Surel: erwandanuryahya@student.upi.edu
Mengutip ini sebagai: Nuryahya, E., Ichsana, Y., & Andini, K. M. (2019). Perilaku Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi di E-Commerce. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 10(3), 502-515. https://doi.
org/10.21776/ub.jamal.2019.10.3.29
502
503Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 3, Desember 2019, Hlm 502-515
dullah, Thomas, Murphy, & Plant, 2018; Xu, fasilitas tidak mampu memacu penggunaan
Zuo, Gao, & Yao, 2019). Pencatatan akun sistem informasi. Selain itu, terdapat bebe
tansi keuangan berbasis teknologi informasi rapa penelitian yang menemukan sejumlah
di e-commerce adalah pencatatan akuntansi variabel yang mampu memacu penggunaan
yang telah menggunakan teknologi internet sistem informasi, seperti Abrahão, Morigu
dalam transaksi yang dilakukan (Fan, Tang, chi, & Andrade (2016), Fleischman, Walk
Zhu, & Zou, 2018). Banyak pihak yang diun er, & Johnson (2010), Talukder, Quazi, &
tungkan dengan adanya sistem pencatatan Sathye (2014), Trojanowski & Kułak (2017),
akuntansi berbasis teknologi ini. Di antara dan Varma (2018).
keuntungan tersebut yakni dapat mening Perilaku menggunakan merupakan
katkan hubungan antarperusahaan, an proses pengujian suatu sistem diserahkan
tara perusahaan dan pelanggan, ataupun kepada penggunanya untuk mengetahui
antarpelanggan (Chiu & Wang, 2019; Fang, apakah sistem tersebut telah memenuhi
Lim, Qian, & Feng, 2018). Dengan ada nya harapan penggunanya dan sudah bekerja
pencatatan akuntansi berbasis teknolo sesuai dengan harapan penggunanya atau
gi menghasilkan banyak hubungan baru, belum (Hino, 2015). Sistem teknologi yang
yaitu bisnis ke bisnis, bisnis ke pelanggan, akan dijelaskan dan diteliti adalah sistem
pelanggan ke konsumen, dan konsumen informasi akuntansi di e-commerce. Perbe
ke bisnis (Abebe, 2014; Al-Bakri & Katsio daan penelitian ini dari penelitian sebelum
loudes, 2015; Sharma & Aggarwal, 2019). nya yaitu menghilangkan variabel moderasi
Model yang digemari oleh pelaku e-commerce yang terdapat di teori UTAUT karena varia
adalah B2B dan C2C. Mekanisme seperti ini bel moderasi dalam penelitian Farab (2016),
sering disebut dengan istilah online shopping Gullberg (2016), dan Varma (2018) tidak ada
(Barkatullah & Djumadi, 2018; Chi, 2018; Li dampak yang signifikan terhadap variabel
& Ku, 2018). yang dimoderasinya. Lebih lanjut penelitian
Sistem informasi akuntasi bisnis di ini dapat menjelaskan perilaku pelanggan
e-commerce tidak selalu diterima oleh pe menggunakan sistem informasi akuntan
rilaku manusia yang menggunakan sistem si di e-commerce. Lebih jauh, penelitian ini
informasi akuntansi tersebut (Dagiliene & diharapkan bermanfaat untuk perusahaan
Šutiene, 2019; Hardanti, Subekti, & Mardia e-commerce dalam mengetahui kecenderung
ti, 2014; Hariyati, Tjahjadi, & Soewarno, an perilaku pelanggan e-commerce dalam
2019). Perilaku seseorang menggunakan menggunakan sistem informasi akuntansi di
teknologi mampu dijelaskan oleh salah satu e-commerce.
teori psikologi yaitu teori utama penerimaan
dan penggunaan teknologi (Mhina, Johar, & METODE
Alkawaz, 2019; Nguyen, Leeuw, Dullaert, & Penelitian ini berfokus untuk me
Foubert, 2019). Teori ini menjelaskan pene nelusuri perilaku seseorang menggunakan
rimaan penggunaan teknologi pada diri se sistem informasi akuntansi di e-commerce.
seorang oleh variabel ekspektasi usaha, ek Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Ven
spektasi kinerja, pengaruh/dorongan sosial, katesh, Thong, & Xu (2016) membahas men
dan kondisi/keadaan fasilitas yang akan genai perilaku seseorang terhadap teknologi
mempengaruhi intensi keperilakuan sese dan menekankan pentingnya menggunakan
orang dan diaktualisasikan kepada perilaku variabel UTAUT2 yaitu variabel hedonic
penggunaan suatu teknologi tertentu (Ven motivation, price value, dan habit. Namun,
katesh, Thong, & Xu, 2016). Menggunakan berdasarkan hasil beberapa penelitian se
teori ini diharapkan dapat menjelaskan belumnya dan penelitian mengenai sistem
model perilaku pelanggan menerima dan informasi akuntansi di e-commerce terhitung
menggunakan sistem informasi akuntansi di masih jarang ditemukan. Oleh karena itu,
e-commerce. penelitian ini hanya menguji varabel yang
Selanjutnya, peneliti yang meng terdapat pada teori UTAUT1.
ukur perilaku seseorang dalam menggu Venkatesh, Thong, & Xu (2016) men
nakan internet atau mobile banking dengan jelaskan bahwa intensi keperilakuan dan
pendekatan teori yang sama dan alat ana perilaku menggunakan sistem secara terus
lisis menggunakan SEM-PLS di antaranya menerus merupakan bentuk perilaku peng
Boonsiritomachai & Pitchayadejanant (2018) guna. Intensi keperilakuan dan perilaku
dan Raza, Shah, & Ali (2019) yang menemu menggunakan dapat dijelaskan melalui te
kan bahwa lingkungan sosial dan kondisi ori utama penggunaan dan penerimaan tek
Nuryahya, Ichsana, Andini, Perilaku Pengguna Sistem Informasi Akuntansi... 504
Ekspektasi/
Ekspektasi
kinerja
Ekspektasi/
Harapan Usaha Intensi Perilaku
Keperilakuan Pengguna
Pengaruh
Lingkungan
Sosial
Kondisi/
Bentuk
Fasilitas
Seks/
Jenis Umur Kemahiran Kesukarelaan Menggunakan
kelamin
variabel ini dapat diketahui apakah sistem penyediaan komputer. Kompabilitas (compa-
yang diterapkan tidak membebani penggu bility) didefinisikan sebagai tingkat di mana
nanya dalam segi kemudahan. Peran ek suatu inovasi dianggap konsisten dengan
spektasi usaha pada intensi keperilakuan nilai-nilai yang ada, kebutuhan dan pe
(behavioral intention) akan dilengkapi oleh ngalaman pengguna.
gender, age dan experience. Faktor ini di Venkatesh, Thong, & Xu (2016) telah
peroleh Venkatesh, Thong, & Xu (2016) dari menjelaskan kembali konsep unified theory
penggabungan 3 faktor dari model sebelum of acceptance and use of technology (UTAUT2)
nya yaitu harapan kemudahan (perceived dengan menambahkan variabel independen
easy), didefinisikan seberapa jauh seseorang lain yang dapat mempengaruhi behaviour
percaya bahwa menggunakan suatu sistem intention seseorang menggunakan teknologi
akan bebas dari usaha. Kesulitan (complexi- yaitu hedonic motivation.
ty) didefinisikan bahwa sejauh mana sistem Hedonic Motivation dijelaskan sebagai
dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan rasa kepuasan atau senang yang didapat
digunakan. Kemudahan penggunaan didefi setelah menggunakan teknologi. Venkatesh,
nisikan sebagai menggunakan inovasi baru Thong, & Xu (2016) juga mengatakan bahwa
dalam pekerjaan dianggap sebagai hal yang hedonic motivation ini sangat penting dalam
sulit untuk dilakukan. penggunaan teknologi di luar lingkungan
Pengaruh lingkungan sosial (social perusahaan atau organisasi. Price value di
influence) didefinisikan sebagai tingkat di jelaskan sebagai persepsi dari konsumen se
mana pengguna merasakan bahwa orang- bagai feedback antara biaya yang dikeluar
orang terdekatnya percaya bahwa sudah se kan dengan manfaat yang diperoleh dari
harusnya menggunakan sistem yang baru. penggunaan teknologi tersebut. Habit di
Peran pengaruh lingkungan sosial pada in jelaskan sebagai suatu kecenderungan in
tensi keperilakuan (behavioral intention) akan dividu melakukan suatu perilaku sebagai
dilengkapi oleh gender, age, experience, dan akibat dari hasil pembelajaran. Kebiasaan
voluntariness of use. Faktor ini digabungkan penggunaan komputer berdampak pada pe
dari 3 faktor yaitu norma subjektif (subjec- manfaatan teknologi informasi.
tive norm) kondisi di mana orang- orang yang Variabel penelitian yang digunakan ter
penting bagi pengguna berpikir bahwa peng susun dari variabel indepeden dan depen
guna harus atau tidak harus menggunakan den. Variabel independen yaitu ekspektasi
sistem. Faktor- faktor sosial (social factors) kinerja (X1), harapan usaha (X2), dorongan
didefinisikan sebagai internalisasi individu sosial (X3) dan keadaan fasilitas (X4). Ada
dari kelompok tertentu dan perjanjian inter pun kedudukan variabel dependen akan di
personal yang individu buat dengan orang representasikan oleh variabel independen.
lain dalam situasi sosial tertentu. Image ada Variabel independen yang digunakan adalah
lah kondisi di mana pengguna yang menggu intensi keperilakuan (Z) dan perilaku peng
nakan teknologi dapat meningkatkan status guna (Y).
(image) pengguna itusendiri didalam sistem Populasi penelitian yang dipilih ada
sosial. lah pelaku e-commerce yang sudah menjadi
Kondisi fasilitas (facilitating conditions) penjual dan membuka toko di e-commerce
merupakan tingkat sejauh mana pengguna dan pelanggan yang telah membeli barang
meyakini bahwa insfrastruktur dan teknis di e-commerce. Teknik penarikan sampel
perusahaan telah mendukung penerapan yang dilakukan mengacu pada non-proba-
sistem. Peran kondisi fasilitas pada perilaku bility sampel dan jenis sampel yang dipilih
pengguna (use behavior) akan dilengkap i adalah purposive sampel dengan pendekat
oleh age dan experience. Faktor ini me an sampel judgment. Jumlah sampel adalah
rupakan penggabungan dari beberapa faktor 100 responden yang terdiri dari penjual dan
berikut kontrol perilaku yang diharapkan pembeli di beberapa e-commerce dan waktu
(perceived behavioral control), didefinisikan pengambilan sampel berkisar antara Ma
untuk mencerminkan persepsi kendala in ret-April 2019.
ternal dan eksternal pada perilaku dan meli Penelitian ini menggunakan metode
puti self efficacy, kondisi sumber daya yang kausalitas dengan quantitative approach.
memfasilitasi dan kondisi teknologi yang Adapun analisis data dilakukan dengan
memfasilitasi. Kondisi fasilitas, didefinisikan metode analisis PLS-SEM. Hair, Ringle, &
sebagai faktor-faktor objektif di lingkung Sarstedt (2011) dan Nunkoo, Ramkissoon,
an yang mempermudah pengguna seperti & Gursoy (2013) berargumentasi bahwa
Nuryahya, Ichsana, Andini, Perilaku Pengguna Sistem Informasi Akuntansi... 506
PLS-SEM adalah pendekatan dengan data variabel inner residual. Penelitian ini meng
yang digunakan tidak memerlukan distri gunakan variabel dependen yaitu perilaku
busi yang normal (indikator yang digunakan pengguna dan intensi keperilakuan peng
dapat berupa skala kategori, ordinal, interval guna e-commerce, sedangkan laten variabel
ataupun rasio), data penelitian tidak memer eksogennya adalah harapan usaha, ekspek
lukan sampel yang besar, mampu menjelas tasi kinerja, dorongan social, dan keadaan
kan hubungan antarvariabel laten, indikator fasilitas.
yang digunakan bentuknya dapat berupa Hubungan antarvariabel laten jika te
formatif ataupun reflektif, fokus kepada data lah selesai dibuat melalui model inner, selan
dan prosedur yang terbatas, mampu terhin jutnya adalah membuat luaran model. Luar
dar dari dua masalah yang diprioritaskan di an model atau hubungan luar atau sering
antaranya solusi yang tidak dapat diubah disebut pengukuran model yang bertujuan
dan faktor indeks. untuk menjelaskan hubungan blok-blok in
Metode PLS-SEM tidak memperhati dikator dengan laten variabel. Penelitian ini
kan pandangan ordinary least square (OLS) menggunakan blok-blok indikator reflektif.
regresi seperti secara multivariate. Data pe Adapun persamaannya adalah sebagai beri
nelitian memiliki distribusi yang normal kut.
dan tidak memiliki outlier dan problem mul
tikolonieritas di antara variabel eksogen. X = Λx ξ + εx
Pengujian dengan menggunakan PLS-SEM Y = Λy ŋ + εy
mampu digunakan walaupun tidak bersan
dar pada kerangka teori yang kokoh, me Ukuran indikator yang membentuk
niadakan sebagian keakuratan, dan meng variabel yang terdapat di kerangka pe
asumsikan prediksi model parametrik yang mikiran disimbolkan dengan Y dan X, se
mampu diketahui dengan melihat hasil de dangkan Λy dan Λx merupakan matrik yang
terminasi atau R-Square. Selain itu, estimasi menggambarkan koefisien regresi sederhana
untuk parameter mampu digunakan tanpa yang menghubungkan variabel laten dengan
memenuhi persyaratan yang terdapat pada indikatornya. Sementara itu, εx dan εy ada
goodness of fit. lah simbol kesalahan pengukuran.
Analisis PLS-SEM memiliki alur tahap
an, yaitu yang pertama adalah uji model in- HASIL DAN PEMBAHASAN
ner yang memiliki nama lain inner relation, Uji diskriminan validitas dan reliabi
model structural, dan teori substantif men litas. Metode parametrik tidak dibutuhkan
jelaskan keterkaitan di antara variabel laten dalam menguji spesifik parameter karena
yang didasari pada isi teori. Persamaan mo PLS tidak membutuhkan asumsi tentang
delnya mampu dijelaskan seperti di bawah suatu distribusi. Evaluasi uji reliabilitas
ini. gabungan, diskriminan validitas, dan relia
bilitas digunakan sebagai evaluasi model
Ŋ = β0 + βŋ + Гξ + ζ pengukuran. Sebagai konfirmasi pengukur
an indikator yang dipakai dalam memben
Ŋ menjelaskan indikator variabel de tuk variabel layak untuk dijadikan indika
penden, ξ adalah indikator variabel inde tor dalam penelitian-penelitian selanjutnya
penden, ζ adalah vektor dari variabel resi tentang pencatatan akuntansi keuangan
dual. Secara ringkas PLS bertujuan untuk berbasis teknologi informasi di e-commerce.
mendesain recursive model sehingga dengan Dilakukannya uji reliabilitas dan validitas
demikian variabel laten yang dihubung adalah untuk melihat hasil tingkat pengaruh
kan melalu variabel dependen. Ŋ atau bia indikator yang telah dibentuk dalam model
sa disebut dengan mekanisme sebab-akibat terhadap variabel laten yang dibangun.
dari variabel laten mampu diketahui sebagai Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil
berikut. pengujian diskriminan validitas dan reliabili
tas terhadap seluruh variabel pada peneli
Ŋj = Σi βji ŋi + Σi Yjb ξb + ζj tian mempunyai nilai reliabilitas gabungan
dan cronbach’s alpha yang telah memenuhi
Yjb dan Bji adalah path coefficient yang syarat dari SEM-PLS. Untuk itu, dapat dika
mengolerasikan variabel prediksi dependen takan ternyata seluruh laten variabel yang
dan variabel independen Ŋ dan ξ sepanjang dibentuk melalui kerangka model yang diba
jangkauan indeks b dan i dan ζj merupakan ngun robus atau kuat serta kerangka peneli
507Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 3, Desember 2019, Hlm 502-515
tian yang dibentuk memiliki hubungan yang mempunyai skor nilai loading factors yang
baik dalam mempengaruhi hubungan timbal tinggi. Dalam mengukur tingkat konvergen
antar setiap variabel. Selain itu, nilai AVE pada evaluasi ini, dapat diketahui melalui
dalam penelitian ini telah memenuhi batas hasil uji loading factors. Indikator yang mem
minimal uji SEM-PLS yang memiliki arti bentuk variabel dikategorikan valid apabi
bahwa seluruh variabel dikatakan baik un la mempunyai nilai hasil uji loading factors
tuk mewakili indikator. Adapun perbanding yang lebih besar dari 0,70. Namun menurut
an setiap konstruk dengan nilai Rho’A-nya Hair, Ringle, & Sarstedt (2011) dan Nunkoo,
memiliki hasil yang lebih baik daripada ko Ramkissoon, & Gursoy (2013) untuk pene
relasi setiap konstruk dengan konstruk lain litian tahap awal atau untuk mendapatkan
nya yaitu telah melebihi batas yang ditentu gambaran model awal penelitian yang ber
kan dari pengujian SEM-PLS. Oleh karena sumber dari variabel yang terdapat dalam
hal tersebut, kesimpulan hasil pengujian teori dan penelitian terdahulu nilai loading
pada tahap ini adalah konstruk atau varia factors yang dihasilkan berkisar 0,5-0,6 di
bel yang dibentuk pada kerangka pemikiran anggap cukup baik.
penilitan mempunyai nilai Rho’A yang baik. Tabel 2 dan Gambar 2 menunjukkan
Hasil uji outer loading. Uji loading fac- hasil bahwa indikator yang digunakan ti
tors yaitu untuk mengetahui tiap-tiap skor dak terdapat convergent validity yang ber
indikator variabel harus mempunyai tipe masalah. Oleh karena itu, pengujian tahap
hubungan yang baik atau dengan kata lain selanjutnya layak untuk dilakukan. Hal itu
Tabel 2. Hasil Outer Loading
Variabel Laten Indikator Outer Loading
Ekspektasi Kinerja PE1 0,879
PE2 0,733
PE4 0,833
Ekspektasi Usaha EE1 0,710
EE3 0,828
EE4 0,786
Pengaruh lingkungan sosial SI1 1,000
Kondisi-kondisi Fasilitas FC1 0,856
FC2 0,854
FC3 0,807
Intensi Keperilakuan BI1 0,908
BI2 0,872
BI4 0,907
BI5 0,891
Perilaku Pengguna UB1 0,899
UB2 0,894
UB4 0,899
Nuryahya, Ichsana, Andini, Perilaku Pengguna Sistem Informasi Akuntansi... 508
dibuktikan dengan hasil uji cross loading pengaruh variabel dependen intensi kepe
yang menghasilkan faktor loading telah me rilakuan dengan variabel ekspektasi kiner
menuhi syarat dari batas nilai yang ditetap ja, harapan usaha, dorongan sosial sosial.
kan pada pengujian PLS-SEM. R kuadrat tersebut mengindikasikan bahwa
Pada sisi lainnya, berdasarkan ha konstruk harapan usaha, ekspektasi kiner
sil pengukuran discriminant validity dan ja, dan dorongan sosial mampu menjelas
reliability serta outer loading dapat ditarik kan variabel dependen intensi keperilakuan
kesimpulan bahwa model pengukuran (out- pengguna sistem informasi akuntansi di
er loading) dalam penelitian ini sudah me e-commerce dengan nilai 55,8%. Nilai r kua
menuhi syarat yang terdapat dalam tahapan drat 0,558 tersebut menjelaskan hubungan
analisis PLS (lihat Tabel 2 dan Gambar 2). variabel intensi keperilakuan dengan varia
Jadi, proses penelitian selanjutnya layak un bel yang mempengaruhinya mempunyai
tuk dilakukan. Adapun indikator-indikator hubungan yang moderat.
yang membangun model penelitian terdiri R kuadrat yang kedua, memiliki nilai
dari beberapa variabel berdasarkan uji relia 0,632 untuk variabel dependen perilaku
bilitias dan validitas yang telah dilakukan. pengguna dengan variabel independen
Uji r kuadrat. Uji besaran pengaruh kondisi fasilitas dan intensi keperilakuan.
dilakukan melalui uji r kuadrat sehingga R kuadrat tersebut mengindikasikan bahwa
dengan melakukan analisis ini dapat diketa variabel kondisi fasilitas dan intensi kepe
hui besaran proporsi hubungan antarvaria rilakuan mampu menjelaskan variabel de
bel yang dibangun melalui kerangka model penden perilaku pengguna sistem informasi
yang sudah dibentuk. Hasil R2 sebesar 0,67 akuntansi di e-commerce sebesar 63,2%. Nilai
dapat ditarik kesimpulan ternyata model R kuadrat sebesar 0,632 tersebut menjelas
yang dibangun dikategorikan tinggi, dikate kan hubungan variabel perilaku pengguna
gorikan moderat jika 0,33, dan dikategori terhadap variabel yang mempengaruhinya
kan tinggi jika 0,19. mempunyai hubungan yang moderat.
Dari hasil penelitian (lihat Tabel 3) Hasil uji f kuadrat. Pengujian F kuad
R-Square memiliki dua hasil. Pertama, nilai rat merupakan uji untuk mengetahui apa
r kuadrat memiliki nilai 0,558 terhadap kah pengaruh variabel prediktor mempu
PE1
BI1 BI2 BI4 BI5
PE2 0.733
PE4
Ekspektasi
Kinerja
0.558
EE1
Intensi
Keperilakuan
EE3
0.584
EE4 UB1
Ekspektasi Usaha
0.632 UB2
S I4 1.000
Perilaku UB4
Menggunakan
Pengaruh
lingkungan sosial
FC1
FC2
FC 3
Kondisi Fasilitas
nyai tingkat yang kuat, medium, atau lemah SEM-PLS pengujian GoF dilakukan secara
pada tingkat struktural. Nilai F kuadrat di manual karena tidak termasuk dalam output
gunakan untuk mengetahui kebaikan mo SmartPLS. Kategori nilai GoF yaitu 0,1, 0,25
del. Apabila F kuadrat memiliki nilai 0,02 dan 0,38 dikategorikan rendah, medium dan
menunjukkan pengaruh yang rendah, nilai tinggi. Adapun rumus yang digunakan ada
0,15 menjelaskan pengaruh yang medium, lah sebagai berikut.
dan 0,35 menjelaskan pengaruh yang tinggi.
Tabel 4 menunjukkan bahwa pengaruh GoF= √(AVE x R)2
variabel ekspektasi usaha dalam mempe
ngaruhi variabel intensi kepe rilakuan Nilai yang dibutuhkan dalam anali
menunjukkan hasil yang rendah. Hal terse sis ini adalah nilai mean dari (AVE) dan R2.
but dilihat dari F-Square yang dihasilkan Melalui hasil yang diperoleh dari nilai AVE
sebesar 0,008. Hubungan variabel eks dan setelah mengetahui nilai rata-rata AVE
pektasi (harapan) kinerja dalam mempe dan R2, tahap yang dilakukan selanjutnya
ngaruhi variabel intensi keperilakuan dan adalah mengalkulasikan nilai GoF. Hasil
pengaruh variabel kondisi fasilitas terha nilai yang ditemukan adalah sebagai berikut:
dap variabel perilaku pengguna e-commerce
memiliki pengaruh yang moderat karena GoF= √(AVE x R)2
nilai F-Square yang dihasilkan sangat kecil. GoF= √( 0,771 x 0,585)
Variabel pengaruh lingkungan sosial dalam = 0,672
mempengaruhi variabel intensi keperilakuan
dan pengaruh variabel intensi keperilakuan Dari hasil penghitungan yang telah
terhadap variabel perilaku pengguna e-com- dilakukan GoF adalah 0,672, artinya lebih
merce memiliki pengaruh yang kuat karena tinggi dari 0,38. Dengan demikian, kesimpu
nilai F-Square yang dihasilkan telah melebihi lannya adalah model penelitian yang diaju
batas minimal. Dengan demikian, varia kan mempunyai goodness of fit yang tinggi.
bel prediksi ekspektasi kinerja, pengaruh Hasil uji bootsrapping. Uji boostrap-
lingkungan sosial terhadap intensi kepe ping mempunyai hasil ternyata variabel
rilakuan dan variabel prediksi intensi kepe ekspektasi kinerja mampu menjadi faktor
rilakuan, kondisi fasilitas terhadap variabel variabel intensi keperilakuan. Harapan usa
perilaku pengguna e-commerce cocok digu ha mampu menjadi faktor variabel intensi
nakan dalam model penelitian ini. Semen keperilakuan. Variabel dorongan sosial ti
tara itu, variabel prediksi ekspektasi usaha dak mampu menjadi faktor variabel intensi
terhadap variabel intensi keperilakuan ku keperilakuan. Sedangkan, kondisi fasilitas
rang memiliki kecocokan untuk digunakan mampu menjadi faktor variabel perilaku
dalam penelitian ini. menggunakan. Dan intensi keperilakuan
Analisis goodness of fit (GoF) berbe mampu menjadi faktor variabel perilaku
da dengan SEM berbasis kovarian. Dalam menggunakan.
Berpengaruhnya faktor ekspektasi usa ngan t-statistic 1,567 berarti di bawah 1,96
ha ini sejalan dengan penelitian bebe rapa dan signifikansi pada alpha 0,5% (P-values
peneliti di mana dijelaskan bahwa faktor < 0,005).
ekspektasi usaha penggunaan teknologi ber Hasil penelitian menemukan juga
pengaruh terhadap penerimaan teknologi. bahwa semakin tinggi atau semakin baik
Alkhatib, Ojala, Collis (2019) dan Chiu & pengaruh lingkungan sosial seseorang
Wang (2019) menggunakan persepsi kemu terhadap sistem informasi akuntansi di
dahan menggunakan teknologi sebagai e-commerce, maka semakin tidak memberi
salah satu faktor untuk mengukur pene kan dampak terhadap intensi keperilakuan
rimaan teknologi. Selain itu Ayuningtiyas & seseorang untuk menggunakan sistem infor
Harris (2011) menemukan bahwa persepsi masi akuntansi di e-commerce. Hasil ini ber
kemudahan menggunakan teknologi diarti banding terbalik dari kebenaran teori pene
kan sebagai sejauh mana seseorang meya rimaan dan penggunaan teknologi (UTAUT)
kini bahwa dengan adanya teknologi akan bahwasanya pengaruh lingkungan sosial
mempermudah segala aktivitas usahanya. mengukur sejauh mana pengguna sistem
Hasil temuan ini sejalan dengan peneli dipengaruhi oleh orang-orang terdekatnya
tian Bhatia & Jain (2013), Fleischman, Walk untuk menggunakan teknologi yang terbaru.
er, & Johnson (2010), Hormati (2012), Raza, Hasil ini juga berbanding terbalik dari
Shah, & Ali (2019), dan Varma (2018) yang penelitian terdahulu lainnya yaitu Bhatia &
mengemukakan bahwa peningkatan positif Jain (2013), Fleischman, Walker, & Johnson
ekspektasi kinerja akan meningkatkan in (2010), Hormati (2012), Meiranto (2011), dan
tensi keperilakuan menggunakan suatu tek Varma (2018) yang mengemukakan bahwa
nologi. Namun, beberapa penelitian seperti peningkatan positif pengaruh lingkungan
yang dilakuan oleh Mhina, Johar, & Alkawaz sosial akan meningkat intensi keperilakuan
(2019) dan Trojanowski & Kułak (2017) bah menggunakan suatu teknologi. Maka, dapat
wa ekspektasi usaha tidak memberikan pe dipastikan semakin baik kinerja suatu tek
ngaruh terhadap peningkatan intensi kepe nologi maka semakin baik pula niat sese
rilakuan seseorang menggunakan teknologi. orang menggunakan teknologi tersebut.
Diterimanya variabel ekspektasi usa Simpulannya, berdasarkan hasil
ha menjadi bagian dari faktor yang mempe temuan yang dilakukan dan dikaitkan de
ngaruhi seseorang menerima dan menggu ngan konsep teoritis dari teori penerimaan
nakan e-commerce online dapat terjadi karena dan penggunaan teknologi serta dibanding
pengguna merasa mudah untuk memahami kan dengan hasil empiris penelitian sebe
dan menggunakan sistem pencatatan akun lumnya yaitu tidak ada korelasi antara varia
tansi keuangan berbasis teknologi di e-com- bel pengaruh lingkungan sosial dan intensi
merce. Kemudahan menggunakan sistem keperilakuan.
pencatatan akuntansi keuangan berbasis Temuan selanjutnya ternyata varia
teknologi di e-commerce dapat dilihat dari fi bel kondisi fasilitas dengan perilaku peng
tur yang mudah dipahami. guna memiliki hubungan yang positif dan
Simpulannya, berdasarkan hasil signifikan untuk menggunakan sistem
temuan yang dilakukan dan dikaitkan de pencatatan akuntansi keuangan berbasis
ngan konsep teoritis dari teori penerimaan teknologi informasi di e-commerce. Hal terse
dan penggunaan teknologi serta diban but dibuktikan dengan t-statistic 2.946 di
dingkan oleh hasil empiris penelitian sebe atas 1,96 dan signifikansi pada alpha 0,5%
lumnya yaitu adanya pengaruh antara eks (P-values < 0,005).
pektasi usaha dengan intensi keperilakuan Temuan ini menunjukkan ternyata se
seseorang menggunakan sistem pencatatan makin tinggi atau semakin baik kondisi fasili
akuntansi keuangan berbasis teknologi di tas seseorang terhadap sistem pencatatan
e-commerce. akuntansi keuangan berbasis teknologi in
Temuan selanjutnya, ternyata hubung formasi di e-commerce, maka semakin baik
an variabel pengaruh lingkungan sosial pula perilaku seseorang terhadap sistem
dengan intensi keperilakuan memiliki pe informasi akuntansi di e-commerce. Hal ini
ngaruh yang negatif dan tidak signifikan mendukung kebenaran teori penerimaan
pada pengguna sistem pencatatan akun dan penggunaan teknologi (UTAUT) bah
tansi keuangan berbasis teknologi informasi wasannya kondisi fasilitas mengukur sejauh
di e-commerce. Hal tersebut dibuktikan de mana keyakinan individual terhadap infra
Nuryahya, Ichsana, Andini, Perilaku Pengguna Sistem Informasi Akuntansi... 512
struktur dan teknis pada sistem informasi tansi keuangan berbasis teknologi informasi
akuntansi di e-commerce telah mendukung di e-commerce. Hal ini mendukung kebenaran
transaksi jual beli secara online. teori penerimaan dan penggunaan teknologi
Kondisi fasilitas sistem informasi akun (UTAUT) bahwasannya intensi keperilakuan
tansi di e-commerce memiliki pengaruh mengukur sejauh mana ketertarikan dan in
positif terhadap perilaku pengguna sistem tensi seseorang untuk menggunakan suatu
pencatatan akuntansi keuangan berba teknologi.
sis tek nologi informasi di e-commerce. Hal Peran intensi keperilakuan sesuai de
ini terjadi karena fitur di sistem informasi ngan penelitian terdahulu yaitu Gullberg
akuntansi di e-commerce dinilai sudah me (2016), Raza, Shah, & Ali (2019), dan Var
madai untuk berbelanja secara online, seper ma (2018) yang mengemukakan bahwa pe
ti tersedianya rekening bank sesuai dengan ningkatan positif intensi keperilakuan akan
yang dimiliki pelaku e-commerce dan pelaku meningkatkan perilaku pengguna suatu
e-commerce sudah memiliki komputer, teknologi. Maka, dapat dipastikan semakin
smartphone, dan akses internet. Tersedia baik intensi keperilakuan terhadap teknologi
nya fasilitas yang memadai akan mendorong maka semakin baik pula perilaku seseorang
perilaku pengguna e-commerce untuk me menggunakan teknologi tersebut.
nerima dan menggunakan sistem informasi Diterimanya variabel intensi kepe
akuntansi di e-commerce. rilakuan sebagai faktor yang mempengaruhi
Peran kondisi fasilitas senada dengan seseorang menerima atau menggunakan
penelitian Abrahão et al. (2016), Bhatia & e-commerce dapat terjadi karena tingginya
Jain (2013), Boonsiritomachai & Pitchaya minat seseorang untuk menggunakan sistem
dejanant (2018), Gullberg (2016), Meiranto informasi akuntansi di e-commerce yang
(2011), Moghavvemi & Salleh (2014), Tro dinilai sudah efektif, efisien, user friendly,
janowski & Kułak (2017), dan Varma (2018) dan fitur yang dimiliki sudah memadai.
yang mengemukakan bahwa peningkatan Simpulannya adalah berdasarkan hasil
positif kondisi fasilitas akan meningkatkan temuan yang dilakukan dan dikaitkan de
perilaku pengguna suatu teknologi. Maka, ngan konsep teoritis dari teori penerimaan
dapat dipastikan semakin baik kondisi fasi dan penggunaan teknologi serta didukung
litas akan berkolerasi dengan meningkatnya oleh hasil empiris penelitian sebelumnya
perilaku pengguna teknologi dari seseorang. yaitu adanya pengaruh antara intensi kepe
Simpulannya adalah berdasarkan hasil rilakuan dengan perilaku seseorang meng
temuan yang dilakukan dan dikaitkan de gunakan sistem informasi akuntansi di
ngan konsep teoritis dari teori penerimaan e-commerce. Jadi hasil penelitian ini sudah
dan penggunaan teknologi serta didukung sesuai dan mendukung beberapa hasil pene
oleh hasil empiris penelitian sebelumnya ya litian sebelumnya.
itu adanya pengaruh kondisi fasilitas dengan
perilaku seseorang menggunakan sistem in SIMPULAN
formasi akuntansi di e-commerce. Jadi, hasil Berdasarkan penelitian yang telah
penelitian ini sudah sesuai dan mendukung dilakukan kepada pengguna e-commerce
beberapa hasil penelitian sebelumnya. mengenai tingkah laku menggunakan sistem
Temuan terakhir ternyata variabel in informasi akuntansi di e-commerce, hasil
tensi keperilakuan dengan perilaku peng yang diperoleh adalah pelaku e-commerce
guna memiliki hubungan yang positif dan memiliki ekspektasi kinerja yang tinggi ter
signifikan untuk menggunakan sistem pen hadap sistem informasi akuntansi e-com-
catatan akuntansi keuangan berbasis tek merce. Hal ini disebabkan pelaku e-commerce
nologi informasi di e-commerce. Hal tersebut menjadi lebih termotivasi untuk berbelanja
dibuktikan dengan t-statistic 6,661 yang be ataupun melakukan aktivitas jual beli ketika
rarti di atas 1,96 dan signifikansi pada alpha menggunakan sistem informasi akuntansi di
0,5% (P-values < 0,005). e-commerce. Harapan usaha dengan intensi
Hasil penelitian membuktikan bahwa keperilakuan pengguna e-comerce memili
semakin tinggi atau semakin baik inten ki korelasi yang tinggi ketika menggunakan
si keperilakuan seseorang terhadap sistem sistem informasi akuntasi di e-commerce.
pencatatan akuntansi keuangan berbasis Hal ini disebabkan oleh kemudahan yang
teknologi informasi di e-commerce, maka se dirasakan oleh pengguna e-commerce keti
makin baik pula perilaku pengguna e-com- ka menggunakan fitur pencatatan akuntasi
merce seseorang terhadap pencatatan akun berbasis teknologi di e-commerce. Adapun
513 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 3, Desember 2019, Hlm 502-515
kondisi fasilitas dan intensi keperilakuan efits and Barriers of EBusiness Adop
dengan perilaku pengguna pencatatan akun tion Activities in Yemeni SME. Strategic
tansi keuangan berbasis teknologi informasi Change, 27(3), 195208. https://doi.
di e-commerce memiliki korelasi yang tinggi. org/10.1002/jsc.2195.
Hal ini disebabkan oleh fitur sistem infor Abebe, M. (2014). Electronic Commerce Adop
masi akuntansi di e-commerce yang dirasa tion, Entrepreneurial Orientation
oleh pengguna e-commerce sudah memadai and Small and MediumSized Enter
untuk melakukan transaksi jual beli secara prise (SME) Performance. Journal of
online, seperti tersedianya rekening bank se Small Business and Enterprise Devel-
suai dengan yang dimiliki pelaku e-commerce opment, 21(1), 100116. https://doi.
dan pelaku e-commerce sudah memiliki org/10.1108/JSBED1020130145
komputer, smartphone, dan akses internet. Abrahão, R. D. S., Moriguchi, S. N., & Andrade,
Sementara itu, pengaruh lingkungan so D. F. (2016). Intention of Adoption of Mo
sial pengguna tidak memberikan pengaruh bile Payment: An Analysis in the Light
yang positif terhadap intensi keperilakuan of the Unified Theory of Acceptance and
menggunakan sistem pencatatan akuntan Use of Technology (UTAUT). RAI Revis-
si keuangan berbasis teknologi informasi di ta de Administração e Inovação, 13(3),
e-commerce. 221–230. https://doi.org/10.1016/j.
Implikasi penelitian ini jika ditinjau dari rai.2016.06.003
segi teoritis bahwasannya penelitian tentang AlBakri, A., & Katsioloudes, M. (2015).
penerimaan dan penggunaan sistem infor The Factors Affecting ECommerce
masi akuntansi di e-commerce oleh pelaku Adoption by Jordanian SMEs. Manage-
e-commerce masih sangat sedikit di Indone ment Research Review, 38(7), 726749.
sia sehingga adanya penelitian ini diharap https://doi.org/10.1108/MRR12
kan dapat menambah khasanah keilmuan 20130291
di bidang industri (khususnya berkaitan Alkhatib, E., Ojala, H., & Collis, J. (2019).
de ngan mekanisme yang lebih efektif dan Determinants of the Voluntary Adoption
efisien dalam sistem pencatatan akuntansi di of Digital Reporting by Small Private
e-commerce). Untuk mengakselerasi penggu Companies to Companies House: Evi
naan sistem pencatatan akuntansi keuang dence from the UK. International Jour-
an berbasis teknologi informasi di e-com- nal of Accounting Information Systems,
merce, stakeholders e-commerce sebaiknya 34, 116. https://doi.org/10.1016/j.
lebih memperbaiki kinerja sistem pencatatan accinf.2019.06.004
akuntansi keuangan berbasis teknologi in Ayuningtiyas, G., & Harris, L. (2011). Struc
formasi di e-commerce dan juga memberikan tural Assurance, Kepercayaan pada
fitur yang mudah dipahami oleh pengguna Sistem ECommerce, dan Niat Bertran
e-commerce serta kondisi fasilitas yang men saksi Secara Online. Jurnal Akuntansi
dukung seperti sudah tersedianya rekening Multiparadigma, 2(2), 342368. https://
bank yang lengkap dan penghitung an kas doi.org/10.18202/jamal.2011.08.7125
masuk dan kas keluar otomatis di sistem in Barkatullah, A. H., & Djumadi. (2018). Does
formasi akuntansi e-commerce. SelfRegulation Provide Legal Protection
Terlepas dari bias penelitian yang and Security to ECommerce Consum
mungkin terjadi karena identifikasi penjual ers? Electronic Commerce Research and
dan pembeli yang hanya dilakukan secara Applications, 30, 94101. https://doi.
online, penelitian ini membuka banyak celah org/10.1016/j.elerap.2018.05.008
bagi munculnya penelitian selanjutnya. Pe Bhatia, L., & Jain, B. (2013). Card Bases
nelitian selanjutnya diharapkan menambah Payment Mode – An Accounting Per
kan variabel lain seperti persepsi kredibilitas spective: A Comparison between Credit
karena perilaku seseorang menggunakan Card and Debit Card Payment Systems
teknologi tidak akan terlepas dari keaman in India. International Journal of Man-
an sistem informasi dan tingkat keyakinan agerial and Financial Accounting, 5(1),
terhadap penggunaan teknologi. Keamanaan 3344. https://doi.org/10.1504/IJM
suatu sistem adalah hal yang utama. FA.2013.052408
Boonsiritomachai, W., & Pitchayadejanant, K.
DAFTAR RUJUKAN (2018). Determinants Affecting Mo
Abdullah, A, Thomas, B, Murphy, L, & Plant, bile Banking Adoption by Generation Y
E. (2018). An Investigation of the Ben based on the Unified Theory of Accep
Nuryahya, Ichsana, Andini, Perilaku Pengguna Sistem Informasi Akuntansi... 514