Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322

Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402


DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Penggunaan E- Wallet Sebagai Alat Transaksi Pengganti Uang Tunai Bagi UMKM Di
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Tondi Agustian Hasibuana, M. Yarhamb


a
UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Sumatera Utara
b
UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Sumatera Utara

Abstract
This research aims; to evaluate the role of MSMEs in driving the growth of E-wallets or Digital Wallets in Southeastern
Padangsidimpuan District; to analyzethe effects of using E-wallets as a non-cash payment method by MSMEs in
Southeastern Padangsidimpuan District. The research respondents consist of 20 MSMEs that use E-walet for data
processing. Data is analyzed using statistical formulas, and the research results indicate that MSMEs play a role in
increasing the use of E-walet. The use of E-walet seen an increase, and the research also shows that using Digital Wallets
as a non-cash payment method helps MSMEs avoid the need for change.
Keywords: The use of E-walet, MSMEs, Substitute for Cash

This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

PENDAHULUAN
Teknologi berkembang pesat di Indonesia dan telah merasuki berbagai sektor ekonomi. Semuanya dimulai
dari keterbatasan, yang mengakibatkan munculnya aktivitas yang cepat dan mudah. Salah satu aktivitas yang
dipengaruhi oleh teknologi adalah alat pembayaran tunai, seperti uang fisik. Sebelum adanya uang, ada sistem
yang dikenal dengan sebutan sistem barter. Barter merupakan bentuk awal perdagangan yang terjadi sekitar
6000 SM. Dalam sistem ini, barang-barang ditukar langsung tanpa menggunakan uang sebagai perantara.
Transaksi melibatkan individu yang saling menukar barang berdasarkan kesepakatan mereka. Namun, sistem
barter memiliki kekurangan, terutama kesulitan untuk menemukan individu yang memiliki barang yang
diinginkan secara saling menginginkan. Nilai barang-barang tersebut bervariasi, sehingga membuat
perdagangan menjadi sulit, dan kondisi ini dikenal dalam bahasa Inggris sebagai "double coincidence of wants"
atau kesesuaian keinginan ganda. Persyaratan ini membatasi perdagangan barter dan tidak dapat seluas ekonomi
modern yang menggunakan uang (Sukino, 2015). Oleh karena itu, sistem barter memiliki banyak keterbatasan
dan bukan merupakan alat transaksi yang cocok, yang akhirnya memunculkan medium pertukaran baru, yaitu
uang.

Seiring berjalannya waktu, sejalan dengan kemajuan teknologi, perilaku masyarakat telah berubah dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk interaksi sosial, jual beli, transportasi umum, dan layanan keuangan,
semuanya beralih ke metode digital atau non-tunai. Di dunia keuangan, transaksi tidak lagi terbatas pada uang
fisik atau digital, melainkan juga melalui aplikasi teknologi yang biasa disebut Financial Technology (Fintech).
Menurut Bank Indonesia (2019), Fintech adalah hasil perpaduan antara layanan keuangan dengan teknologi,
yang mengubah model bisnis berbasis tunai menjadi berbasis non-tunai, mengubah sistem pembayaran dalam
masyarakat, dan membantu perusahaan mengurangi biaya yang berlebihan. Bank Indonesia sendiri telah
mendorong penggunaan dan adopsi transaksi non-tunai melalui uang elektronik. Banyak perusahaan perbankan
dan non-bank yang kini menggunakan uang elektronik, meningkatkan kenyamanan bagi pengguna uang
elektronik. Contoh layanan pembayaran digital di Indonesia termasuk OVO, DANA, dan GOPAY.

DANA, GOPAY dan OVO dan LinkAja merupakan 4 e-wallet dengan jumlah pengguna aktif bulanan
terbanyak selama periode Q2 2019- Q2 2020. Untuk aplikasi dengan total download terbanyak juga diduduki
oleh keempat pemain tersebut GOPAY, OVO, Dana dan LinkAja.

Sejalan dengan banyaknya pengguna aktif dari keempat pemain ini, Ipsos juga melakukan riset mengenai
ketenaran dari masing-masing dominan player e-wallet dalam negeri. Hasilnya 58% dari responden memilih
GOPAY sebagai e-wallet paling familier bagi mereka, diikuti OVO sebanyak 29%, Dana 9% dan LinkAja 4%
responden.

Untuk peringkat selanjutnya e-wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak dari posisi 6 hingga ke 10 untuk
periode Q2 2020 diduduki oleh Go Mobile by CIMB, i.saku, JakOne Mobile- Bank DKI, Doku, Sakuku, dan

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 392
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Paytren.Seperti yang terlihat pada Gambar 1.1, penggunaan E-walet.Penting untuk dicatat bahwa penggunaan
GO-PAY,OVO, DANA, dan E-walet,LinkAja dan lainnya sangat mudah digunakan, karena dengan hanya
melakukan pemindaian kode QR, pembayaran barang yang diinginkan dapat dilakukan dengan praktis.

Gambar 1. 1 Daftar Dompet Digital di Indonesia Kuartal IV 2019-Kuartal II 2020


Sumber: iPrice, 12 Agustus 2020

Pandemi COVID-19 membuat masyarakat menjadi lebih melek akan teknologi. Dari sebelumnya segala
aktivitas dilakukan dengan tatap muka, pandemi membuat masyarakat mengenal lebih dalam aktivitas dengan
online atau daring.

Maraknya infeksi virus COVID-19 juga membuat masyarakat enggan untuk keluar rumah karena takut
tertular. Segala aktivitas masyarakat dilakukan di rumah, kondisi ini memantik kegiatan online.

Transaksi pembayaran pun dilakukan secara online atau non tunai. Hal ini membuat penggunaan E-walet
seketika naik daun. Riset Neurosensum Indonesia (dalam Cakti, 2020) mengungkapkan sebelum pandemi,
penggunaan E-walet hanya berkisar 10%, namun sepanjang tahun 2020 terjadi lonjakan persentase penggunaan
dompet digital yang mencapai 44%, bahkan memungkinkan pertumbuhan pengguna akan terus meningkat.

Survei lain dilakukan oleh Ipsos di Asia Tenggara (Kurniawan, 2022). Survei menemukan hasil menarik
bahwa saat belanja online, masyarakat lebih banyak menggunakan E-walet dibanding rekening bank.
ShopeePay, OVO, GoPay, DANA dan LinkAja menjadi lima aplikasi E-walet yang paling populer di kalangan
masyarakat Indonesia.

Sepanjang tahun 2020, ShopeePay berhasil unggul dan menempati posisi pertama sebagai E-walet yang paling
diminati dan sering digunakan dengan persentasi sebesar 34%. Kemudian secara berturut-turut diikuti oleh OVO
sebesar 28%, GoPay sebesar 17%, Dana sebesar 14%serta Link Aja sebesar 8%.

Riset terbaru yang dilakukan InsightAsia bertajuk 'Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry
Outlook' juga menunjukan dompet digital semakin menjadi metode pembayaran paling yang dipilih masyarakat,
dibanding pembayaran tunai dan transfer bank. Hasil riset menunjukkan 74% responden aktif menggunakan
dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka.

Penggunaan dompet digital mengungguli metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49%), transfer
bank (24%), QRIS (21%), Paylater (18%), kartu debit (17%) dan VA transfer (16%). Riset ini melibatkan 1.300
responden dan dilaksanakan di tujuh kota besar di Indonesia meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar,
Semarang, Palembang dan Pekanbaru sepanjang 19 September hingga 30 September 2022.

Hasil riset ini menunjukkan perubahan peta. Riset menyebut, di tahun 2022, GoPay sebagai platform
dompet digital yang paling banyak digunakan oleh konsumen.

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 393
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Posisi kedua diduduki oleh OVO dengan 70% responden pernah menggunakan, dan 53% menggunakan
dalam tiga bulan terakhir. Siapa pun jawaranya, E-walet makin mendapatkan tempat, naik daun, menekuk
metode transaksi lainnya.

Penelitian ini fokus pada pemeriksaan hanya terhadap tiga jenis dompet digital, yaitu DANA, GOPAY dan
OVO. Alasannya adalah karena mayoritas UMKM di wilayah Banjarmasin menggunakan dompet digital ini,
dan penting untuk dicatat bahwa penggunaan dompet digital sebagai sarana pembayaran non-tunai masih
terbatas di Banjarmasin. Pemilihan Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara sebagai lokasi penelitian didasarkan
pada fakta bahwa jumlah UMKM yang menggunakan dompet digital untuk transaksi non-tunai lebih tinggi
daripada di Kecamatan lainnya di daerah tersebut.

Fokus penelitian ini adalah untuk menjawab dua pertanyaan utama: Pertama, bagaimana UMKM di
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara mendorong pertumbuhan E-wallet atau Dompet Digital? Kedua, apa
dampak dari penggunaan E-wallet atau sebagai alat pembayaran non-tunai bagi UMKM di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara?

Tujuan penelitian ini adalah: Pertama, untuk memahami bagaimana UMKM dapat mempromosikan
perkembangan E-wallet di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Kedua, untuk menganalisis dan memahami
dampak dari penggunaan E-wallet sebagai sarana pembayaran non-tunai bagi UMKM di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara.

TINJAUAN PUSTAKA

Dompet Digital

Dalam peraturan (Bank Indonesia, 2016) nomor 18 / 40 / PBI / 2016 Pasal 1 Ayat 7 tentang
penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran menjelaskan bahwa E-wallet yang selanjutnya disebut E-
wallet adalah layanan elektronik untuk menyimpan data instrumen pembayaran antara lain: alat pembayaran
dengan menggunakan kartu dan/atau uang elektronik, yang dapat juga menampung dana, untuk melakukan
pembayaran.

Pendapatan

Pendapatan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan karena semakin besar pendapatan yang
diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan membiayai segala keperluan yang dibutuhkan
perusahaan. Pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsikan, bahwa sering kali
dijumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi juga
kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian (Soekartawi, 2002).

Modal

Pada Umumnya, pengertian modal adalah “physical-oriented”.Dalam hubungan ini dapat dikemukakan
misalnya pengertian modal yang klasik, dimana artian modal ialah sebagai “hasil produksi yang digunakan untuk
memprodusir lebih lanjut”. Dalam perkembangannya kemudian ternyata pengertian modal mulai bersifat “non-
physical oriented”, dimana antara lain pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli, atau kekuasaan
memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini sebenarnya
juga belum ada persesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri (Adiprawiro, 2015).

Lama Usaha

Lama usaha merupakan lamanya pedagang berkarya pada usaha perdagangan yang sedang di jalani saat ini
(Asmie, 2008).Semakin lama menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan
tentang selera ataupun perilaku konsumen (Wicaksono, 2011).

Tenaga Kerja

Siswanto (2002) tenaga kerja adalah salah satu unsur dari perusahaan dan memiliki peran yang sangat
penting dalam operasional perusahaan. Tenaga kerja menjadi komponen penting dalam sebuah usaha karena
merekalah yang akan melaksanakan atau menjalankan produksi dari sebuah usaha tersebut.

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 394
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Jam Kerja

Jam kerja adalah lamanya waktu yang digunakan oleh pelaku usaha untuk menghasilkan barang dan jasa.
Menurut Komarudin (1979) pengertian jam kerja yaitu lamanya waktu yang digunakan orang untuk bekerja.
Jumlah jam kerja adalah banyaknya jam kerja yang digunakan untuk mencari nafkah. Jam kerja juga
mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja, Kesehatan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah teknik untuk mencari, memperoleh, menyimpulkan atau mencatat data. Data
primer digunakan untuk keperluan penelitian dan karya tulis ilmiah ini. Kemudian, faktor yang berhubungan
dengan pokok-pokok permasalahan dianalisa sehingga diperoleh kebenaran atas data-data yang diteliti. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2019) penelitian statistik
deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Padangsidimpuan
Tenggara Kota Padangsidimpuan, dimana peneliti akan meneliti Penggunaan dompet digital sebagai alat
transaksi baru bagi UMKM tersebut.

Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah UMKM yang memprioritaskan penjualan minuman
dengan menggunakan E-wallet sebagai alat pembayaran. Seperti, DANA, OVO dan GOPAY di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara. Jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini berjumlah 20 populasi dan data
diperoleh dengan cara survei langsung ke lokasi penelitian yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.Teknik
sampling yang digunakan adalah sensus. Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota
populasi dijadikan sampel semua (Sugiyono, 2019).

Definisi Operasional Variabel

Dompet Digital

Dalam ketentuan (Bank Indonesia, 2016) nomor 18 / 40 / PBI / 2016 Pasal 1 Ayat 7 tentang pelaksanaan
proses transaksi pembayaran, dijelaskan bahwa E-wallet yang selanjutnya disebut sebagai dompet elektronik
adalah layanan elektronik yang digunakan untuk menyimpan informasi alat pembayaran seperti kartu dan/atau
uang elektronik, yang juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran.

Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh setiap bulan dari pelanggan atas barang atau jasa yang
mereka terima.

Modal

Modal adalah jumlah uang dalam mata uang lokal yang digunakan untuk mendukung operasi perusahaan,
mengelolanya, dan membiayainya selama satu bulan.

Lama Usaha

Lama Usaha adalah periode waktu ketika pelaku UMKM menjalankan bisnis mereka, yang diukur dalam
tahun, khususnya dalam penjualan produk utama minuman dengan menggunakan dompet digital sebagai metode
pembayaran non-tunai.

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja adalah individu yang menggunakan energi dan usaha mereka untuk mengoperasikan dan
menjalankan produksi perusahaan, diukur dalam jumlah orang.

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 395
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Jam Kerja

Jam Kerja adalah interval waktu mulai dan selesai kerja pelaku UMKM, diukur dalam satuan jam.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data melibatkan berbagai metode, seperti (1) wawancara dengan sumber, yang bisa
menjadi pegawai atau pemilik usaha, dan (2) observasi, yang mencakup pengamatan yang dilakukan dengan
terus terang atau tanpa dikenal.

Analisis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dilakukan dengan menggunakan metode
distribusi Presentase sederhana. Data presentase tersebut diolah dalam bentuk tabel yang mencatat tanggapan
responden terhadap pertanyaan yang diajukan di lapangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden dalam UMKM Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

Jenis Kelamin

Tabel 1
Klasifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden UMKM Pengguna E-wallet di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara

Jenis Kelamin Frekuensi %

1. Laki-laki 11 53,4

2. Perempuan 9 46,6

Total 20 100

Sumber: Data diolah pada tahun 2023

Dari hasil survei yang dilakukan pada 20 responden di wilayah kecamatan Padangsidimpuan Tenggara,
terlihat bahwa responden laki-laki lebih mendominasi dalam dunia kerja, yaitu sebanyak 11 orang atau mencapai
53,3% dari total responden. Sementara itu, responden perempuan berjumlah 9 orang atau 46,6% dari total
responden. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam
hal pekerjaan, produktivitas, dan tenaga, dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki dianggap sebagai pencari
nafkah utama dalam keluarga, sedangkan perempuan juga memiliki potensi untuk mengembangkan usaha
sampingan. Jika dibandingkan dengan perempuan, tanggung jawab seorang laki-laki lebih besar dalam hal
bekerja, produktivitas dan tenaga.

Usia

Tabel 2
Klasifikasi Berdasarkan Kelompok Usia Responden UMKM Pengguna E-wallet di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara.

Kelompok Usia Frekuensi %

1. 15-19 6 23,4

2. 20-29 10 63,3

3. 30-39 3 10

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 396
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

4. >40 1 3,3

Total 20 100

Sumber: Data Diolah 2023

Dari Tabel 2, terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam kelompok usia 20 hingga 29 tahun,
jumlahnya mencapai 10 orang atau sekitar 63,3%. Sementara itu, sekitar 6 orang atau sekitar 23,4% berusia
antara 15 hingga 19 tahun, dan hanya 3 orang atau sekitar 10% yang berusia antara 30 hingga 39 tahun.

Oleh karena itu, situasi tersebut menggambarkan bahwa dalam upaya penggunaan E-wallet sebagai sarana
transaksi baru, kelompok usia yang paling dominan adalah yang termasuk dalam kategori usia produktif, yaitu
antara 20 hingga 29 tahun, dengan jumlah sebanyak 10 orang dan persentase mencapai sekitar 63%.

Karakterisitik Usaha pada UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

Sarana dan Prasarana

Tabel 3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Sarana dan Prasa

Sarana Prasarana Frekuensi %


1. Menggunakan Cup Plastik 16 86,6
2. Menggunakan Cup Non-Plastik 4 13,4
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Dari Tabel 3, terlihat bahwa tingkat pemanfaatan Cup Plastik sebagai sarana dan prasarana mencapai 86,6%
dengan partisipasi sebanyak 16 pengguna. Di sisi lain, penggunaan Cup NonPlastik hanya mencapai 13,4%
dengan jumlah pengguna sebanyak 4. Perbedaan yang mencolok dalam penggunaan sarana dan prasarana ini
dapat dijelaskan dengan baik. Cup Plastik umumnya lebih dipilih karena lebih praktis dan menjaga kebersihan,
khususnya karena mereka digunakan sekali pakai. Selain itu, penggunaan Cup Plastik terkait dengan konsep
"coffee to go," di mana pembeli membeli kopi untuk dibawa saat berpergian atau untuk dibawa pulang. Selain
itu, kemudahan dalam membawa Cup Plastik membantu mengurangi pemborosan minuman yang tidak habis.
Sementara itu, penggunaan Cup NonPlastik, seperti yang terlihat dalam tabel, kurang diminati. Ini disebabkan
oleh kurangnya praktisitas dalam mencuci ulang gelas-gelas tersebut. Selain itu, Cup NonPlastik juga tidak dapat
dengan mudah dipindahkan seperti yang bisa dilakukan dengan Cup Plastik, karena Cup NonPlastik dianggap
sebagai aset dari suatu usaha.

Produk
Tabel 4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Produk Utama Yang Dijual
Produk Frekuensi %
1. Kopi (kopi blend, kopi 7 40
susususu dst)
2. Teh (thaitea,greentea dst) 10 50
3. Dawetl/Cendol 2 6,6
4. Soda 1 3,4
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Berdasarkan data dalam Tabel 4, dapat disimpulkan bahwa produk yang paling populer adalah yang terbuat
dari teh, dengan 50% pengguna memilihnya, yang setara dengan 10 orang. Sementara produk yang berbahan
dasar kopi memiliki persentase 40% atau 7 pengguna. Produk Dawet/cendol hanya diminati oleh 6,6%
pengguna, yaitu 2 orang. Teh memiliki keunggulan karena mudah diolah dengan berbagai bahan lain seperti
susu, sirup, dan keju. Selain itu, minuman berbahan dasar teh sudah menjadi bagian dari budaya kuliner
Indonesia, sehingga penjualannya sangat tinggi. Meskipun kopi juga memiliki banyak penggemar, khususnya
di kalangan mahasiswa dan pekerja kantoran, namun pengolahan kopi yang pahit memerlukan keahlian khusus.

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 397
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Selera setiap individu berbeda, sehingga membuat kopi yang sesuai dengan selera seseorang menjadi tantangan
tersendiri.

Jam Operasional
Tabel 5
Klasifikasi Berdasarkan Jam Operasional Usaha
Jam Operasional Frekuensi %
1. 5-10 Jam 2 6,6
2. 11-15 Jam 18 93,4
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Berdasarkan data yang tercantum dalam Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa jam operasional dalam rentang
11-15 jam mendominasi dengan persentase sebesar 93,3%, yang setara dengan 18 UMKM. Sementara itu, jam
operasional antara 5-10 jam hanya mencapai persentase 6,6%, yang diikuti oleh hanya 2 UMKM yang memilih
waktu kerja dalam rentang tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas UMKM yang menggunakan E-
wallet di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara memiliki jam kerja yang tinggi, melebihi 35 jam per minggu.
Perlu dicatat bahwa meskipun jam operasional tinggi, jam kerja karyawan cenderung dibagi antara pagi dan
siang, serta siang dan malam.

Perkembangan E-wallet
Jenis E-wallet
Tabel 6
Klasifikasi Berdasarkan Jenis E-wallet Yang Digunakan Oleh UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan
Tenggara
Jenis E-wallet Frekuensi %
1. GOPAY 9 45,5
2. OVO 7 40
3. DANA 4 15,5
Total 20 100
Sumber: Data Diolah 2023

Tabel 6 mencerminkan bahwa GOPAY adalah E-wallet yang paling banyak digunakan oleh UMKM di
Kecamatan E-wallet, mencapai 45,45% dari total 9 pengguna. Sementara itu, OVO merupakan jenis E-wallet
kedua terpopuler dengan persentase 40%, diikuti oleh E-walet DANA yang memiliki persentase terendah, yaitu
14,54%, dengan 4 pengguna.
Mulai dari tahun 2020,GOPAY tetap memimpin sebagai dompet digital terkemuka di Indonesia. Tabel 5.7
juga mencerminkan bahwa UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara memiliki keyakinan dalam
menggunakan GOPAY sebagai pengganti uang tunai untuk bertransaksi.

Ragam Jenis E-wallet Yang Digunakan


Tabel 7
Klasifikasi Berdasarkan Ragam Jenis E-wallet Yang Digunakan Oleh UMKM di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara
Jenis E-wallet Frekuensi %
1. OVO/GOPAY/DANA 6 33,4
2. OVO/GOPAY/DANA 4 20
3. OVO /GOPAY 8 40
4. OVO/DANA 1 3,3
5. DANA/GOPAY 1 3,3
Total 20 100
Sumber: Data Diolah 2023

Dari tabel 7, dapat disimpulkan bahwa UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara sangat tertarik pada
penggunaan dua jenis E-wallet, yaitu OVO dan Gopay, dengan persentase 40% dan jumlah pengguna sebanyak
8 Tidak kalah populer, penggunaan satu jenis E-wallet seperti DANA, OVO dan GOPAY juga memiliki
persentase 33,3% dengan jumlah pengguna sebanyak 6,Sementara itu, penggunaan tiga jenis E-wallet mencapai

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 398
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

persentase 20% dengan 4 pengguna. Kesimpulannya, OVO dan GOPAY mendominasi penggunaan E-walet
oleh UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, sesuai dengan fakta bahwa pada tahun 2020,keduanya
merupakan yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Lama Penggunaan E-wallet


Tabel 8
Klasifikasi Berdasarkan Lamanya Penggunaan Dompet Digital
Lama Penggunaan Frekuensi %
1. < 1 Tahun 10 70
2. 1-2 Tahun 8 26,6
3. > 2 Tahun 2 3,4
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Menurut informasi dari Tabel 8, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna E-wallet menggunakan
layanan tersebut selama kurang dari satu tahun, dengan persentase sebesar 70% atau 10 pengguna. Pengguna
yang telah menggunakan E-wallet selama 1-2 tahun mencapai 26,6% dengan jumlah 8 pengguna, sementara
pengguna yang telah menggunakan lebih dari dua tahun hanya sekitar 3,3% dengan jumlah 2 orang. Pada tahun
2017, E-wallet sudah dikenal, tetapi penggunaannya belum begitu luas. Namun, pada tahun 2019, data dari tabel
menunjukkan peningkatan signifikan dengan tingkat penggunaan mencapai 70% dari total 30 pengguna,
terutama pada pengguna yang baru memulai penggunaan dompet digital selama kurang dari satu tahun.

Pendapatan
Tabel 9
Klasifikasi Berdasarkan Pendapatan Perbulan Yang Diperoleh UMKM di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara
Pendapatan Frekuensi %
1. 5.000.000-10.000.000 3 14
2. 11.000.000-15.000.000 6 28
3. 16.000.000-20.000.000 2 12
4. 21.000.000-30.000.000 1 6
5. >30.000.000 8 40
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Tabel 9 menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara memiliki pendapatan


bulanan yang beragam.Lebih dari 30 juta memiliki persentase 40% dan berjumlah 8 UMKM.Pendapatan antara
11 juta hingga 15 juta memiliki persentase 26,6% dengan 6 UMKM.Pendapatan antara 5 juta hingga 10 juta
memiliki persentase 16% dengan 3 UMKM.Pendapatan antara 16 juta hingga 20 juta memiliki persentase 10%
dengan 2 UMKM.Pendapatan antara 21 juta hingga 30 juta memiliki persentase paling rendah, yaitu 6,6%
dengan 1 UMKM.

Modal
Tabel 10
Klasifikasi Berdasarkan Modal Perbulan Yang Diperoleh UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan
Tenggara
Modal Frekuensi %
1. 6.000.000-10.000.000 8 53,3
2. 11.000.000-15.000.000 6 16,7
3. 16.000.000-20.000.000 1 6,6
4. 21.000.000-25.000.000 3 13,4
5. >25.000.000 2 10
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 399
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Tabel 10 menunjukkan bahwa UMKM dengan E-wallet di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara


memiliki modal bulanan yang beragam.Modal antara 6 juta hingga 10 juta memiliki persentase 53,3% dan
berjumlah 8 UMKM.Modal antara 11 juta hingga 15 juta memiliki persentase 16,7% dengan 6 UMKM.Modal
21 juta hingga 25 juta memiliki persentase 13,3% dengan 3 UMKM.Modal di atas 25 juta memiliki persentase
10% dengan 2 UMKM.Modal antara 16 juta hingga 20 juta memiliki persentase paling rendah, yaitu 6,6%
dengan UMKM.

Lama
Tabel 11
Lama Usaha UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
Jumlah Tenaga Kerja Frekuensi %
1. <1 Tahun 8 43,4
2. 1-2 Tahun 6 26,7
3. 2-3 Tahun 1 6,6
4. 3-4 Tahun 2 10
5. >4 Tahun 3 13,3
20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Tabel 11 menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM memiliki usia kurang dari 1 tahun dengan persentase
43,3% dan 8 UMKM.Usaha dengan usia 1-2 tahun memiliki persentase 26,7% dengan 6 UMKM.Usaha dengan
usia lebih dari 4 tahun memiliki persentase 13,3% dengan 3 UMKM.Kesimpulan dari data ini adalah bahwa
sektor minuman berkembang di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara terutama usaha-usaha yang baru berdiri
dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Tenaga Kerja
Tabel 12
Tenaga Kerja UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
Jumlah Tenaga Kerja Frekuensi %
1. <5 Tenaga Kerja 12 63,4
2. 6-10 Tenaga Kerja 6 30
3. 11-20 Tenaga Kerja 1 3,3
4. >21 Tenaga Kerja 1 3,3
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Tabel 12 menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM memiliki jumlah tenaga kerja kurang dari 5 orang,
dengan persentase 63,3% dan 12 UMKM.UMKM dengan 6-10 tenaga kerja memiliki persentase 30% dengan 6
UMKM.UMKM dengan 11-20 tenaga kerja dan lebih dari 21 tenaga kerja memiliki persentase yang sama, yaitu
33,3% dengan masing-masing 1 UMKM.Dari persentase ini, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan UMKM
menggunakan jumlah tenaga kerja yang terbatas untuk usaha mereka.

Keunggulan
Tabel 13
Penggunaan E-wallet bagi UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
Keunggulan E-wallet Frekuensi %
1. Promo Cashback untuk 13 18,3
Konsumen
2. Praktis dan Simple 28 39,4
3. Tidak Perlu Uang 27 38,1
Kembalian
4. Peningkatan Pelayanan 2 2,8
Konsumen
5. Belum ada Kemudahan 1 1,4
yang Dirasakan
Total 100

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 400
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

Sumber : Data Diolah 2023

Tabel 13 menunjukkan bahwa keunggulan E-wallet yang paling mencolok adalah kemudahan dan
kesederhanaannya, dengan persentase 39,4% dan 28 pengguna.Keunggulan lain adalah tidak perlu menyediakan
uang kembalian, dengan persentase 38,1% dan 27 pengguna.Keunggulan ini, terutama kemudahan dan
kesederhanaannya, sangat menarik bagi UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara yang menggunakan
E-wallet.

Kendala
Tabel 14
Penggunaan E-wallet bagi UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
Kendala E-wallet Frekuensi %
1. Susah Sinyal atau Eror 15 46,6
2. Uang Dipending 1×24 Jam 5 15,5
3. Perlu Doble Cek 5 15,5
4. Belum Ada Kendala 7 21,9
Total 32 100
Sumber : Data Diolah 2023

Tabel 14 mengindikasikan bahwa kendala terbesar dalam penggunaan E-wallet adalah masalah sinyal yang
buruk, eror, atau kesalahan sistem, dengan persentase 46,9% dan 15 pengguna.Namun, sebagian UMKM
(21,9%) tidak mengalami kendala signifikan dalam penggunaan E-wallet.Masalah sinyal dan eror sistem
menjadi kendala utama yang perlu diperbaiki agar aktivitas jual-beli dapat berjalan lancar.

Dampak
Tabel 15
Penggunaan Dompet Digital terhadap Peningkatan Pendapatan:
Pengaruh E-wallet Frekuensi %
1. Meningkatkan Pendapatan 12 70
2. Tidak Meningkatkan 8 30
Pendapatan
Total 20 100
Sumber : Data Diolah 2023

Tabel 15 menyatakan bahwa sebagian besar pengguna UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
menganggap penggunaan E-wallet dapat meningkatkan pendapatan, dengan persentase 70% dan 12
pengguna.Namun, sekitar 30% pengguna menganggap bahwa E-wallet tidak memberikan peningkatan
pendapatan yang signifikan.Penggunaan E-wallet, terutama melalui program promosi seperti cashback atau
diskon, dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan UMKM. Namun, tidak semua UMKM mendapatkan
manfaat yang sama dari penggunaan E-wallet

PENUTUP
Implikasi Penelitian

Dalam rangka mengakhiri penelitian ini, temuan yang dihasilkan menunjukkan bahwa pertumbuhan
penggunaan E-wallet di Padangsidimpuan mengalami peningkatan signifikan. Walaupun konsep E-wallet telah
dikenal sejak tahun 2017, namun pertumbuhan yang pesat terjadi pada tahun 2022. Ini mengindikasikan
perkembangan yang cepat terutama di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara selama tahun 2022-2023.
Keuntungan penggunaan E-wallet juga terlihat, terutama bagi pelaku UMKM dan lebih khususnya bagi kasir
yang merasakan kemudahan dalam transaksi non-tunai. Meskipun ada beberapa kendala seperti masalah sinyal,
eror, dan gangguan sistem, namun dapat diatasi dengan melakukan pemeriksaan sebelum penggunaan.

KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan, antara lain: (1) Populasi sampel yang terbatas, hanya terdiri
dari 30 UMKM pengguna dompet digital di Padangsidimpuan (2) Kesulitan dalam bertemu dengan responden,

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 401
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) ISSN : 2962-9322
Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2023 Hal. 392-402
DOI : https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1209

yang memerlukan waktu penelitian yang lebih lama. (3) Keterbatasan data mengenai UMKM pengguna E-wallet
di Padangsidimpuan, sehingga perlu dilakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data. (4) Beberapa
responden tidak bersedia diwawancarai, sehingga observasi digunakan untuk mendapatkan data.

SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa (1) Mayoritas UMKM di Kecamatan Padangsidimpuan
yang menggunakan E-walet bergerak dalam bidang penjualan produk minuman ringan, dengan penggunaan
kemasan yang efisien. Penggunaan E-walet didorong oleh UMKM dan telah terbukti meningkatkan dalam
setahun terakhir. Penggunaan E-wallet juga didukung oleh promosi-promosi tertentu, meskipun tidak semua
pelaku usaha dapat menikmati promosi tersebut. (2) Penggunaan E-walet sebagai alat pembayaran non-tunai
membantu pengguna, terutama kasir, karena kemudahan dan penghematan uang kembalian. Namun,
penggunaan E-walet oleh konsumen masih terbatas di kota Padangsidimpuan dan belum optimal, terutama
karena ketergantungan pada promo-promo tertentu. (3) Penggunaan dompet digital memiliki dampak positif
terhadap pendapatan pelaku UMKM, meskipun variabilitas dalam promo yang diberikan. Penggunaan E-walet
juga dapat meningkatkan eksposur UMKM terhadap konsumen.

SARAN
Beberapa saran yang dapat diajukan meliputi: (1) Perlu adanya perbaikan pada aplikasi E-walet, terutama
dalam mengatasi eror dan gangguan sistem untuk memastikan transaksi UMKM berjalan lancar di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara. (2) UMKM diharapkan untuk aktif mengikuti perkembangan teknologi finansial
(fintech) dengan membaca berita terkini mengenai E-walet di berbagai sumber. (3) Sebaiknya UMKM tidak
hanya bergantung pada diskon yang ditawarkan oleh E-walet, melainkan membangun loyalitas jangka panjang
dengan pengguna E-walet. (4) Dengan pertumbuhan pengguna dompet digital yang terus meningkat, penelitian
ini dapat menjadi titik awal untuk penelitian lebih lanjut yang dapat memberikan wawasan baru di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
Adiprawiro. .(2015) Dalam dasar manajemen keuangan. Jakarta: Universitas gunadarma.
Asmie, P. (2008). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan
Pedagang Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta, Vol 2 hal 197-210.
B, siswanto sastrohadiwiroyo. (2002). Manajemen tenaga kerja indonesia pendekatan
administrasi dan operasional (P. 33). Jakarta: Bumi aksara.
Bank Indonesia (Ed.). (2020). Bank Indonesia: Building a modern and advanced money
market in a digital era: blueprint for money market development 2025. Bank Indonesia.
Blussé, L. (1979). The arsip nasional of jakarta. Itinerario, 3(1), 36–41.
https://doi.org/10.1017/S0165115300017241
Buana, D. R. (2020). Analisis perilaku masyarakat indonesia dalam menghadapi
pandemi virus corona (Covid-19) dan kiat menjaga kesejahteraan jiwa. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15082
cyan & Cyan. (2020, Februari 24). Mempelajari lebih jauh sejarah akuntansi, the history
of accounting. Mekari Jurnal. https://www.jurnal.id/id/blog/sejarah-akuntansi/
Dari rimba menjadi kota: Bank Indonesia dalam evolusi Malang Raya (Cetakan
pertama). (2020). Bank Indonesia Institute.
Ibrahim, A. S. (2016). Pemahaman sekolah terhadap kebijakan tentang penyelenggaraan
kurikulum setara jender. Kajian Linguistik dan Sastra, 1(1), 35. https://doi.org/10.23917/kls.v1i1.2476
Iprice insights—Indonesia.Diambil 26 September 2023, dari
https://iprice.co.id/insights/id
Sastrohadiwiryo, B. S. (2002). Manajemen tenaga kerja Indonesia: Pendekatan
administratif dan operasional (Cet. 1). Bumi Aksara.
Soekartawi. (2002). In p. A. Samuelson, faktor-faktor produksi (P. 132). Jakarta:
Erlangga.
Sriyoto, ., Irawan, A., & Kianditara, . (2008). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas pemanen kelapa sawit(Kasus pada pt socfin indonesia perkebunan aek loba kecamatan aek kwasan dan kecamatan
pulau rakyat kabupaten asahan provinsi sumatera utara). Jurnal AGRISEP, 7(1), 85–96. https://doi.org/10.31186/jagrisep.7.1.85-
96
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan d&d. Bandung: Alfabeta.
Sukino, s. (2015). Pengantar teori mikroekonomi. Jakarta: Pt raja grafindo persada.
Wicaksono, R. (2011). Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Rill, Suku Bunga
Rill, dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang dan Besar di Indonesia Tahun
1990-2008. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol.02 No. 02 Juli - Desember 2023 402

Anda mungkin juga menyukai