Anda di halaman 1dari 36

i

PENDAHULUAN

Ekonomi moneter merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian modern. Hal ini
dibutuhkan dalam rangka menstabilkan perekonomian di Indonesia sesuai dengan tujuan
perekonomian dalam jangka pendek. Bank Indonesia sebagai otoritas yang bertugas menjaga
kestabilan inflasi dan nilai tukar akan berkoordinasi dengan dengan bank dan lembaga keuangan
lain dalam pengaturan uang sebagai alat pembayaran. Uang sebagai alat pembayaran tentu saja
memiliki fungsi dan nilai berdasarkan penggolongan yang berbeda. Seiring perkembangan waktu
uang mengalami evolusi dalam pembayaran sampai akhirnya berbentuk elektronik.Selanjutnya
bahasan dari materi ini akan dikaitkan dengan dengan penelitian-penelitian yang relevan. Modul
berjudul Uang dan Lembaga Keuangan ini membahas tentang konsep uang, konsep fungsi dan
nilai uang, evolusi system pembayaran dan peranan uang dalam perekonomian.

Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi waktu setara
dengan 50 menit tatap muka, 60 menit tugas terstruktur (praktikum) dan 60 menit tugas mandiri.
Dua kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Kegiatan Belajar 1: Konsep Uang
2. Kegiatan Belajar 2: Konsep Fungsi dan Nilai Uang
3. Kegiatan Belajar 3: Evolusi Sistem Pembayaran
4. Kegiatan Belajar 4: Peranan Uang dalam Perekonomian
Setelah mempelajari modul ini Anda peserta Diklat PPG akan dapat: 1) menganalisis konsep uang
2) menganalisis penggunaan uang dalam kaitannya dengan fungsi uang 3)Menganalisis evolusi
system pembayaran dan 4) menganalisis peranan uang dalam perekonomian. Kompetensi-
kompetensi tersebut diperlukan bagi Anda dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan
mengetahui materi tersebut Anda mampu dalam memahami, menganalisis, mengklasifikasikan dan
menyampaikan konsep dalam ekonomi moneter dari mulai kebijakan moneter, konsep uang,
konsep fungsi, konsep evolusi system pembayaran dan konsep peranan uang dalam perekonomian.
Proses pembelajaran dari keempat kegiatan belajar tersebut di atas yang akan saudara ikuti, dapat
berjalan dengan baik dan lancar bila para peserta mengikuti langkah-langkah mulai dari tahap awal
sampai akhir kegiatan untuk masing-masing kegiatan belajar sesuai dengan urutan dari modul ini
dengan petunjuk sebagai berikut:
1. Pelajari modul ini dengan cermat dan seksama. Untuk mengetahui apakah anda telah
menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir setiap kegiatan belajar.
2. Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga anda yakin betul telah
menguasai kegiatan belajar tersebut. Untuk selanjutnya mempelajari modul berikutnya.

Demikian informasi Modul ini, selamat belajar, semoga Anda dapat memahami dapat
mengaplikasikan dengan baik ilmu pengetahuan yang telah diuraikan dalam setiap mata kegiatan
di tempat bekerja masing-masing.

2
KEGIATAN BELAJAR
1
Fungsi Dan Nilai Uang
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Peserta PPG Menguasai konsep uang dan lembaga keuangan, kebanksentralan dan
OJK, serta hasil penelitian terkait.

Pokok-Pokok Materi
1. Konsep Uang
2. Konsep Fungsi dan Nilai Uang
3. Evolusi Sistem Pembayaran
4. Peranan Uang dalam Perekonomian

URAIAN MATERI

A. Konsep Uang
Materi uang terkait fungsi dan nilai adalah bagian penting dari kajian ekonomi moneter,
sebagai seorang guru ekonomi di Sekolah Menengah adalah keharusan menguasi konsep terkait
dengan fungsi dan nilai secara lebih mendalam.Materi ini akan sangat bermanfaat karena
implementasinya dapat dilihat langsung dalam kegiatan sehari-hari peserta didik. Konsep uang
akan dijelaskan dari sejarah perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang,
pengelolaan uang rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah. Bapak/Ibu peserta PPG
diharapkan dapat mengusai seluruh materi yang akan diuraikan ini.
1. Sejarah Perkembangan Uang
Bapak/ Ibu peserta PPG, apa itu uang secara fisik, rasanya sudah tidak asing lagi bagi peserta
didik, tetapi bagaimana sejarah perkembangan uang sampai akhirnya menjadi alat tukar yang sah,
haruslah dipahami oleh Bapak/Ibu peserta PPG sekalian, agar nantinya kompeten dari materi
selanjutnya.

3
Uang merupakan alat bayar atas transaksi jual beli yang dilakukan manusia yang memiliki
konsep nilai. Temuan manusia yang cukup fenomenal adalah uang. Hal ini bermakna bahwa uang
memiliki proses dan sejarah yang panjang sehingga akhirnya konsep dan nilainya dapat digunakan
hingga saat ini. Masyarakat Yunani kuno telah mengenal konsep uang sudah sekitar 6000 tahun
yang lalu. Ini menandakan bahwa uang sudah melewati proses panjang. Menurut Natsir (2014)
secara garis besar perkembangan uang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut:
a. Tahap Pra Barter
Pada tahap ini manusia belum mengenal sistem pertukaran. Sehingga jika manusia pada
masa itu ingin memenuhi kebutuhannya mereka harus berusaha sendiri. Dalam artian mereka akan
memenuhi kebutuhan dengan usaha mandiri. Misalnya, mereka akan melakukan perburuan ketika
mereka merasa lapar, kemudian bertani dan berpindah tempat sesuai dengan letak makanan yang
menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhannya.
b. Tahap Barter
Pada masa ini manusia telah memahami proses pertukaran. Hal ini dilandasi oleh adanya
kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang beragam yang mereka tidak mampu secara
mandiri untuk memenuhinya. Merekapun mulai melakukan pertukaran atas bahan pangan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu. Sebagai contoh, orang A memiliki buah-buahan yang
berlebih sementara ia membutuhkan ikan untuk makan. Di sisi lain orang B memiliki ikan yang
cukup banyak sementara yang ia butuhkan adalah buah-buahan. Maka mereka akan melakukan
pertukaran bahan pangan yang mereka punya. Sistem pertukaran inilah yang disebut dengan barter.
Namun, seiring berjalannya waktu jumlah manusia meningkat dengan jenis kebutuhan yang
bervariasi sehingga mereka menemui kendala dalam menemukan orang yang memiliki barang
yang cocok dengan kebutuhannya. Pertukaran secara barter memiliki kelemahan yaitu :
a. Sulit menemukan dua pihak yang saling membutuhkan untuk dapat terjadinya pertukaran.
Contoh: Jika Bu Surtii membutuhkan apel sementara ia hanya memiliki beras, maka ia harus
mencari orang yang memiliki apel dan membutuhkan beras. Betapa sulitnya kita untuk mencari
orang yang memiliki kehendak yang sama dengan kita apalagi bila perekonomiannya luas.
b. Sulit menentukan tingkat perbandingan harga yang sesuai, maksudnya bahwa dalam sistem
barter akan menemui banyak kesulitan untuk menentukan perbandingan harga/nilai yang satu
dengan lain yang akan ditukar. Misalnya 1 ekor kambing setara dengan 10 helai baju. Kondisi

4
kambing tidak selalu sama sama ada yang gemuk dan ada juga yang kurus. Demikian pula
ukuran baju.
Dengan banyaknya kelemahan yang dimiliki oleh sistem barter ini maka manusia mulai berpikir
untuk memanfaatkan sebuah benda yang memiliki nilai terukur yang dapat digunakan sebagai alat
transaksi.
c. Tahap Uang
Uang mengalami perkembangan yang cukup pesat sesuai dengan pesatnya perkembangan
dan tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi manusia sehingga uang senantiasa
menyempurnakan sistem dan bentuknya. Menurut Conway dalam Natsir (2014) Sekitar 5000
tahun yang lalu Irak Modern berdiri, di mana masyarakatnya telah mengenal uang koin yang
mereka namakan shekel. Shekel melambangkan jumlah tertentu yang setara dengan emas dan
perak.

Gambar 1: Aktivitas manusia pada tahap sebelum barter yaitu bertani dan berburu untuk memenuhi
kebutuhan, dan aktivitas pada tahap barter saling menukar barang atau jasa yang mereka miliki .

Sumber : https://www.artikelsiana.com/2014/10/kehidupan-manusia-purba-berocok-tanam.html

2. Pengertian Uang
Bapak/ Ibu peserta PPG sudah membaca tentang bagaimana sejarah uang sampai akhirnya
uang berbentuk koin atau shekel Berikutnya akan dijelaskan bagaimana pengertian uang .Uang
merupakan hasil ciptaan manusia yang berguna untuk melancarkan kegiatan transaksi. Uang
adalah persediaan asset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi Dalam
perekonomian, uang merupakan sebuah alat yang disepakati secara bersama oleh para pelaku
kegiatan ekonomi untuk melakukan transaksi perdagangan. Secara sederhana uang dapat
didefinisikan sebagai sebuah alat tukar sah memiliki nilai yang telah sepakati secara bersama untuk
memudahkan manusia dalam transaksi jual beli.

5
Menurut Budisantoso (2006), secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua golongan
utama, yaitu uang dalam pengertian sempit (narrow money) serta uang dalam pengertian luas
(broad money). Uang dalam arti sempit (narrow money) adalah uang yang memiliki tingkat
likuiditas paling tinggi biasanya dalam bentuk uang kartal dan uang giral. Sementara uang dalam
pengertian luas (broad money) dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, diberi notasi
M2 terdiri atas narrow money ditambah dengan rekening tabungan (saving deposit) dan rekening
deposito berjangka (time deposit). Kelompok kedua, diberi notasi M3 yang terdiri atas M2
ditambah dengan seluruh simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bukan bank.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) uang diartikan : (1) Alat tukar atau standar
pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa
kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu; (2) harta;
kekayaan.
Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa uang adalah alat tukar yang
memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat dalam rekening tabungan maupun deposto
berjangka dan seluruh simpanan masyarakat yang ada di lembaga keuangan non bank.
3. Syarat- Syarat Uang
Bapak / Ibu peserta PPG, banyak sekali komoditi yang pernah dijadikan uang, apapun
komoditi itu, agar sah diakui diteriman sebagai uang oleh masyarakat maka uang sebagai alat
tukar harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Budisantoso: 2006):

1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability), uang harus dapat diterima baik oleh pemerintah
maupun setiap anggota masyarakat lainnya sebagai alat tukar, alat ukur dan standar
pembayaran dalam proses pertukaran barang dan jasa.
2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability), uamg hendaknya tidak cepat rusak dan tidak
perlu diganti setiap saat. Terpenuhinya syarat durability menyebabkan nilai uang tidak lekas
merosot karena secara fisik uang tidak akan lekas rusak.
3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability), uang perlu dijaga agar nilainya tetap. Jika
nilainya tidak tetap uang tidak akan diterima secara umum. Hal ini sekaligus mengurangi
fungsi uang sebagai alat tukar dan satuan hitung. Apabila nilai uang sering mengalami
ketidaksetabilan, maka akan sulit untuk dipercaya oleh yang menggunakannya.

6
4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability), uang sebaiknya mudah dibawa untuk
keperluan sehari-hari. Oleh karena itu dalam hal ini fisik uang juga jangan terlalu besar dan
diusahakan seringan mungkin. Portability dari uang juga meningkatkan kenyaman dan rasa
aman memegang uang, sebab uang dalam jumlah besar dapat disimpan ditempat yang kecil,
terlindung dan tidak diketahui oleh orang lain.
5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), uang harus dapat dipecah menjadi unit
yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai untuk memudahkan transaksi.kemudian uang tidak
hanya udah dibagi, tetapi juga harus mudah dalam pembulatan dengan kelipatan tertentu
terutama dalam nilai bulat.oleh karena itu, agar uang mudah dibagi harus dibuat dalam nominal
yang beragam.
6. Jumlahnya mencukupi ( elasticity of supply) jumlah uang yang beredar haruslah mencukupi
kebutuhan perekonomian (dunia usaha). Persediaan yang tidak cukup untuk mengimbangi
kegiatan usaha akan menyebarkan perdagangan macet dan pertukaran kembali seperti pada
perekonomian bartet. Oleh karena itu bank sentral sebagai badan tunggal yang menciptakan
uang kartal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya mampu
untuk menyediakan uang secara cukup bagi perekonomian. Jadi kemampuan bank sentral dan
lembaga keuangann yang lain dalam penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis)
7. Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang memilikinya.
Orang akan terlihat lebih tenang dan puas jika membawa uang daripada barang.
4. Jenis - Jenis Uang
Bapak /Ibu peserta PPG sesuai dengan perkembangan zaman, maka jenis uang pun
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ada baiknya Bapak/Ibu juga memahami bagaimana
jenis-jenis uang yang berbeda penggolongannya berdasarkan bahan, lembaga, kawasan, dan
pemakainya, uang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut (Kasmir: 2014):
a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang
1). Uang Logam, adalah uang yang bahannya terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak
tembaga, nikel dan sebagainya. uang logam yang terdapat di Indonesia berupa pecahan
kecil mulai dari Rp. 100; sampai Rp. 1.000;. keuntungan memegang uang logam adalah
tidak mudah rusak dan kekuranganya terlalu berat untuk dibawa kemana – mana.
2). Uang Kertas, adalah uang bahannya terbuat dari kertas serta pengunaanya diatur oleh
undang-undang. Uang kertas mudah dibawa dalam jumlah besar maupun kecil, dan biaya

7
produksi uang kertas lebih murah. Adapun kekurangan dari uang kertas yaitu mudah sobek,
mudah terbakar dan lebih mudah dipalsukan.
b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya
1). Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat. Uang ini
diatur dan dikeluarkan peredaranya oleh Bank Indonesia sebagai Bank sental serta
merupakan alat pembayaran yang sah.

Gambar 2: Beberapa contoh uang logam dan uang kertas milik Indonesia

Sumber : https://materibelajar.co.id/uang-kartal/
2). Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang berupa cek, bilyet
giro, dan kartu kredit. Kekuatan hukumnya lemah, karena tidak semua transaksi disemua
tempat dapat menerima uang giral.
c. Berdasarkan kawasan/daerah berlaku
1). Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja.
Contoh: rupiah, ringgit, yen,rupee dan lain sebagainya.
2). Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti
euro berlaku bagi negara-negara kawasan Eropa.

8
3). Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara
tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara didunia (internasional). Misalnya,
dollar AS
d. Berdasarkan Pemakai di dalam dan luar negeri
1). Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang di dalam suatu negara,
dengan kata lain nilai internal uang adalah kemampuan daya beli uang terhadap barang-
Gambar 3 : Euro mata uang yang berlaku dikawasan Eropa

Sumber : www.nusaforex.com
barang. Misalkan uang sebesar Rp 12.000,00 mampu ditukar dengan 1 kg gula.Ini berarti
bahwa uang sebesar Rp 12.000,00 memiliki nilai internal sebesar 1kg gula.
2). External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa ditukar dengan mata
uang asing. Dengan kata lain eksternal value adalah daya beli uang dalam negeri terhadap
uang asing atau lebih dikenal dengan istilah nilai kurs. Contoh nilai uang Rp12.500,00
mampu ditukarkan dengan US$ 1, ini berarti bahwa uang Rp12.500,00 memiliki nilai
eksternal sama dengan US$ 1.
5. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia

Bapak /Ibu Peserta PPG dalam pengelolaan nya, BI bertanggung penuh dalam
pengaturannya .Berikut adalah tahapan yang dilakukan oleh BI dalam pengelolaan uang, tentu saja
seluruh tahapan ini sudah diatur dalam bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh BI.Bebeapa
tahapan pengelolaan uang rupiah yang dilakukan oleh BI adalah; tahap perencanaan, tahap
pencetakan, tahap pengeluaran dan pengedaran, tahap pencabutan dan tahap pemusnahan.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/7/PBI/2012 bahwa Bank Indonesia merupakan satu-
satunya lembaga yang melakukan pengelolaan uang rupiah, tahapan yang dilakukan meliputi tahap
perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan
uang rupiah.
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang akan dicetak, perlu
diperhatikan tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, rencana jenis dan pecahan uang rupiah, serta
perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan. Perencanaan tersebut dilakukan agar uang yang
dikeluarkan memiliki kualitas baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Perencanaan

9
yang dilakukan BI meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan mempertimbangkan
tingkat pemalsuan, nilai intrinsik uang, serta masa edar uang. Selain itu, dilakukan pula
perencanaan terhadap jumlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun
mendatang. Berdasarkan perencanaan tersebut, kemudian dilakukan pengadaan uang, baik untuk
pengeluaran uang baru maupun pencetakan rutin terhadap uang lama yang telah dikeluarkan.
b. Tahap Pencetakan
Pada tahap pencetakan rupiah, BI melakukannya di dalam negeri dengan menunjuk Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah.BUMN yang
melaksanakan pencetakan uang rupiah tersebut adalah PERUM PERURI (Perusahaan Umum
Percetakan Uang Republik Indonesia).
Penunjukan BUMN sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah dilakukan sesuai dengan
ketentuan BI mengenai pengadaan jasa pencetakan uang rupiah. Jika BUMN yang ditunjuk
menyatakan tidak sanggup melaksanakan pencetakan uang rupiah, maka BUMN tersebut dapat
menunjuk lembaga lain untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pencetakan uang rupiah dengan
memenuhi persyaratan pencetakan uang rupiah yang
disepakati sebelumnya dengan BI. Penunjukan lembaga lain
dilakukan oleh BUMN melalui proses yang terbuka, dapat
dipertanggungjawabkan, serta menguntungkan negara.
Selain itu, harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan
Gambar 4 : Proses pencetakan uang
BI. Bila BUMN tak dapat memenuhi persyaratan
Sumber : https://aktual.com/cetak-
uang-kertas-93-miliar-bilyet-peruri- pencetakan rupiah yang disepakati sebelumnya, maka BI
klaim-cuma-3-persen-yang-rusak/
berwenang menetapkan kebijakan lain demi memastikan
ketersediaan rupiah. Dalam tahap pencetakan uang, semua pihak yang terlibat wajib menjaga
mutu, keamanan, dan harga yang bersaing.
c. Pengeluaran dan Pengedaran
Terkait dengan peran mengeluarkan dan mengedarkan uang, BI senantiasa berupaya untuk
dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, jenis
pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar (clean money policy). Untuk
mewujudkan kondisi layak edar tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang dilakukan oleh Bank
Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan
pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan uang, hingga pemusnahan uang.

10
Uang rupiah yang telah dikeluarkan BI selanjutnya diedarkan ke seluruh wilayah Indonesia
melalui Kantor Bank Indonesia. Kebutuhan uang rupiah di setiap wilayah tentunya berbeda,
didasarkan pada jumlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang
selama jangka waktu tertentu. Kegiatan pengedaran uang juga dilakukan melalui pelayanan kas
kepada bank umum maupun masyarakat umum. Layanan kas kepada bank umum dilakukan
melalui penerimaan setoran dari nasabah dan pembayaran uang rupiah.

Sumber : https://tirto.id/syarat-dan-cara-tukar-uang-rusak-di-bank-indonesia-ej9C

Gambar 5: Pekerja Bank Indonesia tampak memindahkan tumpukan uang baru sebelum di edarkan

Sedangkan kepada masyarakat, dilakukan melalui penukaran secara langsung pada loket-loket
penukaran di seluruh kantor BI atau melalui kerjasama dengan perusahaan yang menyediakan jasa
penukaran uang kecil.

11
d. Tahap Pencabutan dan Penarikan

Sumber : http://www.harnas.co/2018/04/17/bi-sumsel-musnahkan-uang-lusuh-rp-11-t
Gambar 6. Tahap pencabutan dan penarikan uang
Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi
peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. Uang rupiah yang
dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang
telah ditunjuk oleh Bank Indonesia.
e. Tahap Pemusnahan
Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang
hasil cetak kurang sempurna, dan uang yang sudah tidak layak edar.Kegiatan pemusnahan uang
diatur melalui prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga, dengan pengawasan dari BI.

Sumber : https://ibf.proxsisgroup.com/pemusnahan-uang-kertas-alami-peningkatan/
Gambar 7. Tahap Pemusnahan Uang

12
6. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan
uang rupiah dari upaya pemalsuan. Dalam website resmi Bank Indonesia secara umum, ciri-ciri
keaslian uang Rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan
teknik cetak yang digunakan, yaitu:

1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype, Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar
yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.Benang Pengaman (Security Thread),
Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis
melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun memendar di bawah sinar
ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.
2. Cetak Intaglio, Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.
3. Gambar Saling Isi (Rectoverso), Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan
pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah
cahaya.
4. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink), hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-
ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
5. Tulisan Mikro (Micro Text), Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan
menggunakan kaca pembesar.
6. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di
bawah sinar ultraviolet.
7. Gambar Tersembunyi (Latent Image), Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang
dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

13
Sumber :https://finance.detik.com/moneter/d-3374747/sulit-dipalsukan-ini-pengaman-di-uang-
rupiah-desain-baru
Gambar 8. Unsur Pengaman Rupiah

Bapak/ Ibu Peserta PPG sudah mempelajari tentang konsep uang meliputi sejarah
perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang, pengelolaan uang rupiah oleh
BI dan unsur pengaman uang rupiah, agar lebih memahami , berikut ini akan dijabarkan tentang
konsep fungsi dan nilai uang Pada materi ini Bapak/ Ibu diharapkan akan memahami tentang
bagaimana uang memiliki fungsi asli dan fungsi turunan, selanjutnya bagaimana uang memiliki
nilai yang berbeda berdasarkan waktu.

B.Konsep Fungsi dan Nilai Uang


1. Konsep Fungsi Uang
Bapak/ Ibu Peserta PPG, berikut ini akan dijelaskan bagaimana uang memiliki fungsi dan
nilai. Diharapkan setelah membaca materi ini Bapak/ Ibu peserta PPG akan lebih memahami
mengapa terjadi perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu dan sebagainya.
Pada dasarnya uang berfungsi sebagai alat tukar untuk mempermudah transaksi perdagangan
sehingga menjadi murah serta dengan produktivitas yang tinggi guna mencapai hasil yang
maksimal.produktivitas yang tinggi akan dicapai jika ada spesialisasi disegala bidang, misalnya
tenaga kerja, ketrampilan dan keahlian, serta admnistrasi. Tetapi spesialisasi tidak akan dicapai
tanda adanya system pertukaran perdagangan berjalan lancer. Oleh karena itu uang akan menjadi
produktif jika uang merupakan bagian yang sangat penting dari mekanisme dan proses pertukaran

14
modern dan oleh karena itu akan memudahkan kegiatan produksi. Namun sejalan dengan
perkembangan perekonomian uang berubah fungsi sebagai alat tukar yang lebih luas lagi.
Berbagai macam fungsi yang telah meluas tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa uang
memiliki kedudukan yang semakin penting dan krusial dalam masyarakat.
Fungsi uang secara lebih rinci terbagi menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan
(Wikipedia: 2018), sebagai berikut:
a. Fungsi Asli (Fungsi Primer)
1). Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), uang adalah alat tukar yang sah untuk
seluruh transaksi, publik, perseorangan. jika menginginkan suatu barang, kita akan
menukarkannya dengan uang kita miliki. Jika anda pergi kepasar dan menukarkan uang
dengan barang, dan barang tersebut langsung anda terima, maka uang telah melakukan
fungsinya sebagai alat tukar. Kemudahan untuk mengubah uang untuk menjadi sesuatu
yang lain barang dan jasa disebut likuiditas.
2). Sebagai satuan hitung (unit of account), artinya uang digunakan sebagai ukuran harga suatu
benda. Dengan adanya uang, anda dapat menentukan nilai atau harga suatu barang yang
diinginkan. Contohnya, harga sebuah baju Rp. 50.000; dari sini anda dapat menyatakan
jika membeli dua buah baju jumlahnya menjadi Rp. 100.000;
b. Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder)
1). Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang digunakan sebagai alat pembayaran
semua kebutuhan manusia. Misalnya, membayar utang, membeli makanan,membayar
angkutan umum, membayar SPP dan sebagainya. maka uang dalam hal telah melakukan
fungsinya sebagai alat pembayaran.
2). Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value), orang yang mempunyai pendapatan
berlebih atau apabila semua kebutuhannya terpenuhi mereka akan menyisihkan sebagian
pendapatannya untuk ditabung. Menabung berarti berjaga – jaga apabila ada kebutuhan
lain yang tidak terduga harus segera dipenuhi.
3). Sebagai alat pemindah kekayaan, uang dapat pula sebagai media untuk mengganti bentuk
kekayaan. Dengan adanya uang maka harta yang dimiliki disuatu daerah dapat di
pindahkan kesuatu daerah atau tempat lain. Misalnya, pada saat orang ingin membuka toko
kelontong dan dia memiliki tanah, maka tanah tersebut dapat dijual kemudian hasil dari
penjualan tanah digunakan untuk membua toko kelontong.Maka pada kasus ini uang yang

15
anda gunakan untuk menukarkan barang tersebut telah melakukan fungsinya sebagai alat
pemindah kekayaan.Kekayaan anda berubah dari tanah menjadi toko kelontong.
4). Sebagai alat pembentuk modal, uang dapat digunakan perusahaan untuk dijadikan modal
atau investasi. Uang dapat juga digunakan masyarakat sebagai pendorong untuk
melakukan usaha dengan tujuan memperoleh laba atau penghasilan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
5). Alat pengukur harga barang dan jasa (penunjuk harga), harga barang yang dijual di pasar,
di toko, di supermarket atau di mal untuk memudahkan pembeli biasanya dinilai dengan
uang. Hal ini berarti uang digunakan sebagai penunjuk harga.
2.Konsep Nilai Uang
Bapak/ Ibu peserta PPG bagaimanna saudara mengukur penggunaan uang ? terkadang timbul
pertanyaan bagaimana mungkin selembar kertas mampu ditukar dengan sejumlah barang ?. Hal
ini sangat terkait dengan nilai uang .Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan sejumlah barang tertentu.
1. Jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung pada uang baik nilai intrinsic maupun ektstrinsik.
Jenis uang ini terbagi kedalam dua jenis yaitu (Kasmir 2017) :
a. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik)
sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bemilai penuh terbuat dari
logam. Contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan
nominal yang tertulis diuang
b. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang nilai
bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang
yang tidak bernilai penuh terbuat dan kertas. Uang jenis ini sering disebut uan tertanda atau
token money.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai perbedaan full bodied money dengan
representative full bodied money (Rahardjo, 2009) antara lain menyangkut:
1. Terletak pada definisinya. Bila representative full bodied money merupakan mata uang yang
nilai materinya jauh dibawah nilai nominalnya, maka full bodied money adalah mata
uang yang nilai materinya sama dengan nilai nominalnya.

16
2. Pada masa representative full bodied money, mata uang dibuat oleh badan-badan yang
ditunjuk oleh pemerintah misalnya Bank Sentral, sedangkan pada masa full bodied
money, masyarakat bebas menempa dan melebur mata uang sendiri.
3. Pada masa full bodied money, jumlah uang beredar sulit dihitung jumlahnya sedangkan
pada masa representative full bodied money jumlah uang beredar mudah dihitung.
2. Jenis uang berdasarkan nilai waktu
Yang dimaksud dengan konsep nilai waktu uang adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan waktu
dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama
nilainya dengan tahun-tahun yang akan mendatang. atau bisa kita katakan bahwa uang yang sekarang
nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang akan diterima dimasa yang akan mendatang. Nilai
waktu dari uang erat kaitannya dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang.
1. Nilai yang akan datang
Nilai yang akan datang merupakan nilai uang yang diterima dimasa mendatang dari sejumlah
modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Nilai uang yang akan datang
adalah nilai uang sekarang ditambah tingkat bunga pada saat itu, sehingga jumlahnya menjadi
lebih banyak atau berlipat ganda akibat penambahan tingkat bunga. Jumlah nilai uang yang akan
datang bisa ditentukan dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman pada periode
tertentu. Nilai uang yang akan datang (future value) dapat dihitung dengan rumus

Fv = Pv (1+ i) n

Dimana ;

Fv = Future Value

Pv = Present Value

n = Jangka waktu simpanan

Studi Kasus

Uang Ali pada 1 Januari 2019 menanamkan modalnya sebersar Rp.100.000.000 dalam bentuk
deposito di bank dengan tenor waktu selama 1 tahun. Pihak bank bersedia memberikan bunga
sebesar 10% per tahunnya. Maka pada 31 Desember 2019 nanti berapakah Tuan Ali akan
menerima uang miliknya yang terdiri dari uang modal pokok dan bunga.?

17
Diketahui :
Pv = Rp.100.000.000
i = 10% = 10/100 = 0,1
n=1
Jawab :
FV = Pv (1+0,10)1
FV = Rp.100.000.000 (1+0,10)1
FV = Rp.100.000.000 (1+0,1)1
FV = Rp.100.000.000 (1,1)
FV = Rp.110.000.000,-
Jadi, nilai uang yang akan datang dari Tuan Ali adalah sebesar Rp.110.000.000,-

2. Nilai Sekarang
Nilai sekarang merupakan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat di bungakan untuk memperoleh
jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang.Proses pencarian nilai sekarang dari arus kas
atau serangkaian arus kas, pendiskotoan merupakan kebalikan dari pemajemukan. Nilai uang
sekarang (preesent value) dapat dihitung dengan rumus

Pv = Fv x (1 + i)n

Dimana ;

Fv = Future Value
Pv = Present Value
n = Jangka waktu simpanan

Studi Kasus

Dalam kurun waktu dua tahun lagi, Irma akan menerima uang sebanyak Rp.50.000,- berapakah
nilai uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12% setahun?
Diketahui :
Fv = Rp.50.000
i = 0,12
n=2

18
Jawab :
Pv = Fv/(1+i) n
= Rp.50.000/(1+0,12)2
= Rp.50.000/1,25
= Rp.40.000
Jadi, nilai sekarang uang milik Irma adalah Rp.40.000
3. Nilai masa datang dan nilai sekarang
Bunga menjadi faktor pada nilai sekarang PVIF (r,n) yakni persamaan untuk diskonto dalam
mencari nilai sekarang ialah kebalikan dari faktor bunga nilai di masa depan FVIF (r,n).

Studi Kasus

Bila Anjar menabung uang sebesar Rp.5.000.000,- dengan bunga 15%, maka selama satu tahun
anjar akan mendapatkan uang sebesar ?
Diketahui :
Pv = Rp.5.000.000
r = 15% = 15/100 = 0,15
n=1
Jawab :
FV = Pv(1+r)1
FV = Rp.5.000.000 (1+0,5)1
FV = Rp.5.000.000 (1,15)
FV = Rp.5.750.000,-
Jadi, nilai mendatang uang yang dimiliki Anjar adalah sebesar Rp.5.750.000,-

4. Anuitas
Anuitas merupakan rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara berkala
pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga dapat diartikan pula sebagai kontrak dimana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai sebuah imbalan dari premi
yang kita bayar. Contoh dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai
dari suatu saham preferen. Sifat anuitas adalah; memiliki jumlah pembayaran tetap/ sama (equal

19
payments) , jarak periode antar angsuran sama (equal periods between payments), pembayaran
pertama dilakukan pada akhir periode pertama (in arrears). Rumus dari n ilai yg akan datang dr
anuitas (Fv) = akumulasi nilai dari pembayaran periodik selama n periode pada tingkat bunga I,
dapat dituliskan :

Fv  A 
1  i  1
n

i
Dimana :
Fv = Future Value

A = Anuitas

n = Jangka waktu simpanan

Studi Kasus

Berapakah nilai yang akan datang dari pembayaran Rp 200.000 setiap tiga bulan selama satu tahun,
dengan tingkat bunga 4% p.a
Diketahui : P = Rp 200.000 ; i = = 4% / 4 ; i = 1% Ditanyakan : FV = ?

Jawab : Fv  A 
1  i  1
n

i
(1 + 1%)4 − 1
𝐹𝑣 = 200.000 ×
0,01
FV = 812.080,2

Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt digunakan (hrs
dihitung satu per satu dgn rumus nilai yang akan datang)

Demikian materi fungsi dan nilai uang sudah dijabarkan, diharapkan Bapak/Ibu peserta PPG
sudah memahami bagimana konsep fungsi dan nilai uang. Selanjutnya akan di uraikan bagaimana

20
uang sebagai alat tukar dan pembayaran yang sah berevolusi dan beradaptasi dengan
perkembangan zaman sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

C. Evolusi Sistem Pembayaran


Bapak /Ibu peserta PPG sekalian, kita bisa mendapat gambaran dari fungsi uang dan
bentuknya dari waktu ke waktu dengan melihat evolusi system pembayaran (payment
system),dengan memahami materi evolusi system pembayaran , nantinya Bapak /Ibu akan
memahami bagaimana transaksi dilakukan dalam perekonomian.
Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu, demikian pula dengan bentuk uang.
Pada suatu waktu logam berharga seperti emas digunakan sebagai alat pembayaran utama dan dari
emas tersebut berubah menjadi bentuk utama dari uang Selanjutnya aset kertas seperti cek, dan
uang kertas mulai digunakan untuk system pembayaran dan dianggap sebagai uang. Dimana
system pembayaran berujung memiliki makna penting tehadap bagaimana uang akan
didefenisikan dimasa mendatang.
Berikut akan diuraikan bagaimana system pembayaran mengalami evolusi dari waktu ke
waktu, dari mulai uang komoditas, uang fiat, cek, pembayaran secara elektronik dan e-money.
1.Uang Komoditas
Untuk mendapat gambaran dimana system pembayaran berujung, adalah penting untuk
mengetahui proses perubahan system pembayaran dari waktu ke waktu. Segala sesuatu yang
berfungsi sebagai uang, maka secara umum harus dapat diterima, setiap orang harus bersedia
menggunakannya sebagai pembayaran untk barang dan jasa. Setiap objek yang mempunyai nilai
yang jelas bagi setiap orang menjadi kandidat untuk bisa menjadi uang dan pilihan yang lazim
adalah logam berharga seperti emas, aatau perak. Uang yang dibuat dari logam berharga atau
komoditas berharga lainnya disebut uang komoditas (commodity money). Dan dari uang purbakala
sampai beberapa ratus tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi sebagai alat tukar dihampir
semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang paling primitive. Permasalahan yang
muncul dari system pembayaran yang berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan sulit
dibawa dari satu tempat ketempat yang lain. Apalagi pembelian dalam jumlah yang besar, hal ini
pasti menjadi tidak praktis.

21
2.Uang Fiat

Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah mata uang kertas (selembar
kertas yang berfungsi sebagai alat tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi jaminan yang dapat
dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga dengan kuantitas tertentu. Akan tetapi,
mata uang berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah (pengertian sah adalah uang kertas
tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk utang) tetapi tidak dapat dikonversikan
kedalam bentuk koin atau logam berharga. Uang kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang
lebih ringan dibandingkan dengan uang koin atau logam berharga, tetapi uang kertas hanya bisa
dipakai sebagai alat tukar hanya jika ada kredibilitas dari otoritas yang menerbitkan uang kertas
tersebut dan jika percetakan dari uang kertas tersebut mengalami satu tahapan canggih dan sulit
untuk dipalsukan. Oleh karena uang kertas telah melibatkan pengaturan secara hukum, negara-
negara dapat mengubah ata uangnya sesuai dengan keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan
oleh negara-negara Eropa ketika mereka menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada
tahun 2002.

Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan cukup mahal untuk
dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi
permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system pembayaran terjadi seiring dengan
perkembangan dari perbankan modern :penemuan cek.
3. Cek
Cek adalah instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke
rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek memungkinkan
terjadinya transaksi tanpa harus membawa sejumlah besar mata uang. Peneluan cek merupakan
inovasi terbesar yang dapat meningkatkan efisiensi system pembayaran. Seringkali pembayaran
dibuat bolak-balik saling membatalkan; tanpa cek, hal tersebut akan membuat pergerakan dari
banyaknya mata uang. Dengan cek pembayaran yang saling membatalkan dapat diselesaika
dengan pembatalan cek, dan tidak ada uang yang perlu dipindahkan. Akibatnya, penggunaan cek
dapat menurunkan biaya transportasi yang terkait dengan system pembayaran dan meningkatkan
efisiensi ekonomi. Keuntungan cek lainnya adalah dapat dituliskan berapapun jumlahnya sampai
jumlah saldo yang ada direkening sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar menjadi lebih

22
mudah. Cek juga dapat mengurangi kerugian, seadainya cek itu dicuri, dan karena cek memberikan
bukti pembelian dengan nyaman.
Akan tetapi terdapat dua permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek.
Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu tempat ketempat lainnya, khususnya
pada masalah yang serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang membutuhkan pembayaran
dengan cepat. Kedua, semua pekerjaan administrasi yang dibutuhkan dalam proses cek juga mahal
4. Pembayaran Secara Elektronik
Semakin murahnya computer dan meluasnya penggunaan internet sekarang ini, membuat
pembayaran secara elektronik juga semakin murah. Pada masa lalu pengiriman cek harus lewat
pos, tetapi saat ini bank menyediakan situs web, dimana nasabah, bisa masuk kedalamnya dengan
mengklik beberapa tombol, dan dengan cara demikian pembayaran atas tagihan dapat dilakukan
secara elektronik. Kondisi bukan hanya menghemat biaya prangko, tetapi juga membuat
membayar tagihan menjadi hal yang menyenangkan. System pembayaran secara elektronik yang
disediakan oleh bank hanya membutuhkan sedikit waktu untuk masuk kedalam system guna
membayar tagihan. Pembayaran yang sudah dilakukan secara otomatis akan mengurangi saldo
rekening di bank. Pembayaran secara elektronik ini diperkirakan bisa menghemat lebih dari satu
dolar per transaksi dibandingkna apabila menggunakan menggunakan cek. Pembayaran secara
elektronik kini semakin umum digunakan di Amerika Serikat meskipun kebiasaan ini sebenarnya
cenderung terlambat dibandingkan dengan orang di Eropa, khususnya di Skandinavia.

5. E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya menggantikan cek, tetapi juga tunai
dalam bentuk electronic money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk pertama dari
e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti kartu kredit, memungkinkan
konsumen membeli barang dan jasa secara langsung dapat memindahkan dana secara elektronik
dari rekening bank, ke rekening pihak penjual. Kartu debit dapat digunakan di tempat-tempat yang
menerima kartu kredit dan sekarang ini menjadi lebih cepat dibandingkan dengan pembayaran
tunai. Pada sebagian besar pasar swalayan, misalnya , konsumen dapat menggesek kartu debit
melalui alat pembaca kartu yang ada dibagian kasir, dan rekening akan berkurang sebesar nilai
pembelian yang dilakukan. Sebagian besar bank dan perusahaan seperti visa dan master card
menerbitkan kartu kredit dan kartu ATM yang dapat berfungsi sebagai kartu debit.

23
Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah store –value card dibeli dengan dolar tertentu
yang dibayar dengan uang dimuka, mirip seperti kartu telepon prabayar. Semakin canggih store
value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip computer yang dapat mengakses
tunai secara digital dari pemilik rekening kapanpun dibutuhkan. Dinegara Asia seperti Jepang dan
Korea, telepon seluler sekarang mempunyai fiture smart card yang memeberikan ekspresi bayar
lewat telepon, menjadi perkembangan baru , smart card bisa dibeli dimesin ATM, computer
pribadi dengan kartu pembaca smart card, atau peralatan telepon khusus.
Bentuk ketiga dari e-money sering disebut dengan e cash yang digunakan melalui internet
untuk membeli barang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan membuat satu rekening di
bank yang memepunyai jaringan internet dan kemudia bisa mempunyai e cash yang dipindahkan
ke computer pribadinya. Ketika ia ingin membeli sesuatu dengan e-cash pelanggan dapat
menjelajah toko yang ada di web, selanjutnya secara otomatis e-cash ditransfer dari komputernya
ke computer penjual. Penjual kemudian mendapatkan dana yang ditransfer dari rekening bank
konsumen ke rekening penjual sebelum barang itu dikirimkan.
Bapak / Ibu peserta PPG dengan adanya kemudahan dari e-money, masyarakat akan berfikir
kita akan menuju kepada masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dimana semua
pembayaran dilakukan secara elektronik, akan tetapi ternyata hal ini tidak terjadi, mengapa ?

24
Apakah Kita Menuju Pada Masyarakat Tanpa Uang Tunai ?

Perkiraan mengenai masyarakat tanpa uang telah beredar selama beberapa decade, tetapi
ternyata tidak berkembang pesat. Misalnya Business week , pada tahun 1975 memperkirakan,
ketika elektronik sebagai alat pembayaran akan segera terjadi perubahan drastisdari konsep uang
itu sendiri, menyangkalnya kembali beberapa tahun berikutnya. Uji coba dalam beberapa tahun
terakhir dengan smart cards untuk mengubah konsumen menggunakan e-money tidak berjalan
sukses. Mondex, satu diantara promosi yang meluas,pada awal peluncuran stored value card di
Inggris tahun 1995, hanya digunakan oleh beberapa kampus universitas di Inggris. Di Jerman dan
Belgia, jutaan orang membawa kartu bank dengan chip computer yang menempel dikartu tersebut,
tetapi mereka sangat sedikit menggunakannya. Mengapa perubahan menjadi masyarakat tanpa
uang tunai berjalan sangat lambat ?

Walaupun e-money memberikan kemudahan dan menjadi lebih efisien daripada system
pembayaran dengan menggunakan kertas, beberapa factor yang tidak mendukung hilangnya
system pembayaran dengan kertas. Pertama, sangat mahal jika menggunakan computer, kartu
pembaca dan jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk membuat uang elektronik menjadi
bentuk pembayaran yang dominan. Kedua, alat pembayaran elektronik mendorong peningkatan
keamanan dan pertimbangan pribadi .Kita sering mendengar berita media yang menunjukkan
penelusup masuk mengakses basis data komputeruntuk mengambil informasi yang tersimpan.
Oleh karena pencurian tersbut sering terjadi, orang-orang tidak bertanggung jawab bisa
mengakses rekening di bank dalam system pembayaran elektronik dan mencuri dana dengan cara
memindahkan rekening orang lain ke rekening sendiri. Pencegahan kejahatan ini tidaklah mudah
dan ilmu computer telah bekerja penuh untuk mengembangkan system yang dapat mengatasi
masalah keamanan tersebut. Perhatian lebih lanjut terhadap penggunaan alat pembayaran
elektronik bisa membuat jaringan computer penuh dengan sejumlah besar data kebiasaan belanja
pribadi. Mereka merasa khawatir bahwa pemerintah,atasan atau penjaual bisa mengakses data
tersebut sehingga mengganggu kerahasiaan pribadi.

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah walaupun penggunaan e money secara pasti meningkat di
Sumber : Miskhin, 2011

D. Peranan Uang Dalam Perekonomian


Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peranan penting
dalam perekonomian. Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat

25
pembayaran maupun alat penyimpan kekayaan. Mengingat fungsi utama dari sebuah intitusi
adalah mempermudah kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok, maka dapat
dikatakan siapapun manusia yang hidup dizaman modern akan mengalami kesulitan jika tidak mau
menerima uang.
Sebagai contoh Pada waktu belum dipergunakannya uang, seorang petani buah akan
mempunyai mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar dari kebutuhan konsumsi, jika
menanam dalam skala lebih besar. Tetapi kelebihan penghasilan tersebut dalam tempo kurang dari
sebulan kemungkinan besar akan membusuk, karena tidak terjadinya double coincidence of wants.
Hal ini akan membuat petani buah kapok menanam dalam skala besar dan tentunya tidak akan
mendorong pertambahan ekonomi. Tetapi dengan digunakannya uang dalam perekonomian
modern, kelebihan panen tersebut akan dapat dijual dan uangnya dapat disimpan dalam bentuk
tabungan. Kelak jika jumlah tabungan sudah banyak, petani dapat mempergunakannya untuk
berbagai tujuan, seperti memperbesar skala usaha atau dibelikkan tanah, rumah, TV, dll.
Berikut ini akan dijelaskan peranan uang dalam perekonomian modern (Manurung dan
Rahardja 2004):
1. Uang sebagai indikator modrenisasi bangsa
Pengalaman menunjukkan peradaban yang makin modern adalah peradaban yang semakin
menghargai uang. Bangsa yang modern adalah bangsa yang adil dan sejahtera. Hal ini dapat diukur
dari pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan. Dari sisi pandang ekonomi, bangsa yang
makin modern adalah bangsa yang makin mampu mengalokasikan sumberdaya yang lebih efisien.
Sumberdaya tersebut mencakup sumberdaya ekonomi dan nonekonomi. Semakin membaiknya
kesetaraan dan demokratisasi menyebabkan penentuan alokasi sumberdaya harus bersifat objektif
dan mepertimbangakan kepentingan banyak pihak. Dalam masyarakat modern pemerintah juga
harus menjadi pengarah alokasi sumberdaya, agar perekonomian semakin kuat.
2. Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian
Perekonomian modern adalah perekonomian yang sangat menjunjung tinggi alokasi
sumberdaya ekonomi. Keputusan yang diambil oleh konsumen dan produsen sifatnya mandiri,
terdesentralisasi, dan berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Jika kedua pelaku ekonomi
tersebut mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai kondisi efisien atau
disebut keseimbangan umun (general equilibrium)

26
3. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi
Sebuah perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator makroekonominya
dalam jangka panjang tidak fluktuatif. Didalam era modern tidak satu perekonomian yang tertutup
atau tidak melakukan transaksi dengan luar negeri. Keterbukaan ekonomi disatu sisi memberikan
manfaat percepatan ekonomi, tetapi disisi lain akan menimbulkan masalah ketergantungan yang
semakin besar kepada sektor luar negeri. Kecenderungan mana yang terjadi, tercermin dari
pergerakan nilai tukar mata uang. Jika mata uang suatu Negara nilai tukarnya dalam jangka
panjang menunjukkan kecenderungan yang membaik maka kerjasama dengan luar negeri
memberikan manfaat yang optimal Begitupun sebaliknya . Karena itu stabilitas nilai tukar juga dapat
digunakan untuk mengukur stabilitas pekonomian.
4. Pasar uang dan pasar modal
Baik pasar (money market) maupun pasar modal (capital market) merupakan interaksi antara
permintaan dan penawaran uang. Yang di perjual belikan dalam pasar uang dan pasar modal adalah
hak penggunaan uang.seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki kelebihan uang dan untuk
sementara waktu ataupun dalam jangka waktu lama belum akan digunakan, dapat mengalihkan
hak penggunaan uangnya tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan. Pengalihan tersebut
dapat dilakukan langsung oleh pemilik uang kepada pihak yang membutuhkan, misalnya dalam
betuk memberi pinjaman. Agar pemilik uang mau menglihkan hak penggunaanya,si peminjam
memberikan kompensasi berupa pembayaran bunga. Berapa lama uang tersebut dipinjamkan dan
berapa tingkat bunganya tergantung kesepakatan kedua pihak.
Bapak / Ibu peserta PPG demikianlah uraian materi dari Kegiatan Belajar 1 tentang uang ,
fungsi dan nilai, diharapkan setelah mempelajari materi ini Bapak ibu mampu menguasai konsep
uang berkaitan dengan fungsi dan nilai.

27
FORUM DISKUSI

Sekitar 5 tahun yang lalu harga sebuah permen mungkin hanya sekitar Rp 50,-,
ternyata pada saat sekarang harga permen sudah mencapai Rp 250,- per buah ,
kondisi ini terjadi pada jenis barang yang lain. Sepertinya uang semakin tidak
memiliki nilai.

Coba diskusikan mengapa uang di zaman dulu berbeda nilainya secara riil
dengan uang dizaman sekarang? Padahal nominalnya sama, kira – kira faktor apa
yang menyebabkan hal itu terjadi? Bagaimana cara masyarakat untuk mengatasi
penurunan nilai uang ini?

28
29
30
RANGKUMAN

1. Sejarah perkembangan uang melalui tahap pra barter, barter dan uang.
2. Uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah,
yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat
dalam rekening tabungan maupun deposito berjangka dan seluruh simpanan masyarakat
yang ada di lembaga keuangan non bank.
3. Syarat-syarat uang adalah acceptability, durability, stability, portability, divisibility,
elasticity of supply dan syarat psikologis.
4. Jenis-jenis uang dapat diligolongkan berdasarkan bahan pembuat uang, lembaga yang
mengeluarkan, kawasan dan pemakai.
5. Pengelolaan uang rupiah oleh BI, meliputi tahap perencanaan, pencetakan, pengeluaran,
pengedaran, pencabutan dan penarikan serta pemusnahan uang rupiah
6. Unsur pengaman uang rupiah yang digunakan yaitu; tanda air, cetak intaglio, gambar
saling isi, tinta berubah warna, ulisan mikro, tinta tidak tampak, gambar tersembunyi.
7. Fungsi asli atau fungsi primer uang adalah Sebagai alat tukar umum (medium of exchange)
dan Sebagai satuan hitung (unit of account).
8. Fungsi turunan uang adalah sebagai berikut:
a) Sebagai alat pembayaran (means of payment)
b) Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment)
c) Sebagai alat untuk menabung.
d) Uang sebagai pemindah kekayaan
e) Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan
f) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
9. Konsep nilai uang adalah kemampuan untuk dapat ditukar dengan sejumlah barang
tertentu. Dapat terbagi dua jenis yaitu: berdasarkan nilai yakni full bodied money dan
representative full bodied money juga berdasarkan nilai waktu terbagi menjadi sekarang
dan waktu yang akan dating.
10. Evolusi system pembayaran, yaitu cara begaimana transaksi dilakukan dalam
perekonomian, mengalami beberapa tahapan, uang komoditas, uang fiat, cek pembayaran
secara elektronik dan E Money.
11.Peranan uang dalam perekonomian yakni: uang sebagai indikator modrenisasi bangsa,
Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian dan Uang sebagai indikator
31
stabilitas ekonomi
a. Pasar uang dan pasar modal
TES FORMATIF

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau
e pada lembar jawab yang tersedia!

1. Pada masa manusia memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang beragam
yang mereka tidak mampu secara mandiri untuk memenuhinya. Merekapun mulai melakukan
pertukaran atas bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu, pada saat ini
dikatakan manusia melakukan proses pertukaran yang disebut dengan sistem…
a. Tahap Barter .
b. Tahap Pra Uang Barang .
c. Perdagangan Bebas
d. Tahap Uang
e. Tahap Konvensional

2. Di bawah ini merupakan fungsi uang:


(1) Alat pertukaran.
(2) Alat penimbun kekayaan.
(3) Alat satuan hitung.
(4) Alat pemindah kekayaan.
Yang merupakan fungsi asli uang adalah …….
a. (1) dan (2) d. (2) dan (4)
b. (1) dan (3) e. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
3. Misalkan uang sebesar Rp 50.000,00 mampu ditukar dengan 1 kg buah.Ini berarti bahwa uang
sebesar Rp 50.000,00 memiliki nilai uang sebesar 1kg buah.
a. Nilai uang ditentukan oleh pemerintah
b. Nilai uang dalam negeri yang diukur dengan mata uang negara lain
c. nilai uang yang diukur dari jumlah barang yang dapat ditukar oleh suatu mata uang
d. Nilai mata uang dalam negeri yang intrinsik dibuat dalm negeri
e. perbandingan antar mata uang devisa Negara
4. Mata uang yang nilainya sama dengan nilai bahan/instriksinya adalah disebut...

32
a. full bodied money d. Uang Kartal
b. token money e. Uang Giral
c. time deposit
5. berikut peranan uang dalam perekonomian modern, kecuali….
a. Uang sebagai indikator modrenisasi bangsa
b. Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian
c. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi
d. Pasar uang dan pasar modal
e. Mengukur laju pertumbuhan penduduk
6. Berikut faktor yang memengaruhi naik turunnya nilai uang, kecuali ...
a. Tingkat suku bunga
b.Kebijakan pemerintah
c. Jumlah uang yang beredar
d.Tingkat Penawaran akan uang
e. Tingkat Permintaan akan uang
7. Jika nilai norninal uang sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut,
maka disebut uang ....
a. Tanda
b. Penuh
c. Internal
d. Eksternal
e. Elektronik
8. Harga sebuah baju yaitu Rp 50.000 dan harga sebuah tas adalah Rp 70.000. Nilai yang
ditunjukkan oleh harga-harga tersebut adalah fungsi uang sebagai …
a. Alat tukar
b. Alat penyimpan
c. Alat pembayaran
d. Alat penimbunan
e. Alat satuan hitung
9. Di bawah ini merupakan karakteristik uang kartal dan uang giral.
1). Dijamin oleh pemerintah

33
2). Beredar dikalangan terbatas
3). Diterima oleh masyarakat luas
4). Dijamin oleh bank umum penerbit
5). Beredar diseluruh lapisan masyarakat
6). Berupa cek, bilyet giro, dan telegrafis transfer
Berdasarkan data di atas, alasan uang kartal lebih bisa diterima di masyarakat adalah …
a. 1), 2), 3)
b. 1), 3), 5)
c. 2), 3), 4)
d. 2), 4), 6)
e. 3), 4), 5)
10. Adanya double coincidence of want ditemukan dalam tahap ....
a.perdagangan barter
b.penggunaan uang logam
c.penggunaan uang kertas
d.penggunaan uang plastic
e. penggunaan uang komoditas

34
DAFTAR PUSTAKA

Budi Santoso, Totok dan Sigit, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2, Jakarta: Salemba
Empat
Latumaerissa, J.R, 2017, Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Mitra Wacana Media
Kasmir. 2014. Bank dan lembaga keuangan bukan lainnya. Jakarta: PT . Raja Grafindo.

Mankiw, Gregory. 2000. Makroekonomi edisi keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga


Mankiw, Gregory. 2016. Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Manurung dan Rahardja. 2004. Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter (kebijakan kontekstual
Indonesia). Jakarta: Penerbitan FE UI

Mishkin, 2011. Ekonomi uang, Perbankan, dan Pasar keuangan. Jakarta: Salemba empat.
Natsir, M. 2014. Ekonomi Moneter dan Kebanksentralan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Nur Rohman tersedia di online https://akuntanonline.com/pengertian-konsep-nilai-waktu-uang/ diakses


pada tanggal 03 September 2019 pukul 11.39 Wib.
Rahardjo, Mugi. 2009. Ekonomi Moneter. Lembaga Pengembangan Pendidikandan UPT
Penerbitan dan Percetakan UNS

35
36

Anda mungkin juga menyukai