Disusun Oleh :
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah
ini dengan judul “Teori Ekonomi Makro Modern : Pasar Uang”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Makro
Islam I.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri penulis dan khususnya
untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat
kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.
ii
DAFTAR ISI
Contents
TEORI EKONOMI MAKRO MODERN : PASAR UANG..........................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................2
1. Pengertian Uang......................................................................................................................2
2. Ciri-ciri Uang..........................................................................................................................3
3. Fungsi Uang............................................................................................................................3
BAB III.............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................16
iii
BAB 1
Pendahuluan
1
2
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Uang
Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal dari kata al-naqdu,
pengertiannya ada beberapa makna yaitu: al-naqdu berarti yang baik dari dirham,
menggenggam dirham, membedakan dirham, dan al-naqdu juga berarti tunai.
Kata nuqud tidak terdapat dalam al-Quran dan hadis, karena bangsa Arab
umumnya tidak menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga.
Mereka menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat
dari emas dan kata dirham untuk menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak.
Mereka juga menggunakan wari’ untuk menunjukkan dirham perak, kata ‘ain untuk
menunjukkan dinar emas.
Sedangkan kata fulus (uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang
digunakan untuk membeli barang-barang murah. Uang menurut fuqaha tidak terbatas
pada emas dan perak yang dicetak, tapi mencakup seluruh jenisnya dinar, dirham dan
fulus.Untuk menunjukkan dirham dan dinar mereka mengunakan istilah naqdain.
Namun mereka berbeda pendapat apakah fulus termasuk dalam istilah
naqdain atau tidak.Menurut pendapat yang mu’tamad dari golongan Syafi’iyah,
fulus tidak termasuk naqd, sedangkan Mazhab Hanafi berpendapat bahwa naqd
mencakup fulus.
Defenisi nuqd menurut Abu Ubaid (wafat 224 H), seperti yang dikutip
Ahmad Hasan dirham dan dinar adalah nilai harga sesuatu.
Ini berarti dinar dan dirham adalah standar ukuran nilai yang dibayarkan
dalam transaksi barang dan jasa.Senada dengan pendapat ini, Al-Ghazali (wafat 595
H) menyatakan, Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai hakim penengah
diantara seluruh harta, sehinga seluruh harta bisa diukur dengan keduanya.
Ibn al-Qayyim (wafat 751 H) berpendapat dinar dan dirham adalah nilai harga
barang komoditas. Ini mengisyaratkan bahwa uang adalah standar unit ukuran
untuk nilai harga komoditas.
Pengertian uang secara konvensional atau kontemporer yaitu:
1. Menurut Robertson, uang adalah segala sesuatu yang diterima umum sebagai
alat pembayaran barang-barang.
3
2. Menurut R.S Sayes mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang
diterima umum untuk membayar hutang.
3. Menurut A.C Pigou memberikan definisi bahwa uang adalah segala sesuatu
yang diterima umum untuk dapat digunakan sebagai alat penukaran.
4. Menurut Albert Gailort Hart, uang adalah kekayaan yang mana pemiliknya
dapat melunaskan hutangnya dalam jumlah yang tertentu pada waktu itu juga.
Dapat disimpulkan bahwa uang adalah benda-benda yang disetujui oleh
masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan.
Disetujui adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk
menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar
menukar.
2. Ciri-ciri Uang
Adapun ciri-ciri uang yaitu :
b. Mudah dibawa-bawa
d. Tahan lama
3. Fungsi Uang
4
g. Uang Media Menyimpan Nilai
Dalam Islam, konsep ini sudah lama dikenal, yaitu ketika Rasulullah
mengatakan bahwa “Manusia mempunyai hak bersama dengan tiga hal: air,
rumput dan api” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).
Dengan demikian berserikat dalam hal public goods bukan merupakan
hal yang baru dalam ekonomi islam.
Untuk lebih jelasnya konsep private dan public goods masing-masing
dapat diilustrasikan dengan mobil dan jalan tol. Mobil adalah private goods
(Capital) dan jalan tol adalah public goods (money).
Apabila mobil tersebut menggunakan jalan tol baru kita dapat menikmati
jalan tol. Namun, apabila mobil tersebut tidak menggunakan jalan tol, maka kita
tidak akan dapat menikmati jalan tol tersebut.
Dengan kata lain jika uang diinvestikan dalam proses produksi, maka
kita baru akan mendapatkan lebih banyak uang.
Sedangkan dalam konsep konvensional uang capital dapat menjadi
private goods. Maka bagi mereka jika mobil diparkir digarasi ataupun digunakan
5
dijalan tol, maka mereka akan tetap menikmati manfaat dari jalan tol tesebut.
Apakah uang diinvestasikan pada proses tersebut maka mereka akan
mendapatkan uang yang lebih banyak. Disinilah letak keanehan bunga yang
dikemukakan oleh para ekonom konvensional.
Semakin cepat perputaran uang akan semakain baik. Seperti contoh pada
aliran air masuk dan aliran air keluar. Sewaktu air mengalir, disebut sebagai
uang, sedangkan apabila air tersebut mengendapa maka bisa dikatakan capital.
Wadah tempat mengendapnya merupakan private goods sedangkan air
merupakan adalah public goods. Uang seperti air, apabila air (uang) dialirkan
maka air ( uang ) tersebut akan bersih dan sehat (bagi ekonomi). Apabila air
(uang) dibiarkan mengendap dalam suatu tempat (menimbun uang) maka air
tersebut akan keruh.
Uang adalah adalah public good/milik masyarakat, dan oleh karenanya
penimbunan uang (atau dibiarkan tidak produktif) berarti mengurangi jumlah
uang beredar.
Implikasinya, proses pertukaran dalam perekonomian terhambat.
Disamping itu penumpukan uang/harta juga dapat mendorong manusia
cenderung pada sifat-sifat tidak baik seperti tamak, rakus dan malas
beramal (zakat, infak dan sadaqah).
Sifat-sifat tidak baik ini juga mempunyai imbas yang tidak baik terhadap
kelangsungan perekonomian.
Oleh karenanya Islam melarang penumpukan / penimbunan harta,
memonopolikekayaan, “al kanzu” sebagaimana telah disebutkan dalam QS. At
Taubah 34-35 berikut:
6
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”.
7
”Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam,
lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu
yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah
sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”
Dalam Islam tidak dikenal dengan adanya time value of money, yang
dikenal adalah economic value of time. Teori time value of money adalah sebuah
kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan
ilmu finance. Dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus :
Pt = Po(1 + r)
Rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai
teori bunga majemuk, menjadi:
FV = PV(1 + r)
Jadi future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun
ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0,
sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan
8
populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang
dapat berkembang biak dengan sendirinya.
7. economic value of time
Dalam Islam tidak dikenal dengan adanya time value of money, yang
dikenal adalah economic value of time. Teori time value of money adalah sebuah
kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan
ilmu finance. Dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus :
Pt = Po(1 + r)
Rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai
teori bunga majemuk, menjadi:
FV = PV(1 + r)
Jadi future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun
ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0,
sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan
populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang
dapat berkembang biak dengan sendirinya.
Profitability yaitu konsep bagi hasil yang terdapat dalam sistem ekonomi
9
syariah. Dalam konsep ini bagi hasil yang nyata, resiko dan keuntungan
ditanggung bersama. Hasil yang nyata maksudnya pembagian hasil dibagi
setelah kedua pihak atau lebih yang sudah mendapatkan sharing
(keuntungan).
b. Mengukur profitabilitas
11
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh
perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik
melalui bunga atau deviden.
Hubungan Pengertian Risiko dan Tingkat Pengembalian Riskand
return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu
dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam
suatu periode akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembali
anadalah:
Bersifat linear atau searah.
Transaksi bagi hasil berbeda dengan transaksi jual beli atau transaksi
sewa menyewa, karena dalam transaksi bagi hasil hubungannya bukan antara
penjual dan pembeli, atau penyewa dan yang menyewakan. Yang ada adalah
hubungan antara pemodal dan yang memproduktifkan modal tersebut.Jadi, tidak
ada pihak yang telah melaksanakan kewajibannya, tapi masih tertahan haknya.
14
transaksipada dipaksakanharus dikalikan
satu periode samadengan dengan
expected actual return,
returnnya. dimana
actual return
15
tidak harus
sama dengan
expectedretur
nnya.
Dengan kata lain, actual return tidak dipaksakan harus sama dengan
expected returnnya. Discount rate ditentukan atas dasar ekspektasi keuntungan,
dan digunakan untuk menentukan nisbah bagi hasil. Bagi hasil yang harus
dibayar adalah nisbah bagi hasil yang dikalikan dengan actual returnnya.
Dengan kata lain actual returnnya tidak harus sama dengan expected returnnya.
Expected Rate of Return adalah tidak ada investasi yang akan dilakukan
kecuali tingkat pengembalian yang diharapkan cukup tinggi untuk
mengkompensasi investor untuk risiko dianggap investasi. Misalnya, investor
akan bersedia untuk membeli saham perusahaan jika pengembalian yang
diharapkan lebih tinggi dari tingkat bunga deposito bank.
16
BAB III
Penutup
Dari pembahasan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa, Ekonomi Islam
adalah ekonomi yang berbasis bagi hasil. Uang adalah benda-benda yang disetujui
oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar
menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-
anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat
perantara dalam kegiatan tukar menukar.
17
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19