Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan,

Dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Menggunakan


Uang Elektronik (QRIS) Pada Mahasiswa

Hutami A. Ningsih1, Endang M. Sasmita2, Bida Sari3


1,2,3
Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Persada Indonesia YAI
Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta Pusat 10340
Email: Hutamyan35@gmail.com1, endang.msasmita59@gmail.com 2,
saribida73@gmail.com3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat, persepsi


kemudahan penggunaan, dan persepsi risiko terhadap keputusan menggunakan uang
elektronik berbasis QRIS pada mahasiswa UPI Y.A.I. Jakarta. Penelitian ini
menggunakan studi kausal dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan teknik accidental sampling sebanyak 65 responden.
Persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi risiko memiliki
kontribusi sebesar 72,9 % terhadap keputusan menggunakan uang elektronik berbasis
QRIS pada mahasiswa UPI Y.A.I. Jakarta, sisanya 27,1% dijelaskan oleh variabel lainnya
di luar model penelitian. Hasil dari uji t disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan uang elektronik berbasis
QRIS. Berdasarkan uji ANOVA, F-hitung diperoleh sebesar 54.836 lebih besar dari F–
tabel (2.76), disimpulkan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan
persepsi risiko berpengaruh secara simultan terhadap keputusan menggunakan uang
elektronik berbasis QRIS pada mahasiswa UPI Y.A.I. Jakarta.
Kata kunci: Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Risiko,
Keputusan Penggunaan, Uang elektronik QRIS.

Abstrak
This study aims to determine the effect of perceived benefits, perceived ease of use, and risk
perceptions on decisions to use QRIS-based electronic money among UPI Y.A.I Jakarta students.
This study uses a causal study quantitative method which is a quantitative method. Collecting data
using a questionnaire with accidental sampling technique of 65 respondents. Perceptions of
benefits, perceived ease of use, and perceptions of risk contributed 72.9% to the decision to use
QRIS-based electronic money among UPI Y.A.I. students. Jakarta, the remaining 27.1% is
explained by other variables outside the research model. The results of the t test, all of
independent variables have a significance value of less than 0.05, so the perception of benefits,
perceptions of ease of use, and perceptions of risk influence partially on decisions to use QRIS-
based electronic money. The calculated F-value from the ANOVA test was 54,836. It is greater
than the F-table value (2,78). It can be concluded that perceptions of benefits, perceptions of ease
of use, and perceptions of risk simultaneously influence the decisionn to use QRIS-based
electronic money among UPI Y.A.I Jakarta students.
Keywords : Perceptions of Benefits, Perceptions of Ease of Use, Perceptions of Risk,
Decision on Use, QRIS Electronic Money.

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021 1


1. PENDAHULUAN sebagai alat pembayaran, berkaitan
dengan hal tersebut pemerintah pun
Uang merupakan segala sesuatu dengan penuh mendukung revolusi
yang dapat digunakan oleh masyarakat sistem pembayaran elektronik. Bank
sebagai alat tukar-menukar atau alat Indonesia mengerluarkan QR Code
pembayaran yang sah atas pembelian nasional yang disebut dengan QRIS
barang dan jasa. Alat pembayaran telah (Quick Response [QR] Code Indonesian
mengalami beberapa transformasi yang Standard) dengan bertujuan untuk
berawal dari sistem barter hingga menyederhanakan transaksi keuangan
ditemukannya uang sebagai alat transaksi digital elektronik. QRIS (Quick
pembayaran. Tranformasi dari teknologi Response [QR] Code Indonesian
informasi, perdagangan, dan sistem Standard) merupakan standar QR Code
pembayaran telah membawa suatu untuk pembayaran melalui aplikasi uang
perubahan terhadap munculnya inovasi elektronik server based, dompet
baru dalam penggunaan uang sebagai alat elektronik, atau mobile banking, yang
pembayaran. Salah satu inovasi tersebut telah resmi diaktifkan sejak 1 Januari
adalah munculnya alat pembayaran uang 2020. Peresmian penggunaan QRIS
elektronik dengan menggunakan sebagai QR media pembayaran
perkembangan teknologi. penggunaan uang elektronik ini
Perkembangan teknologi informasi merupakan bentuk nyata dukungan
dan komunikasi yang terus berlangsung pemerintah terhadap revolusi sistem
menawarkan kemudahan-kemudahan pembayaran Indonesia di era digital
bagi manusia yang sejalan dengan seperti sekarang. Peluncuran QRIS
perkembangan teknologi yang pesat, digadang-gadang menjadi sarana
Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran wajib berbasis QR dari
pembayaran ini pun menggeser peran seluruh aplikasi pembayaran QR di
uang tunai menjadi non tunai yang lebih Indonesia. (Bank Indonesia, 2019).
efisien dan ekonomis (Parastiti, D.E., Sejak diresmikan tanggal 1 januari
dkk., 2015). 2020 Hingga 3 Juli 2020, Bank Indonesia
Sistem pembayaran non tunai atau sudah mencatat penggunaan QRIS pada
bisa disebut uang elektronik berkembang merchant besar mencapai 190.706 alias
dengan teknologi sistem yang semakin naik 47% dari 22 Maret lalu, merchant
maju membuat pengguna dan penyedia sedang mencapai 333.992 alias naik
jasa sistem pembayaran uang elektronik 26%, usaha kecil menengah (UKM)
terus meningkatkan sistem pembayaran mencapai 685.328 alias naik 125%,
agar lebih mudah digunakan oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM)
konsumen. mencapai 2.603.516 alias naik 9%, dan
Transaksi uang elektronik di merchant donasi mencapai 9.288 alias
Indonesia terus menunjukkan naik 132% (databoks.katadata. co.id,
peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah 2020).
penduduk yang besar serta meningkatnya Persepsi mudah digunakan dan
literasi keuangan inklusif masyarakat persepsi manfaat menjadi faktor yang
mendorong tumbuhnya transaksi uang berpengaruh terhadap minat penggunaan
elektronik di tanah air. Hal ini dan keputusan dalam menggunakan Uang
menunjukan terdapat minat yang besar elektronik (Ramadhan, dkk, 2016).
dalam masyarakat untuk menggunakan Wibowo dkk (2015). menjabarkan bahwa
uang elektronik. sehinngga pengguna persepsi kemudahan, dan persepsi
uang elektronik di Indonesia pun manfaat akan berpengaruh terhadap
mengalami peningkatan yang pesat dari perilaku konsumen dalam penggunaan
tahun ketahun. Meskipun belum uang elektronik.
digunakan sebagai alat transaksi utama, Manfaat yang ditawarkan uang
uang digital elektronik berpotensi elektronik dapat mempengaruhi persepsi
menjadi alat pengganti uang tunai masyarakat sehingga dapat meningkatkan

2 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021


penggunanya. Ketika sebuah produk Persepsi Manfaat
memiliki manfaat untuk digunakan dalam
Manfaat menurut Kamus Besar
kehidupan sehari-hari, maka
Bahasa Indonesia memiliki arti guna atau
kemungkinan produk tersebut akan
faedah. Sedangkan kemanfaatan sendiri
digunakan oleh masyarakat luas.
memilki arti bermanfaat atau kegunaan.
Menurut Davis et al dalam Singgih
2. TINJAUAN PUSTAKA Priambodo (2016) mendefinisikan
persepsi kemanfaatan (perceived
Quick Response [QR] Code Indonesian usefulness) sebagai keyakinan akan
Standard (QRIS) kemanfaatan, yaitu tingkatan dimana user
QRIS merupakan standar QR Code percaya bahwa penggunaan
untuk pembayaran digital melalui teknologi/sistem akan meningkatkan
aplikasi uang elektronik server based, performa mereka dalam bekerja.
dompet elektronik, atau mobile banking.
Hal ini diatur Bank Indonesia dalam Persepsi Kemudahan Penggunaan
PADG No.21/18/2019 tentang Menurut Mathieson dalam
Implementasi Standar Internasional Ersaningtyas, A.P. & Susanti, E.D.
QRIS untuk Pembayaran Peluncuran (2019) Kemudahan diartikan sebagai
QRIS merupakan salah satu kepercayaan individu dimana mereka
implementasi visi Sistem Pembayaran menggunakan sistem tertentu akan bebas
Indonesia (SPI) 2025, yang telah dari upaya. apabila seseorang percaya
dicanangkan pada Mei 2019. Dalam bahwa suatu teknologi itu mudah untuk
peluncuran tersebut, Gubernur Bank digunakan maka orang tersebut akan
Indonesia, menyampaikan bahwa QRIS menggunakannya.
yang mengusung semangat UNGGUL Menurut Fusiler dan Durlabhji dalam
(UNiversal, GampanG, Untung dan yang menyatakan bahwa terdapat faktor-
Langsung), bertujuan untuk mendorong faktor yang mempengaruhi persepsi
efisiensi transaksi, mempercepat inklusi kemudahan penggunaan adalah
keuangan, memajukan UMKM, yang merasakan kemudahan dalam
pada akhirnya dapat mendorong menggunakan teknologi guna melakukan
pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia kegiatan yang diinginkan, dapat
maju. QRIS disusun oleh Bank Indonesia berinteraksi dengan teknologi mobile
dan Asosiasi Sistem Pembayaran commerce tidak memerlukan usaha yang
Indonesia (ASPI), dengan menggunakan besar.
standar internasional EMV Co.1 untuk
mendukung interkoneksi instrumen Persepsi Risiko
sistem pembayaran yang lebih luas dan Menurut Pavlou (2003) risiko adalah
mengakomodasi kebutuhan spesifik suatu keadaan ketidakpastian yang
negara sehingga memudahkan dipertimbangkan seseorang untuk
interoperabilitas antar penyelenggara, memutuskan iya atau tidak melakukan
antar instrumen, termasuk antar negara. transaksi secara online. Menurut
QRIS bertujuan tak lain agar Featherman, M. dan Pavlou, P. (2003)
pembayaran digital jadi lebih mudah bagi persepsi risiko merupakan suatu persepsi-
masyarakat dan dapat diawasi oleh persepsi tentang ketidakpastian dan
regulator dari satu pintu. Ada empat konsekuensi tidak diinginkan dari
aspek komponen QRIS yang diatur menggunakan produk atau layanan.
dalam standarisasi yang diterbitkan oleh Persepsi risiko sangat mempengaruhi
Bank Indonesia adalah a) tingkat kepercayaan. Semakin kecil
Interoperabilitas ; b) Interkonektivitas; persepsi risiko dari suatu individu maka
c) Security; dan d) Inklusi. semakin besar tingkat kepercayaannya,
begitupun sebaliknya.

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021 3


Hoyer dan Maclnnis (2010) layanan Uang Elektronik berbasis QRIS
menjelaskan tentang dimensi dari (Y) dikalangan mahasiswa UPI Y.A.I.
perceived risk atau persepsi risiko yaitu: : Terdapat pengaruh persepsi
1) Risiko kinerja; 2) Risiko keuangan; 3)
kemudahan penggunaan (X2) terhadap
Fisik atau keamanan; 4) Risiko sosial; 5)
Psikologikal; dan 6) Risiko waktu. keputusan menggunakan layanan Uang
Elektronik berbasis QRIS (Y) dikalangan
Keputusan Menggunakan Uang
mahasiswa UPI Y.A.I.
Elektronik
: Terdapat pengaruh persepsi risiko
Menurut Pratiwi H (Purwadi dkk,
2020) mengatakan bahwa keputusan (X3) terhadap keputusan menggunakan
ialah pengakhiran dari proses pemikiran layanan Uang Elektronik berbasis QRIS
tentang suatu masalah atau problema (Y) dikalangan mahasiswa UPI Y.A.I.
untuk menjawab pertayaan apa yang : Terdapat pengaruh persepsi
harus diperbuat guna mengatasi masalah manfaat (X1), kemudahan penggunaan
tersebut, dengan menjatuhkan pilihan (X2), dan risiko (X3) terhadap keputusan
pada suatu alternatif. Menurut Setiadi,
menggunakan layanan Uang Elektronik
N.J. (2003), pengambilan keputusan
konsumen adalah suatu proses berbasis Qris (Y) dikalangan mahasiswa
pengintegrasian yang mengkombinasikan UPI Y.A.I.
pengetahuan untuk mengevaluasi dua
perilaku atau lebih dan memilih salah 3. METODOLOGI
satu diantaranya.
Proses pengambilan keputusan Penelitian ini dilakukan
menurut Kotler dan Keller (2012) berdasarkan pendekatan kuantitatif
meliputi tahapan : 1) Problem dengan meotode penelitian studi kausal
Recognition (Pengenalan Masalah); 2) (Causal Study), yaitu studi yang
Information Search (Pencarian dilakukan untuk menyatakan bahwa
Informasi) ; 3) Evaluation of Alternative variabel independen menyebabkan atau
(Evaluasi Alternatif); dan 4) Purchase mempengaruhi variabel dependen
Decision (Keputusan Pembelian). (Muhammad Fadhli dan Rudy
Fachruddin, 2016).
Kerangka Berpikir Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara, pengamatan dan
penyebaran kuesioner (dengan skala
Likert) kepada responden Mahasiswa/i
Universitas Persada Indonesia Y.A.I.,
berlokasi di kota DKI Jakarta. Data
kuesioner merupakan sejumlah
pertanyaan dan pernyataan yang
mewakili empat variabel yang diteliti
yaitu variabel Persepsi Manfaat (X1),
Persepsi Kemudahan Penggunaan, (X2),
Persepsi Risiko (X3) dan Keputusan
Menggunakan (Y) dengan skala jawaban
Gambar 1. Kerangka Pemikiran 1, 2, 3, dan 4 untuk setiap item
Sumber: Hasil olahan penulis (2020) pernyataan yang diajukan.
Jumlah anggota sampel (sample
Hipotesis size) sebanyak 65 responden dengan
pertimbangan teori Gay dan Diehl (1992)
: Terdapat pengaruh persepsi manfaat dalam Mahanani, & Sari (2017) bahwa
(X1) terhadap keputusan menggunakan ukuran sampel untuk kepentingan
korelasional dibutuhkan minimal

4 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021


sebanyak 30 subyek penelitian. Teknik Tabel 3. Responden Berdasarkan
pengambilan sampel yang digunakan Fakultas
adalah non probability, dilakukan dengan Fakultas Jumlah Persentase(%)
cara accidental sampling yaitu teknik 1. Ekonomi dan Bisnis 46 70,8%
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, 2. Psikologi 9 13,8%
yaitu siapa saja yang secara kebetulan 3. Ilmu Komunikasi 9 13,8%
ditemui oleh peneliti dapat digunakan 4. Teknik 1 1,5%
sebagai sampel, bila dipandang orang Jumlah 65 100,0%
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2009). Berdasarkan fakultas yang menjadi
Analisis data kuantitatif responden paling banyak berasal dari
mencakup uji kualitas data (Validitas, Fakultas Ekonomi dan bisnis (70,8%).
Reliabilitas), uji asumsi klasik
Tabel 4. Responden Berdasarkan
(Normalitas, Multikolinearitas dan
Pengeluaran Perbulan Menggunakan
Heterokedastisitas), analisis korelasi dan
Uang Elektronik
determinasi dan regresi linear berganda
serta uji hipotesis uji-t (parsial) dan uji-F Pengeluaran (Rp/bulan) Jumlah Persentase (%)
<Rp 500.000,- 38 58,5%
(simultan) dengan α = 5%. Rp 500.000-Rp 1000.00 18 27,7%
Rp 1000.001-Rp1.500.000 6 9,2%
Rp 1.500.001-2000.00 2 3,1%
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Rp > 2000.000,- 1 1,5%
Jumlah 65 100,0%
Gambaran Objek Penelitian Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)
Objek penelitian dan yang menjadi Responden dengan pengeluaran
responden penelitian ini adalah perbulan dalam menggunakan uang
mahasiswa/i pada Universitas Persada elektronik terbanyak sebesar Rp
Indonesia Y.A.I Jakarta Pusat. 500.000, yaitu sebanyak 38 mahasiswa.
Berdasarkan hasil survei dengan
menggunakan kuesioner, karakteristik Uji Kualitas Data (Uji Instrumen)
responden dibagi menjadi beberapa Uji kualitas data meliputi uji
kelompok yaitu menurut jenis kelamin, validitas dan reliabilitas instrumen dari
usia, fakultas, dan pengeluaran perbulan keempat variabel yaitu persepsi manfaat,
dalam menggunakan uang elektronik. persepsi kemudahan penggunaan,
Berikut rincian gambaran umum persepsi risiko, dan keputusan
responden: menggunakan uang elektronik berbasis
Tabel 1. Responden Berdasarkan Jenis QRIS.
Kelamin Uji validitas menunjukan bahwa
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) seluruh butir pernyataan yang mewakili
Laki-laki 17 26,2 % keempat variabel adalah valid, karena
Wanita 48 73,8 % nilai r hitung, koefisien korelasi Product
Jumlah 65 100,0 % Moment Carl Pearson (rentang 0.399 –
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020) 0.844) lebih besar dari r tabel (0.244)
dengan df = 65 - 2 = 63 dan α = 5%.
Berdasarkan jenis kelamin responden Uji reliabilitas pada Tabel 5 di
mayoritas adalah wanita (73,8%). bawah menunjukan keempat data
Tabel 2. Responden Berdasarkan Usia instrumen variabel penelitian adalah
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) reliabel karena nilai koefisien korelasi r
<20 Tahun 7 10,8 % Alpha Cronbach dari keempat variabel
>20 Tahun 58 89,2 % lebih besar dari nilai standard reliabilitas
Jumlah 65 100,0 % 0,60.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)

Berdasarkan usia responden sebagian


besar berada di atas 20 tahun (89,2%).

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021 5


Tabel 5. Uji Reliabilitas Uji normalitas data dapat pula
Variabel Cronbach N of Keterangan menggunakan grafik probability plot
Alpha Item yang membandingkan distribusi
Persepsi Manfaat 0,940 10 Reliabel kumulatif dan distribusi normal. Pada
Persepsi Kemudahan 0,909 10 Reliabel
Penggunaan Gambar 2, grafik P-P Plot terlihat titik-
Persepsi Risiko 0,885 10 Reliabel titik menyebar disekitar garis diagonal
Keputusan Menggunakan 0,891 10 Reliabel dan mengikuti garis diagonalnya,
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020) sehingga bisa dikatakan bahwa model
Uji Normalitas Data regresi memenuhi asumsi normalitas.
Untuk mengetahui apakah populasi
data berdistribusi normal atau tidak Uji Asumsi Klasik
Uji multikolinearitas untuk
dilakukan uji normalitas menggunakan
menguji apakah model regresi ditemukan
uji one sample Kolmogorov-Smirnov
adanya korelasi antar variabel bebas
dengan taraf signifikasi 5% atau 0,05.
(independen). Pada suatu model regresi,
Tabel 6. Uji Normalitas Data multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test tolerance dan nilai VIF. Nilai tolerance
Unstandardized dari ketiga variabel bebas (persepsi
Residual
N 65 manfaat = 0.666, persepsi kemudahan
Normal
a,b
Mean 1.6939579 penggunaan = 0,813 dan persepsi risiko =
Parameters Std. 1.99670834
Deviation 0.698) lebih besar dari 0,10 dan Variance
Most Extreme Absolute .095 Inflation Factor(VIF) < 10 (Tabel 7),
Differences Positive .095
Negative -.087 maka diduga bahwa tidak terdapat
Test Statistic .095 multikolinearitas antar variabel bebas
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. (independen).
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. Tabel 7. Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020) No Variabel Tolerance VIF Keterangan
1 PERSEPSI 0.666 1.501 Non
Dari tabel 6 diatas diperoleh MANFAAT Multikolineritas
2 PERSEPSI 0.813 1.230 Non
residual Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar KEMUDAHAN Multikolineritas
PENGGUNAAN
0,200 lebih besar dari 0,05, disimpulkan 3 PERSEPSI 0.698 1.433 Non
bahwa data berdistribusi normal. RISIKO Multikolineritas
Persyaratan normalitas dalam model Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)
regresi sudah terpenuhi. Uji Heterokedastisitas dapat
Uji normalitas data dapat menggunakan grafik Scatter Plot untuk
menggunakan grafik histogram dengan menguji apakah terjadi ketidaksamaan
membandingkan data observasi dengan varians dari residual (faktor pengganggu)
distribusi normal. Grafik histogram untuk semua nilai variabel bebas. Model
berikut menunjukkan pola distribusi yang regresi yang baik adalah yang tidak
tidak menceng ke kiri maupun ke kanan terjadi heterokedastisitas.
berarti nilai residualnya menunjukkan
pola distribusi normal.

Gambar 8. Uji Heteroskedatisitas


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)
Gambar 2. Histogram Uji Normalitas dan Pada gambar di atas, dapat dilihat
Grafik Plot (P-Plot) bahwa titik-titik pada gambar grafik tidak
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)

6 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021


mengumpul hanya di atas atau di bawah dapat disusun persamaan regresi linear
saja tetapi menyebar dengan pola tidak berganda : Ŷ = 1,897 + 0,433 X1 + 0,171
jelas, disimpulkan model regresi tidak X2 + 0,364 X3
mengandung adanya heterokedastisitas. Tabel 10. Analisis Regresi Linier Berganda
Model regresi yang baik dan ideal dapat
terpenuhi.

Analisis Koefisien Korelasi


Dari Tabel 9 di bawah ini dapat
dilihat bahwa nilai korelasi antara
persepsi manfaat, persepsi kemudahan
penggunaan dan persepsi resiko terhadap
keputusan menggunakan uang elektronik
berbasis QRIS adalah 0.854 yang berarti Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)
persepsi manfaat, persepsi kemudahan Nilai konstan = 1,897, menunjukan
penggunaan dan persepsi resiko apabila variabel bebas (persepsi manfaat,
mempunyai hubungan korelasi yang kuat persepsi kemudahan penggunaan dan
positif. Jika variabel persepsi manfaat, pesepsi resiko) diasumsikan nol (X1 =
persepsi kemudahan penggunaan dan per X2 = X3 = 0) maka variabel keputusan
sepsi resiko meningkat maka keputusan menggunakan uang elektronik berbasis
menggunakan uang elektronik berbasis QRIS adalah sebesar 1,897.
QRIS juga akan meningkat. Nilai koefisien regresi B1 dari
variable persepsi manfaat (X1) sebesar
Tabel 9. Koefisien Korelasi dan 0,433, bertanda positif, hal ini berarti
Determinasi Berganda (R²) bahwa setiap perubahan satu nilai pada
Model Summaryb variable persepsi manfaat satu satuan
Model R R Adjusted Std. Error maka variabel keputusan menggunakan
Square R Square of the
Estimate
uang elektronik berbasis QRIS akan
1 .854a .729 .716 2.402 berubah sebesar 0.433 dengan arah yang
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI
sama, diasumsi bahwa variabel bebas
KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI MANFAAT yang lain dari model regresi adalah tetap.
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN MENGGUNAKAN Nilai koefisien regresi B2 dari
UANG ELEKTRONIK QRIS variable persepsi kemudahan penggunaan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020)
(X2) sebesar 0,171, bertanda positif, hal
Analisis Determinasi Berganda (R2) ini berarti bahwa setiap perubahan satu
Pada Tabel 9 diperoleh nilai nilai pada variable persepsi kemudahan
koefisien determinasi yang sudah penggunaan satu satuan maka variabel
disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar keputusan menggunakan uang elektronik
0,716. variabel independen (persepsi berbasis QRIS akan berubah sebesar
manfaat, persepsi kemudahan 0.171 dengan arah yang sama, diasumsi
penggunaan dan persepsi resiko) bahwa variabel bebas yang lain dari
memberikan kontribusi sebesar 71,6% model regresi adalah tetap.
terhadap variasi nilai variabel dependen Nilai koefisien regresi B3 dari
(keputusan menggunakan uang variable persepsi resiko (X3) sebesar
elektronik berbasis QRIS) dan sisanya 0,364, bertanda positif, hal ini berarti
100% - 71,6% = 28,4% dipengaruhi oleh bahwa setiap perubahan satu nilai pada
variabel lain diluar model yang diteliti. variable persepsi resiko satu satuan maka
variabel keputusan menggunakan uang
Analisis Regresi Linear Berganda elektronik berbasis QRIS akan berubah
Pada Tabel 10, berdasarkan hasil sebesar 0.364 dengan arah yang sama,
perhitungan nilai koefisien beta diasumsi bahwa variabel bebas yang lain
(Unstandardized Coefficients B) maka dari model regresi adalah tetap.

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021 7


Uji t (Uji Parsial) Berdasarkan kesimpulan tersebut
Hasil uji t yang dilakukan maka model regresi yang diperoleh
dengan membandingkan nilai terbukti benar dan layak digunakan untuk
probabilitas signifikansi pada Tabel 10 peramalan.
dengan tingkat signifikansi sebesar 5%
(α = 0,05), dapat dijelaskan sebagai 5. KESIMPULAN
berikut :
1) Ha1 diterima dengan nilai Berdasarkan hasil penelitian dan
signifikansinya sebesar 0,00 lebih pengujian secara statistik, variabel
kecil dari nilai α = 0,05, dan thitung persepsi manfaat, persepsi kemudahan
(6,482) > ttabel (1,998) artinya penggunaan dan persepsi resiko baik
persepsi manfaat berpengaruh positif secara sendiri-sendiri (parsial) maupun
secara signifikan terhadap keputusan secara bersama-sama (simultan)
menggunakan uang elektronik berpengaruh positif signifikan terhadap
berbasis QRIS. variabel keputusan menggunakan uang
2) Ha2 diterima dengan nilai elektronik berbasis QRIS pada
signifikansinya sebesar 0,025 lebih mahasiswa UPI Y.A.I. Jakarta.
kecil dari nilai α = 0,05, dan thitung Agar penggunaaan uang elektronik
(2,296) > ttabel (1,998) artinya makin dirasakan manfaatnya maka
persepsi kemudahan penggunaan penerbit hendaknya : 1) memperluas
berpengaruh positif secara signifikan jaringan yang memungkinkan uang
terhadap keputusan menggunakan elektronik berbasis QRIS ini dapat
uang elektronik berbasis QRIS. digunakan dimana saja, tidak hanya
3) Ha3 diterima dengan nilai dikota-kota besar tapi di daerah kecil
signifikansinya sebesar 0,000 lebih sekalipun; 2) mengedukasi kepada
kecil dari nilai α = 0,05, dan thitung masyarakat agar masyarakat dapat
(4,291) > ttabel (1,998) artinya memahami secara komprehensif; 3)
persepsi resiko berpengaruh positif menjalin kerjasama dengan berbagai
secara signifikan terhadap keputusan pihak; 4) meminimalisir eror system
menggunakan uang elektronik sehingga terciptanya rasa aman dalam
berbasis QRIS. pengggunaan uang elektronik berbasis
QRIS di masyarakat, khususnya di
Uji F (Uji Simultan) kalangan mahasiswa.
Hasil uji ANOVA pada Tabel 11
menunjukan nilai F-hitung (54,836) lebih DAFTAR PUSTAKA
besar dari nilai F-tabel (2,76) dan nilai
Sig. 0,000 < α = 0,05, disimpulkan Ho Ersaningtyas, A.P. & Susanti, E. D.
ditolak atau Ha diterima, artinya secara (2019). Analisis Pengaruh Persepsi
bersama-sama (silmutan) persepsi Kemudahan, Persepsi Resiko Dan
manfaat (X1), persepsi kemudahan Kualitas Informasi Terhadap Mint
penggunaan (X2) dan persepsi resiko Menggunakan Rekening Bersama
(X3) berpengaruh signifikan terhadap Shope. Jurnal Bisnis Indonesia,
keputusan menggunakan uang elektronik 10(2) Oktober 2019, 185-198.
berbasis QRIS (Y). Jawa Timur : Universitas
Tabel 11. Uji F (ANOVA Test ) Pembangunan Nasional “Veteran”.
ANOVAa Featherman, M. dan Pavlou, P. (2003).
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square Predicting E-Services Adoption: A
1 Regression 949.515 3 316.505 54.836 .000b
Residual 352.085 61 5.772
Perceived Risk Facets Perspective.
Total 1301.600 64
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN MENGGUNAKAN UANG
International Journal of Human-
ELEKTRONIK QRIS Computer Studies.
b. Predictors: (Constant), PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI
KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI MANFAAT Gay, L.R. & Diehl, P.L. (1992).
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25,0 (2020) Research methode for business

8 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021


and management. New York : Priambodo, S. & Prabawani, B. (2016)
MacMillan Publishing Company. Penagruh Persepsi Manfaat,
Hoyer, Wayne D. dan Maclnnis, Deborah Persepsi Kemudahan Penggunaan,
J. 2010. Consumer Behavior. dan Persepsi Risiko Terhadap
South-Western. Cangage Learning. Minat Menggunakan Layanan
https://www.bi.go.id/id/peraturan/sistem- Elektronik. Jurnal Ilmu
pembayaran/Pages/padg_211819.a Administrasi Bisnis S1. 5(2),
spx diakses pada 5 maret 2020. Maret 2016, 127-135. Semarang :
https://www.bi.go.id/id/edukasi- Universitas Diponegoro.
perlindungan-konsumen/edukasi/ Purwadi, Dkk. (2020) Sistem Pendukung
produk-dan-jasa-sp/uang- Keputusan Untuk Menentukan
elektronik/Pages/default.aspx Pemasangan Lokasi Strategis
diakses pada 13 maret 2020. Wifi.Id Pada Telkom (Studi Kasus
https://databoks.katadata.co.id/datapublis Pada Pemsangan Wifi.Id Di
h/2020/07/09/382-juta-umkm- Beberapa Lokasi Medan
sudah-mengadopsi-qris# diakses Menggunakan Metode Oreste.
pada 03 april 2020. STMIK Triguna Dharma, Medan).
Listianti, Uly Yeni. (2018). Pengaruh Jurnal SAINTIKOM (Jurnal Sains
Kepercayaan,Persepsi Kemudahan Manajemen Informatika dan
Dan Persepsi Manfaat Terhadap Komputer), 19(1), Februari 2020,
Minat Penggunaan E-money Pada 110~121 P-ISSN : 1978-6603 E -
Mahasiswa FEB UMS. Skripsi. ISSN : 2615-3475.
Program Studi Manajemen Ramadhan, A.F., dkk. (2016). Persepsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Mahasiswa Dalam Menggunakan
Universitas Muhammadiyah E-money. JDEB, 13(2), 131-145,
Surakarta. Oktober 2016. Jepara : UNISNU.
Pavlou, P. A. (2003). Consumer Sari, B. & Mahanani, E. (2017). Analisis
Acceptance of Electronic Pengaruh Harga, Produk, Perilaku
Commerce: Integrating Trust and Konsumen Terhadap Keputusan
Risk with The Technology Pembeli Telon Lang (Survei Event
Acceptance Model. International CSR PT. Eagle Indo Pharma).
Journal of Electronic Commerce. Jurnal STEI Ekonomi 26 (02),
7 (03), 69-103. 296-316.
Parastiti, D. E., Mukhlis, I., & Haryono, Setiadi, N.J. (2003). Prilaku Konsumen:
A. (2015). Analisis Penggunaan Konsep dan Implikasi untuk
Uang Elektronik Pada Mahasiswa Strategi dan Penelitian Pemasaran.
Fakultas Ekonomi Universitas Bogor: Katalog Dalam Terbitan
Negeri Malang (Studi Kasus: Uang (KDT).
Elektronik BRIZZI). Jurnal Sugiyono. (2009). Metode penelitian
Ekonomi Dan Studi Pembangunan, kuantitatif, kualitatif dan R&D.
7(1), 75-82 (2015). ISSN (Print) Cetakan ke-14. Bandung: Alfabeta.
2086-1575, ISSN (Online) 2502- Sugiharto. Dergibson, S. Suryananto, T.
7115. Universitas Negeri Malang. L. Oetomo, D.S. Teknik Sampling.
Prabawalingga, I. G. N & Yadnyana I. K. (2rd. ed). Jakarta : Gramedia
(2016). Persepsi Kemanfaatan Dan Pustaka Utama.
Persepsi Kemudahan Dengan
Minat Penggunaan Sebagai
Variabel Intervening Terhadap
Perilaku Penggunaan Sistem.
Universitas Udayana, Bali. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana 5(10,) 2016,
3359-3390.

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021 9

Anda mungkin juga menyukai