Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL LOMBA GEMASTIK XII

JUDUL PRODUK
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PELANGGARAN
KENDARAAN BERMOTOR

BIDANG KEGIATAN:
DESAIN PENGALAMAN PENGGUNA
(​UX DESIGN)

Dirancang oleh:
0110217035 Annisa Rinjani Putri 2017
0110117028 Jennie Imelia Fitri S. 2017
0110218109 Sella Rabila Maudi 2017

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TERPADU NURUL FIKRI


JAKARTA
2019
Abstrak
Populasi masyarakat yang bertambah setiap tahunya dan kebutuhan menempuh jarak
untuk melakukan kegiatan keseharian menyebabkan jumlah pengguna transportasi meningkat
terutama pengguna kendaraan bermotor. Meningkatnya jumlah pengendara malah
menyebabkan jumlah pelanggaran lalu lintas yang semakin banyak. Hadirnya sistem e tilang
untuk menggantikan sistem tilang lama merupakan inovasi cerdas untuk mengurangi
pelanggaran dengan mempermudah sistem penilangan dan menghindari kecurangan seperti
aksi damai atau pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu demi keuntungan
pribadi. Namun pada kenyataanya sistem e tilang dianggap masih kurang efektif dan efisien.
Aplikasi sistem informasi penilangan yang terintegrasi secara reltime merupakan solusi tepat
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem e tilang ini. Tujuan dari aplikasi ini untuk
mengurangi pelanggaran di indonesia sehingga dapat meningkatkan ketertiban lalu lintas dan
mempermudah proses penilangan. Dengan ​transparasi infromasi ​menggenai jenis-jenis
pelanggaran lalu lintas beserta denda pelanggaran sesuai hukum yang telah diverifikasi
kebenaranya oleh pihak yang berwenang membantu para ​pengendara bermotor lebih mudah
mengetahui dan memahami peraturan lalu lintas. SIM dan STNK online yang terintegrasi
dengan sistem e-tilang ​membantu pihak kepolisian meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
proses penilangan terutama proses penilangan dari bukti yang diambil dari rekaman CCTV.
Sitem database yang terintegrasi antara kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan bank
mempermudah proses administrasi penilangan. ​Adapun sistem pelaporan oleh saksi,
penemuan bukti-bukti dan ​pemblokiran online SIM dan STNK pelanggar yang telah
ditetapkan bersalah berdasarkan bukti dan pembayaran denda yang dapat dilakukan secara
online mempermudah proses e tilang. Adapun metode yang digunakan dalam perancangan
aplikasi ini adalah ​User Centered Design ​yang menyangkut memahami dan menentukan
konteks pengguna, menentukan kebutuhan pengguna dan organisasi, menentukan solusi
perancangan yang dihasilkan, dan terakhir evaluasi perancangan terhadap kebutuhan
pengguna.
Kata Kunci : Peraturan dan pelanggaran lalu lintas, ​e-tilang, ​CCTV, SIM dan STNK
online, ​Integrasi data
Abstract
The population is increasing every year and the need to travel long distances to conduct
daily activities causes the number of transportation users to increase, especially motorcycle
users. The increasing of motorists causes an increasing of traffic violations also. The
presence of the e-tilang system to replace the old ticketing system is a smart innovation to
reduce violations by facilitating the system and avoiding fraud such as peaceful actions or
illegal fees carried out by certain elements for personal gain. But in reality e-tilang system is
considered still less effective and efficient. Integrated motorcycle infringement information
system in real time is the right solution to increase the effectiveness and efficiency of this
e-tilang system. The purpose of this information system is to reduce violations in Indonesia so
as to improve traffic order and facilitate the process of e-tilang. The method used in the
design of this application is a qualitative method using the results of a survey conducted on
46 respondents. With the transparency of information regarding the types of traffic violations
along with the violation penalties in accordance with applicable law and verified by their
authority to help motorists are more easily aware of and understand traffic rules so that the
hope of public awareness to comply with existing traffic regulations increases. Online SIM
and STNK which are integrated with the e-tilang system help the police to minimize the
occurrence of errors in e-tilang process, especially the evidence of violation wich taken from
CCTV recordings. The integrated database system between the police, prosecutors, courts
and banks facilitates the administration of e-tilang. The reporting system by witnesses, the
discovery of evidence and the blocking of SIM and STNK online owned by violators who have
been found guilty based on evidence and payment of fines that can be done online facilitate
the e-tilang process. With this Motorcycle Violation Information System Application it is
expected that the e-tilang process will be more effective and efficient as well as the reduction
in traffic violations that occur in Indonesia.
Keywords: e-tilang, data integrated, online SIM and STNK.

I. LATAR BELAKANG
Berkendara sudah menjadi kegiatan rutin, bahkan saat ini termasuk kebutuhan bagi para
masyarakat yang harus menempuh jarak untuk melakukan kegiatan kesehariannya oleh
karena itu transportasi merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat, baik transportasi
umum maupun pribadi. Ada banyak jenis transportasi, terutama transportasi darat seperti
motor maupun mobil​. Populasi masyarakat yang bertambah setiap tahunya turut
meningkatkan jumlah para pengguna transportasi, terutama pengguna kendaraan bermotor.
Tercatat jumlah sepeda motor di Jakarta pada 2012 mencapai 10,82 juta unit. Angka ini terus
meningkat menjadi 13,3 juta unit pada 2016. Dengan rerata pertumbuhan 5,3% per tahun,
jumlah sepeda motor diperkirakan mencapai 14 juta unit pada 2017 dan 14,74 juta unit pada
2018​. ​Selain ​alasan ekonomi, kemacetan juga menjadi alasan utama mengapa masyarakat
memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor roda dua ini. Namun meningkatnya jumlah
pengendara bukan hanya menimbulkan masalah kemacetan namun juga ​meningkatnya
jumlah pelanggaran lalu lintas oleh para pengendara mulai dari aturan yang paling dasar
sampai hal yang fatal Hal ini dibuktikan dengan jumlah pelanggaran yang dilakukan
pengendara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2018 mencapai 1.617.566
pelanggaran. Angka tersebut meningkat sekitar 24,13 persen dari tahun sebelumnya yang
mencatatkan angka 1.303.157 pelanggaran. Adapun ​pelanggaran ini ​disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu ketidaktahuan masyarakat tentang peraturan lalu lintas, kurangnya kesadaran
akan pentingnya mematuhi lalu lintas maupun proses penilangan saat ini yang masih kurang
efektif dan efisien.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, proses penilangan yang dilakukan secara
kovensional dengan menyerahkan surat tilang yang berupa kertas dan pembayaran yang
dilakukan secara langsung dianggap kurang efektif dan efisien. Proses E Tilang yang sudah
ada saat ini merupakan solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan ini, selain dapat
mempermudah proses penilangan dengan memanfaatkan teknolog​i CCTV dan pembayaran
yang dapat dilakukan secara online, p​roses e tilang ini juga meminimalisir kemungkinan
terjadinya ​kecurangan o​leh oknum-oknum tertentu demi kepentingan pribadi. Namun proses
e-tilang saat ini belum berjalan secara efisien. Maka dari itu, kami ingin mengembangkan
suatu aplikasi yang dapat membantu para ​pengendara bermotor lebih mudah mengetahui dan
memahami peraturan lalu lintas dengan transparasi infromasi ​menggenai jenis-jenis
pelanggaran lalu lintas beserta denda pelanggaran sesuai hukum yang telah disetujui oleh
pihak yang berwenang. Aplikasi ini juga mempermudah polisi dalam mengembangkan proses
tilang dengan adanya ​SIM dan STNK online yang terintegrasi dengan sistem e-tilang ​yang
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses penilangan salah satunya seperti sistem
penggunaan kendaraan yang bukan milik pribadi harus dilaporkan secara online dengan
memasukan request penggunaan berupa nomer STNK kendaraan yang akan digunakan dan
memasukan nomer SIM pengguna yang akan menggunakan kendaraan tersebut, kemudian
request akan masuk ke akun pemilik kendaraan dengan nomer STNK yang diinput ​dan ketik​a
pemilik menyetujui secara otomatis pengguna atau pengendara sudah terdata dipusat secara
realtime m​aka jika terjadi pelanggaran diwaktu tersebut pengguna yang sedang menggunakan
kendaraan tersebut yang bertanggungjawab. Pengiriman notifikasi juga berlaku untuk proses
pengembalian kendaraan. Dengan sistem ini maka tidak ada lagi penolakan atas tilang yang
tertangkap di CCTV dengan alasan kendaraan sedang dipinjam dan pemilik tidak
mengetahui.
Sitem database yang terintegrasi antara kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan bank
mempermudah proses administrasi. ​Adapun proses penilangan diawali dengan pengiriman
bukti pelanggaran oleh kepolisian kepada kejaksaan yang akan diproses dipengadilan, jika
terbukti bersalah maka SIM atau STNK pelanggar akan diblokir secara online dan notifikasi
tilang ​akan dikirimkan ke aplikasi pelanggar. Pihak bank akan memberikan notifikasi kepada
kepolisian jika pelanggar sudah ​membayar denda tilang s​esuai dengan pelanggaran baik
secara online maupun offline, kemudian SIM atau STNK secara otomatis akan diaktifkan
kembali. Jika pelanggar tak kujung membayar denda hingga lewat tengat waktu yang
diberikan pemblokiran akan diluaskan pada kartu e toll maupun ATM.
Dalam pembuatan sistem informasi pelanggaran kendaraan bermotor berbasis android.
Kami beri penambahan fitur jalur lalu lintas yang dilewati oleh pengendara. Jika kendaraan
tersebut terdeteksi melakukan pelanggaran maka dapat ditemukan saksinya, apabila sang
pelanggar tidak menerima laporan pelanggarannya dan memiliki alibi untuk
membuktikannya. Hal ini dapat membantu mengurangi kesalahan dalam pendakwaan
pelanggar.
II. TUJUAN DAN HASIL PENCAPAIAN
A. Tujuan
Tujuan dari perancangan ​Aplikasi sistem informasi​ kami adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam berkendara dan berlalu lintas dengan
menekankan pada fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
b. Tranparasi informasi mengenai jenis-jenis pelanggaran dan denda yang membantu
masyarakat mengetahui dan memahami peraturan lalu lintas lebih mudah sehingga
diharapkan masyarakat lebih sadar dan peduli.
c. Meningkatkan efisiensi tilang terutama dalam segi waktu karena proses yang dilakukan
secara online dengan data yang terintegrasi dan sistem realtime .
d. Menghemat blangko tilang karena proses penilangan dicatat secara online dan
terhubung ke server pusat secara realtime dan juga bukti tilang yang berupa laporan
secara online oleh saksi.
e. Mempermudah proses pembayaran oleh pelanggar karena jelasnya jumlah denda yang
harus dibayar dan pembayaran yang dapat dilakukan secara online kepada bank yang
telah berkerjasama.
f. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses penilangan salah satunya seperti
sistem penggunaan kendaraan yang bukan milik pribadi dikarenakan metode SIM dan
STNK online yang terintegrasi dengan sistem​ e-tilang​.
B. Hasil Pencapaian
Adapun hasil pencapaian tujuan dari perancangan sistem informasi kami:
a. Meningkatkan keselamatan serta ketertiban dalam berkendara di jalan.
b. Kemudahan dalam melihat informasi disebabkan oleh tarnsparasi data dan infromasi
c. Administratif pelanggaran berupa data yang terintegrasi pada server.
d. Memperkecil kemungkinan terjadinya pungutan liar dan suap
e. Bukti pelanggaran foto, video, dan saksi sebagai pertimbangan hakim.
f. Proses tilang dan pembayaran denda yang lebih efektif dan efisien
III. METODE PENCAPAIAN

Berikut metode yang digunakan dengan ​User Centered Design dalam mencapai tujuan
aplikasi yang akan kami kembangkan :
1. Memahami dan Menentukan Konteks Pengguna ​(Specify the Context of Use)
Perancangan harus berhubungan langsung dengan pengguna sesungguhnya atau calon
pengguna melalui interview, survey, dan partisipasi dalam workshop perancangan. Tujuannya
adalah untuk memahami kognisi, karakter, dan sikap pengguna serta karakteristik
anthropometric. Aktivitas utamanya mencakup pengambilan data, analisis dan integrasinya
ke dalam informasi perancangan dari pengguna tentang karakteristik tugas, lingkungan
teknis, dan organisasi.
2. Menentukan Kebutuhan Pengguna dan Organisasi ​(Specify User and Organitional
Requirements)
Perancangan harus mencakup antarmuka pengguna, sistem bantuan, dukungan teknis
serta prosedur instalasi dan konfigurasi. Setelah dilakukan interview ataupun survey maka
didapatkan kumpulan informasi mengenai user seperti biografi dari target user, kebutuhan
user ​(needs)​, masalah ​(challenge)​, dan apa yang dinginkan user (​goals)​. Lalu hasil tersebut
dianalisa hal-hal apa saja yang di inginkan user untuk dipakai dan tujuan user dalam
menggunakan aplikasi tersebut.
3. Solusi perancangan yang dihasilkan ​(Produce Design Solutions)
Satu-satunya pendekatan yang sukses dalam perancangan sistem yang berpusat pada
pengguna adalah secara empiris dibutuhkan observasi tentang kelakuan pengguna, evaluasi
umpan-balik yang cermat, wawasan pemecahan terhadap masalah yang ada, dan motivasi
yang kuat untuk mengubah rancangan.
4. Evaluasi perancangan terhadap kebutuhan pengguna ​(Evaluate Design Againts User
Requirement)
Sistem yang sedang dikembangkan harus didefinisikan, dirancang, dan ditest berulang
kali. Berdasarkan hasil survey dari fungsi, antarmuka, sistem bantuan, dokumementasi
pengguna, dan pengalaman saat penilangan. Maka dari itu harus dilakukan umpan balik user
dengan melakukan survey ataupun interview kepada user terhadap desain yang telah dibuat.
Pengujian ini dilakukan dengan Usability yang dipandangan dari usefullness, learnability,
effectiveness, dan attitude.
IV. ANALISIS DESAIN
A. Target pengguna
Berdasarkan penjelasan aplikasi yang akan dibuat maka target pengguna yang akan
kami capai sebagai berikut:
1. Pengguna kendaraan bermotor yang sudah memiliki SIM dan STNK agar nantinya bisa
registrasi dengan menggunakan yang SIM dan STNK yang secara otomatis terdaftar dan
terintegrasi dengan database pusat.
2. Korlantas polri yang berperan sebagai penilang bagi pelanggar tata tertib lalu lintas.
3. Kejaksaan dengan dukungan bukti yang tertera berupa foto, video maupun saksi sebagai
penentu apakah pelanggar bersalah atau tidak.
4. Pengadilan untuk memudahkan proses peradilan agar dapat diselesaikan dengan hasil
yang sesuai.
5. Perbankan sebagai media transaksi dan tempat penyimpanan uang sementara dari
pelanggar yang dikenakan denda.
B. Batasan produk
Aplikasi ini hanya berjalan pada platform mobile berbasis android, dan ​user yang dapat
menggunakan hanya ​user yang telah memiliki SIM dan STNK atau hanya memiliki SIM.
Aplikasi ini mengintegrasikan penilangan dengan undang-undang tata tertib lalu lintas yang
telah terverifikasi kebenaranya oleh pihak yang berwenang dan penarikan denda yang sesuai
dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan. Laporan penilangan harus disertai bukti yang
akan diverifikasi oleh korlantas polri. Segala bentuk dokumen milik pengendara yang
berhubungan dengan kendaraaan seperti SIM dan STNK tercatat secara resmi didatabase
pusat. Pemblokiran atas dokumen hanya dapat dilakukan sesuai keputusan sidang setelah
terjadi penilangan. Pembayaran denda tilang hanya dapat dilakukan melalui bank yang telah
berkerjasama dengan aplikasi ini.
C. Platform yang digunakan
Platform yaitu rencana kerja atau suatu program. Rencana kerja atau program tersebut
nantinya akan menjadi dasar bagi berjalannya sebuah sistem. Tentunya sistem ini memiliki
arti berbeda-beda tergantung dari bidang yang menggunakan kata tersebut misalnya ilmu
komputer, perdagangan, maupun politik.
Dalam kaitan dengan ilmu komputer, platform artinya kombinasi antara perangkat
lunak dan perangkat keras untuk menjalankan sebuah program. Beberapa hal yang
membentuk platform adalah arsitektur, bahasa yang digunakan untuk pemrograman, sistem
operasi, dan user interface yang berkaitan dengan berjalannya sebuah program.
Jadi platfrom yang kami gunakan adalah platform yang mampu mendukung banyak
manufaktur sekaligus. Jenis platform yang mampu digunakan pada manufaktur lain dapat
ditemukan dengan mudah pada lingkungan sekitar. ​sebagai dasar berjalannya sistem operasi
dengan menggunakan Smartphone yang sistem perangkat lunaknya hanya berlaku pada
android saja. kemudian bahasa pemrograman yang digunakan dengan java yang bisa dipakai
pada android yang telah digunakan oleh banyak vendor smartphone.
V. SKENARIO PENGGUNAAN RANCANGAN PRODUK
Berdasarkan hasil analisis dari survey yang telah kami lakukan maka kami
mendapatkan user persona secara spesifik terhadap 46 kandidat persona. Langkah selanjutnya
dengan menggabungkan karakteristik dan kriteria dari kandidat untuk menciptakan sebuah
karakter fiksi berdasarkan hasil analisis.
User Persona
Berdasarkan hasil analisis dengan mengambil data mayoritas narasumber dari segi
demografi, dapat menghasilkan satu persona. Pada penentuan tokoh user persona, terpilih
seorang partisipan bernama Hanum dengan berusia 20 tahun. Kepribadian Hanum adalah
realistis, tidak suka membuang waktu, disiplin, berguna dalam masyarakat, dapat mengurangi
pembuat kesalahan, dan informatif. Hanum menyukai aplikasi smartphone yang mudah
dimengerti dengan bantuan panduan, tampilan yang sederhana dengan icon yang mudah
dipahami, aplikasi tidak berat, minimalis, simpel, elegant.
Skenario Pengguna
Hanum seorang mahasiswa yang berpergian menggunakan motor. Hanum menyukai
perjalanan yang berjalan lancar dan tidak membuang waktunya terutama bila terjadi
penilangan dijalan yang dapat membuat padat jalan. Hanum selalu mematuhi tata tertib
berlalu lintas, setiap perjalanannya sering melihat pengendara yang melanggar lalu lintas
namun tidak ada pihak berwajib yang melihat dan menindak lanjutinya. Kadang kala saat
terjadi penilangan para polisi melakukan tindakan tidak baik dengan melakukan pungutan liar
dengan alasan agar penilangan dapat dilakukan secara damai. Ada pula dari para pelanggar
tersebut yang mengambil jalur ke pengadilan. Namun mereka harus menunggu antrian untuk
giliran sidangnya. Selain itu Hanum merasa pasal yang dikenakan tidak sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan dan denda yang harus dibayarkan hanya bisa dilakukan pada
bank terdekat dari pengadilan. Oleh karena itu Daniel merasa dibutuhkannya sitem informasi
penilangan online untuk mendapatkan informasi secara valid dan penilangan dapat berjalan
dengan lancar, efektif, dan efisien.
Suatu saat Hanum akan pergi namun sedang sakit dan akan diantar temannya
menggunakan motornya. Kemudian temannya membuka aplikasi SIMO Apps dan melakukan
login dengan memasukkan pin SIM dan pin STNK pemilik motor tersebut. Hanum sebagai
pemilik motor melakukan login terlebih dahulu dan akan mendapatkan notifikasi tentang
peminjaman motornya. Lalu Hanum membuka fitur request peminjaman dan melakukan
konfirmasi peminjaman kendaraannya, setelah itu sang peminjam dapat mengendarai motor
tersebut. Saat dalam perjalanan Hanum melihat seorang pengendara menerobos lalu lintas
dan juga tanpa menggunakan helm. Hanum lalu melakukan laporan pelanggaran membuka
SIMO Apps, kemudian membuka fitur laporan penilangan disertai bukti foto atau video dan
penjelasan pelanggaran yang dilakukannya. Lalu dari sisi korlantas polri akan mendapatkan
notifikasi laporan pelanggaran dan bila laporan tersebut benar melanggar suatu pasal tata
tertib berkendara. Maka saat pelanggaran dikonfirmasi akan muncul pemberitahuan
pelanggaran dengan disertai pasal yang dilanggar dan denda yang dikenakan. Lalu sang
pelanggar dapat memilih ingin membayar denda tersebut atau melakukan pembayaran denda
melalui bank yang telah bekerja sama dengan aplikasi ini.
Bila pelanggar akan memilih jalur pengadilan akan terdapat tampilan bagian antrian
yang didapatkan dan cukup datang pada hari tersebut. Selama proses penilangan ini maka
STNK dan SIM pengguna yang terdaftar saat kendaraan ditilang maka akan dilakukan
pemblokiran. Denda yang akan dikenakan atas pelanggaran akan masuk kedalam fitur
Pembayaran Denda kemudian bila sudah sudah dibayarkan muncul tampilan bahwa
pemblokiran sudah dibuka. Saat pengguna ingin melihat telah melakukan pelanggaran apa
saja dapat dilihat pada fitur riwayat pelanggaran.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] [Online]. Available :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190814134611-12-421236/kena-e-tilang
-advokat-gugat-kapolda-metro-jaya-rp3-m​ ​[Accessed 01 September 2019].
[2] [Online]. Available :
https://www.indonesia.go.id/layanan/kependudukan/sosial/tilang-elektronik-e-tilang
[Accessed 01 September 2019].
[3] [Online] Available: ​http://eprints.polsri.ac.id/2041/2/II.%20BAB%201.pdf
[Accessed 10 September 2019].
[4] [Online] Available :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-2-00006-MNSI%20Bab1001
.pdf​ [Accessed 10 September 2019].
[5] Widhiarso, Wijang. Jessianti. Sutini. ​Metode UCD (User Centered Design) Untuk
Rancangan Kios Informasi Studi Kasus : Rumah Sakit Bersalin XYZ​. Volume 3
Nomor 3, Oktober 2007. Jurnal Ilmiah STMIK GI MDP.
[6] Prakasa, Goldina Iqbal Azmi. Ardiansyah, Firman. ​Perancangan User Experience
Aplikasi Marketplace Paket Wisata Indonesia untuk Wisatawan Lokal.​ Volume 5
Nomor 1 hal 51-60. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika.
[7] [Online] Available :
https://sis.binus.ac.id/2016/07/29/user-experience-design-process/​ [Accessed 17
September 2019].
[8] [Online] Available :
https://webdesign.tutsplus.com/id/articles/7-questions-to-find-out-what-clients-reall
y-want--cms-26923​ [Accessed 17 September 2019].
[9] [Online] Available :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/02/berapa-jumlah-kendaraan-di-
dki-jakarta​ [Accessed 20 September 2019].
[10] [Online] Available : ​https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133
[Accessed 20 September 2019].

Anda mungkin juga menyukai