Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal

Analyzing the factors influencing adoption intention of internet banking:


Applying DEMATEL-ANP-SEM approach

What ?

Alasan memiliih jurnal tersebut ialah karena jurnal tersebut membahas mengenai
analisis terhadap factor – factor yang memengaruhi para konsumen di dalam
memilih Internet – Banking menggunakan metode Pendekatan DEMATEK –
ANP – SEM. Pertama, laboratorium pengambilan keputusan dan evaluasi
(DEMATEL) dan proses jaringan analitik (ANP) digunakan untuk
mengeksplorasi faktor-faktor kunci perusahaan dalam pengoperasian perbankan
online. Kedua, pemodelan persamaan struktural (SEM) digunakan untuk
mengeksplorasi faktor-faktor kunci dari penggunaan aktual perbankan online oleh
konsumen. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan faktor yang diadopsi
oleh perusahaan dan konsumen

Why ?

Pemilihan jurnal tersebut ialah karena untuk mengeksplorasi faktor-faktor kunci


yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk menggunakan perbankan
online.Dimana perbankan online tersebut ialah industry besar yang berpengaruh
terhadap khalayak ramai.Adapun variable – variable penelitian yang digunakan
pada jurnal tersebut ialah sebagai berikut :

Variabel Independent 1 : Daya Tarik Iklan

Variabel Independent 2 : Kompetensi Tenaga Penjualan

Variabel Independent 3: Nilai Pelanggan

Variabel Dependen : Minat Beli

How ?
Jurnal tersebut di dalam Menyusun penelitiannya ialah dengan cara terlebih
dahulu memberikan latar belakang masalah dari permasalahan yang terjadi pada
Internet – Bangking, yang kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan teori –
teori yang berkorelasi dengan Permasalahan yang diambil dari jurnal
tersebut.Jurnal tersebut juga menggunakan kuesioner untuk mengambil data dari
para konsumen – konsumen, yang kemudian pun akan diteliti dengan metode
peneltian DEMATEL-ANP-SEM.Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis
terhadap hasil data yang didapatkan dan akhirnya dibuatlah kesimpulan dari
semua paparan data serta penelitian hipotesis yang telah dibuat.

Tinjauan Literature

1. Internet Banking
Perbankan elektronik mulai bangkit pada tahun 1960 dan terutama diwakili oleh
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebagai perpanjangan dari layanan over-the-
counter, diikuti oleh layanan keuangan baru yang berasal dari perkembangan
teknologi komputer. Untuk tujuan utama perbankan elektronik, konsumen
dapat melakukan interaksi bisnis dengan bank melalui perangkat komunikasi
dan dapat mengakses layanan tanpa harus pergi ke cabang bank. Pengoperasian
perbankan elektronik difokuskan pada layanan perbankan hingga tahun 1990-
an. Kecuali untuk layanan tertentu yang dapat diselesaikan melalui ATM,
konsumen masih harus pergi ke cabang bank untuk menangani sebagian besar
bisnis. Selama beberapa tahun terakhir, teknologi Internet yang berkembang
dengan baik telah memunculkan jenis sistem layanan keuangan baru, yaitu
Internet banking.

Internet banking memungkinkan pelanggan untuk memiliki akses ke layanan


keuangan jarak jauh, seperti pertanyaan data rekening, pembayaran tagihan,
pembayaran keuangan, dan transfer online, tidak di cabang bank, tetapi melalui
Internet melalui perangkat informasi seperti PC, Notebook PC, dan perangkat
seluler. Dengan Internet banking, tidak ada cabang fisik maupun staf counter,
dan konsumen dapat memiliki akses ke transaksi atau layanan yang mereka
butuhkan kapan saja dan di mana saja. Dengan menyediakan layanan Internet
banking, operator bank dapat memperoleh banyak keuntungan dan
meningkatkan persaingan perusahaan, seperti mengurangi waktu untuk
menangani transaksi serta biaya dan tenaga yang terlibat dalam pendirian
cabang, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan
pelanggan.

Konsumen dapat menggunakan Internet banking tanpa membeli perangkat


lunak apa pun dan mereka tidak perlu menyimpan atau mencadangkan data,
karena semua informasi transaksi disimpan di terminal bank. Namun, informasi
transaksi tersebut juga mencakup informasi pribadi konsumen. Jika terjadi
serangan jahat terhadap Internet banking atau kesalahan staf bank, kerugian
akan terjadi pada hak dan kepentingan konsumen, dan penggunaan Internet
banking oleh konsumen akan terpengaruh lebih lanjut. Oleh karena itu,
bagaimana mengoperasikan Internet banking untuk menyediakan lingkungan
yang aman dan nyaman bagi konsumen dan bagaimana meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap Internet banking adalah topik
yang harus dipertimbangkan oleh operator perbankan.

2. Perceived Risk
Untuk beberapa waktu, para peneliti telah mempertimbangkan risiko yang
dirasakan sebagai faktor penting yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
transaksi dan telah memverifikasi pengaruhnya terhadap keputusan konsumsi
konsumen. Penelitian telah menemukan bahwa konsumen akan memilih untuk
tidak melakukan transaksi tertentu jika mereka memiliki persepsi risiko yang
lebih tinggi untuk transaksi tersebut. Dalam studi sebelumnya, risiko yang
dirasakan didefinisikan sebagai perasaan subjektif pribadi konsumen tentang
potensi kerugian dalam mengembangkan keputusan konsumsi atau membeli
produk atau layanan.
Konsumen perlu memberikan informasi pribadi mereka sebelum mendapatkan
akses ke layanan online yang disediakan oleh perusahaan ketika mereka
melakukan transaksi melalui telepon atau Internet; oleh karena itu, masalah
keamanan data akan terjadi. Masalah keamanan data, pada gilirannya, akan
meningkatkan persepsi risiko konsumen untuk transaksi melalui telepon atau
Jaringan, yang selanjutnya akan mempengaruhi penggunaan transaksi online
oleh konsumen.

Gambar Model

Perceived
Perceived of Usefulness
Use

Trust

Perceived Risk

Satisfication

METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai