Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PEMBIMBING

Ekonomi Makro Islam Annisa Mahfuzah, SE.I, M.H

UANG DALAM EKONOMI ISLAM

Disusun oleh :
Kelompok 4
Putri Noor Hanifah NPM: 18.15.0106
Muttahim NPM: 18.15.0096
Yuliana Hidayati NPM: 18.15.0114

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI EKONOMI DAN PERBANKAN SYARIAH
2019/2020

1
2
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .................................................................................. 1
B. RumusanMasalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Uang Dalam Islam ............................................................... 3
B. Fungsi Uang ..................................................................................... 6
C. Nilai Waktu Dari Uang (Time Value of Money) .............................. 9
D. Nilai Ekonomi Dari Waktu (Economic Value of Time) .................. 10
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah Islam uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari
peradaban Romawi dan Persia. Ini dimungkinkan karena penggunaan dan
konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dinar adalah mata uang
emas yang diambil dari Romawi dan Dirham adalah mata uang perak warisan
peradaban Persia. Perihal dalam Al Qur’an dan Hadits dua logam mulia ini,
emas dan perak, telah disebutkan baik dalam fungsinya sebagai mata uang
atau sebagai harta dan lambang kekayaan yang disimpan.1
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia.
Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan
dengan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang
terintegrasi dalam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya,
uang memainkan peranan penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uan
gberhasil memudahkan dan mempersingkat waktu transaksi pertukaran
barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan perdagangan
berjalan secara efisien.2
Ketika jumlah manusia semakin bertambah, maka peradabannya pun
akan semakin maju sehingga kegiatan dan interaksi antarsesama manusia pun
akan meningkat. Jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga akan semakin
beragam. Maka dari itu, diperlukan alat tukar yang dapat diterima semua
pihak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Alat tukar inilah yang disebut
dengan uang.3

1
Nurul Huda, dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis, Edisi Pertama.
(Jakarta: Prenadamedia Group), hal 90.
2
Mustafa Edwin Nasution, dkk,2010. Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif .(Jakarta:
Kencana), hlm.239.
3
Darmawati, dkk. 2017. Konsep Uang Dalam Islam. IAIN Bukittinggi.
https://www.academia.edu/31895914/MAKALAH KONSEP UANG DALAM ISLAM (diakses
pukul 09.27 wita, pada tanggal 06/02/2020)

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Uang Dalam Islam ?
2. Apa saja Fungsi Uang ?
3. Apa itu Time Value of Money ?
4. Apa itu Economic Value of Time ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Uang Dalam Islam.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Uang.
3. Untuk Mengetahui Time Value of Money.
4. Untuk Mengetahui Economic Value of Time.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Uang Dalam Islam
Konsep uang dalam ekonoomi Islam berbeda dengan konsep uang
dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat
jelas dan tegas bahwa uang adalah uang, uang bukan capital. Sebaliknya,
konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak jelas.
Sering kali istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan
secara bolak-balik (interchageability), yaitu uang sebagai uang dan uang
sebagai capital.4
Perbedaan lain adalah bahwa dalam ekonomi Islam, uang adalah
sesuatu yang bersifat flowconcept dan capital adalah sesuatu yang bersifat
stock concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa
pengertian. Frediric S. Mishkin, misalnya, mengemukakan konsep irving
Fisher yang menyatkan bahwa:5

MV = PT
Keterangan:
M = Jumlah uang
V = Tiangkat perputaran uang
P = Tingkat harga barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa semakin cepat


perputaran uang, maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini
juga berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa
sama sekali tidak ada korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for
holding money) dengan tingkat suku bunga. Konsep Fisher ini hampir sama

4
Lihat antara lain Colin Rogers, Money, Interest and Capital:A Study in the Foundation of
Monetary Theory, (Cambridge: Cambridge University Press, 1989).
5
Pembahsan lebih lanjut, lihat Frederic S. Mishkin. 2001. The Economics of Money,
Banking, and Financial Market, (New York: Addison Wesley Longman), Edisi ke-6 hlm. 538-
539.

3
dengan konsep yang ada dalam ekonomi Islam, bahwa uang adalah flow
concept, bukan stock concept.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari
Marshall Pigou dari Cambridge, yaitu:6

M = kPT
Keterangan:
M = Jumlah uang
k = 1/v
P = Tingkat harga barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan

Walaupun secara matematis k dapat dipindahkan ke kiri atau ke


kanan, secara filosofis kedua konsep ini berbeda. Dengan adanya k pada
persamaan Marshall Pigou di atas menyatakan bahwa demand for holding
money adalah suatu proporsi (k) dari jumlah pendapatan (PT). Semakin besar
k, semakin besar demand for holding money (M), untuk tingkat pendapatan
tertentu (PT). Ini berarti konsep dari Marshall Pigou mengatakan bahwa uang
adalah stotk concept. Oleh sebab itu, kelompok Cambridge mengatakan
bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of
wealth).
Dari uraian di atas, jelas bahwa kita tidak boleh gegabah untuk
mengatakan bahwa perbedaan Islam dan konvensional adalah Islam
memandang uang sebagai flow concept, dan konvensional memandang uang
sebagai stock concept. Pandangan seperti itu menjadi keliru. Karena pada
kenyataannya, dalam ekonomi konvensional sendiri terjadi pertentangan yang
hebat antara kelompok Friedman dan kaum monetaris di satu kubu, dengan
kaum Keynesian dan Cambridge School di kubu yang lain. Kelompok yang
pertama mengatakan, misalnya Fisher, bahwa uang adalah flow concept,
sedangkan kelompok yang kedua menyatakan bahwa uang adalah stock
concept.

6
Lebih jauh, lihat Ibid., hlm. 540-541.

4
Dalam Islam, capital is private goods, sedangkan money is public
goods. Uang yang ketika mengalir adalah public goods (flow concept), lalu
mengendap ke dalam kepemilikan seseorang (stock concept), uang tersebut
menjadi milik pribadi (private good).
Konsep public goods belum dikenal dalam teori ekonomi sampai
tahun 1980-an. Baru setelah muncul ekonomi lingkungan, maka kita
berbicara tentang externalities.

KONSEP ISLAM KONSEP KONVENSIONAL


 Uang tidak identik dengan  Uang sering kali diidentikkan dengan
modal modal
 Uang adalah public goods  Uang (modal) adalah privte goods
 Modal adalah private good  Uang (modal) adalah flow conceptbagi
 Uang adalah flow concept Fisher
 Modal adalah stock concept  Uang (modal) adalah stock
conceptbagi Cambridge School

public goods, dan sebagainya. Dalam Islam, konsep ini sudah lama dikenal,
yaitu ketika Rasulullah mengatakan bahwa "Manusia mempunyai hak
bersama dalam tiga hal; air, rumput dan api" (Riwayat Ahmad, Abu Dawud
dan Ibn Majah). Dengan demikian, berserikat dalam hal public goods bukan
merupakan hal yang baru dalam ekonomi Islam, bahkan konsep ini sudah
terimplementasi, baik dalam bentuk musyarakah,muzara'ah, musaqah,7 dan
lain-lain, seperti tertuang dalam berbagai Hadis Nabi.

Konsep Uang Dalam Islam

7
Musyarakah syirkah adalah kerja sama bisnis antara dua pihak atau lebih, dengan
ketentuan jika memperoleh keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan di awal akad dan jika
menderita kerugian ditanggung sesuai dengan proporsi modal masing-masing pihak.
Muzara'ah adalah jenis syirkah/musyarakah dalam bidang pertanian.
Musaqah adalah jenis syirkah/musyarakah dalam bidang perkebunan lebih jauh lihat Nazih
Hammad, Mu'jam al-Musthalahat al-Iqtishadiyyah fi Lughah al-Fuqaha, (Herndon: al-Ma'had
al-'Alamy lil Fikr al-Islamy, 1993), cet. pertama. hlm. 164-165 dan 245-246.

5
Uang Capital

Flow Concept
Flow Concept Stock Konsep

Variabel yang
mempunyai Dimensi Variabel yang mengukur
waktu atau mengalir kuntitas pada suatu
Sepanjang waktu waktu tertentu

Analogi :
Air yang masuk dan keluar dari kolam air adalah aliran (flow),
sedangkan air yang berada dalam kolam tersebut dalam
jangka waktu tertentu adalah persediaan (stok). Pendapat
(income) adalah flow sedangkan kekayaan (welth) adalah stok.

B. Fungsi Uang
Fungsi uang sebagai medium of exchange dapat digunakan dan
diterima sebagai alat pembayaran. Sebelum ditemukannya koin, komoditi
seperti hewan ternak berfungsi sebagai uang, begitu juga dengan logam
seperti emas dan perak yang digunakan pada masa lampau. Koin Eropa yang
dikenal modern saat itu sebenarnya berasal dari Bizantium dan negara
Muslim yang diperkirakan ditemukan pada abad ke-17. Pada masa Islam,
Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M), seorang Khalifah dari
Dinasti Umayyah, mengganti koin emas (dinar) Bizantium dan perak
(dirham) Persia yang mempunyai berat yang berbeda dengan koin Islam yang
bernilai sama dengan unit of account.8

8
Al-Maqrizi, Al-Nuqud al-Qadimah al-Islamiyyah, dalam al-Abb al-Insitas al-Karmila
(ed.), Kitab al-Nuqud al-‘Arabiyyah wa al-Islamiyyah wa ‘Ilm al-Namyat, (Kairo: Maktabah al-
Tsaqafah al-Diniyah, 1986), Cet. Ke-2, hlm. 73.

6
Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang uang, maka perlu
diketahui tentang perkembangan fungsi uang dan institusi yang
menerbitkannya. Ada tiga tahap perkembangan fungsi uang, yaitu :
 Commodity Money adalah sebagai medium of exchange yang mempunyai
nilai komoditi apabila komoditi tersebut digunakan bukan sebagai uang.
 Token Money adalah uang yang mengandung nilai nominalnya berbeda
pada nilai intrinsiknya. Atau, nilai nominal uang yang berbeda pada
bahan dan proses pembuatannya.
 Deposit Money adalah simpanan atau rekening yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran menggunakan cek, giro bilyet, atau telegraphic
transfer.

1. Uang Sebagai Public Goods


Ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat digunakan oleh
masyarakat tanpa menghalangi orang lain untuk menggunakannya.
Sebagai contoh: jalan raya. Jalan raya dapat digunakan oleh siapa saja
tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang mempunyai kendaraan
berpeluang lebih besar dalam pemanfaatan jalan raya tersebut
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan.
Begitu pula dengan uang. Sebagai public goods, uang dimanfaatkan lebih
banyak oleh masyarakat yang lebih kaya. Hal ini bukan karena simpanan
mereka di bank, tetapi karena asset mereka, seperti rumah, mobil, saham,
dan lain-lain. Yang digunakan di sektor produksi, sehingga memberikan
peluang yang lebih besar kepada orang tersebut untuk memperoleh lebih
banyak uang. Jadi, semakin tinggi tingkat produksi, akan semakin besar
kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan dari public goods
(uang) tersebut. Oleh karena itu, penimbunan (hoarding) dilarang karena
menghalangi yang lain untuk menggunakan public goods tersebut. Jadi,
jika dan hanya jika private goods dimanfaatkan pada sektor produksi,
maka kita akan memperoleh keuntungan.

7
2. Modal Sebagai Privat Goods
Barang privat mudahnya adalah barang-barang yang memiliki sifat
berkebalikan dengan barang publik. Barang privat secara tipikal adalah
barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana titik temu
antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga. Oleh karena itu,
kepemilikan barang privat biasanya dapat teridentifikasi dengan baik.
Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang privat, yaitu
barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu.
Misalnya, ketika seseorang sedang memakan kue miliknya, orang lain
tidak dapat melakukan hal serupa. Eksklusivitas kepemilikan menjadi
faktor pembeda utama barang privat dengan barang publik.9
Modal merupakan private good artinya barang/harta milik pribadi.
Artinya ketika uang itu masih beredar di masyarakat dan belum
mengendap pada masyarakat itu berarti bisa dikatakan public goods. Dan
ketika sampai ketangan masyarakat dan mengendap itu dikatakan modal
atau private goods.
Untuk lebih jelasnya konsep private dan public goods masing-
masing dapat diilustrasikan dengan mobil dan jalan tol. Mobil adalah
private goods (capital) dan jalan tol adalah public goods (money).
Apabila mobil tersebut menggunakan jalan tol baru kita dapat menikmati
jalan tol. Namun, apabila mobil tersebut tidak menggunakan jalan tol,
maka kita tidak akan dapat menikmati jalan tol tersebut. Dengan kata lain
jika uang diinvestikan dalam proses produksi, maka kita baru akan
mendapatkan lebih banyak uang. Sedangkan dalam konsep konvensional
uang capital dapat menjadi private goods. Maka bagi mereka jika mobil
diparkir digarasi ataupun digunakan dijalan tol, maka mereka akan tetap
menikmati menfaat dari jalan tol tesebut. Apakah uang diinvestasikan
pada proses tersebut maka mereka akan mendapatkan uang yang lebih

9
https://azise.blogspot.com/2013/05/karakteristik-public-goods-dan-private.html(diakses
pada pukul 16.20 wita pada tanggal 05/02/2020)

8
banyak. Disinilah letak keanehan bunga yang dikenukakan oleh para
ekonom konvensional.
3. Uang Sebagai Flow Concept
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Islam,
uang adalah flow concept dan capital adalah stock concept. Semakin
cepat perputaran uang, akan semakin baik. Misalnya, seperti contoh pada
aliran air masuk dan aliran air keluar. Sewaktu air mengalir, disebut
sebagai uang, sedangkan apabila air tersebut mengendap, maka disebut
sebagai capital. Wadah tempat mengendapnya adalah private goods,
sedangkan air adalah public goods. Uang seperti air, apabila air (uang)
dialirkan, maka air (uang) tersebut akan bersih dan sehat (bagi ekonomi).
Apabila air (uang) dibiarkan menggenang dalam suatu tempat
(menimbun uang), maka air tersebut akan keruh/kotor. Saving harus
diinvestasikan ke sektor riil. Apabila tidak, maka saving bukan saja tidak
mendapat return, tetapi juga dikenakan zakat.

C. Nilai Waktu Dari Uang (Time Value Of Money)


Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal
adalah economic value of time. Teori time value of money adalah sebuah
kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan
tidak ada di ilmu finance. Dalam menghitung pertumbuhan populasi
digunakan rumus:
Pt = Po(1+ r)
Rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai teori
bunga majemuk menjadi:
FV = PV(1 + R)
Jadi, future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi
tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi
tahun ke-0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat
pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah
makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya.

9
Dalam ekonomi konensional time value of money didefinisikan
sebagai “A dollar today is worth more than a dollar in the future because a
dollar today can be invested to get a return”10. Definisi ini tidak akurat
karena setia investasi selalu mempunyai kemungkinan untuk mendapat
positive, negative, atau return. Itu sebabnya dalam teori finance, selalu
dikenal risk-return relationship.
Bagi ekonom konvensional ada dua hal yang menjadi alasan institusi
mereka akan konsep time value of money:11
a) Present of inflation : tingkat inflasi 10% per tahun.
b) Preference present consumption : tingkat inflasi nihil.

D. Nilai Ekonomi Dari Waktu (Economic Value Of Time)


Seperti yang sudah diuraikan di atas, dalam Islam tidak mengenal time
value of money, yang dikenal adalah economic value of time. Contohnya
dalam menghitung nisbah bagi hasil di bank syariah. Dalam proses penentuan
nisbah ini, return on capital harus diperhitungkan. Return on capital ini tidak
sama dengan return on money. Return on capital tergantung kepada jenis
bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil, sedangkan return on money
berkaitan dengan interest rate. Penentuan nisbah bagi hasil harus dilakukan di
awal, dan untuk itu digunakan projected return. Jika kemudian ternyata
actual return dari bisnis yang dibiayai tidak sama dengan angka proyeksinya,
maka yang digunakan adalah angka aktual, bukan angka proyeksi. Hal ini
menunjukkan bahwa Islam tidak mengenal time value money. Time
mempunyai economic value jika dan hanya jika waktu tersebut dimanfaatkan
dengan menambah faktor produksi yang lain, sehingga menjadi capital dan
dapat memperoleh return.
Di dalam Islam, keuntungan bukan saja keuntungan di dunia, namun
yang dicari adalah keuntungan didunia dan akhirat. Oleh karenanya,
pemanfaatan waktu itu bukan saja harus efektif dan efesien, namun ia juga
10
Lihat misalnya Aswath Damodaran (2011), Cororate Finance: Theory and Practice 2 nded,
New York: John Wiley & Sons.
11
Damodaran, ibid.

10
harus didasari dengan keimanan. Keimanan inilah yang akan mendatangkan
keuntungan di akhirat. Sebaliknya, keimanan yang tidak mampu
mendatangkan keuntungan di dunia, berarti keimanan yang tidak diamalkan.12

12
Dalam Al Qur’an disebutkan nilai waktu, termasuk nilai ekonomi waktu ditentukan oleh
keimanan, amal baik, saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran. Lihat QS. Al-Ashr.

11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan yang dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat
perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah
terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk
menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan
tukar menukar.
Perbedaan konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional
terdapat pada uang yang tidak identik dengan modal, uang adalah public
goods, modal adalah private goods, uang adalah flow concept, dan modal
adalah stock concept dalam konsep uang secara Islam. Sedangkan konsep
uang dalam konvensional yaitu uang seringkali diidentikkan dengan modal,
uang (modal) adalah private goods, Uang (modal) adalah flow concept bagi
Fisher, dan Uang (modal) adalah stock concept bagi Cambridge School.
Kemudian dalam perubahan fungsi uang terbagi menjadi tiga yaitu
commodity money atau uang barang, token money atau uang kertas serta
deposit money atau uang giral.
Uang dalam Islam adalah kepemilikan umum, sehingga mengalami
perputaran menjadi milik pribadi. Islam tidak mengenal time value of money,
yang dikenal adalah economic value of time. Islam hanya mengakui economi
value of time.

B. Saran
Tentu dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan karena itu kami
sangat mengaharapkan kritik dan saran yang sifat nya membangun agar
kedepan nya kami bisa membuat makalah lain yang jauh lebih baik, semoga
makalah ini bermanfaat bagi segenap pembacanya dan khususnya bagi diri
kami sendiri serta orang lain di sekitar kami, Aamiin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman. A. 2007. Ekonomi Makro Islam. Edisi Kedua. (Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada)

Huda, Nurul, dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis, Edisi
Pertama. (Jakarta: Prenadamedia Group)

Nasution, Mustafa Edwin, dkk. 2010. Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif .


(Jakarta: Kencana)

Rogers, Colin. Money, Interest and Capital:A Study in the Foundation of


Monetary Theory, (Cambridge: Cambridge University Press, 1989).

Mishkin, Frederic S. 2001. The Economics of Money, Banking, and Financial


Market, Edisi ke-6. (New York: Addison Wesley Longman).

Damodaran, Aswath. 2011. Cororate Finance: Theory and Practice 2nded, New
York: John Wiley & Sons

Herndon: al-Ma'had al-'Alamy lil Fikr al-Islamy, 1993

Darmawati, dkk. 2017. Konsep Uang Dalam Islam. IAIN Bukittinggi.


https://www.academia.edu/31895914/MAKALAH KONSEP UANG
DALAM ISLAM (diakses pukul 09.27 wita, pada tanggal 06/02/2020)

https://azise.blogspot.com/2013/05/karakteristik-public-goods-dan-private.html
(diakses pada pukul 16.20 wita pada tanggal 05/02/2020)

13

Anda mungkin juga menyukai