PENDAHULUAN
Uang merupakan bagian yang tak pernah bisa terpisahkan dari kehidupan
manusia sehari-hari. Setiap hari alur barang dan jasa di dalam semua kegiatan
ekonomi tentu memerlukan uang sebagai alat pelancar agar dapat mencapai tujuan
tersebut. Dalam perekonomian yang menggunakan uang sebagai alat tukarnya,
setiap barang dan jasa memiliki satu harga yang dapat diukur dengan uang. Hal ini
berbeda dengan perekonomian yang menggunakan sistem barter sebagai dasar
pertukaran barang dan jasa, yang mana seseorang yang mempunyai barang harus
dapat mencari orang lain untuk saling melakukan pertukaran dari masing-masing
barang yang mereka miliki.
1 Eugene A. Diulio, Uang dan Bank. terj. Burhanuddin Abdullah (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1990), h. 2.
1
menyusahkan. Kebutuhan manusia sendiri terhadap harta pada umumnya dan
uang pada khususnya tidak dapat lagi nafikan.
Dalam hal ini maka uang adalah salah satu inovasi besar manusia sepanjang
peradaban. Uang memiliki posisi yang Begitu strategis dalam system
perekonomian dunia, sehingga sangat sulit bila ingin menggantikannya dengan
media lainnya. Sejarah telah membuktikan, bahwa uang memiliki peran penting
dalam kehidupan manusia khususnya dalam bidang perekonomian.2
Kajian mengenai konsep uang dalam perspektif ekonomi islam sangat penting
dan dibutuhkan untuk dilakukan terutama dalam hal pemaparan keistimewaan dari
pada konsep uang itu sendiri dalam islami jika dibandingkan dengan konsep uang
dalam konvensional. Serta diharapkan dengan adanya konsep islami ini maka
dapat diterapkan dalam perekonomian umat saat ini, sehingga dapat mencapai al-
falah yakni kebahagian hakiki didalam surga juga akan dicapai.
Dilihat dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
a. Sejarah awal mula uang serta perkembangan yang terjadi pada uang.
3
melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini secara lebih
mendalam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
bahwa uang bisa berbentuk segala sesuatu, tapi tidak semua benda merupakan
uang. Syarat utama agar benda itu bisa digunakan sebagai uang adalah benda
tersebut dapat diterima oleh masyarakat umum.
A. Definisi Uang
Dalam ekonomi Islam secara etimologi maka uang berasal dari kata an
naqdu yang mana terdapat beberapa makna yaitu: 1) berarti yang baik dari
6
dirham ,menggenggam dirham, membedakan dirham dan 2) berarti tunai. Kata
nuqud tidak terdapat dalam alquran dan hadits, karena bangsa Arab umumnya
tidak menggunakan nuqud untuk menunjukan harga mereka menggunakan kata
dinar untuk menunjukan mata uang yang terbuat dari emas dan kata dirham untuk
menunjukan kata tukar yang terbuat dari perak. Mereka juga menggunakan wariq
untuk menunjukan dirham perak , kata „ain‟ untuk menujukan kata dinar emas.
Sedangkan kata fulus (uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang mana biasa
digunakan untuk membeli barang-barang murah. Uang menurut fuqaha tidak
terbatas pada emas dan perak yang dicetak, tapi mencakup seluruh jenisnya dinar,
dirham dan fulus.3
2. Tahan lama
4. Mudah dibawa-bawa
- Boediono berpendapat bahwa “uang adalah uang logam dan uang kertas
yang ada di tangan masyarakat. Uang tunai ini disebut dengan uang kartal atau
currency.”7
B. Sejarah Uang
5 Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar edisi satu cetakan XXI. Jakarta:
Rajawali Press, h. 214
6 Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan
Makroekonomi), Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, h. 83
7 Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro, Edisi 4, BPFE-Yogyakarta,
h. 77
8 Gregory Mankiw, Makroekonomi, Jakarta: Erlangga, h. 134
8
pembayaran. Detail berikut menerangkan secara pendek kelanjutan bentuk uang
sejauh kemajuan manusia.
Selama sekitar 25 abad emas dan perak merupakan mata uang yang
paling memukau oleh berbagai Negara untuk dijadikan alat pembayaran.
Karakteristik alasan emas dan perak menjadi uang yang baik sebagai berikut :
9
Sebagai Uang Kemajuan peradaban sesudah revolusi industri
menghasilkan perekonomian berkembang dengan cepat. Peningkatan permintaan
atas emas dan perak sebagai uang membuat beberapa kendala baru. Penyebabnya
adalah :
Selain itu uang adalah sesuatu yang secara umum dapat diterima dan
digunakan para pelaku ekonomi di dalam pembayaran untuk pembelian barang-
barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang. Dengan demikian uang
dapat didefinisikan dari fungsi dan peran uang itu sendiri, yaitu sebagai alat
pertukaran, unit penghitung, penyimpan nilai dan sebagai standar pembayaran
yang ditangguhkan.9
Dalam Islam, tidak ada masalah dengan peran dan fungsi uang seperti
yang tersebut di atas, selama uang tidak dipandang sebagai suatu komoditas yang
bisa diperjual belikan layaknya barang dan jasa. Peranan uang yang sedemikian
itu bisa diterima secara meluas dengan maksud untuk menggantikan peran sistem
perekonomian barter, di mana dengan adanya uang, orang tidak perlu mencari
pembeli yang kebetulan mau menukarkan barangnya dengan barang lain yang
kebetulan dibutuhkan oleh penjual. Inilah yang dinamakan dua kebetulan atau a
double coincidence of wants13 yang tidak perlu terjadi bila suatu perekonomian
9 Dudley G. Luckett, Uang dan Perbankan, terj. Paul C. Rosyadi (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1994), h. 254.
10
menggunakan uang sebagai media pertukaran dan berperan sebagaimana mestinya
uang harus berperan dan berfungsi.
Menurut teori ekonomi konvensional, uang dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu dari sisi hukum dan dari sisi fungsi. Secara hukum, uang adalah sesuatu
yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Sementara secara fungsi,
uang adalah segala sesuatu yang menjalankan fungsinya sebagai uang (yaitu
sebagai alat tukar, sebagai barang dan modal).
Dalam sistem ekonomi konvensional uang tidak hanya sebagai alat tukar
yang sah (legal tender) melainkan juga sebagai komoditas, sehingga uang juga
dapat diperjual-belikan dengan perolehan keuntungan, lebih jauh dari cara
pandang yang demikian, maka uang juga dapat disewakan (liasing).
11
perekonomian barter yang penuh dengan praktek ketidakadilan dan
ketidakjujuran.10
3. Sebagai alat satuan hitung (unit of account) atau alat pengukur nilai
(mesure of value)
Berikut ini adalah fungsi uang dan ketentuan hukum Islam yang
mengiringinya:
Konsep Uang
Definisi Uang Sejarah Uang Fungsi Uang
dalam Islam
Konsep Uang
Definisi Uang Sejarah Uang Fungsi Uang dalam
Konvensional
BAB III
METODE PENELITIAN
12 Ilyas, Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam. BISNIS : Jurnal Bisnis Dan
Manajemen Islam, 4(1), h. 35–57.
14
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara menyeluruh
terhadap satu objek. Peneliti menjadi instrument utama dalam suatu penelitian
kualitatif. Kemudian hasil penelitian dijelaskan dalam bentuk kata – kata yang
diperoleh melalui data yang valid.13 Dalam penelitian data yang akan dianalisis
berupa “KONSEP UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN
KONVENSIONAL”.
Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat primer dan
sekunder. Sumber prima merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, dengan cara langsung menelusuri jurnal-jurnal terdahulu
mengenai konsep uang.
Sempel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan. Snowball sampling adalah tehnik pengambilan semple
sumber data yang sedikit menjadi besar.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tiga komponen,
yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau vertisifikasi. Reduksi
adalah data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya cukup banyak yang
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi berarti merangkum memilih hal –
hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, sesuai tema dan
polanya.16dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas. n.d. "Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam ." BISNIS: Jurnal
Bisnis dan Manajemen 35-37.
Jaya, I Made Laut Mertha. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
(Teori Penerapan dan Riset Nyata). Jakarta: Quadrant.
17
Manurung, Prathama Rahardia dan Mandala. n.d. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Takiddin. 2015. "Uang dalam perspektif ekonomi islam." SALAM: Jurnal Filsafat
dan Budaya Hukum Volume 1 No. 2 39.
18