Anda di halaman 1dari 14

KONSEP UANG DALAM PRESPEKTIF ISLAM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi syari’ah

Disusun Oleh:

Ahmad Ali Al-Abror

Dosen Pengampu:

Fauzan M,E

PRODI EKONOMI SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL AKBAR

SURABAYA

2022-2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhaanahu wata’aala yang
telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sanjungan sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad shollahu ‘alaihi wasallam yang
menjadi suri tauladan bagi kita semua. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Fauzan yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Pengantar ekonomi syari’ah. atas
pendidikan dari beliaulah, kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Selanjutnya, kami sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan
mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari para pembaca sangat kami harapkan agar makalah yang kami susun ini menjadi lebih
baik dan benar.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
khususnya para pembaca.

Senin,03 juni,2022

Ahmad Ali Al-Abror

Surabaya
DAFRTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................ Error! Bookmark not defined.

A. Latar belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan masalah ....................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II ................................................................... Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Pengertian Uang dan Sejarah Uang ............ Error! Bookmark not defined.

B. Pengertian Uang .......................................... Error! Bookmark not defined.

C. Kriteria Uang dan Fungsi Uang .................. Error! Bookmark not defined.

D. Jenis-jenis Uang .......................................... Error! Bookmark not defined.

E. Konsep Uang Dalam Prespektif Islam ........ Error! Bookmark not defined.

BAB III.................................................................. Error! Bookmark not defined.

PENUTUP ............................................................. Error! Bookmark not defined.

Kesimpulan ................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ........................................... Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan melakukan penelaahan induktif terhadap hokum-hukum syara’ yang
menyangkut masalah ekonomi, diketahui bahwa system ekonomi Islam berbeda
dengan system ekonomi lainnnya, seperti kapitalisme, sosialisme,ekonomi campuran,
komunisme, dan system ekonomi tradisional. Perbedaan itu terdapat dalam berbagai
aspek. Salah satu diantaranya adalah perbedaan pandangan terhadap fungsi uang. Uang
merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia, posisinya sangat
strategis dalam sistem ekonomi, dan sulit untuk diganti dengan media lainnya.
Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan peran penting dalam perjalanan
kehidupan manusia. Uang berhasil memudahkan dan mempersingkat waktu transaksi
pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan perdagangan
berjalan secara efektif dan efisien.

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada


barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem
ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama
untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai.2Efisiensi yang
didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan
dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan
kemakmuran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Uang Dalam Islam?
2. Apa Pengertian Uang?
3. Bagaimana Sejarah Uang dalam Islam?
C. Maksud dan Tujuan
1. Menjelaskan Konsep Uang Dalam Islam.
2. Menjelaskan Pengertian Uang.
3. Menjelaskan Sejarah Uang Dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah Uang
Sebelum membahas mengenai pandangan Islam terhadap uang, terlebih dahulu
dikemukakan pengertian uang. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan
sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupah
benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses
pertukaran barang dan jasa.
1. Pengertian uang
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.

Uang dalam Islam pada mulanya dicerminkan dalam dirham sebagai alat tukar
dan alat nilai, kemudian berkembang menjadi uang emas dan perak dengan nama
dirham(Negara arab).Uang dan fungsinya sebagai alat tukar dan alat nilai
dikemukakan juga Ibn Khaldun dan al-Ghozali.1

Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal dari kata al-naqdu-nuqud.
Pengertiannya ada beberapa makna, yaitu al-naqdu berarti yang baik dari dirham,
menggenggam dirham, membedakan dirham, dan al-naqd juga berarti tunai. Kata
nuqud tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis karena bangsa Arab umumnya tidak
menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga. Mereka menggunakan kata dinar
untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas dan kata dirham untuk
menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak. Mereka juga menggunakan wariq
untuk menunjukkan dirham perak, kata ‘ain untuk menunjukkan dinar emas. Smentara
itu, kata fulus (uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang digunakan untuk
membeli barang-barangmurah.

Uang menurut fuqaha tidak terbatas pada emas dan perak yang dicetak, tetapi mencakup
seluruh jenisnya dinar, dirham dan fulus. Untuk menunjukkan dirham dan dinar mereka
menggunakan istilah naqdain.Namun, mereka berbeda pendapat apakah fulus termasuk
dalam istilah naqdain atau tidak.

1
Mursyidi, Uang, Kapitalisme dan islam[online] (tersedia);(http;//jurnaleksis.blogspot.com,20120
Menurut pendapat yang mu’tamad dari golongan Syafi’iah, fulus tidak termasuk
naqd,sedangkan mazhab Hanafi berpendapat bahwa naqd mencakup fulus.

Defenisi nuqd menurut Abu Ubaid, dirham dan dinaradalah nilai harga sesuatu. Ini
berarti dinar dan dirham adalah standarukuran yang dibayarkan dalam transaksi barang
dan jasa. Al-Ghazali menyatakan, Allah SWT menciptakan dinar dan dirham sebagai
hakim penengah di antara seluruh harta sehingga seluruh harta bisa diukurdengan
keduanya. Ibn al-Qayyim berpendapat, dinar dan dirham adalah nilai harga barang
komoditas. Ini mengisyaratkan bahwa uang adalah standar unit ukuran untuk nilai harga
komoditas.2

2. Sejarah Uang
Masyarakat Mekkah pada masa jahiliyah telah melakukan perdagangan dengan
mempergunakan uang dari Roma dan Persia.Menurut al-Balazuri seperti yang dikutip
Muhammad UsmanSyabir,uang yang digunakan ketika itu adalah dinar Hercules,
Bizantium, dandirham dinasti Sasanid Irak dan sebagian mata uang bangsa Himyar
danYaman. Ini berarti Bangsa Arab pada masa itu belum memiliki mata uang tersendiri.
Ketika diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW tidak mengubah mata uang
tersebut karena kesibukannya memperkuat sendi-sendi agama Islam di jazirah Arab.
Pada awal pemerintahannya, Umar IbnKhatab juga tidak melakukan perubahan
mata uang ini karenakesibukannya melakukan ekspansi wilayah kekuasaan Islam.
Barulah tahun ke-18 H mulai dicetak dirham Islam yang masih mengikuti model
cetakan Sasanid berukiran Kisra dengan tambahan beberapa kalimattauhid dalam
bentuk tulisan Kufi, seperti kalimat Alhamdulillah pada sebagian dirham, dan kalimat
Muhammad Rasulullah pada dirham yangl ain, juga kalimat Umar, kalimat Bismillah,
Bismillahirabbi, pada dirham yang lainnya. Malah pada masa ini juga sempat terpikir
oleh Umar untuk mencetak uang dari kulit unta. Namun, diurungkannya karena takut
akanterjadi kelangkaan unta. Percetakan uang dirham yang bertuliskan kalimat
AllahuAkbar,Bismillah, Barakah, Bismilahirabbi, Allah, Muhammad dalam bentuk
tulisan Albahlawiyah.

2
Rozalinda,Ekonomi Islam (Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi), PTRajagrafindoPersada:Jakarta,
2014, hlm. 279-280.
Pada Masa Abdul Malik ibn Marwan, Khalifah ke tiga dinasti Umaiyyah, dinar dan
dirham Islami mulai dicetak dengan model tersendiri yang tidak lagi ada lambang-lambang
Bizantium dan Persiapada tahun 76 H. Dinar yang dicetak setimbangan 22 karat dan dirham
setimbangan 15 karat. Tindakan yang dilakukan Abdul Malik ibn Marwanini ternyata mampu
merealisasikan stabilitas politik dan ekonomi,mengurangi pemalsuan, dan manipulasi terhadap
uang. Kebijakanpemerintah ini terus dilanjutkan kedua penggantinya, Yazidibn AbdulMalik
dan Hisyamibn Abdul Malik.

Keadaan ini terus berlanjut pada masa awal pemerintahan dinasti Abasiyah (132 H)
yang mengikuti modeldinar Umaiyah dan tidak mengubah sedikit pun, kecuali pada
ukirannya.Namun di akhir dinasti ini tepatnya pada masa pemerintahan mulai dicampuri oleh
para Mawali (pembantu dan orang-orang Turki), mulai terjadi penurunan nilai bahan baku uang
dan malah dicampur dengan tembaga dalam proses percetakan mata uang yang dilakukan
penguasa dalam rangka meraup keuntungan daripercetakan uang tersebut.Akibatnya, terjadi
inflasi harga-harga melambung tinggi.

Namun,masyarakat masih menggunakan dirham-dirham tersebut dalam interaksi


perdagangan. Keadaan ini terus berlanjut sampai dinasti Fatimiyah, kurs dinar terhadap dirham
adalah 34 dirham. Padahal selama ini kurs dan dirham adalah 1:10.

Percetakan uang tembaga (fulus) mulai dilakukan pada masa Mamalik tepatnya masa
khalifah al-Zhahir Barquq. Di masa ini mata uang fulus menjadi mata uang utama, sedangkan
percetakan dirham dihentikan,karena ketika itu terjadi penjualan perak ke Eropa dan impor
tembaga dariEropa semakin meningkat. Kemudian, terjadi peningkatan produksi pelana kuda
dan bejana dari perak. Akibat kebijakan ini, inflasi terus terjadi . Al-Maqrizimenyikapi keadaan
ini dengan menulis kitab Syuzur al-nuqud Fi zikr al-nuquq ia menyatakan, penyebab terjadinya
inflasia dalah pengukuhan sistem mata uang tembaga.

IbnTaimiyah juga mengungkapkan hal sama sebagai bentuk tanggapan dari kondisi
turunnya nilai mata uang yang terjadi di Mesir pada masa dinasti Mamluk. Ia menganjurkan
pemerintah agar tidak mempelopori bisnis mata uang dengan membeli tembaga. Kemudian
mencetaknya menjadi mata uang koin. Pemerintah harus mencetak mata uang dengan nilai
yang sebenarnya tanpa mencari keuntungan dari percetakan tersebut. Pemerintah harus
melaksanakan kebijakan moneter,yakni mencetak mata uang sesuai dengan nilai transaksi di
tengah masyarakat, tanpa ada unsur kezaliman di dalamnya. Ini menunjukkan IbnTaimiyah
sangat memperhatikan nilai instrinsik mata uang sesuai dengan nilai logamnya. Lebih lanjut
IbnTaimiyah menjelaskan , jika dua mata uang koin memiliki nilai nominal yang sama tetapi
dibuat dari logam yang tidak sama nilainya, mata uang lainnya dalam peredaran. Mata uang
yang berasal dari logam yang lebih baik akan ditimbun, dilebur atau diekspor karena dianggap
lebih menguntungkan. Teori IbnTaimiyah inilah yang kemudian dikenal dengan hukum
‘’Gresham bad money drives out good money”yang dilahirkan oleh Sir Thomas
Gresham(1519-1579).

Di masa daulat Usmaniyah, tahun 1534 mata uang resmi yang berlakuadalahemas dan
perak dengan perbandingan 1:15 kemudian, pas tahun1839 pemerintah Usmaniyah menerbit
kan mata uang yang berbentuk kertas banknote dengan nama yang sama. Namun nilainya terus
merosot sehingga rakyat tidak mempercayainya. Pada perang Dunia I tahun 1914,Turki seperti
negara-negara lainnya memberlakukan uang kertas sebagai uang yang sah dan membatalkan
berlakunya emas dan perak sebagai mata uang. Sejak ini mulailahdiberlakukanuang kertas
sebagai satu-satunyamata uang di seluruh dunia.3

B . KRITERIA DAN FUNGSI UANG

1. Kriteria uang
Untuk dapat terima sebagai alat tukar, uang harus memenuhi persayaratan
tertentu yakni:
a. Nilainya tidak mengalamiperubahan dari waktu ke waktu.
b. Tahan lama.
c. Bendanya mempunyai mutu yang sama.
d. Mudah dibawa-bawa.
e. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
f. Jumlahnya terbatas (tidakberlebih-lebihan).
g. Dicetak dan di sahkan penggunaannya oleh pemegang otoritasmoneter
(pemerintah).
h. Tidak mudah dipalsukan.
2. Fungsi Uang.
a. Alat tukar (Medium of Exchange) Fungsi uang sebagai alat tukar menukar di
dasarkan pada kebutuhan manusia yang mempunyai barang dan kebutuhan manusia
yang tidak mempunyai barang di mana uang adalah sebagai perantaradi antara
mereka. Dengan uang tersebut seseorang bisa memiliki ataumempunyai barang dan

3
ibid,hlm.286-288
orang yangmemiliki barang bisa menerima uang sebagai harga dari barang tersebut.
Jadi dengan demikian uangdapat mempermudah pertukaran.
Dalam Islam, uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uangadalah sesuatu
yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebihdikenal sebagai flow concept.
Ini berbeda dengan system perekonomian kapitalis, dimana uang dipandang tidak
saja sebagai alat tukar yang sah (legal tender) melainkan juga dipandang sebagai
komoditas.
Sedangkan dalam islam uang menjadi media untuk merubah barang dari bentuk
yang satu ke bentuk yang lain, sehingga uang tidak bisa dijadikan komoditi.
b. Satuan Hitung( Unit Of Account)
Yang dimaksud dengan satuan hitung adalah uang sebagai alatyang digunakan
untuk menunjukkan nilai barang dan jasa yangdiperjualbelikandipasar dan besarnya
kekayaan yang bisadihitungberdasarkan penentuan harga dari barang tersebut.
c. Penimbun Kekayaan
Fungsi uang sebagai alat penimbun kekayaanakan bisa mempengaruhi jumlah
uang kas yang ada pada masyarakat. Ketika teori konvensional memasukkan satu
dari fungsi uang adalah sebagai store of value di mana termasuk juga adanya motif
money demand for speculation.4
Hal ini tidak diperbolehkan dalam Islam. Islam memperbolehkan uang untuk
transaksi dan untuk berjaga-jaga, namun menolak uang untuk spekulasi. Hal ini
menurut Al-ghazali sama saja dengan memenjarakan fungsi uang.
d. Standar Pencicilan Utang.
Uangjuga ber fungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran berjangka
atau pencicilan utang.Dalam Islam, apapun yang berfungsi sebagai uang,
makafungsinya hanyalah sebagai medium of exchange. Ia bukan komoditas yang
bisa diper jual belikan dengan kelebihan baik secara langsung maupun bukan.

C . JENIS-JENIS UANG

1. Uang Kartal
Uangkartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual belisehari-hari.MenurutUndang-Undang Bank Sentral No.13
tahun 1968 pasala 26 ayat 1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk

4
Adiwarman A. Karim,Ekonomi Makro Islami, PT Raja Grafindo Persada, Jakart:, 2007,hlm.82
mengeluarkan uang logam dan kertas.Uang kartal menurut bahan pembuatannya ada
dua:
a. Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas dan perak karena memenuhi syarat-syarat
uang yang efisien, dan mudah dikenali dan diterima orang. Di samping itu emas dan
perak tidak mudah musnah.Pada zaman sekarang,uang logam tidak dinilai dari berat
emasnya,namundinilai dari nominalnya. Penggunaan uang logam merupakan fase
kemajuan dalam sejarah uang. Logam pertama yang digunakanmanusia sebagai alat
tukar adalah perunggu. Kemudian, besi yangdigunakan oleh orang Yunani, tembaga
digunakan oleh orangRomawi, terakhir logam mulia emas dan perak. Ketika
volumeperdagangan semakin meningkat dan meluas, meliputi perdaganganantar
negara, munculah penggunaan emas dan perak sebagai uang.
Dalam sejarah penggunaan uang logam ada dua sistem yangdipergunakan,
pertama gold standard , yaitu emas sebagai standar nilai,kedua bimetallic(sistem
dua jenis logam), yaitu emas dan perak digunakan sebagai standar nilai. Pada masa
awal Islam, Nabi Saw.menerapkan sistem dua jenis logam ini dalam aktivitas
dagang. Sistem ini terus berlanjut sampai akhirnya pemerintahan Islam
menerapkanuang fulus sebagai mata uang dalam perekonomian.
b. Uang Kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap
tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang
dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang
menyerupaikertas). Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya.5
2. Uang Giral
Uanggiral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan
adanya sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis, dan aman. Di Indonesia yang
berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain Bank Indonesia. Menurut UU
No.7 tentang Perbankantahun 1992, definisi uanggiral adalah tagihan yang ada di bank
umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran.Bentuk uang
giral dapat berupa cek, dan giro. Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang
sah.

5
Naf an,Ekonomi Makro; Tinjauan Ekonomi Syariah,PTRaja Grafindo Persada, Jakarta:2014,hlm. 57-62
3. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat
pembayaran. Biasanyauang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta
rekening valuta asing milik swasta domestik.6

D . KONSEP UANG DALAM ISLAM

Dalam konsep ekonomi Islam, uang adalah suatu yang bersifat flowconcept

Dan capital adalah suatu yang bersifat stock concept. Dalam Islam, capital is private goods,

Sedangkan money is public goods. Uang yang ketika mengalir adalah public goods, lalu
mengendap ke dalamkepemilikanseseorang, uang tersebut menjadi milik pribadi.Perbedaan
lain adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah sesuatuyang bersifat flow concept
dancapital adalah sesuatu yang bersifat stock concept,

sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederick S. Mishkin,


misalnya, mengemukakan konsep Irving Fisher yang menyatakan bahwa:

MV=PT

Keterangan:

M = jumlah uang

V = Tingkat perputaran uang

P= Tingkat harga barang

T= Jumlah barang yang di perdagangankanDaripemasaran diatas dapat di ketahui bahwa


semakin cepat perputaranuang (V ), maka semakin besar income yang di peroleh. Persamaan
ini juga berarti bahwa uang adalah Flow Concept.

Fisher juga mengatakan bahwasama sekali tidak ada korelasi antara kebutuhan memegang uang
(demand for holding money)dengan tingkat suku bunga.Konsep Fisher yang ada
dalamekonomi islam, bahwa uang adalah

flow concept,bukan stock concept.

6
Ibid.hlm 6-7
Pendapat lain yang di ungkapkan oleh miskhin adalah konsep Marshall pigio dari
Cambridge, yaitu:

M=kPT

Keterangan:

M= jumlah uang

k= 1/vp= Tingkat harga banyak

T= jumlah barang yangdiperdagangkan

Walaupun secara matematis dapat di pindahkan atau kekiri atau kekanan,secara


filosofis kedua koncep ini berbeda. Dengan kepada persamaan Marshal-Pigou di atas
menyatakan bahwa demand folding money adalah suatu proporsi (k) dari jumlah pendapatan
(PT). semakin besar demand for holding money(M), untuk tingkat pendapatan tertentu (PT).
ini berarti konsep darimarshal-pigoumengatakan bahwa uang adalah stock concept.

Oleh sebab itu,kelompok Cambridge mengatakan uang adalah salah satu cara untuk
menyimpan kekayaan (store of wealth).

Dalam islam,capital is private goods,sedangkan money is public goods.Uang yang ketika


mengalir adalah public goods (flow concept),lalumengendap kedalam kepemilikan seseorang

(stock concept), uang tersebutmenjadi milik pribadi ( private goods).

E .Time Value Of Money and Economic Value Of Time

Dalam Islam, fungsi uang tidak termasuk dalam fungsi utility, karenase benarnya
manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu sendiri, tetapi dari fungsi uang. Islam juga
tidak mengenal konsep time value of money.Rumus time value of money;

FV=PV (1+i)n, Rumus pertumbuhan populasi; Pt=(Po1+g)t, jadi futurevalue dari uang
dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan
jumlah populasi tahun ke-0, sedangkat tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat
pertumbuhan populasi. Ini merupakan kekeliruan fatal, sebab uang bukan makhluk hidup yang
dapat berkembang biak dengan sendirinya.Akan tetapi,7

7
.ibid
economic value of time yang dikenal dalam Islam.Maknanya adalah bahwa time akan
mempunyai economic value jika waktu tersebut ditambah dengan faktor produksi yang lain,
sehingga menjadi capital dan dapat memperoleh return. Jadi faktor yang menentukan nilai
waktu adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (doingthe right
things) dan efisien (doing the things right), maka akan semakintinggi nilai waktunya8

8
Ibid
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Konsep Uang dalam Islam memiliki Sejarah yang mana Islam
telahmenggunakkan Emas dan Perak yang dimanfaatkan sebagai alat tukar yang
sahpada saat itu, uangmemiliki beberapa kriteria sebelum menjadi alatpembayaran
yang sah, jenis-jenis uang memiliki beragam macam dari uangkartal, giral, dan kuasi.
Uang dalam islam adalah kepemilikan umum, sehinggamengalami perputaran menjadi
milik pribadi. Islam hanya mengakui
EconomiValue of Time,
B. Saran
Dengan diselesaikannyamakalahini penulis berharap dapat menambahwawasan
dan pengetahuan pembacadan keinginan untuk menulis juga.Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatankualitas dalam penulisan makalahi ini

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Thamrin dan Francis Tantri. 2012.


Bank dan Lembaga Keuangan.
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.Karim, Adiwarman A.2007.Ekonomi
MakroIslami. Jakarta: Rajawali Pers.
Naf’an. 2014. Ekonomi Makro; Tinjauan Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.Nasution,Mustafa Edwin.2006.Pengenalan Ekslusif;
Ekonomi Islam. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.Rozalinda.
Ekonomi Islam (Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi.Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai