uang menurut pandangan islam yang di dasarkan dari Al-
Quran dan Hadis?
4. Bagaiamana uang dalam system ekonomi islam ?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan Islam mengenai uang yang di dasarkan dari
Al-Quran dan hadis
2. Untuk mengetahui perbedaan konsep uang dalam Islam dan konsep uang
dalam konvensional
4
3. Untuk mengetahui fungsi yang dalam Islam yang di dasarkan dari Al-
Quran dan hadis
4. Untuk mengetahui uang dalam sistem ekonomi islam
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nurul Huda & Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 26.
5
fungsinya sebagai mata uang atau sebagai harta dan lambang kekayaan
yang di simpan. Disebutkan dalam QS.at-Taubah ayat 34 disebutkan:
Uang kertas yang berlaku pada zaman sekarang disebut fiat money.
Dinamakan demikian karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai
alat tukar dan memilki daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut
dilatarbelakangi oleh emas. Dahulu ketika dunia masih mengikuti standar
emas memang benar uang dilatarbelakangioleh emas.
Mata uang bisa dibuat dari benda apa saja sampai-sampai kulit
unta, kata Umar Bin Khattab. Ketika benda tersebut telah di tetapkan
2
Veithzal Rivai dkk, Islamic Financial Management, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 18.
6
sebagai mata uang yang sah, maka barang tersebut telah berubah fungsinya
dari barang biasa menjadi alat tukar dengan segala turunannya. Jumhur
ulama telah sepakat bahwa illat dalam emas dan perak yang di haramkan
pertukarannya kecuali serupa dengan serupa, sama dengan sama oelh
Rasulullah SAW. Adalah karena ‘tsumuniyah’ yaitu barang-barang
tersebut menjadi alat tukar, penyimpan nilai dimana semua barang di
timbang dan dinilai dengan nilainya.
Oleh karena itu ketika uang kertas telah menjadi alat pembayaran
yang sah sekalipun tidak dilatarbelakangi oleh emas, maka kedudukannya
dalam hokum sama dengan kedudukan emas dan perak yang pada waktu
Al-Quran diturunkan tengah menjadi alat pembayaran yang sah. Karena
itu riba berlaku pada uang kertas. Uang kertas juga diakui sebagai harta
kekayaan yang harus dikeluarkan zakat daripadanya. Dan zakatpun sah
dikeluarkan dalam bentuk uang kertas .
7
atau sekaligus. Ketika sebuah barang di sewakan, maka manfaat barang
tersebut dipisahkan dari pemiliknya. Ia kini dinikmati oleh penyewa
namun status kepemilikannya tetap pada sipemiliknya. Ketika masa sewa
berakhir barang tersebut dikembalikan dalam keadaan utuh seperti
sediakala.3
Berbeda dari fixed capital, circulating capital (dalam hal ini uang)
tidak akan mendapatkan return on capital dalam bentuk upah sewa seperti
dalam ijarah. Karena uang dalam islam bukan sebagai komoditas yang bisa
disewakan atau diperjualbelikan dengan kelebihan. Ia dibutuhkan sebagai
alat tukar saja. Tetapi ia memilki return on capital bila dikembangkan
dalam bentuk akad mudarabah. Ia juga dapat dipinjamkan (qardh) tetapi
tidak diperbolehkan pengembaliannya melebihi pokoknya. Kelebihan
demikian masuk dalam kategori riba .
8
uang bukan capital. Berikutnya, dengan konsep uang yang
dikemukakan dalam ekonomi islam tidak jelas. Istilah uang dalam
perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak balik
(interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital.
Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang
adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu
yang bersifat stock concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional
terdapat beberapa pengertian. Frederic S. Mishkim, mengungkapkan
konsep Irving Fisher menyatakan bahwa:
MV = PT
Keterangan:
M = KPT
Keterangan:
9
Walaupun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau
kekanan, secara filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada
pemasaran Marshall pigou diatas menyatakan bawa demand for holding
money adalah sesuatu proporsi (k) dari jumlah pendapatan (PT).
Dari urain diatas, jelas kita tidak boleh gegabah untuk mengatakan
bahwa perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang
sebagai flow concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock
concept. Uang yang ketika mengalir adalah public goods (flow concept),
ketika mengendap kepemilikan seseorang (stock concept), uang tersebut
menjadi milik pribadi (private good).
10
C. Fungsi Uang dalam Ekonomi Islam
Fungsi uang antara ekonomi konvensional dengan system ekonomi
islam. Dalam konvensional fungsi uang ada 3 yaitu :
2. Unit of account.
11
uang di defenisikan sebagai sesuatu yang dipergunakan untuk mengukur
harga setiap barang dan jasa.
Dari Abu Said r.a, katanya : “Pada suatu ketika, Bilal datang
kepada Rasulullah saw membawa kurma Barni. Lalu Rasulullah SAW
bertanya kepadanya, “Kurma dari mana ini ?” Jawab Bilal, “Kurma kita
rendah mutunya. Karena itu kutukar dua gantang dengan satu gantang
kurma ini untuk pangan Nabi SAW.” Maka bersabda Rasulullah SAW,
lnilah yang disebut riba. Jangan sekali-kali engkau lakukan lagi. Apabila
engkau ingin membeli kurma (yang bagus), jual lebih dahulu kurmamu
(yang kurang bagus) itu, kemudian dengan uang penjualan itu beli kurma
yang lebih bagus.”
12
Hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Ata Ibn Yasar, Abu Said dan
Abu Hurairah, Abu Said Al Kudri menegaskan anjuran jual beli dari pada
barter :
Peranan uang sebagai alat tukar dan alat ukur juga tampak dari
hadits Nabi Saw, yaitu ketika beliau mewajibkan zakat atas aset moneter
(emas dan perak). secara tidak langsung Nabi mengatakan, bahwa uang
sebagai faktor produksi mempunyai potensi untuk berkembang melalui
usaha-usaha produktif yang riil.
13
Ayat ini menjelaskan perlunya alat tukar dalam perdagangan yang
disebut dengan saman (uang) nilai yang mencakup satu benda atau satu
jasa yang dengan nilai tersebut dapat ditukar dengan jasa lain atau
barang lain.
2. Uang sebagai alat penyimpan nilai
Walaupun kekayaan yang dapat disimpan beragam bentuknya,
tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan salah satu pilihan untuk
menyimpan kekayaan.
Hal ini tergambar juga dalam firman Allah dalam QS at-Taubah 9:34
Artinya : “dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah maka beritahukanlah kepada mereka
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”
14
maka wajib zakat setengah dinar, selebihnya dihitung dengan perkalian
tersebut. (HR Baihaqy)
Hadis ini memperlihatkan uang sebagai satuan hitung yang disebut
dinar dan dirham dengan perbandingan 20 berbanding 200 atau 1:10,
jadi satu hitungan dinar berbeda dengan satu hitungan dirham.
4
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 19.
15
uang sebagai komoditi sehingga corak ekonomi Islam adalah ekonomi
sektor riil, dengan dungsi uang sebagai alat tukar untuk memperlancar
kegiatan investasi, produksi, dan perniagaan di sektor riil.5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai
alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Mata uang
bisa dibuat dari benda apa saja sampai-sampai kulit unta, kata Umar Bin
Khattab. Ketika benda tersebut telah di tetapkan sebagai mata uang yang
sah, maka barang tersebut telah berubah fungsinya dari barang biasa
menjadi alat tukar dengan segala turunannya.
Fungsi uang antara ekonomi konvensional dengan system ekonomi
islam. Dalam konvensional fungsi uang ada 3 yaitu Medium of exchange
(alat tukar),Unit of account (satuan hitung),dan Store of value (alat
penyimpanan nilai). Sedangkan dalam ekonomi islam, fungsi uang hanya
sebagai Medium of exchange, dan Unit of account.
Uang dalam islam bukan sebagai komoditas yang bisa disewakan
atau diperjualbelikan dengan kelebihan. Ia dibutuhkan sebagai alat tukar
saja. Tetapi ia memilki return on capital bila dikembangkan dalam bentuk
akad mudarabah. Ia juga dapat dipinjamkan (qardh) tetapi tidak
diperbolehkan pengembaliannya melebihi pokoknya. Kelebihan demikian
masuk dalam kategori riba.
5
Karim, Adiwarman A, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm 34.
16
A. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman harap
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah pada kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Huda & Mohamad Heykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta:
Kencana
Sadono Sukirno. 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
17