Ringkasan Jurnal
Dalam jurnal ini, penulis menjelaskan tentang Fasilitas Mobile Banking dapat
menjawab tuntutan nasabah yang menginginkan layanan cepat, aman, nyaman, murah,
dan tersedia setiap saat (24 jam non-stop), serta dapat diakses dari mana saja, cukup
melalui telepon seluler. Fasilitas yang ditawarkan Mobile Banking antara lain cek saldo,
mutasi 10 transaksi terakhir, transfer (sesama Bank Syariah Mandiri/ BSM atau bank
lain), pembayaran tagihan, menu favorit dan lain-lain. Hasil Survei Nielsen
menunjukkan bahwa penggunaan Mobile Banking meningkat tiga poin persentase dari
2010, yakni mencapai 37% pada 2011. Pertumbuhan pengguna online banking di
Indonesia juga tercatat sebagai yang tercepat di Asia Tenggara. Meskipun banyak
keuntungan yang didapat oleh nasabah, namun pada kenyataannya layanan ini sangat
jarang digunakan oleh nasabah dan cenderung tidak diminati. Nasabah lebih senang
melakukan transaksi via ATM atau dengan antri di bank. Pada kenyataannya jumlah
pengguna Mobile Banking di Indonesia lebih sedikit dibanding dengan pengguna
internet. Pengguna internet di Indonesia mencapai 25 juta dengan populasi 237.512.355
jiwa, sedang pengguna Mobile Banking hanya sebanyak 424.063 di tahun 2004.
Tanggapan Penulis
1. Kesesuaian judul jurnal dengan isi jurnal sudah cukup baik, yaitu mengetahui
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Mobile
Bangking Dengan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM), penulis
sudah memaparkan keuntungan yang didapat oleh nasabah, namun pada
kenyataannya layanan ini sangat jarang digunakan oleh nasabah dan cenderung
tidak diminati.
2. Dalam jurnal ini dilampirkan pula abstrak yang cukup spesifik dan cukup
mewakili isi julnal diantarnya pentingnya pelayanan jasa bank yang
memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melalui jaringan internet.
Penerimaan dan manfaatkan yang dirasakan nasabah secara langsung dinilai
berdasarkan persepsi penggunaan melalui kerangka TAM, memaparkan tujuan,
jumlah sampel yang diambil untuk diteliti, variabel yang digunakan serta metode
penelitiannya.
3. Selain itu adapun tujuan dari penelitian ini yaitu Pertama, untuk mengetahui dan
menjelaskan pengaruh persepsi manfaat (perceived usefulness) terhadap minat
perilaku menggunakan Mobile Banking. Kedua, untuk mengetahui dan
menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
terhadap minat perilaku untuk menggunakan Mobile Banking. Ketiga, untuk
mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kredibilitas (perceived
credibility) terhadap minat perilaku menggunakan Mobile Banking. Keempat
untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh informasi tentang Mobile Banking
terhadap minat perilaku menggunakan Mobile Banking.
4. ide gagasan yang diambil pun cukup penting karena Bagi perusahaan, hasil
penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk mengetahui minat perilaku
menggunakan Mobile Banking. Dimana tingginya atau meningkatnya Presepsi
manfaat (perceived usefulness) maka akan meningkatkan minat perilaku
menggunakan Mobile Banking, hasil penelitian ini dapat dijadikan alat bantu
untuk mengetahui Informasi tentang Mobile Banking terhadap perilaku
menggunakan Mobile Banking. Tingginya Informasi tentang Mobile Banking
akan meningkatkan minat perilaku menggunakan Mobile Banking.
5. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode analisis
regresi linear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpengaruh positif
terhadap minat perilaku menggunakan Mobile Banking. Tingginya Presepsi
kredibilitas (perceived credibility) akan meningkatkan minat perilaku
menggunakan Mobile Banking.
6. Karena hasil pembahasan jurnal yang diteliti menyeluruh maka kesimpulan yang
dipaparkan oleh penulis kompleks dan menyeluruh.
7. Masalah yang terdapat dalam jurnal ini tidak dilampirkanya perundang –
undangan atau dasar hukum Indonesia untuk melandasi penelitian ini, sehingga
menyulitkan para permbaca mencari refernsi tentang permasalahan bagaimana
nasabah dapat menerima dan memanfaatkan layanan Mobile Banking ini secara
maksimal dapat dijelaskan dengan menggunakan kerangka TAM (Theory
Acceptance Model).
Ringkasan Jurnal
Bank Rakyat Indonesia, selaku salah satu BUMN yang bergerak di perbankan
dengan jumlah nasabah dan jaringan yang meliputi hampir seluruh Indonesia tidak
dapat mengabaikan pentingnya m-banking sebagai salah satu kualitas layanan yang
diberikan kepada nasabah. Salah satu produk aplikasi mobile banking yang diluncurkan
oleh BRI adalah BRI Mobile atau yang dikenal BRImo. BRImo adalah pembaharuan
dari aplikasi mobile banking Bank BRI sebelumnya yaitu BRI Mobile yang masih
mengandalkan penggunaan pesan singkat untuk kebutuhan verifikasi (SMS Mobile).
Pembaharuan ke Aplikasi BRImo memiliki fitur yang lebih banyak dan berbeda dari
pendahulunya, seperti tampilan antarmuka dan friendly user dan nyaman. Serta
tingginya faktor keamanan yang di kombinasikan dengan akses sidik jari atau akses
tatap muka untuk login dan menggunakan aplikasi tersebut.
Dengan dukungan perkembangan teknologi serta pergeseran paradigma gaya
hidup masyarakat memicu peningkatan perkembangan transakasi non tunai dari tahun
ke tahun. Dengan demikian, maka perkembangan invoasi sistem pembayaran non tunai
pun semakin berkembang di Indonesia. Disamping itu faktor penting yang paling di
minati oleh masyarakat adalah praktisnya dari inovasi sistem tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, dorongan untuk terus melakukan invoasi salah satunya dari
sektor perbankan untuk terus berinovasi produknya salah satunya aplikasi Mobile
Banking (M-Banking). Mobile Banking adalah salah satu solusi alternatif dari produk
non tunai yang bisa mempercepat dan mempermudah nasabah dalam melakukan
transaksi. Walaupun sangat efesien dan bermanfaat, aplikasi mobile banking juga
memiliki beberapa faktor kelemahan diantaranya ketergantungan pada koneksi internet,
dan tindak kejahatan dalam dunia internet seperti pembobolan bank atau
penyalahgunaan informasi secara online menjadikan penerimaan teknologi mobile
banking ini belum menyeluruh diterima oleh semua lapisan masyarakat.
Aplikasi terbaru dari layanan Perbankan yang dikeluarkan oleh Bank BRI adalah
BRImo. Aplikasi ini memiliki basis data melalui internet yang dapat memudahkan
nasabahnya untuk bertransaksi secara online. Fitur dari aplikasi inipun cukup lengkap,
dengan memiliki beberapa sumber dana dalam transaksi, halaman utama yang simpel
serta dilengkapi sistem transfer atau pembayaran menggunakan QR Code. Dengan
pergeseran habit masyarakat dalam melakukan aktivitas perbankan mulai dari ATM,
SMS banking lalu terciptalah model binsi baru dari pengembangan tersebut yaitu
Mobile Banking ini. Untuk Mendapatakan Aplikasi BRImo ini cukup download aplikasi
tersebut di Appstore atau Google Play dan sudah menjadi nasabah BRI terlebih dahulu.
Tanggapan Penulis
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal
mendeskripsikan apa yang ingin disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini
termasuk penelitian yang menggunakan metode secara kuantitatif yakni dengan
mengukur berupa angka hasil pengukuran atau perhitungan. Deskripsi yang detail dan
mendalam tentang kasus merupakan sebuah keharusan bagi peneliti kuantitatif.
Kemudian dari segi struktural, meskipun dalam penelitian kuantitatif narasi yang
disampaikan berdasarkan dengan kebutuhan penelitian, namun akan lebih baik lagi jika
ditambahkan poin masalah atau pertanyaan penelitian. Hal ini tentunya akan membantu
peneliti untuk mempermudah dalam hal mengkategorikan atau mengklasifikasikan
tujuan penelitiannya, seperti memberikan pertanyaan.
JURNAL 1
Pendahuluan dalam jurnal ini menjelaskan tentang Permasalahan tentang
bagaimana nasabah dapat menerima dan memanfaatkan layanan Mobile Banking ini
secara maksimal dapat dijelaskan dengan menggunakan kerangka TAM (Theory
Acceptance Model). Teori ini menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana
untuk penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya. Kenyataannya banyak
nasabah yang mempunyai fasilitas Mobile Banking namun tidak pernah
memanfaatkannya, dikarenakan pengoperasian sistem yang kadang terkesan rumit dan
tidak semua orang paham cara menggunakannya. Faktor lain adalah tingkat
kemampuan nasabah dalam menggunakan mobile phone, faktor ini juga mempengaruhi
minat nasabah dalam menggunakan layanan Mobile Banking. Nasabah yang tidak
mampu menggunakan mobile phone, akan mengalami kesulitan dalam mengoperasikan
layanan Mobile Banking
JURNAL 2
Dalam artikel ini menjelaskan kemudahan dalam memakai teknologi tersebut
yang disebut persepsi kemudahan (perceived ease of use), serta bagaimanakan individu
memiliki kertertarikan dalam menggunakan teknologi tersebut yang disebut minat
menggunakan (behavioral intention to use). Untuk mengkur atau meneliti tentang
penerimaan teknologi Infirmasi, maka dapat menggunakan TAM (Technology
Acceptance Model). TAM berorientasi pada bagaimana sikap individu pengguna
teknologi berdasarkan faktor penyebab diatas, daintaranya manfaat penggunaan
teknologi informasi (perceived usefulness) dengan pertimbangan dari kemudahan
dalam menggunakan teknologi informasi tersebut (perceived ease of use)
PEMBAHASAN
Ada persinggungan objektif antara hasil analisis isi dan Hasil uji antara
kemudahan penggunaan dengan minat nasabah menggunakan mobile banking
menyatakan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh negatif terhadap minat
nasabah menggunakan mobile banking. Kemudahan penggunaan transaksi dalam
layanan mobile banking dapat memudahkan nasabah bertransaksi perbankan seperti
melakukan transfer sesama bank ataupun transfer ke bank lain, dimana transaksi mobile
banking dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun dan dapat mempermudah nasabah
yang memiliki kesibukan, dengan mobile banking nasabah dapat melakukan transaksi
kapan pun sehingga nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi
perbankan.
Hal ini dikarenakan semakin besar manfaat suatu teknologi, maka semakin besar
pula minat seseorang untuk menggunakan teknologi tersebut, termasuk juga teknologi
mobile banking. Manfaat mobile banking yang begitu besar untuk nasabah melakukan
transaksi perbankan dimana mobile banking dapat mempersingkat waktu nasabah
melakukan transaksi sehingga manfaat mobile banking dapat menarik minat nasabah
untuk menggunakan mobile banking dan manfaat memiliki pengaruh positif terhadap
minat nasabah untuk menggunakan mobile banking tersebut. Hal ini mengindikasikan
bahwa manfaat yang dilakukan oleh pihak bank belum tercapai maksimal untuk
menimbulkan minat nasabah. Hasil yang ditunjukkan dari kuesioner yang telah
dibagikan walaupun banyak yang menyatakan positif dalam memberikan jawabannya,
namun masih banyak responden yang menyatakan kurang setuju atau cenderung negatif
atas jawaban yang diberikan. Walaupun dari mayoritas menyatakan berminat untuk
menggunakan mobile banking, namun hal tersebut tidak bisa disimpulkan bahwa
variabel manfaat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah
menggunakan mobile banking.
KESIMPULAN
JURNAL 1
JURNAL 2
Dari hasil analisis juga diperlihatkan bahwa terhadap hubungan terkuat terhadap
minat menggunakan BRImo diberikan oleh persepsi manfaat dengan nilai koefisien
jalur 0,486 dan terlemah adalah variabel persepsi keamanan dengan koefisien jalur
0,109. Hal ini menyatakan bahwa dalam menggunakan aplikasi BRImo nasabah sangat
merasakan diuntungkan dengan manfaat yang didapatkan. Disamping itu, nasabah tidak
merasa khawatir akan keamanan dalam bertransaksi menggunakan aplikasi BRimo,
karena nasabah yakin dan percaya bahwa aplikasi BRImo memiliki keamanan yang
cukup kuat untuk melindungi informasi dan transaksi yang dilakukan oleh nasabah
tersebut. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan memperluas obyek penelitian bukan
hanya pada satu bank saja, tetapi cabang lainnya dalam satu kota atau kabupaten serta
menambahkan variabel baru yang belum pernah di hubungkan seperti persepsi resiko,
persepsi kenikmatan dan lainnya diluar penelitian ini.