PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
GEDE ANANTA
NIM 200413623274
1.3 Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan teori yang sudah ada, maka
dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Attitude Toward secara positif dan
signifikan
H2 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude Toward secara positif
dan signifikan
H3 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Intention to Use secara positif dan
signifikan
H4 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Intention to Use secara positif
dan signifikan
H5 : Attitude Toward berpengaruh terhadap Intention to Use secara positif dan
signifikan
H6 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Intention to Use secara positif dan
signifikan melalui Attitude Toward
H7 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Intention to Use secara positif
dan signifikan melalui Attitude Toward.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Attitude Toward
memediasi secara
partial hubungan
antara Perceived
Usefulness dan
Behavioral
Intention to Use.
Attitude Toward
sepenuhnya
memediasi
hubungan antara
Perceived
Usefulness dan
Behavioral
Intention to Use
4. Setiawan et Perceived Populasi : Perceived H1, H2,
al., (2022) Usefulness, Pengguna Usefulness H5, H6,
Investigasi Perceived QRIS yang berpengaruh positif H7
Behavioral Ease of Use, berdomisili di dan signifikan
Intention Social Jabodetabek tertadap Attitude
Pada Sistem Influence, dengan jumlah Toward.
Pembayaran Attitude sebanyak 31,3
QRIS Di Toward, juta jiwa. Perceived
Merchant Behavior Usefulness tidak
UMKM Intention Sampel : 150 berpengaruh
responden. terhadap
Behavioral
Intention.
Attitude Toward
sepenuhnya
memediasi
hubungan antara
Perceived
Usefulness dan
Behavioral
Intention
Perceived Ease of
Use berpengaruh
secara positif dan
signifikan terhadap
Attitude Toward.
Perceived Ease of
Use tidak
berpengaruh
terhadap
Behavioral
Intention.
Attitude Toward
sepenuhnya
memediasi
hubungan antara
Perceived Ease of
Use dan Behavioral
Intention.
Attitude Toward
berpengaruh secara
positif dan
signifikan terhadap
Behavioral
Intention.
5. Norazah & Perceived Populasi : Perceived H3, H4,
Norbayah, Usefulness, Jumlah sampel Usefulness H5.
(2011). Perceived responden berpengaruh positif
Exploring Ease of Use, yang dan signifikan
The Perceived mengikuti terhadap Behavior
Relationship Enjoyment, survei tentang Intention.
Between Attitude, niat pelanggan
Perceived Behavioral menggunakan Perceived Ease of
Usefulness, Intention. layanan seluler Use berpengaruh
Perceived 3G. positif dan
Ease of Use, signifikan terhadap
Perceived Sampel : 100 Behavioral
Enjoyment, Responden Intention.
Attitude and
Suscribers Teknik Attitude Toward
Intention Analisis Data : berpengaruh
Towards Correlation berpengaruh positif
Using 3G and multiple dan signifikan
Mobile regression terhadap
Service. amalysis. Behavioral
SPSS Intention.
6. Nyoman et Perceived Populasi : Perceived H1, H2,
al., (2022). Usefulness, Pengguna Usefulness H3, H4,
The Effect of Perceived layanan berpengaruh positif H5
Perceived Ease of Use, Shopeepay dan signifikan
Usefulness, Attitude tertadap Attitude
Perceived Toward, Sampel : 100 Toward.
Ease of Use Behavioral Responden
on Intention. Perceived Ease of
Behavioral Teknik Use berpengaruh
Intention to Analisis Data : secara positif dan
Use Through Regresi linier signifikan terhadap
The Attitude Toward.
Intervening
Attitude Attitude Toward
Toward berpengaruh
Using berpengaruh positif
Variables in dan signifikan
The Study of terhadap
Shopeepay Behavioral
E-Wallet Intention.
Service.
Perceived
Usefulness
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Behavior
Intention.
Perceived Ease of
Use berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
Behavioral
Intention.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Perceived Usefulness
Perceived Usefulness menurut (Yulianita, 2018) merupakan kegunaan yang
dirasakan dapat dipahami sebagai persepsi individu apakah menggunakan suatu
teknologi yang baru dapat meningkatkan atau memperbaiki kinerja mereka.
Pemahaman mengenai Perceived Usefulness sama dengan pengertian yang
didefinisikan oleh liao & Cheung (2002) yaitu sebagai probabilitas subyektif bahwa
penggunaan atau pemanfaatan teknologi tertentu akan mempermudah konsumen
dalam menyelesaikan aktivitas tertentu.
Menurut Davis dalam (Nguyen, 2020) mengemukakan bahwa kegunaan
yang dirasakan merupakan persepsi pelanggan terhadap suatu teknologi yang dapat
meningkatkan efisiensi, seperti mengakses layanan dengan berbagai cara.
Pelanggan akan menggunakan teknologi yang dirasa dapat lebih mengguntungkan,
apabila pelanggan merasa suatu teknologi tidak dapat memberikan manfaat dan
tidak dapat berkembang maka mereka tidak akan menggunakan teknologi tersebut.
Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur Perceived Usefulness
menurut (Indarsin & Ali, 2017) antara lain work more Quickly, diartikan dengan
seseorang yang mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dengan teknologi
merupakan tanda bahwa seseorang percaya teknologi dapat berguna. Enhance
effectiveness, diartikan sebagai seseorang yang merasa pekerjaannya semakin
efektif dengan menggunakan teknologi merupakan tanda orang tersebut percaya
bahwa teknologi tersebut berguna dalam aktivitasnya. Usefull, diartikan sebagai
seseorang merasa menggunakan teknologi sangat bermanfaat dalam aktivitasnya
merupakan tanda bahwa kepercayaan seseorang terhadap kegunaan teknologi
meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.2. Sampel
Menurut Sugiyono dalam (Maria et al., 2022) sampel merupakan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi itu sendiri. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive
Sampling, yaitu Teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu dan menetapkan kriteria atau ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
peneliti sehingga diharapkan mampu menjawab permasalahan penelitian.
Pemilihan responden dalam penelitian ini berdasarkan dengan kuesioner
Google Form kepada para pengguna QRIS di Malang Raya. Populasi pada
penelitian ini merupakan infinite population sehingga dalam menentukan jumlah
sampel peneliti menggunakan rumus Hair et al. (2014). Jumlah sampel minimum
setidaknya sepuluh kali lebih banyak dari jumlah indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel. Pada penelitian ini terdapat sebanyak 19 indikator. Maka
perolehan ukuran sampe yang dibutuhkan pada penelitian ini minimal sebanyak 19
x 10 = 190 Responden.
2) Tahap Pelaksanaan
Peneliti mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan pada penelitian.
Pada tahap ini peneliti menyebarkan kuesioner dalam bentuk google form kepada
responden melalui whatsapp, Instagram, dan sosial media lainnya yang
mendukung.
Keterangan :
P : Presentase Distribusi Frekuensi
F : Frekuensi (Jumlah responden yang menjawab)
N : Jumlah total responden
Data yang diperoleh kemudian ditentukan panjang kelas interval untuk
menentukan kategori atau klasifikasi kondisi setiap variabel yang ada. Jika panjang
kelas telah ditentukan, maka total nilai setiap item dimasukkan ke dalam tiap kelas
interval sehingga didapat frekuensi tiap kategori yang digunakan untuk
dipresentasikan.
Terdapat kriteria dalam pemaknaan pada distribusi frekuensi dari jawaban
responden. Kriteria pemaknaan tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P : Kelas Interval
R : Rentang
K : Jumlah Kelas
3.5.1. Analisis Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS)
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data Partian Least Square
(PLS). PlS adalah model persaamaan Structural Equation Modeling (SEM) dengan
pendekatan berdasarkan variance atau componentbased structural equation
modeling. Menurut …
Penelitian ini memiliki model kompleks dan jumlah sampel yang terbatas,
sehingga menggunakan perangkat lunak SmartPLS untuk menganalisis data.
SmartPLS dengan metode bootstrapping atau pengadaan secara acak. Maka dari
itu, asumsi normalitas tidak akan menjadi masalah. Selain itu, melalui
bootstrapping maka SmartPLS tidak mensyaratkan ukuran sampel minimum dan
dapat diterapkan pada penelitian pada penelitian dengan ukuran sampel kecil.
Analisis SEM-PLS terdiri dari dua sub model, yakni model pengukuran
(Measurement model) atau Outer model dan model structural (Structural model)
atau Inner model.
1. Convergent Validity
Convergent validity dari model pengukuran dengan indikator refleksi dapat
dilihat dari korelasi antara item skor/indikator dengan skor konstruknya. Ukuran
refleksi individual dikatakan tinggi apabila berkorelasi > 0,70 dengan konstruk
yang akan diukur. Namun demikian pada riset tahap pengembangan skala, loading
0,50 sampai 0,60 hipotesis masih dapat diterima (Ghozali & Latan, 2015:74).
Menurut (Ghozali & Latan, 2015:74) uji lainnya untuk menilai validitas dari
konstruk adalah melihat nilai AVE. Model yang dikatakan baik apabila AVE dari
masing-masinng kontruk memiliki nilai lebih besar dari 0,50.
2. Discriminant Validity
Discriminant Validity indikator dapat dilihat pada cross loading antara
indikator dengan konstruknya. Apabila korelasi konstruk dengan indikatornya lebih
tinggi dibandingkan korelasi indikator dengan konstruk lainnya, maka hal tersebut
menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih
baik dibandingkan dengan indikator pada blok lainnya. Metode lain untuk menilai
discriminant validity adalah dengan menggunakan Fonell dan Larcker Criterion
yakni dengan membandingkan akar kuadrat dari average variance extracted
(√AVE) untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk
lainnya pada model. Model dikatakan mempunyai discriminant validity yang cukup
baik jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar dari pada korelasi antara
konstruk dan konstruk lainnya (Ghozali & Latan, 2015:74).
3. Reliability
Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk menguji
reliabilitas suatu konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi,
konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Pada SEM-PLS
dengan menggunakan program SmartPLS 3.0, untuk mengukur reliabilitas suatu
konstruk dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan
Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability. Konstruk dinyatakan reliabel apabila
nilai composite reliability dan Cronbach’s alpha lebih dari 0,70 (Ghozali & Latan,
2015:74).
1. R-Square
Dalam menilai model struktural, menilai R-Square dilakukan terlebih
dahulu untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model
struktural. Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-
Square yang merupakan uji goodness-fit model. Perubaha nilai R-Square dapat
digunakan untuk menjelaskan pengaruh dari variabel laten eksogen tertentu
terhadap variabel laten endogen apakah memiliki pengaruh yang substantif. Nilai
R-Square 0,75, 0,50, dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model kuat, moderate dan
lemah (Ghozali & Latan, 2015:74).
2. R-Square
Uji F-Square ini dilakukan untuk mengetahui kebaikan model. Nilai F-
Square sebesar 0,02, 0,15, dan 0,35 dapat diinterpretasikan apakah predictor
variabel laten mempunyai pengaruh yang lemah, medium, atau besar pada Tingkat
struktural (Ghozali & Latan, 2015:74).
Petunjuk Pengisian :
Setiap pernyataan di berikut ini mohon diberikan respon dengan memilih salah
satu jawaban dengan rincian sebagai berikut:
Skor 5 : Sangat Setuju (SS)
Skor 4 : Setuju (S)
Skor 3 : Cukup Setuju (CS)
Skor 2 : Tidak Setuju (TS)
Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
Pernyataan Kuesioner :
No Daftar Pernyataan Pilihan jawaban
STS TS CS S SS
Perceived Usefulness
Intention to Use
Attitude Toward
No Y Total Z Total
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Z1 Z2 Z3 Z4
1. 5 4 4 5 4 4 26 4 5 5 5 19
2. 4 4 4 4 5 5 26 5 4 3 3 15
3. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 16
4. 4 4 5 5 5 5 28 4 4 4 5 17
5. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 20
6. 4 4 4 4 4 4 24 4 3 3 4 14
7. 4 3 4 4 2 2 19 4 2 3 2 11
8. 5 4 4 5 5 4 27 5 4 4 5 18
9. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 5 18
10. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 20
11. 3 3 4 4 4 3 21 4 5 5 5 19
12. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 20
13. 4 4 3 4 3 4 22 4 4 4 4 16
14. 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 20
15. 4 4 4 5 5 4 26 4 2 4 5 15
16. 5 5 3 3 3 3 22 4 4 5 4 17
17. 4 5 4 4 5 5 27 4 5 4 4 17
18. 5 5 5 5 3 4 27 4 4 3 3 14
19. 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 12
20. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 5 17
21. 4 5 4 5 4 4 26 4 5 5 5 19
22. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 20
23. 5 5 5 5 5 4 29 4 4 5 5 18
24. 4 2 3 3 4 4 20 4 4 2 2 12
25. 3 4 5 4 3 2 21 4 3 5 5 17
26. 5 2 4 4 4 2 21 5 5 5 5 20
27. 3 3 3 4 4 3 20 3 3 3 3 12
28. 4 5 5 2 4 4 24 4 5 4 5 18
29. 4 4 5 5 4 4 26 4 4 4 4 16
30. 5 5 5 5 5 5 30 4 5 5 5 20
31. 5 5 5 5 5 5 30 4 5 5 4 18
32. 5 3 4 4 4 4 24 5 4 4 4 17
Keterangan :
1. Sangat Setuju : skor 5
2. Setuju : skor 4
3. Cukup Setuju : skor 3
4. Tidak Setuju : skor 2
5. Sangat Tidak Setuju : skor 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.942 22
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
p1 92.09 107.830 .722 .938
p2 92.16 111.039 .369 .943
p3 92.03 109.580 .652 .939
p4 92.00 108.129 .713 .938
p5 91.97 107.257 .796 .937
p6 92.19 107.448 .695 .938
p7 92.13 105.468 .783 .937
p8 92.16 106.781 .690 .938
p9 91.97 108.741 .747 .938
p10 92.22 107.338 .520 .941
p11 92.06 109.093 .689 .939
p12 92.00 107.806 .740 .938
p13 92.34 108.814 .579 .940
p14 92.50 106.000 .573 .940
p15 92.38 106.952 .677 .938
p16 92.31 108.996 .487 .941
p17 92.44 107.157 .571 .940
p18 92.63 107.726 .472 .942
p19 92.38 109.081 .685 .939
p20 92.47 104.322 .688 .938
p21 92.41 103.668 .740 .937
p22 92.31 103.319 .705 .938