Anda di halaman 1dari 23

Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS)

Volume 06 Nomor 01 Tahun 2022 (Hal : 132-153)


DOI : 10.35310/accruals.v6i01.947
https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/accruals/index
ISSN 2614-5286 (Print) ISSN 2615-0409 (Online)

THE EFFECT OF PERCEIVED OF EASE OF USE, PERCEIVED OF


BENEFITS, TRUST, PERCEIVED OF RISK AND LEVEL OF
UNDERSTANDING OF ELECTRONIC MONEY ON INTEREST IN
USING E-MONEY

Asep Kurniawan, Fenty Yulianti, Trisandi Eka Putri


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sutaatmadja, Subang, Indonesia
Email : asep@stiesa.ac.id

INFO ARTIKEL ABSTRACT


Histori Artikel : This study aims to determine the effect of perceived
Tgl. Masuk : 22-02-2022 ease of use, perceived benefits, trust, perceived risk and
Tgl. Diterima : 30-03-2022 level of understanding of electronic money on interest in
Tersedia Online : 30-03-2022
using e-money. The data used in this study is primary data
Keywords:
by distributing questionnaires in the form of google from.
Perception of Ease of Use, The population in this study were accounting students
Perception of Benefits, Trust, throughout West Java. The sample in this study amounted
Perception of Risk, Level of to 300 people. The method used in sampling is non-
Understanding and Interest in probability sampling method using purposive sampling
Using E-Money technique. This study uses a quantitative approach. Data
analysis was performed using SPSS version 22.
The results showed that in particular the perceived
ease of use variable had a positive effect on interest in
using e-money. The perceived benefit variable has a
positive effect on asking to use e-money. Trust variable has
a positive effect on interest in using e-money. The risk
perception variable does not have a positive effect on
interest in using e-money and the level of understanding
has a positive effect on interest in using e-money.
Simultaneously, the research results show that the
variables of perceived ease of use, perceived benefits,
trust, risk perception and level of understanding of
electronic money affect the interest in using e-money
among accounting students in West Java.

PENDAHULUAN berbelanja, keuangan, serta pariwisata


kegiatan tersebut dapat dilakukan
Perkembangan teknologi pada masa menggunakan teknologi digital.
kini sangat berkembang dengan pesat, Perkembangan teknologi yang diikuti oleh
banyak inovasi baru yang bermunculan sistem pembayaran dengan
dibidang teknologi masa kini seperti menggunakan elektronik yaitu e-money
perkembangan software hingga handware aplikasi yang menyimpan uang dengan
serta perangkat lainnya. Perkembangan menggunakan sistem untuk melakukan
teknologi sangat didukung oleh transaksi metode Cashless dan mobile
perkembangan gadget dan internet yang payment (Suryani, dkk., 2020). E-money
juga mengalami perkembangan begitu merupakan salah satu sistem pembayaran
pesat. Perkembangan teknologi saat ini non-tunai yang beberapa tahun ini sedang
sudah menyebar luas hampir ke seluruh gencar diperkenalkan kepada masyarakat.
aktifitas kehidupan seperti transportasi, Negara seperti Hongkong, Malaysia, dan
132 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

Singapura telah sukses mengembangkan Dukungan pemerintah dapat dilihat


produk ini dengan adanya potensi yang dari Kementrian Pekerjaan Umum dan
cukup besar untuk mengurangi tingkat Perumahan Rakyat (PUPR) yang
pertumbuhan penggunaan uang tunai, mendukung penggunaan uang elektronik
khususnya untuk pembayaran yang berencana akan memberlakukan
bersifat mikro sampai dengan ritel pembayaran e-tol seluruhnya dengan
(Hidayati, 2006:1). Menurut peraturan menggunakan uang elektronik seperti e-
Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 money atau etoll (Daud, 2017). Sebagai
tentang Uang Elektronik (Electronic instrument pembayaran yang relatif di
Money) dalam ketentuan Pasal 1 Ayat 3: Indonesia, e-money bertujuan untuk
“Uang Elektronik (Electronic Money) mampu mengurangi peningkatan
adalah alat pembayaran yang diterbitkan penggunaan uang tunai (Didin.E.P dan
atas dasar nilai uang yang disetor terlebih Imam.M, 2015). Menurut Zulqurnain
dahulu oleh pengguna kepada penerbit”. (2017) dalam Suryani, Kuriawan dan
Seiring dengan perkembangan Umiyati (2020) mengatakan
pemerintah mulai melakukan hal-hal perkembangan e-money sangatlah pesat
peningkatan perekonomian negara. dari tahun ke tahun, dalam penerapannya
masyarakat berminat untuk menggunakan
Dengan perkembangan teknologi e-money masih tergolong rend. Heru
maka menimbulkan adanya fenomena (2014) mengatakan bahwa selain kendala
pertumbuhan internet yang membentuk teknologi itu sendiri masih ada masyarakat
adanya revolusi digital di dunia (Republika, yang belum terdorong pikirannya untuk
2017). Salah satu negara dengan berbudaya Cashless society.
pengguna internet terbanyak nomor enam
di dunia adalah Indonesia. Dengan Minat penggunaan e-money yang
pembentukan revolusi yang ditandai rendah dapat terlihat pada banyaknya
dengan adanya hasil lembaga riset digital antrean pembayaran uang tunai dari pada
marketing E-market yang memperkirakan antrean menggunakan e-money yang
pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif terjadi pada jalan tol diwilayah
yang menggunakan smartphone di jabodetabek (Survey primer 2017).
Indonesia lebih dari 100 juta orang. Direktur utama PT Jasamarga Desi Aryani
Fenomena ini dimanfaatkan oleh platform mengatakan bahwa minat menggunakan
bisnis di Indonesia yang menjadikan e-money pada gardu tol masih rendah
jaringan sebagai manfaat untuk membuat yakni sebesar 28% padahal pasilitas ini
suatu aplikasi atau sistem pembayaran dapat mengurangi antreean kemacetan
non-tunai seperti Tokopedia, Bukalapak, dan mengurangi separuh waktu pada saat
online store yang hadir melalui social transaksi pembayaran (Lucky 2017).
media.
Minat menggunaka e-money
Badan pengawas perekonomian di rendah, dikarenakan dipengaruhi oleh
negara Indonesia yang sudah mulai beberapa faktor diantaranya seperti
diupayakan sejak tahun 2006 yaitu Grand persepsi kemudahan penggunaan,
Desain Upaya Peningkatan Penggunaan persepsi manfaat, kepercayaan persepsi
Pembayaran Non-tunai atau disebut risiko dan tingkat pemahama. Faktor
dengan Toward a Less Cash Society pertama Persepsi kemudahan merupakan
(LCS), kegiatan ini dilakukan untuk kepercayaan seseorang menggunakan
mengkaji lanjutan operasional e-money. suatu teknologi atau sistem informasi yang
Sedangkan Bank Indonesia telah telah digunakannya. Kemudahan
menerbitkan e-money pada tahun 2009 berkaitan dengan minat dimana semakin
dengan tujuan untuk mendukung kemudahan yang ditawarkan maka akan
pembayaran LCS yang membuat gerakan semakin besar minat seseorang untuk
nasional yang telah terbit pada tanggal 14 menggunakan uang elektronik atau e-
Agustus tahun 2014 dengan peningkatan money tersebut (Indrawan Fardauzi,
jumlah penggunaan uang elektronik. 2017).
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 133

Faktor kedua yang mempengaruhi satu penyebab minat menggunakan e-


minat menggunakan e-money yaitu money pada masyarakat masih rendah.
Persepsi manfaat. Persepsi manfaat yaitu Tingkat pemahaman adalah proses
sebagai keyakinan akan kemanfaatan, peningkatan ilmu secara intensif yang
yaitu dimana tingkat pengguna (user) dilakukan oleh individu dan sejauh mana
percaya bahwa menggunakan teknologi dapat mengerti suatu materi
atau suatu sistem akan meningkatkan permasalahan yang ingin diketahui Oleh
performa mereka dalam bekerja. Dengan karena itu skala kemampuan seseorang
banyaknya manfaat yang diberikan dari e- mengerti dan memahami bahwa e-money
money akan mempengaruhi seseorang merupakan alat alternatif pembayaran
untuk minat menggunakannya, tentunya yang kemudian diartikan dan dimengerti
dapat membantu dan menguntungkan sendiri ( Riko, 2016).
masyarakat. Namun terdapat masyarakat
yang masih enggan untuk menggunakan Salah satunya bentuk e-money yang
dan belum mengetahui kemanfaatan yang sedang berkembang yaitu OVO dari mulai
diberikan ( Davis 1989). pembelian pakaian hingga makanan yang
dipinggir jalan bisa menggunakannya.
Faktor ketiga yang mempengaruhi Sudah saatnya masyarakat beralih
minat menggunakan e-money yaitu menggunakan dompet digital yang
kepercayaan. Kepercayaan masyarakat memudahkan dalam bertransaksi tanpa
juga menjadi poin utama dalam perlu ke ATM apabila lupa membawa
menggunakan teknologi digital uang tunai, OVO ialah sarana digital yang
kebanyakan masyarakat masih ragu memberikan berbagai penawaran serta
dikarenakan maraknya kasus penipuan menarik untuk memudahkan transaksi dan
melalui media social sehingga pelayanan finansial yang cerdas. Aplikasi
kepercayaan sangat berpengaruh ini juga memenuhi berbagai kebutuhan
terhadap minat masyarakat untuk terkait dengan cara pembayaran cashles
menggunakan suatu sistem tersebut. dan mobile payment.
Untuk memberikan pelayanan yang aman
agar dapat dipercaya sehingga Berdasarkan penelitian terhdahulu,
masyarakat tertarik dalam menggunakan Artiani & Baiq (2020) menyatakan bahwa
teknologi ini ( Jugiyanto, 2007). pengaruh persepsi manfaat dan
kemudahan penggunaan terhadap minat
Faktor keempat yang menggunakan dompet digital Ovo. Adapun
mempengaruhi minat menggunakan yaitu perbedaannya dari penelitian ini dengan
persepsi risiko. Persepsi risiko penelitian sebelumnya yaitu
penggunaan juga sangat berpengaruh menambahkan 3 variabel bebas yaitu
terhadap minat seseorang menggunakan kepercayaan, persepsi risiko dan tingkat
e-money, masyarakat yang kurang pemahaman mengenai uang elektronik.
mengerti dalam menggunakan cara dan
adanya rasa takut yang mengakibatkan Berdasarkan uraian diatas, maka
seseorang tidak menggunakannya. penulis melakukan penelitian yang
Namun masih adanya kendala slalu yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan
dihadapi seperti belum terbukanya Penggunaan, Persepsi Manfaat,
masyarakat untuk menggunakan uang Kepercayaan, Persepsi Risiko Dan
elektronik (e-money) dikarenakan masih Tingkat Pemahaman Mengenai Uang
terbiasa dengan uang tunai serta belum Elektronik Terhadap Minat Menggunakan
mengetahui efisiensi ( Featherman dan E-Money Ovo”.
Pavlou (2002:1035)).
KERANGKA TEORITIS DAN
Faktor kelima yang mempengaruhi
minat mrnggunakan yaitu tingkat
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
pemahaman. Tingkat pemahaman e- Landasan Teori
money yang masih rendah menjadi salah
134 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

Technology Acceptance Model (TAM) dengan mudah dan bebas dari masalah.
Teori yang mendukung dalam Intensitas penggunaan dan interaksi
penelitian ini adalah Model penerimaan antara pengguna dengan sistem juga
teknologi atau Technology Acceptance dapat menunjukkan kemudahan dalam
Model (TAM) yang dikembangkan oleh penggunaan. Menurut Wibowo (2006),
Davis et al. (1989). Model Penerimaan dalam Yolanda, (2013) “persepsi
Teknologi atau Technology Acceptance kemudahaan di definisikan sebagai suatu
Model (TAM) diperkenalkan ini merupakan ukuran dimana seseorang percaya bahwa
adaptasi dari Teori Tindakan Beralasan teknologi tersebut dapat dengan mudah,
atau Theory Reasoned Action (TRA) yang dipahami dan digunakan”.
dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen Indikator kemudahan penggunaan
(1975). TAM memiliki tujuan untuk menurut Jogiyanto (2007) yang
memberikan penjelasan secara parsimoni memodifikasi instrumen dari Davis (1989)
atas faktor penentu adopsi dari perilaku diantarannya yaitu:
pengguna teknologi informasi terhadap
penerimaan penggunaan teknologi a. Mudah dipelajari.
informasi itu sendiri (Davis et al., 1989). b. Mudah dipahami.
Parsimoni adalah istilah yang digunakan c. Simpel.
untuk menyatakan hemat dalam d. Mudah pengoperasiannya.
menyusun asumsi atau hipotesis yang
berarti juga pembuktian. Persepsi Manfaat

Persepsi Rahmatsyah (2011) mendefinisikan


persepsi kemanfaatan itu sebagai
Menurut kamu besar bahasa probabilitas subyektif dari pengguna
indonesia (KBBI), “persepsi merupakan potensial yang menggunakan suatu sistem
tanggapan penerimaan langsung dari tersebut untuk mempermudah kinerja atas
suatu ataupun proses individu mengetahui pekerjaannya. Kinerja dapat dilakukan
beberapa hal melalui panca inderanya”. dengan mudah yang hasilnya akan
Persepsi berasal dari bahasa inggris mendapatkan keuntungan yang lebih baik,
“perception, yang diambil dari bahasa lain seperti hasil yang diperoleh akan lebih
percetio yang berarti menerima atau cepat dan hasil yang akan lebih
mengambil”. Persepsi merupakan proses memuaskan dibandingkan dengan tidak
kognitif yang dialami oleh setiap individu menggunakan produk dengan teknologi
untuk mengetahui informasi dan tersebut.
memahami informasi sekitar lingkungan. Chin dan Todd (1995) memberikan
Menurut Davidoff dalam Walgito persepsi beberapa indikator tentang persepsi
adalah pengorganisasian stimulus yang manfaat suatu sistem teknologi, yaitu:
diindera oleh individu, kemudian a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah
diinterprestasikan sehingga individu (makes job easier).
menyadari, mengerti tentang apa yang b. Menambah produktifitas (increase
diindera itu. productivity).
c. Menambah efektifitas (enchance
Persepsi Kemudahan Penggunaan effectiveness).
Kemudahan penggunaan diartikan d. Mengembangkan kinerja pekerjaan
sebagai sejauh mana seseorang dapat (inprove job performance).
percaya bahwa menggunakan suatu e. Berguna(usefull).
teknologi akan bebas dari usaha
(Jogiyanto, 2007:114). Davis et al. Kepercayaan
(1989:320) mendefinisikan keyakinan Menurut Jogiyanto (2007:397)
akan kemudahan penggunaan yaitu mendefinisikan bahwa kepercayaan
tingkatan dimana user percaya bahwa adalah penilaian seorang individu setelah
teknologi/sistem tersebut dapat digunakan memperoleh, memproses, dan
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 135

mensintesis informasi dan menghasilkan Tingkat Pemahaman e-money


berbagai penilaian dan anggapan. Disini
konsep tingkat kepercayaan yaitu Berdasarkan kamus besar bahasa
kehandalan dari pihak penyedia layanan Indonesia, Paham berarti mengerti benar,
uang elektronik dalam menjamin pengertian, pendapat, dan pikiran.
keamanan dan kerahasiaan petunjuk yang Menurut Mutia (2014) Tingkat
digunakan oleh konsumen untuk membuat pemahaman adalah suatu proses untuk
penggunanya lebih percaya. Hal tersebut meningkatan pengetahuan secara benar
menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan yang dilakukan seorang individu dan
seseorang yang tinggi akan sejauh mana dapat dimengerti dengan
mempengaruhi minat seseorang dalam benar akan suatu permasalahan yang
menggunakan suatu sistem tersebut. ingin diketahui. Sedangkan menurut Riko
Kepercayaan dibutuhkan oleh pengguna (2016) tingkat pemahaman adalah proses
teknologi dalam rangka meningkatkan peningkatan ilmu secara intensif yang
kinerja individu dalam melakukan kegiatan dilakukan oleh individu dan sejauh mana
organisasi atau perusahaan. dapat mengerti suatu materi
permasalahan yang ingin diketahui.
Mayer et al.(1995) memberikan Indikator-indikator yang digunakan
beberapa indikator untuk mengukur suatu untuk mengukur variabel tingkat
kepercayaan konsumen : pemahaman e-money dapat dilihat melalui
indikator tersebut yaitu:
a. Kemampuan 1) Pencarian Informasi
b. Kebaikan Hati
Meliputi pengetahuan
c. Integritas konsumen tentang ciri: berupa
bentuk ukuran,warna dan ciri khas
Persepsi Risiko
lain.
Persepsi risiko adalah suatu
persepsi-persepsi yang dibayangkan oleh
2) Pemahaman Arti dan Fungsi E-
money
pelanggan tentang ketidak pastian dan
konsekuensikonsekuensi tidak diinginkan Dalam suatu hal keterlibatan
dalam melakukan kegiatan (Dowling dan konsumen sangat memiliki pengaruh
Stealin, 1994). Menurut Featherman dan besar terhadap motivasi untuk memahami
Pavlou (2002:1035) Persepsi risiko informasi dan pengetahuan konsumen
merupakan suatu persepsi tentang tentang arti, fungsi, manfaat, dimana,
ketidakpastian dan konsekuensi- serta pada saat kapan suatu sistem
konsekuensi yang tidak diinginkan dari tersebut akan digunakan
penggunaan suatu sistem tersebut. Risiko
merupakan ketidakpastian yang akan Minat
diterima pengguna dalam menggunakan
e-money, diantaranya risiko keuangan, Minat merupakan ketertarikan hati
risiko kinerja, risiko psikologi, risiko fisik yang tinggi terhadap hal yang timbul
dan risiko sosial. karena kebutuhan yang dirasa atau tidak
Beberapa indikator yang yang dirasakan. Minat pada dasarnya adalah
digunakan untuk mengukur persepsi risiko penerimaan akan suatu hubungan antara
menurut Pavlou (2003:77) sebagai berikut diri sendiri dengan sesuatu hal diluar
: dirinya. Minat pada dasarnya yaitu
merupakan penerimaan akan suatu
1. Berupa adanya risiko tertentu hubungan antara diri sendiri dengan
2. Mengalami kerugian sesuatu di luar diri.
Pemikiran bahwa berisiko Menurut R Sumolang (2015) Faktor-
faktor yang akan menimbulkan minat
dapat digolongkan sebagai berikut :
136 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

1) Faktor kebutuhan dari dalam Menurut Bank Fopr International


dapat berupa kebutuhan yang Settlement (BIS) 1996 dalam Rurie,
berhubungan dengan jasmani mendefinisikan “uang elektronik sebagai
dan kejiwaannya. sejumlah uang yang disimpan dalam suatu
2) Faktor motif sosial yaitu media elektronik yang dimiliki seseorang.
timbulnya minat dalam diri Elektronik Money merupakan sebagai alat
yang dapat didorong oleh motif pembayaran non tunai terbaru.
sosial yaitu kebutuhan untuk
mendapatkan pengakuan dan Pengertian Ovo
penghargaan dari lingkungan
OVO adalah aplikasi pembayaran
dimana berada.
elektronik yang baru di diluncurkan pada
3) Faktor emosional yaitu ukuran
Maret 2017. Aplikasi OVO yaitu
intensitas seseorang dalam
merupakan salah satu platform yang
menaruh perhatian terhadap
digunakan untuk media transaksi dalam
sesuatu kegiatan atau objek
melakukan pembayaran dengan metode
tertentu.
pembayaran non-tunai yang dilakukan
dengan media secara digital yang
Minat Menggunakan
didalamnya terdapat saldo OVO cash,
Kotler (2012) dalam Ramadhan dimana pengguna dapat
(2016:135), minat adalah sesuatu yang mengoperasikannya melalui ponsel. OVO
timbul setelah menerima rangsangan dari cash sendiri yaitu dimana sejumlah uang
produk yang dilihatnya, kemudian timbul atau dana berupa uang elektronik yang
ketertarikan untuk mencoba produk dapat diakses melalui aplikasi OVO yang
tersebut dan akhirnya timbul keinginan dapat digunakan untuk berbagai macam
untuk membeli dan dapat memiliki produk transaksi keuangan, seperti pembayaran
tersebut. Sedangkan menurut Davis di berbagai merchant rekanan, isi ulang
(1989), mendefinisikan minat (top up) dan pengecekan saldo. Terlebih
menggunakan sebagai tingkat seberapa penyedia layanan yang menawarkan
kuat keinginan atau dorongan seseorang saluran pembayaran melalui OVO
untuk melakukan perilaku tertentu. Ketika menawarkan diskon. Ovo merupakan
seseorang melihat bahwa sesuatu akan salah satu aplikasi dompet digital yang
bermanfaat, maka ia akan menjadi menawarkan layanan tentang bertransaksi
berminat sehingga hal tersebut akan via online, dan juga sudah diakui oleh
mendatangkan dorongan seseorang untuk Bank Indonesia secara legal dan aman
menggunakan produk tersebut. sebagai alat pembayaran secara online
yang sah.
Uang elektronik (e-money)
Penelitian Terdahulu
Dalam peraturan bank Indonesia
nomor 20/6/pbi/2018 tentang uang Artiani, Lali A.P, Baiq.H.R (2020)
elektronik, yang dimaksud dengan uang melakukan penelitian mengenai Pengaruh
elektronik adalah instrument pembayaran Persepsi Manfaat dan Kemudahan
yang telah memenuhi unsur sebagai Penggunaan Terhadap Minat
berikut: Menggunakan Dompet Digital Ovo.
1. Diterbitkan atas darae nilai uang yang Hasilnya menunjukan bahwa Persepsi
distor terlebih dahulu kepada penerbit. Manfaat dan Kemudahan Penggunaan
2. Nilai uang disimpan secara elektronik berpengaruh positif dan signifikan
dalam suatu media server atau chip. Terhadap Minat Menggunakan Dompet
3. Nilai uang elektronik yang dikelola oleh Digital Ovo.
penerbit bukan merupakan simpanan
sebagimana yang dimaksud dalam Kerangka Pemikiran
undang-undang yang mengatur
perbankan. Dalam penelitian ini akan
menjelaskan mengenai perngaruh
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 137

persepsi kemudahan penggunaan, Pengaruh Persepsi Kemudahan


persepsi manafaat, kepercayaan, persepsi Penggunaan terhadap Minat
risiko dan tingkat pemahaman e-money Menggunakan e-money
sebagai variabel independen terhadap
minat menggunakan e-money Ovo Menurut Jogiyanto (2007:115), pengertian
sebagai variabel dependen. Penelitian ini persepsi kemudahan penggunaan
menggunkan kerangka model Technology didefinisikan sebagai sejauh mana
Acceptance Model (TAM) atau model seseorang percaya bahwa menggunakan
penrimaan teknologi. TAM (Technology suatu sistem teknologi tertentu akan bebas
Acceptance Model) adalah salah satu dari suatu usaha. Davis et al. (1989)
perilaku pemanfaatan teknologi informasi mendefinisikan persepsi kemudahan
dalam literatur sistem informasi penggunaan merupakan tingkatan dimana
manajemen. TAM (Technology seseorang percaya bahwa teknologi
Acceptance Model) ini dikemukakan oleh mudah untuk dipahami.
Davis (1989) yang mengembangkan
kerangka pemikiran tentang minat Kemudahan akan timbul apabila
pemanfaatan teknologi informasi. TAM seseorang menggunakan suatu metode
berfokus pada sikap terhadap pemakaian atau alat teknologi dalam melakukan suatu
teknologi informasi oleh pemakai dengan aktivitasnya dibandingkan dengan
mengembangkannya berdasarkan menggunakan cara-cara yang biasa.
persepsi kemudahan penggunaan, Karena pada dasarnya, suatu sistem atau
persepsi manfaat, kepercayaan, persepsi alat teknologi diciptakan untuk
risiko dan tingkat pemahaman e-money. mempermudah manusia dalam
beraktifitas. Sebagai contohnya seseorang
akanModel
Technology Acceptance merasa mudah
(TAM)

Persepsi Kemudahan Persepsi Kepercayaan


Pengguanaan (X1) Manfaat (X2) (X3)
Persepsi Tingkat Pemahaman
Risiko (X4) (X5)

Minat Menggunakan
(Y)

Gambar 2.1`
Kerangka Pemikiran
Sumber: Penulis (2021)
mengangkat batu besar dengan alat berat
Pengembangan Hipotesis ketimbang dengan tenaga manusia secara
manual. Penelitian ini sejalan dengan
138 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

Penelitian yang dilakukan oleh Sukirno H2 : Persepsi manfaat berpengaruh positif


(2013), hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap minat menggunakan e-money
persepsi kemudahan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat
menggunakan. Menggunakan e-money

Dari uraian tersebut maka dapat Menurut Jogiyanto (2007:397)


dikatakan bahwa persepsi kemudahan kepercayaan adalah penilaian individu
penggunaan diduga akan berpengaruh setelah memperoleh, memproses, dan
terhadap minat menggunakan e-money. menghasilkan berbagai penilaian dan
Oleh karena itu maka rumusan anggapan. Konsep tingkat kepercayaan
hipotesisnya sebagai berikut: disini adalah kemampuan pihak produsen
atau penyedia layanan uang elektronik
H1 : Persepsi kemudahan penggunaan dalam menjamin keamanan dan
berpengaruh positif terhadap minat kerahasiaan instrumen yang digunakan
menggunakan e-money. konsumen untuk membuat penggunanya
lebih percaya. Hal ini menunjukkan bahwa
Pengaruh Perspsi Manfaat terhadap tingkat kepercayaan yang tinggi akan
Minat Menggunakan e-money mempengaruhi minat seseorang dalam
menggunakan produk baru tersebut. Hasil
Menurut Jogiyanto (2007:114) yang penelitian ini sesuai dengan pendapat
dimaksud dengan manfaat yang dirasakan yang dikemukakan oleh Luh Alviolita
adalah sejauh mana seseorang percaya Kusuma Nusarika (2015) Hasil penelitian
bahwa menggunakan suatu teknologi menunjukan bahwa kepercayaan
tertentu akan meningkatkan kinerja berpengaruh positif dan signifikan
pekerjaannya. Persepsi manfaat yaitu terhadap minat menggunakan.
sebagai variable kepercayaan seseorang Dari uraian tersebut maka dapat
bahwa penggunaan sebuah teknologi dikatakan bahwa kepercayaan diduga
tertentu akan mampu meningkatkan akan berpengaruh terhadap minat
kinerja mereka (Dalcher dan Shine, 2003). menggunakan e-money. Oleh karena itu
Persepsi manfaat merupakan salah satu maka rumusan hipotesisnya sebagai
point utama dalam meningkatkan berikut:
populeritas khusus nya pada teknologi,
seseorang akan menggunakan teknologi H3 : Kepercayaan berpengaruh positif
tersebut apabila teknologi tersebut terhadap minat menggunakan e-money
dirasakan manfaatnya oleh sipenggunaan
seperti apakah teknologi tersebut akan Pengaruh Persepsi Risiko terhadap
lebih mempermudah mereka yang Minat Menggunakan e-money
menggunakaan, jadi semakin banyaak
manfaat teknologi maka besar Persepsi risiko ialah suatu persepsi-
kemungkinan banyak yang menggunakan persepsi pelanggan tentang ketidak
teknologi tersebut. Penelitian yang pastian dan konsekuensikonsekuensi
dilakukan oleh Candraditya (2013), hasil tidak diinginkan dalam melakukan
penelitian menunjukan bahwa variabel kegiatan (Dowling dan Stealin, 1994).
persepsi manfaat berpengaruh positif dan Menurut Featherman dan Pavlou
signifikan terhadap minat menggunakan. (2002:1035) “Persepsi risiko merupakan
Dari uraian tersebut maka dapat suatu persepsi-persepsi tentang
dikatakan bahwa persepsi manfaat diduga ketidakpastian dan konsekuensi-
akan berpengaruh terhadap minat konsekuensi tidak diinginkan dari
menggunakan e-money. Oleh karena itu menggunakan produk atau layanan”. Bila
maka rumusan hipotesisnya sebagai terjadi suatu konsekuensi atau
berikut: ketidakpastian pada saat bertransaksi
maka kemungkinan selamanya pengguna
teknologi tidak menginginkan untuk
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 139

menggunakan kembali. Persepsi risiko penelitian ini sesuai dengan pendapat


merupakan suatu persepsi-persepsi yang dikemukakan oleh Ibnu Afif Hasibuan
tentang ketidakpastian dan konsekuensi (2020) Hasil penelitian menunjukan bahwa
tidak diinginkan dari menggunakan produk tingkat pemahaman e-money
atau layanan. berpengaruh positif dan signifikan
Hasil penelitian ini sesuai dengan terhadap minat menggunakan.
pendapat yang dikemukakan oleh Dari uraian tersebut maka dapat
Javenpaa et al (2000) dalam Pavlou dikatakan bahwa tingkat pemahaman
(2003:78) bahwa persepsi risiko diduga akan berpengaruh terhadap minat
memainkan peranan yang kuat untuk menggunakan e-money. Oleh karena itu
mengurangi minat konsumen untuk maka rumusan hipotesisnya sebagai
mengambil bagian dalam kegiatan berikut:
bertransaksi sehingga persepsi risiko
dimungkinkan akan berpengaruh negatif H5 : Tingkat pemahaman berpengaruh
untuk melakukan suatu transaksi. positif terhadap minat menggunakan e-
Dari uraian tersebut maka dapat money
dikatakan bahwa persepsi risiko diduga
akan berpengaruh terhadap minat Pengaruh Persepsi Kemudahan
menggunakan e-money. Oleh karena itu Penggunaan, Persepsi Manfaat,
maka rumusan hipotesisnya sebagai Kepercayaan, Persepsi Risiko Dan
berikut: Tingkat Pemahaman terhadap Minat
Menggunakan e-money
H4 : Persepsi risiko berpengaruh negatif
Persepsi kemudahan penggunaan
terhadap minat menggunakan e-money
memberikan indikasi bahwa suatu sistem
Pengaruh Tingkat Pemahaman dirancang bukan untuk menyulitkan
terhadap Minat Menggunakan e-money pemakainannya, akan tetapi penggunaan
sistem justru mempermudah seseorang
Menurut Nisa (2017) Tingkat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
pemahaman adalah skala kemampuan Persepsi Manfaat mengandung
seseorang mengerti dan memahami suatu indikasi, bahwa pengguna e-money yang
ilmu atau informasi yang kemudian beranggapan layanan suatu sistem
diartikan menurut dirinya sendiri namun teknologi dapat memberikan manfaat bagi
masih berkaitan dengan inti dalam ilmu dirinya, maka pengguna dengan senang
atau informasi yang didapatnya. hati akan menggunakan layanan tersebut
Tingkat pemahaman Elektronic yang secara langsung akan berpengaruh
Money (E-money) adalah skala pula terhadap minat bertransaksi
kemampuan seseorang mengerti dan menggunakan e-money. Semakin tingggi
memahamahi bahwa e- money kepercayaan pengguna suatu sistem
merupakan alat alternatif pembayaran terhadap menggunakan e-money, maka
yang kemudian diartikan dan dimengerti pengguna tersebut akan berminat untuk
sendiri. Pemilik uang elektronik atau e- menggunakan layanan e-money.
money akan menentukan tertarik atau Sebaliknya juga semakin rendah tingkat
berminat pada e-money apabila mereka kepercayaan pengguna terhadap layanan
telah mengetahui berbagai penjelasan dari e-money, maka pengguna tersebut akan
e-money baik dari pengertiannya secara menjadi tidak berminat untuk
mendalam, cara menggunakan, menggunakan e-money.
keuntungannya dan sebagainya. Dapat Semakin tinggi ketidakpastian dan
dikatakan pula apabila seseorang tertarik konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan
dengan e-money mereka akan mencari yang timbul maka semakin meningkatnya
tahu dan memahami tentang teknologi risiko. Apabila risiko yang dihadapi rendah
tersebut secara mendalam baik terkait dapat menarik minat seseorang untuk
keuntungan yang diberikan, serta cara menggunakan e-money. Sebaliknya,
menggunakan, dan hal lainnya. Hasil apabila risiko yang adan diterima tinggi
140 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

dalam menggunakan e-money.


Seseorang pada umumnya cenderung
akan menghindarinya. Oleh karena itu,
risiko dapat mempengaruhi minat
seseorang dalam menggunakan layanan H1(+)
e-money.
Tingkat pemahaman masyarakat Persepsi
terhadap e-money yang semakin luas
dapat membuka mata masyarakat bahwa Manfaat H2(+)
e-money merupakan salah satu alternatif (X2)
pembayaran yang baik diterapkan. Dapat
mendorong masyarakat tertarik dan H3(+) Minat
menggunakan e-money. Semakin banyak Kepercayaan
(X3) Menggunakan
pengguna e-money itu artinya persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi e-money (Y)
manfaat, kepercayaan dan tingkat
pemahaman yang diberikan oleh e-money Persepi
H4(-)
kepada masyarakat itu sangat Risiko (X4)
berpengaruh terhadap minat
menggunakan e-money. Berdasarkan
Tingkat
penjelasaan tersebut, maka dapat H5(+)
disimpulkan bahwa persepsi kemudahan Pemahaman
penggunaan, persepsi manfaat, (X5)
kepercayaan, persepsi risiko dan tingkat
pemahaman secara simultan berpengaruh
terhadap minat menggunakan e-money.
Dari uraian tersebut maka dapat
dikatakan bahwa persepsi kemudahan Gambar 2.2
penggunaan, persepsi manafaat,
kepercayaan, persepsi risiko dan tingkat Kerangka Hipotesis
pemahaman diduga akan berpengaruh
terhadap minat menggunakan e-money. Sumber: Penulis (2021)
Oleh karena itu maka rumusan
hipotesisnya sebagai berikut: METODOLOGI PENELITIAN
H6 : Persepsi kemudahan penggunaan, Jenis Dan Sumber Data
persepsi manafaat, kepercayaan, persepsi
risiko dan tingkat pemahaman Jenis data dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap minat adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data
menggunakan e-money kuantitatif merupakan data yang berwujud
angka sedangkan data kualitatif
merupakan data yang berwujud
pernyataan yang diisi dalam kuisioner.
Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan berbagai sumber.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data
dilakukan dengan data data primer.

Menurut Sugiyono (2018:219) data


primer adalah data yang langsung
diberikan oleh sumber data kepada
Kerangka hipotesis pengumpul data. Data primer ini diperoleh
langsung dari siswa dan mahasiswa
akuntansi se-Jawa Barat. Data yang
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
(X1)
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 141

dibutuhkan untuk penelitian ini mengenai (2016:85) “purposive sampling adalah


profil responden dan data yang teknik pengambilan sampel dengan
berhubungan. pertimbangan tertentu”. Menggunakan
teknik purposive sampling karena tidak
Teknik Pengumpulan Data semua sampel penelitian memiliki kriteria
yang sesuai dengan penelitian.
Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini Definisi Operasional Variabel
adalah kuesioner. Menurut Sugiyono
(2016:142) Kuesioner merupakan teknik Definisi operasional variabel ini akan
pengumpulan data yang dilakukan dengan membantu dalam penyusunan instrumen
cara memberi beberapa pertanyaan atau penelitian yang digunakan sebagai alat
pernyataan tertulis maupun tidak kepada pengumpul data. Definisi operasional
responden untuk dijawab. Jenis kuesioner variabel merupakan suatu definisi
yang digunakan adalah kuesioner tertutup, mengenai variabel yang dirumuskan
jadi responden dapat memilih jawaban berdasarkan karakteristik-karakteristik
yang telah disediakan dan bebas memilih variabel tersebut yang dapat diamati”
jawaban sesuai pendapat responden. (Azwar 2005:24) dalam ( Ananda, 2016).
Pengumpulan data dengan kuesioner Adapun definisi operasional variabel-
dilengkapi dengan alat bantu berupa daftar variabel dalam penelitian ini adalah
pertanyaan yang disebarkan kepada sebegai berikut:
responden dengan menggunakan skala 1. Variable independent atau variable
Likert. bebas sering disebut sebagai
variable stimulus prediktore.
Populasi dan sampel Menurut Sugiyono (2017:39),
Populasi Menurut Sugiyono ”variable bebas merupakan
(2005) populasi adalah wilayah variable yang mempengaruhi atau
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang menjadi sebeb perubahan
yang mempunyai kualitas dan karakteristik atau timbulnya variable dependen
tertentu yang diterapkan oleh peneliti (terikat)”. Adapun variable
untuk dipelajari dan kemudian ditarik independent dalam penelitian ini
kesimpulannya. Populasi pada penelitian yaitu:
ini adalah mahasiswa Akuntansi sejawa a. Persepsi Kemudahan
barat. Penggunaan (X1)
Menurut Davis et al. (1989)
Menurut Sugiyono (2016:81) persepsi kemudahan
Sampel yaitu bagian dari jumlah penggunaan merupakan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tingkatan dimana seseorang
tersebut sampel yang diambil dari populasi percaya bahwa teknologi
tersebut harus benar-benar mewakili. mudah untuk dipahami.
Ukuran sampel merupakan banyaknya Berdasarkan definisinya,
sampel yang akan diambil dari suatu diketahui bahwa variable
populasi. Dalam penelitian ini sampelnya kemudahan penggunaan ini
adalah siswa dan mahasiswa akuntansi juga merupakan suatu
se-jawa barat. kepercayaan tentang proses
pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Sampel
b. Persepsi Manfaat (X2)
Menurut Davis (1989)
Teknik pengumpulan sampel
medefinisikan persepsi
dalam penelitian ini yaitu teknik
manfaat sebagai keyakinan
pengambilan sampel yang digunakan
akan kemanfaatan, yaitu
peneliti adalah non probability sampling
tingkat dimana pengguna
dengan menggunakan teknik purposive
(user) percaya bahwa
sampling. Dimana menurut Sugiono
penggunaan teknologi atau
142 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

sistem akan meningkatkan pengukuran yang digunakan dalam


performa mereka dalam penelitian ini yaitu skala Likert. Menurut
bekerja. Sugiyono (2016) skala Likert yaitu skala
c. Kepercayaan (X3) yang digunakan untuk mengukur sikap,
Menurut Jogiyanto (2007:397) pendapat, dan persepsi seseorang atau
kepercayaan adalah penilaian sekelompok orang tentang fenomena
seorang individu setelah sosial. Variabel yang akan diukur
memperoleh, memproses, dan dijabarkan menjadi indikator variabel.
mensintesis informasi dan
menghasilkan berbagai Tabel 3.2
penilaian dan anggapan. Nilai Skala Likert
d. Persepsi Risiko (X4)
Menurut Featherman dan Keterangan Skor
Pavlou (2002:1035) Persepsi
risiko merupakan suatu Sangat Tidak Setuju 1
persepsi-persepsi tentang (STS)
ketidakpastian dan Tidak Setuju (TS) 2
konsekuensi-konsekuensi tidak Ragu-Ragu (RR) 3
diinginkan dari menggunakan Setuju (S) 4
produk atau layanan.
Sangat Setuju (SS) 5
e. Tingkat Pemahaman e-money
(X5) Sumber: Sugiyono (2012:133)
Menurut Thomas Riko (2016) Uji Asumsi Klasik
tingkat pemahaman adalah Uji Normalitas
proses peningkatan ilmu Menurut Ghozali (2009) uji
secara intensif yang dilakukan normalitas yaitu bertujuan untuk menguji
oleh individu dan sejauh mana apakah dalam model regresi, variabel
dapat mengerti suatu materi pengganggu atau residual memiliki
permasalahan yang ingin distribusi normal. Uji normalitas data
diketahui. dalam penelitian ini menggunakan One-
2. Variable depeden atau variable Sample Kolmogorov-Smirnov yang
terikat adalah variable yang terdapat dalam program SPSS 22.0 for
dipengaruhi atau yang menjadi windows.
akibat dari adanya variable bebas Uji Heteroskedastisitas
(sugiyono, 2014). Variabel Uji heteroskedastisitas bertujuan
dependen dalam penelitian ini untuk menguji adanya ketidaksamaan
adalah Minat menggunakan. Davis varian dari residual satu pengamatan ke
(1989), mendefinisikan minat pengamatan yang lain pada model regresi
menggunakan yaitu sebagai (Ghozali, 2016). Jika terdapat varian dari
tingkat seberapa kuat keinginan residual menunjukan konsistensi diantara
seseorang untuk melakukan pengamatan satu dengan pengamatan
perilaku tertentu. Ketika seseorang lain maka model regresi terjadi
melihat bahwa sesuatu akan homokedastisitas. Namun apabila
bermanfaat, maka ia akan menjadi terdapat perbedaan varian dari residual
berminat sehingga hal tersebut diantara pengamatan maka terjadi
akan mendatangkan dorongan homokedastisitas. Suatu model regresi
seseorang untuk menggunakan yang baik merupakan model yang terjadi
produk tersebut. homokedastisitas. Dengan kata lain model
Pengukuran Variabel Penelitian regresi yang baik merupakan model yang
tidak terjadi heteroskedastisitas
Data yang telah terkumpul kemudian
dilakukan skala pengukuran dan Uji Hipotesis
pemberian skor. Berdasarkan indikator
yang telah dijabarkan diatas, skala Analisis Regresi Linier Berganda
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 143

Menurut Sugiyono (2016:192) variabel independen secara parsial


analisis regresi linier berganda merupakan terhadap suatu variabel dependen.
regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan dua atau lebih variabel Uji F (Simultan)
independen. Analisis ini dilakukan sebagai
upaya untuk meliputi apakah ada Menurut (Ghozali, 2013:98) uji
hubungan sebab akibat antara variabel statistik f pada dasarnya menunjukan
atau meneliti seberapa besar Persepsi apakah semua variabel yang dimaksud
Kemudahan Penggunaan, Persepsi dalam model regresi mempunyai
Manfaat, Kepercayaan, Persepsi Risiko pengaruh secara simultan terhadap
dan Tingkat Pemahaman e-money variabel independent. Pengujian dilakukan
terhadap Minat Menggunakan E-money dengan menggunakan signifikan level 0,05
Aplikasi OVO. Adapun rumus yang (a=5).
digunakan adalah : Ketentuna penerimanaan atau penolakan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + hipotesis adalah sebagai berikut :
b5X5 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka
Keterangan : hipoteis diterima (koefisien regresi
Y = Minat menggunakan tidak signifikan). Ini berarti bahwa
a = Harga Konstanta secara simultan (bersama-sama)
b1 = Koefisien Regresi Pertama variabel independent tidak mempunyai
x1 = Persepsi kemudahan penggunaan pengaruh yang signifikan terhadap
b2 = Koefisien Regresi Kedua variabel dependen.
x2 = Persepsi Manfaat 2. Jka nilai signifikan < 0,05 maka
b3 = Koefisien Regresi Ketiga hipoteis ditolak (koefisien regresi
x3 = Kepercayaan signifikan). Ini berarti bahwa secara
b4 = Koefisien Regresi Keempat simultan (bersama-sama) variabel
x4 = Persepsi Risiko independent mempunyai pengaruh
b5 = Koefisien Regresi yang signifikan terhadap variabel
Kelima dependen.
x5 = Tingkat Koefisien Korelasi dan
Pemahaman e-money Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi dilakukan
Uji Statistik t (Parsial) untuk melihat kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi
Pengujian ini bertujuan untuk perubahan variabel dependen. Koefisien
menguji bagaimana pengaruh secara determinasi ini dapat dilihat dari nilai
parsial dari variabel bebas terhadap Adjusted R2dimana untuk
variabel terikat yaitu dengan menginterpretasikan besarnya nilai
membandingkan ttabel dan thitung. Masing- koefisien determinasi harus diubah dalam
masing t hasil perhitungan ini kemudian bentuk presentase, kemudian sisanya
dibandingkan dengan ttabel yang diperoleh (100%-persentase koefisien determinasi)
dengan menggunakan taraf kesalahan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
0,05. Uji signifikansi terhadap hipotesis masuk dalam model.
tersebut ditentukan melalui uji t dengan
kriteria pengujian sebagai berikut: 1. H 0 : HASIL DAN PEMBAHASAN
ditolak jika Sig thitung< α (tingkat
signifikan yang digunakan) 2. H0 : diterima Hasil Uji Asumsi Klasik
jika Sig thitung> α (tingkat signifikan yang
digunakan) Bila H0 diterima, maka hal ini Uji Normalitas
diartikan bahwa pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap Tabel 4.25
variabel dependen dinilai tidak terdapat
pengaruh. Sedangkan penolakan H0
menunjukkan terdapat pengaruh dari
144 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

Hasil Uji Normalitas dengan pengg


Kolmogorov-Smirnov unaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perse 0,739 > 0,0 Tidak
Unstandardized
psi 5 terjadi
Residual
manfa heterok
N 300
Normal Mean .0000000 at edastis
Parametersa,b Std. Deviation 1.35190436 itas
Most Extreme Absolute .042
keperc 0,725 > 0,0 Tidak
Differences Positive .042
Negative -.031 ayaan 5 terjadi
Test Statistic .042 heterok
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
edastis
Sumber: Data diolah, 2021.
itas
Berdasarkan Tabel 4.21, diketahui Perse 0,926 > 0,0 Tidak
bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,200 yang artinya residual psi 5 terjadi
model berdistribusi normal karena lebih risiko heterok
besar dari nilai probabilitas 0,05. Dengan
demikian, asumsi atau persyaratan edastis
normalitas dalam model regresi sudah
terpenuhi. itas
Tingka 0,989 > 0,0 Tidak
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.26 t 5 terjadi
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Spearman rho pema heterok
Underst Kri hama edastis
Varia andardi > ter Kesim n itas
bel zed / ia pulan Sumber: Data diolah, 2021.
residual < (0,
Berdasarkan hasil uji
sig 2 05) heteroskedastisitas dengan metode
tailed spearman rho dapat diketahui nilai sig (2
tailed) masing-masing seluruh variabel
(spearm lebih dari 0,05. Variabel Persepsi
kemudahan penggunaan dengan nilai sig
an rho) 2 tailed 0,996, variabel Persepsi manfaat
Perse 0,996 > 0,0 Tidak dengan nilai sig 2 tailed 0,739, variabel
kepercayaan dengan nilai sig 2 tailed
psi 5 terjadi 0,725, variabel Persepsi risiko dengan nilai
sig 2 tailed 0,926 dan variabel Tingkat
kemud heterok pemahaman dengan nilai sig 2 tailed
ahan edastis 0,989. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel dalam penelitian ini tidak
itas memiliki gejala heteroskedastisitas.
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 145

Analisis Regresi Linear Berganda diartikan bahwa setiap kenaikan


Tabel 4.27 variabel persepsi kemudahan
Hasil Uji Analisis Regresi Linear penggunaan mengalami
Berganda peningkatan satu-satuan, akan
Coefficientsa mengakibatkan kenaikan sebesar
0.057 satuan dengan asumsi
Standar bahwa variabel independen yang
dized lain dari model regresi adalah
Unstandardized Coeffici tetap.
3. Nilai koefiesien beta pada variabel
Coefficients ents
persepsi manfaat (X2) sebesar
Std. 0.110. Hal ini diartikan bahwa
Model B Error Beta T Sig. setiap kenaikan variabel persepsi
manfaat mengalami peningkatan
1 (Const 6.30
15.284 .838 .322 satu-satuan, akan mengakibatkan
ant) 5 kenaikan sebesar 0.110 satuan
X1 2.58 dengan asumsi bahwa variabel
.057 .047 .132 .038 independen yang lain dari model
0
regresi adalah tetap.
X2 2.74 4. Nilai koefiesien beta pada variabel
.110 .148 .242 .046
0 kepercayaan (X3) sebesar 0.035.
Hal ini diartikan bahwa setiap
X3 2.04 kenaikan variabel kepercayaan
.035 .083 .092 .017
2 mengalami peningkatan satu-
X4 -
satuan, akan mengakibatkan
kenaikan sebesar 0.035 satuan
-.166 .031 -.295 5.30 .000
dengan asumsi bahwa variabel
4 independen yang lain dari model
X5 2.06 regresi adalah tetap.
.061 .057 .135 .020 5. Nilai koefisien beta pada variabel
8
persepsi risiko (X4) sebesar -0,166
a. Dependent Variable: Y dan bertanda negative, ini
Sumber: Data diolah, 2021 menunjukan bahwa variabel
persepsi risiko mempunyai
Berdasarkan hasil uji regresi linear hubungan yang berlawanan arah
berganda pada tabel 4.27 maka diperoleh dengan minat menggunakan. Hal
persamaan regresi sebagai berikut: ini diartikan bahwa setiap kenaikan
Y = 15.284 + 0,057X1 + 0,110X2 + variabel persepsi risiko mengalami
0,035X3 – 0,166X4 + 0,061X5 peningkatan satu-satuan, maka
Persamaan regresi linear berganda variabel persepsi risiko akan turun
diatas, dapat dijelaskan : sebesar 0.166 dengan asumsi
1. Nilai konstanta sebesar 15.284 bahwa variabel independen yang
berarti bahwa jika variabel lain dari model regresi adalah
independen persepsi kemudahan tetap.
penggunaan, persepsi manfaat, 6. Nilai koefiesien beta pada variabel
kepercayaan, persepsi risiko dan tingkat pemahaman (X5) sebesar
tingkat pemahaman memiliki nilai 0.061. Hal ini diartikan bahwa
0, maka nilai variabel dependen setiap kenaikan variabel tingkat
minat menggunakan sebesar pemahaman mengalami
15.284. peningkatan satu-satuan, akan
2. Nilai koefiesien beta pada variabel mengakibatkan kenaikan sebesar
persepsi kemudahan penggunaan 0.061 satuan dengan asumsi
(X1) sebesar 0.057. Hal ini bahwa variabel independen yang
146 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

lain dari model regresi adalah


Model Summaryb
tetap.
Std.
Uji Simultan (F-test)
R Adjusted Error of
Tabel 4.29 Mo Squar R the
Hasil Uji Simultan (F-test)
del R e Square Estimate
ANOVAa 1 .770a .528 .471 1.35488
Sum
Sumber: Data diolah, 2021.
of Mean
Squar Squar Berdasarkan tabel 4.30
Model es Df e F Sig. menunjukkan hasil bahwa nilai Adjusted R
Square sebesar 0.471 atau 47%. Yang
1 Regr
5673.5 241.7 198. .00 berarti bahwa sebesar 47% variabel minat
essio 10 menggunakan e-money mampu dijelaskan
68 14 665 0b
n oleh variabelpersepsi kemudahan
Resid 1937.0 12.12
penggunaan, persepsi manfaat,
300 kepercayaan, persepsi risiko dan tingkat
ual 27 6 pemahaman. Sedangkan sisanya 53%
Total 7610.5 (100%-47%) dijelaskan oleh variabel-
310
95 variabel lain diluar model penelitian.
Sumber: Data diolah, 2021.
Pembahasan
Berdasarkan table 4.29 hasil
pengujian hipotesis (uji F) pada tabel Persepsi Kemudahan Penggunaan
diatas menunjukan bahwa Uji F lebih Terhadap Minat Menggunakan E-
kecil dari significance level 0.05 yaitu money
sebesar 0.000. Selain itu dapat dilihat Berdasarkan data yang diolah
dari hasil perbandingan antara fhitung variabel persepsi kemudahan
dan ftabel yang menunjukkan nilai fhitung penggunaan memberikan hasil
sebesar 198.665 sedangkan ftabel coefficients B positif sebesar 0,132
sebesar 2.244. dari hasil tersebut dengan nilai Sig. sebesar 0.038 > 0.05.
terlihat bahwa fhitung 198.665 > ftabel Selain itu terdapat hasil perbandingan
2.244. Maka terdapat kesimpulan antara thitung dan ttabel yang menunjukan
bahwa H5 diterima karena secara hasil thitung sebesar 2.580, sedangkan ttabel
bersama-sama atau secara simultan sebesar 1.968. Selain itu terdapat hasil
perbandingan antara thitung dan ttabel yang
variabel persepsi kemudahan
menunjukan hasil thitung sebesar 2.580,
penggunaan, persepsi manfaat, sedangkan ttabel sebesar 1.968. sehingga
kepercayaan, persepsi risiko dan dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung
tingkat pemahaman mempengaruhi 2.580 > ttabel 1.968, maka dapat
terhadap minat menggunakan e- disimpulkan bahwa secara parsial H1
money. diterima atau terdapat pengaruh signifikan
antara persepsi kemudahan penggunaan
Koefiesien Determinasi (R2) terhadap minat menggunakan e-money.

Persepsi kemudahan penggunaan


berpengaruh positif terhadap minat
menggunakan e-money karena persepsi
Tabel 4.30 kemudahan penggunaan dapat
Hasil Uji Koefiesien Determinasi (R2) menimbulkan minat mengguanakan yang
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 147

dimana bila pengguna merasa suatu penelitian yang dilakukan oleh


sistem mudah untuk digunakan maka Candraditya (2013), yang hasil penelitian
mereka cenderung akan berminat untuk menunjukan bahwa variabel persepsi
menggunakan sistem tersebut. manfaat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan. Hasil ini
Dalam penelitian ini terbukti bahwa menjelaskan bahwa persepsi manfaat
persepsi kemudahan penggunaan sangat berpengaruh terhadap minat
berpengaruh positif terhadap minat seseorang untuk menggunakan e-money
menggunakan e-money. Hasil penelitian karena semakin banyak manfaat dan
ini sejalan dengan Penelitian yang kegunaanya maka semakin tinggi pula
dilakukan oleh Sukirno (2013), hasil minat untuk menggunakannya.
penelitian menunjukan bahwa persepsi
kemudahan pengaruh positif dan Kepecayaan Terhadap Minat
signifikan terhadap minat menggunakan. Menggunakan E-money
Hasil ini menjelaskan bahwa kemudahan
pengguanan sangat berpengaruh Berdasarkan data yang diolah
terhadap minat seseorang untuk variabel kepercayaan memberikan hasil
menggunakan e-money karena semakin coefficients B positif sebesar 0,092
mudah cara penggunaanya maka semakin dengan nilai Sig. sebesar 0.017 < 0.05.
tinggi pula minat untuk menggunakannya. Selain itu terdapat hasil perbandingan
antara thitung dan ttabel yang menunjukan
Persepsi Manfaat Terhadap Minat hasil thitung sebesar 2.042, sedangkan ttabel
Menggunakan E-money sebesar 1.968. Selain itu terdapat hasil
perbandingan antara thitung dan ttabel yang
Berdasarkan data yang diolah menunjukan hasil thitung sebesar 2.042,
variabel persepsi manfaat memberikan sedangkan ttabel sebesar 1.968. sehingga
hasil coefficients B positif sebesar 0,242 dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung
dengan nilai Sig. sebesar 0.046 < 0.05. 2.042 > ttabel 1.968, maka dapat
Selain itu terdapat hasil perbandingan disimpulkan bahwa secara parsial H1
antara thitung dan ttabel yang menunjukan diterima atau terdapat pengaruh yang
hasil thitung sebesar 2.740, sedangkan ttabel signifikan antara kepercayaan terhadap
sebesar 1.968. Selain itu terdapat hasil minat menggunakan e-money.
perbandingan antara thitung dan ttabel yang
menunjukan hasil thitung sebesar 2.740, Kepercayaan berpengaruh positif
sedangkan ttabel sebesar 1.968. sehingga terhadap minat menggunakan e-money
dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung karena kepercayaan merupakan faktor
2.740 > ttabel 1.968, maka dapat penting dalam melakukan bisnis e-money
disimpulkan bahwa secara parsial H1 karena pengguna berkeyakinan bahwa
diterima atau terdapat pengaruh yang pihak yang dipercaya akan memenuhi
signifikan antara persepsi manfaat komitmennya, selain itu kepercayaan
terhadap minat menggunakan e-money. dapat mempengaruhi citra suatu sistem.

Persepsi manfaat berpengaruh Dalam penelitian ini terbukti bahwa


positif terhadap minat menggunakan e- suatu kepercayaan berpengaruh positif
money karena persepsi manfaat terhadap minat menggunakan e-money.
mempengaruhi minat menggunakan yang Hasil penelitian ini sesuai dengan
dimana apabila pengguna merasa pendapat yang dikemukakan oleh Luh
mendapatkan manfaat dari suatu sistem Alviolita Kusuma Nusarika (2015) Hasil
akan tertarik untuk melakukan transaksi penelitian menunjukan bahwa
melalusi sistem tersebut. kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan.
Dalam penelitian ini terbukti bahwa Hasil ini menjelaskan bahwa Konsep
persepsi manfaat berpengaruh positif tingkat kepercayaan disini adalah
terhadap minat menggunakan e-money. kehandalan pihak produsen atau penyedia
Hasil penelitian ini pun sejalan dengan layanan uang elektronik dalam menjamin
148 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

keamanan dan kerahasiaan instrumen Tingkat Pemahaman E-money


yang digunakan konsumen untuk Terhadap Minat Menggunakan E-
membuat penggunanya percaya. Hal ini money
menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan
yang tinggi akan mempengaruhi minat Berdasarkan data yang diolah
seseorang dalam menggunakan produk variabel tingkat pemahman memberikan
baru tersebut. hasil coefficients B positif sebesar 0,235
dengan nilai Sig. sebesar 0.020 < 0.05.
Persepsi Risiko Terhadap Minat Selain itu terdapat hasil perbandingan
Menggunakan E-money antara thitung dan ttabel yang menunjukan
hasil thitung sebesar 2.068, sedangkan ttabel
Berdasarkan data yang diolah sebesar 1.968. Selain itu terdapat hasil
variabel persepsi risiko memberikan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang
coefficients B negatif sebesar -0,295 menunjukan hasil thitung sebesar 2.068,
dengan nilai Sig. sebesar 0.000 < 0.05. sedangkan ttabel sebesar 1.968. sehingga
Selain itu terdapat hasil perbandingan dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung
antara thitung dan ttabel yang menunjukan 2.068 > ttabel 1.968, maka dapat
hasil thitung sebesar -5.304, sedangkan ttabel disimpulkan bahwa secara parsial H1
sebesar 1.968. Selain itu terdapat hasil diterima atau terdapat pengaruh yang
perbandingan antara thitung dan ttabel yang signifikan antara tingkat pemahman
menunjukan hasil thitung sebesar -5.304, terhadap minat menggunakan e-money.
sedangkan ttabel sebesar 1.968. sehingga
dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung - Tingkat pemahaman e-money
5.304 < ttabel 1.968, maka dapat berpengaruh positif terhadap minat
disimpulkan bahwa secara parsial H1 menggunakan e-money karena tingkat
diterima atau terdapat pengaruh negatif pemahaman e-money merupakan
antara persepsi risiko terhadap minat kemampuan seseorang mengerti dan
menggunakan e-money. memahami bahwa e-money merupakan
alat alternatif pembayaran yang kemudian
Persepsi risiko berpengaruh diartikan dan dimengerti sendiri oleh
negatif terhadap minat menggunakan e- karena itu apabila tingkat pemahaman e-
money. Semakin tinggi persepsi risiko money semakin tinggi maka minat
pengguna, maka semakin rendah minat menggunakannya akan semakin tinggi.
menggunakan e-money karena masih
terdapat pemikiran pengguna mengenai Dalam penelitian ini terbukti bahwa
risiko yang mungkin akan dialami oleh tingkat pemahaman e-money
pengguna tersebut atau suatu berpengaruh positif terhadap minat
ketidakpastian dan konsukuensi negatif menggunakan e-money. Hasil penelitian
lainnya yang mungkin dapat diterima ini sesuai dengan pendapat yang
dalam penggunaan suatu sistem. dikemukakan oleh Ibnu Afif Hasibuan
(2020) Hasil penelitian menunjukan bahwa
Dalam penelitian ini terbukti bahwa tingkat pemahaman e-money
persepsi risiko berpengaruh negatif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan e-money. terhadap minat menggunakan. Hasil ini
Hasil penelitian ini sesuai dengan menjukan bahwa Pemilik uang elektronik
pendapat yang dikemukakan oleh atau e- money akan menentukan tertarik
Javenpaa et al (2000) dalam Pavlou atau berminat pada e-money apabila
(2003:78) bahwa persepsi risiko mereka telah mengetahui berbagai
memainkan peranan yang kuat untuk penjelasan dari e-money baik dari
mengurangi minat konsumen untuk pengertiannya secara mendalam, cara
mengambil bagian dalam kegiatan menggunakan, keuntungannya dan
bertransaksi sehingga persepsi risiko sebagainya. Dapat dikatakan pula apabila
dimungkinkan akan berpengaruh negatif seseorang tertarik dengan e-money
untuk melakukan suatu transaksi. mereka akan mencari tahu dan memahami
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 149

tentang teknologi tersebut secara money karena pengguna berkeyakinan


mendalam baik terkait keuntungan yang bahwa penggunaan e-money tersebut
diberikan, serta cara menggunakan, dan dapat dengan mudah untuk dipahamai dan
hal lainnya. digunakan. Persepsi manfaat dapat
mempengaruhi minat pengguna dalam
Pengaruh Persepsi Kemudahan menggunakan e-money, dimana semakin
Penggunaan, Persepsi Manfaat, tinggi persepsi manfaat penggunaan,
Kepercayaan, Persepsi Risiko Dan maka semakin tinggi minat menggunakan
Tingkat Pemahaman terhadap Minat e-money karena pengguna berkeyakinan
Menggunakan e-money bahwa pengunaan e-money tersebut
dapat memberikan pengaruh positif dan
Berdasarkan Tabel 4.30 besarnya dapat meningkatkan kinerjanya.
Adjusted R Square sebesar 0.471 atau Kepercayaan dapat mempengaruhi minat
47%. Yang berarti bahwa sebesar 47% pengguna dalam menggunakan e-money,
variabel minat menggunakan e-money dimana semakin tinggi kepercayaan
mampu dijelaskan oleh variabel persepsi pengguna maka semakin tinggi minat
kemudahan penggunaan, persepsi menggunakan e-money karena pengguna
manfaat, kepercayaan, persepsi risiko dan mempecayai pada sistem sebagai
tingkat pemahaman. Sedangkan sisanya penyedia layanaan dalam bertransaksi.
53% dijelaskan oleh variabel-variabel lain Persepsi risiko dapat mempengaruhi minat
diluar model penelitian. pengguna dalam menggunakan e-money,
Apabila dilihat dari hasil uji statistik dimana semkain tinggi persepsi risiko
secara simultan variabel persepsi pengguna maka semakin rendah minat
kemudahan penggunaan, persepsi menggunakan e-money karena masih
manfaat, kepercayaan, persepsi risiko dan terdapat pemikiran pengguna mengenai
tingkat pemahaman terhadap minat risiko yang mungkin akan dialami oleh
menggunakan e-money memperoleh hasil pengguna tersebut atau suatu
uji statistik regresi yang menunjukan ketidakpastian dan konsuekensi negatif
bahwa nilai signifikansi uji F adalah 0,000 lainnya yang mungkin dapat diterima
dimana nilai-nilai tersebut kurang dari 0,05 dalam penggunaan e-money. Tingkat
(<0,05). Selain itu dapat dilihat bahwa nilai pemahaman e-money dapat
fhitung sebesar 198.665 sedangkan ftabel mempengaruhi minat pengguna dalam
sebesar 2.244. dari hasil tersebut terlihat menggunakan e-money, dimana semakin
bahwa fhitung 198.665 > fhitung 2.244, artinya tinggi tingkat pemahaman e-money maka
model regresi dapat diterima. Oleh karena minat menggunakannya akan semakin
itu, hipotesis kelima (h5) dalam penelitian tinggi karena tingkat pemahaman e-money
ini dapat diterima, artinya persepsi merupakan kemampuan seseorang
kemudahan penggunaan, persepsi mengerti dan memahami bahwa e-money
manfaat, kepercayaan, persepsi risiko dan merupakan alat alternatif pembayaran
tingkat pemahaman berpengaruh secara yang kemudian diartikan dan dimengerti
simultan terhadap minat menggunakan e- sendiri.
money.
KESIMPULAN DAN SARAN
Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Persepsi Manfaat, Kesimpulan
Kepercayaan, Persepsi Risiko Dan
Tingkat Pemahaman merupakan faktor Penelitian ini bertujuan untuk
yang dapat mempengaruhi Minat mengetahui pengaruh persepsi
Menggunakan e-money. Dimana persepsi kemudahan penggunaan, persepsi
kemudahan penggunaan dapat manfaaat, kepercayaan, persepsi risiko
mempengaruhi minat pengguna dalam dan tingkat pemahaman terhadap minat
menggunakan e-money, semakin tinggi menggunakan e-money Ovo (studi kasus
persepsi kemudahan penggunaan makan mahasiswa akuntansi se-provinsi jawa
semakin tinggi minat menggunakan e- barat). Berdasarkan hasil penelitian yang
150 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

dilakukan, maka dapat disimpulkan 1. Teknik pengumpulan data


sebagai berikut: Hipotesis pertama menggunakan kuesioner dalam
menunjukan bahawa terdapat pengaruh bentuk link dan angket yang
positif dan signifikan persepsi kemudahan disebar secara online dan
penggunaan terhadap minat langsung, dan memiliki kelemahan
menggunakan e-money. Hipotesis kedua yaitu responden yang tidak
menunjukan bahawa terdapat pengaruh bersedia untuk menjawab
positif dan signifikan persepsi manfaat kuesioner sehingga ada beberapa
penggunaan terhadap minat kuesioner yang tidak dikembalikan
menggunakan e-money. Hipotesis ketiga oleh responden.
menunjukan bahawa terdapat pengaruh 2. Metode pengumpulan data
positif dan signifikan kepercayaan dilakukan dengan menyebarkan
terhadap minat menggunakan e-money. kuesioner, sehingga sangat
Hipotesis keempat menunjukan bahawa memungkinkan adanya data yang
terdapat pengaruh negatif dan signifikan bersifat subyektif, akan lebih baik
persepsi kemudahan penggunaan bila ditambahkan metode
terhadap minat menggunakan e-money. wawancara sehingga hasil
Hipotesis kelima menunjukan bahawa penelitian yang diperoleh dapat
terdapat pengaruh positif dan signifikan lebih lengkap lagi.
tingkat pemahaman terhadap minat
menggunakan e-money. Hasil analisis REFERENCES
menunjukan bahwa secara simultan atau
bersama-sama variabel persepsi Adi Firman Ramadhan, Andrian Budi
kemudahan penggunaan, persepsi Prasetyo dan Lala Irviana,
manfaat, kepercayaan, persepsi risiko dan “Persepsi Mahasiswa dalam
tingkat pemahaman berpengaruh Menggunakan Emoney”. Jurnal
terhadap minat menggunakan e-money. Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol.
13, No.2, Oktober 2016.
Saran
Alviani, V. N., Kurniawan, A., & Sugiharto,
Berdasarkan hasil kesimpulan B.(2019). The Influence Of
diatas, dapat diajukan saran-saran Academic Pressure, Opportunity
sebagai berikut: Of Cheating And Rationalization Of
1. Penelitian selanjutnya dapat Cheating On The Behavior Of
menambahkan beberapa variabel Academic Cheating With
bebas yang dapat mempengaruhi Perception Of Accounting Ethics
minat menggunakan e-money As A Moderating Variable (On Stie
seperti lingkumgan sekitar dan Sutaatmadja Subang Accounting
lain-lain. Students). Jass (Journal of
2. Penelitian selanjutnya disarankan Accounting for Sustainable
untuk mengkategorikan responden Society), 1(01), 48-48.
labih luas, tidak hanya mencakup
Atriani, Lalu, A.P & Baiq, H.R (2020).
Provinsi jawa barat, mungkin bisa
“Pengaruh Persepsi Manfaat dan
pada seluruh Indonesia ataupu
Kemudahan Penggunaan
Provinsi lain, serta dengan jumlah
Terhadap Minat Menggunakan
responden yang lebih banyak lagi.
Dompet Digital OVO”. Jurnal Sosial
KETERBATASAN Ekonomi dan Humaniora.

Dalam penelitian ini, peneliti Bank Indonesia. (2005).


menemui beberapa keterbatasan. Adapun Peraturan Bank Indonesia
keterbatasan dalam penelitian ini adalah No. 7/52/PBI/2005 tentang
sebagai berikut: Penyelenggaraan
Kegiatan Alat
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 151

Pembayaran Dengan System Theory and Results.”


Menggunakan Kartu Dissertation. Massachusetts
Institute of Technology (MIT).
Bank Indonesia. (2009). Peraturat
Bank Indonesia Nomor Davis, Fred D. (1989). “Perceived
11/11/PBI/2009 tentang Usefulness, Perceived Ease of
Penyelenggaraan Use, And User Acceptance of
Kegiatan Alat Information Technology”. MIS
Pembayaran Quarterly. Vol. 13, No. 3, pp. 319-
Menggunakan Kartu 340

Candraditya, H., & Idris.(2013). Analisis Davis, Fred D. (1989). Perceived


Penggunaan Uang Usefulness, Perceived ease of use
Elektronik.Diponegoro Journal of of Information Technology.
Management, 2(3), 1-11. Management Information System
Quarterly.
Candraditya, H., & Idris.(2013). Analisis
Penggunaan Uang Featherman, MS. Pavlou, PA. (2002).
Elektronik.Diponegoro Journal of Predicting E-Service Adoption : A
Management, 2(3), 1-11. Perceived Risk Facets
Perspective. Eighth Americas
Chin, W. and Todd, P. 1995. One The Use, Conference on Information
Usefulness, and Ease Of Use of Systems. Hlm 1034-1046
Structural Equation Modeling in
MIS Research: A Note of Caution. Ferdinand, Augusty Tae.2006. Metode
Journal Of Manajement Penelitian Manajemen, Semaran:
Information System Quarterly. Vol Badan Penerbit Universitas
9 No.5. Diponegoro.

Chow, C., Shield, M., and Chan, Y. 1999. Fishbein, M & Ajzen, I., 1975, ‘Belief
The Effects of Management Attitude, Intention, and Behavior:
Controls and National Culture on An Intoduction to Theory and
Manufacturing Performance: An Research’, Reading, MA: Addison-
Experimental Investigation. Wesley,
Accounting, Organization
and Society, 16, 209-226. Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
Dalcher, I., & Shine, J. (2003). Extending SPSS. Semarang: Badan Penerbit
the New Technology Acceptance Universitas Diponegoro.
Model to Measure the End User
Information Systems Satisfaction Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
in a Mandatory Environment: A Multivariate Dengan Program IBM
Bank’s Treasury. Technology SPSS 19 (edisi kelima)Semarang:
Analysis & Strategic Management. Universitas Diponegoro.
Vol. 15, No. 4, pp 441–455
Hidayah. (2006). Upaya
Daud, A. (2017). Tahun ini, Meningkatkan
Pemerintah Wajibkan Bayar Penggunaan Alat
Non-Tunai di Semua Pintu Pembayaran Non Tunai
Tol. Melalui Pengembangan E-
money. Bank Indonesia
Davis, Fred D. (1986). “Technology
Acceptance Model for Empirically
Testing New End-User Information
152 Volume 06, No. 01 - Maret 2022

Hilmawan, A (2017). Minat masyarakat Panji.A. (2014). Demi e-money, perbankan


terhadap uang elektronik masih dan telekomunikasi harus bersatu.
minim.
Quthbi, Z.H. (2016).Pengaruh
Indrawan Firdauzi, “Pengaruh Kemudahan, Manfaat, Keamanan
Kemampuan Finansial dan Privasi Kecukupan Informasi
Kemudahan dan Perilaku dan Kesenangan Bertransaksi
Konsumen Terhadap Minat terhadap Keputusan
Penggunaan Uang Elektronik di menggunakan E-Money pada Bus
Kota Yogyakarta”. Jurnal Trans Jogja. Skripsi.Yogyakarta:
Pendidikan dan Ekonomis, Volume Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
6, Nomor 1 tahun 2017. Universitas Islam Negeri Sunan
Internasional, P. V. 2017. “OVO”. Kalijaga

J. Paul Peter Jerry C Olson, Perilaku Rahmad, A. D., Astutie. S., dan
Konsumen dan Strategi Riyadi.2017. Pengaruh
Pemasaran, (New Jersey: Pretice Kemudahan Terhadap
Hall, 2013), Jilid I, h. 134 Kepercayaan dan Penggunaan
Sms Banking.Jurnal Administrasi
Jogiyanto, H.M. “Sistem Informasi Bisnis (JAB). Vol.43. No.1.
Keperilakuan”, Yogyakarta: 2007
Rahmastyah, Deni. 2011, Analisis Faktor-
Kotler and Keller, Manajemen Pemasaran, Faktor yang mempengaruhi minat
13th ed. Jakarta: Erlangga, 2009. menggunakan produk baru (studi
kasus uang elektronik Flazz BCA).
Lucky. (2017) pengguna e-toll masih Diakses pada http://lontar.ui.ac.id
rendah.
Santoso, S., & Tjiptono. (2001). Riset
Luh Alviolita Kusuma Nusarika. (2015). Pemasaran Konsep dan Aplikasi
Pengaruh Persepsi Harga, dengan SPSS. Jakarta: Elex Media
Kepercayaan dan Orientasi Komputindo.
Belanja terhadap Niat Beli Secara
Online (Studi pada Produk Fashion Saputro, B. D., & Sukirno. 2013. Pengaruh
Online di Kota Denpasar). Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Kepercayaan,
Mahardika, A. and Basuki, R. 2011. Factor Kecemasan Berkomputer dan
Determining Acceptance Level of Kualitas Layanan Terhadap Minat
internet banking implementation. Menggunakan Internet Banking.
Journal Of Economics, Business, Jurnal Nominal Vol. 2 No.1, 36-63.
and Accountancy.
Schiffman & Kanuk, (2007), Perilaku
Mustafa Rajul, Akhirman dan Nurhasanah, Konsumen, dialihbahasakan oleh
“Pengaruh Persepsi Manfaat, Zulkifli Kasip, Edisi Ketujuh,
Persepsi Kemudahan, Persepsi Penerbit PT. Indexs.
Kepercayaan, Daya Tarik Promosi
dan Pengetahuan Produk Sekaran., Uma. 2017. Metodologi
Terhadap Minat Menggunakan E- Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4
money Card di Pelabuhan Pt.x”. Buku 2.

Nisa, I.V. “pengaruh tingkat pemahaman Sri Putri Tita Mutia, “Pengaruh Sanksi
e-money dan kemanfaatan Perpajakan, Kesadaran
terhadap minat menggunakan e- Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan
money”, Yogyakarta: 2017 Tingkat Pemahaman terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang
2022 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 153

Pribadi” (Jurnal Universitas Negeri Ula Rahmatika & Muhammad, A. F.


Padang, 2014), h. 11. (2019). Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Penggunaan
Sugiyono. (2012). Pengukuran Nilai skala Electronic Money: Integrasi Model
Likert. Bandung Tam – Tpb Dengan Perceived
Risk. Jurnal Nominal Vol. VIII No.2
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabet Website

Supranto, 2001, Pengukuran Tingkat http://sekuritas.co.id/minat-masyarakat-


Kepuasan Pelanggan Untuk terhadap-uang-elektronik-
Menaikan Pangsa Pasar, Penerbit masihminim/
Rineka Cipta, Jakarta, 230,243
http://katadata.co.id/berita/2017/03/14/tah
Suryani, D., Kurniawan, A., & Umiyati, I. un-ini-pemerintah-wajibkan-bayar-
(2020). IT Self Efficacy, IT Anxiety non-tunai-semua-pintu-tol
dan Minat Menggunakan E-money.
https://ajaib.co.id/kupas-tuntas-apa-itu-
Jurnal Riset Akuntansi dan
ovo-fungsi-dankeuntungan/
Keuangan, 8(1), 89108.
https://www.idtesis.com
Thomas Riko, “Analisis tingkat
pemahaman wp badan dan fiskus https://www.ovo.id/about
terhadap perencanaan dan
penggelapan pajak pada kpp https://www.liputan6.com/tekno/read/3057
padang” (Skripsi: FE UNAND, 134/2018-transaksi-ecommerce-
2016), h. 75. indonesia-akan-capai-rp-144-
triliun
Thompson, Ronald, Christopher.A.H, and
Jane.M.H. (1991). Personal http://ekonomi.metrotvnew.com/read/2017
Computing: Toward a conceptual /06/24/720603/pengguna-etoll-
Model of Utilization. Management masih-rendah
Information System Quarterly.
http://tekno.kompas.com/read/2014/06/11
Tika Dian Alfatris (2014). Pengaruh Harga, /1721520/Demi-e-
Promosi, Kualitas Produk, dan money.perbankan.dan.telekomuni
Kepercayaan (Trust) Terhadap kasi.harus.bersatu.
Minat Beli K-Pop (Korean Pop)
Album dengan Sistem Pre Order
secara Online (Studi Pada Online
Shop Kordo Day Shop (CORP)
Semarang).

Anda mungkin juga menyukai