Anda di halaman 1dari 6

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance

P-ISSN 2807-730X, E-ISSN 2807-6915


Volume 1 Issue 1, November-Desember 2023
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/etihad

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA FEBI IAIN PONOROGO DALAM


MENGGUNAKAN MOBILE BANKING

Ro’ul Khusnul Khotimah1, Ruwine Defbylandari2, Selvi Diah Kusuma3, dan Selvi Nur Anisa4
1 Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia, roulksnl054@gmail.com
2 Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia, ruwinedefbylandari@gmail.com
3 Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia, selvidiahk04@gmail.com
4 Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia, selvinur1402@gmail.com

Abstract
This research discusses the preferences of other FEBI IAIN Ponorogo students in using
mobile banking. Mobile Banking itself is a banking service that can be accessed via mobile. Thus,
we chose the title of this research because we felt it was interesting to research, and how they
perceive mobile banking. This research method uses a qualitative descriptive method. This
research uses primary data taken through interviews and questionnaires, the location of this
research is IAIN Ponorogo, more specifically FEBI students.

Keyword : Preferences, Mobile Banking

LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi semakin canggih dan diminati oleh masyarakat luas.
Pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi suatu kebutuhan untuk mendukung perkembangan
bisnis di sektor perbankan. Pemanfaatan teknologi secara tepat juga harus diperhatikan, untuk
meminimalkan risiko operasional, agar perbankan mampu beroperasi lebih efisien. Saat ini
layanan perbankan sudah merupakan kebutuhan masyarakat, transaksi perbankan merupakan suatu
keharusan. Untuk memudahkan transaksi perbankan, ditawarkan suatu produk yang berfungsi
mendukung berbagai kegiatan nasabah perbankan yaitu Mobile banking. Nasabah maupun bank
sama-sama mendapatkan keuntungan dengan adanya mobile banking. Nasabah akan mendapatkan
informasi perbankan secara cepat, efektif dan efisien, serta dapat mengurangi waktu tunggu
nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

Di Indonesia mobile banking bukanlah hal yang asing lagi, karena telah menjadi bagian dari
inovasi perbankan dalam mengikuti persaingan bisnis global. Oleh karena itu, institusi-institusi

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance | 1


perbankan berusaha memberikan kepuasan pelayanan kepada para nasabahnya dengan
memberikan fasilitas perbankan, berupa layanan mobile banking untuk melakukan transaksi atau
bisnis. Penggunaan jaringan seluler untuk kepentingan transaksi komersial (mobile commerce)
dinilai cukup aman, karena identitas pengguna lebih jelas, satu nomor ponsel hanya digunakan
oleh satu orang. Maka mobile banking terlihat lebih sukses perkembangannya di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pengamatan (observasi) dan
wawancara. alamiah. Pada penelitian ini, peneliti menyajikan hasil penelitian secara kualitatif
deskriptif. Data tersebut berasal dari naskah wawancara,catatan lapangan, foto, dan video. Dalam
penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan guna mendokumentasikan proses penelitian
sebagai bukti dalam pelaksanaan penelitian. Adapun data-data yang peneliti dapatkan dalam
penelitian ini yakni berupa data (naskah) wawancara dalam bentuk rekaman (recording), catatan
lapangan, foto serta video.Selanjutnya data yang didapat dalam bentuk rekaman wawancara
ditranskip secara utuh untuk kemudian digabungkan dengan data-data lain yang berasaldari catatan
lapangan, video dan foto. Penelitian ini telah dilakukan di IAIN Ponorogo. Lebih tepatnya pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut karena
terdapat jurusan perbankan syariah yang notabene berhubungan dengan penelitian penggunaan
mobile banking pada bank syariah. Selain itu, mahasiswanya banyak yang menggunakan produk
bank syariah. Oleh karena itu peneliti bermaksud ingin mengetahui fenomena dalam penggunaan
mobile banking bank syariah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Preferensi
Preferensi berasal dari Bahasa Inggris preference yang berarti “a greater liking for one
alternative over another or others” (kesukaan akan sebuah hal dibandingkan dengan hal yang
lain). Dalam kamus Bahasa Indonesia kata preferensi jika diejakan menjadi pre.fe.ren.si (hak
untuk) didahulukan dan diutamakan daripada yang lain; prioritas; pilihan; kecenderungan;
kesukaan. Preferensi atau selera adalah sebuah konsep, yang digunakan pada ilmu sosial,
khususnya ekonomi. Ini mengasumsikan pilihan realitas atau imajiner antara alternatif-alternatif
dan kemungkinan dari pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan kesenangan, kepuasan,
gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada. Lebih luas lagi, bisa dilihat sebagai sumber dari

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance | 2


motivasi. Secara umum pengertian preferensi adalah pilihan terhadap hal yang disukai, prioritas
perlakuaan khusus kepada seseorang. Preferensi juga dapat diartikan sebagai rasa suka terhadap
sesuatu dibandingkan dengan yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa preferensi merupakan suatu
pilihan yang diambil dan dipilih dari berbagai macam pilihan yang tersedia yang dapat
mempengaruhi tingkat kegunaan dan nilai relatif penting dari setiap atribut yang terdapat pada
suatu barang atau jasa.
Preferensi memiliki 4 sifat dasar yang terdapat pada indikator referensi, yaitu:
1) Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan berarti bahwa setiap individu selalu dapat menentukan keadaan yang lebih
disukai diantara dua keadaan. Konsumen dapat membandingkan dan menilai semua produk.
Apabila produk A dan B merupakan dua keadaan yang berbeda maka konsumen dapat
menentukan secara tepat satu diantara kemungkinan tersebut. Misalnya, terdapat dua jenis
produk A dan B, maka konsumen akan lebih suka produk A dari pada B, lebih suka B dari
pada A, suka keduanya, atau tidak suka keduanya. Preferensi dalam hal tersebut mengabaikan
faktor biaya dalam mendapatkan produk.
2) Transitivitas (transitivity)
Transitivitas merupakan konsistensi seseorang dalam menentukan dan memutuskan
pilihannya apabila dihadapkan dengan beberapa alternatif pilihan produk. Jika seorang
konsumen mengatakan bahwa „produk A lebih disukai dari prooduk B‟ dan „produk B lebih
disukai dari pada produk C‟, maka dapat dipastikan bahwa „ produk A lebih disukai dari pada
produk C‟. Prinsip ini untuk memastikan adanya konsistensi internal di dalam diri konsumen
dalam hal pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap alternatif pilihan
seorang konsumen akan selalu konsisten dalam memutuskan preferensi atas suatu produk
dibandingkan dengan produk lain.
3) Kesinambungan (continuity)
Kesinambungan merupakan kondisi apabila seorang konsumen mengatakan bahwa
produk A lebih disukai dari pada produk B maka setiap keadaan yang mendekati produk A
pasti juga akan lebih disukai dari pada produk B, jadi ada suatu kekonsistenan seorang
konsumen dalam memilih suatu produk yang akan dikonsumsi.

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance | 3


4) Lebih banyak lebih baik (than more is the better)
Jumlah kepuasan akan meningkat apabila konsumen mengkonsumsi lebih banyak barang
atau jasa. Hal ini dijelaskan dalam kurva kepuasan konsumen yang dikenal dengan kurva
indeferensi (indeference curve) bahwa apabila kurva tersebut semakin meningkat akan
memberikan kepuasan yang lebih baik, sehingga konsumen cenderung akan selalu menambah
konsumsi demi kepuasan yang akan didapat meskipun dalam peningkatan kurva indeferensi
akan dibatasi oleh penghasilan (budget constraint).
Mobile Banking
Mobile banking adalah salah satu fasilitas E-channel perbankan yang berupa aplikasi
handphone dengan sistem android atau IOS. Biaya mengaksesnya disesuaikan dengan kuota
internet. Aplikasi mobile banking ini bisa nasabah install secara langsung melalui handphone
(telepon seluler). Aktivasi layanan ini bisa dilakukan di mesin ATM dan juga langsung datang ke
customer service pada bank yang bersangkutan. Dalam melakukan transaksi financial, bank akan
menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh nasabah.
Bank menyediakan layanan Mobile Banking (M-Banking) yang memenuhi kebutuhan
nasabah sebagai metode transaksi bank selain kantor cabang dan ATM. Dengan mobile banking,
nasabah tidak perlu lagi membuang waktu menunggu di cabang bank atau ATM. Pasalnya, kini
banyak transaksi perbankan yang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis kapan saja, di mana
saja melalui ponsel. Contohnya adalah mentransfer dana antar rekening maupun antar bank,
membayar tagihan, pembelian pulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi rekening dan
memeriksa saldo. Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas Mobile banking
berupa SIM tolkit (Menu Layanan Data) maupun sms plain (sms manual) atau dikenal dengan
SMS banking.
Jika dibandingkan dengan layanan e-banking lainnya, perkembangan mobile banking (m-
banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini dikarenakan kehadiran layanan m-banking
mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern yang sangat mengedepankan mobilitas. Dengan
satu sentuhan, m-banking menciptakan kemudahan layanan perbankan dalam satu genggaman.

Kedudukan Penelitian Kualitatif dalam preferensi penggunaan mobile banking


Penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif dan penelitian campuran sama-sama mencari dan
menemukan kebenaran yang bersifat ilmiah. Walaupun sama-sama menemukan kebenaran ilmiah,

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance | 4


kedudukan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif dan penelitian campuran dalam preferensi
penggunaan mobile banking sangat berbeda. Khusus untuk penelitian kualitatif, dasar filosofis
yaitu post-positivistik karena digunakan pada kondisi obyek yang alamiah yaitu peneliti sebagai
alat utama. Menurut Lincoln & Guba (1985) menyatakan bahwa the instrumen in naturalistic
inquiry is the human (instrumen penelitian yaitu manusia itu sendiri). Oleh karena itu, peneliti
sebagai instrument utama yang memiliki andil dalam penelitian. Selain itu, penelitian kualitatif
juga bertujuan untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan mengeksplanasi. Mappiare (2009)
tujuan eksplorasi, diistilahkan oleh Koentjaraningrat sebagai penelitian yang bersifat
“menjelajah”. Eksplorasi dilakukan untuk mengetahui suatu fenomena yang Nampak yang
nantinya akan di telaah lebih lanjut. Tujuan deskripsi adalah upaya melukiskan, memaparkan, atau
menguraikan keadaan fenomena yang sudah dan sedang berlangsung (Mappiare, 2009). Deskripsi
ialah menggambarkan secara jelas mengenai fenomena lapangan. Gambaran fenomena tersebut
yang paparkan dan ditelaah (dimaknai) sesuai dengan sudut pandang peneliti yang mungkin
menemukansuatu kategori/tema. Pemaknaan sifatnya subjektivistik tanpa menghakimi sesuai
dengan apa yang ditemukan di lapangan. Mappiare (2009) eksplanasi merupakan tataran tujuan
“tertinggi dan terkompleks suatu riset. Secara harfiah, eksplanatif berarti bersifat menjelaskan.
Peneliti melakukan eksplanasi riset dengan menghasilkan lebih rinci mengenai hubungan, dan
pengaruh antar kategori fenomena. Pada bagian eksplanasi, peneliti sudah masuk pada
rekonstruksi teori dan menghasilkan penjelasan berupa proposisi yang sudah ditelaah. Jadi
eksplanasi membahas lebih dalam lagi mengenai hasil deskripsi dengan mengaitkan dengan teori
yang relevan sebagai diskusi mendalam. Kedudukan metode penelitian kualitatif dalam preferensi
mobile banking yaitu sebagai penyeimbang yang artinya selama ini masih didominasi penelitian
kuantitatif seperti penelitian eksperimen, penelitian eksplanatory, dan penelitian pengembangan.
Alasan didominasi penelitian kuantitatif yaitu bimbingan dan konseling erat kaitannya dengan
tingkahlaku, kognitif, dll. Sehingga untuk design penelitian masih banyak menggunakan metode
penelitian kuantitatif seperti penelitian eksperimen, penelitian survey kuantitatif, penelitian
pengembangan, penelitian korelasional, dan penelitian eksplanatory. Oleh karena itu, untuk
kedudukan penelitian kualitatif dalam preferensi mobile banking hanya sebagai penyeimbang
karena masih di dominasi penelitian kuantitatif yang sifatnya lebih meluas daripada penelitian
kualitatif yang terfokus pada pokok-pokok pertanyaan/fokus penelitian.

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance | 5


KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, melalui bebrapa teknik pengambilan data
ditemukan bahwa mahasiswa FEBI IAIN Ponorogo telah mengetahui ruang lingkup mobile
banking dari segi penggunaan dan kelayakan. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa rata-rata
mahasiswa FEBI sudah menggunakan mobile banking, dengan adanya layanan mpobile banking
dapat melakukan transaksi dengan mudah dan dimana saja. Sebagai mahasiswa di era modern tidak
bisa dipungkiri jika sudah banyak yang menggunakan layanan mobile banking.

REFERENSI
Bahri Zainal, Kamus Umum Khusus Bidang Hukum dan Praktik Politik, (Bandung Angkasa)
http://ciputrauceo.net/blog/2016/4/25/preferensi-konsumen-dan-tahapannya, (Diakses pada 12
September 2020).
https://kbbi.web.id/preferensi (Diakses pada 12 September 2020)
Bison Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2003).
ri Hartoyo, Persepsi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat dan Lembaga Penyedia Jasa Terhadap
Pembayaran Non Tunai, Jurnal Ekonomi dan Bank Ekonomi, 2006.
Roger Leroy Miller dan Roger E. Meiners, Teori Mikroekonomi Intermediate, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2000).
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran edisi 10, (Jakarta: Prehalindo: 2000).
Admaja Dwi Herlambang dan Arimbi Dewanti, “Minat nasabah dalam menggunakan layanan
mobile banking,” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia 12, no. 1 (2018).
Evi Susanti dan Novita Oktavianti Parera, “Loyalitas Nasabah Dari Kemudahan Pengguna Mobile
Banking”, International Journal of Digital Entrepreneurship and Business (IDEB), Vol. 2 No.
1 (2021).
Sudaryanti, D., Sahroni, N., & Kurniawati, A. (2018). Analisa Pengaruh Mobile Banking
Terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ekonomi Manaj, Vol. 4 No.2.

Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance | 6

Anda mungkin juga menyukai