0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan6 halaman
Penelitian ini mengkaji adaptasi nasabah Indonesia terhadap layanan internet banking dengan menggunakan teori Technology Acceptance Model. Temuan menunjukkan bahwa nasabah lebih beradaptasi jika layanan bank dianggap nyaman, dan komunikasi bank yang baik. Namun, kompatibilitas dan kebutuhan layanan belum sepenuhnya mendorong adaptasi. Penelitian selanjutnya perlu melibatkan sampel lebih besar dan wilayah yang lebih luas.
Penelitian ini mengkaji adaptasi nasabah Indonesia terhadap layanan internet banking dengan menggunakan teori Technology Acceptance Model. Temuan menunjukkan bahwa nasabah lebih beradaptasi jika layanan bank dianggap nyaman, dan komunikasi bank yang baik. Namun, kompatibilitas dan kebutuhan layanan belum sepenuhnya mendorong adaptasi. Penelitian selanjutnya perlu melibatkan sampel lebih besar dan wilayah yang lebih luas.
Penelitian ini mengkaji adaptasi nasabah Indonesia terhadap layanan internet banking dengan menggunakan teori Technology Acceptance Model. Temuan menunjukkan bahwa nasabah lebih beradaptasi jika layanan bank dianggap nyaman, dan komunikasi bank yang baik. Namun, kompatibilitas dan kebutuhan layanan belum sepenuhnya mendorong adaptasi. Penelitian selanjutnya perlu melibatkan sampel lebih besar dan wilayah yang lebih luas.
paradigma yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Konstruktivistik yang
artinya percaya bahwa tidak ada kebenaran ataurealitas tunggal. Realitas harus ditafsirkan dan setiap penafsiran pasti berbeda, karena Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Berdasarkan temuan penelitian ini komunikasi juga penting, bank harus berinvestasi lebih banyak dalam mempromosikan Internet Banking baik secara internal melalui informasi oleh petugas bank atau menyebarkan brosur media kepada pelanggan di baris di belakang. Bank juga harus melakukan promosi eksternal di luar bank dengan membidik area public populer seperti stasiun transportasi dan pusat perbelanjaan dengan media komunikasi seperti layar televisi tempat-tempat strategi untuk menarik perhatian maksimal. Media sosial bisa menjadi platform promosi yang kuat. 2. Jenis riset yang digunakan yaitu riset primer karena Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan sampel yang digunakan adalah responden yang pernah menggunakan layanan internet banking dalam enam bulan terakhir dan berdomisili di wilayah Jakarta. 3. Metode analisis data yang digunakan dalam pengolahan data digunakan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan LISREL padasampel 215 nasabah internet banking dariilayah JABODETABEK, Indonesia. 4. Alur piker jurnal ini : a. dari mana penelitian ini dimulai (reasoning) : penelitian ini dimulai karena pada jaman sekarang teknologi internet banking telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Bank yang menawarkan layanan Internet Banking memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan bank tradisional, karena yang pertama memberikan biaya transaksi yang lebih rendah dan layanan pelanggan yang lebihbaik yang memenuhi permintaan pelanggan. Penelitian sebelumnya cenderung berfokus pada prediktor penggunaan Internet Banking dibandingkan dengan mencari tahu mengapa individu menolak membuat perubahan dari bank tradisional ke Internet Banking. Hal ini menarik untuk diteliti di Indonesia karena potensi perkembangan Internet Banking. Menurut Bank Dunia (2012), implementasi TIK di negara ini relatif kecil dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) secara keseluruhan. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini ingin mengkaji pilihan konsumsi riil yang dilakukan oleh nasabah Indonesia dalam memutuskan apakah mereka akan beradaptasi menggunakan layanan Internet Banking atau tidak b. dasar teori apa saja : Penelitian ini menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) untuk menjelaskan adaptasi nasabah Indonesia terhadap Internet Banking dengan menggabungkan model dari Ege Oruç & Tatar (2017) dan Jahangir & Parvez (2012). - Adaptsi pelanggan mulai menggunakan layanan online yang disediakan oleh bank lokal untuk pertama kalinya. Laforet & Li (2005) menyoroti bahwa sikap pelanggan terhadap adaptasi tergantung pada pengetahuan komputer mereka dan tingkat pengalaman mereka menggunakan inovasi dan kemajuan teknologi baru. Tingkat keamanan dan risiko juga merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan dan adaptasi Internet Banking. Misalnya, semakin aman, semakin banyakpengguna yang akan mengadopsi layanan Internet Banking. - Kesadaran pelanggan
Kesadaran pelanggan akan layanan internet banking dapat ditingkatkan
dengan menekankankeefektifannya, penghematan waktu dan tenaga, dan perolehan hadiah langsung. Internet Banking tidak hanya bermanfaat bagi nasabah tetapi juga bagi bank yang menyediakan layanan tersebut. - Kompatibilitas Di era perbankan modern saat ini, nasabah dikenal tech-savvy dan memiliki pengetahuan IT yang memadai, sehingga sangat cocok dengan delivery channel Internet Banking. Ketika nasabah merasa mereka kompatibel dengan menggunakan Internet, secara otomatis membuat mereka percaya bahwa mereka akan melihat Internet banking dengan kompatibilitas yang sama (Tan & Teo,2000). - Kenyamanan Banyak penelitian seperti Beauchamp & Ponder (2010) menunjukkan bahwa kenyamananmenjadi pengaruh mendasar yang penting bagi nasabah untuk mengadopsi Internet Banking. Karena industri perbankan merupakan industri jasa, melalui Internet Banking, nasabah mendapatkan keuntungan dari kemudahan layanan dimana terdapat realisasi waktu dan usaha yang dibutuhkan nasabah dalam memperoleh layanan. - Komunikasi faktor penting dalam menentukan keberhasilan bank dalam menerapkan Internet Banking adalah kepercayaan pelanggan (Özkan et al., 2010), dan kepercayaan diperoleh melalui komunikasi. Selain itu, komunikasi elektronik (e-komunikasi) merupakan variabel penting dalam kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi kognitif dan afektif pelanggan dari pengalaman pribadi mereka dari layanan yang diberikan kepada mereka.
. c. Dan penelitian terdahulu apa yang akan dikembangkan oleh si peniliti
Sebelumnya, beberapa penelitian telah melakukan penelitian dengan topik
terkait diIndonesia (lihat misalnya: Susanto et al., 2013; Franksiska et al., 2017; Assegaff, 2016). Namun, penelitian-penelitian tersebut difokuskan pada konteks tertentu yang berbeda dengan yang diangkat dalampenelitian ini. Sebagai contoh, penelitian Assegaff (2016) berkonsentrasi pada sampel di Jambi yang memiliki karakteristik demografi yang berbeda dengan wilayah Jabodetabek, sedangkan Franksiska et al. (2017) melihat masyarakat pedesaan. Selain itu, studi yang ada ini tidak menggunakan TAM, yang dapat dianggap sebagai kerangka komprehensifuntuk mengkaji masalah ini d. Adakah sesuatu yang ingin dikembangkan : Dengan demikian, penelitian masa depan harus mempertimbangkan rasio yang lebih seimbang. Arah lain untuk studi lebih lanjut adalah memodifikasi atau memperluas model yang digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan wawasan baru yang berpotensi digunakan untuk analisis data perilaku nasabah oleh bank-bank di Indonesia yang ingin meningkatkan layanan Internet Banking mereka. Misalnya, perhatian khusus pada masalah keamanan dalam penggunaan Internet Banking dapat dimasukkan dalam penelitian mendatang, karena lebih dari 60% nasabah bank global mengalami penipuan termasuk yang terkait dengan Internet Banking (KPMG, 2019) 5. Operasional Variabel yang digunakan yaitu, Pentingnya Internet Banking Kebutuhan, kesesuaian, kenyamanan, komunikasi, Pelanggan Adaptasi ke Bank internet, Manfaat dari bank internet. Indikator yang digunakan yaitu Internet Banking memungkinkan saya untuk mengelola keuangan saya secara efisien Internet Banking adalah cara mudah untuk mengelola keuangan saya Internet Banking memungkinkan saya untuk mengelola keuangan saya secara efektif. Menggunakan Internet Banking cocok dengan gaya kerja saya. Internet Banking cocok dengan cara saya mengelola keuangan. Layanan Internet Banking yang disediakan oleh bank saya nyaman dalam hal lokasi. Bank saya efisien dalam menyediakan layanan Internet Banking. Layanan Internet Banking bank saya selalu memberikan saya informasi yang berkualitas. Internet Banking adalah cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan kebutuhan perbankan saya. Saya dapat mengakses internet kapan saja di tempat kerja dan di rumah. Internet Banking adalah cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan kebutuhan perbankan saya. 6. Penelitian ini menemukan beberapa temuan. Pertama, hasil pada Gambar 4 menunjukkan bahwa Hipotesis 1 tidak didukung. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah di Indonesia belum beradaptasi dengan Internet Banking meskipun mereka menyadari sepenuhnya akan pentingnya kebutuhan akan layanan yang ditawarkan oleh Internet Banking. Kedua, kita juga dapat melihat bahwa Hipotesis 2 tidak didukung. Artinya kompatibilitas tidak berdampak pada adaptasi nasabah Indonesia terhadap Internet Banking. Ketiga, dapat dilihat dari hasil bahwa Hipotesis 3 didukung. Ini berarti nasabah di Indonesia akan beradaptasi dengan Internet Banking ketika layanan yang disediakan oleh bank yang menawarkan Internet Banking paling nyaman bagi mereka Hipotesis 4 terlihat didukung dan ini menunjukkan bahwa komunikasi memang berdampak pada adaptasi nasabah Indonesia terhadap Internet Banking karena semakin bank menanggapi kebutuhan nasabah, nasabah akan semakin puas dan kemudian beradaptasi untuk menggunakan layanan tersebut. Hipotesis 5 terlihat didukung, yang berarti bahwa nasabah di Indonesia menyadari bahwa manfaat Internet Banking berkontribusi pada kebutuhan mereka yang merupakan langkah pertama dalam beradaptasi dengan Internet Banking 7. Ada beberapa keterbatasan penelitian ini dalam hal jumlah responden, cakupan geografis, model yang digunakan, desain kuesioner dan persepsi responden. Pertama, responden yang dikumpulkan dalam penelitian ini hanya 215 orang yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Sampel ini tidak cukup mewakili jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, untuk generalisasi yang lebih luas, disarankan untuk menggunakan lebih banyak responden yang berdomisili dari seluruh wilayah di Indonesia. Kedua, penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional tunggal yang berarti bahwa informasi hanya dikumpulkan pada satu titik waktu. Menurut Poon (2004), studi longitudinal akan lebih tepat dalam mengidentifikasi adaptasi pelanggan karena akan memberikan gambaran situasi yang lengkap dan jelas. Ketiga, responden yang digunakan dalam penelitian ini didominasi oleh usia dan status pekerjaan yang menyebabkan bias. Dengan demikian, penelitian masa depan harus mempertimbangkan rasio yang lebih seimbang. Arah lain untuk studi lebih lanjut adalah memodifikasi atau memperluas model yang digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan wawasan baru yang berpotensi digunakan untuk analisis data perilaku nasabah oleh bank-bank di Indonesia yang ingin meningkatkan layanan Internet Banking mereka. Misalnya, perhatian khusus pada masalah keamanan dalam penggunaan Internet Banking dapat dimasukkan dalam penelitian mendatang, karena lebih dari 60% nasabah bank global mengalami penipuan termasuk yang terkait dengan Internet Banking (KPMG, 2019). 8. a. Sistem rekomendasi merupakan sistem yang bertujuan untuk memperkirakan informasi yang menarik bagi pengguna dan juga membantu user dalam menentukan pilihannya. b. Manfaat penelitian praktis adalah bisa berguna untuk memecahkan masalah secara pratikal atau sebagai alternatif solusi suatu permasalahan