Anda di halaman 1dari 48

A.

Judul
Penambahan Faktor Trust sebagai Faktor Pembentuk Model Technology
Readiness Acceptance Model (TRAM) (Studi Kasus : Aplikasi J-MBAKO).
B. Latar Belakang
Jember Mbayar Pajak Online (J-MBAKO) merupakan aplikasi pembayaran
pajak online yang diluncurkan oleh Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten
Jember yang berfungsi untuk mempermudah masyarakat wajib pajak dalam melakukan
pembayaran pajak daerah (Bapenda Jember, 2022). Peluncuran aplikasi ini diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan pajak daerah Kabupaten Jember dan meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak daerah. Aplikasi J-MBAKO dirilis
pada 9 Februari 2022 dan telah diunduh lebih dari 1.000 unduhan di Google Play Store.
Aplikasi J-MBAKO saat ini masih di tahap I sehingga fitur pembayaran pajak yang
tersedia hanya pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB P2),
fitur pembayaran jenis pajak lain pada Aplikasi J-MBAKO nantinya akan ditambahkan
seiring pengembangan aplikasi, sehingga responden penelitian ini hanya para wajib
pajak PBB P2. Fitur lain dari aplikasi J-MBAKO yaitu pendaftaran Nomor Pokok
Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan mencetak Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT).
Hasil wawancara dengan Bapak Taufik Hidayat selaku Kepala Sub. Bidang
Pengelolaan Sistem Informasi Pajak Daerah BAPENDA Kabupaten Jember Tahun
2023, didapatkan informasi apabila masih banyak masyarakat yang belum mengerti
mengenai penggunaan aplikasi J-MBAKO, sehingga banyak masyarakat wajib pajak
yang masih melakukan transaksi pembayaran pajak secara langsung dengan
mendatangi BAPENDA ataupun melalui kantor desa wilayah terdekat. Transaksi
pembayaran pajak yang erat kaitannya dengan keuangan yang sensitif (Lestari &
Suharto, 2020) pada aplikasi J-MBAKO, juga membuat masyarakat melakukan
pertimbangan sebelum menggunakan aplikasi ini. Data pendukung rendahnya
penggunaan aplikasi J-MBAKO dapat dilihat dari data rekapitulasi sosialisasi Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Jember tahun 2022, dari 1.068.632 wajib pajak PBB P2
Kabupaten Jember per Maret 2022, aplikasi J-MBAKO hanya memiliki 2.369 akun
pengguna. Tanggapan negatif mengenai penggunaan aplikasi J-MBAKO juga dapat
dilihat pada Google Play Store, beberapa tanggapan negatif pengguna aplikasi J-
MBAKO yaitu kesulitan dalam melakukan daftar NPWPD dan pengguna tidak
menemukan kontak bantuan dalam menggunakan aplikasi. Berdasarkan hasil
wawancara dan beberapa tanggapan negatif mengenai penggunaan aplikasi J-MBAKO
tersebut, perlu dilakukan pengukuran tingkat kesiapan penerimaan pengguna aplikasi
dengan harapan dapat meningkatkan penggunaan aplikasi sebagai salah satu tolok ukur
keberhasilan penerapan suatu teknologi informasi.
Keberhasilan penerapan suatu teknologi informasi dapat diketahui dari kesiapan
dan penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi. Pengukuran kesiapan
pengguna layanan TI dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan
pengguna terhadap teknologi baru, sedangkan pengukuran penerimaan layanan TI
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna terhadap
teknologi baru (Mulyani et al., 2019). Implementasi dari teknologi baru seharusnya
sudah dilakukan dengan mengetahui kesiapan pengguna layanan TI terhadap
penerimaan teknologi itu sendiri (Parasuraman., 2000). Kesiapan dan penerimaan
pengguna terhadap teknologi baru menjadi bagian penting untuk mencapai
keberhasilan dari penerapan sebuah teknologi baru. Penerapan teknologi baru tidak
terlepas dari kesiapan individu pemakainya dan penerimaan terhadap teknologi itu
sendiri (Lin et al., 2007). Keberhasilan penerapan aplikasi J-MBAKO dapat diketahui
dengan melakukan pengukuran tingkat kesiapan dan penerimaan dari aplikasi J-
MBAKO.
TRAM merupakan singkatan dari Technology Readiness Acceptance Model,
metode pengukuran yang dikembangkan untuk mengukur kesiapan terhadap
penerimaan pengguna suatu teknologi yang relatif masih baru (Lin et al., 2007). TRAM
menjelaskan bahwa dimensi kepribadian dapat memberikan pengaruh terhadap
pengguna dalam menggunakan suatu sistem informasi (Lin et al., 2007). TRAM
berhasil menggabungkan dua model kesiapan dan penerimaan dengan 7 variabel
gabungan, variabel-variabel tersebut yaitu 4 variabel Technology Readiness Index
(TRI) yaitu Optimism, Innovativeness, Discomfort, dan insecurity serta 3 variabel dari
Technology Acceptance Model (TAM) yaitu perceived usefulness, perceived ease of
use, dan Intention to Use. Variabel dalam TAM yaitu kegunaan yang dirasakan
(perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dapat juga
dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal (Davis, 1989).
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kegunaan yang dirasakan
(perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan (perceived ease of use) salah
satunya adalah faktor trust. Korelasi yang kuat ditemukan antara faktor trust dan
kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness) (Li et al., 2009), faktor trust juga
memiliki pengaruh langsung pada kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness)
(Chau et al., 2004). Trust didefinisikan sebagai keyakinan bahwa pihak lain akan
bertanggung jawab dan tidak berusaha memanfaatkan kerentanan pengguna dalam
menggunakan suatu teknologi (Pavlou, 2003). Trust dapat dikaitkan pada integritas
suatu media transaksi, pentingnya kepercayaan (trust) berpengaruh ketika tingkat
ketidakpastian yang dapat terjadi pada kasus pengguna yang tidak memahami dimana
informasi pengguna disimpan dan digunakan oleh sistem. Trust berkaitan dengan
kegunaan yang dirasakan karena pengguna bisa saja tidak yakin bahwa suatu hasil dapat
dicapai kecuali ada kepercayaan (trust) pada suatu sistem, trust juga berkaitan dengan
kemudahan penggunaan yang dirasakan karena dapat mengurangi upaya yang
seharusnya diperlukan untuk menggunakan sistem tersebut (Puhan et al., 2017).
Penerimaan aplikasi J-MBAKO dapat dipengaruhi oleh faktor trust dikarenakan adanya
transaksi pembayaran pada aplikasi tersebut yang erat kaitannya dengan masalah
keuangan yang sensitif (Lestari & Suharto, 2020), sehingga dapat mempengaruhi
pertimbangan pengguna dalam menggunakan aplikasi (Lestari et al., 2019).
Berdasarkan uraian diatas, penelitian dilakukan untuk mengukur tingkat
kesiapan dan penerimaan aplikasi J-MBAKO menggunakan metode Technology
Readiness Acceptance Model (TRAM) dengan menambahkan faktor trust sebagai
variabel eksternal terhadap kesiapan pengguna. Penelitian akan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner yang akan dibagikan kepada pengguna aplikasi J-MBAKO yang sudah
melakukan transaksi minimal satu kali sebagai sampel dari populasi pengguna aplikasi
J-MBAKO. Hasil penelitian ini diharapkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
mengetahui tingkat kesiapan pengguna aplikasi J-MBAKO, mengetahui faktor apa saja
yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan aplikasi J-MBAKO,
mengetahui pengaruh faktor trust terhadap kegunaan yang dirasakan dan kemudahan
yang dirasakan, serta dapat memberikan rekomendasi perbaikan aplikasi kepada Badan
Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Jember untuk meningkatkan penggunaan
aplikasi J-MBAKO.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesiapan pengguna aplikasi J-MBAKO berdasarkan
Technology Readiness Index (TRI)?
2. Apakah optimism berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived
usefulness dan perceived ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
3. Apakah innovativeness berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived
usefulness dan perceived ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
4. Apakah discomfort berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perceived
usefulness dan perceived ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
5. Apakah insecurity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perceived
usefulness dan perceived ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
6. Apakah faktor trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived
usefulness dan perceived ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
7. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Intention to Use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
8. Apakah perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Intention to Use pada pengguna aplikasi J-MBAKO?
9. Rekomendasi perbaikan apa yang sebaiknya dilakukan oleh Badan Pendapatan
Daerah (BAPENDA) Kabupaten Jember untuk meningkatkan penggunaan
aplikasi J-MBAKO?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi :
1. Mengukur tingkat kesiapan pengguna aplikasi J-MBAKO berdasarkan metode
Technology Readiness Index (TRI).
2. Mengetahui pengaruh optimism terhadap perceived usefulness dan perceived
ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO.
3. Mengetahui pengaruh innovativeness terhadap perceived usefulness dan
perceived ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO.
4. Mengetahui pengaruh discomfort terhadap perceived usefulness dan perceived
ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO.
5. Mengetahui pengaruh insecurity terhadap perceived usefulness dan perceived
ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO.
6. Mengetahui pengaruh faktor trust terhadap perceived usefulness dan perceived
ease of use pada pengguna aplikasi J-MBAKO.
7. Mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap intention to use pada
pengguna aplikasi J-MBAKO.
8. Mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap intention to use pada
pengguna aplikasi J-MBAKO.
9. Memberikan rekomendasi perbaikan aplikasi J-MBAKO yang dapat diberikan
kepada Badan Pendapatan Daerah berdasarkan hasil evaluasi tingkat kesiapan
dan penerimaan pengguna aplikasi J-MBAKO.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para
pembaca tentang studi dan penelitian yang telah dilakukan.
2. Bagi Pihak Terkait
Penelitian ini bisa memberikan hasil pengukuran tingkat kesiapan
pengguna terhadap penerimaan aplikasi J-MBAKO, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi dalam mengetahui sejauh mana kesiapan dan
penerimaan pengguna aplikasi J-MBAKO.
3. Bagi Peneliti
Melatih kemampuan dalam analisis data, penulisan karya ilmiah, dan
penerapan ilmu yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan serta menjadi
sarana dalam penelitian karya ilmiah.

F. Batasan Masalah
Batasan masalah diberikan pada objek dan tema penelitian sehingga tidak
terjadi penyimpangan dalam proses penulisan. Batasan masalah dalam penelitian ini
yaitu :
1. Responden penelitian merupakan pengguna aplikasi J-MBAKO yang telah
menggunakan aplikasi dan melakukan transaksi pembayaran pajak melalui
aplikasi J-MBAKO minimal 1 kali.

G. Tinjauan Pustaka
G.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sri Andayani dan Bellaniar Ismiati
tentang analisis kesiapan dalam penerimaan pengguna SISTER (Sistem
Informasi Sumber Daya Terintegrasi) menggunakan model TRAM. Penelitian
ini dilakukan untuk melihat kesiapan teknologi untuk digunakan dan
mengetahui bagaimana perilaku pengguna terhadap teknologi baru tersebut.
Penelitian dilatarbelakangi oleh timbulnya kendala yang dihadapi pengguna
dalam menggunakan aplikasi baru (SISTER), antara lain yaitu ketidaksesuaian
panduan penggunaan aplikasi dengan penggunaan aplikasi yang sebenarnya,
kesalahan dalam menyimpan data, dan fitur yang hanya bisa dilihat oleh admin
saja. Tahapan penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden yaitu dosen Universitas Katolik Musi Charitas yang telah memiliki
sertifikasi dosen, uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan suatu
instrumen pengukuran dan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen yaitu
dengan uji reabilitas pada instrumen yang dijadikan sebagai alat ukur apakah
tetap konsisten apabila pengukuran dilakukan secara berulang. Hasil
menunjukkan bahwa variabel optimism dan innovativeness mempunyai
pengaruh terhadap variabel perceived usefulness dan perceived ease of use,
sedangkan variabel discomfort dan insecurity tidak mempunyai pengaruh
terhadap perceived usefulness dan perceived ease of use. Variabel Intention to
Use dipengaruhi oleh variabel perceived usefulness dan perceived ease of use.
Pembahasan tingkat kesiapan teknologi dari hasil hipotesis menunjukkan
penerapan SISTER telah teruji atau terbukti berhasil dalam pengoperasiannya
(Andayani et al., 2022). Penelitian terdahulu menjadi referensi penggunaan
model TRAM sebagai model kesiapan dalam penerimaan teknologi dalam
penelitian ini dengan menambahkan trust sebagai eksternal variabel pembentuk
model TRAM.
Penelitian yang dilakukan oleh Weisheng Chiu dan Heetae Cho tentang
peran kesiapan teknologi dalam niat individu untuk menggunakan aplikasi
kesehatan dan kebugaran. Penelitian ini dilakukan untuk memahami perilaku
adopsi individu terhadap adanya teknologi baru, penelitian ini mengusulkan
model kesiapan dan penerimaan teknologi (TRAM) dengan TR berfungsi
sebagai faktor inisiatif yang mempengaruhi persepsi individu tentang
kemudahan penggunaan dan kegunaan, yang selanjutnya mempengaruhi
penerimaan dan adopsi teknologi baru (Lin et al., 2007). Tahap awal dalam
metode penelitian ini yaitu menentukan instrumen survei yang selanjutnya akan
digunakan untuk mengukur penelitian, dalam penelitian ini menggunakan
empat variabel dalam TRI yaitu optimism (4 item), innovativeness (4 item),
discomfort (4 item), dan insecurity (4 item) dengan menggabungkan bersama
variabel dari TAM yaitu perspective ease of use (PEOU), perspective usefulness
(PU), dan dalam penelitian ini menambahkan variabel Perspective Enjoyment
(PEN). Penyusunan instrumen dan penyebaran instrumen dilakukan untuk
menguji relevansi instrumen (uji validitas) dan konsistensi instrumen (uji
reliabilitas), pengumpulan data menggunakan convenience sampling dengan
cara melakukan wawancara untuk menjawab kuesioner. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu terdapat tiga faktor yang secara positif mempengaruhi niat
individu untuk menggunakan aplikasi kesehatan dan kebugaran, dan penelitian
ini menyimpulkan bahwa individu lebih cenderung menggunakan aplikasi
kesehatan dan kebugaran ketika aplikasi dianggap kondusif untuk kesenangan
dan mudah digunakan (Chiu & Cho, 2021). Perbedaan antara penelitian
sebelumnya dan penelitian yang akan dilakukan yaitu penggunaan variabel dan
indikator dalam model TRAM, penyesuaian variabel dan indikator didasarkan
pada objek aplikasi yang diteliti yaitu aplikasi J-MBAKO.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari, W. T., & Suharto, E.
pada tahun 2020 tentang Penerapan TAM dengan Penambahan Variabel Trust
dan Risk untuk Mengukur Penerimaan Aplikasi Online Pajak. Penelitian ini
dilakukan dengan objek sebuah aplikasi pembayaran elektronik yang digunakan
dalam menghitung nominal pajak, melakukan pembayaran pajak, serta
melaporkan pembayaran pajak dengan menggunakan model Technology
Acceptance Model (TAM) dengan penambahan variabel faktor trust ke dalam
model TAM. Hasil pengujian hipotesis yang diterima dengan nilai lebih dari
1,68 dan hipotesis tidak diterima karena hasil nilai t-statistik yang diperoleh
kurang dari 1,68. Aplikasi OnlineTax dipercaya oleh wajib pajak sebagai
aplikasi e-filing, namun di sisi lain beberapa wajib pajak masih kesulitan
mengerti cara penggunaan OnlineTax aplikasi dan selain itu, wajib pajak tidak
begitu terpengaruh oleh faktor risiko yang timbul dari penggunaan aplikasi
OnlineTax. Penelitian ini membuat kesimpulan bahwa variabel TAM yang
mempunyai pengaruh pada niat wajib pajak untuk menggunakan aplikasi
Online Pajak yaitu persepsi kegunaan penggunaan (perceived usefulness) dan
persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), faktor trust
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat penggunaan aplikasi Online
Pajak, dan Risk tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada niat
penggunaan aplikasi Online Pajak (Lestari & Suharto, 2020). Model TAM yang
diperluas dengan menambahkan faktor trust dalam penelitian sebelumnya
menjadi referensi untuk memperluas model TAM dengan menambahkan
variabel kepribadian TRI dan faktor trust dalam penerimaan teknologi pada
aplikasi pembayaran pajak online.

G.2 Jember Mbayar Pajak Online (J-MBAKO)


Jember Mbayar Pajak Online (J-MBAKO) adalah aplikasi berbasis
mobile pembayaran pajak online yang berfungsi untuk mempermudah
masyarakat wajib pajak Kabupaten Jember untuk melakukan pembayaran pajak
daerah. Aplikasi ini diluncurkan pada 09 Februari 2022, dan telah diunduh
sebanyak 1.000 lebih unduhan di Google Play Store. J-MBAKO memiliki
beberapa fitur, antara lain :

1. Login
Fitur login digunakan pengguna sebagai halaman akses
awal aplikasi dengan memasukkan NPWPD dan password,
dalam fitur ini juga terdapat fitur lain yaitu pendaftaran NPWPD
dan cek NPWPD.

Gambar 1. Login
(Sumber : J-MBAKO, 2022)

2. Daftar NPWPD
Daftar NPWPD digunakan untuk mendaftarkan diri
pengguna agar mendapatkan NPWPD dan password untuk
mengakses aplikasi. Cara pendaftaran dilakukan dengan
pengguna mengisi form pendaftaran yang telah disediakan,
kemudian data tersebut akan diverifikasi oleh pihak BAPENDA,
jika data telah sesuai dan diverifikasi, pihak BAPENDA
nantinya akan mengirimkan NPWPD dan password melalui E-
mail.

Gambar 2. Pendaftaran NPWPD


(Sumber : J-MBAKO, 2022)
3. Cek NPWPD
Cek NPWPD digunakan untuk melihat apakah pengguna
telah memiliki NPWPD yang nantinya akan digunakan untuk
mengakses aplikasi J-MBAKO.

Gambar 3. Cek NPWPD


(Sumber : J-MBAKO, 2022)
4. Beranda
Fitur Beranda yaitu berisi jenis-jenis pajak yang terdaftar
atas nama pengguna, saat ini jenis pajak yang tersedia hanya
pajak PBB P2 dan nantinya akan ada jenis pajak lain yang
tersedia.

Gambar 4. Beranda J-MBAKO


(Sumber : J-MBAKO, 2022)
5. Daftar Objek Pajak
Daftar Objek Pajak menampilkan objek pajak apa saja
yang dimiliki oleh pengguna.

Gambar 5. Daftar Objek Pajak


(Sumber : J-MBAKO, 2022)
6. Halaman Detail Objek Pajak
Detail objek pajak berisi menu download SPPT, nomor
NOP, letak objek pajak, luas tempat, dan Riwayat pembayaran
pajak.

Gambar 6. Detail Objek Pajak


(Sumber : J-MBAKO, 2022)
7. Halaman Download SPPT
Download SPPT digunakan oleh pengguna wajib pajak
untuk mendapatkan lembar Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang untuk membayar pajak.

Gambar 7. Lembar Download SPPT


(Sumber : J-MBAKO, 2022)
G.3 TRAM
TRAM yaitu gabungan dari metode Technology Readiness Index (TRI) dan
Technology Acceptance Model (TAM) (Lin et al., 2007). Model TRAM bertujuan
untuk mengetahui apakah kesiapan pengguna mempunyai pengaruh terhadap
penerimaan teknologi baru, sebab minat seseorang dalam menggunakan teknologi
baru (Intention to Use) dipengaruhi oleh persepsi kemanfaatan dan persepsi
kemudahan penggunaan (Davis, 1989). TRAM merupakan metode pengukuran
yang digunakan untuk mengukur kesiapan pengguna terhadap penerimaan suatu
teknologi yang relatif masih baru (Lin et al., 2007). TRAM merumuskan bahwa
dimensi kepribadian seseorang dapat berpengaruh terhadap penerimaan suatu
teknologi baru (Lin et al., 2007). Optimisme, inovasi, kegunaan penggunaan, dan
kemudahan penggunaan teknologi menjadi faktor yang dianggap mendorong
(kontibutor), sedangkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan menjadi faktor yang
dianggap menghambat (inhibitor). Model TRAM dirumuskan oleh Lin et al. (2007)
mempunyai tujuh variabel yaitu Optimism, Innovativeness, Discomfort, Insecurity,
Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Intention to Use. Variabel-
variabel pada model TRAM dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Variabel TRAM (Lin et al., 2007)
G.4 Trust
Trust adalah tingkat keyakinan seseorang, rasa keamanan seorang individu
dalam menggunakan suatu layanan teknologi informasi (Gefen et al., 2003). Trust
dapat mempunyai arti sebagai keyakinan bahwa pihak lain akan bertanggung jawab
serta tidak berusaha memanfaatkan kerentanan pengguna dalam menggunakan
suatu teknologi (Pavlou, 2003). Menurut Arpaci (2015), trust adalah kepercayaan
pengguna atas layanan yang ditawarkan oleh penyedia layanan. Penelitian lain
mendefinisikan trust sebagai harapan bahwa pihak lain akan mempunyai perilaku
sesuai dengan komitmen, melakukan negosiasi dengan jujur, serta tidak mengambil
keuntungan walaupun terdapat kesempatan. Trust dianggap menjadi faktor penting
dalam perilaku penggunaan oleh pengguna (Corbitt et al., 2003). Trust
didefinisikan sebagai harapan atas pihak lain atau perusahaan dimana pihak
tersebut dalam melakukan interaksi tidak akan mengambil keuntungan yang bukan
semestinya atas pihak yang bergantung terhadap mereka (Gefen et al., 2003).
Penelitian ini mendefinisikan trust sebagai tingkat keyakinan pengguna tentang
rasa keamanan pengguna dalam menggunakan layanan teknologi (Gefen et al.,
2003) dan didefinisikan sebagai keyakinan bahwa pihak lain tidak berusaha
memanfaatkan kerentanan pengguna dalam menggunakan suatu teknologi (Pavlou,
2003).
G.5 Structural Equation Modelling (SEM)
Structural Equation Modelling (SEM) merupakan sebuah teknik statistik yang
dapat menganalisis hubungan antara variabel dan indikatornya, hubungan variabel
yang satu dengan yang lain, dan mengetahui besarnya kesalahan dalam pengukuran
(Putlely et al., 2021). SEM dapat menyelesaikan permasalahan yang rumit yaitu
perkiraan hubungan antar variabel yang banyak atau bersifat multiple relationship
dan output berupa pengukuran dari beberapa indikator dan model struktural yang
tersusun dari beberapa variabel (Anggita et al., 2019). SEM dianggap sebagai
teknik statistik multivariat yang menggabungkan berbagai analisis faktor dengan
pendekatan korelasi, tujuannya untuk mengevaluasi hubungan-hubungan antara
berbagai variabel yang menyusun suatu model (Abdurrahman & Mulyana, 2022).
Salah satu jenis dari SEM adalah SEM-PLS (Structural Equation Modeling Partial
Least Square) (Hair et al., 2017). SEM-PLS digunakan untuk tujuan memperoleh
keterangan, informasi, dan data tentang ha-hal yang belum diketahui (Haryono &
Wardoyo, 2013). SEM-PLS juga digunakan untuk penelitian yang bersifat
eksploratif atau perluasan dari teori struktural yang ada (Hair et al., 2011).
Kelebihan SEM-PLS yaitu dapat menguji hubungan antar variabel secara efisien
dengan sampel yang sedikit dan model yang kompleks serta praktis tanpa
menghasilkan adanya asumsi terkait data yang mendasarinya (Cassel et al., 1999).
Terdapat berbagai jenis software SEM-PLS yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan SEM-PLS, salah satunya adalah SmartPLS. SmartPLS
dapat digunakan untuk mengimplementasikan analisis SEM, dan digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antar variabel satu dan
variabel lainnya (Aghili et al., 2021). Penggunaan software SmartPLS juga tidak
perlu menggunakan bahasa pemrograman tertentu, hanya dengan menggambarkan
variabel laten dan menghubungkannya dengan tools yang tersedia. SmartPLS juga
dapat digunakan untuk penelitian yang memiliki model kompleks namun memiliki
jumlah sampel yang relatif kecil.

H. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian membahas tentang penjelasan penelitian yang akan dilakukan
dalam mengetahui jawaban dari sebuah rumusan masalah sehingga dapat mencapai
tujuan dari penelitian. Terdapat jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, serta
tahapan dari penelitian dalam metodologi penelitian.

H.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yaitu merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah metode penelitian yang berdasarkan data sebenarnya, data penelitian berisi
data-data numerik yang akan diukur dengan menggunakan metode statistik sebagai
alat uji penghitungan, pengukuran dilakukan terkait dengan masalah yang diteliti
untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. (Sugiyono, 2018).

H.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian berada di Kabupaten Jember serta bekerjasama dengan Badan
Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Jember. Data didapat dari responden
yang merupakan pengguna aplikasi J-MBAKO dengan waktu penelitian kurang
lebih selama 5 bulan.

H.3 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian dalam penelitian ini :

Gambar 9. Tahapan Penelitian

H.3.1 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah dilakukan pada tahap pertama untuk
mendefinisikan permasalahan yang ada pada objek penelitian ini yaitu
aplikasi J-MBAKO. Aplikasi J-MBAKO merupakan aplikasi yang baru
saja dirilis pada 09 Februari 2022, dan dilihat dari hasil wawancara
dengan BAPENDA serta penilaian pengguna di Google Play Store yang
memberikan tanggapan negatif, sehingga membutuhkan adaptasi dalam
menggunakan aplikasi tersebut.

H.3.2 Studi Literatur


Landasan teori yang dapat mendukung penelitian untuk bisa
menyelesaikan permasalahan merupakan pengertian dari studi literatur.
Studi literatur dilakukan bertujuan untuk membantu penelitian dalam
menentukan metode yang tepat dan sesuai dengan metode yang akan
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penggunaan
aplikasi J-MBAKO.

H.3.3 Menyusun Model Konseptual Penelitian


Penyusunan model konseptual penelitian dilakukan dengan cara
membandingkan permasalahan dengan karakter model yang sesuai
berdasarkan studi literatur, sehingga didapatkan bahwa metode yang
sesuai dalam menyelesaikan permasalahan untuk penelitian ini yaitu
metode Technology Readiness Acceptance Model (TRAM) dengan
menambahkan trust sebagai faktor eksternal pembentuk model TRAM.
TRAM digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kesiapan
pengguna dan mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap
penerimaan aplikasi J-MBAKO. Penggunaan model konseptual pada
penelitian ini didasarkan pada metode TRAM yang dikemukakan oleh
Lin et al., (2007) dengan menambahkan variabel trust sebagai faktor
eksternal pembentuknya. Model konseptual dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Model Konseptual Penelitian

H.3.4 Mendefinisikan Operasional Variabel


Definisi operasional yaitu pernyataan dalam penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan suatu variabel dalam bentuk yang bisa
diukur. Terdapat tujuh variabel dari metode TRAM serta variabel trust
dan akan dijelaskan dalam bentuk tabel definisi operasional pada Tabel
1 definisi operasional variabel.
Tabel 1. Tabel Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Kode Indikator Sumber


Variabel Penelitian
Optimism Sikap, pandangan positif, OPT1 Keyakinan bahwa (Parasuraman,
(OPT) serta keyakinan teknologi dapat 2000).
seseorang bahwa dengan membuat orang
adanya teknologi dapat lebih mudah
memberikan fleksibilitas mengontrol sesuatu
dan efisiensi dalam dalam kehidupan.
kehidupan mereka OPT2 Produk serta
(Parasuraman, 2000). layanan yang
menggunakan
teknologi baru lebih
nyaman digunakan.
OPT3 Fleksibilitas
penggunaan
teknologi.
OPT4 Penggunaan
teknologi tecanggih
yang tersedia.
OPT6 Teknologi membuat
pekerjaan lebih
efisien.
OPT8 Teknologi memberi
lebih banyak
kebebasan dalam
beraktifitas.
OPT9 Keyakinan bahwa
mempelajari
teknologi
memberikan
manfaat yang sama
Variabel Definisi Operasional Kode Indikator Sumber
Variabel Penelitian
dengan
menggunakan
teknologi itu sendiri.
OPT10 Keyakinan bahwa
teknologi mudah
dikendalikan dan
mengikuti arahan.
Innovativeness Sikap kecenderungan INN1 Kemampuan (Parasuraman,
(INN) individu untuk menjadi memberikan 2000).
pelopor dalam penjelasan tentang
menggunakan teknologi teknologi baru.
terbaru. (Parasuraman, INN2 Kecenderungan
2000) untuk belajar lebih
banyak terkait
teknologi baru.
INN3 Kecenderungan
menjadi pelopor
penggunaan
teknologi baru.
INN4 Kemandirian
individu dalam
menggunakan
teknologi baru.
INN5 Mengikuti
perkembangan
teknologi terbaru.
INN6 Tantangan
penggunaan
teknologi baru.
INN7 Penguasaan
terhadap
Variabel Definisi Operasional Kode Indikator Sumber
Variabel Penelitian
penggunaan
teknologi baru.
Discomfort Sikap kurangnya DIS1 Keraguan terhadap (Parasuraman,
(DIS) penguasaan seseorang dukungan teknis 2000).
dalam menggunakan yang diberikan
suatu teknologi, sehingga dalam menjelaskan
menyebabkan rasa tidak penggunaan
percaya diri seseorang teknologi baru.
terhadap penggunaan DIS2 Rasa tidak percaya
teknologi (Parasuraman, diri terhadap
2000) penggunaan
teknologi.
DIS3 Kemampuan
memahami panduan
suatu teknologi.
DIS4 Perasaan sedang
dimanfaatkan ketika
menerima dukungan
teknis.
DIS5 Kompleksitas
layanan dalam
teknologi.
DIS6 Perasaan malu
ketika mengalami
kendala dalam
penggunaan
teknologi dan
ditonton oleh
banyak orang.
DIS7 Berhati-hati ketika
mengganti
Variabel Definisi Operasional Kode Indikator Sumber
Variabel Penelitian
peran manusia
kepada teknologi.
DIS9 Kecurigaan
terhadap bahaya
mata-mata.
DIS10 Kendala terjadi
disaat waktu krusial.
Insecurity Sikap kurang keyakinan INS2 Rasa ketidakamanan (Parasuraman,
(INS) seseorang terhadap dalam melakukan 2000).
teknologi tentang transaksi keuangan
integritas keamanan data secara online.
dan kemampuannya INS3 Kekhawatiran
untuk bekerja dengan apabila informasi
baik (Parasuraman, yang dikirimkan
2000). lewat internet dapat
dilihat orang lain.
INS5 Persepsi setiap
transaksi yang
dilakukan harus
dikonfirmasi secara
tertulis.
INS6 Memeriksa dengan
hati-hati bahwa
sesuatu yang
otomatis dilakukan
oleh mesin tidak
salah.
INS7 Keikutsertaan
seseorang penting
untuk melakukan
Variabel Definisi Operasional Kode Indikator Sumber
Variabel Penelitian
aktivitas pelayanan
di suatu instansi.
INS8 Kecenderungan
interaksi secara
langsung dengan
manusia daripada
dengan komputer.
INS9 Ketidakpercayaan
apabila harus
mengisi informasi
melalui internet.
Trust (TR) Keyakinan pengguna TR1 Kepercayaan suatu (Gefen et al.,
tentang rasa keamanan instansi 2003).
pengguna dalam memberikan jasa
menggunakan layanan pelayanan sesuai
teknologi. yang mereka
janjikan.
TR2 Informasi yang
disediakan dapat
dipercaya.
TR3 Kepercayaan bahwa
suatu instansi
memiliki reputasi
kejujuran yang baik
serta dapat
dipercaya.
Perceived Persepsi seseorang yang PU1 Kecepatan proses (Davis, 1989).
Usefulness meyakini dengan dengan suatu
(PU) menggunakan teknologi teknologi.
dapat memberikan PU2 Kinerja pekerjaan.
Variabel Definisi Operasional Kode Indikator Sumber
Variabel Penelitian
manfaat dan PU3 Persepsi efisiensi
meningkatkan kinerja proses dengan
pekerjaannya. teknologi.
PU4 Efektifitas proses
dengan teknologi.
PU5 Mempermudah
pekerjaan.
PU6 Nilai
kebermanfaatan
teknologi.
Perceived Persepsi seseorang yang PEOU1 Kemudahan untuk (Davis, 1989).
Ease of Use meyakini dengan dipelajari.
(PEOU) penggunaan teknologi PEOU2 Kemudahan untuk
dapat mempermudah dikontrol.
pekerjaannya. PEOU3 Kejelasan dan dapat
dimengerti.
PEOU4 Fleksibilitas
penggunaan
teknologi.
PEOU5 Kemampuan untuk
cepat mahir dalam
menggunakan
teknologi.
PEOU6 Penilaian
kemudahan.
Intention to Minat atau ketertarikan ITU1 Niat penggunaan (Venkatesh &
Use (ITU) seseorang untuk teknologi. Davis, 2000).
menggunakan teknologi. ITU2 Ketertarikan
terhadap
pengembangan
sistem.
H.3.5 Penyusunan Hipotesis
Penyusunan hipotesis dilakukan sebab munculnya praduga pada
penelitian. Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan-
pertanyaan penelitian berdasarkan data dari sampel penelitian yang
bertujuan sebagai acuan untuk menentukan langkah berikutnya agar
dapat membuat sebuah kesimpulan, sehingga mendapatkan informasi
data yang diharapkan (Hidayat, 2012). Optimisme merupakan sifat
pendorong penggunaan suatu teknologi (Parasuraman, 2000).
Optimisme menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dengan
kemudahan penggunaan (Sun et al., 2020), Menurut (Walczuch et al.,
2007), optimisme berhubungan positif dengan kegunaan penggunaan
dan kemudahan penggunaan, berdasarkan teori tersebut, hipotesis yang
diusulkan adalah sebagai berikut :
H1 : Optimisme memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
persepsi kegunaan penggunaan aplikasi J-MBAKO
H2 : Optimisme memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
persepsi kemudahan penggunaan aplikasi J-MBAKO
Metode TRI digunakan untuk mengetahui tingkat kesiapan
pengguna aplikasi memperkenalkan dimensi teknologi yang mengacu
pada kecenderungan menjadi pelopor dan pemberi pengaruh teknologi
(Parasuraman, 2000). Inovasi dengan kegunaan penggunaan dan
kemudahan penggunaan menunjukkan adanya signifikasi yang positif
(Sun et al., 2020), berdasarkan teori tersebut, diusulkan hipotesis
sebagai berikut :
H3 : Inovasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
persepsi kegunaan penggunaan aplikasi J-MBAKO
H4 : Inovasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
persepsi kemudahan penggunaan aplikasi J-MBAKO
Seseorang dengan tingkat ketidak-nyamanan tinggi merasa
kurangnya kendali perasaan kewalahan oleh teknologi, oleh karena itu
orang dengan tingkat ketidak-nyamanan tinggi menganggap bahwa
teknologi lebih kompleks dan kurang mudah digunakan (Walczuch et
al., 2007). Persepsi kegunaan yang dirasakan pengguna dipengaruhi
oleh kemudahan penggunaan teknologi, dimana semakin mudah sistem
digunakan maka pengguna akan merasakan bahwa teknologi semakin
bermanfaat (Venkatesh & Davis, 2000). Berdasarkan teori tersebut,
diusulkan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Ketidak-nyamanan memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap kegunaan penggunaan aplikasi J-MBAKO
H6 : Ketidak-nyamanan memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap kemudahan penggunaan aplikasi J-MBAKO
Rasa ketakutan menyebabkan individu menghindari penggunaan
komputer karena ketakutan dalam diri mereka terhadap suatu teknologi,
oleh karena itu orang dengan rasa ketidak-amanan akan memiliki rasa
kemudahan penggunaan teknologi yang rendah (Walczuch et al., 2007).
Kendala penerimaan teknologi karena masalah keamanan dan privasi
mengakibatkan kecurigaan dan berkurangnya tingkat persepsi kegunaan
penggunaan sehingga menyebabkan tingkat penggunaan teknologi yang
lebih rendah (Walczuch et al., 2007). Berdasarkan pada teori yang telah
dijabarkan, diusulkan hipotesis sebagai berikut :
H7 : Ketidak-amanan memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap kegunaan penggunaan aplikasi J-MBAKO
H8 : Ketidak-amanan memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap kemudahan penggunaan aplikasi J-MBAKO
Kepercayaan secara positif memengaruhi kegunaan yang
dirasakan, dalam hal ini memungkinkan pengguna menjadi rentan
terhadap pembuat sistem untuk memastikan bahwa mereka menerima
interaksi bermanfaat yang diharapkan (Pavlou, 2003). Kepercayaan
pada perantara bisnis elektronik meningkatkan persepsi kemudahan
penggunaan, kepercayaan dapat mengurangi kebutuhan pengguna untuk
memahami, memantau, mengendalikan situasi, dan memfasilitasi
transaksi yang membuatnya mudah (Chircu et al., 2000). Berdasarkan
teori diatas, diusulkan hipotesis sebagai berikut :
H9 : Trust memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kegunaan penggunaan aplikasi J-MBAKO
H10 : Trust memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kemudahan penggunaan aplikasi J-MBAKO
Model konseptual TAM yang dikemukakan oleh (Davis, 1989)
menyebutkan bahwa penerimaan pengguna terhadap teknologi baru
ditentukan oleh niat pengguna untuk menggunakan teknologi tersebut,
dimana niat pengguna dipengaruhi oleh keyakinan pengguna tentang
kegunaan sistem dan kemudahan penggunaan yang dirasakan (Lin et al.,
2007). Dimensi kepribadian TRI memengaruhi dimensi kognitif TAM,
yang selanjutnya akan memengaruhi penggunaan teknologi (Godoe &
Johansen, 2012). Dimensi kognitif TAM meliputi kegunaan yang
dirasakan (Perceived Usefulness) serta kemudahan penggunaan yang
dirasakan (Perceived Ease of Use) menjadi penentu dasar dari
penggunaan sistem (Intention to Use) (Davis, 1989). Berdasarkan teori
yang telah dijabarkan, diusulkan hipotesis sebagai berikut :
H11 : Persepsi kegunaan penggunaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan aplikasi J-MBAKO
H12 : Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan aplikasi J-MBAKO

H.3.6 Penentuan Sampel


Penentuan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Teknik Non Probability Sampling. Teknik Non
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak
memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk setiap anggota
populasi yang dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017). Penentuan
sampel dengan teknik Non Probability Sampling salah satunya yaitu
dengan Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah sampel
didasarkan berdasarkan pada pertimbangan atau kriteria tertentu yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2019).
Populasi yang digunakan yaitu masyarakat wajib pajak daerah
Kabupaten Jember yang terdaftar dalam aplikasi J-MBAKO. Hasil
wawancara kepada kepala sub. bidang pengelolaan sistem informasi
pajak daerah BAPENDA Kabupaten Jember, didapatkan jumlah
populasi sebanyak 2.369 pengguna (data per Maret 2022). Karakteristik
responden yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pengguna aplikasi
J-MBAKO dengan minimal telah melakukan satu kali transaksi
pembayaran pajak melalui aplikasi J-MBAKO. Cara mengetahui jumlah
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan perhitungan menggunakan Rumus Slovin dengan persentase
error yang ditolerir sebesar 5%, maka perhitungan jumlah sampel dapat
dilihat dibawah ini :
N
n = (1+(𝑁 × 𝑒 2)) (Persamaan 1)

keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e2 = persentase error yang ditolerir sebesar 5% atau 0,05
Sehingga dengan rumus diatas didapatkan jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu :
2.369
n = (1+(2.369 × 0,052))
2.369
n = 6,9225

n = 342,21 ≈ 342 responden


Berdasarkan hasil perhitungan, maka jumlah responden dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 342 responden.

H.3.7 Penyusunan Instrumen


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa
kuesioner. Penyusunan kuesioner didasarkan pada variabel TRAM
dengan indikator dan item pernyataan yang telah disesuaikan dengan
objek yang digunakan dalam penelitian seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 4. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala likert genap yang berisi 4 poin seperti yang ditunjukkan di Tabel
2, penggunaan skala likert genap bertujuan untuk menghindari nilai bias
atau nilai yang bersifat netral. Skala likert digunakan dalam mengukur
persepsi seseorang terhadap keadaan atau realita yang terjadi (Sugiyono,
2009). Penelitian ini membedakan variabel menjadi Positively-kayed
items yang terdiri dari pernyataan dari variabel kontributor dan
Negatively-kayed items yang terdiri dari pernyataan dari variabel
inhibitor. Variabel dengan Negatively-kayed items akan dilakukan
reverse value seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 2. Skala Likert

No. Pernyataan Kode Skala


1 Sangat Setuju SS 4
2 Setuju S 3
3 Tidak Setuju TS 2
4 Sangat Tidak Setuju STS 1

Tabel 3. Skala Likert Reverse Value

No. Pernyataan Kode Skala


1 Sangat Setuju SS 1
2 Setuju S 2
3 Tidak Setuju TS 3
4 Sangat Tidak Setuju STS 4

Tabel 4. Instrumen Penelitian

Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
Optimism OPT1 Keyakinan bahwa J-MBAKO
(OPT) teknologi dapat memudahkan
membuat orang saya dalam
lebih mudah mengontrol
mengontrol pembayaran pajak
sesuatu dalam PBB.
kehidupan.
(Parasuraman,
2000)
OPT2 Produk serta Saya merasa
layanan yang dengan adanya
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
menggunakan aplikasi J-
teknologi baru MBAKO proses
lebih nyaman pembayaran pajak
digunakan. menjadi lebih
(Parasuraman, nyaman.
2000).
OPT3 Fleksibilitas Saya merasa
penggunaan dengan aplikasi J-
teknologi MBAKO
(Parasuraman, pembayaran pajak
2000). menjadi lebih
fleksibel sehingga
dapat dilakukan
kapanpun dan
dimanapun tanpa
mengganggu jam
kerja.
OPT4 Penggunaan Saya merasa
teknologi senang
tecanggih yang menggunakan
tersedia teknologi canggih
(Parasuraman, yang ada seperti
2000). aplikasi J-
MBAKO.
OPT6 Teknologi Saya merasa
membuat dengan aplikasi J-
pekerjaan lebih MBAKO
efisien pembayaran pajak
(Parasuraman, menjadi lebih
2000). efisien.
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
OPT8 Teknologi Aplikasi J-
memberi lebih MBAKO
banyak memberi saya
kebebasan dalam kebebasan lebih
beraktifitas banyak dalam
(Parasuraman, melakukan
2000). pembayaran pajak
PBB.
OPT9 Keyakinan bahwa Aplikasi J-
mempelajari MBAKO
teknologi membuat saya
memberikan mengetahui
manfaat yang informasi
sama dengan mengenai pajak
menggunakan PBB yang saya
teknologi itu miliki.
sendiri
(Parasuraman,
2000).
OPT10 Keyakinan bahwa Saya merasa
teknologi mudah yakin aplikasi J-
dikendalikan dan MBAKO akan
mengikuti arahan berjalan sesuai
(Parasuraman, dengan perintah
2000). yang saya
berikan.
Innovativeness INN1 Kemampuan Saya merasa
(INN) memberikan mampu
penjelasan memberikan
tentang teknologi penjelasan
baru mengenai
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
(Parasuraman, penggunaan
2000). aplikasi J-
MBAKO kepada
kerabat atau
teman.
INN2 Kecenderungan Saya merasa
untuk belajar tertinggal dalam
lebih banyak memahami
terkait teknologi penggunaan
baru aplikasi J-
(Parasuraman, MBAKO
2000). dibandingkan
oerang lain
disekitar saya.
INN3 Kecenderungan Saya merasa
menjadi pelopor bahwa saya
penggunaan merupakan orang
teknologi baru pertama di
(Parasuraman, lingkungan saya
2000). yang
menggunakan
aplikasi J-
MBAKO.
INN4 Kemandirian Saya merasa
individu dalam mampu
menggunakan memahami
teknologi baru penggunaan
(Parasuraman, aplikasi J-
2000). MBAKO tanpa
bantuan orang
lain.
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
INN5 Mengikuti Saya merasa dapat
perkembangan mengikuti
teknologi terbaru perkembangan
(Parasuraman, aplikasi J-
2000). MBAKO.
INN6 Tantangan Saya senang
penggunaan mendapatkan
teknologi baru tantangan dalam
(Parasuraman, menggunakan
2000). aplikasi J-
MBAKO.
INN7 Penguasaan Saya merasa
terhadap bahwa saya
penggunaan memiliki masalah
teknologi baru yang lebih sedikit
(Parasuraman, dibandingkan
2000). orang-orang di
lingkungan saya
dalam
penggunaan
aplikasi J-
MBAKO
Discomfort DIS1 Keraguan Saya merasa ragu
(DIS) terhadap dengan pelayanan
dukungan teknis bantuan teknis
yang diberikan yang diberikan
dalam ketika terdapat
menjelaskan kendala pada
penggunaan aplikasi J-
teknologi baru MBAKO dapat
membantu
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
(Parasuraman, penyelesaian
2000). kendala tersebut.
DIS2 Rasa tidak Saya merasa tidak
percaya diri percaya diri dalam
terhadap mengoperasikan
penggunaan aplikasi J-
teknologi MBAKO.
(Parasuraman,
2000)
DIS3 Kemampuan Saya memahami
memahami panduan aplikasi
panduan suatu J-MBAKO yang
teknologi telah
(Parasuraman, disosialisasikan
2000) oleh pemerintah.
DIS4 Perasaan sedang Saya merasa
dimanfaatkan dimanfaatkan
ketika menerima ketika menerima
dukungan teknis dukungan teknis
(Parasuraman, dari penyedia
2000). layanan aplikasi J-
MBAKO.
DIS5 Kompleksitas Saya merasa
layanan dalam terlalu banyak
teknologi fitur tambahan
(Parasuraman, dalam aplikasi J-
2000). MBAKO yang
membuat aplikasi
tersebut menjadi
rumit.
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
DIS6 Perasaan malu Saya merasa malu
ketika mengalami saat seseorang
kendala dalam mengetahui
penggunaan apabila saya
teknologi dan memiliki masalah
ditonton oleh saat
banyak orang. menggunakan J-
(Parasuraman, MBAKO.
2000).
DIS7 Berhati-hati saat Saya merasa harus
mengganti berhati-hati saat
peran manusia mengganti peran
kepada teknologi. manusia kepada
(Parasuraman, teknologi dalam
2000). pembayaran pajak
PBB.
DIS9 Kecurigaan Saya merasa takut
terhadap bahaya akan bahaya
mata-mata mata-mata dari
(Parasuraman, pihak
2000). pemerintahan
daerah ketika
menggunakan
aplikasi J-
MBAKO.
DIS10 Kendala terjadi Saya merasa
disaat waktu sering mengalami
krusial kegagalan sistem
(Parasuraman, ketika melakukan
2000). pembayaran
pajak.
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
Insecurity INS2 Rasa Saya merasa tidak
(INS) ketidakamanan aman ketika
dalam melakukan melakukan
transaksi transaksi pajak
keuangan secara secara online.
online
(Parasuraman,
2000).
INS3 Kekhawatiran Saya merasa
apabila informasi khawatir apabila
yang dikirimkan data yang saya
lewat internet kirim melalui
dapat dilihat aplikasi J-
orang lain MBAKO dapat
(Parasuraman, dilihat oleh orang
2000). lain.
INS5 Persepsi setiap Setiap aktivitas
transaksi yang yang saya lakukan
dilakukan harus menggunakan
dikonfirmasi aplikasi J-
secara tertulis MBAKO harus
(Parasuraman, dikonfirmasi
2000). kembali secara
tertulis.
INS6 Memeriksa Ketika mengakses
dengan hati-hati aplikasi J-
bahwa sesuatu MBAKO saya
yang otomatis harus memeriksa
dilakukan oleh kembali untuk
mesin tidak salah memastikan tidak
terjadi kesalahan.
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
(Parasuraman,
2000).
INS7 Keikutsertaan Keikutsertaan
seseorang penting manusia sangatlah
untuk melakukan penting dalam
aktivitas menjalankan
pelayanan di proses pelayanan
suatu instansi pembayaran pajak
(Parasuraman, PBB
2000). menggunakan
aplikasi J-
MBAKO.
INS8 Kecenderungan Saya cenderung
interaksi secara lebih suka
langsung dengan berinteraksi
manusia daripada langsung saat
dengan komputer pembayaran pajak
(Parasuraman, daripada melalui
2000). aplikasi J-
MBAKO.
INS9 Ketidakpercayaan Saya merasa tidak
apabila harus percaya apabila
mengisi informasi harus mengisi
melalui internet informasi terkait
(Parasuraman, pembayaran pajak
2000). melalui aplikasi J-
MBAKO.
Trust (TR) TR1 Kepercayaan Saya percaya
suatu instansi pemerintah
memberikan jasa memberikan
pelayanan sesuai pelayanan
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
yang mereka pembayaran pajak
janjikan (Gefen et sesuai dengan
al., 2003). yang mereka
janjikan melalui
aplikasi J-
MBAKO.
TR2 Informasi yang Saya merasa
disediakan dapat informasi yang
dipercaya (Gefen disediakan pada
et al., 2003). aplikasi J-
MBAKO dapat
dipercaya.
TR3 Kepercayaan Saya percaya
bahwa suatu BAPENDA
instansi mempunyai
mempunyai reputasi kejujuran
reputasi kejujuran yang baik serta
yang baik serta bisa dipercaya
bisa dipercaya sebagai instansi
(Gefen et al., yang
2003). meluncurkan
aplikasi J-
MBAKO.
Perceived PU1 Kecepatan proses Saya merasa
Usefulness dengan suatu dengan
(PU) teknologi (Davis, penggunaan
1989). aplikasi J-
MBAKO dapat
mempercepat
proses
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
pembayaran
pajak.
PU2 Kinerja pekerjaan Saya merasa
(Davis, 1989). dengan adanya
aplikasi J-
MBAKO kinerja
pelayanan
pembayaran pajak
meningkat.
PU3 Persepsi efisiensi Saya merasa
proses dengan prosedur
teknologi (Davis, pembayaran pajak
1989). melalui aplikasi J-
MBAKO lebih
efisien
dibandingkan
prosedur
sebelumnya.
PU4 Efektifitas proses Saya merasa
dengan teknologi dengan
(Davis, 1989). menggunakan
aplikasi J-
MBAKO tujuan
dari proses yang
saya lakukan
menjadi lebih
mudah dicapai.
PU5 Mempermudah Saya merasa
pekerjaan (Davis, aplikasi J-
1989). MBAKO
mempermudah
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
saya dalam
melakukan
pembayaran pajak
PU6 Nilai Saya merasa
kebermanfaatan aplikasi J-
teknologi (Davis, MBAKO sangat
1989). bermanfaat.
Perceived PEOU1 Kemudahan Saya merasa
Ease of Use untuk dipelajari penggunaan
(PEOU) (Davis, 1989). aplikasi J-
MBAKO mudah
dipelajari.
PEOU2 Kemudahan Saya merasa
untuk dikontrol aplikasi J-
(Davis, 1989). MBAKO mudah
untuk
dioperasikan.
PEOU3 Kejelasan dan Saya merasa
dapat dimengerti layanan yang ada
(Davis, 1989). dalam aplikasi J-
MBAKO jelas
dan dapat
dimengerti.
PEOU4 Fleksibilitas Saya merasa
penggunaan bahwa aplikasi J-
teknologi (Davis, MBAKO dapat
1989). digunakan dimana
saja dan kapan
saja.
PEOU5 Kemampuan Saya merasa
untuk cepat mahir aplikasi J-
Skor Penilaian
Variabel Kode Indikator Pernyataan
STS TS S SS
dalam MBAKO tidak
menggunakan rumit sehingga
teknologi (Davis, saya cepat mahir
1989). dalam
menggunakan
aplikasi J-
MBAKO.
PEOU6 Penilaian Saya merasa
kemudahan adanya aplikasi J-
(Davis, 1989). MBAKO
memberikan
kemudahan dalam
proses
pembayaran
pajak.
Intention to ITU1 Niat penggunaan Saya mempunyai
Use teknologi niat untuk terus
(Venkatesh & menggunakan
Davis, 2000). aplikasi J-
MBAKO.
ITU2 Ketertarikan Saya merasa
terhadap tertarik dengan
pengembangan pembaruan
sistem aplikasi J-
(Venkatesh & MBAKO untuk
Davis, 2000). meningkatkan
kualitasnya.

Seluruh indikator pada metode TRAM yang dikemukakan oleh (Davis,


1989; Parasuraman, 2000), terdapat 5 indikator yang tidak digunakan dalam
instrumen penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4. Indikator yang tidak
digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 5 beserta alasan
pengecualiannya.

Tabel 5. Indikator yang Tidak Digunakan dalam Penelitian

Kode Indikator Alasan Pengecualian


OPT5 Pengguna lebih menyukai teknologi Layanan pada aplikasi J-MBAKO
yang dapat menyesuaikan berbagai terbatas dan tidak dapat disesuaikan
hal agar sesuai dengan dengan kebutuhan penggunanya.
kebutuhannya (Parasuraman, 2000).
OPT7 Keyakinan bahwa teknologi baru Layanan pada aplikasi J-MBAKO tidak
dapat merangsang mental berkaitan dengan mental pengguna.
penggunanya (Parasuraman, 2000).
DIS8 Kekhawatiran akan risiko Tidak ada layanan dalam aplikasi J-
Kesehatan atau keselamatan dari MBAKO yang dapat memicu risiko
pengguna teknologi (Parasuraman, Kesehatan atau keselamatan pengguna,
2000). seperti kecanduan dan sulit konsentrasi
INS1 Pandangan bahwa tidak aman Tidak ada layanan dalam aplikasi J-
memberikan nomor kartu kredit MBAKO yang mengharuskan
dalam penggunaan teknologi memasukkan nomor kartu kredit.
tertentu (Parasuraman, 2000).
INS4 Perasaan tidak percaya diri dalam Penyedia layanan aplikasi J-MBAKO
melakukan bisnis/kegiatan dengan dapat dijangkau secara luring (offline)
tempat yang hanya bisa dijangkau oleh penggunanya.
secara daring (online)
(Parasuraman, 2000).

H.3.8 Penyebaran Kuesioner untuk Uji Instrumen


Penyebaran kuesioner dibutuhkan untuk melakukan uji
instrumen, jumlah sampel yang akan digunakan yaitu minimal sebanyak
30 responden, dimana dengan jumlah tersebut maka distribusi nilai akan
lebih mendekati kurva normal (Singarimbun & Effendi, 1995).
H.3.9 Uji Instrumen
Uji instrumen digunakan untuk mengetahui layak atau tidak
suatu instrumen yang akan digunakan sebagai pengukur penelitian. Uji
instrumen dalam penelitian ini menggunakan tools SmartPLS.
H.3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan suatu
instrumen pengukuran. Hasil uji validitas pada tools SmartPLS
diketahui dengan melihat nilai Outer Loadings dan nilai Discriminant
Validity. Outer Loadings adalah nilai dari uji validitas yang
menunjukkan nilai setiap indikator terhadap variabelnya.
Discriminant Validity merupakan nilai dari uji validitas yang
menunjukkan dari tiap indikator terhadap variabel lainnya, nilai
Discriminant Validity dapat diketahui dari nilai Cross Loading.
Indikator dikatakan valid apabila memenuhi kriteria sebagai berikut
(Hair et al., 2011) :
1. Mempunyai nilai Outer Loadings lebih besar dari 0,7.
2. Mempunyai nilai Cross Loadings lebih besar dari nilai
korelasi terhadap variabel lainnya.
Indikator yang dinyatakan tidak valid akan dilakukan perbaikan
pada indikator tersebut.
H.3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui bahwa instrumen
yang dibuat bersifat reliabel. Instrumen bersifat reliabel apabila jika
dilakukan pengujian berulang dan hasilnya tetap sama (Sugiyono,
2009). Uji reliabilitas juga digunakan untuk menguji konsistensi dari
hasil jawaban kuesioner responden, kriteria pengujian dilakukan
menggunakan Composite Reliability (CR) dan Cronbach Alpha (CA).
instrumen dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai Composite
Reliability (CR) lebih dari 0,7 dan nilai Cronbach Alpha (CA) lebih
dari 0,7. Nilai Composite Reliability (CR) dan Cronbach Alpha (CA)
yang telah memenuhi artinya seluruh item dikatakan reliabel dan
secara konsistensi seluruh uji memiliki reliabilitas yang baik (Sauddin
& Ramadhani, 2018). Indikator yang dinyatakan tidak reliabel akan
dilakukan perbaikan instrumen pada indikator tersebut.
H.3.10 Penyebaran Kuesioner Penelitian
Penyebaran kuesioner penelitian akan dilakukan untuk
mengumpulkan data yang nantinya akan digunakan sebagai bahan
penelitian untuk mengetahui tingkat kesiapan pengguna dan faktor-
faktor yang mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap penerimaan
aplikasi J-MBAKO. Kuesioner yang telah lulus uji instrumen
disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Kuesioner
berisi pernyataan-pernyataan indikator dari variabel Technology
Readiness Acceptance Model (TRAM) dan variabel trust berdasarkan
studi literatur yang dilakukan sebelumnya. Kuesioner nantinya akan
disebarkan kepada 342 responden pengguna aplikasi J-MBAKO yang
sudah melakukan minimal satu kali pengajuan SPPT PBB sebagai
sampel dari populasi pengguna aplikasi J-MBAKO.

H.3.11 Analisis Data


Tahapan analisis data akan dilakukan ketika data yang
dibutuhkan dalam penelitian telah memenuhi, dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 342 data dari pengguna aplikasi J-MBAKO yang sudah
melakukan minimal satu kali transaksi pada aplikasi untuk membayar
pajak. Tahapan analisis dalam penelitian ini yaitu pertama dengan
pengukuran indeks kesiapan pengguna aplikasi J-MBAKO
menggunakan metode TRI, dengan tujuan memperoleh nilai
perhitungan TRI untuk dihubungkan ke pengaruh kesiapan pada metode
TRAM. Tahapan kedua yaitu melakukan analisis structural model
tentang pengaruh kesiapan pengguna terhadap penerimaan aplikasi J-
MBAKO menggunakan metode TRAM dengan penambahan faktor
trust.

H.3.11.1 Analisis Tingkat Kesiapan Pengguna Menggunakan Metode


TRI
Analisis akan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
nilai indeks kesiapan pengguna aplikasi J-MBAKO. Tahapan
analisis TRI yaitu sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data dari hasil penyebaran kuesioner kepada
seluruh responden.
2. Mengelompokkan jawaban sesuai variabel kemudian
menjumlahkan keseluruhan jawaban per variabel.
3. Mencari jumlah nilai Mean dengan menghitung frekuensi (f)
× jumlah (n) / jumlah total responden (n).
4. Menghitung bobot pernyataan dengan setiap variabel
memiliki bobot sebesar 25% yang nantinya dibagi sesuai
jumlah pernyataan setiap variabel.
5. Mencari skor total tiap pernyataan dari menghitung Mean ×
Bobot.
6. Menghitung skor total variabel dengan menjumlahkan skor
total dari semua pernyataan.
7. Menghitung nilai TRI dengan menjumlahkan skor total semua
variabel untuk dikategorikan sesuai tingkat dalam metode
TRI.
8. Mengategorikan nilai TRI yang telah didapat sesuai dengan
tingkat dalam metode TRI.

H.3.11.2 Structural Model


Analisis structural model akan dilakukan dengan pengujian path
coefisien menggunakan tools SmartPLS dengan metode
bootstrapping. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebesar 5% atau 0,05. Pengujian path coefisien
bertujuan untuk mencari hubungan yang signifikan dari setiap
variabel. Hasil analisis structural model nantinya akan mendapatkan
nilai hubungan positif atau negatif suatu variabel dari nilai Original
Sampel, sedangkan untuk mengetahui pengaruh signifikan atau
tidak signifikan dari suatu variabel yaitu dilihat dari nilai t-statistic.
Variabel dikatakan mempunyai pengaruh positif terhadap variabel
lain jika mendapati nilai positif pada nilai Original Sample,
sedangkan suatu variabel mempunyai pengaruh yang signifikan
apabila mempunyai nilai t-statistic > 1,96 (Hair et al., 2011).
H.3.12 Pembuatan Rekomendasi
Tahapan ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan
rekomendasi perbaikan dan pengembangan aplikasi kepada pihak
BAPENDA Kabupaten Jember untuk meningkatkan kesiapan pengguna
dalam penerimaan aplikasi J-MBAKO. Rekomendasi penelitian dibuat
setelah melakukan analisis dari hasil analisis TRI untuk mengetahui
tingkat kesiapan pengguna dan hasil pengujian hipotesis. Berdasarkan
hasil analisis maka akan dapat mengetahui rekomendasi perbaikan untuk
meningkatkan kesiapan pengguna dalam penerimaan aplikasi J-
MBAKO.

H.3.13 Penarikan Kesimpulan


Penarikan kesimpulan dituliskan secara deskriptif dalam bentuk
rangkuman mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
Penarikan kesimpulan ini disesuaikan dengan rumusan masalah dari
penelitian yang dilakukan yaitu berisi mengenai tingkat kesiapan
pengguna aplikasi J-MBAKO, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penerimaan aplikasi J-MBAKO, serta rekomendasi perbaikan yang
perlu dilakukan oleh BAPENDA berdasarkan hasil analisis pengguna
aplikasi J-MBAKO.

H.3.14 Pembuatan Laporan


Pembuatan laporan penelitian merupakan tahapan terakhir yang
akan dilaksanakan dalam penelitian ini. Penulisan dan penyusunan
laporan penelitian disesuaikan dan mengacu pada pedoman penulisan
tugas akhir Universitas Jember yang berlaku.

I. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan pada penelitian ini yaitu :
1. Skripsi yang menjadi tugas akhir.
2. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan.
3. Hasil analisis mengenai penambahan faktor trust sebagai faktor pembentuk model
TRAM pada studi kasus aplikasi J-MBAKO.
4. Rekomendasi untuk objek penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Tabel 6. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan
2023
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
proposal
2. Seminar
proposal
3. Pengembangan
instrumen
4. Analisis Data
5. Penulisan
Laporan Akhir
6. Sidang Akhir

K. Daftar Pustaka
Abdurrahman, L., & Mulyana, R. (2022). Pemodelan Nilai Teknologi Informasi Menggunakan
Structural Equation Modeling (Sem). JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran
Informatika), 7(2), 469–477. https://doi.org/10.29100/jipi.v7i2.2825
Aghili, N., & Amirkhani, M. (2021). SEM-PLS Approach to Green Building. Encyclopedia,
1(2), 472–481. https://doi.org/10.3390/encyclopedia1020039
Andayani, S., Ismiati, M. B., Studi, P., Informasi, S., Katolik, U., & Charitas, M. (2022).
Analisis Kesiapan Teknologi dan Penerimaan Pengguna SISTER Menggunakan TRAM.
5(2), 205–217.
Anggita, E. D., Hoyyi, A., & Rusgiyono, A. (2019). ANALISIS STRUCTURAL EQUATION
MODELLING PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE DAN
PENGELOMPOKAN DENGAN FINITE MIXTURE PLS (FIMIX-PLS) (Studi Kasus:
Kemiskinan Rumah Tangga di Indonesia 2017). Jurnal Gaussian, 8(1), 35–45.
https://doi.org/10.14710/j.gauss.v8i1.26620
Cassel, C., Hackl, P., & Westlund, A. H. (1999). Robustness of partial least-squares method
for estimating latent variable quality structures. Journal of Applied Statistics, 26(4), 435–
446. https://doi.org/10.1080/02664769922322
Chau, P. Y. K., Hu, P. J. H., Lee, B. L. P., Ng, R. M. H., Van der Heijden, H., & Verhagen, T.
(2004). Customers’ trust in online vendors and their dropout decisions: A cross-country
study. Information and Management, 41(5), 609–617.
https://doi.org/10.1016/j.im.2003.07.001
Chircu, A. M., Davis, G. B., & Kauffman, R. J. (2000). Trust, Expertise, and E-Commerce
Intermediary Adoption. AMCIS 2000 Proceedings. 405., 710–716.
http://aisel.aisnet.org/amcis2000/405
Chiu, W., & Cho, H. (2021). The role of technology readiness in individuals’ intention to use
health and fitness applications: a comparison between users and non-users. Asia Pacific
Journal of Marketing and Logistics, 33(3), 807–825. https://doi.org/10.1108/APJML-09-
2019-0534
Corbitt, B. J., Thanasankit, T., & Yi, H. (2003). Trust and e-commerce: A study of consumer
perceptions. Electronic Commerce Research and Applications, 2(3), 203–215.
https://doi.org/10.1016/S1567-4223(03)00024-3
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of
information technology. MIS Quarterly: Management Information Systems, 13(3), 319–
339. https://doi.org/10.2307/249008
Gefen, D., Karahanna, E., & Straub, D. W. (2003). Trust and TAM in online shopping: An
integrated model. MIS quarterly, 51-90.
Godoe, P., & Johansen, T. S. (2012). Understanding adoption of new technologies: Technology
readiness and technology acceptance as an integrated concept. Journal of European
Psychology Students, 3(May 2012), 38. https://doi.org/10.5334/jeps.aq
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2017). A Primer on Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Thousand Oaks. Sage, 165.
Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a silver bullet. Journal of
Marketing Theory and Practice, 19(2), 139–152. https://doi.org/10.2753/MTP1069-
6679190202
Haryono, S. & Wardoyo, P. 2013. Structural Equation Modeling (SEM) untuk Penelitian
Manajemen. Jakarta : PT Intermedia Personalia Utama Jakarta.
Hidayat, A. (2012). Hipotesis Penelitian Adalah: Penjelasan Lengkap.
Lestari, W. T., & Suharto, E. (2020). Penerapan TAM dengan Penambahan Variabel Trust dan
Risk untuk Mengukur Penerimaan Aplikasi OnlinePajak. Jurnal Masyarakat Informatika,
11(2), 51–60. https://doi.org/10.14710/jmasif.11.2.34872
Lestari, W. T., Suharto, E., Wirawan, P. W., & Kurniawan, K. (2019). Trust and Risk for
Measuring OnlineTax Application Acceptance. ICICOS 2019 - 3rd International
Conference on Informatics and Computational Sciences: Accelerating Informatics and
Computational Research for Smarter Society in The Era of Industry 4.0, Proceedings, 1–
6. https://doi.org/10.1109/ICICoS48119.2019.8982473
Li, D., Browne, G. J., Chau, P. Y. K., Chircu, A. M., Davis, G. B., Kauffman, R. J., Ha, S., &
Stoel, L. (2009). Trust, Expertise, and E-Commerce Intermediary Adoption. AMCIS 2000
Proceedings. 405., 37(3), 710–716. https://doi.org/10.1111/j.1540-5414.2006.00133.x
Lin, C.-H. ... Sher, P. J. (2007). Integrating Technology Readiness into Technology
Acceptance: The TRAM Model. Psychology & Marketing, 30(6), 461–469.
https://doi.org/10.1002/mar
Mulyani, D. T., Bukhori, S., & Prasetyo, B. (2019). Analisa Pengaruh Kesiapan Pengguna
Terhadap Penerimaan Layanan Qr Code Sister for Lecturer (SFL) Menggunakan
Technology Readiness Acceptance Model (Tram) Universitas Jember. Informatics
Journal, #(#), 1–6.
Parasuraman., A. (2000). Technology Readiness Index (TRI): A Multipleitem Scale To
Measure Readiness To Embrace New Technologies. Journal Of Service Research,
2:307(May).
Pavlou, P. A. (2003). Consumer acceptance of electronic commerce: Integrating trust and risk
with the technology acceptance model. International Journal of Electronic Commerce,
7(3), 101–134. https://doi.org/10.1080/10864415.2003.11044275
Puhan, M. A., Chandra, D., Mosenifar, Z., Ries, A., Make, B., Hansel, N. N., Sciurba, F., Sinai,
C., Angeles, L., & Centre, H. (2017). Trust, Perceived Risk, Perceived Ease of Use and
Perceived Usefulness as Factors Related to mHealth Technology Use. Study Health
Technology Information, 37(4), 784–790.
Putlely, Z., Lesnussa, Y. A., Wattimena, A. Z., & Matdoan, M. Y. (2021). Structural Equation
Modeling (SEM) untuk Mengukur Pengaruh Pelayanan, Harga, dan Keselamatan
terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Angkutan Umum Selama Pandemi Covid-19
di Kota Ambon. Indonesian Journal of Applied Statistics, 4(1), 1.
https://doi.org/10.13057/ijas.v4i1.45784
Sauddin, A., & Ramadhani, N. S. (2018). Analisis Pengaruh Keterampilan Mengajar, Emosi
Mahasiswa, Tekanan Akademik Dan Perceived Academic Control Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Menggunakan Pendekatan Sem-Pls. Jurnal MSA ( Matematika
Dan Statistika Serta Aplikasinya ), 6(1), 6. https://doi.org/10.24252/msa.v6i1.5063
Singarimbun, M dan Efendi,. 1995, Metode Survey, Jakarta : PT. Pustaka LP3ES
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alpabeta.
Sugiyono (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.
Sun, S., Lee, P. C., Law, R., & Hyun, S. S. (2020). An investigation of the moderating effects
of current job position level and hotel work experience between technology readiness and
technology acceptance. International Journal of Hospitality Management, 90(December
2019), 102633. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102633
Venkatesh, V., & Davis, F. D. (2000). Theoretical extension of the Technology Acceptance
Model: Four longitudinal field studies. Management Science, 46(2), 186–204.
https://doi.org/10.1287/mnsc.46.2.186.11926
Walczuch, R., Lemmink, J., & Streukens, S. (2007). The effect of service employees’
technology readiness on technology acceptance. Information and Management, 44(2),
206–215. https://doi.org/10.1016/j.im.2006.12.005

Anda mungkin juga menyukai