Anda di halaman 1dari 24

DAMPAK DIGITALISASI

TERHADAP PERAN FRONT


OFFICE DALAM BISNIS
PERBANKAN

YESENIA MOKARISA (18042004)


PENDAHULUAN

• Industri perbankan merupakan salah satu industri yang memiliki peranan penting dalam menggerakkan
perekonomian suatu negara.
• Hal ini karena aktifitas utama perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat (funding) dan
menyalurkan dana kepada masyarakat (lending).

2
KAJIAN LITERATUR
PERBANKAN, E-BANKING, FRONT OFFICE, DIGITALISASI PERBANKAN

• Kegiatan jasa perbankan merupakan kegiatan yang dilakukan perbankan untuk memperlancar terjadinya
transaksi perdagangan, memperlancar peredaran uang, dan memberikan jaminan kepada nasabahnya.
• Elektronic banking atau dikenal dengan e-banking merupakan sistem yang memungkinkan nasabah bank
baik individu ataupun bisnis untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik termasuk internet.
• Petugas front office pada sebuah bank adalah karyawan yang ditugaskan pada garda terdepan untuk
melayani kebutuhan perbankan nasabah baik dengan tatap muka ataupun melalui alat komunikasi lainnya
seperti telepon atau email. Tugas ini sangat melekat pada fungsi Teller dan Customer Service.
• Industri perbankan dalam memberikan layanan harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk
memberikan kemudahan yang diinginkan oleh nasabah terhadap layanan perbankan. Perkembangan
Financial Technology atau yang dikenal dengan istilah FinTech sejak tahun 2015 membuat perbankan
harus aware dengan perkembangannya jika tidak ingin ditinggalkan nasabahnya yang dapat beralih ke
lembaga keuangan lain.
3
METODE PENELITIAN

• Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode deskriptif survey, karena penelitian
ini meneliti fenomena yaitu tentang peran front office pada bisnis perbankan setelah adanya digitalisasi
perbankan.
• Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan cabang di Kota Bogor pada dua bank BUMN yang berjumlah
23 orang responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus yaitu metode
penarikan sampel di mana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
• Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yakni statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISA DATA KUANTITATIF
• Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank ABC Cabang Kota Bogor dan Bank XYZ Cabang Kota Bogor, tren
penggunaan transaksi digital banking pada kedua cabang bank tersebut melalui produk e-banking yaitu
internet banking dan m-banking menunjukkan kenaikan.
• Produk m-banking, internet banking juga menjadi salah satu produk elektronik banking yang banyak
diminati oleh nasabah karena dapat diakses dengan mudah melalui browser tanpa harus menggunakan
aplikasi.
• Hal ini tidaklah aneh, melihat perkembangan teknologi pada smartphone dan murahnya biaya kuota
internet membuat smartphone menjadi pusat segala aktivitas bagi manusia saat ini. Melalui gadget yang
dimiliki, nasabah bisa melakukan transaksi keuangannya di manapun dan kapanpun.
• Penurunan jumlah karyawan front office ini terjadi karena beberapa tugas dari teller dan customer service
yang sudah dapat digantikan dengan teknologi melalui mesin dan aplikasi. Salah satunya adalah fungsi
teller yang sekarang dapat dilakukan melalui Automatic Teller Machine (ATM), demikian halnya dengan
fungsi customer service yang juga sudah mulai tergantikan beberapa perannya dengan mesin yang
bernama CS Digital.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS DESKRIPTIF
• Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer
diperoleh dari kuesioner yang diiisi oleh responden.
• Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel menggunakan metode sensus yaitu metode penarikan
sampel dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
• Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 orang, yang merupakan para Pimpinan Cabang
Bank ABC di Kota Bogor dan Pimpinan Cabang Bank XYZ di Kota Bogor.
• Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada para pimpinan cabang pada Bank ABC Cabang Kota Bogor
dan Bank XYZ Cabang Kota Bogor, terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah nasabah yang mengunjungi
Teller dan Customer Service tiap tahunnya pada kedua bank tersebut. Penurunan jumlah pengunjung ini
diikuti dengan meningkatnya jumlah transaksi melalui e-banking, yaitu internet banking dan m-banking
pada kedua bank

6
KESIMPULAN
• Layanan perbankan yang diharapkan terutama dalam hal kemudahan, kecepatan dan yang paling penting
adalah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Hal ini membuat perkembangan digitalisasi
perbankan semakin meningkat.
• Perkembangan transaksi perbankan yang dilakukan melalui mobile banking dan internet banking
membuat digitalisasi perbankan menjadi salah satu fokus utama perbankan dalam usaha
mempertahankan persaingan yang semakin ketat dalam industri perbankan.
• Dampak lain dari digitalisasi perbankan ini adalah semakin menurunnya kebutuhan perbankan akan fungsi
front Office dalam hal ini Teller dan Customer Service. Hal ini karena semakin beragamnya cakupan
transaksi yang dapat dilakukan secara online tanpa harus mengunjungi konter perbankan.

7
DIGITALISASI
PERBANKAN:ADOPSI
LAYANAN FINTECH OLEH
USIA PRODUKTIF INDONESIA

YESENIA MOKARISA (18042004)


PENDAHULUAN
• Fintech adalah suatu bentuk inovasi finansial berbasis teknologi yang dapat dapat menghasilkan model
bisnis, aplikasi, proses atau produk baru dengan efek material terkait pada pasar keuangan, institusi, dan
penyedia layanan keuangan.
• Penggunaan handpone sebagai layanan mobile banking dan investasi bisa dijadikan sebagai contoh
perpaduan teknologi dengan sistem keuangan guna memberikan layanan keuangan yang lebih mudah
diakses oleh masyarakat luas.
• Sehingga Fintech bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses produk-produk
keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan.

9
TUJUAN PENELITIAN
• Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sosiodemografi terhadap conceivable use of Fintech.
• Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penilaian diri terhadap conceivable use of Fintech.
• Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara karakteristik finansial terhadap conceivable use of
Fintech.
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi keputusan masyarakat usia produktif Kota
Bandung dalam conceivable use of Fintech.

10
KAJIAN PUSTAKA
Manajemen keuangan, Lembaga keuangan, Perbankan, Fintech
• Manajemen keuangan adalah sistem prinsip dan metode untuk pengembangan serta implementasi
keputusan manajerial terkait dengan pembentukan, distribusi dan penggunaan sumber daya keuangan untuk
memastikan ukuran dan struktur aset yang diperlukan sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.
• Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani
masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.
• Persaingan antar bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam
bentuk kredit.
• Menurut laporan industri nilai investasi di perusahaan-perusahaan Fintech telah tumbuh sebesar 75% pada
tahun 2015 menjadi USD 22,3 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

11
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
• Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden didominasi oleh masyarakat usia produktif Kota
Bandung yang sudah menikah dengan Pendidikan tertinggi yaitu SMA, belum bekerja dengan penghasilan
atau uang saku 1-2 juta rupiah, belum memilki tanggungan anak, belum memiliki rumah sendiri serta tingkat
kesehatan dalam kategori baik.
• Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden didominasi oleh masyarakat usia produktif Kota
Bandung yang menabung apabila memiliki sesuatu yang tersisa untuk ditabung dengan tingkat tabungan
sebesar 5%, rata-rata mengetahui dan membeli produk keuangan dengan didominasi tidak memiliki produk
investasi, tidak memiliki pengalaman investasi, pegetahuan keuangan yang cukup baik, dan siap untuk
mengadopsi Fintech.
• Rata-rata skor untuk variabel penilaian diri sebesar 1089,75 dengan persentase sebesar 68,12%. Hal ini
menunjukan trust general, trust advisor, price, transparency, risk, patience, finance knowledge, risk
tolereance responden dalam penilaian diri dalam keadaan baik. Penilaian diri pada masyarakat usia produktif
Kota Bandung dimulai dari rasa percaya terhadap orang lain ataupun penasihat keuangan, sensitivitas
terhadap harga, dan rela atau tidaknya untuk pengambilan risiko terhadap produk investasi ataupun keuangan.

12
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS KORELASI PEARSON
• Nilai r korelasi antara variabel conceivable use of financial technology dan variable sosiodemografi sebesar
0,129 dengan nilai sig < 0,05, artinya kedua variable memiliki korelasi yang positif dengan tingkat
hubungan termasuk dalam kategori sangat lemah. Hal ini berarti semakin menyesuaikan sosiodemografi
sesorang maka semakin memungkinkan seseorang tersebut untuk menggunakan teknologi keuangan.
• Nilai r korelasi antara variabel conceivable use of financial technology dan variable penilaian diri sebesar -
0,053 dengan nilai sig > 0,05, artinya kedua variable memiliki korelasi yang negatif dengan tingkat
hubungan termasuk dalam kategori sangat lemah. Hal ini berarti semakin kurang baik penilaian diri
seseorang maka semakin rendah tidak memungkinkan seseorang tersebut untuk menggunakan teknologi
keuangan dan penilaian diri seseorang tidak begitu menentukan seseorang untuk menggunakan teknologi
keuangan.
• Nilai r korelasi antara variabel conceivable use of financial technology dan variable karakteristik finansial
sebesar 0,143 dengan nilai sig < 0,05, artinya kedua variable memiliki korelasi yang positif dengan tingkat
hubungan termasuk dalam kategori sangat lemah. Hal ini berarti semakin baik karakteristik finansial
seseorang maka akan semakin memungkinkan seseorang tersebut untuk menggunakan teknologi keuangan.

13
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
• Nilai konstanta (α) = 0,695 merupakan nilai konstan, yang diartikan bahwa jika variabel sosiodemografi,
variabel penilaian diri dan variabel karakteristik finansial konstan maka conceivable use of financial
technology masyarakat usia produktif Kota Bandung adalah sebesar 0,695.
• Nilai koefisien regresi variabel sosiodemografi sebesar 0,013 dan variabel karakteristik finansial sebesar
0,021 serta bertanda positif artinya bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel sosiodemografi dan 1 satuan
variable karakteristik finansial maka akan meningkatkan conceivable use of financial technology
masyarakat usia produktif Kota Bandung sebesar 0,013 dan 0,021, dan nilai koefesien variabel penilaian
diri sebesar -0,010 dan bertanda negatif artinya bahwa setiap penurunan 1 satuan variabel penilaian diri
akan menurunkan conceivable use of financial technology masyarakat usia produktif Kota Bandung

14
HASIL DAN PEMBAHASAN
PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS
• Faktor variable sosiodemografi: Faktor 1 (latar belakang rumah tangga) terdapat lima sub variabel
sebagai anggotanya yaitu marital status, employment, houshold net income, number of children, dan home
ownership. Faktor 2 (pendidikan dan kesehatan) terdapat dua sub variabel sebagai anggotanya yaitu highest
level of education dan health.
• Faktor penilaian diri: Faktor 1 (kesabaran dan kepercayaan) terdapat tiga sub variabel sebagai anggotanya
yaitu trust general, trust advisor, dan patience. Faktor 2 (keputusan pembelian) terdapat tiga sub variabel
sebagai anggotanya yaitu price, transparency, dan finance knowledge. Faktor 3 (risiko) terdapat dua sub
variabel sebagai anggotanya yaitu risk dan risk tolerance.
• Faktor variable karakteristik finansial: Faktor 1 (pengetahuan produk keuangan dan investasi) terdapat tiga
sub variable sebagai anggotanya yaitu knowledge of financial products, ownership of investment products,
dan experience of investing products. Faktor 2 (menabung) terdapat dua sub variabel sebagai anggotanya
yaitu saving behavior dan saving rate. Faktor 3 (pengetahuan keuangan) terdapat satu sub variabel sebagai
anggotanya yaitu financial literacy.

15
KESIMPULAN
• Terdapat hubungan yang sangat lemah antara conceivable use of financial technology dengan
sosiodemografi.
• Terdapat hubungan yang sangat lemah antara conceivable use of financial technology dengan penilaian
diri.
• Terdapat hubungan yang sangat lemah antara conceivable use of financial technology dengan karakteristik
finansial.

16
PENGARUH DIGITALISASI
PERBANKAN TERHADAP
EFEKTIVITAS DAN
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

YESENIA MOKARISA (18042004)


PENDAHULUAN
• Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) yang mempengaruhi pola dan perilaku
masyarakat, ternyata memberikan dampak terhadap industri perbankan, yaitu adanya tuntutan untuk
mengembangkan produk dan layanan perbankan digital.
• Beberapa jenis layanan perbankan digital telah digunakan oleh nasabah diantaranya automatic teller
machine (ATM), electronic data capture (EDC), internet banking, short message service (SMS) banking,
dan phone banking dinilai mampu memberikan kemudahan kepada nasabah dalam transaksi perbankan,
selain itu digitalisasi perbankan juga mampu mendekatkan bank dengan nasabahnya.
• Digitalisasi perbankan menuntut adanya penyesuaian tidak hanya pada produk atau layanan perbankan baik
yang baru maupun yang sudah ada, namun masyarakat sebagai pengguna jasa layanan parbankan harus
merubah pola dan perilakunya.

18
TINJAUAN PUSTAKA
Digitalisasi perbankan, Kompetensi digital, Efektivitas kerja, Produktivitas kerja
• Layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik
atau digital milik Bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah Bank, yang
dilakukan secara mandiri.
• Kompetensi digital adalah kompetensi yang mempengaruhi tingkat percaya diri serta kekritisan seseorang
dalam bekerja, belajar, mengembangkan diri serta berpartisipasi dalam masyarakat.
• Efektivitas kerja pada dasarnya adalah hasil pekerjaan pegawai berdasarkan tujuan organisasi, maka benar
salah atau sesuai tidaknya suatu harapan organisasi dilihat dari hasil pekerjaan para pegawai.
• Untuk mencapai produktivitas kerja yang maksimum, perusahaan harus menjamin dipilihnya orang-orang
yang tepat dengan pekerjaan yang tepat serta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja optimal.

19
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Analisis Data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan
bantuan smartPLS. Mengolah data dengan teknik ini memerlukan dua tahap untuk menilai Fit Model dari
sebuah penelitian. PLS merupakan software yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
guna melakukan uji terhadap hipotesis.
• Hasil pengujian menerima hipotesis kedua (H2) yang menyatakan kompetensi digital mempunyai pengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. BNI (Persero), Tbk. Cabang Jember. Hasil uji menunjukkan
bahwa variabel kompetensi digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja.
• Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi digital karyawan PT. BNI (Persero), Tbk.
Cabang Jember akan mampu meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini berarti faktor kompetensi digital
yang diukur melalui karyawan selalu berpikir kritis dalam pemecahan masalah berkaitan dengan pekerjaan,
karyawan selalu berusaha kertatif dan inovatif dalam menjalankan pekerjaan, karyawan merasa memiliki
kecakapan dalam berkomunikasi, dan karyawan memiliki kemampuan bekerjasama dan berkolaborasi
dalam tim merupakan suatu faktor yang menentukan produktivitas kerja karyawan PT. BNI (Persero), Tbk.
Cabang Jember.

20
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hasil pengujian menerima hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan efektivitas kerja mempunyai pengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. BNI (Persero), Tbk. Cabang Jember. Hasil uji menunjukkan
bahwa variabel efektivitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja.
• Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik efektivitas kerja akan mampu meningkatkan
produktivitas kerja karyawan PT. BNI (Persero), Tbk. Cabang Jember.
• Hal ini berarti faktor efektivitas kerja yang diukur melalui karyawan mematuhi jadwal kerja yang
ditetapkan perusahaan, karyawan memahami uraian kerja yang diberikan perusahaan, dan karyawan bisa
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan uraian kerja yang diberikan perusahaan merupakan suatu faktor yang
menentukan efektivitas kerja karyawan PT. BNI (Persero), Tbk. Cabang Jember.

21
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil perhitungan untuk mengetahui pengaruh kompetensi digital terhadap produktivitas kerja
melalui efektivitas kerja dengan menggunakan rumus sobel diperoleh bahwa nilai koefisien jalur sebesar
0,148 dan nilai t sebesar 3,615 dan nilai t tersebut lebih besar dari 2,58 yang berarti bahwa parameter
mediasi tersebut signifikan atau dapat diterima dan dapat diyakini kebenaranya.
• Berdasarkan koefisien jalur dapat diartikan bahwa hipotesis adanya pengaruh antara variabel kompetensi
digital dan produktivitas kerja melalui efektivitas kerja memiliki pengaruh positif, yaitu apabila
kompetensi digital meningkat maka efektivitas kerja juga akan meningkat dan akan mendorong
peningkatan produktivitas kerja.
• Pengaruh yang signifikan kompetensi digital terhadap produktivitas kerja melalui efektivitas kerja
menunjukkan bahwa semakin tingginya kompetensi digital karyawan yang diikuti oleh peningkatan
efektivitas kerja selanjutnya diikuti oleh adanya peningkatan produktivitas kerja.

22
KESIMPULAN
• Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian selanjutnya maka dapat di buat
kesimpulan yaitu pertama, kompetensi digital mempunyai pengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan PT.
BNI (Persero), Tbk. Cabang Jember.
• Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi digital maka efektivitas kerja karyawan juga akan
semakin baik. Kedua, kompetensi digital mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. BNI
(Persero), Tbk. Cabang Jember.
• Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi digital maka produktivitas kerja karyawan juga akan
semakin baik. Ketiga, efektivitas kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. BNI
(Persero), Tbk. Cabang Jember.
• Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik efektivitas kerja maka produktivitas kerja karyawan juga akan
semakin baik. Dan keempat, Kompetensi digital berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan melalui
efektivitas kerja karyawan PT. BNI (Persero), Tbk. Cabang Jember.
• Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi digital maka akan mendorong efektivitas kerja karyawan
dan akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
23
THANKYOU
Insert Image

2
4

Anda mungkin juga menyukai