Anda di halaman 1dari 13

http://jp.feb.unsoed.ac.

id

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI E-COMMERCE DAN


PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA UMKM

Oleh :
Pinky Kusumu Ningtyas1), Bambang Sunarko2), Jaryono2)
e-mail : pinky.ningtyas@gmail.com
1)
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman
2)
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT
The purpose of this research is (1) to test and analyze the role of organizational
support of the e-commerce adoption (2) to test and analyze the role of external pressure
of the e-commerce adoption (3) to test and analyze the role of attitude using technology
of the e-commerce adoption (4) to test and analyze the role of e-commerce adoption of
the company perfomance. This research used a survey method with variance-based
SEM (SEM-PLS) analysis. Object of this research is the UMKM in Banyumus and
Purbalingga Regency. Source of data obtained from the questionnaire as the primary
data and literature as secondary data. The result of this research showed that external
pressure and attitude using technology had significant effect on e-commerce adoption,
and e-commerce adoption had significant effect on the company perfomance. While the
organizational support had no significant on e-commerce adoption.

Keywords: organizational support, eksternal pressure, attitude using technology, e-


commerce adoption, and perfomance of the company.

PENDAHULUAN transaksi dan peredaran uang.


Sebelumnya, transaksi secara tradisional
Latar Belakang dilakukan dari tangan ke tangan secara
langsung dengan bertatap muka antara
Globalisasi dan teknologi adalah pembeli dan penjual, kemudian
dua pendorong paling signifikan dari melakukan persetujuan dan akhirnya
kinerja bisnis. Mereka saling terkait. terjadi kesepakatan. Namun kini,
Perusahaan mendapatkan keuntungan dengan adanya kecanggihan teknologi
dari skala ekonomi dan ruang lingkup komputer, semua keterbatasan sarana,
dengan memanfaatkan globalisasi, jarak, dan waktu transaksi dapat teratasi
tetapi mereka juga membutuhkan dengan mudah. Hanya dengan klik
teknologi untuk beroperasi secara pelanggan bisa mendapatkan barang
global. Oleh karena itu, teknologi yang diinginkan, bisa mengetahui apa
adalah sebagai enabler globalisasi dan saja yang diinginkan dan dapat
sebaliknya (Dhewanto dkk, 2014). melakukan transaksi dengan siapa saja
Kebutuhan teknologi yang semakin tanpa dibatasi waktu dan jarak
meningkat menyebabkan perkembangan (Fatmariani, 2011).
teknologi berkembang pesat dan Dengan lebih dari 500 juta
mempengaruhi sistem perdagangan, pengguna di seluruh dunia dan

95
Performance – Vol. 21 No. 1 Maret 2015

meningkat secara eksponensial, internet melakukan perubahan guna


dan semua subnetwork global telah meningkatkan daya saingnya. Chandler
menajadi salah satu enabler yang paling dalam Andriati, Hastuti R
dominan terhadap operasi bisnis yang mengemukakan bahwa sebuah
lebih baik-lebih cepat-lebih murah perusahaan merupakan organisasi yang
(Dhewanto dkk, 2014). Adaptasi sangat dinamis sehingga memerlukan
teknologi informasi menjadi kebutuhan penyesuaian-penyesuaian untuk mampu
mutlak bagi sebuah perusahaan. bersaing. Salah satu cara untuk bisa
Teknologi informasi mampu mengubah berkompetisi dalam ketatnya persaingan
bentuk organisasi, mampu mengubah era globalisasi ini adalah dengan cara
cara perusahaan dalam beroperasi, dan memanfaatkan informasi teknologi
mampu mengubah perusahaan dalam dalam bentuk media internet yang
bersaing (Alter, 1996). Ketting et al semakin berkembang.
dalam Andriati, Hastuti R juga Salah satu bentuk informasi
mengemukakan bahwa teknologi teknologi yang dapat diterapkan oleh
informasi dapat memungkinkan UMKM untuk mengembangkan
perusahaan mempunyai keunggulan usahanya adalah dengan mengadopsi e-
kompetitif yang melebihi pesaingnya commerce. Biaya, kecepatan, dan
meskipun kedua perusahaan tersebut kapasitas penanganan data menentukan
mempunyai strategi yang relatif sama. keuntungan dari internet dan nilai untuk
Usaha mikro, kecil dan e-commerce. Teknologi internet
menengah (UMKM) di Indonesia memungkinkan perusahaan untuk
mempunyai peranan penting dalam melakukan bisnis di daerah geografis
perekonomian nasional. UMKM dengan kecepatan tinggi, fleksibilitas,
merupakan pelaku usaha terbesar dan ekonomis. Selain itu, sistem
dengan persentasenya sebesar 99,99 canggih dari pengolahan data
persen dari total pelaku usaha nasional memungkinkan perusahaan melakukan
pada tahun 2011. Pada tahun 2011, usaha jauh lebih kompleks daripada
peran UMKM terhadap penciptaan yang pernah terjadi sebelumnya.
Produk Domestik Bruto (PDB) nasional Direktur Bina Usaha Perdagangan dari
menurut harga berlaku tercatat sebesar Kemendag RI (Ir Fetnayeti) juga
Rp. 4.303,6 triliun atau 57,94 persen menyampaikan bahwa e-commerce bisa
dari total PDB nasional, mengalami memajukan UMKM. Tidak dapat
perkembangan sebesar Rp. 837,2 triliun dipungkiri bahwa e-commerce
atau 24,15 persen dibanding tahun 2010 berkembang dengan pesat di Indonesia.
(www.depkop.go.id). Berbagai jenis situs penjualan online
Oleh karena besarnya potensi muncul baik yang dikelola secara
UMKM dalam menggerakan ekonomi profesional atau sekedar memanfaatkan
dan sekaligus menjadi tumpuan sumber jejaring sosial bahkan blog atau situs
pendapatan sebagian masyarakat dalam gratisan.
meningkatkan kesejahteraannya, maka Berdasarkan data Asosiasi
perlu diperhatikan agar UMKM mampu Pengguna jasa Internet Indonesia
mengikuti perubahan zaman dan bahkan (APJII) pengguna internet diprediksi
bisa lebih maju. UMKM dituntut untuk bakal meningkat hingga menembus 163

96
http://jp.feb.unsoed.ac.id

juta pada tahun 2015 nanti. Apalagi Disamping itu, teknologi juga berperan
pada tahun 2010 lalu AC Nielsen penting dalam meningkatkan kinerja.
pernah merilis survey tentang e-
commerce menyebut bahwa 70% PERUMUSAN MASALAH
pengguna internet di Indonesia berniat
melakukan pembelian secara online. Berdasarkan uraian pada latar
Hal ini membuktikan bahwa peluang belakang, maka dapat dirumuskan
pengembangan UMKM dengan sistem masalah sebagai berikut :
e-commerce cukup besar. 1. Apakah kesiapan organisasional
Kenyataannya UMKM sampai berpengaruh positif dan signifikan
saat ini belum banyak memanfaatkan terhadap adopsi e-commerce?
peluang besar ini faktanya dari 56,5 juta 2. Apakah dorongan eksternal
UMKM yg ada seluruh Indonesia baru berpengaruh positif dan signifikan
sekitar 30%–40% sudah memanfaatkan terhadap adopsi e-commerce?
teknologi informasi untuk 3. Apakah sikap terhadap penggunaan
mengembangkan bisnisnya teknologi berpengaruh positif dan
(Dinperindagkop, 2014). Padahal signifikan terhadap adopsi e-
dengan memanfaatkan e-commerce para commerce?
pelaku UMKM bisa mengembangkan 4. Apakah adopsi e-commerce
bisnisnya tanpa terkendala jarak dan berpengaruh positif dan signifikan
waktu. terhadap kinerja UMKM?
Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Vidi Arini Yulimar TUJUAN PENELITIAN
(2006) menyatakan bahwa kesiapan
organisasional, dorongan eksternal Berdasarkan perumusan masalah
berpengaruh terhadap adopsi e- yang ada, maka tujuan penelitian ini
commerce. Didukung oleh penelitian adalah sebagai berikut:
sebelumnya Chewelos et al (2000) 1. Untuk mengetahui dan menganalisis
bahwa kesiapan organisasional secara pengaruh kesiapan organisasional
signifikan berpengaruh terhadap adopsi terhadap adopsi e-commerce.
teknologi. Grandon dan Pearson (2003) 2. Untuk mengetahui dan menganalisis
juga menyebutkan bahwa dan kesiapan pengaruh dorongan eksternal
organisasionalonal secara signifikan terhadap adopsi e-commerce.
terbukti sebagai faktor penentu adopsi 3. Untuk mengetahui dan menganalisis
E-commerce. Sedangkan menurut pengaruh sikap terhadap penggunaan
Adellia Rosarindry Poetri (2010) teknologi berpengaruh terhadap
menyebutkan bahwa adopsi e- adopsi e-commerce.
commerce ditentukan oleh persepsi 4. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengguna terhadap e-commerce itu adopsi e-commerce berpengaruh
sendiri. Harrison dan Samson (1997) terhadap kinerja UMKM.
berpendapat bahwa adopsi teknologi
secara langsung terkait dengan
keunggulan kompetitif perusahaan.

97
Performance – Vol. 21 No. 1 Maret 2015

HIPOTESIS : Sikap terhadap penggunaan


teknologi berpengaruh positif dan
: Kesiapan organisasiona signifikan terhadap adopsi e-
berpengaruh positif dan signifikan commerce.
terhadap adopsi e-commerce. : Adopsi e-commerce berpengaruh
: Dorongan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.
adopsi e-commerce.

MODEL PENELITIAN

Kesiapan
Organisasio
nal

Adopsi E- Kinerja
Dorongan
commerce UMKM
Eksternal

Sikap
Terhadap
Penggunaan
Teknologi

Gambar 2. Model Penelitian

METODE PENELITIAN = = 44,44 dibulatkan


( . )

Populasi dan Sampel menjadi 45 sampel.


Populasi dalam penelitian ini
adalah UMKM yang telah mengadopsi Definisi Operasional Variabel
e-commerce di Kabupaten Banyumus
dan Kabupaten Purbalingga yang 1. Kinerja UMKM perusahaan adalah
berjumlah 50 UMKM. suatu ukuran yang dipakai untuk
Pengambilan sampel yang masih mengukur keberhasilan UMKM yang
dapat ditolerir atau diinginkan dalam telah mengadopsi e-commerce di
penelitian sebesar 5%. Untuk penentuan Kabupaten Banyumus dan
jumlah sampel minimal yang harus Kabupaten Purbalingga dalam
diambil, dihitung dengan menggunakan mencapai tujuan yang telah
rumus Slovin, yaitu sebagai berikut: ditetapkan.

98
http://jp.feb.unsoed.ac.id

2. Adopsi adalah keputusan dari Berdasarkan tabel 1 dapat


pemilik dan manajer puncak UMKM diketahui bahwa sebagian responden
di Kabupaten Banyumus dan yang diteliti adalah laki-laki sebesar 29
Kabupaten Purbalingga untuk responden.
menggunakan sepenuhnya ide baru
berupa e-commerce sebagai cara Tabel 2. Karakteristik Responden
bertindak yang paling baik. Berdasarkan Usia Tahun 2015
3. Kesiapan organisasional adalah No Usia Jumlah Presentase
kesiapan UMKM yang telah 1. < 30 17 37,78
mengadopsi e-commerce di Tahun
Kabupaten Banyumus dan 2. 30-39 17 37,78
Kabupaten Purbalingga untuk Tahun
mendapatkan atribut yang menaksir 3. 40-49 9 20,00
kesiapan UMKM secara menyeluruh Tahun
dalam difusi inovasi. 4. > 50 2 4,44
4. Dorongan eksternal mencakup Tahun
pengaruh-pengaruh yang muncul dari Jumlah 45 100
beberapa sumber di dalam
lingkungan kompetitif disekitar Berdasarkan tabel 2 dapat
UMKM yang telah mengadopsi e- diketahui bahwa sebagian besar pelaku
commerce di Kabupaten Banyumus UMKM yang menjadi responden
dan Kabupaten Purbalingga. berusia < 30 tahun dan berkisar antara
5. Sikap terhadap penggunaan 30-39 tahun yaitu sebesar 17 orang.
teknologi adalah evaluasi dari
pemakai di UMKM yang telah Tabel 3. Karakteristik Responden
mengadopsie-commerce di Berdasarkan Tingkat
Kabupaten Banyumus dan Pendidikan Tahun 2015
Kabupaten Purbalingga tentang Tingkat Presentase
ketertarikannya dalam menggunakan No Jumlah
Pendidikan (%)
teknologi dalam hal ini adalah 1. SMA/SMK 31 68,89
penggunaan e-commerce. 2. DIPLOMA 3 5 11,12
3. SARJANA 7 15,55
KARAKTERISTIK RESPONDEN 4. PASCA 1 2,22
SARJANA
Tabel 1. Karakteristik Responden 5. Lainnya 1 2,22
Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah 45 100,00
Jenis Presentase
No Jumlah
Kelamin (%) Berdasarkan tabel 3 dapat
1. Laki-laki 29 64,45 diketahui bahwa sebagian basar pelaku
2. Perempuan 16 35,55 UMKM yang menjadi responden paling
Jumlah 45 100,00 banyak memiliki latar belakang
pendidikan SMA dengan jumlah 31
orang.

99
Performance – Vol. 21 No. 1 Maret 2015

Tabel 4. Karakteristik Responden perusahaan Rp. >500 Juta – Rp. 10


Berdasarkan Posisi Jabatan Miliar.
Posisi Presentase
No Jumlah
Jabatan (%) Tabel 6. Karakteristik Kekayaan Bersih
1. Pemilik 33 71,12 UMKM yang Menjadi
Staff Responden
2. 9 20,00
Pemasaran
Kekayaan Presentase
3.
Staff
0 0,00
No Jumlah
Keuangan Bersih (%)
Staff 1. Rp. 0,1 - 32 71,12
4. 3 6,67 Rp. 50 Juta
Operational
Jumlah 45 100,00 2. Rp. > 50 11 24,44
Juta – Rp.
Berdasarkan tabel 4 dapat 500 Juta
diketahui bahwa sebagian basar pelaku 3. Rp. > 500 2 4,44
Juta – Rp.
UMKM yang menjadi responden adalah
10 Miliar
pemilik UMKM sebanyak 33 orang dan
Jumlah 45 100,00
yang paling sedikit yaitu hanya 3 orang
menjabat sebagai staff operasional.
Tabel 7. Jumlah Karyawan UMKM
yang Menjadi Responden
Tabel 5. Karakteristik Lama Usaha Jumlah Presentase
UMKM yang Menjadi No Jumlah
Karyawan (%)
Responden 1. 1-4 orang 24 53,33
Lama Presentase 2. 5-19 orang 17 37,78
No Jumlah
Usaha (%) 3. 10-99 4 8,89
1. 0,1-1 6 13,33 orang
Tahun Jumlah 45 100,00
2. 1,1-2 6 13,33
Tahun
Berdasarkan tabel 7 dapat
3. 2,1-5 17 37,78
Tahun diketahui bahwa UMKM yang menjadi
4. >5 16 35,56 responden paling banyak memiliki
Tahun karyawan 1-4 orang dengan jumlah
Jumlah 45 100,00 responden 24 responden.

Berdasarkan tabel 5 dapat TEKNIK ANALISIS DATA


diketahui bahwa UMKM yang yang
menjadi responden paling banyak telah Penelitian ini menggunakan
menjalani usahanya selama 2,1-5 Tahun teknik variance-based SEM (SEM-
sebesar 17 responden. PLS) dengan WARP-PLS 3.0 yang
Berdasarkan tabel 6 kekayaan dikembangkan oleh Kock (2010).
bersih UMKM yang menjadi responden Berbeda dengan software sebelumnya,
paling banyak berkisar antara Rp. 0,1 – dengan menggunakan WARP-PLS 3.0
Rp. 50 Juta sebanyak 32 UMKM. dapat mengidentifikasi hubungan
Responden paling sedikit hanya 2 nolinier antar variabel laten dan
responden dengan kekayaan bersih mengoreksi nilai koefisien jalur

100
http://jp.feb.unsoed.ac.id

berdasar hubungan tersebut (Sholihin, validitas konvergen sebesar lebih


M dan Dwi R, 2013). dari 0,70 dan signifikan (p values
<0,05). Walaupun dari hasil output
HASIL ANALISIS combined loading ada beberapa
loading (4 (empat) dari 19 (sembilan
1. Analisis Measurement Model belas)) yang di bawah 0,70 tetap
Measurement model atau outer dipertahankan, karena loading
model yaitu validitas dan reliabilitas antara 0,40-0,70 harus tetap
konstruk. Output ini biasanya dipertimbangkan untuk
digunakan peneliti untuk melaporkan dipertahankan. (Hair et al 2013
hasil pengujian validitas konvergen dalam Sholihin, M dan Dwi R,
dari instrumen pengukuran 2013). Dengan demikian seluruh
(kusioner). indikator yang digunakan adalah
valid dan dapat digunakan dalam
Tabel 8. Output Combined Loading model penelitian.
and cross-loadings
2. Uji Validitas Diskriminan
Uji validitas diskriminan
bisa dilihat dari hasil Output Latent
Variable Correlations. Output ini
melaporkan koefisien korelasi antar
variabel laten. Kriteria yang
digunakan adalah akar kuadrat
(square roots) average variance
extracted (AVE) yaitu kolom
diagonal yang diberi tanda kurung
harus lebih tinggi dari korelasi antar
variabel laten pada kolom yang
samma (di atas atau di bawahnya)
(Sholihin, M dan Dwi R, 2013).

Tabel 9. Output Latent Variable


Correlations
KO DE STPT AE KU
KO (0,829) 0,428 0,414 0,548 0,519
DE 0,428 (0,789) 0,244 0,432 0,372
STPT 0,414 0,244 (0,892) 0,451 0,353
AE 0,548 0,432 0,451 (0,772) 0,676
KU 0,519 0,372 0,353 0,676 (0,912)
Sumber: data diolah
Sumber: data diolah
Dari tabel diatas dapat
Hasil Pengujian pada disimpulkan bahwa validitas
tabel 8 menunjukan bahwa kriteria diskriminan telah terpenuhi, yaitu
validitas konvergen sudah terpenuhi dapat dilihat dari akar AVE pada
karena telah memenuhi syarat kolom diagonal lebih besar daripada

101
Performance – Vol. 21 No. 1 Maret 2015

korelasi antar konstruk pada kolom Dari tabel tersebut


yang sama. Hasil cross-loading ini menunjukkan bahwa composite
menjadi indikasi terpenuhinya relibiality dan cronbach alpha telah
kriteria validitas diskriminan. memenuhi syarat reliabilitas yaitu
diatas 0,70. Output di atas juga
3. Uji Reliabilitas Konstruk menunjukkan bahwa Average
Reliabilitas konstruk bisa dilihat dari Variance Extracted (AVE) di atas
output latent variable coeffisient. 0,50 yang artinya telah memenuhi
syarat validitas konvergen (Fronell
Tabel 10. Output Latent Variable dan Lacker 1981, dalam Sholihin, A
Coeffisient dan Dwi R, 2013).
KO DE STPT AE KU Full collinearity VIF
R-squared 0,619 0,642
Composite 0,866 0,865 0,940 0,879 0,937 merupakan hasil pengujian
Reliab kolinearitas penuh yang meliputi
Cronbach’s 0,764 0,785 0,914 0,826 0,898
Alpha multikolinearitas vertikal dan lateral.
Avg. 0,687 0,623 0,796 0,597 0,832 Kolinearitas lateral adalah
var.extract
Full 1,675 1,319 1,322 2,241 1,965 kolinearitas antara variabel laten
collin. VIF prediktor dengan kriterion.
Q-squared 0,621 0,466
Kolinearitas lateral sering diabaikan
Sumber: data diolah padahal dapat menyebabkan hasil
penelitian menjadi bias. Full
Koefisien determinasi collinearity VIF dalam penelitian ini
menggunakan R-squared yang nilainya lebih rendah dari 3,3 hal ini
menunjukan berapa presentase menunjukkan bahwa model bebas
variansi konstruk endogen/kriterion dari masalah kolinearitas vertikal,
dapat dijelaskan oleh konstruk yang lateral, dan commond method bias.
dihipotesiskan mempengaruhinya. (Knock 2013 dalam Sholihin, A dan
Semakin tinggi R-squared Dwi R, 2013).
menunjukkan model yang baik. Dari Q-squared merupakan
hasil output Latent Variable ukuran non parametrik yang
Coeffisient menunjukkan R-squared diperoleh melalui algoritma
adopsi e-commerce 0,619 artinya blindfolding dan digunakan untuk
variansi adopsi e-commerce dapat penelitian validitas prediktif atau
dijelaskan sebesar 61,9% oleh relevansi dari sekumpulan variabel
variansi KO, DE, dan STPT. R- laten prediktor pada variabel
squared konstruk kinerja UMKM kriterion. Output menunjukkan Q-
sebesar 0,642 menunjukkan bahwa squared lebih besar dari nol yaitu
variansi kinerja UMKM dapat 0,621 dan 0,466 artinya estimasi
dijelaskan sebesar 64,2% oleh model menunjukan validitas prediktif
variansi adopsi e-commerce. yang baik. Secara keseluruhan, hasil
measurement model (outer model)
konstruk reflektif telah memenuhi
syarat.

102
http://jp.feb.unsoed.ac.id

4. Analisis Model dan Pengujian Hasil pengujian model


Hipotesis menunjukan bahwa variabel kesiapan
organisasional tidak berpengaruh
signifikan terhadap adopsi e-commerce,
hal ini ditunjukan dengan nilai p lebih
dari 0,05 yaitu sebesar 0,09. Namun
variabel kesiapan organisasional
memiliki pengaruh langsung terhadap
variabel adopsi e-commerce yaitu 0,19.
Dengan demikian hipotesis pertama
yang menyatakan kesiapan
organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap adopsi e-commerce
ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian sebelumnya oleh
Grandon dan Pearson (2003) dan Vidi
Arini Y (2006) yang menyatakan bahwa
kesiapan organisasional berpengaruh
terhadap adopsi e-commerce. Hal ini
dikarenakan hampir seluruh UMKM
sudah memiliki fasilitas teknologi yang
memadai namun kurang dimanfaatkan
Tabel 11. Hasil Path Coeffisient dan secara maksimal dan ada juga beberapa
P Values UMKM yang memiliki fasilitas
Path teknologi namun tidak memahami
Coeffisient dengan baik bagaimana cara
KO DE STPT AE KU
mengelolanya.
KO
DE Pengaruh langsung variabel
STPT dorongan eksternal terhadap adopsi e-
AE commerce adalah 0,50 dengan
0,192 0,501 0,358 signifikan sebesar 0,03. Dengan
KU demikian maka hipotesis kedua yang
0,680
menyatakan dorongan eksternal
berpengaruh positif dan signifikan
P Value
KO DE STPT AE KU terhadap adopsi e-commerce diterima.
KO Hal ini sesuai dengan penelitian
DE sebelumnya oleh Grandon dan Pearson
STPT (2003) dan Vidi Arini Y (2006).
AE Pengaruh langsung variabel sikap
0,090 0,028 0,042 terhadap penggunaan teknologi adalah
KU
<0,001 0,36 dengan signifikan sebesar 0,04.
Variabel dorongan eksternal dan
variabel sikap terhadap penggunaan
teknologi berpengaruh signifikan

103
Performance – Vol. 21 No. 1 Maret 2015

terhadap adopsi e-commerce karena 2. Dorongan eksternal berpengaruh


nilai p kurang dari 0,05. Dengan positif dan signifikan terhadap
demikian hipotesis ketiga yang adopsi e-commerce di UMKM
menyatakan sikap terhadap penggunaan kabupaten Banyumus dan
teknologi berpengaruh positif dan Purbalingga.
signifikan diterima. Hasil penelitian ini 3. Sikap terhadap penggunaan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan teknologi berpengaruh positif dan
oleh Adelia R (2010). signifikan terhadap adopsi e-
Pengaruh langsung variabel commerce di UMKM kabupaten
adopsi e-commerce terhadap kinerja Banyumus dan Purbalingga.
UMKM adalah 0,68 dan signifikan 4. Adopsi e-commerce berpengaruh
dengan nilai p<0,01. Dengan demikian positif dan signifikan terhadap
hipotesis keempat yang menyatakan kinerja UMKM kabupaten
adopsi e-commerce berpengaruh positif Banyumus dan Purbalingga.
dan signifikan terhadap kinerja UMKM
diterima. Hasil penelitian ini konsisten Implikasi
dengan penelitian sebelumnya Grandon
dan Pearson (2003), Vidi Arini Y Berdasarkan beberapa
(2006) dan Adelia R (2010). kesimpulan tersebut di atas, maka
Nilai sebesar 0,62 menunjukan implikasi dalam penelitian ini adalah
variansi adopsi e-commerce sebesar sebagai berikut:
62% dapat terjelaskan oleh variansi 1. Untuk penelitian selanjutnya
kesiapan organisasional, disarankan untuk terlebih dahulu
doronganeksternal, dan sikap terhadap meneliti intensitas
penggunaan teknologi. Nilai sebesar 2. UMKM pada umumnya dan
0,46 menunjukan variansi kinerja yang ada di Kabupaten
UMKM sebesar 46% dapat terjelaskan Banyumus dan Kabupaten
oleh variansi adopsi e-commerce dan Purbalingga pada khususnya
54% lainnya dipengaruhi oleh variabel sebaiknya lebih mengikuti
lain yang tidak diteliti. kemajuan jaman dan disarankan
mulai mengadopsi E-Commerce
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI dalam aktivitas usahanya.
3. UMKM yang sudah mengadopsi
Kesimpulan E-Commerce dalam aktivitas
usahanya sebaiknya terus meng-
Berdasarkan hasil penelitian dan update situsnya untuk dapat terus
pembahasan maka dapat disimpulkan berhubungan dengan konsumen
sebagai berikut : dan untuk meyakinkan konsumen
1. Dalam penilitian ini diperoleh bukti bahwa UMKM tersebut memang
empiris bahwa kesiapan benar-benar ada sehingga dapat
organisasional tidak berpengaruh memperluas wilayah dagang.
positif terhadap adopsi e-commerce 4. Berdasarkan jawaban kuisioner
di UMKM kabupaten Banyumus responden UMKM Kabupaten
dan Purbalingga. Banyumus dan Kabupaten

104
http://jp.feb.unsoed.ac.id

Purbalingga sebaiknya Departemen (Studi Kasus Pada Online Shop


Perdagangangan Bidang UMKM Chopper Jersey).
khususnya untuk pemerintah Chwelos, Paul; Benbasat, Izakdan
Kabupaten Banyumus bisa Dexter, Albert S. (2000),
bergerak lebih cepat dalam “Research Report: Empirical Test
menanggapi fenomena yang ada. ofan EDI Adoption Model”,
5. Departemen Perdagangangan http://ebusiness.commerce.ubc.ca
Bidang UMKM sebaiknya /internal/UBCBEBR2000-
melakukan sosialisasi, pelatihan, 003.pdf.
dan lainnya secara menyeluruh
mengenai hal-hal yang berkaitan Davis, Fred D., 1986, “Measurement
dengan kegiatan UMKM. Scales for Perceived Usefulness
6. Hasil analisis dan jawaban dari and Perceived Ease of Use”,
kuisioner yang diisi oleh responden http://wings.buffalo.edu/mgmt/co
UMKM Kabupaten Banyumus dan urses/mgtsand/success/davis.html,
Kabupaten Purbalingga Dinperindagkop. 2014. e-commerce.
menyimpulkan bahwa sebaiknya Disajikan dalam seminar
UMKM yang telah mengadopsi E- manajemen bersama toko pedia
Commerce menyediakan tenaga menggali potensi e-commerce
kerja yang secara khusus mengelola dalam peningkatan daya saing
E-Commerce dalam aktivitas bisnis, Universitas Jenderal
usahanya atau setidaknya ada 1 Soedirman, Purwokerto, 4
orang yang secara intensif oktober.
mengelolanya sehingga E-
Commerce bisa digunakan secara Drucker, Peter F.1999. Management
maksimal. Challeges for The 21th Century.
7. Berdasarkan jawaban kuisioner Perfect Bound.
responden UMKM Kabupaten Ellitan, l.2001. Adopsi Teknologi Pada
Banyumus dan Kabupaten Industry Manufaktur Di Jawa
Purbalingga sebaiknya pelaku Timur. Makalah Finalis
UMKM lebih aktif lagi dalam Penelitian Peneliti Muda
mencari dan mengikuti kegiatan Indonesia Ix, lembaga ilmu
yang diadakan pemerintah atau pengetahuan Indonesia Jakarta (28
yang bukan dari pemerintah agustus 2001).
mengenai sosialisasi, pelatihan, dan
lainnya yang bermanfaat bagi Grandon, Elizabeth dan Pearson, John
UMKM. M. (2003), “Strategic Value and
Adoption of ElectronicCommerce:
DAFTAR PUSTAKA An Empirical Study of Chilean
Small and Medium Business”,
Adi, Rifqi N. 2013. Analisis Faktor – Journal of Global Information
Faktor yang Mempengaruhi Technology Management Vol. 6
Keputusan Pembeliandengan Iss: 3, pp. 22-43.
Sistem Pre Order Secaraonline

105
Performance – Vol. 21 No. 1 Maret 2015

Hansen, don R dan Mayanne M Nelson, Matthew L. dan Shaw, Michael


Mowen.2005.Akuntansi J. (2003), “The Adoption and
Manajemen.Buku 1.Salemba Diffusion of Interorganizational
Empat.Jakarta. System Standards and Process
Ibrahim, J.T., Armand Sudiyono, dan Innovations”,
Harpowo. 2003. “Komunikasi dan http://www.si.umich.edu/misq-
Penyuluhan stds/proceedings/146_258-
Pertanian.Banyumedia 301.pdf.
Publishing”. Malang Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi
Kotter, John P. dan Heskett, James A. (2001), “Mengenal e-Commerce”,
(1992), “Corporate Culture and PT. Elex Media Komputindo,
Performance, PT.Prenhallindo Jakarta.
Simon and Schuster (Asia)”, Pte. Petrof, John V. 1986. Small Businnes&
Ltd. The Free Press. Economic Development: The Case
Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2004. for Government Intervention,
Principles of Marketing. 10th Journal of Small Business
edition. New Jersey: Prentice Management.
Hall, Inc Poetri, Adellia R. 2010. “Adopsi E-
Kraemer, Kenneth L.; Gibbs, Jennifer Commerce Dengan Pendekatan
danDedrick, Jason (2002), Technology Acceptance Model
“Impacts of Globalization onE- (Tam) Bagi Ukm (Studi Kasus
Commerce Adoption and Firm Pada Ukm Kota Solo Tahun
Performance: A Cross-Country 2010)”.
Investigation”,http://www.crito.uc Sekaran, Umu. 2006. Research Methods
i.edu. for Business. Salemba Empat,
Ling, Chong Yee (2001), “Model of Jakarta.
Factors Influences on Electronic Sholihin, M dan Dwi R. 2013. Analisis
Commerce Adoption and SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0.
Diffusion in Small- & Medium- Andi. Yogyakarta.
sized Enterprises”, Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar
http://ecom.fov.unimb.si/ecis2001 KomunikasiPertanian. UI Press.
/doctoral/Students/ECIS- Jakarta
DC_Chong.pdf.
Sugiyono. 2005. Statistik untuk
Mardikanto dan Sri Sutarni. 1982. Penelitian. CV. Alfabeta.
“Pengantar Penyuluhan Bandung.
Pertanian dalam Teori dan
Praktek”. Hapsara. Surakarta. Suprapto, T. Dan Fahrianoor. 2004.
Komunikasi Penyuluhan dalam
Mulyadi.2001.Akuntansi Manajemen: Teori dan Praktek. Arti Bumi
Konsep, Manfaat, Danrekayasa, Intaran. Yogyakarta.
Edisi 3. Salemba Empat.Jakarta.

106
http://jp.feb.unsoed.ac.id

Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen Venkat, Ramesh (2000), “A Study on


Implkasi Pada Strategi the Impact of Business-to-
Pemasaran. Yogyakarta: Business E-Commerce
grahailmu. inCanada”,
White, M. danBruton G. 2007. The http://www.pmac.ca/PDF/ste%20
Management of Technology and marys%study.pdf.
Innovation: A Strategic Approach. Yulimar, Vidi A. 2006. “Analisis
USA: Thomson Higher Education. Faktor-Faktor Yang
Widianti, Alida dan M. Rifki S, 2008, Mempengaruhi Pengadopsian
Analisis Pola Adopsi Teknologi Electronic Commerce dan
3g Pada Kalangan Mahasiswa Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Universitas Indonesia Perusahaan (Studi Pada
Berdasarkan Model Sarker Dan Perusahaan Kecil Dan Menengah
Wells Dengan Menggunakan Di Indonesia).
Teknik Structural Equation
Modeling, JSI, Vol 4, No 2.

107

Anda mungkin juga menyukai