Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBAYARAN ONLINE KEPADA POLA HIDUP

MASYARAKAT DI INDONESIA

Makalah Akhir Semester

Reading and Writing

Oleh:

Joseph Fuji
13111810175
Bisnis 1A

Sekolah Bisnis dan Ekonomi


Universitas Prasetiya Mulya
2018/2019
PENGARUH PEMBAYARAN ONLINE KEPADA POLA HIDUP
MASYARAKAT DI INDONESIA

Joseph Fuji

Abstrak
Sekarang ini merupakan tahun dari revolusi teknologi informasi. Perdagangan di internet
perlu adanya pembayaran secara online. Hal tersebut menimbulkan mulai banyaknya jenis
pembayaran online sepeti e-payment dan sebagainya. Paper ini menganalisa pengaruh
pembayaran online kepada pola hidup masyarakat di Indonesia. Kita juga menampilkan
bagaimana perkembangan pengguna e-payment di Indonesia. Pengguna e-payment di
Indonesia sekarang ini cukup berkembang, banyak pengguna kartu kredit di indonesia yang
lebih memilh menggunakan e-payment proses dalam melakukan setiap transaksi, baik
transaksi pembelian barang ataupun servis. Sehingga segala perkembangan teknologi ini
seperti pembayaran online dapat mempengaruhi perilaku masyarakat di masa kini, baik itu
perubahan perilaku yang positif maupun negatif. Dilakukannya pengumpulan data
menggunakan metode kuantitatif seperti survei dalam bentuk kuesioner di kalangan
Universitas Prasetiya Mulya Sekolah Bisnis dan Ekonomi dan juga di luar lingkungan,
oberservasi secara tidak langsung, dan studi bibliografi untuk mengetahui perubahan
perilaku yang terjadi pada masyarakat di masa lalu dan juga di masa sekarang.

Kata kunci: E-payment, e-commerce, e-check, e-wallet, smart card, pembayaran online,
pembayaran langsung, pola hidup

Pendahuluan
Di zaman modern ini, banyak terjadinya perubahan dalam penggunaan teknologi
untuk mempermudah kegiatan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, manusia mengalami
kemajuan dalam segala bidang. Salah satu kemudahan yang terjadi dalam teknologi adalah
pembayaran online (e-payment). Jika dulu seseorang untuk melakukan pembelian serta
pembayaran perlu dilakukan secara langsung. Saat ini teknologi memberikan kemudahan
untuk mengatasi hal tersebut.
Pembayaran online (e-payment) adalah suatu system yang menyediakan alat-alat
untuk pembayaran jasa atau barang-barang yang di lakukan di internet (secara online).
Pembayaran online (e-payment) biasanya di gunakan suatu perusahaan dengan menjalin kerja
sama dari sejumlah lembaga perbankan. Seiring berkembangnya e-payment yang di gunakan

1
sesuai kebutuhan suatu perusahaan maka berkembanglah beberapa macam bentuk sistem
pembayaran e-payment antara lain E-Wallet, E-Cash,  electronic cheque, smartcard.1
Dengan berkembangnya teknologi, masyarakat yang khususnya para remaja pastinya
ingin lebih mudah dalam segala hal. Maka dari itu e-payment mulailah muncul untuk
memudahkan segala pembayaran melalui online. Sehingga dari munculnya e-payment ini,
segala macam pembayaran pun menjadi online, mulai dari pembayaran uang tol, pembayaran
membeli produk, pembayaran tagihan-tagihan dan lain-lain.
Karena e-payment membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat, maka makalah yang saya buat adalah untuk mendalami lebih jauh mengenai
bagaimana perubahan yang terjadi dalam pola hidup masyarakat di Indonesia dalam
tercipatnya e-payment. Melalui makalah yang dibuat ini berisi tentang pengertian e-payment,
apa saja bentuk e-payment, dampak perubahan yang terjadi karena adanya e-payment.
Informasi mengenai e-payment yang dicantumkan kedalam makalah ini diperoleh dari
artikel dengan sumber yang terdapat di dalam internet dan juga kuesioner yang disebarkan
kepada mahasiswa/I di Universitas Prasetiya Mulya dan masyarakat dari luar lingkungan.

Munculnya pembayaran online (e-payment)


Di mulai dari tahun 2007, e-payment mulai muncul di Indonesia untuk membantu
para masyarakat dalam melakukan transaksi. E-payment pun memiliki banyak metode yaitu,
e-wallet, smart card, e-cash, dan e-check. E-wallet merupakan dompet elektronik yang
termasuk salah satu jenis e-payment dan merupakan alternative lain untuk pembayaran secara
elektronik. E-wallet juga dapat diartikan sebagai segala bentuk transaksi karena merupakan
bentuk lain dari dompet yang bisa dibawa kemana-mana. Disaat saldonya habis, yang perlu
dilakukan hanya melakukan top-up untuk mengisi ulang saldo. Smart card pun hampir mirip
dengan kartu ATM, di saat melakukan transaksi uang yang ada di dalam kartu akan di debet
menggunakan mesin khusus. Smart Card memiliki keunggulan yaitu penerima uang dapat
mengetahui data informasi mengenai pembeli yang telah melakukan pembayaran. Lalu ada
juga e-cash, e-cash merupakan uang elektronik yang khusus digunakan untuk jual beli online,
dimana nomor rekening yang tercantum pada e-cash merupakan nomor handphone sang
pengguna. Tujuan ini digunakan untuk menimalisir para pengguna untuk tidak lupa dengan

1
Sari, Rannie Fitriya, “Apa itu e-payment?” dalam
http://www.hermantolle.com/class/2014/03/e-payment/; diunduh tanggal 9 Desember 2018
pukul 19:48 WIB.
2
nomor rekeningnya masing-masing. Dan metode e-payment yang terakhir adalah e-check. E-
check adalah cek yang dibuat dalam bentuk digital. Selain pembayaran, e-check juga bisa
digunakan sebagai pencairan secara tunai  melalui bank. Namun fasilitas e-payment ini belum
tersedia di Indonesia.2
Pada saat pembayaran elektronik ini muncul, e-payment belum cukup banyak
digunakan oleh masyarakat. Pada tahun 2011, dari 230 juta jiwa penduduk Indonesia, jumlah
pemilik rekening bank mencapai 80 juta orang dan pengguna seluler 200 juta orang.
pengguna layanan e-payment di Indonesia baru hanya mencapai tiga juta orang. Pada tahun
itu sebagian besar pengguna e-payment, sebanyak dua juta orang, adalah pengguna Flazz
BCA. Disusul pengguna Kartu Prabayar Bank Mandiri sebanyak 500.000 orang. Sisa-nya,
adalah pengguna layanan Telkomsel Cash dan Dompetku Indosat yang fokus pada
pembayaran ritel. Namun riset Sharing Vision menunjukkan bahwa angka penggunaan e-
payment masih bisa ditingkatkan secara signifikan.3
Untuk meningkatkan penggunaan e-payment, penyedia layanan harus
mengembangkan berbagai alternatif layanan berskala mikro. Salah satunya, layanan berbasis
transportasi. Pengguna e-payment untuk transaksi mikro juga akan mempermudah
pengelolaan keuangan konsumer dan memberikan kepastian. Penyedia layanan juga harus
menaikkan standar layanan yang berlaku. Terutama interoperabilitas yang ada belum optimal.
Sering bejalannya waktu, e-payment semakin banyak memiliki fasilitas pembayaran,
mulai dari Go-pay, OVO, XL tunai, Shopee, Tokopedia, hingga wajibnya pembayaran tol
dengan menggunakan e-toll card. Karena begitu banyaknya fasilitas yang membantu e-
payment dan internet di masa kini Indonesia merupakan negara terbesar pengguna e-comerce
di kawasan Asia Pasifik. Dinyatakan bahwa sebesar 95,8 persen konsumen di Indonesia
banyak yang menggunakan e-commerce untuk berbelanja. Produktivitas penduduk Indonesia
dalam menggunakan e-commerce juga terlihat dari indikator frekuensi belanja dan juga
jumlah aplikasi belanja yang ada di handphone milik penduduk di Indonesia. Sebanyak 72,2
persen pengguna e-commerce di Indonesia memiliki dua hingga lima aplikasi yang terpasang
pada smartphone-nya. sebanyak 46,7 persen juga pengguna e-commerce di Indonesia pernah
berbelanja melalui aplikasi sebanyak dua hingga lima kali dalam waktu sebulan. 4 Hal tersebut
juga membuktikan dimana jika e-commerce banyak digunakan maka otomatis penggunaan e-
2
Tavana, “Macam-macam e-payment” dalam https://efinansial.com/apa-itu-e-payment/;
diunduh tanggal 9 Desember 2018 pukul 20:26 WIB.
3
Pikiran rakyat, “Pengguna E-payment Jauh dari Harapan,” dalam
https://sharingvision.com/pengguna-e-payment-jauh-dari-harapan/; diunduh tanggal 9
Desember 2018 pukul 20:39 WIB.
3
payment pun meningkat karena saling e-commerce dan e-payment merupakan suatu
penghubung.

Perbedaan penggunaan e-payment dan pembayaran langsung


Dapat kita lihat dari riset yang telah dicari di atas bahwa semakin tahunnya
pengunaan e-payment terus meningkat pesat. Tentu saja hal tersebut dikarenakan adanya
suatu perbedaan keuntungan yang sangat besar antara pembayaran secara dengan pembayaran
secara online (e-payment) bagi pihak masyarakat.

Seperti pada saat anda melakukan segala bentuk transaksi pembayaran akan sangat
mudah dan tidak perlu antri, semua langsung dapat berjalan dalam sekejap dan bisa langsung
di cek sehingga membuat lebih efektif dan efisien waktu. Lalu banyaknya jenis-jenis e-
payment yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan msayarakat, baik untuk pembayaran
makanan, tiket, jalan tol, bahkan penggunaan jasa pun juga bisa. Dengan menggunakan
fasilitas ini pun tentunya para masyarakat akan terhindar dari tindak kriminal, tidak perlu
membawa uang banyak kemana-mana, setiap penggunaanya pun harus kemasukkan kode
sandi terlebih dahulu, sehingga sangat memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Dalam
melakukan pembayaran online pun tentu saja akan rentan melakukan kesalahan dalam
memberikan uang kembalian karena sudah dikalkulasi dengan mesin dibandingkan dengan
pembayaran tunai.

Namun di satu sisi pembayaran online (e-payment) ini pun juga memberi dampak
buruk. Misalkan Infrastruktur dibidang telekomunikasi yang ada di negara kita masih belum
terlalu maksimal dan harga untuk bisa terkoneksi dengan jaringan internet masih terbilang
mahal. Sehingga ini memberikan dampak bagi masyarakat bahwa penggunaan e-payment pun
belum cukup terjangkau karena mahalnya koneksi jaringan. Untuk sosialisasi penggunakan
kartu pembayaran secara elektronik pun belum menyebar rata hingga ke berbagai daerah,
sehingga masih ada sebagian masyarakat yang belum bisa menikmati berbagai kemudahan
dari fasilitas yang ditawarkan ini. Lalu karena e-payment ini terkoneksi dengan internet maka
banyak sekali yang berbuat jahat tidak hanya secara fisik saja namun di dalam dunia maya

4
CNN, “Indonesia Merupakan Pengguna E-commerce Paling Besar,” dalam
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171101140427-92-252700/ri-diprediksi-jadi-
pengguna-e-commerce-terbesar-asia-pasifik; diunduh tanggal 9 Desember 2018 pukul 22:19
WIB.
4
pun juga terdapat penjahat cyber yang biasanya mereka akan membobol uang elektronik (e-
wallet) masyarakat5.

Perilaku masyarakat Indonesia ketika bertransaksi melalui e-payment


Pada dasarnya seiring meningkatnya perkembangan teknologi, perilaku masyarakat
pun juga ikut berubah karena adanya sifat alami dalam menyesuaikan teknologi yang
berkembang. Begitu juga dalam fitur e-payment ini memberikan dampak terhadap perilaku
masyarakat. Seperti perempuan yang lebih canggih ketimbang pria. Perempuan muda
Indonesia (usia 25-34 tahun) lebih mudah mengadopsi e-payment ketimbang pria. Karena
perempuan muda Indonesia sering kali berbelanja segala jenis kebutuhan. Maka untuk
memudahkannya para perempuan muda menggunakan e-payment untuk berbelanja online,
membeli pulsa/paket data, membeli saldo dan membayar layanan transportasi online.
Masyarakat pun cenderung lebih sering memegang handphone mereka masing-
masing. Dikarenakan adanya layanan e-payment dimana sajah sehingga masyarakat wajib
membawa handphonenya untuk transaksi online. Masyarakat Indonesia pun juga cenderung
lebih sering memantau handphonenya. Karena e-payment ini sering kali memberi diskon atau
cashback dalam pembelian barang maupun jasa. Sehingga masyarakat akan cenderung untuk
memantau handphonenya lebih sering dari biasanya.
Dalam adanya fitur e-payment ini yang dapat membuat masyarakat melakukan
pembayaran online di rumah, fitur ini mengakibatkan masyarakat semakin malas untuk keluar
melakukan transaksi dan bertemu dengan orang yang ada disekitarnya, hal ini menyebabkan
meningkatnya sikap individualitas di masyarakat dan Indonesia pun menjadi paling siap go
cashless, Menurut riset Visa bertajuk Visa Payment Study 2017, sekitar 76% responden
percaya diri tanpa uang tunai selama 24 jam. Angka ini paling tinggi dibandingkan negara
Asean lainnya. 6

Pendapat Mahasiswa/i terhadap E-payment


Setiap individu tentu saja ingin untuk memperkerjakan segala hal lebih mudah
demikian juga dengan setiap mahasiswa/i kelas Bisnis 1A Sekolah Bisnis dan Ekonomi

5
Aris, “Keunggulan dan Kelemahan E-payment,” dalam https://centrausaha.com/jenis-
fasilitas-epayment-keunggulan-kelemahan/; diunduh tanggal 9 Desember 2018 pukul 22:54
WIB.
6
Hendra, “Perilaku Masyarakat Indonesia terhadap E-payment,” dalam
http://marketeers.com/9-perilaku-digital-payment-di-indonesia/; diunduh tanggal 9
Desember 2018 pukul 00:58 WIB.
5
Universitas Prasetiya Mulya maupun masyarakat lingkungan luar. Tentu saja mereka akan
memilih untuk melakukan pembayaran secara online karena lebih mudah dan cepat. Namun
yang menjadi faktor permasalahannya adalah masih banyak masyarakat di Indonesia yang
masih belum mengerti cara menggunakannya, sehingga mereka tentu saja memilih
melakukan pembayaran secara tunai karena sudah nyaman.
Untuk mendapatkan data yang lebih jelas mengenai pendapat mahasiswa/i terntang
seberapa besar e-payment membantu, mana yang sering dipakai, seberapa sering
menggunakannya, dan fitur mana yang sering dipakai, saya membuat sebuah kuesioner yang
dibagikan kepada mahasiswa/I di Universitas Prasetiya Mulya Sekolah Bisnis dan Ekonomi
dan juga masyarakat di luar lingkungan sesuai dengan tema makalah ini. Kuesioner yang saya
berikan telah diisi sebanyak 21 orang.
Dari survey yang telah saya lihat, bahwa 21 dari 21 orang telah menjawab bahwa
menurut mereka pembayaran online (e-payment) sangatlah membantu dan sama sekali tidak
ada yang menjawab bahwa e-payment tidak membantu. Dari data tersebut, diketahui bahwa
100% orang yang mengisi kuesioner merasa terbantu oleh fasilitas e-payment ini.
Selanjutnya, saya memberikan pertanyaan tentang seberapa besar e-payment ini
membantu mereka yang menyetujui bahwa fasilitas e-payment membantu mereka (skala 5
sangat membantu sedangkan skala 1 kurang membantu). 13 dari 21 orang memberi skala 5, 6
dari 21 orang memberi skala 4, 1 dari 21 orang memberi skala 3 dan skala 2, lalu 0 dari 21
orang memberi skala 1. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa e-payment cukup berperan
baik di kehidupan masyarakat, karena dapat dilihat dari riset kuesioner bahwa lebih dari
setengah menyatakan bahwa e-payment sangat membantu.
Untuk membandingkan lebih jelas antara penggunaan pembayaran tunai atau
pembayara online (e-payment) maka saya kembali memberikan pertanyaan kuesioner
tersebut. Dan hasilnya 8 dari 21 orang (38,1%) menyatakan bahwa mereka lebih sering
melakukan pembayaran secara tunai sedangkan 13 dari 21 orang (61,9%) menyatakan bahwa
mereka lebih sering melakukan pembayaran secara online (e-payment). Dapat disimpulkan
kembali dari data tersebut bahwa di masa kini bahwa lebih banyak masyarakat yang
menggunakan e-payment.
Selain itu, saya juga memberikan pertanyaan mengenai seberapa sering masyarakat
menggunakan fitur e-payment ini (skala 5 sangat sering sedangkan skala 0 sangat jarang).
Dan hasilnya 7 dari 21 orang memberi skala 5, 6 dari 21 orang memberi skala 4, 6 dari 21
orang memberi skala 3, 1 dari 21 orang memberi skala 2 dan skala 1. Dapat disimpulkan

6
kembali bahwa fitur e-payment telah sering digunakan pada waktu kegiatan sehari-hari
karena lebih dari setengah menyatakan sangat sering dalam menggunakan e-payment.
Untuk pertanyaan terakhir, saya memberikan pertanyaan mengenai fitur mana yang
sering mereka pakai dalam pembayaran online (e-payment). 3 dari 21 orang menyatakan
bahwa mereka sering menggunakan untuk e-toll, 4 dari 21 orang menyatakan bahwa mereka
sering menggunakan untuk ATM, 7 dari 21 orang menyatakan mereka menggunakannya
untuk Go-pay dan 7 dari 21 orang menyatakan bahwa mereka sering menggunakannya untuk
OVO. Dari riset kuesioner di atas, dapat dilihat bahwa OVO dan Go-pay cukup berperan
banyak dalam fitur e-payment namun ATM dan e-toll pun cukup berkontribusi juga.
Saya pun juga membuat sebuah kotak pendapat untuk para mahasiswa/i dan
masyarakat mengenai mengapa masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan fitur e-
payment tersebut. Dan hasilnya pun sangat beragam, beberapa menjawab bahwa karena
mereka sudah nyaman terhadap pembayaran secara tunai dan tidak ingin mencoba hal baru,
ada juga yang menyatakan bahwa untuk golongan usia tua tidak mengerti cara menggunakan
e-payment dan juga ada yang menyatakan bahwa e-payment ini tidak mendukung di
handphone para pengguna. Demikian juga saya membuat kotak pendapat mengenai mengapa
mereka menyukai menggunakan fitur e-payment ini. Ada yang menyatakan bahwa e-payment
ini mempermudah dan mempersingkat waktu dalam melakukan transaksi. Ada juga yang
menyatakan bahwa tidak usah repot-repot untuk membawa banyak uang kemana saja untuk
melakukan transaksi
Oleh karena data yang sudah saya olah di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa rata-
rata penilaian dari mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya Sekolah Bisnis dan Ekonomi
begitu juga masyarakat di luar lingkungan terhadapat e-payment dari skala 1 sampai 5 adalah
4. Kekuatan yang dimiliki dari penilaian terhadap e-payment ini adalah tentang
kemudahannya saat di pakai dan juga kenyamanannya. Sedangkan, kelemahan dari penilaian
terhadap e-payment ini juga disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang belum
paham terhadap cara penggunaan e-payment tersebut dan masih ingin menggunakan
pembayaran secara tunai.

Kesimpulan
7
E-payment merupakan fitur transaksi yang telah banyak digunakan oleh mahasiswa/i
Universitas Prasetiya Mulya Sekolah Bisnis dan Ekonomi dan juga mayoritas masyarakat di
Indonesia. Yang menjadi utama dalam fitur e-payment ini ialah memiliki rasanya kemudahan
dan kenyamanan dalam melakukan transaksi. Ketertarikan masyarakat terhadap e-payment
juga dapat dilihat dari riset-riset yang telah saya kumpulkan di atas bahwa adanya
peningkatan penggunaan e-payment pada masa dulu dan juga pada masa sekarang bagi
masyarakat di negara Indonesia. Selain itu, ketertarikan tersebut dapat juga dilihat dari hasil
kuesioner yang telah saya buat tersendiri untuk mahasiswa/i Universitas Prasetiya Mulya
Sekolah Bisnis dan Ekonomi dimana mereka menyatakan bahwa fitur e-payment sangat
membantu. Namun, masyarakat masih melihat bahwa e-payment ini masih memiliki
kekurang yaitu karena susahnya dipakai untuk golongan usia tua, mahalnya jaringan koneksi
internet untuk menggunakan e-payment, dan juga dapat dibobol oleh penjahat cyber untuk
mencuri uang dalam online. Akan tetapi, masyarakat maupun mahasiswa/i tetap ingin
menggunakan fitur e-payment ini karena mereka lebih mengutamakan kemudahan dan
kenyamanan yang didapat dari pelayanan ini, walaupun masih ada beberapa resiko yang
masih harus ditangani. Dan dari hasil yang telah disampaikan, dapat dilihat bahwa e-payment
ini memberi pengaruh terhadap pola perilaku masyarakat baik dari sisi positif maupun sisi
negatif, dimana sisi positifnya masyarakat dalam kegiatan sehari-harinya melakukan
mobilitas jauh lebih cepat namun di sisi negatifnya masyarakat menjadi lebih manja, malas
dan mudah tidak sabar, karena pengaruh yang diberikan dari e-payment dalam
kemudahannya melakukan suatu kegaiatan. Dan perlu ditekankan kembali bahwa masyarakat
di Indonesia cenderung bersikap individualistis dikarenakan tidak perlu adanya lagi suatu
komunikasi terhadap yang lain saat melakukan transaksi.

Daftar Pustaka
8
Aris, “Keunggulan dan Kelemahan E-payment,” dalam https://centrausaha.com/jenis-
fasilitas-epayment-keunggulan-kelemahan/; diunduh tanggal 9 Desember 2018 pukul
22:54 WIB .

CNN, “Indonesia Merupakan Pengguna E-commerce Paling Besar,” dalam


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171101140427-92-252700/ri-diprediksi-
jadi-pengguna-e-commerce-terbesar-asia-pasifik; diunduh tanggal 9 Desember 2018
pukul 22:19 WIB .
Sari, Rannie Fitriya, “Apa itu e-payment?,” dalam
http://www.hermantolle.com/class/2014/03/e-payment/; diunduh tanggal 9 Desember
2018 pukul 19:48 WIB .

Hendra, “Perilaku Masyarakat Indonesia terhadap E-payment,” dalam


http://marketeers.com/9-perilaku-digital-payment-di-indonesia/; diunduh tanggal 9
Desember 2018 pukul 00:58 WIB .

Pikiran rakyat, “Pengguna E-payment Jauh dari Harapan,” dalam


https://sharingvision.com/pengguna-e-payment-jauh-dari-harapan/; diunduh tanggal
9 Desember 2018 pukul 20:39 WIB .

Tavana, “Macam-macam e-payment,” dalam https://efinansial.com/apa-itu-e-payment/;


diunduh tanggal 9 Desember 2018 pukul 20:26 WIB .

Anda mungkin juga menyukai