Disusun oleh :
2021
i
Daftar Isi
A. Pengertian uang……………………………………....... 2
B. Sejarah uang …………………………………….......... 3
C. Fungsi uang ………………………………………........ 4
D. Jenis uang...................……………………………. 5
E. Uang berdasakan nilainya……………………………5
F. Teori nilai uang ................ ……………………….. 6
A. Simpulan ……………………………………………………... 8
B. Saran …………………………………………………………... 9
iii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima
secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum
suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin
keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan
uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama
(uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta
tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa,
portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta
memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of
value).
iii
B. Sejarah Uang
1
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu
anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus
dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam
mulia (emas dan perak) sangat terbatas.
ii
Fungsi Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima
secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum
suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin
keberadaannya oleh pemerintahan.
Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya
cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus
mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi
nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke
waktu (stability of value). Fungsi asli uang terbagi menjadi:
1
Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan
untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya,
maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa pada masa mendatang.
Uang Kartal. Alat bayar yang sah dan digunakan dalam transaksi sehari-
hari.
Uang Giral. Uang yang berupa simpanan (deposito) yang dapat ditarik
sesuai kebutuhan, misalnya cek.
Menurut nilainya
Uang Penuh. Uang yang memiliki nilai bahan dan nilai nominal yang
sama. Nominal uang yang tertera sama dengan nilai bahan dan proses
pembuatan uang ini.
Uang Tanda. Uang yang nilai bahan dan nominalnya berbeda. Misalnya,
untuk membuat uang Rp2.000, biaya yang diperlukan adalah Rp1.000.
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut
sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan tersebut diantaranya:
ii
Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil
orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya
kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan
barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna
mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat
diterima semua orang, yaitu uang.
Sebagai Alat Pembayaran Utang: Uang dapat digunakan untuk
mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
Sebagai Alat Penimbun Kekayaan: Sebagian orang biasanya
tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk
keperluan pada masa datang
Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis,
yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah
dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli
sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang
yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat
ditarik sesuai kebutuhan.
a. Uang Logam
Uang logam terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena
kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya
mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat
1
dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang
logam memiliki tiga macam nilai, yaitu:
b. Uang Kertas
Selanjutnya Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan
gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah.
Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang
dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang
terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
ii
Uang Penuh (full bodied money) – Nilai uang dikatakan sebagai
uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama
nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai
nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang
terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas,
maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Uang Tanda (token money) – Sedangkan yang dimaksud dengan
uang tanda adalah apabila nilai yang tertera di atas uang lebih
tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau
dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang
tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.
1
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang.
Teori dinamis diantaranya:
Teori Persediaan Kas – Teori ini dilihat dari jumlah uang yang
tidak dibelikan barang-barang.
Teori Ongkos Produksi – Teori ini menyatakan nilai uang dalam
peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang
sebagai barang.
Teori Kuantitas dari David Ricardo – Teori ini menyatakan bahwa
kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang
yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat,
maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan
juga sebaliknya.
Teori Kuantitas dari Irving Fisher – Teori yang telah
dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher
dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan
jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ii
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/07/contoh-makalah-uang.html
http://shintaderis.blogspot.co.id/2014/05/makalah-uang-dan-lembaga-
keuangan.html
http://www.pusatmakalah.com/2015/02/makalah-uang-pengertian-fungsi-
jenis.html
http://www.zonasiswa.com/2015/02/fungsi-nilai-uang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis_uang
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang