Medan, Indonesia
2 Jurusan Managemen, STIM SUKMA, Medan, Indonesia
Abstract. This study investigates the determinants of e-Commerce adoption as well as their impact to the
performance of MSMEs in Medan City. This research is a quantitative study using primary data collected through
surveys with questionnaires. The sample technique used is random sampling resulting in 222 respondents.
Empirical model is estimated using regression. Results show that all constructs simultaneously influence e -
commerce adoption and e-adoption have a significant positive effect on performance improvement. Partially,
organizational willingness and technological willingness have a significant and positive effect on e -commerce
adoption, while the external environment has a positive but not significant on improving the performance of
MSMEs in Medan City. This research contributes to provide input and description related to the adoption of e -
commerce adoption. It can be used as a basis for removing barriers to e-commerce utilization which then could
improve performance of MSMEs. Improving financial performance w hich is one element of performance
eventually lead to increasing in profits.
Keywords. Adoption of Information Technology; Micro Small and Medium Enterprises; MSMEs; Online Business.
Abstrak. Penelitian ini menguji determinan adopsi e-Commerce serta dampaknya pada peningkatan kinerja pada
UMKM di Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data primer yang
dikumpulkan melalui survey dengan kuisioner. Teknik sampel menggunakan random sampling sebanyak 222
responden. Model empiris diuji dengan menggunakan regresi. Hasil penelitian menunjukkan secara serempak
seluruh konstruk berpengaruh pada adopsi e-commerce dan adopsi e-commerce berpengaruh positif dan signifikan
pada peningkatan kinerja. Secara parsial kesediaan organisasi dan kesediaan teknologi berpengaruh positif
signifikan terhadap adopsi e-commerce, sedangkan lingkungan eksternal berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap peningkatan kinerja UMKM di Kota Medan. Penelitian berkontribusi untuk memberikan
masukan dan gambaran terkait diterminan adopsi e-commerce. Ini akan menjadi dasar dalam menghilangkan
penghambat dalam pemanfaatan e-commerce yang kemudian dapat meningkatkan kinerja UMKM. Peningkatan
kinerja keuangan yang merupakan salah satu unsur kinerja yang akan meningkatkan laba.
Kata kunci. Adopsi Teknologi Informasi; Usaha Mikro Kecil Menengah; UMKM, Bisnis Online.
dan garmen, kayu dan produk kayu, serta 2017) menemukan bahwa organization
produksi mineral dan logam serta kuliner. readiness tidak berpengaruh. Faktor
Kuliner beberapa tahun kemudian (perceived barriers) tidak berpengaruh
dimasukan menjadi salah satu sub sektor terhadap e-commerce (Lim et al., 2017),
industri kreatif di Indonesia sehingga namun perceived benefits Iqbal & Astuti
Indonesia menganut 15 subsektor industr i (2013) berpengaruh positif pada adopsi e-
kreatif (Nurrohmah & Alfanur, 2016). commerce di UMKM. Faktor management
Penelitian yang dilakukan oleh support berpengaruh pada adopsi e-
(Rahayu & Day, 2015) menemukan bahwa commerce pada UMKM (Lim et al., 2017),
manfaat yang dirasakan, kesiapan teknologi, sedangkan Family business’s strategic
inovasi pemilik, kemampuan Informasi dan orientations memiliki pengaruh secara
Teknologi (IT) pemilik dan pengalaman IT moderasi antara external pressure,
pemilik adalah faktor penentu yang organizational readiness dan perceived
mempengaruhi UKM Indonesia dalam benefits (Iqbal & Astuti, 2013). Pemanfaat
mengadopsi e-commerce, lebih lanjut teknologi online dalam adopsi e-commerce
Rahayu & Day (2017) menemukan bahwa secara umum akan meningkatkan kinerja
UKM pada tingkat pengalaman yang lebih (Fatmariani, 2011). Kinerja dimaksud adalah
tinggi dari pengalaman adopsi e-commerce terkait dengan kinerja keuangan dimana
memberikan manfaat e-commerce yang lebih salah satunya adalah meningkat laba melalui
besar daripada mereka di tingkat adopsi peningkatan penjualan dan pada akhirnya
lainnya. Fokus berbeda terlihat pada kesejahteraan masyarakat akan meningkat
penelitian (Nurrohmah & Alfanur, 2016) dengan berkembangnya usaha.
yang menemukan tiga faktor dalam adopsi e-
commerce pada UMKM Fesyen di Bandung KAJIAN LITERATUR
yang terdiri dari faktor kesiapan teknologi, Peningkatan Kinerja
faktor eksternal perusahaan dan faktor Kinerja merupakan alat ukur yang digunaka n
internal perusahaan. Lebih lanjut sebagai indikator keberhasilan perusahaan
Nurrohmah & Alfanur (2016), (Noerlina & dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja
Hiererra, 2013), Magdalena (2017), Hanum menurut Kraemer et al. (2002) dalam
& Sinarasri (2017), Kabanda & Brown (Yulimar, 2008) kinerja perusahaan dapat
(2017) menemukan bahwa faktor kesiapan diukur melalui 3 hal yaitu efisiens i,
teknologi berpengaruh, lebih lanjut koordinasi dan perdagangan (posisi pasar
penelitian Magdalena (2017) juga dan penjualan) dimana ketiga hal tersebut
menemukan pelaku bisnis usaha makanan diharapkan dapat diperoleh dari adopsi
khas sebagai faktor alternatif yang paling teknologi informasi baru oleh suatu
tinggi bobotnya. perusahaan. salah satu ukuran kinerja
Bebarapa penelitian yang berbeda meningkat adalah naiknya penjualan.
dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang Indikator meningkatnya kinerja dapat dilihat
mempengaruhi adopsi e-Commerce seperti salah satunya dari peningkatan penjualan.
hambatan yang dirasakan (perceived Penelitian yang dilakukan oleh (Rahmida ni,
barriers), dukungan yang baik (management 2015) menyatakan bahwa penggunaan e-
support), kesiapan organisasi (organization commerce bermanfaat bagi perusahaan
readiness), tekanan pesaing (competitor dalam meningkatkan omzet penjualan,
pressure). Lim, Baharudin, & Low (2017), meningkatkan jumlah pelanggan, perluasan
Iqbal & Astut (2013) menemukan tekanan jangkauan bisnis, sarana promosi, peluang
pesaing berpengaruh terhadap pengadopsian terbukanya bisnis baru, kemudahan
e-commerce pada UMKM. Faktor hubungan dengan relasi dan kepuasan
organization readiness berpengaruh pada pelanggan. Penelitian (Fatmariani, 2011)
adopsi e-commerce (Lim et al., 2017), namun menunjukkan bahwa semakin tinggi adopsi
Iqbal & Astuti (2013), (Hanum & Sinarasri, teknologi informasi Open Source e-
commerce dalam UKM, semakin tinggi pula (supporting industries)]. Lebih lanjut
kinerja UKM. (Hanum & Sinarasri, 2017) Morteza, Daniel & Jose (2011) menyatakan
juga menemukan bahwa e-commerce bahwa e-commerce harus disesuaika n
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan perusahaan, diamana kesesuaian ini
kinerja. merujuk pada sejauh mana e-commerce
sesuai dengan insfrastuktur teknologi,
Adopsi Electronic Commerce (E- budaya, nilai dan praktik kerja yang sudah
Commerce) ada sebelumnya pada perusahaan (Hanum &
E-commerce adalah pembelian dan Sinarasri, 2017).
penjualan barang dan jasa di internet dan
menyediakan kemampuan untuk melakukan Kesiapan organisasi
transaksi yang melibatkan barang atau jasa Kesiapan organisasi merupakan salah
antara dua pihak atau lebih dengan satu faktor yang mempengaruhi adopsi e-
menggunakan alat-alat elektronik dan teknik commerce oleh perusahaan (Hanum &
(Nurrohmah & Alfanur, 2016). E-commerce Sinarasri, 2017). Menurut Hoffer (2002)
merupakan suatu proses membeli dan dalam (Nelson & Shaw, 2003) menyebutka n
menjual produk atau jasa melalui data bahwa kesiapan organisasi dimaksudkan
elektronik transmisi dengan menggunaka n untuk mendapat atribut level perusahaan dari
internet dan browser (Li & Xie, 2012). E- organisasi yang memperkirakan kesiapan
commerce adalah seperangkat teknologi perusahaan secara keseluruhan dalam difusi
yang dinamis, aplikasi, dan proses bisnis inovasi. Lebih lanjut Chwelos, Benbasat, &
yang menghubungkan perusahaan, Dexter (2000) menyebutkan bahwa kesiapan
konsumen, dan komunitas tertentu melalui organisasi merupakan sebuah ukuran
transaksi elektronik dan perdagangan mengenai kecukupan pengalama n
barang, pelayanan, dan informasi yang perusahaan pada TI dan sumber finans ia l
dilakukan secara elektronik (Yulimar, 2010). untuk melakukan adopsi. Chwelos et al.
Faktor –faktor yang mendorong e-Commerce (2000) menjelaskan pengalaman TI meliputi
menurut Nurrohmah & Alfanur (2016) tidak hanya tingkat keahlian teknologi dalam
terdiri dari perspektif lingkunga n organisasi melainkan juga termasuk pada
(lingkungan sosokultural, strategi tingkat pemahaman manajemen mengena i
perusahaan, tekanan eksternal, manfaat), penggunaan TI serta dukungan penggunaa n
perspektif perusahaan (ukuran perusahaan TI untuk meraih tujuan organisas i,
dan struktur perusahaan), perspektif sedangkan untuk sumber finans ia l
teknologi (infrastruktur IT, internet, menggambarkan ketersediaan modal
kekuatan teknis perusahaan, kemampuan IT organisasi untuk investasi TI.
dan adopsi IT, dukungan pemerinta h).
Sedangkan Faktor-faktor yang Kesiapan Teknologi
mempengaruhi UKM dalam mengadopsi e- Faktor teknologi terdiri dari beberapa
Commerce di negara berkembang menurut indikator, seperti manfaat yang dirasakan,
Molla & Licker (2014) terdiri dari a) kesesuaian, dan biaya yang mempenga r uhi
perceived E-readiness [kesadaran adopsi teknologi e commerce (Hanum &
(awereness), sumber daya manusia (Human Sinarasri, 2017). Penelitian Oliveira &
resources), sumber daya bisnis (Business Martins (2010) menemukan bahwa manfaat
Resources), sumber daya teknologi yang dirasakan adalah tingkat penerimaa n
(technology resources), Komitmen keuntungan yang akan diperoleh bagi
(Commitment) dan Pemerinta h perusahaan lebih lanjut mereka menyatakan
(Government)], b) Perceived External E- bahwa penerapan teknologi sangat mahal
Readiness [kesiapan pemerinta h sehingga menjadi faktor penghambat pada
(Government readiness), kekuatan pasar kesiapan teknologi pada organisasi, hal ini
(market forces readiness), dukungan industr i sejalan dengan Hanum & Sinarasri (2017)
juga menyebutkan bahwa pada penerapan e- orang atau perorangan dan atau badan usaha
commerce di Indonesia faktor biaya dalam perorangan, sedangkan usaha kecil adalah
penerapan teknologi juga cukup berperan, usaha ekonomi produktif yang berdiri
dan Premkumar & Robert (1999) dalam sendiri, dilakukan orang perorangan bukan
(Rahayu & Day, 2015) menyebutkan bawah merupakan anak perusahaan, bukan cabang
biasanya biaya teknologi yang murah akan perusahaan yang dimiliki, dan bukan
mempercepat adopsi dan implementa s i menjadi bagian langsung atau tidak langsung
teknologi pada organisasi. dari usaha menengah atau usaha besar, serta
usaha menengah adalah usaha ekonomi
Lingkungan eksternal produktif yang berdiri sendiri, dilakukan
Faktor lingkungan eksternal orang perorangan bukan merupakan anak
merupakan faktor yang terdiri dari beberapa perusahaan, bukan cabang perusahaan yang
aspek seperti tekanan konsumen/supplier, dimiliki, dan bukan menjadi bagian langsung
tekanan pesaing yang mempenga r uhi atau tidak langsung dari usaha kecil atau
perusahaan dalam mengadopsi e-commerce usaha besar.
(Hanum & Sinarasri, 2017). Menurut Provan Penelitian yang dilakukan oleh Urata &
(1980) dalam (Chwelos et al., 2000) Kawai (2000) menyebutkan faktor
Dorongan eksternal meliputi pengaruh- penghambat UMKM terdiri dari faktor
pengaruh yang timbul dari beberapa sumber finansial dan faktor non finans ia l.
di lingkungan kompetitif di sekitar Penghambat yang bersumber dari faktor
organisasi yang terdiri dari dorongan finansial terdiri dari Kurangnya kesesuaian
kompetitif, dorongan industri dan dorongan (terjadinya mismatch) antara dana yang
pengaruh trading partner. Salah satu faktor tersedia yang dapat diakses oleh UKM, tidak
eksternal yang dipertimbangkan oleh adanya pendekatan yang sistematis dalam
perusahan dalam mengadopsi TI adalah pendanaan UKM, biaya transaksi yang
adanya pesaing (Sarosa & Zowghi, 2003). tinggi, yang disebabkan oleh prosedur kredit
Tekanan lain yang yang berperan dalam yang cukup rumit sehingga menyita banyak
adopsi e-commerce adalah tekanan dari waktu sementara jumlah kredit yang
rekan bisnis dimana semakin tinggi tekanan dikucurkan kecil, kurangnya akses ke
rekan bisnis maka kemungkinan perusahaan sumber dana yang formal, baik disebabkan
untuk mengadopsi e-commerce tinggi dalam oleh ketiadaan bank di pelosok maupun tidak
upaya perusahaan mempertahankan posisi tersedianya informasi yang memadai, bunga
kompetitif mereka (Duan, Deng, & Corbitt, kredit untuk investasi maupun modal kerja
2012). Semakin tinggi tekanan dari pesaing yang cukup tinggi, banyak UKM yang belum
akan memaksa perusahaan untuk bankable, baik disebabkan belum adanya
mengadopsi e-commerce (Hanum & manajemen keuangan yang transparan
Sinarasri, 2017), namun dengan semakin maupun kurangnya kemampuan manajeria l
tinggi persaingan justru akan menunjukka n dan financial. Sedangkan penghambat yang
besarnya manfaat dari peng adopsian e- bersumber pada faktor non finans ia l
commerce (Zhu & Kraemer, 2005). Faktor (masalah organisasi manajemen), terdiri dari
ekternal lainnya yang berperan adalah kurangnya pengetahuan atas teknologi
dukungan pemerintah serta pihak penyedia produksi dan quality control yang
teknologi (Hanum & Sinarasri, 2017). disebabkan oleh minimnya kesempatan
untuk mengikuti perkembangan teknologi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta kurangnya pendidikan dan pelatiha n,
(UMKM) kurangnya pengetahuan akan pemasaran,
Pengertian UMKM menurut (UU No yang disebabkan oleb terbatasnya informa s i
20, 2008) tentang usaha mikro, kecil dan yang dapat dijangkau oleh UKM mengena i
menengah (UMKM) menyebutkan bahwa pasar, selain karena keterbatasan
usaha mikro adalah usaha produktif milik kemampuan UKM untuk menyediaka n
produk/jasa yang sesuai dengan keingina n inovasi oleh organisasi yakni: (1) inovasi itu
pasar, keterbatasan sumber daya manusia sendiri, (2) saluran komunikasi yang
(SDM) yang disebabkan kurangnya digunakan untuk menyebarkan inovasi, (3)
sumberdaya untuk mengembangkan SDM, waktu, dan (4) dimana tempat inovasi
kurangnya pemahaman mengenai keuangan tersebut diperkenalkan. Penggunaa n
dan akuntansi. teknologi dibutuhkan dalam rangka adopsi e-
commerce. Penelitian yang dilakukan
Pengembangan Hipotesis oleh Hanum & Sinarasri (2017) menemuka n
Kesiapan organisasi dan adopsi e- bahwa teknologi berpengaruh terhadap
commerce adopsi e-commerce UMKM. Hasil
Kesiapan organisasi terhadap adopsi penelitian Oliveira & Martins (2010)
e-commerce dijelaskan dengan menemukan bahwa faktor kesiapan
menggunakan teori Framework Teknologi teknologi merupakan fasilitator yang
Organisasi dan lingkungan (TOE signifikan untuk adopsi e-commerce, dan
Framework) yang diadopsi dari Tornatzky lebih lanjut mereka menyatakan bahwa
and Fleisher (1990) dalam (Oliveira & kesiapan teknologi diantaranya termasuk
Martins, 2010). Teori ini menganggap bahwa pada keterampilan professiona l,
keputusan untuk menggunakan inovasi keterampilan pengguna dan keterampilan e-
teknologi didasarkan atas faktor organisas i, bisnis, sedangkan Sholihin & Mujilahwa ti
lingkungan eksternal maupun karakteristik (2016) menyatakan bahwa teknologi
teknologi tersebut (Huy, et al., 2012) dalam memperluas akses pasar dengan cara
(Nurhadi, 2015). Hasil penelitian Hanum & memanfaatkan fasilitas teknologi informa s i
Sinarasri (2017) menemukan bahwa yang bisa digunakan sebagai media
organisasional berpengaruh negative tidak komunikasi bisnis secara global.
signifikan terhadap adopsi e-commerce. Berdasarkan penjelasan diatas maka
Penelitian Ningtyas & Sunarko (2011) hipotesis 2 adalah sebagai berikut:
menemukan bahwa organisasi tidak H2: Kesiapan teknologi berpengaruh positif
berpengaruh positif terhadap adopsi e- signifikan terhadap adopsi e-commerce.
commerce, sedangkan hasil penelitia n
Oliveira & Martins (2010), Duan et al., Lingkungan Ekternal dan Adopsi e-
(2012) menemukan bahwa faktor kesiapan Commerce.
organisasi dan dukungan manajeme n Dorongan eksternal terdiri dari pengaruh-
merupakan fasilitator yang signifikan untuk pengaruh yang muncul dari beberapa sumber
adopsi e-commerce. Penelitian Rahayu & didalam lingkungan kompetitif disekitar
Day (2017) menemukan bahwa adopsi e- organisasi yaitu dorongan kompetitif,
commerce bermanfaat pada UKM yang lebih dorongan industri dan pengaruh trading
tinggi. Berdasarkan penjelasan diatas maka partner (Provan, 1980) dalam (Chwelos et
hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai al., 2000). Pesaing merupakan salah satu
berikut: unsur penting pada faktor eksternal yang
H1: Kesiapan organisasi berpengaruh menjadi pertimbangan perusahaan dalam
signifikan terhadap adopsi e-commerce. mengadopsi TI (Sarosa & Zowghi, 2003).
Berdasarkan penelitian Duan et al., (2012),
Kesiapan teknologi dan adopsi e- Yulimar (2010), Yulimar (2008)
commerce. menemukan bahwa lingkungan ekternal
Adopsi sebuah inovasi disebut difusi dan memiliki hubungan yang positif pada adopsi
terikat dengan teori difusi inovasi. Difus i e-commerce, sedangkan Hanum & Sinarasri
merupakan suatu proses dimana sebuah (2017), Ningtyas & Sunarko (2011)
inovasi diadopsi oleh organisasi (Hashim, menemukan faktor lingkungan berpengaruh
2007). Menurut Rogers (1995) ada empat positif tidak signifikan terhadap adopsi e-
faktor yang mempengaruhi adopsi sebuah commerce. Berdasarkan penjelasan diatas
maka hipotesis ketiga dapat disusun sebagai bahwa adopsi e-commerce meningkatka n
berikut: kinerja perusahaan.
H3: Lingkungan eksternal berpengaruh Kinerja entitas dapat diukur melalui 3 hal
positif signifikan terhadap adopsi e- yang terdiri dari efisiensi, koordinasi dan
commerce. perdagangan. Ketiga hal ini diharapkan dapat
diperoleh dari adopsi teknologi informa s i
Adopsi e-commerce dan kinerja keuangan baru oleh entitas (Zhu & Kraemer, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Hanum & Zhu & Kraemer (2005) menemukan bahwa
Sinarasri (2017) menemukan bahwa secara kompetensi teknologi,ukuran perusahaan,
parsial faktor teknologi dan faktor individ ua l komitmen keuangan, tekanan kompetitif dan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dukungan regulasi merupakan awal penting
adopsi e-commerce, sedangkan faktor yang mendukung penggunaan e-bisnis.
organisasional berpengaruh negative dan Dalam penelitiannya, Venkat (2000) dan
tidak signifikan terhadap e-commerce serta Kraemer et al. (2002) dalam Yulimar (2010)
faktor lingkungan secara parsial berpengaruh mengemukakan bahwa adopsi e-commerce
positif dan tidak signifikan terhadap adopsi meningkatkan kinerja perusahaan, penelitia n
e-commerce. Hanum & Sinarasri (2017) Sholihin & Mujilahwati (2016) menemuka n
menemukan secara serempak faktor kesiapan bahwa pemanfaat e-commerce mampu
teknologi, organisasional, lingkungan dan meningkatkan penjualan. Hanum & Sinarasri
individual berpengaruh secara bersama-sama (2017), Ningtyas & Sunarko (2011), Yulimar
terhadap adopsi e-commerce. Penelitia n (2008) menemukan bahwa Adopsi e
yang dilakukan oleh Yulimar (2008) juga commerce berpengaruh positif dan signif ika n
menemukan bahwa dukungan manajeme n terhadap kinerja
puncak, kesiapan organisasional, dorongan
eksternal, manfaat yang dirasakan H4: Adopsi e-commerce berpengaruh positif
mempunyai pengaruh positif signif ika n positif signifikan terhadap kinerja keuangan.
terhadap pengadopsian E-commerce.
Perbedaan hasil penelitia n METODOLOGI PENELITIAN
menunjukkan bahwa terdapat variabel- Populasi dan Sampel
variabel yang tergantung pada faktor-faktor Populasi adalah seluruh UKM yang
situasional atau lebih dikenal dengan istila h ada di kota Medan, sedangkan sampel
variabel kontigensi (Contigency Variabel) penelitian ini adalah UKM yang
(Soleman, 2012). Anthony and Govindaraja n menggunakan media online dan
(2005) dalam Soleman (2012) menyatakan menggunakan jasa transportasi online Gojek
bahwa untuk mengatasi tidak konsistena nnya sebagai sarana penjualan. Total Populasi
hasil-hasil riset tersebut diperlukan UMKM yang menggunakan layanan Gojek
pendekatan kontijensi (contigency ada sebanyak 500. Total sampel dihitung
approach). Pendekatan memberika n dengan menggunakan rumus Slovin dengan
masukan bahwa hubungan antara kesediaan error 5 %, adalah sebanyak 222 sampel.
organisasi, kesediaan teknologi dan Jenis data adalah Primer dengan teknik
lingkungan eksternal melalui adopsi e- pengumpulan data menggunakan kuisioner,
commerce dapat mempengaruhi kinerja. Analisis data menggunakan deskripsi
Venkat (2000) dan Kraemer et al. (2002) statistik dengan SPSS.
dalam (Yulimar, 2010) mengemukaka n
Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan terlihat sebagai berikut:
Adopsi E- Peningkatan
H2
Kesiapan Teknologi (KT) Commerce Kinerja (K)
H3 (AE)
Lingkungan External (LE)
Berdasarkan model penelitian diatas maka Uji validitas dapat menggunakan uji
variabel penelitian ini terdiri dari variabel signifikansi dengan cara membandingka n
independen (X1) Kesiapan Organisasi (KO), nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
(X2) Kesiapan Teknologi (KT), (X3) freedom (df) = n-2 (Ghozali, 2016).
Lingkungan External (LE), variabel Berdasarkan rumus tersebut maka df = 106
Intrvening (Z) Adopsi E-Commerce (AE) maka besarnya df di peroleh 106 - 2 = 104
dan variabel dependen (Y) Peningkata n dan alpha 5%. Untuk df 104 dan alpha 5%
Kinerja (PK). Setiap variabel akan diukur maka r tabel adalah sebesar 0.191.
dengan menggunakan skala likert dan diberi Berdasarkan hasil uji validitas dengan
score 1 sampai dengan tujuh. menggunakan SPSS dapat disimpulka n
bahwa seluruh item pertanyaan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN mengukur masing- masing variable
penelitian dinyatakan valid, hal ini dapat
dilihat bahwa r hitung lebih besar dari r tabel. berada diatas 0,8 jika dibandingkan dengan
Dimana nilai r tabel untuk sampel sebanyak kriteria Nunnally (1994) nilai Cronbach
104 dengan alpha 5% adalah sebesar 0.191. Alpha 0,821 > 0,70 maka dapat disimpulka n
Setelah dilakukan uji validitas, langkah seluruh jawaban responden konsisten dapat
selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas dikatakan reliable dimana.
data yaitu cara One Shot atau pengukuran
sekali saja. Uji reabilitas akan menggunaka n Hasil Analisis Data
fasilitas yang ada pada SPSS dengan uji Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Cronbach Alpha (α) (Ghozali, 2016). Suatu Untuk pengujian secara parsial
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 adalah menguji pengaruh kesediaan
(Nunnally, 1994) dalam (Ghozali, 2016). organisasi, kesediaan teknologi, lingkunga n
Pengujian reliabilitas menunjukkan seluruh eksternal terhadap adopsi e-comerce secara
konstruk memberikan nilai Cronbach Alpha parsial.
KO (X1)
KT (X2) AE (Z)
LE (X3)
Tabel 3 Uji t
Unstandardized Coefficients
B t Sig.
(Constant) 4.783 2.324 .022
Adopsi E-Commerce .469 11.766 .000
Merujuk pada hasil perhitungan tabel 3, commerce memiliki nilai positif, hasil
maka persamaan regresi yang dapat disusun temuan ini dapat dimaknai bahwa terdapat
adalah Y2 = 4.783+ 0.469 Y1 + e. hubungan yang searah antara adopsi e-
Persamaan diatas memperlihatka n commerce dengan peningkatan kinerja
nilai konstanta sebesar 4.783. nilai konstanta keuangan UMKM. Hasil ini menunjukka n
ini dapat di interpretasikan dengan kondisi jika terjadi penambahan 1 kali pada variabel
jika variabel adopsi e-commerce (Y1) tidak adopsi e-commerce maka akan berdampak
mempengaruhi variabel peningkatan kinerja pada peningkatan kinerja keuangan UMKM
keuangan (Y2 ) atau variabel Adopsi e- sebesar 0,469.
Commerce bernilai nol, dengan demikian Uji Koefisien Determinasi (R2 )
rata-rata peningkatan kinerja keuangan dilakukan untuk melihat seberapa besar
UMKM pada kota Medan akan bernila i model regresi mampu dijelaskan oleh
4.783. Informasi lainnya dari tabel diatas variabel dependen. Hasil pengujia n
menunjukkan bahwa variabel adopsi e- 2
memperoleh nilai R sebesar 0,582 atau
sebesar 58%. Hasil perhitungan ini pada tingkat signifikansi 5% dihitung dengan
menunjukkan bahwa tiga konstruk menggunakan rumus degree of freedom (df
independen yang terdiri dari kesediaan 1)= k-1 dan df 2 = n-k. Dengan rumus
organisasi, kesediaan teknologi dan tersebut diperoleh hasil df 1 = 3-1 dan df
lingkungan eksternal mampu menjelaska n 2=27-3 24, dengan demikian nilai F hitung
variasi adopsi e-commerce sebesar 58%, adalah sebesar 3,35. Hasil pengujia n
sedangkan 42 % lainnya dijelaskan oleh menggunakan α = 5% dimana F hitung > F
variabel lain diluar penelitian ini. tabel yakni 38,199 < 3,35 maka dapat
Sedangkan nilai R2 untuk menjelaska n dinyatakan bahwa terima Hipotesis yang
pengaruh konstruk adopsi e-Commerce berbunyi kesediaan organisasi, kesediaan
terhadap peningkatan kinerja menunjukka n teknologi, factor eksternal berpengaruh
nilai sebesar 0,567 atau sebesar 57%. Hasil secara serempak terhadap adopsi e-
pengujian ini menunjukkan bahwa variabel commerce.
adopsi e-commerce mampu menjelaska n Secara parsial pengaruh antara variabel
variasi peningkatan kinerja keuangan dependen dengan variabel independen dapat
UMKM sebesar 57%, sedangkan 43% lagi menggunakan t hitung dan signifikansi dari
dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitia n nilai t hitung tersebut. Jika nilai signifikasi t
ini. hitung lebih kecil dari α (5%) maka dapat
PENGUJIAN HIPOTESIS dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
Hasil pengolahan data menunjukka n variabel independen terhadap variabel
nilai F Hitung sebesar 38.199. nilai F-tabel dependen.
Dari tabel 4 diatas, diketahui nilai t hitung t hitung dengan t tabel maka 2.273 > 1,660
dari masing – masing variabel independen. dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh
Dari hasil tersebut yang kemudian kesediaan organisasi terhadap adopsi e-
dibandingkan dengan nilai t tabel. Dari tabel commerce, dengan demikian terima
tersebut dapat dapat diperoleh jawaban dari Hipotesis 1. Disamping itu hasil pengujia n
tiap hipotesis yakni sebagai berikut: signifikansi menunjukkan nilai konstruk
kesediaan organisasi sebesar nilai 0.04. hasil
Hipotesis 1: diduga terdapat pengaruh tersebut dibandingkan dengan α 5% maka
positif signifikan kesediaan organisasi 0,04 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel
terhadap adopsi e-commerce. kesediaan organisasi berpengaruh secara
Pengujian berdasarkan t hitung dan t signifikan terhadap adopsi e-commerce.
tabel menunjukkan nilai t hitung untuk Berdasarkan dua pengujian diatas dapat
variabel independen kesediaan organisas i disimpulkan terdapat pengaruh positif
sebesar 2.078. Penelitian ini menggunakan α signifikan kesediaan organisasi terhadap
5% dalam pengujian hipotesis nya. Untuk peningkatan kinerja UMKM.
mengetahui hasil hipotesis maka
menggunakan rumus df: n-k = 106-4 = 102. Hipotesis 2: diduga terdapat pengaruh
Merujuk pada tabel t hitung untuk α 5% positif signifikan kesediaan teknologi
maka diperoleh nilai df tabel sebesar 1,660, terhadap adopsi e-commerce.
dengan demikian jika membandingkan nilai
Hasil penelitian ini mendukung hasil Hasil uji t menunjukkan terdapat pengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Oliveira & signifikan kesediaan teknologi terhadap e-
Martins (2010), Duan et al. (2012), Rahayu commerce. Hasil pengujian secara parsial ini
& Day (2017), Yulimar (2008), namun dapat dimaknai bahwa ketika kesediaan
bertolak belakang dengan Hanum & teknologi meningkat maka akan berpengaruh
Sinarasri (2017), Ningtyas & Sunarko (2011) terhadap peningkatan adopsi e-commerce.
yang menemukan bahwa factor Pada penelitian ini terlihat bahwa kesediaan
organisasional berpengaruh negative dan teknologi merupakan salah satu factor yang
tidak signifikan. berpengaruh terhadap adopsi e-commerce.
Pengaruh kesediaan teknologi terhadap
adopsi e-commerce.
Tabel 6. Total Skor Kesiapan Teknologi
total
No Intrumen Pernyataan Hasil %
skor
1 Tersedia SDM dalam menggunakan Teknologi
Informasi. 595 742 80.19%
2 Tersedia piranti teknologi informasi 594 742 80.05%
3 Tersedia program dan system pendukung e-
commerce 550 742 74.12%
4 Motivasi Perusahaan pada adopsi e-commerce 582 742 78.44%
Instrumen pertanyaan dari kuisioner pada adalah sebagai alat yang menjadi ujung
penelitian ini mengarah pada tersedianya tombak di adopsinya penjualan maupun
dukungan perusahaan terhadap pemanfaata n promosi menggunakan aplikasi berbasis
teknologi berbasis online untuk mendukung teknologi online untuk mendekatkan
aktivitas penjualan perusahaan. Kesediaan perusahaan dengan konsumen. Menurut data
teknologi dalam mengadopsi e-commerce ini per indikator untuk kesediaan teknologi
Dari tabel diatas maka dapat disimpulk a n dorongan dari pemerintah dan instans i
alasan utama yang menjadi factor pendorong lainnya dengan total score sebesar 60,38%.
utama adalah adanya dorongan dari Rendahnya total score yang diperoleh dua
perkembangan dunia usaha itu sendiri, instrumen pernyataan ini menunjukk a n
sebagaimana yang diutarakan dalam latar bahwa factor pemerintah maupun pemasok
belakang dimana berubahnya pola perilaku meskipun berpengaruh namun bukan factor
konsumen dari belanja personal menjadi pemicu utama yang mendorong perusahaan
belanja online. Konsumen dewasa ini lebih untuk mengadopsi e-commerce.
menyukai berinteraksi dengan teknologi Hasil penelitian ini sejalan dengan (Hanum
untuk berbelanja dari pada berinteraks i & Sinarasri, 2017) dimana terdapat pengaruh
langsung dengan penjual. Hal ini positif namun tidak signifikan pengaruh
menyebabkan perusahan yang ingin menjaga lingkungan ekternal terhadap adopsi e-
konsumen agar tidak beralih pada pesaing commerce, akan tetapi hasil penelitian ini
yang menawarkan kemudahan pelayanan bertentangan dengan hasil penelitian yang
baik dari waktu maupun pelayanan purnal dilakukan oleh Duan et al. (2012), (Ningtya s
jual lain, maka perusahaan harus mengik uti & Sunarko, 2011), Yulimar (2008) yang
perkembangan dewasa ini yang berbasis menemukan hasil lingkungan eksternal
teknologi. Instrumen penyataan dorongan berpengaruh positif signifikan terhadap
dari perkembangan usaha memiliki total adopsi e-commerce.
score sebesar 82.08% di ikuti dengan total Pengaruh adopsi e-commerce terhadap
score dari dorongan dari konsumen sebesar kinerja keuangan
81,54% serta total score dari dorongan dari Hasil uji t menunjukkan terdapat pengaruh
pesaing sebesar 78.17%, hasil ini dapat tidak signifikan lingkungan eksternal
dimaknai bahwa jika perusahaan tidak ingin terhadap adopsi e-commerce dimana
kehilangan pelanggannya dan beralih ke pengaruh ini ditunjukkan dengan hasil
pesaing yang telah mengadopsi e-commerce perbandingan nilai t hitung dengan t tabel
serta untuk meningkatkan kinerja melalui yakni 11,766 > 1,660. Dengan angka
peningkatan penjualan dan penurunan biaya signifikansi sebesar 0,054 < 0.050. Hasil
promosi maka perusahaan harus mengik uti pengujian secara parsial ini dapat dimakna i
perkembangan dunia bisnis dengan turut bahwa ketika lingkungan eksternal
megadopsi e-commerce. meningkat maka akan berpengaruh terhadap
Factor pendorong berikutnya yang menjadi peningkatan adopsi e-commerce akan tetapi
dugaan peneliti menjadi penyebab mengapa peningkatan tersebut tidak pada tingkat yang
pengaruh factor lingkungan eksternal tidak signifikan. Pada penelitian ini terlihat bahwa
signifikan, disumbang dari instrume n lingkungan eksternal merupakan juga
pernyataan dorongan dari pemasok dengan merupakan salah satu factor yang
total score hanya sebesar 66,85% disusul berpengaruh terhadap adopsi e-commerce.
score
1 Organisasi mendukung 572 742 77.09%
2 Tersedia sumber daya. 574 742 77.36%
3 Tersedia sarana dan prasarana teknologi
informasi 577 742 77.76%
4 Pengaruh lingkungan/pihak eksternal 587 742 79.11%
5 Mempermudah akses informasi yang
dibutuhkan 625 742 84.23%
6 Memberikan manfaat meningkatkan kinerja 633 742 85.31%
7 Meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan 629 742 84.77%
8 Meningkatkan efisiensi biaya 611 742 82.35%
9 Mendapatkan manfaat lebih besar dari pada
cara konvensional 613 742 82.61%