Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengaruh teknologi saat ini membuat segala hal menjadi mudah, seperti yang
telah kita ketahui perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan mengglobal
telah memberikan kesempatan para pemasar yang lebih luas dan efesien. Pertimbangan
dunia bisnis saat ini dimanfaatkan oleh perusahan- perusahaan untuk memperluas
jaringan pemasaran. Dunia bisnis adalah salah satu kegiatan manusia yang
perubahannya sangat cepat dan dinamis. Jika dulu kegiatan bisnis dilakukan dengan
menawarkan dari pintu kepintu, melakukan penjualan di pasar tradisional, membuka
toko untuk berjualan, dan menawarkan barang secara tatap muka atau cara
konvensional yang lain. Walaupun dijaman sekarang cara- cara tersebut masih banyak
digunakan oleh masyarakat pada umumnya, namun seiring berjalannya waktu. Zaman
telah berubah keberadaan era industry 4.0 dan society 5.0 telah menggantikan segala
aspek kehidupan manusia. Maka perubahan dunia bisnis juga harus mengikutinya.

Penggunaan internet merupakan salah satu cara untuk menjangkau pelanggan


secara global, sehingga telah membawa beberapa dampak transformasional pada
beberapa aspek kehidupan termasuk perkembangan dunia bisnis dan pola kehidupan
masyarakat. Salah satu pengaruh Perkembangan pengguna internet mendorong adanya
suatu potensi besar terciptanya pembelian atau belanja barang ataupun jasa secara
online berbelanja secara online atau yang kita sebut adalah online shop telah menjadi
alternatif cara pembelian barang ataupun jasa, penjualan secara Online berkembang
baik dari segi pelayanan,efektifitas, keamanan, dan juga polularitas. Online shop
merupakan adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual
melalui internet.

Sejak kehadiran internet, para pedagang telah berusaha membuat toko online
dan menjual produk kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya (internet).
Para pelanggan dapat mengunjungi toko online (online store) dengan mudah dan
nyaman, mereka dapat melakukan transaksi di rumah, sambil duduk dikursi mereka
yang nyaman di depan layar tanpa harus pergi kepasar atau pusat pembelajaan untuk
membeli barang yang dibutuhkan.

Bisnis online juga sama seperti kegiatan bisnis yang kita kenal sehari-hari.
Bedanya dalam bisnis online shop ini adalah segala kegiatan bisnis yang dilakukan
secara online dengan menggunakan media internet. Bisnis online adalahsuatu bisnis
yang dipasarkan melalui internet dengan berbagai cara salah satunya yakni
memanfaatkan sebuah media social, sehingga membuat bisnis yang kita jalankan dapat
menghasilakan. Pada Era Industry 5.0 yang semakin maju kita dapat mengakses apa
saja melalui teknologi sesuai apa yang kita inginkan.

Dengan menggunakan Handphone kita bisa melakukan penjualan dan


pembelian, Bisnis online ini memang bisnis yang cukup menjanjikan sehingga
membuat banyak orang bahkan perusahaan yang merambah bisnis online shop. Adapun
barang-barang yang biasanya dijual yaitu pakaian, sepatu, perabotan rumah tangga,
makanan, minuman dll. Bahkan seluruh kebutuhan sehari-hari banyak dijual dengan
online. Berkembangnya teknologi haruslah diiringi dengan kualitas sumber daya
manusia yang juga ikut berkembang agar tidak ketinggalan jaman.

Pengembangan SDM bagi organisasi pada hakekatnya adalah investasi.


Investasi dalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk
memperbaiki kapasitas produktif dari manusia, melalui upaya peningkatan kesehatan,
pendidikan dan pelatihan kerja. Alasan logis yang dapat dikemukapkan adalah bahwa
tenaga kerja yang sehat, terdidik, dan terampil akan menjadi angkatan kerja yang
produktif, dan selanjutnya peningkatan produktifitas berarti peningkatan kinerja,
dengan manajemen SDM yang baik, organisasi akan memiliki kekuatan kompetitif dan
akan menjadi sulit untuk ditiru, sehingga sumber-sumber keberhasilan kompetitif
tradisional seperti teknologi proses produksi, proteksi pasar, akses terhadap sumber
keuangan dan skala ekonomi seharusnya menjadi lebih berdaya guna.

Perkembangan konsepsi modal sosial didasari pada pemahaman bahwa modal


sosial akan berpengaruh pada kinerja. Portes (1998) dalam Estrin, et al (2012)
mendefinisikan modal sosial merupakan kemampuan seorang untuk memperoleh
manfaat dengan kebaikan dari keanggotaan di dalam jaringan sosial atau struktur sosial
lainnya. Baker (2000) dalam Hechtel (2010) mengatakan modal sosial adalah sumber
daya yang tersedia dalam pribadi seseorang dan jaringan kerja yang dimiliki,
sedangkan Coleman (1999) mendefinisikan modal sosial sebagai semua aspek yang
mengarah dan diciptakan untuk memudahkan tindakan individu dalam struktur sosial.
Struktur sosial melahirkan dorongan sosial menjadi lebih berkuasa atas perilaku
individu. Pada umumnya organisasi-organisasi kontemporer mulai menyadari
pentingnya interaksi serta hubungan yang baik antar pegawai didalam pekerjaan.
Eksistensi modal sosial pegawai menjadi penting karena mempengaruhi kinjerja
pegawai yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja organisasi, Akdere (2005). Hal
inilah yang kemudian mendasari mengapa kemudian birokrasi pemerintah perlu
mengadopsi penilaian kinerja dengan melihat faktor modal sosial yang dimiliki oleh
Pegawai Negeri Sipil sebagai aktor utama didalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Ofori dan Sackey (2010) mengemukakan bahwa eksistensi modal sosial
memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja organisasi.

Faktor keberhasilan peningkatan kinerja sumber daya manusia dalam


pemberdayaan relasional modal sosial dan modal intelektual juga mesti didukung
dengan pemamfaatan informasi dan teknologi yang memadai. Dengan memanfaatkan
teknologi informasi, akses terhadap proses kegiatan organisasi dapat dilakukan dengan
cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat
dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Richardus (2000),
teknologi informasi meliputi komponen-komponen perangkat lunak (aplikasi, sistem
operasi, database), perangkat keras, dan jaringan, yang harus tersedia untuk
menghasilkan sistem informasi yang telah didefinisikan. Dalam hal ini, karyawan yang
memegang peranan penting dalam pengoperasian teknologi informasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan teknologi informasi yang berbasis
komputer memungkinkan kantor untuk beroperasi secara efektif, dan efisien.

Melalui penggunaan teknologi informasi berbasis komputer, maka proses


penyelesaian pekerjaan akan lebih mudah dilaksanakan. Mukhopaday (1997) dalam
Mirma dan Imam Ghozali (2006) meneliti pengaruh teknologi informasi terhadap
proses output dan kualitas kinerja. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
teknologi informasi memberikan pengaruh yang positif terhadap output dan kualitas
kinerja. Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat
dilihat dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi
dalam melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut
sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Romney (2006) bahwa pemanfaaatan
teknologi informasi didalam organisasi bukan merupakan strategi dasar dari organisasi
tersebut, implementasi teknologi informasi digunakan untuk membantu dalam
pencapaian strategi organisasi.

Kinerja sumber daya manusia diukur dengan instrument yang dikembangkan


dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum, kemudian
diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi: kuantitas kerja,
kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau pernyataan yang
disampaikan, perencanaan kerja (Ivancevich, 1993). Menurut Robbin (2001), yaitu
kuantitas kerja, kualitas kerja, dan kontribusi terhadap organisasi. Oleh karena itu
indikator kinerja sumber daya manusia meliputi: kuantitas kerja, kualitas kerja, dan
kontribusi terhadap organisasi.

Studi Ali, et al (2013) mengatakan bahwa investasi modal sosial dalam


organisasi memiliki hubungan positif dengan peningkatan kinerja karyawan. Hubungan
pimpinan dalam organisasi dan karyawan akan kuat hanya ketika mereka telah
mengetahui tentang bagaimana tanggung jawab dan tugas mereka, Hal itu hanya
mungkin dapat terjadi ketika organisasi menginvestasikan sebagian dari modal sosial
pada karyawan. Dengan demikian, hubungan ini menunjukkan bahwa jika suatu
organisasi sangat berkomitmen untuk berinvestasi pada modal sosial yang pada
gilirannya kinerja sumber daya manusia akan mengalami peningkatan. Hal ini
didukung dengan penelitian terbaru yang dilakukan Shariatmadari et al (2014) yang
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signif ikan antara keseluruhan dimensi
modal sosial terhadap kinerja pegawai. Penemuan ini menjelaskan bahwa dimensi
relasional modal sosial adalah variabel yang sangat dominan berpengaruh pada kinerja
pegawai dibandingkan dengan variabel dimensi struktural dam kognitif modal sosial.

Selain itu di era globalisasi ini kita juga membutuhkan strategi pemasaran yang
baik, Strategi pemasaran adalah rencana komprehensif yang dibuat untukmemberikan
arahan supaya dapat mencapai tujuan pemasaran suatu Perusahaan menghadapi
lingkungan dan persaingan yang berubah dan mempertahankan keunggulan
kompetitifnya. Tanpa strategi pemasaran yang baik, suatu bisnis akan lebih sulit dalam
mengembangkan bisnis dan menciptakan daya saingnya ditengah persaingan bisnis
yang ketat. Tujuan dilakukannya strategi pemasaran adalah untuk memberikan dasar
pemikiran yang logis dan lebih terarah bagi pengambilan keputusan suatu bisnis.
Selain itu, karena lingkungan bisnis bersifat dinamis, maka strategi pemasaran dapat
membantu meningkatkan kemampuan adaptasi perusahaan ketika terjadi perubahan-
perubahan di lingkungan bisnis (Harmony,2021).

Salah satunya adalah BI atau bisnis intelejen. BI mengubah data menjadi


informasi dan informasi menjadi pengetahuan yang bisa digunakan manajer untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan pada akhirnya meningkatkan kinerja
organisasi. BI digunakan sebagai analisis internal perusaahaan untuk mendukung
berbagai keputusan bisnis mulai dari operasional, dalam hal ini salah satunya meliputi
penentuan harga hingga ke keputusan strategis. BI menekankan penggunaan informasi
secara bijak agar mendapat hasil sesuai yang diharapkan pemilik bisnis ritel. Dalam BI
terdiri dari berbagai proses bisnis, aplikasi dan teknologi yang digunakan dalam
mengumpulkan data, menyimpan, menganalisis dan hasil yang diperoleh untuk
digunakan bagi kepentingan pengambil keputusan (Zamani, Maeen, & Haghparast.,
2017).

Dari uraian tersebut di atas mendorong keingintahuan Penulis untuk


mengetahui lebih banyak tentang masalah pengaruh teknologi dan sumber daya
manusia terhadap sistem pemasaran BI atau business intelligent dan mengambil judul
“Pengaruh Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM)
pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam pemasaran”

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat dua
masalah yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini yaitu:
Bagaimana Pengaruh Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia
(SDM) pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam
pemasaran?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh
Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) pemasaran
terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam pemasaran.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi
pengembangan secara teori maupun praktek. Adapun manfaat penelitian ini terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Pengaruh Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM)
pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam
pemasaran.Manfaat praktis dari penulisan proposal ini adalah hasil dari
penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan manfaat bagi pembaca
berupa gambaran agar lebih berhati-hati terhadap pinjaman online.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penulisan proposal ini adalah hasil dari penelitian ini
diharapkan mampu untuk memberikan manfaat bagi pembaca.
E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVANT DAN ORISINALITAS
1. Penelitian Terdahulu yang relevant
Penelitian terdahulu yang serupa membahas salah satu contoh juga untuk
perbandingan peneliti dalam menciptakan sebuah penelitian sehingga dapat
membantu penelitian mengenal sudut pandang penelitian yang lain dalam
menerapkan suatu pembahasan yang serupa dengan penelitian lainnya.
Banyaknya penelitiani terdahulu yang berkaitan dengani judul yang sama,
dimana peneliti harus jeli melihat kesalahan dari hasil penelitian yang lainnya.
Untuk menghindari adanya plagiarisme dan penggulangan kata. Penelitian
terdahulu juga dapat berfungsi sebagai sumber kreativitas yang nantinya dapat
membantu peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Penelitian terdahulu
akan memudahkan kita dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis
untuk menyusun sebuah penelitian dari segi teori dan konsep.

F. DEFINISI ISTILAH
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, maka
peneliti perlu menjelaskan terlebih dahulu yang dimaksud dengan judul penelitian
Pengaruh Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM)
pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam pemasaran.
Berikut ini adalah penjelasan sekaligus pembatasan istilah
untuk variabel tersebut, yaitu:
1. Teknologi Informasi
Teknologi informasi meliputi segala cara atau alat yang terintegrasi
yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau
menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format
yang bermanfaat bagi pemakainya. Thompson et al (1991)
mendefinisikan pemanfaatan teknologi sebagai manfaat yang
diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalammelaksanakan
tugasnya dimana pengukurannya berdasarkan pada intensitas
pemanfaatan, f rekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau
perangkat lunak yang digunakan. Pemanfaatan teknologi informasi
merupakan sarana penunjang/ pendorong bagi organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Romney (2006) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi didalam organisasi akan
mempengaruhi aktivitas-aktivitas/ proses bisnis yang terdapat dalam
organisasi tersebut. Adapun pengaruh pemanfaatan teknologi informasi
dalam organisasi dapat dilihat dari dampak pemanfaatan
teknologi informasi pada rantai nilai organisasi (value chain).
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu
materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu
bersifat fisik, tetapi juga non-fisik. Setiap pelaksanaan kegiatan
membutuhkan sumber daya berupa biaya, tenaga, peralatan dan atau
bahan. Sumber daya itu sendiri dibagi menjadi Sumber daya manusia
merupakan satu-satunya sumer daya yang memiliki akal perasaan,
keinginan, keterampilan, pengetahuan,dorongan, daya, dan karya (rasio,
rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap
upaya organisasi dalam mencapai tujuan.
3. Bussiness Intelegence
Business Intelligence (BI) adalah kegiatan pengumpulan secara
komprehensif dari suatu sistem, metode dan metodologi yang digunakan
perusahaan untuk mengkombinasikan dan mengevaluasi set data yang
besar dan luas untuk
menentukan kelemahan, kekuatan dan kemungkinan peluang yang
muncul (Salisu,Sappri & Omar., 2021). BI mengubah data menjadi
informasi dan informasi menjadi pengetahuan yang bisa digunakan
manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik dan pada akhirnya
meningkatkan kinerja organisasi. BI digunakan sebagai analisis internal
perusaahaan untuk mendukung berbagai keputusan bisnis mulai dari
operasional, dalam hal ini salah satunya meliputi penentuan harga
hingga ke keputusan strategis. BI menekankan penggunaan informasi
secara bijak agar mendapat hasil sesuai yang diharapkan pemilik bisnis
ritel. Dalam BI terdiri dari berbagai proses bisnis, aplikasi dan teknologi
yang digunakan dalam mengumpulkan data, menyimpan, menganalisis
dan hasil yang diperoleh untuk digunakan bagi kepentingan pengambil
keputusan (Zamani, Maeen, & Haghparast.,2017).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi adalah pengetahuan, metode, dan teknologi yang
berhubungan dengan penanganan informasi Danielson (1990). Pengaplikasian
teknologi informasi dapat memudahkan masalah organisasi dalam suatu
perusahaan, seperti penggudangan, analisa, dan distribusi dan penyajian informasi.
Penilaian kerja dapat dilihat dari penyelesaian tugas-tugas yang diperoleh suatu
perusahaan, apakah tugas dikerjakan dengan baik atau mengalami kegagalan.
Teknologi informasi meliputi segala cara atau alat yang terintegrasi yang
digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau menyajikan
secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang bermanfaat bagi
pemakainya. Thompson et al (1991) mendefinisikan pemanfaatan teknologi sebagai
manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan
tugasnya dimana pengukurannya berdasarkan pada intensitas pemanfaatan,
frekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/ pendorong bagi
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Romney (2006) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
didalam organisasi akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas/ proses bisnis yang
terdapat dalam organisasi tersebut. Adapun pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi dalam organisasi dapat dilihat dari dampak pemanfaatan teknologi
informasi pada rantai nilai organisasi (value chain).
Teknologi informasi sebagai pemberdayaaan organisasi dalam merespon
dan memenuhi tuntutan bisnis serta mewujudkan inovasi memerlukan
pengembangan yang terencana dan terarah sesuai dengan misi organisasi.
Orlikowski dan Gash (1992) dalam Atkinson (2006) memberikan definisi teknologi
informasi sebagai segala bentuk sistem informasi berbasis komputer, yang
mencakup mainframe dan aplikasi komputer. Teknologi informasi adalah sesuatu
yang digunakan untuk menciptakan sistem informasi, yang semuanya merupakan
perangkat keras serta perangkat lunak yang digunakan untuk mengimple
mentasikan sistem yang berbasis komputer, Callon (1996) dalam Basu
(1998). Sarosa dan Zowghi (2003) menyimpulkan istilah teknologi informasi
adalah semua teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan
menyebarkan informasi. Venkatraman dan Zaher (1990) dalam Atkinson (2006)
mengatakan, globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional mempercepat
gerakan ke arah pemanfaatan TI yang semakin meningkat oleh organisasi.
Meningkatnya kepentingan koordinasi operasi tingkat dunia dan perlunya reaksi
yang cepat terhadap ancaman persaingan dunia menegaskan akan pentingnya TI
dalam konteks bisnis saat ini.

Teknologi informasi mempunyai lima peran utama yaitu meningkatakan


efisiensi, efektivitas, komunikasi, kolaborasi dan competitive. Disamping itu
teknologi infomasi dapat digunakan untuk pengolahan transaksi atau transaction
processing system (TPS) yang bertujuan untuk menggantikan pengolahan transaksi
yang dilakukan manusia dengan teknologi informasi. Aplikasi teknologi infomasi
ini menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dalam suatu organisasi
bisnis. Agar pengambilan keputusan lebih efektif diperlukan dukungan sumber data
yang terintegrasi hingga membentuk suatu sistim informasi pendukung dalam
pengambilan suatu keputusan (Yogiyanto, 2004). Dilain pihak teknologi informasi
dapat digunakan untuk media perdagangan yang disebut dengan perdagangan
melalui internet khususnya dengan teknologi Web. Ada lima keuntungan
menggunakan ecomerse di internet yaitu bisnis dapat dilakukan lebih cepat dan
efektif, mengurangi kebutuhan modal kerja lebih hemat, lebih menjaga hubungan
baik dengan pelanggan,dan memungkinkan sekali dalam menjalankan perdagangan
(Kotler,2004). Penggunaan internet dalam bisnis sangat memungkinkan perusahaan
dapat mengekploitasi peluang peluang pemasaran mengenai pelanggan dan calon
pelanggan potensial. Oleh karena itu penggunaan e-comerse dalam perdagangan
memiliki keunggulan baik untuk konsumen maupun untuk dunia bisnis yaitu
kenyamanan, penghematan, pilihan atau seleksi personalisasi informasi
(Martin,2007). Lebih lanjut dikatakan adanya e-commerce perusahaan dapat
meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi yang lebih personal, dapat
memberikan informasi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen (Ghosh,
2008)

Menurut Hill (2010) keunggulan teknologi melalui penggunaan e-


commerce akan akan memberikan manfaat dalam proses bisnis yaitu akan
mempermudah perusahaan baru untuk memasuki pasardan juga memperjelas
kelemahan pasar dari perusahaan yang ada untuk menciptakan peluang, strategi
baru, menyediakan peluang jasa pelanggan yang subtansial.

1. Strategi Pemasaran Berbasis Teknologi Informasi


Pemasaran berbasis teknologi informasi dapat dikatakan sebagai
pemasarasan yang memanfaatkan teknologi seperti internet. Menurut
Needle yang dikutip Whiteley(2000) perdagangan memalui internet
tidak selalu sesuai dengan semua produk atau semua orang. Internet
sebagai media pemasaran dan saluran
penjualan dapat diuji dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Produk
Beberapa produk dapat dijual dengan melalui intenet. Penggunaan
existing mail order memberikan indikasi dan produk teknikal yang
disampaikan kepada pemakai internet dapat ditambahkan pada daftar.
b. Harga
Dalam intenet penjual tidak membutuhkan took retail dan fasilitas-
fasilitas penjualan, sehingga relative lebih murah.
c. Promosi
Internet memberikan cara yang lebih mudah untuk mempromosikan
produk. Promosi dalam internet tidak seperti bentuk pengiklanan yang
lainnya, pelanggan mempunyai akses internet dan menggunakannya
untuk menemukan produk yang dipromosikan.
d. Tempat.

Pembelian melalui internet dapat dikirimkan kepada pelanggan.


Pelayanan informasi dapat dikirimkan secara elektronik,namun untuk
produk dibutuhkan biaya pengiriman secara fisik.

B. SUMBER DAYA MANUSIA


Setiap oganisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai
tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power) yang
diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan tindakan.
Sumber daya tersebut antara lain terdiri atas sumber daya alam, sumber daya
finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber daya
teknologi. Diantara sumber tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber
daya manusia (SDM – human resources). SDM merupakan sumber daya yang
digunakan untuk menggerakan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur (idle)
dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi.1
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga
non-fisik. Setiap pelaksanaan kegiatan membutuhkan sumber daya berupa biaya,
tenaga, peralatan dan atau bahan. Sumber daya itu sendiri dibagi menjadi
a. Sumber Daya Langsung
Adalah sumber daya yang jumlah pemakaiannya tergantung volume
kegiatan atau pekerjaan dan tidak tergantung pada lamanya waktu
pelaksanaan kegiatan.
b. Sumber Daya Tidak Langsung
Adalah sumber daya yang jumlah pemakaiannya tergantung pada
lamanya waktu per pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan dan tidak
bergantung pada besar volume pekerjaan atau kegiatan.

Bagi perusahaan, ada tiga sumber daya strategis lain yang mutlak harus
mereka niliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan unggul. Tiga sumber daya
kritis tersebut menurut Ruki 4 adalah:

1. Financial resource, yaitu sumber daya berbentuk dana/modal finansial


yang dimiliki.
2. Human resource, yaitu sumber daya yang berbentuk dan berasal dari
manusia yang secara tepat dapat disebut sebagai modal insani
3. Informational resource, yaitu sumber daya yang berasal dari berbagai
informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis ataupun
taktis.
Pada dasarnya, sumber daya manusia adalah suatu sumber daya
yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi. Sebab, sumber daya manusia
adalah sumber yang berperan aktif terhadap jalannya suatu organisasi dan
proses pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang terbaik yang dihasilkan oleh suatu
sumber daya manusia menunjukan kinerja seseorang dan kemampuannya
untuk menganalisis suatu masalah dalam lingkup kerja dan jabatannya.
Namun hal tersebut juga tidak terlepas dari kejelian dan ketepatan dalam
proses menentukan seorang pegawai untuk berada dalam suatu pekerjaan
dan jabatan tertentu. Pegawai yang mampu melakukan pekerjaa tertentu
mungkin akan lebih tepat dan baik jika dia ditempatkan pada bidang
tertentu juga. The right man on the right place, akan membawa suatu
organgisasi pada hasil kinerja yang maksimal dan mengurangi kesalahan-
kesalahan dalam tugas atau pekerjaan.
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumer daya yang
memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan,dorongan,
daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut
berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun
majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan
memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk
mencapai tujuannya.
C. Bussines Inetelegent
Business Intelligence (BI) adalah kegiatan pengumpulan secara
komprehensif dari suatu sistem, metode dan metodologi yang digunakan
perusahaan untuk mengkombinasikan dan mengevaluasi set data yang besar dan
luas untuk menentukan kelemahan, kekuatan dan kemungkinan peluang yang
muncul (Salisu,Sappri & Omar., 2021). BI mengubah data menjadi informasi dan
informasi menjadi pengetahuan yang bisa digunakan manajer untuk membuat
keputusan yang lebih baik dan pada akhirnya meningkatkan kinerja organisasi. BI
digunakan sebagai analisis internal perusaahaan untuk mendukung berbagai
keputusan bisnis mulai dari operasional, dalam hal ini salah satunya meliputi
penentuan harga hingga ke keputusan strategis.
BI menekankan penggunaan informasi secara bijak agar mendapat hasil
sesuai yang diharapkan pemilik bisnis ritel. Dalam BI terdiri dari berbagai proses
bisnis, aplikasi dan teknologi yang digunakan dalam mengumpulkan data,
menyimpan, menganalisis dan hasil yang diperoleh untuk digunakan bagi
kepentingan pengambil keputusan (Zamani, Maeen, & Haghparast.,2017).BI
mendukung pengambilan keputusan melalui aktivitas pengelolaan, pengumpulan
dan penggabungan data tidak terstruktur maupun yang terstruktur, penanganan
database, peramalan, pengawasan dan analisis solusi dan bisa dilakukan melalui
dukungan teknologi komputer dengan memproses, meringkas, menyaring dan
menggabungkan data (Veeramisti, Paz & Baker., 2020).
Melalui BI perusahaan dapat menentukan berbagai upaya dan langkah-
langkah dalam menjual dan memasarkan produknya, mengoptimalkan proses bisnis
internal, meningkatkan efisiensi operasi, melihat masalah bisnis yang perlu
diperbaiki serta meminimalkan terjadinya penumpukan persediaan di gudang
hingga keusangan produk.Implementasi BI juga berguna untuk menemukan
informasi baru yang memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan dari
peluang-peluang baru yang teridentifikasi dan lebih cepat menyadari masalah serta
memperbaiki sebelum terlambat (Ain et al., 2019).
Dalam mendukung analisis internal bisnis, BI dapat dilakukan melalui
beberapa tahapan, yaitu data sourcing, data analysis, situation awareness, risk
assessment, dan decision support. Awalnya BI memisahkan informasi dari berbagai
sumber data yang bisa bersumber dari dokumen teks, memo, e-mail, web pages dan
lain-lain dan dikumpulkan secara elektronik. Kemudian BI akan mensintesis
pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan yang berguna dari data-data terkumpul.
Selanjutnya data-data tersebut akan digunakan untuk mengestimasi tren yang ada,
mengintegrasikan dan meringkas informasi-informasi yang digunakan untuk
memprediksi kelangsungan hidup bisnis di masa depan. Proses analisis data ini
disebut sebagai data mining. Setelah data dianalisis, maka akan menghasilkan
informasi. Informasi-informasi yang dihasilkan ini selanjutnya dipilah sesuai
dengan konteks bisnis dan lingkungan bisnis ritel tersebut. Lalu, BI akan
membantu pemilik bisnis menentukan tindakan apa saja yang harus diambil,
keputusan apa yang harus dibuat.
Tahap ini membantu pemilik bisnis dalam menimbang risiko yang mungkin
terjadi saat ini maupun di masa depan, membandingkan biaya dan manfaat dari
suatu tindakan atau pengambilan keputusan.
D. HIPOTESIS
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran dan paradigma
penelitian pada halaman sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut :
1. Hipotesis penelitian secara simultan
Terdapat Pengaruh Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya
Manusia (SDM) pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis
(BI) dalam pemasaran.
2. Hipotesis penelitian parsial
a. Terdapat Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Efektivitas Sistem
Intelijen Bisnis (BI) dalam pemasaran..
b. Terdapat Pengaruh keahlian Sumber Daya Manusia (SDM)
pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam
pemasaran..
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN

Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu Pengaruh
Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) pemasaran terhadap
Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam pemasaran, maka penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Dengan mengukur pengaruh Teknologi dan
Informasi dan keahlian SDM terhadap efektivitas sistem Intelejen bisnis,
menggunakan metide angket, wawancara, dan pengambilan dokumentasi jika
dibutuhkan.

B. DESAIN PENELITIAN
Desain Penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan
riset pemasaran (Malhotra,2007). Desainpenelitian memberikan prosedur serta
informasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam penelitian.
Oleh sebab itu desain penelitian yang baik menghasilkan penelitian yang efektif dan
efisien.
C. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014). Terdapat dua
variable penelitian, yaitu variable terikat (dependent variable) dan variable bebas
(independent variable).Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada
variable lainnya, sedangkan variable bebas adalah variabel yang tidak tergantung
pada variabel lainnya. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel yang digunakan
adalah sebagai berikut :

a. Variable Bebas
Variable bebas adalah variabel yang mempengaruhi variable dependen
(terikat), baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya
negatif. (Ferdinand, 2006:26). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah :
 Teknologi Informasi (X1)
 Sumber Daya Manusia (X2)
b. Variable Terikat
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya
tergantung dari variabel lain, dimana nilainya dapat berubah. Variabel
dependen
sering juga disebut variabel respon yang dilambangkan dengan Y.
Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Efektivitas Sistem Intelejen Bisnis
(BI).
2. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2013), definisi operasional variable adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obek/subjek yang


mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2010). Berdasarkan hal
tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah Penduduk Kab. Lingga Provinsi
kepulauan Riau

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang hendak


diteliti. Adapun ide dasar dari pengambilan sampel adalah bahwa dengan
menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan
populasi diharapkan dapat diperoleh, Cooper & Pamela (2001). Keunggulan
ekonomis pengambilan sampel adalah biayanya lebih murah dan memberikan hasil
yang lebih cepat. Responden penelitian ini terdiri dari penduduk selayar yang
bekerja dikantor PT. Bank Riau Kepri, Dabo singkep Kab. Lingga Provinsi
kepulauan Riau.

E. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


1. Tempat Penelitian
Adapun tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian ini adalah
di Kantor PT. Bank Riau Kepri, Dabo singkep Kab. Lingga Provinsi kepulauan
Riau

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini setidaknya akan dilaksanakan selama 3 bulan, yang
direncanakan pada bulan Oktober 2023-Desember 2023.

F. Teknik Pengumpulan data


Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh data, maka metode
pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang paling penting dalam suatu
penelitian. Peneliti yang melakukan penelitian tidak akan mendapatkan data yang
diinginkan jika tidak mengetahui metode dalam pengumpulan data.(Sugiyono, 2018)
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,
dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai
responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview
(wawancara), kuisioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya. Menurut
Yusuf (2013:372) keberhasilan dalam pengumpulan data banyak ditentukan oleh
kemampuan peneliti menghayati situasi sosial yang dijadikan fokus penelitian.
Peneliti dapat melakukan wawancara dengan subjek yang diteliti, mampu
mengamati situasi sosial yang terjadi dalam konteks yang sesungguhnya. Peneliti
tidak akan mengakhiri fase pengumpulan data sebelum peneliti yakin bahwa data
yang terkumpul dari berbagai sumber yang berbeda dan terfokus pada situasi sosial
yang diteliti mampu menjawab rumusan masalah dari penelitian, sehingga ketepatan
dan kredibilitas tidak diragukan oleh siapapun.
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa
metoda, yaitu :
1. Observasi
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau
menyelidiki tingkah laku non verbal yakni dengan menggunakan teknik
observasi. Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi
juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat
belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dalam
penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan
untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya Bagaimana Pengaruh
Teknologi Informasi dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM)
pemasaran terhadap Efektivitas Sistem Intelijen Bisnis (BI) dalam
pemasaran.
Menurut Yusuf (2013:384) kunci keberhasilan dari observasi
sebagai teknik dalam pengumpulan data sangat banyak ditentukan oleh
peneliti itu sendiri, karena peneliti melihat dan mendengarkan objek
penelitian dan kemudian peneliti menyimpulkan dari apa yang diamati.
Peneliti yang memberi makna tentang apa yang diamatinya dalam reliatas
dan dalam konteks yang alami, ialah yang bertanya dan juga yang melihat
bagaimana hubungan antara satu aspek dengan aspek yang lain pada objek
yang ditelitinya.
2. Wawancara
Wawancara menjadi salah satu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Wawancara merupakan komunikasi dua
arah untuk memperoleh informasi dari Responden yang terkait. Dapat pula
dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to
face) antara pewawancara dengan narasumber, di mana pewawancara
bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang
sebelumnya. Wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara
semiterstruktur (semistructure interview).
Menurut Sugiyono (2018: 467) jenis wawancara ini sudah termasuk
dalam kategori in-depth interview, dimana wawancara semiterstruktur
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara bebas dibandingkan
wawancara terstruktur namun masih tetap berada pada pedoman
wawancara yang sudah dibuat. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana Responden yaitu
para penduduk di Kabupaten Selayar dimintai pendapat, ide atau suatu
trobosan dalam menangani suatu permasalahan yang ada. Responden
utama dalam wawancara ini adalah para penduduk kabupaten kepualauan
selayar , nantinya informasi yang didapat akan menunjukkan hasil yang
beragam tergantung dari pandangan masing-masing orang di
Keckabupaten selayar.
Dalam mewawancarai pelaku pedagang peneliti memerlukan
bantuan alat-atat yang diantaranya adalah buku catatan yang berfungsi
untuk mendapatkan data dari hasil wawancara, alat perekam yang
berfungsi untuk merekam semua percakapan akan tetapi dalam
menggunakan alat perekam peneliti meminta izin terlebih dahulu apakah
percakapan tersebut boleh direkam, serta kamera yang berfungsi untuk
memperkuat keabsahan data penelitian dalam pengumpulan dan masih ada
alat lainnya.

3. Dokumentasi
Dokumentasi Adalah proses pengambilan data-data, catatan,
dokumentasi berupa foto video atau rekaman yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti oleh oeneliti.
G. INSTRUMEN PENELITIAN
Menurut Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.Hadjar
(1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel
secara objektif.Instrumen pengumpul data menurut Suryabrata (2008:52) adalah
alat yang digunakan ntuk merekam- pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan
aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis
biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi
mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan.
Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.Dari
beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian
adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi
kuantitatif tentang variable yang sedang diteliti.

H. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


a. Uji Validitas

Uji validitas dipergunakan untuk mengetahui apakah hasil

penelitian terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya (Sugiyono, 2005;109)


𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥 ∑ F
rxy =
√{𝑁 ∑ X2−(∑ 𝑥)2}−{𝑁 ∑ F−(∑ F)}

Dimana :

r: korelasi antara variable bebas dan terikat

N: banyaknya nilai sampel

x: skor item x

y: skor item y

Menurut Masrun (dalam Sugiyono, 2005;124) jika koefisien

kolerasi lebih besar dari pada nilai ukur maka alat tersebut valid. Koefisien

kolerasinya adalah 0,3. Jika nilai koefisien kolerasi kurang dari 0,3 maka

instrument tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji realiabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

keasaman data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2005;109)

2
r11 = [ 𝑘 ] [1 ∑ 𝜎𝑏
𝑘−1 2]
𝜎𝑡

Keterangan:

r11 = realiabilitas instrument

k = banayaknya butir pertanyaan dan banyaknya soal

∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = varians total

Menurut Maholtra (2002;293) jika koefisien lebih besar dari alat ukur maka

dinyatakan reliable, koefisien kolerasinya adalah 0,6. Jika niali koefisien lorelasi
lebih besar dari 0,6 maka instrument yang digunakan dinyatakan realiabel.
I. Teknik Analisi Data
Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis
data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :
1. Tahap Penelitian
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel.
2) Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
penelitian.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian
2) Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan instrumen penelitian.
c. Evaluasi
Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah dikumpulkan
dengan metode yang telah ditentukan.
d. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan melaporkan hasil-
hasil penelitian.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Angket.

21
Daftar Pustaka
Ali, M. A. (2013). "Organizational Investment in Social Capital (OISC) and Employee Job
Performance: Moderation by Employee Job Engagement." International review of
anagement and business research 2(1): 250-257.
Andrews, R. (2011). "Exploring the Impact of Community and Organizational Social Capital
on Government Performance: Evidence from England." Political Research Quarterly
64(4): 938- 949.
Ariani, D. W. (2012). "The Relationship between Social Capital, Organizational Citizenship
Behaviors, and Individual Performance: An Empirical Study from Banking Industry
in Indonesia." Journal of Management Research 4(2): 226-241.
Atkinson, Helen, (2006), “Strategy Implementation: A Role for The Balanced Scorecard?,”
Management Decision Basu Swastha Dharmmesta (1998), “Teknologi Informasi
dalam Pemasaran : Implikasi dalam Pendidikan Pemasaran”, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol. 13, No. 3, pp. 116 – 125
Bell, R., and Kilpatrick, S., (2000), Small Business and Networks, Aspects of Social Capital in
Small Rural Town, Centre for Research, and Learning in Regional Australia
University of Tasmania, aunceston Tas 7250 Chen, Ming-Chin, Cheng, Shu-Ju &
Hwang Yuhchang (2005). “An Empirical Investigation of the Relationship Between
Intellectual Capital and Firms ‟Market Value and Financial Performance”. Journal
of Intellec tual Capital . page 159-176.
Chin, W. W., (1998). The Partial Least Square Approach for Structural Equation Modeling”,
In Marcoulides, G.A. (Ed), Modern Method for Business Resaearch, Mahwah. NJ.
Erlbaum Associates, hal. 295 – 358
Croteau, P dan Li Ming Fang., (2003), “The Tyrany of The Balanced Scorecard in th e
innovation economy”, Journal of Intelectual Capital Edwin J. nijssen and hester
van herk (2009). “Conjoining International Marketing And Relationship Marketing:
exploring consumers’ cross-border service relationships”. Journal of international
marketing. Vol 17, no. 1, pp. 91-115
Edy, Y. J., et al. (2013). "Pengaruh Modal Sosial Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Tenaga Medis Di Rsud Kabupaten Kepulauan Talaud." Jurnal Ilmiah Farmasi 2(03):
19-23.

22
Estrin, S., et al. (2012). "Entrepreneurship, Social Capital, And Institutions: Social And
Commercial Entrepreneurship Across Nations." Centre for Comparative Economics:
1-41.
Etzioni, Amitai, (1992). Organisasi-organisasi Modern, Terjemahan Suryatim, Penerbit UI,
Jakarta. Fauzan, M. (2012). "Peningkatan Kinerja Dosen Berbasis Modal Sosial
Dan Dukungan Organisasional Di Pts Kota Semarang." Jurnal Bisnis dan Ekonomi
19(2): 188 – 202.
Fischer, G. Scharff, E., Ye, Y., (2002). Fostering Social Creativity by Increasing Social
Capital. Contibution to a Book, (eds: Marleen Huysman and Volker Wuff) about
“Social Capital’’, based on the May, Workshop, Amsterdam
Ghozali, I., (2006). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan PLS (Kedua
ed.). Semarang, Jawa Tengah, Indonesia: BP UNDIP.

23

Anda mungkin juga menyukai