Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 5, No. 4, 2020 November: 806-820 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
BELANJA ONLINE MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM

Habib Kodhim Setiawan1*, Purwoko2


1,2)
Magister Manajemen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
1
email: kodhim@gmail.com

Abstrak: Konsumen saat ini diberi banyak pilihan dalam melakukan belanja online. Media sosial
yang pertama kali dibuat untuk bersosialisasi secara maya, kini makin dilengkapi dengan fungsi-
fungsi bisnis agar dapat dijadikan juga sebagai toko-toko online. Tingginya pertumbuhan pengguna
media sosial Instagram ini membuat para pebisnis juga melirik untuk memanfaatkan media ini untuk
berbisnis. Berdasar hal tersebut perlu identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam mencari informasi hingga melakukan belanja melalui media sosial Instagram ini. Penelitian
ini bertujuan menguji model UTAUT2 dalam perilaku penggunaan Instagram untuk belanja online.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrument penelitian berupa kuesioner.
Populasi pada penelitian ini yaitu para pengguna Instagram yang pernah melakukan belanja online
di Indonesia, dengan jumlah responden yang pernah melakukan belanja adalah sebanyak 202.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang signifikan dalam mempengaruhi perilaku penggunaan Instagram
untuk belanja online, yaitu Facilitating Condition, Habit, Price Value, dan Behavioral Intention.
Kata kunci : Instagram, media sosial, UTAUT2, belanja online

Abstract: Consumers are currently given many choices in online shopping. The first social media
created to socialize cyberspace, now increasingly equipped with business functions so that it can
also be used as online shops. The high growth of Instagram social media users has made
businessman also look to use this media for business. Therefore it is necessary to identify the factors
that influence the user in finding information to do shopping through this Instagram social media.
This study aims to test the UTAUT2 model in Instagram’s use behavior for online shopping. This
research uses quantitative methods with an instrument in the form of a questionnaire. The population
of this research is Instagram users who have ever shopped online in Indonesia, with the number of
respondents who have shopped as many as 202. The analytical method in this study uses SEM-PLS.
And the results of the study indicate that there are several significant factors in influencing
Instagram's use behavior for online shopping, namely Facilitating Condition, Habit, Price value and
Behavioral Intention..
Keywords : Instagram, social media, UTAUT2, online shopping

PENDAHULUAN Indonesia sudah mencapai 132,7 juta


Sebelum adanya internet, kegiatan orang, dan 130 juta diantaranya
jual beli dilakukan dengan cara tradisional mengakses media sosial. Jumlah ini terus
yaitu dengan bertatap muka langsung. merangkak naik di tahun 2019. Media
Namun seiring dengan perkembangan sosial telah memberikan banyak informasi
teknologi informasi maka internet kepada masyarakat dengan cara yang
dimanfaatkan dalam perdagangan secara berbeda.
online, yang sering disebut dengan online
shop. Berdasarkan data dari Hootsuite Media sosial telah memberikan
Januari 2018, pengguna internet di banyak informasi kepada masyarakat

806
dengan cara yang berbeda. Media sosial dari penggunaan teknologi tersebut, atau
saat ini berkembang dengan pesat, tidak karena pengaruh orang-orang yang
hanya digunakan untuk sekedar berbagi menjadi referensi/pengaruh sosial.
foto dan cerita. Media sosial pun kini Perilaku konsumen juga dapat
berkembang menjadi sebagai salah satu dipengaruhi oleh kebiasaan atau habit
sarana media promosi bisnis. Hal ini juga yang membuat pengguna merasa
diikuti dengan meningkatnya kesadaran kecanduan untuk terus menggunakan
masyarakat Indonesia untuk belanja layanan atau teknologi. Faktor-faktor ini
online. Kepercayaan untuk belanja online perlu dicermati dan diteliti untuk
pun tumbuh demikian pesat. Salah satu memperoleh faktor-faktor manakah yang
data dari Databoks (2017) menunjukkan mempengaruhi adopsi teknologi tersebut.
pada Hari Belanja Nasional atau Salah satu metode yang dapat digunakan
Harbolnas, dari tahun 2012-2017 nilai untuk melakukan analisis dengan
transaksinya selalu meningkat tajam. Pada mempertimbangkan beberapa faktor
tahun 2013 nilai transaksi 740 miliar antara lain faktor kinerja, kemudahan,
rupiah, meningkat menjadi 1,4 triliun harga, motivasi, kebiasaan, pengaruh
rupiah di tahun 2014, 2,1 triliun rupiah di orang-orang di sekitar pengguna adalah
tahun 2015, 3,3 triliun rupiah di tahun dengan menggunakan Model Unified
2016, dan pada tahun 2017 mencapai 4,7 Theory of Acceptance and Use of
triliun rupiah. Technology 2 (UTAUT2). Model
Menurut Kotler dan Amstrong UTAUT2 merupakan salah satu metode
(2017), perilaku konsumen dalam yang dapat digunakan untuk meneliti
berbelanja online dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam mengadopsi
beberapa faktor antara lain kenyamanan, layanan atau teknologi baru. Berdasarkan
kelengkapan informasi, waktu, kajian literatur menunjukkan bahwa
kepercayaan konsumen. Selain itu dalam model penelitian dengan menggunakan
proses pembuatan keputusan untuk UTAUT2 dapat memberikan hasil yang
membeli, banyak faktor yang lebih baik dan komprehensif dalam
mempengaruhi, antara lain: harga, yang mewakili adopsi konsumen teknologi
merupakan persepsi yang timbul dari (Putranto, 2015).
biaya yang dikeluarkan dengan manfaat Hingga saat ini, telah banyak
yang diperoleh dari produk yang dibeli. penelitian yang dilakukan dengan
Hal lain yang menjadi pertimbangan menggunakan model UTAUT2 di seluruh
dalam perilaku konsumen adalah kinerja dunia dengan objek penelitian yang
produk. Kemudahan penggunaan layanan bervariasi. Model UTAUT2 pertama kali
teknologi, termasuk ketersediaan sumber dimunculkan oleh Venkatesh et al. (2012)
daya dalam penggunaan layanan yang membuat pengembangan dari model
teknologi, seperti ketersediaan jalur akses UTAUT dengan menambahkan faktor
adalah faktor lain yang perlu diteliti motivasi, nilai harga, dan kebiasaan untuk
pengaruhnya terhadap perilaku meneliti penerimaan konsumen dalam
konsumen. Selain itu konsumen penggunaan teknologi mobile internet.
mengadopsi teknologi baru karena Penelitian-penelitian yang sudah
dorongan untuk hiburan atau kenikmatan dilakukan menggunakan model UTAUT2

807
antara lain dilakukan oleh Baabdullah, Minat penggunaan (Behavioral Intention)
dkk (2014) yang meneliti pengaruh faktor- dalam belanja menggunakan Instagram.
faktor model UTAUT2 dalam adopsi M- 2) Menguji dan mengetahui Facilitating
technologies di Saudi Arabia. Sedangkan Condition, Behavioral Intention, dan
Marhaeni (2014) meneliti tentang faktor- Habit, yang berpengaruh pada perilaku
faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan (Use Behavior) dalam
mengadopsi aplikasi pesan instan. mengadopsi media sosial Instagram untuk
Penelitian menggunakan UTAUT2 juga melakukan belanja online.
dilakukan oleh Putra dan Ariyanti (2013)
mengenai faktor-faktor terhadap niat
prospective users dalam mengadopsi TELAAH PUSTAKA DAN
home digital service. Penggunaan model HIPOTESIS
UTAUT2 untuk menjelaskan minat dan Seseorang yang merasa pekerjaannya
perilaku penggunaan mobile banking dimudahkan dengan menggunakan suatu
diteliti Pertiwi dan Ariyanto (2017). sistem akan memiliki minat untuk
memanfaatkan sistem tersebut dan
Berdasar penelitian-penelitian menggunakannya secara berkelanjutan.
terdahulu yang menggunakan model Sistem informasi mampu memberikan hal
UTAUT2 menunjukkan hasil bahwa positif dalam penggunaannya ketika
faktor-faktor yang berpengaruh dalam sistem informasi tersebut mempermudah
adopsi teknologi bermacam-macam faktor seseorang dalam peningkatan kinerjanya
yang mempengaruhi dan seberapa besar (Widnyana & Yadnyana, 2015).
pengaruhnya. Selain itu juga terdapat
Penelitian (Venkatesh dkk, 2003)
beberapa faktor dalam UTAUT2 yang menunjukkan ekspektasi kinerja memiliki
tidak berpengaruh dalam adopsi teknologi pengaruh positif dan signifikan terhadap
dalam penelitian-penelitian tersebut. Oleh minat penggunaan suatu sistem.
karena itu penelitian ini bermaksud untuk Penelitian Iriani dkk. (2014)
meneliti pengaruh faktor-faktor dalam membuktikan bahwa ekspektasi kinerja
model UTAUT 2 tersebut terhadap merupakan variabel yang memberikan
perilaku belanja online khususnya melalui pengaruh yang baik terhadap penerimaan
media sosial Instagram. aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan
Tujuan penelitian ini antara lain Keuangan Daerah (SIPKD).
untuk menguji dan mengetahui faktor- H1:Performance Expectancy berpengaruh
faktor yang mempengaruhi minat belanja positif pada minat belanja dengan
online menggunakan Instagram dengan Instagram
Model Unified Theory of Acceptance and Hasil penelitian Meyliana dkk. (2012)
Use of Technology 2 (UTAUT 2) yang menyimpulkan bahwa ekspektasi usaha
meliputi: 1) Menguji dan mengetahui mempengaruhi minat penggunaan sistem
Performance Expectancy, Effort SAP pada PT Indofood CBP Sukses
Expectancy, Social Influence, Facilitating Makmur Tbk (Nutrition and Special
Condition, Hedonic Motivation, Price Foods Division). Hasil tersebut konsisten
Value, Habit yang berpengaruh terhadap dengan penelitian Wulandari & Yadnyana

808
(2016) yang meneliti minat penggunaan menemukan bahwa motivasi hedonis yang
E-filling di Kota Denpasar. dikonseptualisasikan sebagai kenikmatan
H2: Effort Expectancy berpengaruh positif yang dirasakan mempengaruhi
pada minat belanja dengan penerimaan dan penggunaan teknologi
Instagram secara langsung.
Berdasarkan penelitian yang menguji H5: Hedonic Motivation berpengaruh
dan mengembangkan model UTAUT positif pada minat belanja dengan
(Venkatesh dkk., 2003; Venkatesh dkk., Instagram.
2012) dapat disimpulkan faktor sosial Hasil dari penelitian yang dilakukan
merupakan prediktor niat mengadopsi dan oleh Venkatesh dkk. (2012) bahwa nilai
menggunakan sistem teknologi informasi. harga akan mempengaruhi seseorang
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani untuk memanfaatkan sebuah sistem.
dan Yulianti (2011) menunjukkan bahwa Penelitian ini juga dilakukan oleh Putra
faktor social influence memberikan dan Ariyanti (2013) dengan hasil yang
pengaruh dalam penerimaan pengguna konsisten.
karena pengguna memerlukan pengaruh H6: Price Value berpengaruh positif pada
dari orang lain dan budaya perusahaan minat belanja dengan Instagram.
untuk menggunakan sistem ERP. Kebiasaan didefinisikan sebagai
H3: Social Influence berpengaruh positif sejauh mana seseorang cenderung untuk
pada minat belanja dengan Instagram. berperilaku secara otomatis karena
Hubungan Facilitating Condition pembelajaran sebelumnya (Limayem
dengan Behavioral Intention merupakan dalam Pertiwi & Ariyanto, 2017).
gambaran pengguna mengenai Penelitian Venkatesh dkk. (2012)
ketersediaan sumber daya untuk menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
menggunakan suatu teknologi memiliki signifikan dari kebiasaan konsumen pada
pengaruh terhadap minat dalam penggunaan teknologi pribadi ketika
penggunaan teknologi tersebut mereka menghadapi lingkungan yang
(Venkatesh dkk 2003). Hasil penelitian beragam dan selalu berubah.
Putranto (2015) menyimpulkan bahwa H7: Habit berpengaruh positif pada minat
kondisi yang memfasilitasi berpengaruh belanja dengan Instagram.
positif pada perilaku konsumen dalam Penelitian Venkatesh dkk. (2003)
mengadopsi layanan Wi-Fi di Jakarta. menjelaskan bahwa terjadi hubungan
H4: Facilitating Condition berpengaruh yang langsung serta signifikan antara
positif pada minat belanja dengan minat penggunaan sistem informasi
Instagram. terhadap perilaku penggunaannya. Hasil
Motivasi hedonis didefinisikan tersebut konsisten dengan penelitian
sebagai hal menyenangkan atau Marhaeni (2014) dalam penggunaan
kesenangan yang berasal dari penggunaan aplikasi pesan instan.
teknologi, dan terbukti berperan penting H8: Behavioral Intention penggunaan
guna menentukan pengadopsian dan berpengaruh positif pada Use
penggunaan teknologi (Brown & Behavior belanja dengan Instagram.
Venkatesh, 2005). Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Marhaeni (2014) yang

809
Tingginya fasilitas yang tersedia, sudah menjadi kebiasaan yang sering
akan mendukung pengguna untuk terus dilakukan dan menjadi sebuah kebutuhan
melakukan penggunaan terhadap maka akan berpengaruh positif pada
Instagram untuk belanja online akan perilaku penggunaan. Penelitian Tak &
berpengaruh positif pada seringnya Panwar (2017), dan penelitian Marhaeni
individu tersebut menggunakan instagram (2014) menjelaskan terjadi hubungan
untuk berbelanja. Penelitian Tak & yang signifikan antara minat penggunaan
Panwar (2017) menjelaskan terjadi dan perilaku penggunaan.
hubungan yang signifikan antara minat H10: Habit berpengaruh positif pada Use
penggunaan dan perilaku penggunaan. Behavior belanja dengan Instagram.
Hal ini senada dengan penelitian
Widyawati (2013) yang menyimpulkan
bahwa kondisi yang memfasilitasi METODE PENELITIAN
berpengaruh positif pada penggunaan Populasi dan Sampel
sistem informasi. Populasi penelitian ini adalah orang-
H9: Facilitating Condition berpengaruh orang yang berdomisili di Indonesia yang
positif pada Use Behavior belanja pernah melakukan transaksi belanja
dengan Instagram online menggunakan media sosial
Para pengguna yang sudah Instagram, baik perempuan dan laki-laki
terbiasa menggunakan untuk Instagram
akan memudahkan pengguna untuk
mendalami fitur-fitur untuk belanja. Jika
belanja melalui media sosial Instagram

Gambar 1. Model Kerangka Penelitian

810
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4
Vol. 5, No. 4, 2020 November: 806-820 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
dengan batasan umur lebih dari 17 tahun. menggunakan skala Likert dengan skor :
Menurut Hair dkk. (2014) Jumlah sampel 1) Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, 2)
yang digunakan dalam penelitian ini Setuju (S) dengan skor 4, 3) Ragu-ragu
sebaiknya berjumlah 100 orang atau lebih (RG) dengan skor 3, 4) Tidak Setuju (TS)
besar. Sampel adalah bagian dari jumlah dengan skor 2, 5) Sangat Tidak Setuju
dan karakteristik yang dimiliki oleh (STS) dengan skor 1.
populasi tersebut (Sugiyono, 2018).
Penelitian ini terdapat 28 item indikator, Operasional Variabel
sehingga jumlah sampel yang minimum Operasional variabel penelitian ini
berjumlah 5x28, yaitu minimal sebanyak adalah sebagai berikut:
140 responden. Penelitian ini 1. Variabel Dependen (Y) :
menggunakan non probability sampling - Behavioral Intention
sebagai teknik pengambilan sampel. - Use Behavior (perilaku)
Pemilihan responden menggunakan 2. Variabel Independen (X) :
sampling insidental, yaitu sebuah teknik - Performance Expectancy
penentuan sampel berdasarkan kebetulan (ekspektasi kinerja)
(Sugiyono, 2018). Responden dari - Effort Expectancy (ekspektasi
penelitian ini adalah orang yang tinggal di usaha)
Indonesia yang pernah mencari informasi - Social Influence (pengaruh
belanja melalui media sosial Instagram sosial)
yang melanjutkan prosesnya. - Facilitating Condition (kondisi
yang mendukung)
- Hedonic Motivation (motivasi
Teknik Pengumpulan Data hedonis)
Metode survei adalah metode yang - Price Value (nilai harga)
digunakan dalam penelitian ini sebagai - Habit (kebiasaan)
metode pengumpulan data, yaitu dengan
mendapatkan data sampel langsung dari Metode Analisis
populasi dengan menggunakan kuesioner Model UTAUT memiliki empat
atau angket secara online (google form) konstruk utama yang berperan sebagai
kepada para pengguna Instagram. determinan langsung dari behavioral
Kuesioner yang disusun adalah kuesioner intention dan use behavior yaitu
tertutup dimana jawaban telah tersedia performance expectancy, effort
pada kolom yang disediakan. Kuesioner expectancy, social influence dan
penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu facilitating conditions. Disamping itu
bagian pertama berisi pertanyaan terdapat empat moderator yaitu gender,
mengenai data pribadi responden, antara age, experience, dan voluntariness of use
lain usia, jenis kelamin, serta pendapatan (Venkatesh dkk, 2003). Berdasarkan
dan bagian kedua berisi pertanyaan UTAUT, performance expectancy, effort
indikator untuk menguji variabel expectancy, social influence merupakan
penelitan dengan skala Likert. Jawaban- faktor penting yang mempengaruhi
jawaban pertanyaan yang sudah behavioral intention untuk menggunakan
disampaikan oleh responden akan diukur teknologi, sedangkan behavioral intention

811
dan facilitating conditions menentukan model yang dikembangkan berbasis teori.
perilaku penggunaan teknologi (use Menurut Ghozali (2014), tujuan PLS
behavior). adalah membantu peneliti untuk tujuan
prediksi. Model formalnya
Model UTAUT 2 merupakan mendefinisikan variabel laten adalah
pengembangan dari model UTAUT yang linear agregat dari indikator-indikatornya.
telah dikemukakan oleh Venkatesh dkk. Weight estimate untuk menciptakan
(2003) dengan menjelaskan beberapa komponen skor variabel laten didapat
model teori utama dalam penerimaan berdasarkan bagaimana inner model
teknologi oleh pengguna. Menurut (model struktural yang menghubungkan
Venkatesh dkk. (2012), pengembangan antar variabel laten) dan outer model
model UTAUT menjadi UTAUT2 adalah (model pengukuran yaitu hubungan antara
untuk mempelajari penerimaan dan indikator dengan konstruknya)
penggunaan teknologi dalam konteks dispesifikasi, hasilnya adalah residual
konsumen. Venkatesh dkk. (2012) variance dari variabel dependen.
menambahkan tiga konstruk baru ke
dalam model UTAUT yaitu Hedonic
Motivation (motivasi hedonis), Price HASIL DAN PEMBAHASAN
Value (nilai harga), dan Habit (kebiasaan), Karakteristik Responden
serta menyertakan tiga variabel moderator Penelitian dilakukan dengan
yaitu Age (usia), Gender (jenis kelamin), menyebarkan kuisioner yang disebarkan
dan Experience (pengalaman dalam secara online menggunakan google form.
menggunakan teknologi). Link kuesioner google form mulai dibuka
Teknik analisis data yang digunakan dan disebarluaskan dari tanggal 1-14
dalam penelitian ini adalah Structural Februari 2020. Terdapat 202 data yang
Equation Modelling (SEM) dengan terkumpul dan memenuhi syarat untuk
teknik Partial Least Square (PLS) diolah dalam penelitian ini.
menggunakan software SmartPLS 3.0. Karaktertistik responden dalam
Menurut Wiyono (2011), Partial Least penelitian ini dilihat dari empat kriteria
Square (PLS) adalah suatu teknik yaitu jenis kelamin, usia, pendapatan, dan
Structural Equation Modeling (SEM) pendidikan. Pada kriteria jenis kelamin,
yang merupakan suatu metode statistik responden perempuan sebesar 70,79%
yang komprehensif, karena merupakan sedangkan responden laki-laki sebesar
gabungan antara analisis faktor dengan 29,21%.
model persamaan simultan melalui
Pada kriteria usia, mayoritas
ananlisis jalur. Oleh karena itu, SEM
responden berusia 25-34 tahun sebesar
dapat melakukan pengujian terhadap
40,59%, sedangkan untuk usia 18-24
hipotesis yang berkaitan dengan jumlah
tahun sebesar 22,28%, usia 35-44 tahun
faktor dan nilai loading nya, sekaligus
sebesar 30,69%, usia 44-54 tahun sebesar
dapat melakukan estimasi pengaruh
4,95%, usia 55-64 tahun sebesar 0,50%,
langsung maupun tidak langsung dan
dan usia >65 tahun sebesar 0,99%.
pengaruh total antar variabel. SEM ini
sering digunakan untuk menguji suatu
812
Pada kriteria pendapatan, kelompok 14,36%, pendidikan S2 sebesar 17,82%,
responden dengan pendapatan Rp dan pendidikan S3 sebesar 0,50%.
2.500.000 – Rp 5.000.000,- mendominasi Uji Validitas dan Reliabilitas
sebesar 38,61%, disusul pendapatan < Rp Analisis data menggunakan PLS
2.500.000,- sebesar 33,66%, pendapatan dilakukan melalui dua tahap yaitu uji
Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000,- sebesar model pengukuran (outer model) dan uji
16,34%, pendapatan Rp 10.000.000 – Rp model struktural (inner model). Analisa
25.000.000,- sebesar 7,92%, pendapatan outer model dilakukan untuk memastikan
Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000,- sebsar bahwa alat ukur yang digunakan valid dan
2,48%, dan pendapatan > Rp 50.000.000,- reliabel. Terdapat tiga kriteria yang
sebesar 0,99%. digunakan untuk mengevaluasi outer
Pada kriteria pendidikan akhir, model yaitu convergent validity,
mayoritas pendidikan responden adalah discriminant validity, dan composite
S1 atau sederajat sebesar 67,33%, reliability.
sedangkan pendidikan SMA sebesar
Tabel 1 Outer Loading
Variabel Indikator Outer Loading Keterangan
Performance Expectancy PE1 0,756 Valid
(PE) PE2 0,807 Valid
PE3 0,718 Valid
PE4 0,670 Tidak Valid
Effort Expectancy EE1 0,698 Tidak Valid
(EE) EE2 0,816 Valid
EE3 0,788 Valid
EE4 0,606 Tidak Valid
Social Influence SI1 0,918 Valid
(SI) SI2 0,911 Valid
SI3 0,670 Tidak Valid
Facilitating Condition FC1 0,793 Valid
(FC) FC2 0,,844 Valid
FC3 0,724 Valid
FC4 0,537 Tidak Valid
Hedonic Motivation HM1 0,884 Valid
(HM) HM2 0,861 Valid
HM3 0,751 Valid
Price Value PV1 0,846 Valid
(PV) PV2 0,797 Valid
PV3 0,798 Valid
Habit HT1 0,891 Valid
(HT) HT2 0,919 Valid
HT3 0,920 Valid
HT4 0,916 Valid
Behavioral Intention BI1 0,855 Valid
(BI) BI2 0,890 Valid
BI3 0,894 Valid
Use Behavior UB1 0,824 Valid
(UB) UB2 0,931 Valid
Sumber: Output Smart PLS 3.0, 2020.

813
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4
Vol. 5, No. 4, 2020 November: 806-820 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
Convergent validity dapat dilihat dari Uji validitas selanjutnya yaitu dengan
korelasi antara skor item/indikator dengan melihat nilai Average Variance Extracted
skor konstruksnya (loading factor) yang (AVE), dimana syarat AVE masing-
dapat dilihat dari output outer loading. masing konstruk nilainya lebih besar dari
Indikator individu dianggap reliabel jika 0,50. Uji reliabilitas konstruk dilakukan
memiliki nilai korelasi di atas 0.70 dengan melihat hasil perhitungan nilai
(Ghozali, 2014). Nilai convergent validity composite reliability dan cronbach alpha
adalah nilai factor loading pada variabel dari blok indikator yang mengukur
laten dengan indikator-indikatornya yang konstruk. Konstruk dinyatakan reliabel
dilihat dari output outer loading. jika nilai composite reliability maupun
cronbach alpha di atas 0,70 (Ghozali,
Berdasar data yang disajikan tabel 1
2014).
di atas, dapat dilihat terdapat lima
Berdasarkan tabel 2 yang disajikan di
indikator yang memiliki nilai outer
atas, dapat dilihat untuk nilai AVE
loading < 0,70 sehingga indikator-
masing-masing variabel di atas 0,50,
indikator tersebut tidak valid. Indikator-
sedangkan untuk nilai composite
indikator tersebut yaitu indikator EE1,
reliability maupun cronbach alpha
EE4, FC4, PE4, dan SI3. Oleh karena itu,
masing-masing variabel di atas 0,70.
untuk proses perhitungan selanjutnya
Nilai-nilai tersebut telah memenuhi syarat
perlu menghilangkan 5 indikator yang
untuk disimpulkan bahwa konstruk valid
tidak valid tersebut. Selain convergent
dan memiliki reliabilitas yang baik.
validity, uji validitas juga dilakukan
dengan menghitung discriminant validity Pengujian Hipotesis
yang dapat dilihat dengan nilai cross- Model struktural (inner model) diuji
loading antara indikator dengan dengan melihat nilai R-square yang
konstruknya. Hasil output SmartPLS 3.0 merupakan uji goodness-fit model. Nilai
menunjukkan bahwa korelasi konstruk R-square hasil perhitungan dapat dilihat
laten memprediksi indikator pada blok pada Tabel 3.
mereka lebih baik dibandingkan dengan
indikator di blok lainnya.
Tabel 2 Nilai AVE, Composite Reliability, dan Cronbach Alpha
No. Variabel AVE Composite Cronbach’s
Reliability Alpha
1. Performance Expectancy (PE) 0,629 0,836 0,704
2. Effort Expectancy (EE) 0,827 0,905 0,791
3. Social Influence (SI) 0,905 0,950 0,896
4. Facilitating Condition (FC) 0,669 0,857 0,753
5. Hedonic Motivation (HM) 0,696 0,872 0,779
6. Price Value (PV) 0,662 0,855 0,747
7. Habit (HT) 0,831 0,951 0,932
8. Behavioral Intention (BI) 0,774 0,911 0,853
9. Use Behavior (UB) 0,773 0,871 0,718

Sumber: Output Smart PLS 3.0, 2020.

814
Tabel 3 Nilai R-Square
No. Variabel R-Square

1. Behavioral Intention (BI) 0,682


2. Use Behavior (UB) 0,383
Sumber: Output Smart PLS 3.0, 2020.
Nilai R-square variabel Behavioral Intention, Behavioral Intention terhadap
Intention (BI) sebesar 0,682, berarti Use Behavior, serta Facilitating
bahwa konstruk Behavioral Intention (BI) Condition dan Habit terhadap Use
dapat dijelaskan oleh konstruk Behavior. Pengujian ini dengan melihat
Performance Expectancy, Effort nilai koefisien parameter dan nilai
Expectancy, Social Influence, Facilitating siginifikansi t-statistik. Selanjutnya
Condition, Hedonic Motivation, Price dilakukan prosedur bootstrapping untuk
Value dan Habit sebesar 68,2%, mendapatkan nilai path coefficients.
sedangkan 31,8% dijelaskan oleh variabel Hasil pengujian inner model
lain selain yang diteliti. Nilai R-square menunjukkan bahwa terdapat lima
variabel Use Behavior (UB) sebesar hipotesis diterima, hal ini dilakukan
0,383, berarti bahwa konstruk Use dengan melihat hubungan nilai variabel
Behavior (UB) dapat dijelaskan oleh yang memiliki nilai t-statistik >1,960.
konstruk Behavioral Intention, Hipotesis yang diterima yaitu : 1)
Facilitating Condition, dan Habit sebesar hubungan variabel Habit terhadap
38,3%, sedangkan 61,7% dijelaskan oleh Behavioral Intention memiliki nilai
variabel lain selain yang diteliti. signifikansi terbesar yaitu 10,829, 2)
hubungan variabel Price Value terhadap
Pengujian selanjutnya dilakukan
Behavioral Intention memiliki nilai
untuk melihat signifikansi pengaruh
signifikansi sebesar 3,021, 3) hubungan
variabel Performance Expectancy, Effort
variabel Behavioral Intention terhadap
Expectancy, Social Influence, Facilitating
Use Behavior memiliki nilai signifikansi
Condition, Hedonic Motivation, Price
sebesar 3,154, 4) hubungan variabel Habit
Value dan Habit terhadap Behavioral
terhadap Use Behavior memiliki nilai

Tabel 4 Hasil perhitungan path coefficient dan t-statistik


Sampel Sample Standar P Keterangan
Hubungan Variabel T Statistik
Asli Mean Deviasi Values
PE → BI 0,061 0,058 0,049 1,254 0,211 Ditolak
EE → BI 0,023 0,021 0,052 0,442 0,659 Ditolak
SI → BI 0,022 0,026 0,065 0,348 0,728 Ditolak
FC → BI 0,020 0,020 0,041 0,505 0,614 Ditolak
HM → BI 0,128 0,132 0,074 1,729 0,084 Ditolak
PV → BI 0,150 0,150 0,050 3,021 0,003 Diterima
HT → BI 0,573 0,570 0,053 10,829 0,000 Diterima
HT → UB 0,267 0,270 0,091 2,948 0,003 Diterima
FC → UB 0,238 0,241 0,061 3,893 0,000 Diterima
BI → UB 0,276 0,272 0,088 3,154 0,002 Diterima
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2020.

815
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4
Vol. 5, No. 4, 2020 November: 806-820 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
signifikansi sebesar 2,948, 5) hubungan menyatakan bahwa ekspektasi usaha tidak
variabel Facilitating Condition terhadap berpengaruh signifikan terhadap minat
Use Behavior memiliki nilai signifikansi penggunaan uang elektronik. Hal ini
sebesar 3,893. disebabkan karena perusahaan Facebook
yang membawahi Instagram, masih terus
Hipotesis 1 yaitu Performace
mengembangkan ekosistem media sosial
Expectancy (PE) atau ekspektasi kinerja
instagram untuk berbisnis. Namun dilihat
mempengaruhi behavioral intention
dari awal peruntukannya Instagram ini
dalam minat penggunaan Instagram untuk
sebelum di akuisisi oleh Facebook,
belanja online ditolak. Hal ini
memang belum di peruntukkan untuk
menunjukan bahwa Performance
sebagai katalog produk.
Expectancy tidak memberikan pengaruh
signifikan. Hal ini sesuai dengan Hipotesis 3 yaitu Social Influence
penelitian yang dilakukan oleh Tak dan (SI) atau pengaruh social mempengaruhi
Panwar (2017) yang menyatakan bahwa behavioral intention dalam penggunaan
ekspektasi kinerja tidak berpengaruh instagram untuk belanja ditolak. Hal ini
signifikan terhadap minat penggunaan menunjukan bahwa Social Influence tidak
uang elektronik. Hasil ini dapat diartikan memberikan pengaruh signifikan. Hasil
bahwa peningkatan kinerja dalam ini bertentangan dengan hasil penelitian
menyelesaikan sebuah pekerjaan atau yang dilakukan oleh Raman dan Don
masalah bagi konsumen tidak (2013), Tak dan Panwar (2017), dan
memengaruhi individu tersebut untuk Marhaeni (2014) yang menyatakan bahwa
minat menggunakan instagram untuk pengaruh sosial berpengaruh signifikan
belanja secara online. Hal tersebut dapat terhadap minat penggunaan. Hal ini sesuai
terjadi kemungkinan karena sebagian dengan karakteristik responden yang
besar responden belum mengetahui didominasi kelompok usia 25-34 tahun
keseluruhan fitur yang ditawarkan oleh dan 35-44 tahun yang memiliki
instagram sehingga manfaat dan kecederungan bermedia sosial yang
kemudahan yang mereka peroleh hanya tinggi. Mereka bisa menghabiskan banyak
sebagian kecil dari fitur yang mereka waktu hanya untuk membuka media
ketahui dan mereka gunakan, selain itu sosial, bukan dipengaruhi oleh keluarga
fitur pencarian instagram yang masih rigid atau teman-teman.
dan berbeda dengan karakteristik mesin Hipotesis 4 yaitu Facilitating
pencari pada umumnya bisa jadi Condition (FC) atau kondisi yang
menyulitkan konsumen dalam berbelanja. mendukung mempengaruhi behavioral
Hipotesis 2 yaitu Effort Expectancy intention dalam minat penggunaan
(EE) atau ekspektasi usaha mempengaruhi Instagram untuk belanja online diterima.
behavioral intention dalam penggunaan Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
Instagram untuk belanja ditolak. Hal ini yang dilakukan oleh, Harsono dan
menunjukan bahwa Effort Expectancy Suryana (2014), Putri (2018), dan Tak dan
tidak memberikan pengaruh signifikan. Panwar (2017) yang menyatakan bahwa
Hal ini sesuai dengan penelitian yang kondisi pendukung berpengaruh
dilakukan oleh Marhaeni (2014) yang signifikan terhadap minat penggunaan.

816
Hasil ini menyatakan bahwa sumber daya berpengaruh dalam menentukan minat
dan fasilitas yang tersedia mempengaruhi konsumen untuk berbelanja menggunakan
minat belanja online dengan instagram. instagram, dimana sebagian besar
Hasil ini juga membuktikan bahwa konsumen akan memberikan ekspektasi
pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang besar untuk manfaat yang akan
yang terdapat dalam menggunakan mereka peroleh sesuai dengan jumlah
Instagram. biaya atau harga yang harus mereka
keluarkan untuk menggunakan instagram.
Hipotesis 5 yaitu Hedonic Motivation
(HM) atau motivasi hedonis Hipotesis 7 yaitu Habit (HT) atau
mempengaruhi behavioral intention kebiasaan mempengaruhi behavioral
dalam minat penggunaan Instagram untuk intention dalam minat penggunaan
belanja online ditolak. Ini menunjukan Instagram untuk belanja online diterima.
bahwa Hedonic Motivation tidak Hal ini menunjukan bahwa Habit
memberikan pengaruh signifikan. Hasil memberikan pengaruh signifikan. Dalam
ini bertentangan dengan hasil penelitian penelitian ini Habit menunjukkan hasil
yang dilakukan oleh Harsono dan Suryana yang paling besar pengaruhnya dalam
(2014), Marhaeni (2014), dan Raman dan minat penggunaan Instagram untuk
Don (2013) yang menyatakan bahwa belanja online. Hasil ini sesuai dengan
motivasi hedonis berpengaruh signifikan penelitian yang dilakukan oleh Harsono
terhadap minat penggunaan. Hal ini dapat dan Suryana (2014), Tak dan Panwar
disebabkan karena konsumen memilih (2017) yang menyatakan bahwa kebiasaan
hal-hal menyenangkan dan menghibur berpengaruh signifikan terhadap minat
adalah ketika menggunakan Instagram penggunaan. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk melakukan hal yang lain konsumen yang sudah menggunakan
dibandingkan dengan berbelanja seperti instagram untuk belanja secara online
berkomunikasi atau berinteraksi sosial menjadi sebuah kebiasaan, akan membuat
secara maya, mencari berita, mencari mereka semakin minat untuk terus
inspirasi atau bahkan menonton video menggunakan instagram untuk
edukasi bisa jadi sebuah hal yang lebih berbelanja. Suatu kebiasaan yang
menghibur dan menyenangkan. membuat ketagihan (addicted), sehingga
menggunakan instagram untuk berbelanja
Hipotesis 6 yaitu Price Value (PV)
menjadi sebuah keharusan yang utama.
atau nilai harga mempengaruhi behavioral
intention dalam minat penggunaan Hipotesis 8 yaitu Behavioral
Instagram untuk belanja online diterima. Intention (BI) atau minat mempengaruhi
Hal ini menunjukan bahwa Price Value Use behavior (UB) atau perilaku dalam
memberikan pengaruh signifikan. Hal ini penggunaan Instagram untuk belanja
sesuai dengan penelitian yang dilakukan diterima. Hasil ini sesuai dengan
oleh Marhaeni (2014), Putri (2018) yang penelitian yang dilakukan oleh Marhaeni
menyatakan bahwa nilai harga (2014) serta Tak dan Panwar (2017) yang
berpengaruh signifikan terhadap minat menyatakan bahwa Behavioral Intention
penggunaan uang elektronik. Hal ini (BI) berpengaruh signifikan terhadap Use
menunjukan bahwa nilai harga behavior (UB). Hal ini menunjukkan

817
kesesuaian bahwa semakin tinggi minat terus menerus untuk menjaga para
menggunakan Instagram untuk belanja pengguna selalu menjadikan Instagram
maka akan semakin tinggi juga perilaku menjadi solusi belanja mereka.
penggunaan Instagram untuk belanja
secara online. Oleh karena itu maka perlu
PENUTUP
nya perusahaan untuk terus
mengembangkan fitur-fitur media sosial Berdasarkan hasil analisa data
ini agar mudah di adaptasi dan mudah penelitian tentang faktor-faktor yang
digunakan untuk belanja. mempengaruhi perilaku belanja dengan
Hipotesis 9 yaitu Facilitating media sosial Instagram, maka dapat
Condition (FC) mempengaruhi Use diambil kesimpulan sebagai berikut:
behavior (UB) dalam penggunaan
1. Variabel Facilitating Condition,
Instagram untuk belanja diterima. Hasil
Habit dan Behavioral Intention
ini sesuai dengan penelitian yang
secara langsung memberikan
dilakukan oleh Marhaeni (2014) serta Tak
pengaruh yang signifikan terhadap
dan Panwar (2017) yang menyatakan
Use Behavior dalam penggunaan
bahwa Facilitating Condition (FC)
media sosial Instagram untuk belanja
berpengaruh significant terhadap Use
online.
behavior (UB). Hal ini menunjukkan
2. Pengujian goodness-fit model
bahwa fasilitas juga akan mendukung
dilakukan dengan melihat nilai R-
pengguna untuk makin sering
square sebesar 0,682 yang dapat di
menggunakan instagram untuk belanja,
interpretasikan bahwa variabilitas
kemudahan untuk menemukan, kecepatan
konstruk Behavioral Intention (BI)
dan ketepatan dalam aspek pencarian juga
dapat dijelaskan dengan oleh variabel
akan menentukan pengguna untuk selalu
Performance Expectancy (PE), Effort
menggunakan Instagram untuk belanja.
Expectancy (EE), Social Influence
Hipotesis 10 yaitu Habit (HT) (SI), Facilitating Condition (FC),
mempengaruhi Use behavior (UB) dalam Hedonic Motivation (HM), Price
penggunaan Instagram untuk belanja Value (PV), Habit (HT), sedangkan
diterima. Hasil ini sesuai dengan 31,8% dijelaskan oleh variabel yang
penelitian yang dilakukan oleh Marhaeni lain yang tidak diteliti dalam
(2014) serta Tak dan Panwar (2017) yang penelitian ini.
menyatakan bahwa Habit (HT) 3. Sedangkan pengujian goodness-fit
berpengaruh signifikan terhadap Use model dilakukan dengan melihat nilai
behavior (UB). Hal ini menunjukkan R-square sebesar 0,383 yang dapat di
bahwa suatu kebiasaan akan menjadikan interpretasikan bahwa variabilitas
perilaku penggunaan juga semakin tinggi. konstruk Use Behavior (UB) dapat
Aspek-aspek accessibility (kemudahan dijelaskan oleh, Facilitating
akses), usefull (kegunaan), useable (dapat Condition (FC), Price Value (PV),
digunakan), credible (masuk akal), Habit (HT), Behavioral Intention
fineable (mudah ditemukan) dan valuable (BI), sedangkan 61,7% dijelaskan
(bernilai) harus selalu diperbaiki secara

818
oleh variabel yang lain yang tidak Pengguna dalam Menggunakan
diteliti dalam penelitian ini. Sistem ERP dengan Studi Kasus PT
XYZ. Jurnal Sistem Informasi, 7
Sebagai tindak lanjut dari kesimpulan (1), 69-75.
penelitian, maka kami mengajukan Harsono, L. D., & Suryana, L. A. (2014).
beberapa saran antara lain : Factors Affecting the Use Behavior
of Social Media Using UTAUT 2
1. Untuk penelitian berikutnya, dapat
Model. Prosiding, the First Asia-
melibatkan moderating variabel yaitu Pacific Conference on Global
age, gender dan experience sehingga Business, Economics, Finance and
deskriptif responden dan hasil Social Sciences (AP14 Singapore
pengolahan data terdapat korelasi yang Conference)
lebih baik. https://databoks.katadata.co.id/datapublis
2. Data responden dapat dilengkapi h/2017/12/20/transaksi-harbolnas-
2017-naik-42-persen
dengan lokasi pengguna tersebut
Iriani, Siska., Muhamad Suyanto., dan
berada atau dilengkapi dengan data Armadyah Amborowati. (2014).
propinsi pengguna. Pengujian Sistem Informasi
3. Bagi para pengusaha dapat melihat dan Pengelolaan Keuangan Daerah
mempertimbangkan produk dan Berbasis Web Kabupaten Pacitan
jasanya untuk menyesuaikan pasar dengan Menggunakan Unified
yang berada di Instagram. Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT). IJNS-
Indonesian Journal on Networking
REFERENSI and Security, 3(2).
Baabdullah, A., Dwivedi, Y., & Williams, Kotler, P., & Amstrong, G. (2017).
M. (2014). Adopting An Extended Principles Of Marketing. United
UTAUT2 To Predict Consumer Kingdom: Pearson.
Adoption Of M-Technologies In Marhaeni, G. M. (2014). Analisis perilaku
Saudi Arabia. Prosiding, UK Penggunaan Aplikasi Pesan Instan
Academy for Information Systems Dengan menggunakan Model
Conference. Unified Theory Of Acceptance and
Brown, S. A., & Venkatesh, V. (2005). Use of Technology 2 Di Kota
Model of Adoption of Technology Bandung. e-Proceeding of
in Household: A Baseline Model Management. 1(3), 42.
Test and Extension Incorporating Meyliana., Denis Suhanja, Noviary Eko
Household Life Cycle. MIS Nugroho, dan Uranino Wasistha
Quarterly, 29(3), 399–426. Arfiandi. (2012). Kepuasan User
Ghozali , I. (2014). Structural Equation Terhadap Kinerja Sistem Sap Pada
Modeling, Metode alternatif dengan PT Indofood Cbp Sukses Makmur
Partial Least Squares (PLS). Tbk (Nutrition And Special Foods
Semarang: BP Undip Semarang. Division). Jurnal Fakultas Ekonomi
Hair , J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Binus University. 11(2), 515-530.
Anderson, R. E. (2014). Miftah Maulana, S., Susilo, H., & Riyadi.
Multivariate Data Analysis. United (2015). Implementasi E-Commerce
States of America: Pearson. Sebagai Media Penjualan Online
Handayani, Putu Wuri dan Yulianti. 2011. (studi kasus pada toko Pastbrik Kota
Analisis Faktor-Faktor yang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis
Mempengaruhi Penerimaan (JAB). 29(1)

819
Pertiwi, Mas Yogi & Ariyanto, Dodik. from India. Journal of Indian
(2017). Penerapan Model UTAUT 2 Business Research.
Untuk Menjelaskan Minat Dan Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G.
Perilaku Penggunaan Mobile B., & Davis, F.D. (2003). User
Banking Di Kota Denpasar. E- Acceptance of Information
Jurnal Akuntansi Universitas Technology: Toward A Unified
Udayana. 18(2), 1369-1397 View. MIS Quarterly, 27(3), 425-
Prasetyo, Teguh & Barkatullah, A. H. 478.
(2005). Bisnis E-Commerce: Studi Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X.
Sistem Keamanan dan Hukum di (2012). Consumer acceptance and
Indonesia. Yogyakarta: Pustaka use of information technology:
Pelajar. Extending the unified theory of
Prasetyo, D. Y. (2017). Penerapan Metode acceptance and use of technology.
Utaut (Unified Theory Of MIS Quarterly. 36(1), 157-178.
Acceptance And Use Of Widnyana, I. I. D. G. P., dan Yadnyana I.
Technology) Dalam memahami K. (2015). Implikasi Model UTAUT
penerimaan dan penggunaan. Jurnal dalam Menjelaskan Faktor Niat dan
SISTEMASI, 6(2), 26 – 34, 26-34. Penggunaan SIPKD Kabupaten
Putra, G., & Ariyanti, M. (2013). Tabanan, E-Jurnal Akuntansi
Pengaruh Faktor-Faktor Dalam Universitas Udayana, 11(2), 515-
Modified Unified Theory of 530.
Acceptance And Use Of Widyawati, Ikha. (2013). Analisis Faktor-
Technology 2 (UTAUT 2) Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Minat
Niat Prospective Users Untuk Pemanfaatan Sistem Informasi dan
Mengadopsi Home Digital Services Penggunaan Sistem Informasi (Studi
PT. Telkom Di Surabaya. Jurnal Empiris pada BMT di Karisidenan
Manajemen Indonesia, 12(4) Pati). Skripsi. Kudus: Universitas
Putranto, A. M. (2015). Pengaruh Faktor- Muria Kudus.
faktor dalam modifikasi Unified Wulandari, Ni Putu Ary., dan I Ketut
Theory of Acceptance and use of Yadnyana. 2016. Penerapan Model
technology 2. E-Proceeding of Unified Theory of Acceptance and
Management, 2(2) Use of Technology untuk
Putri, S. N. (2018). Faktor-faktor yang Menjelaskan Faktor-Faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen Mempengaruhi Minat Penggunaan
dalam melakukan pembelian produk E-Filing di Kota Denpasar. E-Jurnal
secara online di Lazada Indonesia. Akuntansi Universitas Udayana
E-Proceeding of Management. 5(2) 14(2), 1270-1297.
Raman, A., & Don, Y. (2013). Preserve
Teachers' Acceptance of Learning
Management Software: An
Application of the UTAUT2 Model.
International Education Studies;
6(7)
Sugiyono, P. D. (2018). Metode
Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.
Tak, P., & Panwar, S. (2017). Using
UTAUT 2 Model to Predict Mobile
App based shopping: Evidences

820

Anda mungkin juga menyukai