Anda di halaman 1dari 7

Tugas Metode Penelitian dan Penulisan Hukum

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD ZIDNI BIMA KHATAMI


NIM : 2010211310119
Kelas :B

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai kebijakan yang ada dalam lingkup perbankan di

sisi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus

mengalami perkembangan dan kemajuan bidang teknologi.

Dengan kehadiran berbagai produk perbankan salah satunya

yaitu electronic banking adalah layanan yang memungkinkan

nasabah Bank untuk memperoleh informasi, melakukan

komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui media

elektronik antara lain ATM, phone banking, electronic fund

transfer, internet banking, mobile phone.

Kemajuan teknologi informasi khususnya media internet,

dirasakan banyak memberikan manfaat seperti dari segi

keamanan, kecepatan serta kenyamaan. Di era yang disebut

information age ini, media elektronik menjadi salah satu media

andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis industri

perbankan saat ini sudah mengandalkan kegiatan operasional

berbasiskan pada teknologi informasi salah satu bentuknya

berupa internet banking.


Dengan kehadiran layanan internet banking ini merupakan

suatu sarana media alternatif dalam memberikan kemudahan-

kemudahan bagi nasabah oleh suatu bank yang ingin

menjadikan suatu solusi yang efektif untuk nasabah dalam

melakukan transaksi pembayaran apapun dengan mudah,

cepat, di mana saja dan kapan saja.

Karakteristik layanan internet banking untuk memfasilitasi

transaksi perbankan yang berbeda dengan perbankan secara

konvensional menimbulkan dampak negatif dalam hal

pengaturan hukum data pribadi nasabah yang berkaitan

dengan kerahasiaan bank. Hal ini terlihat bahwa dalam

pelaksanaannya pemanfaatan layanan internet banking ini

melibatkan banyak pihak, baik pihak perbankan, pihak internet

service provider, maupun nasabah perbankan yang

bersangkutan.

Salah satu aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam

layanan internet banking, yaitu aspek keamanan (security)

sehingga nasabah mempercayai layanan tersebut. Selain unsur

keamanan internet banking memerlukan persyaratan lainnya

yaitu meliputi aplikasi yang mudah digunakan, layanan dapat

dijangkau dari mana saja, kapan saja, dan murah, serta dapat

diandalkan.

Persoalan yang sering diperdebatkan seperti kerahasiaan


(privasi) dan keamanan informasi, ketepatan akumulasi dan

menyebarkan informasi (oleh badan medis, polisi, perpajakan

dan otoritas yang serupa, bisnis dan institusi pribadi) serta

akses informasi (dari catatan yang disimpan oleh otoritas) telah

mendapatkan aturan-aturan baru. Efisiensi sistem hukum dan

pendidikan hukum telah dibantu dengan penyesuaian aturan

yang mengatur bukti dan pengumpulan, penyimpanan dan

pencarian materi-materi yang bersifat melalui teknologi

informasi.

Eksistensi internet banking disamping menjanjikan

sejumlah harapan pada saat yang sama juga melahirkan

kecemasan-kecemasan baru, antara lain, sering menjadi

sasaran empuk kejahatan di dunia maya (cyber crime).

Kejahatan di dunia maya yang terjadi dalam internet banking

yaitu dengan mencuri data pribadi nasabah terdapat dalam

komputer yang menggunakan software illegal.

Salah satu kewajiban bank adalah menjamin kerahasiaan

data pribadi nasabah, munculnya pemanfaatan layanan internet

banking dalam dunia perbankan semakin mempersulit

terjaminnya kerahasiaan data pribadi nasabah tersebut.

Berbicara data pribadi nasabah dalam pemanfaatan layanan

internet banking dapat meliputi dua aspek yaitu data privacy

dan information privacy. Data pribadi didefinisikan sebagai


setiap informasi yang berhubungan untuk mengidentifikasikan

atau dapat mengidentifikasikan seseorang.

Keamanan atas data pribadi nasabah merupakan unsur

terpenting dalam perbankan karena nasabah memilih bank

tertentu untuk melakukan transaksi keuangannya atas dasar

kepercayaan pada bank yang telah dipilih oleh nasabah.

Dimana perlu adanya jaminan keamanan data pribadi nasabah

bisa juga diartikan perlu adanya payung hukum untuk mengatur

hal tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa teknologi komputer

diakui telah meningkatkan kecemasan masyarakat dengan

kemampuannya dalam hal mengolah informasi. Kemampuan

komputer tersebut dapat saja disalahgunakan sehingga

dirasakan kebutuhan akan suatu sistem checks and balances

untuk mencegah penyalahgunaan kemampuan tersebut.

Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet banking

sekarang ini, perhatian akan perlunya perlindungan terhadap

data nasabah. Oleh sebab itu, dapat penelitian ini dipilih judul

“PERLINDUNGAN HUKUM DATA NASABAH DALAM

INTERNET

BANKING (Tinjauan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

Tentang Otoritas Jasa Keuangan).”


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk perlindungan hukum data nasabah

dalam Internet Banking ?

b. Bagaimana mekanisme perlindungan hukum data

nasabah internet banking ?

c. Upaya apa saja yang dilakukan Perbankan dalam

melindungi nasabah dalam internet banking ?

C. Manfaat Penelitian

Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu:

a. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan


sebagai :

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan mengenai perlindungan data

nasabah internet banking beserta penggunaan internet

banking dengan baik.

b. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan :

1) Bagi Akademis

Dapat menambah pengetahuan mengenai perbankan


beserta peraturan-peraturan yang berlaku di

Indonesia khususnya dalam internet banking dan

juga dapat sebagai suatu bentuk penambahan

literatur perbankan.

2) Bagi Masyarakat Umum

Dapat menjadi masukan bagi masyarakat apabila ingin

melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan

internet banking agar lebih berhati-hati dan waspada

terhadap penggunaan internet banking dimana saja.

3) Bagi Pemerintah

Dapat memberi masukan kepada pemerintah untuk

memperjelas peraturan mengenai perlindungan data

nasabah pengguna jasa internet banking.

Anda mungkin juga menyukai