Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 3110-3117 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Usability pada Aplikasi Go-Jek Dengan Menggunakan Metode


Pengujian Usability
Muhammad Ismail Farouqi1, Ismiarta Aknuranda2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1kiki.farouqi@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id

Abstrak
PT. Gojek Indonesia (GO-JEK) merupakan salah satu perusahaan yang menciptakan aplikasi ojek online
di Indonesia. aplikasi GO-JEK semakin berkembang pesat sehingga telah diunduh sebanyak lebih dari
10 juta kali. Walaupun telah diunduh lebih dari 10 juta kali namun tetap ada beberapa pengguna yang
mengeluh mengenai aplikasi GO-JEK tersebut. Dari beberapa umpan balik (feedback) pengguna
tersebut, aplikasi GO-JEK masih memiliki masalah yang terjadi di para penggunanya. Permasalahan
tersebut merupakan bagian dari masalah usability yang ada pada aplikasi GO-JEK. Untuk itu diperlukan
penggalian masalah yang lebih komprehensif agar dapat mendalami masalah-masalah yang terjadi pada
pengguna aplikasi GO-JEK. Perlu diketahui juga sudah sejauh mana tingkat usability pada aplikasi GO-
JEK. Tingkat usability perlu diketahui untuk menjelaskan usability pada aplikasi GO-JEK sudah berada
pada tingkatan mana dari sisi pengguna. Penelitian ini memberikan hasil evaluasi untuk mengetahui
permasalahan usability dan tingkat usability yang ada pada aplikasi GO-JEK menggunakan metode
pengujian usability. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima
permasalahan usability yang ada pada aplikasi GO-JEK. Selain itu hasil tingkat usability yang terdiri
dari tingkat kemudahan adalah sebesar 100%. tingkat kecepatan adalah sebesar 0,01 goals/sec. tingkat
kesalahan adalah sebesar 0,1 dan tingkat kepuasan adalah sebesar 60% - 70%.
Kata kunci: aplikasi ojek online, GO-JEK, usability, pengujian usability
Abstract
PT. Gojek Indonesia (GO-JEK) is one of the companies that created taxibike online application in
Indonesia. GO-JEK applications are growing rapidly so that has been downloaded more than 10 million
times. Although it has been downloaded more than 10 million times but there are still some users who
complain about the application of GO-JEK. From some user feedback, the GO-JEK app still has a
problem in its users. These problems are part of the usability problem that existed in GO-JEK
applications. Therefore, we need a more comprehensive problem digging in order to deepen the
problems that occur to users of the application GO-JEK. Please also note how far the level of usability
in the application GO-JEK. The usability level needs to be known to explain the usability of the GO-
JEK app already at what level from the user side. This study provides evaluation results to determine
the usability problems and usability levels that exist in the GO-JEK application using usability testing
method. The results obtained from this study indicate that there are five usability problems that exist in
the GO-JEK application. In addition, the usability level which consists of the level of convenience is
100%. the speed rate is of 0.01 goals / sec. the error rate is 0.1 and the satisfaction rate is 60% - 70%.
Keywords: taxibike online app, GO-JEK, usability, usability testing

layanan seperti jasa layanan ojek (GO-RIDE),


1. PENDAHULUAN layanan antar makanan (GO-FOOD), layanan
PT. Gojek Indonesia (GO-JEK) merupakan antar kurir (GO-SEND) dan lain-lain. GO-JEK
salah satu perusahaan yang menciptakan aplikasi telah berkembang pesat sehingga semakin
ojek online di Indonesia. GO-JEK telah menjadi banyak pengguna yang menggunakan aplikasi
alternatif transportasi yang menjanjikan untuk tersebut dengan telah diunduh sebanyak lebih
masyarakat. Aplikasi GO-JEK memiliki banyak dari 10 juta kali (Google, 2017).
Walaupun telah diunduh lebih dari 10 juta

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3110
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3111

kali namun tetap ada beberapa pengguna yang desain kemudian diambil datanya lalu dianalisa.
mengeluh mengenai aplikasi GO-JEK tersebut. Biasanya, selama tes, peserta akan mencoba
Salah satu pengguna mengatakan akurasi GPS menyelesaikan tugas, sementara pengamat
masih sering melenceng walaupun sinyal sudah melihat, mendengar dan membuat catatan.
bagus lalu ada juga pengguna yang mengatakan Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
peta pada aplikasi kurang diperbaharui sehingga masalah usability, mengumpulkan data kualitatif
susah untuk memantau posisi pengemudi dan kuantitatif dan menentukan kepuasan
kemudian ada pengguna yang berpendapat tidak pengguna dengan produk (HSS, 2014).
dapat memasukkan alamat yang tepat dan Penelitian ini bertujuan untuk menggali
akhirnya harus mengisi alamat secara manual di permasalahan usability apa saja yang ada pada
fitur catatan (Google, 2017). aplikasi GO-JEK Indonesia dan mengevaluasi
Permasalahan tersebut merupakan bagian tingkat usability pada aplikasi GO-JEK
dari masalah usability yang ada pada aplikasi Indonesia yang termasuk mengukur sejauh mana
GO-JEK. Usability mengacu kepada bagaimana tingkat kemudahan, tingkat kecepatan, tingkat
pengguna yang menggunakan produk tersebut kesalahan, dan tingkat kepuasan pengguna pada
dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan aplikasi GO-JEK Indonesia.
mudah (Dumas & Redish, 1999). Dari beberapa
umpan balik (feedback) pengguna tersebut, 2. METODOLOGI
aplikasi GO-JEK masih memiliki masalah yang Metodologi penelitian yang digunakan
terjadi di para penggunanya. Untuk itu dalam evaluasi usability pada aplikasi GO-JEK
diperlukan penggalian masalah yang lebih menggunakan metode pengujian usability akan
komprehensif agar dapat mendalami masalah- dibahas secara sistematik melalui langkah-
masalah yang terjadi pada pengguna aplikasi langkah yang spesifik untuk digunakan dalam
GO-JEK. menyelesaikan masalah penelitian. Tahap-tahap
Dengan permasalahan usability yang masih penelitian ini disajikan pada Gambar 1
ada pada aplikasi GO-JEK maka perlu diketahui
juga sudah sejauh mana tingkat usability pada
aplikasi GO-JEK. Tingkat usability perlu
diketahui untuk menjelaskan usability pada
aplikasi GO-JEK sudah berada pada tingkatan
mana dari sisi pengguna. Tingkat usability dapat
diketahui dengan melakukan pengukuran sejauh
mana tingkat kemudahan, tingkat kecepatan,
tingkat kesalahan, serta tingkat kepuasan
pengguna. Pengukuran tersebut dapat diketahui
dengan melakukan evaluasi.
Menurut Dix et al pada tahun 2004 evaluasi
merupakan bagian integral dari proses
perancangan dan harus dilakukan sepanjang
siklus hidup desain. Tujuannya adalah untuk
menguji fungsionalitas dan kegunaan desain dan
untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah. Evaluasi juga bisa mencoba untuk
menentukan sikap pengguna dan respon
terhadap sistem. Evaluasi dapat dilakukan di
laboratorium khusus atau di tempat kerja
pengguna, dan mungkin atau mungkin tidak
melibatkan partisipasi aktif dari pihak desain
user.
Metode yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada adalah Gambar 1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
dengan melakukan pengujian usability.
Pengujian usability adalah salah satu kategori Studi literatur dilakukan untuk mendukung
metode dalam evaluasi usability yang penyelesaian masalah dan tercapainya tujuan
mengobservasi pengguna terhadap sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3112

melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan kota Surabaya yang berusia antara 15 tahun
penelitian evaluasi usability pada aplikasi GO- sampai 64 tahun (usia produktif). Persyaratan
JEK menggunakan metode pengujian usability. dalam mengikuti pengujian usability ini adalah
Sumber studi pustaka yang digunakan berupa peserta memiliki pengetahuan tentang
buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi yang penggunaan telepon cerdas dan pengguna belum
sudah ada, serta hasil pencarian di internet pernah menggunakan aplikasi GO-JEK atau
Pelaksanaan evaluasi dibagi menjadi tiga pengguna baru. Setelah peserta menyelesaikan
bagian yaitu pengujian usability, wawancara, tugas yang ada, langkah selanjutnya adalah
dan kuesioner. Pengujian usability digunakan melakukan wawancara dengan menanyakan
untuk menggali permasalahan usability yang ada kepada pengguna sesuai dengan kerangka
pada aplikasi, mengukur sejauh mana tingkat pertanyaan yang sudah dibuat.
kemudahan pengguna dalam menyelesaikan Wawancara dilakukan untuk melakukan
tugas pada menggunakan aplikasi, sejauh mana pengumpulan data yang diperlukan terkait
tingkat kecepatan yang diperlukan pengguna masalah-masalah yang dialami peserta ketika
dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada menggunakan aplikasi GO-JEK. Wawancara
aplikasi, serta sejauh mana tingkat kesalahan akan dilakukan kepada lima responden yang
yang dilakukan oleh pengguna pada aplikasi. telah selesai melakukan pengujian usability.
Menurut Nielsen (2000), untuk mengidentifikasi Pertanyaan akan dibagi menjadi tiga kategori
permasalahan dalam desain sebuah sistem cukup yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan
menggunakan lima orang. Pengujian dengan perasaan, pertanyaan yang berkaitan dengan
lima orang memungkinkan anda menemukan pengalaman atau perilaku, dan pertanyaan yang
masalah usability lebih dari 80% dan jika anda berkaitan dengan pendapat atau nilai.
menggunakan lebih banyak peserta tes maka Selanjutnya peneliti akan membagikan
peningkatannya tidak terlalu signifikan yaitu kuesioner System Usability Scale kepada
hanya 20% (Nielsen, 2000). Teknik sampling pengguna aplikasi GO-JEK secara online
yang digunakan adalah sampling kuota yaitu menggunakan google form yang berisi data diri
teknik yang digunakan untuk menentukan berupa alamat email, jenis kelamin, umur, dan
sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri frekuensi pemakaian fitur layanan ojek pada
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan aplikasi GO-JEK dalam sebulan serta 10
terpenuhi (Hidayat, 2017). pertanyaan system usability scale. Menurut
Suatu pengujian usability diperlukan adanya Rummel responden yang diperlukan untuk
skenario tugas. Skenario tugas adalah tindakan mengisi kuesioner SUS cukup dengan 30 orang
yang anda minta peserta untuk mengambil asalkan responden termotivasi untuk
antarmuka yang ingin dilakukan pengujian berpartisipasi (Rummel, 2015). Namun untuk
(Nielsen, 2014). Berikut adalah skenario tugas meningkatkan reliabilitas data yang didapatkan
yang di tentukan oleh peneliti : “Anda berencana maka peneliti akan menggunakan total 100
untuk pergi ke suatu tempat pada hari ini. Anda responden. Kuesioner ini di tujukan kepada
butuh kendaraan untuk mencapai tujuan anda pengguna yang sudah pernah menggunakan fitur
dari tempat anda sekarang. Lakukanlah layanan ojek pada aplikasi GO-JEK. Pengguna
pemesanan ojek pada aplikasi GO-JEK ke tujuan mengisi kuesioner yang sudah dibagikan
yang anda inginkan dari tempat anda sekarang berdasarkan pengalamannya (apa yang dilihat
dengan menggunakan pembayaran cash”. dan dirasakan) pada saat menggunakan aplikasi
Tugas ini dipilih berdasarkan fitur utama GO-JEK Indonesia.
yang berada pada aplikasi GO-JEK yaitu fitur Data yang diperoleh melalui pengujian
GO-RIDE. Adapun perihal dan bagian-bagian usability, wawancara dan pengisian kuesioner
yang dievaluasi dalam pengujian usability yaitu selanjutnya akan diolah agar mendapatkan hasil
dengan melihat fitur utama GO-JEK (fitur GO- evaluasi. Pada analisis hasil evaluasi, terdapat
RIDE). Bagian tersebut nantinya akan dilakukan dua metode analisis berdasarkan data yang
identifikasi masalah usability dan pengukuran diperoleh yaitu kualitatif dan kuantitatif.
usability. Pengukuran usability dilihat dari Data kualitatif didapatkan melalui tahapan
sukses atau tidaknya pengguna melakukan suatu pengujian usability dan wawancara kepada
tugas, lama waktu pengguna dalam responden. Jawaban peserta dari hasil
menyelesaikan sebuah tugas serta jumlah wawancara akan diidentifikasi untuk
kesalahan yang dilakukan oleh pegguna. menemukan masalah yang muncul. Masalah apa
Tugas ini diberikan kepada lima peserta di yang ada pada saat peserta melakukan tugas

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3113

yang diberikan. Data tersebut kemudian yang benar-benar tepat dan


dianalisis secara manual dengan membuat kode hanya bisa mengarahkan ke
jalan yang tampil pada peta
masalah, deskripsi masalah dan peserta yang sehingga pengemudi perlu
mengalami masalah tersebut. Kemudian menanyakan lagi tujuan yang
dilakukan rangkuman dengan bahasa secara dimaksud oleh peserta.
formal terkait permasalahan yang didapatkan. M04 Pilihan menu yang banyak P3
Peneliti juga akan menjelaskan bagaimana pada halaman beranda
peserta tersebut dapat mengalami masalah ketika membuat peserta
mengerjakan tugas yang diberikan. menghabiskan waktu lebih
banyak untuk memahami
Data kuantitatif didapatkan melalui tahapan pilihan menu tersebut.
pengujian usability dan kuesioner. Pada data
M05 Bahasa yang digunakan pada P5
pengujian usability akan dilakukan perhitungan
aplikasi kurang dapat
terhadap 3 aspek yaitu learnability, efficiency, dipahami peserta.
dan error. Untuk data kuesioner akan dilakukan
perhitungan pada aspek satisfaction. Pada masalah dengan kode M01 yang
Dari hasil analisis evaluasi terhadap objek dialami oleh peserta satu terjadi dikarenakan
yang dievaluasi maka akan dihasilkan penarikan peserta mengetahui dapat menghubungi
kesimpulan. Setelah diambil kesimpulan, lalu pengemudi dengan memilih call/message setelah
dituliskan saran yang ditujukan untuk untuk melakukan pemesanan tetapi karena di aplikasi
memperbaiki kekurangan atau kesalahan yang tidak ada informasi yang mengharuskan peserta
terjadi dan menyempurnakan penelitian serta atau pengemudi yang perlu menghubungi
memberikan pertimbangan apabila akan terlebih dahulu maka peserta ragu-ragu untuk
dilakukan penelitian selanjutnya. menghubungi pengemudi tersebut karena
peserta beranggapan pengemudi tersebut akan
3. HASIL menghubunginya terlebih dahulu. Maka dari itu
Terdapat dua jenis data yang dihasilkan pada terjadi keraguan pada peserta satu apakah
analisis data yaitu secara kualitatif dan peserta yang perlu menghubungi pengemudi
kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan yaitu terlebih dahulu atau sebaliknya.
permasalahan-permasalahan yang terdapat pada Pada masalah dengan kode M02 yang
sistem dan data kuantitatif yang dihasilkan dialami oleh peserta dua terjadi karena peserta
adalah tingkat usability pada sistem yang dinilai dua merupakan salah satu pengguna yang tidak
dengan angka. berkenan untuk memberikan rating. Menurut
Tabel 1 menjelaskan permasalahan usability peserta dua halaman rating tidak wajib untuk
apa saja yang dialami oleh peserta selama diisi. Halaman rating yang muncul terus menerus
pengujian usability yang dihasilkan melalui setelah perjalanan membuat dirinya terganggu
wawancara. Kemudian akan dijelaskan mengapa karena itu adalah hal yang sifatnya tidak wajib.
permasalahan tersebut bisa muncul pada saat Peserta juga mengatakan jika hasil rating bisa
menyelesaikan tugas. menjadi tidak valid apabila tidak diisi oleh orang
yang menggunakan layanan ojek tersebut.
Tabel 1. Permasalahan dari hasil wawancara Peserta dua mengatakan rating bisa diisi oleh
Kode Deskripsi Peserta
orang lain apabila telepon cerdas tersebut
Masalah dipakai tidak hanya oleh satu orang melainkan
lebih dari satu orang.
M01 Aplikasi tidak memberikan P1 Pada masalah dengan kode M03 yang
informasi kepada peserta
apakah perlu mengontak dialami oleh peserta tiga terjadi karena peserta 3
pengemudi terlebih dahulu tidak dapat melihat jalan yang menjadi
atau sebaliknya. tujuannya pada peta yang ada di aplikasi GO-
M02 Halaman rating yang P2 JEK. Hal tersebut membuat peserta tiga
ditampilkan secara terus menentukan lokasi tujuan yang kurang akurat
menerus setelah selesai karena mengarahkan ke jalan yang hanya tampil
perjalanan mengganggu pada peta sehingga peserta tiga mengatakan peta
kenyamanan peserta.
yang ada pada aplikasi kurang detail dan peserta
M03 Peta yang ada pada aplikasi P3 tiga harus mengkonfirmasi alamat tujuan yang
kurang detail sehingga tidak sebenarnya pada pengemudi.
bisa mengarahkan ke tujuan
Pada masalah dengan kode M04 yang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3114

dialami oleh peserta tiga terjadi karena ada P1 P2 P3 P4 P5


berbagai macam pilihan menu pada halaman Lakukanlah
beranda. Peserta tiga mengatakan perlu pemesanan ojek
memahami terlebih dahulu pilihan menu yang pada aplikasi GO-
JEK ke tujuan yang
ada di halaman beranda tersebut. Maka dari itu anda inginkan dari 72 63 160 121 122
diperlukan waktu bagi peserta tiga dalam tempat anda
memahami pilihan menu yang ada pada halaman sekarang dengan
beranda. menggunakan
pembayaran cash.
Pada masalah dengan kode M05 yang
dialami oleh peserta lima terjadi karena peserta
𝑛𝑖𝑗
lima kurang memahami bahasa yang digunakan ∑𝑅
𝑗=1 ∑𝑁
𝑖=1 𝑡𝑖𝑗
pada aplikasi GO-JEK yaitu bahasa inggris. Dari 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑠𝑒𝑑 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 = (2)
𝑁𝑅
hal tersebut peserta mengalami kebingungan
1 1 1 1 1
dalam bahasa untuk menyelesaikan tugas yang ( + + + + )
= 72 63 160 121 122
diberikan. Dari kebingungan yang dialami 1×5
tersebut maka peserta lima menyarankan bahasa
= 0,01 goals/sec
pada aplikasi diganti menjadi bahasa Indonesia
saja. Time based efficiency digunakan untuk
Data kuantitatif didapatkan dari hasil menganalisa waktu yang dibutuhkan oleh
pengujian usability dan kuesioner. Data tersebut pengguna dalam menyelesaikan tugas. Hasil
berupa keberhasilan pengguna dalam yang didapatkan dari cara ini merupakan nilai
menyelesaikan tugas, waktu yang pengguna yang absolut. Hasil ini berguna untuk
habiskan dalam menyelesaikan tugas, kesalahan mengetahui tingkat kecepatan yang diperlukan
yang pengguna lakukan saat menyelesaikan pengguna dalam mencari informasi yang
tugas dan jawaban dari responden kuesioner. dibutuhkan.
Kemudian data tersebut akan di hitung dengan
menggunakan success rate (1), time based Tabel 4. Kesalahan Peserta Pengujian Usability
efficiency (2), error rate (3), dan system usability Error
Total
scale. Tugas P P P P P Error
1 2 3 4 5
Tabel 2. Keberhasilan Peserta Pengujian Usability Lakukanlah
pemesanan ojek
Peserta pada aplikasi GO-
Tugas JEK ke tujuan yang
P P P P P anda inginkan dari 0 1 1 0 1 3
1 2 3 4 5 tempat anda
Lakukanlah pemesanan sekarang dengan
ojek pada aplikasi GO-JEK menggunakan
ke tujuan yang anda pembayaran cash.
inginkan dari tempat anda S S S S S
sekarang dengan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡𝑠
menggunakan pembayaran 𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒 = (3)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡𝑢𝑛𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
cash. 3
𝑆𝑢𝑐𝑐𝑒𝑠𝑠+(𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑆𝑢𝑐𝑐𝑒𝑠𝑠×0.5)
=
𝑆𝑢𝑐𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑒 = × 6×5
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑠𝑘 = 0,1
100% (1)
5 Error rate merupakan cara untuk
= × 100% mengetahui tingkat kesalahan pada peserta
5
= 100% pengujian usability. Langkah yang perlu
Success rate digunakan untuk menganalisis dilakukan adalah menghitung total peluang yang
tugas yang berhasil dilakukan oleh pengguna dimiliki oleh tugas tersebut. Setelah peluang
agar mengetahui tingkat kemudahan pengguna untuk setiap tugas didefinisikan, langkah
dalam menyelesaikan tugas pada saat selanjutnya adalah menghitung jumlah
menggunakan aplikasi. kesalahan untuk tugas yang dilakukan peserta
ketika proses menyelesaikan tugas. Setelah itu
Tabel 3. Durasi Waktu Peserta Pengujian Usability hitung error rate untuk tugas tersebut.
Analisis System Usability Scale digunakan
Tugas Waktu (detik)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3115

untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna success rate merupakan cara untuk menganalisa
pada aplikasi GO-JEK. Langkah pertama yang tugas yang berhasil dilakukan oleh pengguna.
dilakukan adalah dengan menghitung nilai skor Mengacu pada penjelasan Jeff Sauro (2013)
tiap pernyataan untuk setiap responden. Nilai yang mengatakan learnability bisa diukur
skor tiap pernyataan untuk masing-masing dengan kemampuan pengguna ketika
Pernyataan dengan urutan angka ganjil, dapat menyelesaikan sebuah tugas maka hasil success
dihitung dengan rumus, (xi - 1). Sedangkan, rate dapat merepresentasikan tingkat
untuk urutan pernyataan yang genap, dapat kemudahan pengguna dalam menyelesaikan
dihitung dengan rumus (5 – xi), dengan xi tugas pada saat menggunakan sistem aplikasi
merupakan angka pada skala Likert yang dipilih GO-JEK Indonesia. Dengan hasil ini dapat
oleh responden. . Setelah tiap pernyataan ganjil dikatakan bahwa tingkat kemudahan pengguna
dan genap dihitung dengan rumus tersebut dalam menyelesaikan tugas pada saat
kemudian jumlahkan hasil tiap pernyataan lalu menggunakan sistem aplikasi GO-JEK
hasil perjumlahan dikalikan dengan 2,5. Jumlah Indonesia adalah sebesar 100% sesuai hasil
skor untuk masing-masing responden akan success rate yang didapatkan. Hasil ini
berkisar diantara 0-100. Gambar 2 menunjukkan menunjukkan bahwa seluruh pengguna berhasil
nilai SUS yang dihasilkan dari setiap responden. menyelesaikan tugasnya. Dari hasil 100%
tersebut maka aspek learnability pada aplikasi
12 11
99 GO-JEK sudah bisa dikatakan sangat baik.
10 88
7 Pengguna tidak gagal melakukan tugas di
8 6 6
5 5 5 aplikasi walaupun baru pertama kali
Jumlah Responden

6
4 3 3 menggunakan aplikasi tersebut.
2 2 2 2
2 11 11 1 1 1 Tingkat kecepatan pengguna dalam mencari
0 informasi yang dibutuhkan pada aplikasi GO-
77,5
25
45
52,5
57,5
62,5
67,5
72,5

82,5
87,5
92,5
97,5

JEK Indonesia. Bagian ini mengacu pada


definisi Nielsen pada tahun 2012 yang
mengatakan bahwa effeciency merupakan
Nilai SUS
komponen yang mengukur kecepatan dan
Gambar 2. Hasil Nilai SUS Untuk Setiap ketepatan pengguna ketika mengakses suatu
Responden sistem. Pada analisis kuantitatif di penelitian ini
time based effeciency digunakan untuk
Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan menganalisa waktu yang dibutuhkan oleh
seluruh nilai SUS yang telah didapatkan setiap pengguna untuk menyelesaikan tugas. Mengacu
responden dan kemudian di rata-rata. Hasil nilai pada penjelasan Hornbæk (2006) yang
SUS yang didapatkan adalah sebesar 74,1. mengatakan effeciency bisa diukur dengan waktu
Setelah mengetahui nilai SUS untuk 100 yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan
responden maka tahap berikutnya adalah dengan satu aktivitas (time completion rate) maka hasil
melakukan proses normalisasi sehingga nilai time based effeciency dapat merepresentasikan
SUS tersebut bisa diubah ke dalam persentase tingkat kecepatan pengguna dalam mencari
berdasarkan grafik yang telah dibuat oleh Jeff informasi yang dibutuhkan pada aplikasi GO-
Sauro (2011). Persentase yang dihasilkan dari JEK Indonesia. Dengan hasil ini dapat dikatakan
nilai SUS 74,1 berada pada rentang 60% – 70%. bahwa tingkat kecepatan pengguna dalam
Setelah semua nilai kuantitatif didapatkan mencari informasi yang dibutuhkan pada
kemudian akan dilakukan pembahasan aplikasi GO-JEK Indonesia adalah sebesar 0,01
mengenai pengukuran usability yang termasuk goals/sec sesuai hasil time based effeciency yang
learnability, efficiency, error, dan satisfaction. didapatkan. Hasil ini menunjukkan bahwa
Tingkat kemudahan pengguna dalam pengguna dapat menyelesaikan tugas sebanyak
menyelesaikan tugas pada saat menggunakan 0,01 tiap detiknya berdasarkan keseluruhan
sistem aplikasi GO-JEK Indonesia. Bagian ini waktu yang dihabiskan seluruh pengguna untuk
mengacu pada definisi Nielsen pada tahun 2012 menyelesaikan tugas yaitu 538 detik.
yang mengatakan bahwa learnability merupakan Tingkat kesalahan yang dilakukan oleh
komponen yang mengukur sejauh mana pengguna pada aplikasi GO-JEK Indonesia.
kemudahan pengguna dalam menyelesaikan Bagian ini mengacu pada definisi Nielsen pada
tugas-tugas pada saat pertama kali menggunakan tahun 2012 yang mengatakan bahwa errors
sistem. Pada analisis kuantitatif di penelitian ini merupakan komponen yang mengukur seberapa

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3116

banyak kesalahan yang pengguna lakukan dalam 4. KESIMPULAN


menggunakan sistem. Pada analisis kuantitatif di
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
penelitian ini error rate digunakan untuk
yang telah dilakukan pada evaluasi usability
menganalisa kesalahan yang dilakukan oleh
pada aplikasi GO-JEK menggunakan metode
pengguna yang terjadi pada saat menyelesaikan
pengujian usability, maka kesimpulan yang
tugas. Mengacu pada penjelasan Hornbæk
dapat diambil yaitu permasalahan usability yang
(2006) yang mengatakan errors bisa diukur
ditemukan pada aplikasi GO-JEK adalah sebagai
dengan jumlah kesalahan yang dilakukan
berikut, aplikasi tidak memberikan informasi
pengguna selama melakukan satu aktivitas maka
kepada peserta apakah perlu mengontak
hasil error rate dapat merepresentasikan tingkat
pengemudi terlebih dahulu atau sebaliknya,
kesalahan yang dilakukan oleh pengguna pada
halaman rating yang ditampilkan secara terus
aplikasi GO-JEK Indonesia. Dengan hasil ini
menerus setelah selesai perjalanan mengganggu
dapat dikatakan bahwa tingkat kesalahan yang
kenyamanan peserta, peta yang ada pada aplikasi
dilakukan oleh pengguna pada aplikasi GO-JEK
kurang detail sehingga tidak bisa mengarahkan
Indonesia adalah sebesar 0,1 sesuai hasil error
ke tujuan yang benar-benar tepat dan hanya bisa
rate yang didapatkan. Hasil ini menunjukkan
mengarahkan ke jalan yang tampil pada peta
bahwa keseluruhan pengguna hanya melakukan
sehingga pengemudi perlu menanyakan lagi
3 kesalahan dari kemungkinan 30 kesalahan
tujuan yang dimaksud oleh peserta, pilihan menu
yang dapat terjadi. Menurut Sauro pada tahun
yang banyak pada halaman beranda membuat
2012 rata-rata kesalahan yang pengguna lakukan
peserta menghabiskan waktu lebih banyak untuk
ketika menyelesaikan tugas adalah 0,7. Dari
memahami pilihan menu tersebut, dan yang
hasil yang didapatkan yaitu 0,1 tidak melebihi
terkahir adalah bahasa yang digunakan pada
angka 0,7 maka dari itu kesalahan yang
aplikasi kurang dapat dipahami peserta.
dilakukan oleh pengguna masih bisa dikatakan
Berikutnya adalah tingkat usability pada
wajar.
aplikasi GO-JEK Indonesia. Pertama adalah
Tingkat kepuasan pengguna pada aplikasi
aspek learnability yaitu tingkat kemudahan
GO-JEK Indonesia. Bagian ini mengacu pada
pengguna dalam menyelesaikan tugas pada saat
definisi Nielsen pada tahun 2012 yang
menggunakan sistem aplikasi GO-JEK
mengatakan bahwa satisfaction merupakan
Indonesia adalah sebesar 100% sesuai hasil
komponen yang mengukur sejauh mana
success rate yang didapatkan. Hasil ini
kepuasan pengguna dengan sistem yang mereka
menunjukkan bahwa seluruh pengguna berhasil
gunakan. Pada analisis kuantitatif di penelitian
menyelesaikan tugasnya dan bisa dikatakan
ini kuesioner system usability scale (SUS)
sangat baik. Kedua adalah aspek efficiency yaitu
digunakan untuk menganalisa kepuasan
tingkat kecepatan pengguna dalam mencari
pengguna terhadap aplikasi GO-JEK Indonesia.
informasi yang dibutuhkan pada aplikasi GO-
Mengacu pada penjelasan Sergeev (2010) yang
JEK Indonesia adalah sebesar 0,01 goals/sec
mengatakan satisfaction bisa diukur dengan
sesuai hasil time based effeciency yang
kuesioner system usability scale (SUS) maka
didapatkan. Hasil ini menunjukkan bahwa
hasil system usability scale (SUS) dapat
pengguna dapat menyelesaikan tugas sebanyak
merepresentasikan tingkat kepuasan pengguna
0,01 tiap detiknya berdasarkan keseluruhan
pada aplikasi GO-JEK Indonesia. Dengan hasil
waktu yang dihabiskan seluruh pengguna untuk
ini dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan
menyelesaikan tugas yaitu 538 detik. Ketiga
pengguna pada aplikasi GO-JEK Indonesia
adlah aspek errors yaitu tingkat kesalahan yang
adalah berkisar diantara 60% - 70% sesuai hasil
dilakukan oleh pengguna pada aplikasi GO-JEK
satisfaction yang didapatkan. Hasil ini
Indonesia adalah sebesar 0,1 sesuai hasil error
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna
rate yang didapatkan. Hasil ini menunjukkan
pada aplikasi GO-JEK Indonesia layak
bahwa keseluruhan pengguna hanya melakukan
mendapatkan nilai B dari rentang nilai F sampai
3 kesalahan dari kemungkinan 30 kesalahan
ke A berdasarkan dari grafik Jeff Sauro (2011).
yang dapat terjadi dan masih dalam tingkat
Nilai B sudah cukup baik jika didasarkan dari
kesalahan yang wajar. Terakhir adalah aspek
penilaian huruf F sampai A. Maka dari itu aspek
satisfaction yaitu tingkat kepuasan pengguna
satisfaction dapat dikatakan sudah cukup baik
pada aplikasi GO-JEK Indonesia adalah berkisar
untuk aplikasi GO-JEK. Aplikasi GO-JEK sudah
diantara 60% - 70% sesuai hasil satisfaction
dapat membuat para responden puas terhadap
yang didapatkan. Hasil ini menunjukkan bahwa
layanan ojek yang dimilikinya.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3117

tingkat kepuasan pengguna pada aplikasi GO- with System Usability Scale. Tersedia di :
JEK Indonesia layak mendapatkan nilai B dari <https://experience.sap.com/skillup/quick-
rentang nilai F sampai nilai A. Nilai B sudah ux-assessment-start-with-the-system-
cukup baik bila dilihat dari rentang nilai F ke A. usability-scale/> [Diakses 2 Juni 2017]
Sauro, J. 2013. How to Measure Learnability.
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia di : <
Dix, A., Finlay J., Abowd, G. D. & Beale R. https://measuringu.com/measure-
2004. Human-Computer Interaction Third learnability/> [Diakses 20 Mei 2017]
Edition. England:Pearson.
Sauro, J., 2011. Measuring Usability with
Dumas, J. S. & Redish, J. C. 1999. A Practical System Usability Scale (SUS). Tersedia di :
Guide to Usability Testing. Portland OR, < https://measuringu.com/sus/> [Diakses 4
USA: intellect tm Tersedia di: Google Juni 2017]
Books <
Sergeev, A. 2010. User Interface Design, UX
https://books.google.co.id/books?id=4lge5
Research and Usability Evaluation.
k_F9EwC&pg=PA3&hl=id&source=gbs_t
oc_r&cad=3#v=onepage&q&f=false> Tersedia di : < http://ui-designer.net/ui-
[Diakses 29 November 2016] designer/usability/satisfaction.htm>
[Diakses 25 Mei 2017]
Google, 2017. Google Play. Tersedia di : <
https://play.google.com/store/apps/details?i
d=com.gojek.app> [Diakses 5 Maret 2017]
Hidayat, A. 2017. Penjelasan Teknik Sampling
dalam Penelitian. Tersedia di : <
https://www.statistikian.com/2017/06/tekni
k-sampling-dalam-penelitian.html/>
[Diakses 1 November 2017]
Hornbæk, K. 2006. Current practice in
measuring usability: Challenges to usability
studies and research. International journal
of human-computer studies, 64(2), 79-102.
HSS (U.S. Department of Health and Human
Services). 2014. How To & Tools:
Usability Testing. Tersedia di :
<www.usability.gov/how-to-and-
tools/methods/usability-testing.html>
Nielsen, J. 2000. Why You Only Need to Test
with 5 Users. Tersedia di :
<https://www.nngroup.com/articles/why-
you-only-need-to-test-with-5-users/>
[Diakses 8 Juni 2017]
Nielsen, J. 2012. Usability 101: Introduction to
Usability. Tersedia di :
<https://www.nngroup.com/articles/usabili
ty-101-introduction-to-usability/> [Diakses
20 Mei 2017]
Nielsen, J. 2014. Turn User Goals into Task
Skenarios for Usability Testing. Tersedia di
: <https://www.nngroup.com/articles/task-
scenarios-usability-testing/> [Diakses 15
April 2017]
Rummel, B., 2015. Quick UX Assessment? Start

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai