DI SUSUN OLEH :
KELAS : X IPS 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rida dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Uang Indonesia Dari Masa
Ke Masa “. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada berbagai sumber yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terwujud.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata pelajaran ekonomi
materi mengenai Uang Indonesia Dari Masa Ke Masa. Dan pada makalah ini akan dibahas
perkembangan uang Indonesia.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah yang disusun.
Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca
senantiasa diterima oleh penulis guna meningkatkan kualitas pembuatan makalah ke depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Saat itu, Indonesia memiliki empat mata uang yang sah. Pertama, sisa zaman kolonial
Hindia-Belanda yaitu uang kertas De Javasche Bank. Kedua, uang kertas dan logam
pemerintah Hindia-Belanda yang telah disiapkan Jepang sebelum menguasai Indonesia
yaitu De Japansche Regeering dengan satuan gulden (f) yang dikeluarkan tahun 1942.
Ketiga, uang kertas pendudukan Jepang yang menggunakan Bahasa Indonesia yaitu Dai
Nippon emisi 1943 dengan pecahan bernilai 100 rupiah. Keempat, Dai Nippon Teikoku
Seibu, emisi 1943 bergambar Wayang Orang Satria Gatot Kaca bernilai 10 rupiah dan
gambar Rumah Gadang Minang bernilai 5 rupiah.
Hal ini yang menyebabkan, ketika ORI pertama kali beredar pada 30 Oktober 1946 yang
bertanda tangan di atas ORI adalah A.A Maramis meskipun sejak November 1945 ia
tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan. Pada waktu ORI beredar yang menjadi
Menteri Keuangan adalah Sjafruddin Prawiranegara di bawah Kabinet Sjahrir.
Inflasi merajalela dan naik hingga 27 persen di tahun 1961. Di tahun selanjutnya,
melonjak jadi 174 persen dan menjadi 600 persen pada tahun 1965. Akibat kekacauan ini,
harga-harga pun melonjak naik dan indeks harga pada akhir tahun 1965 telah dihitung
363 kali lebih tinggi dari tahun 1958.
Akibat inflasi ini, beberapa nominal baru rupiah ditambahkan. Pada tahun 1970, Bank
Indonesia menambahkan nominal Rp 5.000 dan Rp 10.000 pada uang kertas baru. Setelah
inflasi terkendali, koin rupiah mulai diperkenalkan lagi, mulai dari nominal Rp 1 hingga
Rp100. Di September 1975, uang kertas pecahan Rp 100 ditarik permanen dari peredaran.
Era Krisis 1997-1998
Krisis keuangan Asia yang terjadi di tahun 1997-1998 mengurangi nilai rupiah hingga 80
persen. Inilah juga yang membuat orang-orang menggulingkan Soeharto dari kursi
kepresidenan setelah 32 tahun menjabat. Pada Juni 1998, rupiah mencapai titik terendah
yang menyentuh angka Rp 16.800 per 1 USD.
Lalu, uang pecahan Rp 50.000 yang sebelumnya bergambar Soeharto diganti dengan
gambar WR Soepratman pada pecahan yang sama. Ini dilakukan untuk menandai
berakhirnya kekuasaan orde baru dan memulai babak baru di era reformasi.
Era Reformasi
Pada tahun 2000, uang kertas pecahan 100 dan 500 rupiah resmi dihentikan produksinya.
Ini terjadi karena ada devaluasi dramatis terhadap mata uang Indonesia. Penghentian ini
selaras dengan munculnya pecahan uang baru Rp 1.000 dan Rp 5.000. Sekitar tahun
2004, pecahan uang Rp 20.000 diperkenalkan. Sementara itu, di tahun 2005, direksi Bank
Indonesia mendesain ulang pecahan uang kertas Rp 10.000 dan Rp 50.000.
Terakhir, di tahun 2016, perubahan terbaru dilakukan. Tepatnya pada 19 Desember 2016,
Bank Indonesia meluncurkan desain baru uang kertas dan koin rupiah. Bank Indonesia
juga menempelkan teks ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’ pada uang kertas, bukan
Bank Indonesia seperti pada seri uang sebelumnya.
Era Uang Digital
Uang elektronik semakin bertumbuh dan berkembang. Alat pembayaran digital semakin
populer karena digalakkannya pembayaran tol nontunai. Terdapat dua jenis uang
elektronik yang telah diakui Bank Indonesia. Pertama yaitu berbasis kartu dengan chip
seperti kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank-bank. Kemudian ada e-wallet
atau dompet uang digital yang disediakan melalui platform-platform dompet uang
digital.